1 Pengertian Mikroba
Mikroba merupakan organisme yang berukuran kecil (mikro), dapat melakukan aktifitas untuk
hidup, dapat tergolong dalam prokaryot seperti bakteri dan virus, dan eukaryot seperti alga, protozoa.
Mikroba sangat berperan dalam kehidupan (Nester et al., 2009 dalam Suvenda, 2012). Mikroba terdiri
dari bakteri, jamur, dan virus.
Secara umum, tiap mikroba mempunyai morfologi dan struktur anatomi yang berbeda. Peranan
utama mikroba secara umum yaitu sebagai pengurai bahan-bahan organik. Namun, selain mempunyai
banyak keuntungan, mikroba juga merugikan bagi manusia. Mikroba tidak perlu tempat yang besar,
mudah ditumbuhkan dalam media buatan, dan tingkat pembiakannya relatif cepat. Oleh karena itu, jika
bakteri bersifat patogen dapat sangat merugikan manusia.
Hal tersebut memperjelas bahwa dibutuhkan suatu zat untuk menghambat atau bahkan
membunuh bakteri yang keberadaannya merugikan. Zat tersebut biasa disebut dengan antimikroba.
Definisi antimikroba yaitu suatu zat-zat kimia yang diperoleh/dibentuk dan dihasilkan oleh
mikroorganisme, zat tersebut mempunyai daya penghambat aktifitas mikororganisme lain meskipun
dalam jumlah sedikit (Waluyo, 2004). Sedangkan pengertian antimikroba menurut Entjang (2003) dalam
Rostinawati (2009), adalah zat kimia yang dihasilkan oleh suatu mikroba yang mempunyai khasiat
antimikroba.
2. Metode dilusi
Metode dilusi dibedakan menjadi dua yaitu:
a. Metode dilusi cair/ broth dilution test (serial dilution).
Metode ini mengukur MIC atau Kadar Hambat Minimum dan MBC atau Kadar Bunuh Minimum.
Cara yang dilakukan adalah dengan membuat seri pengeceran agen antimikroba pada medium cair yang
ditambahkan dengan mikroba uji. Larutan uji agen antimikroba pada kadar terkecil yang terlihat jernih
tanpa adanya pertumbuhan mikroba uji ditetapkan sebagai KHM. Larutan yang tersebut selanjutnya
dikultur ulang pada media cair tanpa penambahan mikroba uji ataupun agen antimikroba, dan
diinkubasi selama 18-24 jam. Media cair yang tetap terlihat jernih setelah diinkubasi ditetapkan sebagai
KBM.
b. Metode dilusi padat/ solid dilution test.
Metode ini serupa dengan metode dilusi cair namun menggunakan media padat (solid).
Keuntungan metode ini adalah satu konsentrasi agen antimikroba yang diuji dapat digunakan untuk
menguji beberapa mikroba uji.
Yulinar Rochmasari, Studi Isolasi Dan Penentuan Struktur Molekul Senyawa Kimia Dalam
Fraksi Netral Daun Jambu Biji Australia (Psidium Guajava L.), Universitas Indonesia, Depok, 2011, hlm.
3.
Bagian yang dipakai
Bagian yang dipakai pada praktikum ini adalah bagian daun. Daun pada tanaman jambu biji
memiliki struktur daun tunggal dan mengeluarkan aroma yang khas jika diremas. Kedudukan daunnya
bersilangan dengan letak daun berhadapan dan pertulangan daun menyirip. Terdapat beberapa bentuk
daun pada tanaman jambu biji, yaitu: bentuk daun lonjong, jorong, dan bundar telur terbalik. Bentuk
daun yang paling dominan adalah bentuk daun lonjong. Perbedaan pada bentuk daun dapat dipengaruhi
oleh faktor genetik dan faktor lingkungan (Tsukaya 2005). Daun jambu biji memiliki bentuk pangkal daun
yang asimetri, dengan ujung daun yang tumpul dan tepi daun rata. Tekstur daun jambu biji menyerupai
kertas dengan permukaan daun yang pucat (glaucous) dan adanya bulu-bulu halus, pendek dan jarang
(pubescent). Daun jambu biji umumnya berwarna hijau pada tiap varietas (Jaya, 2018).
KARAKTERISASI MORFOLOGI DAN ANATOMI TANAMAN JAMBU BIJI (Psidium guajava L.) DI
TAMAN BUAH MEKARSARI BOGOR INDRA JAYA
Daun jambu biji dapat dimanfaatkan sebagai antibakteri dan antijamur karena mengandung
senyawa tanin (Darwani, 2017).
Pemanfaatan Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium guajava Linn) Sebagai Antibakteri dan
Antifungi Siti Nuryani1 , R.Fx.Saptono Putro2 , Darwani3 1,2Poltekkes Kemenkes Yogyakarta Jurusan
Analis Kesehatan