Anda di halaman 1dari 14

PRAKTIKUM K.

MIKROB
"Isolasi dan Identifikasi Gram Bakteri
Endofit Tanaman Kemangi (Ocimum
basilicum) serta Uji Aktivitas
Antimikrobanya"

Disusun oleh :

Kelompok 4

1. Iqbal Catya Ramadhan (2200017033)


2. Dila Savira Mayang P. (2200017034)
3. RR Sri Cahyani B. (2200017035)
4. Zan Thoriq Irsyad (2200017038)

5. Winndy Astuti

LABORATORIUM PEMBELAJARAN BIOLOGI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI TERAPAN
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
2023
Isolasi dan Identifikasi Gram Bakteri Endofit Tanaman Kemangi (Ocimum
basilicum) serta Uji Aktivitas Antimikrobanya

Iqbal Catya R.¹, Dila Savira M.P.²,RR Sri Cahyani B.³, Zan Thoriq I4, Winndy Astuti5.

Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi Terapan, Universitas Ahmad
Dahlan

ABSTRAK

Tanaman Kemangi (Ocimum basilicum) adalah tanaman yang dikenal memiliki


banyak manfaat, termasuk sebagai tanaman obat dan rempah-rempah. Beberapa penelitian
telah menunjukkan bahwa kemangi dapat membentuk hubungan simbiotik dengan berbagai
mikroorganisme, termasuk bakteri endofit. Bakteri endofit pada kemangi dapat menghasilkan
senyawa antimikroba yang berperan dalam melindungi tanaman dari serangan mikroba
patogen. Senyawa antimikroba ini dapat beragam, termasuk senyawa-senyawa yang memiliki
aktivitas antibakteri, antijamur. Bakteri endofit adalah bakteri yang hidup di dalam jaringan
tanaman inang tanpa menyebabkan gejala-gejala penyakit. Untuk mengetahui keberagaman
bakteri endofit perlu dilakukan beberapa tahapan yaitu yang pertama dilakukan pengambilan
sample ditempatnya secara langsung, selanjutya dilakukan isolasi sample bakteri, kemudian
dilakukan pemurnian sample dan perwarnaan bakteri. Pewarnaan bakteri dilakukan dengan
menggunakan metode pewarnaan gram. Metode pewarnaan gram merupakan metode yang
digunakan untuk mengetahui bakteri tersebut termasuk bakteri gram positif atau bakteri gram
negatif. Selanjutnya dilakukan tahapan uji aktivitas. Uji aktivitas merupakan metode yang
digunakan untuk melihat kemampuan mikroba dalam menghambat pertumbuhan bakteri
lainnya.

Kata kunci : Ocimum basilicum, Bakteri endofit, Uji aktivitas


PENDAHULUAN

Tanaman herbal telah dikenal oleh masyarakat Indonesia dan banyak


dimanfaatkan sebagai tanaman obat dalam menangani permasalahan kesehatan.
Diantara tanaman yang biasa dijadikan sebagai obat tradisional adalah jahe, kunyit,
serai, daun sirih, daun salam dan kemangi. Kemangi merupakan tanaman berupa semak
aromatik yaitu memiliki aroma pada daunnya. Tanaman ini banyak dimanfaatkan oleh
masyarakat sebagai obat tradisional, sayuran atau makanan lalab (Syukur dan Asnawati,
2021).

Dalam dunia kesehatan, daun kemangi dapat dijadikan sebagai antibakteri,


antifungi, analgesik, antiseptik, antipiretik, hepatoprotektor, imunomodulator,
antireppelent dan antiekspetoran. Daun kemangi (Ocimum basillicum L.) memiliki
kandungan senyawa bioaktif yang dapat berperan sebagai antibakteri dalam
menghambat pertumbuhan bakteri yaitu berupa senyawa tannin, saponin, alkaloid dan
flavonoid. Selain senyawa bioaktif tersebut, daun kemangi memiliki kandungan minyak
atsiri yang memiliki kemampuan sebagai antibakteri dalam menghambat pertumbuhan
bakteri Streptococcus mutans (Syahrul dan Syahriel, 2021).

Mikroba endofit merupakan mikroba yang hidup di dalam jaringan tumbuhan


dan mampu membentuk koloni dalam jaringan tumbuhan tanpa memberikan efek
negatif pada inangnya. Mikroba endofit dapat berupa bakteri, jamur atau mikroba
lainnya. Bakteri endofit adalah bakteri yang hidup di jaringan tanaman inang tanpa
menimbulkan gejala-gejala penyakit pada tanaman tersebut. Simbiosis mutualisme
antara bakteri dan tumbuhan memungkinkan bakteri menghasilkan senyawa bioaktif
serupa dengan yang terkandung dalam tumbuhan inangnya (Kurniawan dkk, 2021).

Teknik isolasi mikroba adalah upaya menumbuhkan mikroorganisme di luar


lingkungan alaminya. Pemisahan mikroba di luar lingkungan bertujuan untuk
memperoleh kultur mikroba yang tidak lagi bercampur dengan mikroba lain yang
disebut kultur murni. Prinsip isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba
dengan mikroba lain yang berasal dari campuran berbagai mikroba. Ini bisa dilakukan
dengan menumbuhkannya di media padat, sel mikroba akan membentuk koloni sel yang
tetap di tempatnya (Badaring dkk, 2020).

Pemurnian (purification) bertujuan agar diperoleh biakan murni yang diinginkan


tanpa ada kontaminan dari mikroba lain. Pemilihan koloni mikroba yang dimurnikan
berdasarkan perbedaan kenampakan morfologi koloni, baik dari segi warna, elevasi,
tekstur permukaan, garis-garis radial, lingkaran konsentris maupun tetes eksudat
sehingga diperoleh isolat murni. Pemurnian isolat bakteri dilakukan dengan cara
memindahkan bakteri menggunakan metode garis yang kemudian ditumbuhkan pada
media TSA, sedangkan pada pemurnian isolat fungi menggunakan metode titik dalam
proses pemindahan ke dalam media PDA (Ed-har dkk, 2017).

Karakteristik secara makroskopis morfologi koloni yang tumbuh dapat


dibedakan berdasarkan bentuk koloni, tepi koloni, elevasi koloni dan warna koloni.
Karakteristik morfologi secara mikroskopis yaitu meliputi sifat gram dan bentuk sel
bakteri tersebut (Zuraidah dkk, 2020).

Pada pewarnaan Gram terdapat 2 jenis bakteri yaitu Gram positif dan Gram
negatif. Tujuan dari pewarnaan Gram ini yaitu untuk mempermudah melihat bakteri
secara mikroskopik, memperjelas ukuran dan bentuk bakteri, melihat struktur dalam
bakteri seperti dinding sel dan vakuola, dan menghasilkan sifat-sifat fisik serta kimia
khas dari bakteri dengan zat warna. Dalam pewarnaan, bakteri Gram positif berwarna
ungu sedangkan bakteri Gram negatif berwarna merah. Bakteri memiliki beberapa
bentuk yaitu bacillus (batang), coccus (bulat), dan spirilum (lengkung). Bakteri yang
berbentuk bacillus dibagi atas diplobacillus dan tripobacillus. Pada bentuk coccus dibagi
atas monococcus, diplococcus, sampai staphylococcus (bentuknya mirip buah anggur).
Khusus pada spirilum hanya dibagi dua yaitu setengah melengkung dan tidak
melengkung (Bulele dkk, 2019).

Uji aktivitas antimikroba merupakan metode yang digunakan untuk melihat


kemampuan mikroba dalam menghambat pertumbuhan mikroba lainnya. Metode
pengujian aktivitas antibakteri dapat dilakukan dengan menggunakan cara difusi dan
dilusi. Metode disk diffusion atau ayang disebut dengan tes Kirby dan Bauer, distch
plate technique, cup plate technique. Metode dilusi cair dan dilusi padat merupakan
bagian dari metode dilusi). Terdifusinya senyawa antibakteri ke dalam media padat
dimana mikroba uji telah diinokulasikan dalam media padat merupakan prinsip kerja
dari metode difusi. Daerah bening yang terbentuk di sekitar cakram menunjukan zona
hambat pada pertumbuhan bakteri (Balouiri et al, 2016).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa bakteri endofit memiliki peranan dalam


perlindungan tumbuhan, peningkatan pertumbuhan tumbuhan, mengatasi cekaman
lingkungan tumbuhan, meningkatkan proses fitoremediasi, dan menghasilkan senyawa
yang dapat dimanfaatkan dalam bidang industri. Penggunaan bakteri endofit diharapkan
mampu menghasilkan senyawa bioaktif yang sama dengan tanaman inangnya tanpa
harus ekstraksi. Bakteri endofit daun kemangi dengan genus Acetobacter diketahui
memiliki kemampuan untuk melawan bakteri patogen. Acetobacter menghasilkan asam
asetat kuat yang dapat mengubah pH lingkungan dan menekan bakteri tersebut (Utami,
2018).
Berdasarkan penelitian Utami (2018) diperoleh 30 Isolat bakteri endofit pada
tanaman herbal kemangi (Ocimum basilicum L.) yang mempunyai potensi antibakteri
terhadap Staphylococcus aureus dengan aktivitas berkisar antara 2,1 mm–30 mm
(aktivitas lemah-kuat). Kemudian pada penelitian Zurriani (2022), diketahui uji aktivitas
hasil uji aktivitas supernatan bebas sel bakteri endofit daun kemangi memiliki aktivitas
antibakteri terhadap bakteri Streptococcus mutans dikategorikan sedang pada isolat
potensial EO5 dan EO6 sebesar 5,69 mm dan 5.50 mm, sedangkan pada bakteri
Pseudomonas aeruginosa dikategorikan lemah pada semua isolat.

Berdasarkan latar belakangdiatas bertujuan untuk Mengetahui hasil uji aktivitas


antimikroba pada tanaman herbal kemangi (Ocimum basilicum) pada bakteri
Escherichia coli dan bakteri Staphylococcus aureus.

ALAT DAN BAHAN

Alat yang digunakan dalam isolasi bakteri, pewarnaan gram dan uji aktivitas
adalah cawan petri, bunsen, batang oose, inkubator, gelas objek, penutup gelas objek,
mikroskop, botol aquades, spidol, pipet tetes, gelas beaker, tabung reaksi, mikropipet,
pipet tip, spatel drigalsky, kertas cakram.

Bahan yang digunakan dalam proses isolasi bakteri, pewarnaan gram dan uji
aktivitas adalah kemangi, media TSA, media NA, alcohol 70 %, bayclin, 40 µL 0,02%
kandistatin, akuades steril, safranin, iodin, kristal violet, Lactophenol cotton blue,
alkohol 90%, minyak imersi, media TSB 9 mL, bakteri patogen Staphylococcus aureus
dan E.coli 100 µL, kloramfenikol, tissue, korek api, label, plastik.

METODE

1. Isolasi dan Pemurnian Isolat

Penelitian ini dimulai menggunakan tahapan isolasi dan dilanjutkan dengan


pemurnian isolat dari tanaman kemangi. Sampel tanaman kemangi diambil,
dilakukan pemotongan setiap bagian tanaman dengan panjang masing-masing akar
1cm, batang 2 cm, dan daun 1 cm dan dilakukan sterilisasi menggunakan metode
pencucian menggunakan air mengalir, direndam menggunakan alkohol 70% selama
1 menit, berikutnya perendaman menggunakan larutan hipoklorit selama 5 menit,
selanjutnya direndam menggunakan alkohol 70% selama 1 menit, dan langkah
terakhir direndam menggunakan aquades selama 30 detik sebanyak 2 kali.

Tahapan selanjutnya adalah setiap potongan bagian tanaman yang telah


disterilisasi dimasukan kedalam media TSA yang telah diberi kandistatin sebanyak
0,1 ul. Selanjutnya dilakukan inkubasi selama 2 x 24 jam dengan suhu 36,5- 37͒C.
Langkah akhir setelah dilakukan inkubasi adalah melakukan pemurnian isolat dari
media sebelumnya ke media yang baru, metode yang digunakan saat pemurnian
sampel menggunakan metode 4 kuadran.

2. Karakterisasi Makroskopis dan Mikroskopis

Pengamatan bakteri dapat dilihat dengan cara identfikasi karakteristik secara


makroskopis dan juga mikroskopis. Pengamatan makroskopis dilakukan dengan
cara melihat morfologi koloni tunggal yang muncul setalah melakukan inkubasai.
Pengamatan ini dilihat dari beberapa aspek diantaranya berupa bentuk koloni
tunggal, warna, elevasi, dan permukaan dari koloni. Pengamatan mikroskopis
dilakukan dengan mengamati pewarnaan gram, dimana pengamatan ini dengan cara
melihat jenis bakteri gram positif atau gram negatif dan bentuk bakterinya setelah
diberi pewarna gram.

3. Uji Aktivitas

Pengujian ini dimulai dengan menyiapkan media NA yang sudah steril,


selanjutnya dilakukan inokulasi bakteri endofit dan bakteri patogen pada media NA.
Selanjutnya dilakukan inkubasi selama 16- 24 jam dengan suhu 37’C.

Tahapan selanjutnya adalah menuangkan isolat bakteri patogen sebanyak 100


µL kedalam cawan petri yang sudah diberi media NA, kemudian ratakan
menggunakan spatel drigalsky. Selanjutnya cawan petri dibagi menjadi 4 bidang
dengan menggunakan spidol marker. Dalam pembagian bidang tersebut, 2 bidang
diberikan bakteri endofit, 1 bidang diberikan kontrol negatif, dan 1 bidang diberikan
kontrol positif. Pemberian kontrol tersebut menggunakan kertas cakram yang setiap
cakram dicelupkan kedalam larutan yang akan diujikan, 2 cakram dicelupkan
kedalam suspensi bakteri endofit, 1 cakram dicelupkan kedalam aquades sebagai
kontrol negatif, dan 1 cakram dicelupkan kedalam larutan kloramfenikol sebagai
kontrol positif. Langkah akhir dari uji aktivitas adalah mengamati hasil dari zona
hambat setelah dilakukan inkubasi 16-24 jam dengan suhu 37’C.

4. Analisis Data

Analisis data uji aktivitas antimikroba pada bakteri endofit dilakukan dengan
cara menghitung diameter vertikal dan diameter horizontal cakram dan zona bening.
Kemudian, dilakukan perhitungan dengan rumus diameter horizontal ditambah
dengan diameter vertikal dan dibagi dua. Setelah diperoleh hasil, lalu dikategorikan
daya hambat antimikroba pada bakteri endofit tersebut, apakah rendah, sedang, kuat,
dan sangat kuat.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil

Gambar 1. Hasil isolat setelah isolasi

Isolasi sampel bertujuan untuk menumbuhkan bakteri endofit, dimana bakteri


endofit merupakan mikroorganisme yang hidup dalam tanaman dan mendukung
kehidupan tanaman tersebut tanpa memberikan dampak merugikan pada tanaman
inangnya. Fungsi dari bakteri endofit mampu menghasilkan senyawa bioaktif ( Anjum
dan Chandra, 2015).

langkah selanjutnya isolasi sampel adalah melakukan pemurnian, dimana


berfungsi sebagai cara untuk mendapatkan koloni tunggal dari isolat. Dimana ciri-ciri
morfologi koloni dari bakteri endofit tanaman kemangi berwarna putih kekuningan,
bentuk bulat kecuali daun 1, daun 2, dan batang 1, elevasi flat dan agak cembung,
Sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Yosephine dkk, ( 2013 ) bahwa bakteri
endofit yang dimiliki tumbuhan kemangi memiliki ciri-ciri morfologi koloninya
berwarna putih kekuningan dengan bentuk circular dan elevasi flat dan agak cembung.

Tabel 1. Hasil pengamatan morfologi isolat bakteri pada pemurnian

Nama Isolat Foto


Karakter Morfologi

Bentuk Elevasi Tepi Warna

Daun 1 Irregular Flat Undulate Putih


kekuningan
Daun 2 Irregular Flat Curled Putih
kekuningan

Batang 1 Irregular Flat Curled Putih


kekuningan

Batang 2 Circular Agak cembung Rata Putih


kekuningan

Akar Circular Flat Entire Putih


kekuningan

Tabel . Pengamatan Mikroskopis dengan perbesaran 100x10.

Nama Isolat Warna Bentuk Bakteri Jenis bakteri Foto

Daun 1 Merah Basil Bakteri gram


negatif
Daun 2 Merah Basil Bakteri gram
negatif

Batang Merah Basil Bakteri gram


negatif

Akar Merah Basil Bakteri gram


negatif

Pengamatan mikroskopis pada isolat daun 1 dan daun 2 dengan perbesaran 100x10
menghasilkan bakteri berbentuk basil dengan warna merah dan termasuk kedalam jenis bakteri
gram negatif. Isolat batang dengan perbesaran 100x10 menghasilkan bakteri berbentuk basil
dengan warna merah dan termasuk kedalam jenis bakteri gram negatif. Isolat akar dengan
perbesaran 100x10 menghasilkan bakteri berbentuk basil dengan warna merah dan termasuk
kedalam jenis bakteri gram negatif. Teori yang dikemukakan oleh Pranoto (2014), bahwa
pengamatan mikroskopis dilakukan dengan mengamati hasil pewarnaan Gram. Pengamatan
secara mikroskopis mengamati jenis bakteri Gram positif atau Gram negatif. Secara
mikroskopis juga dilakukan pengamatan bentuk sel bakteri. Berdasarkan penelitian dari
Cappuccino (2014), pengamatan bakteri endofit secara mikroskopis dilakukan dengan
pewarnaan Gram.

Hasil penelitian diperoleh 8 isolat bakteri Gram positif dan 3 isolat bakteri Gram
negatif. Bakteri endofit yang berhasil diisolasi dari batang tumbuhan Andalas berbentuk bacil
dan coccus (masing-masingnya 2 isolat dan 9 isolat).
Gambar 2. uji aktivitas pada akar, batang, daun dengan bakteri patogen Escherichia coli
dan Staphylococcus aureus

Rumus Perhitungan Zona Hambat

PH = ( R 1+R 1R 2 ) ×100 %
Keterangan = PH = Persentase hambatan

DH = Diameter horizontal

DV = Diameter vertikal

Kategori zona hambat

1. Aktivitas lemah (<5mm)


2. Aktivitas Sedang (5-10mm)
3. Aktivitas kuat (>10-20mm)
4. Sangat kuat (20-30mm)

Tabel . Hasil uji aktivitas bakteri

No Bakteri Patogen Isolat DV DH mm Keterangan

1. Ecoli Daun 1 0,8 0,8 8 Sedang

Daun 2 1 0,9 9 Sedang


Kontrol - 0 0 0 Lemah

Kontrol + 0,6 0,7 7 Sedang

2. Ecoli Batang 1 0,7 0,8 8 Sedang

Batang 2 0,7 0,7 7 Sedang

Kontrol - 0 0 0 Lemah

Kontrol + 1,4 1,5 15 Kuat

3. Ecoli Akar 1 0,8 0,8 8 Sedang

Akar 2 0,8 0,9 9 Sedang

Kontrol - 0 0 0 Lemah

Kontrol + 2,2 2,2 22 Sangat Kuat

4. SA Daun 1 0,8 0,7 7 Sedang

Daun 2 0,8 0,8 8 Sedang

Kontrol - 0 0 0 Lemah

Kontrol + 0,8 0,7 7 Sedang

5. SA Batang 1 0,8 0,9 9 Sedang

Batang 2 0,8 0,9 9 Sedang

Kontrol - 0 0 0 Lemah
Kontrol + 0,8 0,9 9 Sedang

6. SA Akar 1 0,7 0,8 8 Sedang

Akar 2 0,8 0,8 8 Sedang

Kontrol - 0 0 0 Lemah

Kontrol + 0,8 0,8 8 Sedang

Berdasarkan hasil uji diperoleh tiga isolat bakteri endofit dari tanaman kemangi,
yang memiliki kemampuan dalam menghambat mikroba uji. Pada mikroba uji
Escherichia coli diperoleh zona hambat untuk isolat pertama sebesar 9 mm, isolat kedua
sebesar 8 mm dan isolat ketiga sebesar 9 mm. Dan mikroba uji Staphylococcus aureus
diperoleh zona hambat untuk isolat pertama sebesar 8 mm, isolat kedua sebesar 9 mm,
dan isolat ketiga sebesar 8 mm, dari hasil tersebut maka dapat dikatakan bahwa isolat
bakteri endofit pada tanaman kemangi bisa menghambat pertumbuhan mikroba patogen,
karena adanya senyawa metabolik sekunder yang bersifat sebagai antimikroba.
Berdasarkan penelitian dari Hajar dkk, (2022) bahwa diameter zona hambat yang
terbentuk digolongkan dalam beberapa kategori yaitu apabila besar diameter zona
hambat yang terbentuk kurang dari 5mm termasuk dalam kategori lemah, 5 – 10 mm
termasuk kategori sedang, 10 – 20 mm termasuk kategori kuat, dan lebih dari 20 mm
termasuk kategori sangat kuat.

KESIMPULAN

Hasil pengujian aktivitas antimikroba tanaman herbal kemangi (Ocimum


basilicum) terhadap bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Dimana dari
data yang ada pada bagian akar, batang ,dan daun memiliki zona hambat, namun dalam
aktivitas yang sedang. Menurut data yang diperoleh, aktivitas antimikroba terkuat
diamati pada isolat yang diberi bakteri patogen Escherichia coli. Hal ini ditunjukkan
dengan terbentuknya zona hambat yang lebih besar dibandingkan dengan isolat yang
diberi perlakuan bakteri patogen Staphylococcus aureus. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa bakteri endofit mengandung zat antimikroba terkuat dalam menghambat
pertumbuhan bakteri Escherichia coli.
Daftar Pustaka

Anjum, N., and Chandra, R. Endophytic Bacteria Optimization of Isolation Procedure


from Various Medicinal Plants and Their Preliminary Characterization. Asian
Journal of Pharm and Clin Res, 8(4): 233-8.

Badaring, D.R., Muhammad, F.W., dan Arsad, B. 2020. Identifikasi Morfologi Mikroba
pada Ruangan Water Closet Jurusan Biologi Universitas Negeri Makassar.
Prosiding Seminar Nasional Biologi FMIPA UNM, ISBN: 978-602-52965-8.

Balouiri, M., Sadiki, M., dan Ibnsouda, S.K. 2016. Methods for in vitro Evaluating
Antimicrobial activity: A review. Journal of Pharmaceutical Analysis, 6(2): 71-
79.

Bulele, T., Fredine, E.S.R., dan John, P. 2019. Identifikasi Bakteri dengan Pewarnaan
Gram pada Penderita Infeksi Mata Luar di Rumah Sakit Mata Kota Manado.
Jurnal e-Biomedik (eBm), 7(1): 30-36.

Cappuccino, J.G., Sherman, N. 2014. Microbiology A Laboratory Manual. Tenth


Edition. Person: USA.

Ed-har, A.A., Rahayu, W., dan Gunawan, D. 2017. Isolasi dan Identifikasi Mikroba
Tanah Pendegradasi Selulosa dan Pektin dari Rhizosfer Aquilaria malaccensis.
Buletin Tanah dan Lahan, 1(1): 58-64.

Hajar, U., dan Tri, P.L.S. 2022. Potensi Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.) Terhadap
Bakteri Bacillus cereus. Jurnal Komunitas Farmasi Nasional, 2 (2): 320-329.

Kurniawan, S.E., Mahyarudin, dan Ambar, R. 2021. Aktivitas Antibakteri Isolat Bakteri
Endofit Daun Pegagan (Centella asiatica) Terhadap Staphylococcus aureus.
Jurnal Ilmiah Biologi, 10(1): 14-29.

Pranoto, E., Fauzi, G., Hingdri. 2014. Isolation and Characterization of Endophytic
Bacteria on Highland Productif and Young Tea Plant (Camellia Sinensis (L.) O.
Kuntze). Biospecies, 7 (1): 1-7.
Syahrul, D., dan Syahriel, D. 2021. Konsentrasi Optimal Dari Ekstrak Daun Kemangi
(Ocimum Basilicum L.) dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri Streptococcus
mutans In Vitro. Interdental: Jurnal Kedokteran Gigi, 17(2): 97-102.

Syukur, S. B., dan Asnawati, R. 2021. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Masyarakat


dalam Pemanfaatan Herbal di Desa Pilohayanga Barat Kecamatan Telaga
Kabupaten Gorontalo. Zaitun: Jurnal Ilmu Kesehatan, 3(1): 1-8.

Utami, D.P. 2018. Isolasi, identifikasi dan aktivitas antibakteri bakteri endofit daun
kemangi (Ocimum basilicum L.) terhadap Staphylococcus aureus. Jurnal
Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura, 4(1): 4-31.

Yosephine, A.D., Wulanjati, M.P., Saifullah, T.N., dan Astuti, P. 2013. Formulasi
Mouthwash Minyak Atsiri Daun Kemangi (Ocimum basilicum L.) serta Uji
Antibakteri dan Antibiofilm Terhadap Bakteri Streptococcus mutans Secara In
Vitro. Jurnal Obat Tradisional, 18(2):95-102.

Zuraidah, Dessri, W., dan Eka, A. 2020. Karakteristik Morfologi dan Uji Aktivitas
Bakteri Termofilik dari Kawasan Wisata Ie Seuum (Air Panas). Jurnal Ilmu
Alam dan Lingkungan, 11(2): 40-47.

Zurriani, R. 2022. Aktivitas Supernatan Bebas Sel Bakteri Endofit Daun Kemangi
(Ocimum basillicum L.) dalam Menghambat Streptococcus mutans dan
Pseudomonas aeruginosa (skripsi). Banda Aceh: UIN Ar-Raniry.

Anda mungkin juga menyukai