Artikel K.Mikrob Rev
Artikel K.Mikrob Rev
MIKROB
"Isolasi dan Identifikasi Gram Bakteri
Endofit Tanaman Kemangi (Ocimum
basilicum) serta Uji Aktivitas
Antimikrobanya"
Disusun oleh :
Kelompok 4
5. Winndy Astuti
Iqbal Catya R.¹, Dila Savira M.P.²,RR Sri Cahyani B.³, Zan Thoriq I4, Winndy Astuti5.
Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi Terapan, Universitas Ahmad
Dahlan
ABSTRAK
Pada pewarnaan Gram terdapat 2 jenis bakteri yaitu Gram positif dan Gram
negatif. Tujuan dari pewarnaan Gram ini yaitu untuk mempermudah melihat bakteri
secara mikroskopik, memperjelas ukuran dan bentuk bakteri, melihat struktur dalam
bakteri seperti dinding sel dan vakuola, dan menghasilkan sifat-sifat fisik serta kimia
khas dari bakteri dengan zat warna. Dalam pewarnaan, bakteri Gram positif berwarna
ungu sedangkan bakteri Gram negatif berwarna merah. Bakteri memiliki beberapa
bentuk yaitu bacillus (batang), coccus (bulat), dan spirilum (lengkung). Bakteri yang
berbentuk bacillus dibagi atas diplobacillus dan tripobacillus. Pada bentuk coccus dibagi
atas monococcus, diplococcus, sampai staphylococcus (bentuknya mirip buah anggur).
Khusus pada spirilum hanya dibagi dua yaitu setengah melengkung dan tidak
melengkung (Bulele dkk, 2019).
Alat yang digunakan dalam isolasi bakteri, pewarnaan gram dan uji aktivitas
adalah cawan petri, bunsen, batang oose, inkubator, gelas objek, penutup gelas objek,
mikroskop, botol aquades, spidol, pipet tetes, gelas beaker, tabung reaksi, mikropipet,
pipet tip, spatel drigalsky, kertas cakram.
Bahan yang digunakan dalam proses isolasi bakteri, pewarnaan gram dan uji
aktivitas adalah kemangi, media TSA, media NA, alcohol 70 %, bayclin, 40 µL 0,02%
kandistatin, akuades steril, safranin, iodin, kristal violet, Lactophenol cotton blue,
alkohol 90%, minyak imersi, media TSB 9 mL, bakteri patogen Staphylococcus aureus
dan E.coli 100 µL, kloramfenikol, tissue, korek api, label, plastik.
METODE
3. Uji Aktivitas
4. Analisis Data
Analisis data uji aktivitas antimikroba pada bakteri endofit dilakukan dengan
cara menghitung diameter vertikal dan diameter horizontal cakram dan zona bening.
Kemudian, dilakukan perhitungan dengan rumus diameter horizontal ditambah
dengan diameter vertikal dan dibagi dua. Setelah diperoleh hasil, lalu dikategorikan
daya hambat antimikroba pada bakteri endofit tersebut, apakah rendah, sedang, kuat,
dan sangat kuat.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Pengamatan mikroskopis pada isolat daun 1 dan daun 2 dengan perbesaran 100x10
menghasilkan bakteri berbentuk basil dengan warna merah dan termasuk kedalam jenis bakteri
gram negatif. Isolat batang dengan perbesaran 100x10 menghasilkan bakteri berbentuk basil
dengan warna merah dan termasuk kedalam jenis bakteri gram negatif. Isolat akar dengan
perbesaran 100x10 menghasilkan bakteri berbentuk basil dengan warna merah dan termasuk
kedalam jenis bakteri gram negatif. Teori yang dikemukakan oleh Pranoto (2014), bahwa
pengamatan mikroskopis dilakukan dengan mengamati hasil pewarnaan Gram. Pengamatan
secara mikroskopis mengamati jenis bakteri Gram positif atau Gram negatif. Secara
mikroskopis juga dilakukan pengamatan bentuk sel bakteri. Berdasarkan penelitian dari
Cappuccino (2014), pengamatan bakteri endofit secara mikroskopis dilakukan dengan
pewarnaan Gram.
Hasil penelitian diperoleh 8 isolat bakteri Gram positif dan 3 isolat bakteri Gram
negatif. Bakteri endofit yang berhasil diisolasi dari batang tumbuhan Andalas berbentuk bacil
dan coccus (masing-masingnya 2 isolat dan 9 isolat).
Gambar 2. uji aktivitas pada akar, batang, daun dengan bakteri patogen Escherichia coli
dan Staphylococcus aureus
PH = ( R 1+R 1R 2 ) ×100 %
Keterangan = PH = Persentase hambatan
DH = Diameter horizontal
DV = Diameter vertikal
Kontrol - 0 0 0 Lemah
Kontrol - 0 0 0 Lemah
Kontrol - 0 0 0 Lemah
Kontrol - 0 0 0 Lemah
Kontrol + 0,8 0,9 9 Sedang
Kontrol - 0 0 0 Lemah
Berdasarkan hasil uji diperoleh tiga isolat bakteri endofit dari tanaman kemangi,
yang memiliki kemampuan dalam menghambat mikroba uji. Pada mikroba uji
Escherichia coli diperoleh zona hambat untuk isolat pertama sebesar 9 mm, isolat kedua
sebesar 8 mm dan isolat ketiga sebesar 9 mm. Dan mikroba uji Staphylococcus aureus
diperoleh zona hambat untuk isolat pertama sebesar 8 mm, isolat kedua sebesar 9 mm,
dan isolat ketiga sebesar 8 mm, dari hasil tersebut maka dapat dikatakan bahwa isolat
bakteri endofit pada tanaman kemangi bisa menghambat pertumbuhan mikroba patogen,
karena adanya senyawa metabolik sekunder yang bersifat sebagai antimikroba.
Berdasarkan penelitian dari Hajar dkk, (2022) bahwa diameter zona hambat yang
terbentuk digolongkan dalam beberapa kategori yaitu apabila besar diameter zona
hambat yang terbentuk kurang dari 5mm termasuk dalam kategori lemah, 5 – 10 mm
termasuk kategori sedang, 10 – 20 mm termasuk kategori kuat, dan lebih dari 20 mm
termasuk kategori sangat kuat.
KESIMPULAN
Badaring, D.R., Muhammad, F.W., dan Arsad, B. 2020. Identifikasi Morfologi Mikroba
pada Ruangan Water Closet Jurusan Biologi Universitas Negeri Makassar.
Prosiding Seminar Nasional Biologi FMIPA UNM, ISBN: 978-602-52965-8.
Balouiri, M., Sadiki, M., dan Ibnsouda, S.K. 2016. Methods for in vitro Evaluating
Antimicrobial activity: A review. Journal of Pharmaceutical Analysis, 6(2): 71-
79.
Bulele, T., Fredine, E.S.R., dan John, P. 2019. Identifikasi Bakteri dengan Pewarnaan
Gram pada Penderita Infeksi Mata Luar di Rumah Sakit Mata Kota Manado.
Jurnal e-Biomedik (eBm), 7(1): 30-36.
Ed-har, A.A., Rahayu, W., dan Gunawan, D. 2017. Isolasi dan Identifikasi Mikroba
Tanah Pendegradasi Selulosa dan Pektin dari Rhizosfer Aquilaria malaccensis.
Buletin Tanah dan Lahan, 1(1): 58-64.
Hajar, U., dan Tri, P.L.S. 2022. Potensi Daun Kemangi (Ocimum sanctum L.) Terhadap
Bakteri Bacillus cereus. Jurnal Komunitas Farmasi Nasional, 2 (2): 320-329.
Kurniawan, S.E., Mahyarudin, dan Ambar, R. 2021. Aktivitas Antibakteri Isolat Bakteri
Endofit Daun Pegagan (Centella asiatica) Terhadap Staphylococcus aureus.
Jurnal Ilmiah Biologi, 10(1): 14-29.
Pranoto, E., Fauzi, G., Hingdri. 2014. Isolation and Characterization of Endophytic
Bacteria on Highland Productif and Young Tea Plant (Camellia Sinensis (L.) O.
Kuntze). Biospecies, 7 (1): 1-7.
Syahrul, D., dan Syahriel, D. 2021. Konsentrasi Optimal Dari Ekstrak Daun Kemangi
(Ocimum Basilicum L.) dalam Menghambat Pertumbuhan Bakteri Streptococcus
mutans In Vitro. Interdental: Jurnal Kedokteran Gigi, 17(2): 97-102.
Utami, D.P. 2018. Isolasi, identifikasi dan aktivitas antibakteri bakteri endofit daun
kemangi (Ocimum basilicum L.) terhadap Staphylococcus aureus. Jurnal
Mahasiswa PSPD FK Universitas Tanjungpura, 4(1): 4-31.
Yosephine, A.D., Wulanjati, M.P., Saifullah, T.N., dan Astuti, P. 2013. Formulasi
Mouthwash Minyak Atsiri Daun Kemangi (Ocimum basilicum L.) serta Uji
Antibakteri dan Antibiofilm Terhadap Bakteri Streptococcus mutans Secara In
Vitro. Jurnal Obat Tradisional, 18(2):95-102.
Zuraidah, Dessri, W., dan Eka, A. 2020. Karakteristik Morfologi dan Uji Aktivitas
Bakteri Termofilik dari Kawasan Wisata Ie Seuum (Air Panas). Jurnal Ilmu
Alam dan Lingkungan, 11(2): 40-47.
Zurriani, R. 2022. Aktivitas Supernatan Bebas Sel Bakteri Endofit Daun Kemangi
(Ocimum basillicum L.) dalam Menghambat Streptococcus mutans dan
Pseudomonas aeruginosa (skripsi). Banda Aceh: UIN Ar-Raniry.