Anda di halaman 1dari 10

ARS - 004 p - ISSN : 2407 – 1846

e - ISSN : 2460 – 8416


Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

KAJIAN KONSEP ARSITEKTUR BIOKLIMATIK PADA BANGUNAN


HUNIAN VERTIKAL (STUDI KASUS KAMPUNG ADMIRALTY
SINGAPURA)

Yudi Kurnia1* Ari Widyati Purwantiasning2


1,2
Jurusan Arsitektur, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Kota Jakarta, Jalan Cempaka Putih Tengah XXVII,
Cempaka Putih, Kemayoran, Jakarta Pusat, 10510
*Corresponding Author :2018460067@ftumj.ac.id

Abstrak
Pertumbuhan penduduk mengalami peningkatan terutama di kota-kota besar.
Singapura merupakan negara yang maju dengan kepadatan penduduk yang cukup
tinggi. Pertumbuhan penduduk selain dikarenakan oleh penduduk asli setempat juga
disebabkan oleh imigran yang datang ke kota tersebut. Metode yang digunakan
menggunakan metode deskriptif kualitatif. Yang mana metode ini merupakan salah
satu jenis metode yang mempunyai tujuan untuk menyajikan gambaran-gambaran
secara lengkap dan mendetail mengenai tingkah laku atau perilaku sosial. Tujuannya
untuk memahami dan mendeskripsikan konsep arsitektur bioklimatik serta penerapan
konsep arsitektur bioklimatik pada bangunan hunian vertikal. Hasil penelitian yang
didapat berupa penjelasan kesesuaian bangunan Kampung Admiralty dengan konsep
arsitektur bioklimatik.

Kata kunci: hunian, arsitektur, arsitektur bioklimatik

Abstract
Population growth has increased, especially in big cities. Singapore is a developed
country with a fairly high population density. Population growth is not only caused
by local natives but also by immigrants who come to the city. The method used is the
descriptive qualitative method. This method is one type of method that has the aim of
presenting complete and detailed pictures of social behavior or behavior. The aim is
to understand and describe the concept of bioclimatic architecture and the application
of the concept of bioclimatic architecture to vertical residential buildings. The results
obtained in the form of an explanation of the suitability of the Admiralty Village
building with the concept of bioclimatic architecture.

Keywords: residential, architecture, bioclimatic architecture

PENDAHULUAN sehingga terjadi fenomena perubahan iklim


Pertumbuhan penduduk di dunia terutama global dan menurunnya kualitas lingkungan
di kota-kota besar mengalami peningkatan. hidup. Permasalahan ini menumbuhkan
Pertumbuhan penduduk tidak dapat dipungkiri kesadaran akan pentingnya design arsitektur
dipengaruhi oleh kemajuan teknologi yang pesat berbasis kondisi iklim setempat.
yang menyebabkan manusia menemukan Singapura merupakan negara yang
temuan baru termasuk dunia arsitektur. Bermula termasuk dengan negara paling padat di dunia.
dari peradaban manusia nomaden hingga Rakyat Singapura 85% tinggal di rumah susun
menetap, kemudian berkembang menjadi suatu yang disediakan oleh Dewan Pengembang
permukiman. Dengan keterbatasan lahan Perumahan (HDB). Di akhir abad ke-19,
permukiman kini beralih menjadi hunian Singapura menjadi salah satu kota paling
vertikal, seperti apartemen dan rumah susun. kosmopolitan di Asia, dengan kelompok etnis
Pertumbuhan dan konsumsi energi yang utama dari kaum Tionghoa, Melayu, India,
mengakibatkan menipisnya sumber daya alam Peranakan, dan Eurasia (Peni, Wilujeng, Tinggi,

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2022 1


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 2 November 2022
ARS - 004 p - ISSN : 2407 – 1846
e - ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

& Ambarrukmo, 2018). Banyak pendatang ke budaya, maupun sistem kemasyarakatan lainnya
singapura dari berbagai suku dan kalangan yang ada di “kampung” (Ansori, 2015).
untuk mengadu nasib Akibat adanya imigrasi.
Banyaknya imigran membuat lahan di 2. Arsitektur dan Iklim
Singapura semakin sempit. Akhirnya hunian Hubungan antara iklim indoor dan
vertikal dijadikan sebuah solusi bagi para outdoor sangat tergantung pada desain arsitektur
imigran yang datang Sebuah rusun atau rumah dan struktur bangunan, selanjutnya iklim dalam
susun belumlah cukup untuk menunjang semua ruangan dapat dikendalikan oleh desain
kebutuhan warga imigran yang belum mendapat bangunan untuk mengakomodasi kebutuhan
tempat tinggal. Warga imigran biasanya masih kenyamanan manusia (Givoni, 1998). Sejalan
kental dengan budaya tempat daerah asal dengan hal tersebut Kukreja (1978) menyatakan
mereka (kampung). bahwa Iklim memiliki pengaruh yang dominan
Masalah bioklimatik dalam bangunan terhadap arsitektur di seluruh dunia dan disemua
diidentifikasi pertama kali oleh Olgyay pada periode waktu.
tahun 1950an dan dikembangkan sebagai proses Menurut Olgyay (1963) terdapat empat
desain pada tahun 1960-an. (Olgyay, 1963). bidang yang saling mempengaruhi dalam desain
Proses desain menyatukan disiplin ilmu fisiologi arsitektur terkait iklim yaitu klimatologi,
manusia, klimatologi dan fisika bangunan. biologi, teknologi dan arsitektur. Langkah
(Szokolay, 2004) dan selama beberapa tahun pertama mewujudkan arsitektur tanggap iklim
terakhir telah dipandang sebagai landasan untuk adalah survei elemen iklim yang ada di lokasi
mencapai bangunan yang lebih berkelanjutan. tertentu, hal ini karena manusia adalah faktor
(Szokolay, 2004; Hyde, 2008). Prinsip-prinsip utama dalam arsitektur dan tempat tinggal
bioklimatik, strategi dan solusi praktik terbaik dirancang untuk memenuhi kebutuhan biologis
untuk bangunan masih harus diteliti dan diakui manusia. Langkah berikutnya adalah
sepenuhnya di dalam bidang ini. ( Yeang, 1999 mengevaluasi dampak setiap elemen iklim
dalam Hyde, 2008). terhadap fisiologis manusia. Sebagai langkah
Dengan adanya kondisi seperti itu maka ketiga penerapan solusi teknologi dalam
bagaimana penerapan konsep arsitektur mengatasi persoalan kenyamanan bangunan
bioklimatik pada bangunan hunian vertikal. terkait kondisi iklim, dan ditahap akhir solusi
Tujuannya untuk memahami dan harus dikombinasikan sesuai dengan
mendeskripsikan konsep arsitektur bioklimatik kepentingan pengguna dalam kesatuan
serta penerapan konsep arsitektur bioklimatik arsitektur.
pada bangunan hunian vertikal. Penerapan solusi teknologi menurut
Olgyay terdapat enam faktor penentu yaitu:
Landasan Teori pemilihan lokasi, orientasi matahari,
1. Kampung Vertikal perhitungan shading, bentuk rumah dan bentuk
Kampung vertikal merupakan konsep bangunan, gerakan udara (Angin dan ventilasi)
hunian yang bertransformasi dari sebuah dan suhu ruangan. Semua faktor tersebut
kampung yang horizontal dibentuk bersusun berkontribusi untuk mewujudkan a balanced
tegak lurus ke atas dengan tujuan shelter (Olgyay, 1963).
meminimalisasi penggunaan lahan (Arsitektur, Menurut Givoni terdapat beberapa fitur
Teknik, Sebelas, & Surakarta, 2011). Kampung desain arsitektur dari desain bangunan yang
vertikal merupakan bentuk lain atau solusi mempengaruhi iklim dalam ruangan (Roche,
untuk penertiban kampung kota yang kurang 2011). Fitur tersebut melakukan ini dengan
tertib. Kampung vertikal merupakan kawasan memodifikasi empat bentuk interaksi antara
ramah penduduk untuk masyarakat bangunan dan lingkungannya :
berpenghasilan rendah mendapatkan tinggal. 1. Paparan sinar matahari yang efektif
Bedanya dengan hunian vertikal lainnya (effective solar exposure) dari elemen
kampung vertikal haruslah bisa mewadahi berlapis kaca dan buram envelope
karakteristik dari sebuah budaya kampung itu bangunan (dinding dan atapnya)
sendiri. Menurut Taluru dkk, kampung vertikal 2. Perolehan panas matahari efektif
merupakan sebuah upaya dalam menghadirkan (effective solar heat gain) bangunan
lingkungan binaan yang mampu mewadahi
karakteristik pola, perilaku, kebiasaan, tradisi,

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2022 2


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 2 November 2022
ARS - 004 p - ISSN : 2407 – 1846
e - ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

3. Tingkat perolehan panas konduktif dan 2) Kenyamanan Fisik


konvektif (conductive and convective) Sedangkan kenyamanan fisik lebih
dari udara sekitar. bersifat universal dan dapat
4. Potensi ventilasi alami dan pendinginan dikuantifikasikan. Terdiri dari :
pasif bangunan kenyamanan ruang (spatial comfort),
kenyamanan penglihatan (visual comfort,
kenyamanan pendengaran (audial
3. Arsitektur Bioklimatik comfort) dan kenyamanan suhu (thermal
Dalam teori yang dikemukakan oleh comfort) ( Karyono, 1989).
Kenneth Yeang (1994), bioklimatik merupakan Hal ini sejalan dengan output dari
suatu ilmu atau pendekatan yang mempelajari arsitektur bioklimatik yaitu peningkatan kinerja
dan memperhatikan hubungan antara kehidupan dari: (1) kenyamanan dan kesejahteraan
dan lingkungan sekitar. Lingkungan sekitar penghuni, definisi kenyamanan biofisik telah
yang dimaksud dalam kajian ini adalah iklim diperluas untuk mencakup berbagai masalah
daerah tersebut. Kevin Christianto berpendapat yang berkaitan dengan faktor sosial dan
dalam desain arsitektur, penerapan bioklimatik ekonomi; (2) Siklus hidup bangunan dan
juga sangat penting untuk diaplikasikan, sebab infrastruktur, ini termasuk pengurangan dampak
dapat mengurangi pemakaian energi-energi lingkungan selama siklus hidup bangunan dan
dalam pengoperasian suatu bangunan. Selain pengurangan seluruh biaya hidup bangunan.
itu, pendekatan bioklimatik juga dapat membuat (Hyde, 2008)
orang dapat merasakan keadaan iklim eksternal
yang khas pada suatu tempat tersebut. 5. Zona Iklim dan Karakteristiknya
Penerapan bioklimatik dalam bangunan pun Daerah tropis adalah daerah antara garis
juga dapat membantu meningkatkan kepedulian balik Cancer ( Tropic of Cancer ) di utara
terhadap lingkungan sekitar. (Christianto & khatulistiwa pada 23º27” LU dan garis balik
Damayanti, 2021) Capricorn (Tropic of Capricorn) di selatan
Arsitektur bioklimatik adalah pendekatan khatulistiwa pada 23º27” LS. Pembagian bumi
yang dilakukan oleh arsitek agar dapat dengan garis-garis tegak ini tidak
membantu untuk menyelesaikan sebuah desain mempertimbangkan batas-batas darah iklim
dengan memperhatikan hubungan antara iklim yang sebenarnya ( Lippsmeier, 1980). Iklim
pada daerah tersebut dengan bentuk arsitektur dibedakan menurut iklim makro dan mikro
yang akan dibangun. Nantinya bentuk dari Iklim makro adalah keseluruhan kejadian
arsitektur tersebut juga akan sangat terpengaruh meteorologis khusus di atmosfer. Iklim makro
oleh budaya setempat. Selain itu dengan juga dipengaruhi oleh konsisi-kondisi topografis
menerapkan pendekatan bioklimatik pada suatu bumi dan perubahan-perubahan peradaban di
bangunan akan sangat membantu mengurangi permukaannya. Iklim makro berhubungan
ketergantungan terhadap sumber energi yang dengan ruang yang besar seperti negara, benua
tidak bisa diperbaharui. (Yeang & P, n.d.) dan lautan. Iklim mikro berhubungan dengan
ruang terbatas, yaitu ruang dalam, jalan, kota
4. Kenyamanan Bangunan atau taman kecil. Kondisi iklim mikro ini
Ada tiga sasaran yang seharusnya meliputi data tentang temperature udara
dipenuhi oleh suatu karya arsitektur. Pertama, maksimum dan minimum, tingkat kelembaban
bahwa bangunan harus mampu memberikan maksimum dan minimum, jumlah hari hujan
kenyamanan (baik psikis maupun fisik) kepada beserta curah hujan (mm), lama penyinaran
penghuninya. (Karyono, 1996) Terdapat dua (sunshine duration), kecepatan angin dan
aspek kenyamanan yang perlu dipenuhi oleh kecenderungan arah angin dan besarnya radiasi
suatu karya arsitektur, yakni : matahari (Lippsmeier, 1980; Mangunwijaya,
1) Kenyamanan Psikis 2000).
Kenyamanan psikis banyak kaitannya Klasifikasi iklim Koppen
dengan kepercayaan, agama, aturan adat dikembangkan oleh ahli iklim Wladimir
dan sebagainya. Aspek ini bersifat Koppen. Sistem tersebut kemudian dikenal
personal, kualitatif dan tidak terukur sebagai Koppen Geiger berdasarkan peta
secara kuantitatif. vegetasi Condolles tahun 1806 dengan peta

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2022 3


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 2 November 2022
ARS - 004 p - ISSN : 2407 – 1846
e - ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

curah hujan dan rata-rata suhu bulanan, yaitu Orientasi pada bangunan juga sangat
hujan tropis, kering, hangat, sedang, dingin salju penting, terutama pada bangunan tingkat tinggi
es, dan kutub. Sedangkan Olgyay (1963) yang mendapatkan penyinaran dan panas
membagi empat zona berdasarkan sistem matahari secara langsung dan penuh.
Koppen yaitu : lembab panas, kering panas, Penempatan orientasi bangunan yang tepat pun
daerah beriklim sedang dan dingin. juga bisa membantu menghemat penggunaan
Zona tropis merupakan terminologi energi. Pada umumnya, bukaan bangunan yang
pembagian geografis yang merujuk pada menghadap utara dan selatan dapat mengurangi
wilayah yang terletak dekat katulistiwa Daerah beban panas. Untuk mengurangi panas pada
iklim tropis terletak di antara 23½º LS dan permukaan yang menghadap timur dan barat
23½ºLU dan hampir 40% dari permukaan bumi maka solusi terbaik adalah memberikan luas
yang mendapatkan sinar matahari secara permukaan yang terkecil yang menghadap ke
vertikal pada siang hari. Yang dibatasi oleh arah tersebut. Akan tetapi, pada daerah-daerah
garis The topic of Capricorn dan The Tropic of tertentu seperti daerah tropis, peletakan core
Cancer. Dari pembagian diatas zona tropis banyak yang menghadap timur-barat. Hal
dibagi menjadi 2 daerah iklim, yaitu (1) daerah tersebut dikarenakan core juga bisa berfungsi
hangat lembab/ Tropika basah (Hot/Warm sebagai zona buffer sehingga dapat menghemat
Humid Climate Zones) kurang lebih terletak pemakaian AC dalam suatu bangunan.
antara 15º LU dan 15º LS. (2) Daerah Panas-
Kering/ Tropika kering ( Hot-Dry/ Arid Climate
Zones) terletak antara 15º LU - 30º LU dan 15º
LU - 30º LS.

Prinsip-prinsip Teori Bioklimatik


Konsep bioklimatik yang diusung oleh
Ken Yeang dalam mendesain bangunan tinggi
telah menjadi tolak ukur dari estetika desain
massa dan prinsip-prinsip teknis, yaitu:
1. Penempatan Core
Posisi service core merupakan hal
terpenting dalam suatu perancangan bangunan Gambar 2. Penempatan Core
tinggi. Selain menjadi bagian dalam struktur,
penempatkan service core juga sangat 3. Penempatan Bukaan Jendela
mempengaruhi kenyamanan termal dalam Menurut Yeang, bukaan jendela yang baik
bangunan tingkat tinggi. adalah bukaan yang menghadap utara dan
Pada core ganda, core ini sangat memiliki selatan. Hal tersebut penting untuk
banyak keuntungan terutama pada bagian zona mendapatkan orientasi pandangan. Apabila
tropis. Apalagi jika core diletakkan pada sisi alasan aesthetic diperhatikan, maka penggunaan
timur dan barat dalam suatu bangunan. Hal curtain wall pada fasad bangunan dapat
tersebut sangat berguna sebagai penghalang diletakkan pada sisi bangunan yang tidak
panas atau sinar matahari yang akan masuk ke menghadap arah matahari. Sedangkan pada
dalam suatu bangunan. daerah-daerah yang beriklim sejuk, dapat
menggunakan kaca pada bagian fasad yang
berfungsi untuk “ruang sinar matahari”. “Ruang
sinar matahari” yang dimaksud ini menjadi
tempat berkumpulnya panas matahari seperti
rumah kaca. Penempatan bukaan jendela pada
bangunan bioklimatik dapat dilihat pada gambar
berikut.

Gambar 1. Penempatan Core

2. Penentuan Orientasi

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2022 4


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 2 November 2022
ARS - 004 p - ISSN : 2407 – 1846
e - ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

Gambar 3. Bukaan Jendela


Gambar 5. Penentuan Ruang Tradisional
4. Penggunaan Balkon
Dengan menambahkan balkon juga 6. Desain Dinding
sangat berfungsi untuk membuat area tersebut Desain pada dinding pada dasarnya
menjadi lebih rapi, bersih dari panel-panel dan adalah lapisan yang berguna untuk melapisi
terlihat lebih luas. Balkon juga dapat sebagai kulit bangunan. Jika pada musim dingin, maka
lahan untuk menanam tanaman alami maupun dinding haruslah mampu menahan dinginnya
tanaman buatan yang dapat berfungsi sebagai musim dingin dan begitu pula sebaliknya saat
pembayang sinar matahari yang alami. musim panas dinding dapat menahan panasnya
musim panas. Untuk bangunan yang berada di
daerah tropis, dinding luar haruslah dapat
digerakkan dan cross ventilation yang berfungsi
untuk kenyamanan dalam bangunan. Desain
dinding pada bangunan bioklimatik.

Gambar 4. Penggunaan Balkon

5. Penentuan Ruang Tradisional


Ruang transisi pada bangunan bioklimatik Gambar 6. Desain Dinding
menurut Yeang adalah suatu ruangan yang
berada di antara dalam dan luar banguan. 7. Hubungan Lanskap
Koridor luar pada rumah-rumah tua awal abad Pada bangunan di daerah tropis, alangkah
sembilan belas adalah contoh ruang transisional. lebih baik jika bukaan nya keluar sehingga
Berikut adalah gambar ruang transisional pada mempunyai aliran udara ventilasi yang alami
fasad bangunan bioklimatik. dan baik. Selain itu, menurut Yeang, atrium
pada ruang di lantai dasar pun juga dapat
mengurangi kepadatan jalan dan juga dapat
menjadi tempat tumbuhan dan lanskap. Hal
tersebut selain untuk kepentingan estetis, juga
sangat penting untuk ekologis sehingga dapat
membuat bangunan menjadi lebih sejuk juga.
Dengan adanya elemen biotik, tumbuhan juga
bisa berguna untuk penyerapan CO2 dan

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2022 5


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 2 November 2022
ARS - 004 p - ISSN : 2407 – 1846
e - ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

melepaskan O2. Gambar 8 adalah hubungan informasi-informasi terkait studi kasus secara
terhadap lanskap. lengkap, teliti dan mendalam dengan
menggunakan tahapan-tahapan kerja yaitu
antara lain, pengumpulan data selama satu
periode tertentu yang sudah ditentukan
sebelumnya. Peneliti menentukan lokasi yang
akan digunakan sebagai area studi kasus yang
akan diteliti dengan menggunakan teori yang
ada di dalam buku (Yeang 1994) mengenai
prinsip-prinsip arsitektur bioklimatik.
Lokasi studi kasus berada di 676
Woodlands Drive 71, Singapura.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Gambar 7. Desain Terhadap Lanskap Tinjauan Studi Kasus
1. Site Plan
8. Penggunaan Alat Pembayang Pasif Lokasi studi kasus Terletak di lahan
Pembayang sinar matahari adalah sempit seluas 0.9Ha dengan batas ketinggian
pembiasan sinar matahari langsung dengan 45m, skema ini dibangun di atas pendekatan
menggunakan dinding yang menghadapnya 'sandwich klub' berlapis. Sebuah “Kampung
sebagai alat pembayangan. Untuk daerah tropis, Vertikal (desa)” dirancang, dengan Plaza
alat pembayang ini berada di sisi yang Komunitas di lapisan bawah, Pusat Kesehatan di
menghadap timur dan barat. Lalu untuk cross lapisan tengah, dan Taman Komunitas dengan
ventilation seharusnya digunakan untuk apartemen untuk manula di lapisan atas. Ketiga
meningkatkan kualitas udara segar serta untuk lapisan yang berbeda ini menyandingkan
mengalirkan udara panas keluar. Penggunaan berbagai penggunaan bangunan untuk
alat pembayang pasif. mendorong keragaman lintas-program dan
membebaskan permukaan tanah untuk generator
aktivitas. Kedekatan dengan fasilitas kesehatan,
sosial, komersial dan lainnya mendukung ikatan
antar generasi dan mendorong penuaan aktif di
tempat.
Pada lantai terdapat ruang terbuka yang
menyatu dengan area sekitarnya yang menjadi
area transisi area outdoor dan indoor. Selain itu
pada area tersebut banyak ditanami pepohonan
Gambar 8. Desain Pembayang Pasif dan tumbuhan sehingga terjadi sirkulasi udara
yang baik.
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan pada penelitian
ini yaitu dengan menggunakan metode
deskriptif kualitatif. Yang mana metode ini
merupakan salah satu jenis metode yang
mempunyai tujuan untuk menyajikan
gambaran-gambaran secara lengkap dan
mendetail mengenai tingkah laku atau perilaku
sosial atau bisa juga disebut sebagai salah satu
upaya untuk mengeksplorasi dan
mengklarifikasi mengenai suatu fenomena atau
peristiwa yang terjadi secara nyata pada lingkup
sosial. Dalam penelitian ini peneliti
menggunakan cara atau metode pendekatan
studi kasus. Pendekatan studi kasus yaitu
sebuah kegiatan penelitian yang menggali akan

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2022 6


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 2 November 2022
ARS - 004 p - ISSN : 2407 – 1846
e - ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

dan menyusun teori baru atau memodifikasi


teori yang sudah ada.

Gambar 10. Fasad Kampung Admiralty

3. Tata Ruang Dalam


Kampung Admiralty memiliki 2 tower.
Setiap tower pada setiap lantai memiliki 8 unit
Gambar 9. Site Plan Kampung Admiralty
kamar dengan bentukan dan luasan yang sama.
2. Fasad Bangunan Terdapat jembatan penghubung antara kedua
Fasad Kampung Admiralty dihiasi tower tersebut. Pada setiap unit-unit kamar
dengan bukaan-bukaan berupa jendela yang terdapat jendela yang ditempatkan di sekeliling
tertata sesuai grid. Bukaan jendela berdaun fasad bangunan. Pada setiap tower memiliki
pintu 2 pasang yang membuka secara horizontal core lift masing-masing, penempatan core
dengan ventilasi udara di atasnya. Semua unit ditempatkan di tengah dan dikelilingi dengan
kamar memiliki bukaan jendela ke arah jalan, unit-unit kamar. Pada lantai 3 terdapat sebuah
masing-masing jendela dilengkapi dengan area terbuka yang ditanami dengan pepohonan
kanopi, pada pagi hari fasad terlihat elemen- sehingga hal ini baik untuk penyaluran udara.
element vertikal yang seirama sehingga fasad
terlihat lebih bervariasi. Desain fasad bangunan
ini berundak dan dilengkapi dengan pepohonan
sehingga bangunan terlihat lebih sejuk. jendela
pada bagian kamar yang menghadap ke arah
jalan dibuat sirip-sirip sehingga fasad bangunan
terlihat lebih bervariasi, selain itu sirip-sirip
pada bagian jendela berfungsi sebagai sun
shading, Pada bagian fasad juga terdapat aksen
warna garis vertikal sehingga volume tampak
bervariasi. Pada bagian lantai 3 terdapat area
terbuka yang ditanami dengan pepohonan
sehingga bangunan terlihat lebih sejuk.
Hasil merupakan bagian utama artikel ilmiah,
berisi : hasil bersih tanpa proses analisis data,
hasil pengujian hipotesis. Hasil dapat disajikan
dengan table atau grafik, untuk memperjelas Gambar 11. Denah Kampung Admiralty
hasil secara verbal
Pembahasan merupakan bagian terpenting Analisis
dari keseluruhan isi artikel ilmiah. Tujuan 1. Orientasi Bangunan
pembahasan adalah: Menjawab masalah Peletakan massa bangunan berhubungan
penelitian, menafsirkan temuan-temuan, dengan pola pembayangan yang dihasilkan.
mengintegrasikan temuan dari penelitian ke Perencanaan orientasi yang tepat dapat
dalam kumpulan pengetahuan yang telah ada menghindari masuknya panas dan sinar

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2022 7


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 2 November 2022
ARS - 004 p - ISSN : 2407 – 1846
e - ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

matahari yang berlebihan. Selain itu orientasi Sistem pengudaraan alami pada Unit 1
dapat pula dimanfaatkan untuk menentukan menggunakan sistem sirkulasi menyilang
besarnya aliran udara pada suatu tempat dan sehingga bisa mengurangi penggunaan
memanfaatkannya sebagai penetralisir pendingin buatan seperti air conditioner,
kelembaban udara dalam bangunan. sedangkan pada unit 2 tidak terdapat sistem
Orientasi massa bangunan Kampung pengudaraan alami.
Admiralty kurang sesuai dengan prinsip
arsitektur bioklimatik, hal ini dikarenakan
massa bangunan berorientasi timur dan barat
berpotensi besar mendapatkan paparan radiasi
sinar matahari langsung. Dimana hal ini dapat
membuat suhu ruang menjadi lebih tinggi.

Gambar 14. Sirkulasi Udara

3. Udara Tradisional
Bangunan Admiralty menjadi 2 bagian
hal ini sangat baik dikarenakan dapat mencegah
sirkulasi udara dikarenakan bentang yang terlalu
lebar. Celah diantara kedua gedung sebagai
ruang transisi dapat berguna sebagai jalur
masuk sirkulasi udara, dimana angin dari arah
luar mengalir melalui ruang transisi lalu masuk
ke gedung, dimana di dalam gedung terdapat
Gambar 12. Site Plan Kampung Admiralty ruang terbuka besar yang dapat menampung
udara yang masuk sebelum ke ruang ruang
lainnya. Adapun gambar ruang transisi pada
bangunan Kampung Admiralty dapat dilihat di
2. Bukaan Jendela bawah ini.
Pencahayaan alami pada bangunan
Kampung Admiralty sangat baik dikarenakan
mendapatkan cahaya alami yang baik pada
semua sisi bangunan namun peletakannya
yang menyebabkan suhu ruangan menjadi
tinggi terutama bagian sisi timur dan barada
yang terpapar matahari secara langsung.

Gambar 15. Skema Tradisional Kampung


Admiralty

4. Lanskap
Bangunan Kampung Admiralty
mengaplikasikan unsur ekologi yaitu
menggabungkan antara tanaman dan
bangunan atau menjadikan tanaman bagian
dari bangunan seperti gambar dibawah ini.

Gambar 13. Bukaan Kampung Admiralty

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2022 8


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 2 November 2022
ARS - 004 p - ISSN : 2407 – 1846
e - ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

bangunan yang tidak menggunakan balkon


terutama pada area depan bangunan sehingga
akan langsung terkena paparan sinar matahari
langsung dan suhu di dalam ruangan akan
menjadi panas.

Gambar 16. Lanskap Kampung Admiralty

5. Penempatan Core
Posisi service core merupakan hal
terpenting dalam suatu perancangan bangunan
tinggi. Selain menjadi bagian dalam struktur, Gambar 18. Skematik Balkon Kampung
penempatan service core juga sangat Armiralty
mempengaruhi kenyamanan termal dalam
bangunan tingkat tinggi. 7. Desain Pembayang Pasif
Penempatan core pada bangunan Kampung Pembayang pasif merupakan sistem
Admiralty kurang sesuai dengan prinsip pengaturan pencahayaan dengan biaya lebih
arsitektur bioklimatik hal ini dikarenakan posisi rendah atau lebih masuk akal daripada sistem
core berada di tengah sehingga tidak menjadi curtain walls yang lebih rumit. Kampung
penahan panas sinar matahari yang membuat Admiralty sudah menerapkan arsitektur
suhu di dalam ruangan menjadi panas. bioklimatik pada bangunannya, Penggunaan
Penempatan core Kampung Admiralty belum pembayang pasif pada bangunan Kampung
sesuai dengan prinsip arsitektur Bioklimatik Admiralty tidak menggunakan secondary skin
menurut keannet yeang core tidak menjadi tetapi dengan cross ventilation melalui void
menjadi bagian dari penahan panas. untuk menyalurkan udara panas keluar.

Gambar 17. Core Kampung Admiralty


Gambar 19. Skematik Pembayang Pasif
6. Penggunaan Balkon Kampung Admiralty
Menurut Yeang penempatan teras pada
bagian dengan tingkat panas yang tinggi dapat 8. Desain Dinding
mengurangi panel-panel anti panas. Desain Dinding pada Kampung
Menempatkan teras akan membuat area tersebut Admiralty belum sesuai dengan arsitektur
menjadi bersih dari panel-panel sehingga bioklimatik karena di dominasi dengan material
mengurangi sisi panas yang menggunakan kaca. kaca serta tidak adanya sun shading sehingga
Dalam penerapan balkon Kampung Admiralty tidak bisa menahan panas dari sinar matahari.
belum maksimal karena ada beberapa sisi

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2022 9


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 2 November 2022
ARS - 004 p - ISSN : 2407 – 1846
e - ISSN : 2460 – 8416
Website : jurnal.umj.ac.id/index.php/semnastek

Gambar 20. Analisa Desain Dinding Kampung


Admiralty

wnload/11145/10348
SIMPULAN DAN SARAN Peni, R., Wilujeng, K., Tinggi, S., &
Kampung Admiralty Singapura Ambarrukmo, P. (2018). MERLION
memenuhi elemen-elemen yang menjadi ciri PARK SEBAGAI ICON NEGARA.
khas konsep arsitektur bioklimatik. Ada pun (September 1972), 1–16.
konsep yang belum terpenuhi dengan Roche, P. (2011). Climate and Architecture.
maksimal adalah pada orientasi massa Carbon-Neutral Architectural Design,
bangunan, hal ini dikarenakan massa bangunan (Givoni 280), 97–136.
berorientasi timur dan barat berpotensi besar https://doi.org/10.1201/b11581-5
mendapatkan paparan radiasi sinar matahari Yeang, K., & P, N. P. (n.d.). Pengantar.
langsung. Tapi secara keseluruhan Kampung
Admiralty sudah memenuhi prinsip-prinsip
bioklimatik .

DAFTAR PUSTAKA

Ansori. (2015). 済無No Title No Title No


Title. Paper Knowledge . Toward a
Media History of Documents, 3(April),
49–58.
Arsitektur, P. S., Teknik, F., Sebelas, U., &
Surakarta, M. (2011). K ALIANYAR V
ERTICAL K AMPONG W ITH B
EHAVIOR A RCHITECTURE I N.
(1972).
Christianto, K., & Damayanti, R. (2021).
Penerapan Pendekatan Bioklimatik Dari
Kenneth Yeang Terhadap Alternatif
Desain Hotel Di Kota Bekasi. Advances
in Civil Engineering …, 3(1), 39–54.
Retrieved from
http://publication.petra.ac.id/index.php/ac
esa/article/view/11145%0Ahttp://publicat
ion.petra.ac.id/index.php/acesa/article/do

Seminar Nasional Sains dan Teknologi 2022 10


Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta , 2 November 2022

Anda mungkin juga menyukai