Anda di halaman 1dari 7

PENGETAHUAN DIRI TERHADAP KEBERSIHAN RAMBUT

Achmad Dani Nur Cahya Wibawa, Irfa Khikmatul Khuluq, Arum Edytia Fitrianis, Yunita
Rizkia Pratiwi, Devy Vatma Rositasari, Khofifatur Roosyidah
Fakultas Keperawatan dan Kebidanan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya
achmaddani036.ns19@student.unusa.ac.id
ABSTRAK
Latar Belakang. Tujuan. Metode. Hasil. Kesimpulan.
Kata Kunci :
ABSTRAC
Background. Aim. Method. Result. Conclusion
Keyword :

PENDAHULUAN kelainan genetic, Serta eksogen ialah


Perawatan rambut merupakan salah berbentuk stimulus dari area, ataupun
satu komponen dari perawatan kebersihan kosmetik rambut. Dikala ini terus menjadi
diri, sehingga jika perawatan rambut tidak banyak kosmetik rambut digunakan.
terpenuhi maka dapat berefek kebersihan diri Pemakaian bahan pelurus rambut
seseorang. Saat merawat rambut, ada baiknya menimbulkan kerontokan ataupun kerusakan
dilakukan secara rutin agar rambut tetap segar rambut pada 95% penggunanya di Amerika
dan sehat serta untuk memenuhi kebutuhan serta 53% di Nigeria (Stepahani, Putri, &
kesehatan rambut. Rambut yang sehat adalah Irsan, 2018)
ketika rambut tersebut bersih, berkilau, dan Pemakaian hijab pula erat kaitannya
tidak kusut. Menyikat, menyisir, dan dengan kelembaban serta panas akibat pola
menyampo rambut adalah cara yang higienis perawatan rambut yang salah serta pemakaian
dalam perawatan rambut (Setiyadi, 2017). hijab yang tidak benar. Terperatur serta
Peristiwa rambut rontok yang kelembaban sangat berpengaruh terhadap
berlansung di Amerika Serikat mengenai 50 peristiwa kerontokan rambut terlebih pada
juta orang serta 20 juta diantara lain para pengguna hijab. Rambut yang ditutupi
merupakan perempuan. Rambut rontok akibat oleh hijab rentan menghadapi masalah
kosmetik serta penyusunan rambut banyak terlebih terletak di hawa tropis seperti
ditemukan pada 90% Wanita Afrika Amerika Indonesia. Perihal ini mengakibatkan
antara umur 15 – 55 tahun. Penyebabnya menyusutnya pasokan hawa yang mengalir di
berbagai macam, digolongkan menjadi kulit kepala serta rambut pada perempuan
endogen ialah akibat penyakit sistemik, berhijab. Pada umumnya perempuan yang
hormonal, status gizi, intoksikasi, ataupun memakai hijab, menutup rambutnya dalam
waktu yang luamayan lama sehingga pada jawaban. Setiap variable penelitian
menimbulkan rambut kekurangan oksigen, diukur menggunakan instrument pengukur
lembab serta panas. Berdasarkan hasil dalam bentuk kuisioner berskala ordinal yang
penelitian di Universitas Tanjungpura, memenuhi pernyataan-pernyataan tipe skala
perilaku Mahasiswi PSPD 2016 Universitas likert.
Tanjungpura yang memakai hijab terhadap Populasi penelitian ini yaitu
penyebab dan pewarnaan kerontokan rambut mahasiswa S1 Keperawatan Universitas
berada dalam kategori cukup yaitu sebesar Nahdlatul Ulama Surabaya angkatan 2019.
51,51% (Stepahani et al., 2018). Responden penelitian adalah 85 yang telah
Upaya untuk menanggulangi risiko ditentukan dengan perhitungan rumus slovin,
kurangnya perawatan kebersihan rambut dan dengan total populasi 108 mahasiswa dan
keruskan rambut adalah dengan Pendidikan margin error sebanyak 5%. Rumus slovin
kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan adalah rumus atau formula untuk menghitung
tentang pentinya pemeliharaan dan perawatan jumlah sample minimal apabila perilaku dari
rambut. sebuah populasi tidak diketahui secara pasti.
Berdasarkan data diatas penulis Kriteria inklusi penelitian ini adalah
tertarik untuk melakukan penelitian dengan remaja atau mahasiswa yang memahami
judul “Pengetahuan Diri Terhadap Kebersihan pertanyaan kuisioner dan eksklusi yaitu
Rambut” dengan harapan dapat diketahui mahasiswa atau remaja tidak hadir ketika
pengetahuan kebersihan rambut pada remaja pengambilan data. Variabel dalam penelitian
tersebut. ini adalah pengetahuan remaja tentang
kebersihan rambut. Indikator penelitian yaitu
TUJUAN pengetahun dan kebersihan rambut.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk pengetahuan yang meliputih tahu, paham,
mengidentifikasi pengetahuan diri terhadap mengerti, andisis, sintesis, evaluasi dan
kebersihan rambut pada mahasiswa S1 kebersihan rambut meliputi mencuci rambut
Keperawatan Universitas Nahdlatul Ulama dengan teratur 2-3 kali seminggu. Menyisir
Surabaya angkatan 2019. rambut dengan rutin, untuk pria sebaiknya
rambut tidak terlalu panjang, menghindari
METODE penggunaan hijab saat rambut basah untuk
Penelitian ini merupakan jenis wanita, perawatan berkala seperti creambath
penelitian deskriptif. Dalam operasional dan masker rambut. Data penelitian di analisis
variable peneliti menggunakan skala ordinal. menggunakan SPSS.
Menurut Sugiyono (2017) Skala ordinal
digunakan untuk memberikan informasi nilai
KUISIONER
Pengetahuan Kebersihan Rambut Pada Remaja
Nama :
Jenis Kelamin :
Umur :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Skoring
Jawaban Skor Jawaban
Pernyataan Pernyataan
Posistif Negatif
SS / Sangat setuju 5 1
S / Setuju 4 2
RR / Ragu-ragu 3 3
TS / Tidak setuju 2 4
STS / Sangat tidak setuju 1 5
Petunjuk Pengisian
Dipersilahkan untuk mengisi dengan memberi tanda centang ( ) pada kolom nomor yang
tersedia, sesuai dengan pengalaman anda sendiri.
No. Pernyataan Skor
SS S RR TS ST
S
1 Saya mengetahui bahwa rambut akan semakin kotor
seiring waktu
2 Saya mengetahui bahwa kebersihan rambut dapat
mempengaruhi kesan orang lain
Saya memahami bahwa aktivitas sehari-hari adalah
3
salah satu penyebab penurunan kebersihan rambut
4 Saya memahami bahwa perawatan rambut itu harus
yang paling mahal
5 Saya mengerti bahwa kebersihan rambut dapat
mengubah persepsi orang terhadap saya
6 Saya mengerti bahwa kebersihan rambut itu hal yang
tidak penting
7 Saya merasa bahwa rambut akan cepat rusak jika
terlalu sering dicuci di salon
8 Menggunakan merek shampo yang tidak sesuai
dengan jenis rambut tidak menimbulkan perbedaan
9 Saya merasa kebersihan rambut itu hanya agar tampil
sopan di masyarakat
10 Saya merasa kebersihan rambut merupakan kewajiban
bagi setiap orang
Surabaya,………………….2022

Responden

 Rumus perhitungannya : T x Pn = Total Skor

 T = Total responden

 Pn = Pilihan angka skor Likert

 Cara menghitung kuesioner penelitian skala likert selanjutnya harus mendapatkan hasil
interpretasi. Penilaiannya dengan rumus berikut ini:

 Y = skor tertinggi likert x jumlah responden

 X = skor terendah likert x jumlah responden

 Interval dan interpretasi % untuk mengetahui penilaian menggunakan metode Interval skor
persen (I)

 I = 100 / Total Skor (Likert)

 Maka = 100 / 5 = 20

 Hasil (I) = 20, merupakan interval jarak 0% sampai 100%

 Jadi didapatkan kriteria interpretasi skor berdasarkan interval yang sudah dicari tersebut, yaitu:

 0% – 19,99% : Sangat Tidak Setuju

 20% – 39,99% : Tidak setuju

 40% – 59,99%: Cukup / Netral

 60% – 79,99% : Setuju/Baik/suka

 80% – 100% : Sangat Setuju

 Penyelesaian akhirnya menjadi Total skor / Y x 100


KUISIONER
Kebersihan Rambut Pada Remaja
Nama :
Jenis Kelamin :
Umur :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Skoring
Jawaban Skor Jawaban
Pernyataan Pernyataan
Posistif Negatif
SS / Sangat setuju 5 1
S / Setuju 4 2
RR / Ragu-ragu 3 3
TS / Tidak setuju 2 4
STS / Sangat tidak setuju 1 5
Petunjuk Pengisian
Dipersilahkan untuk mengisi dengan memberi tanda centang ( ) pada kolom nomor yang
tersedia, sesuai dengan pengalaman anda sendiri.
No. Pernyataan Skor
SS S RR TS ST
S
1 Menjaga kebersihan rambut merupakan salah satu
untuk menjaga Kesehatan diri
2 Keramas 2 kali seminggu dapat menjaga kebersihan
rambut
Rambut yang bersih terhindar dari aroma yang tidak
3 sedap, ketombe, tidak mudah rontok dan jauh dari kutu
rambut.
4 Keramas menggunakan shampoo agar kebersihan
rambut dan kulit terjaga.
5 Menyisir rambut dilakukan untuk mencegah rambut
kusut
6 Sering creambath ke salon dapat membuat rambut
rusak
7 Sering memakai masker rambut dapat membuat
rambut jadi kering dan cepat rusak
8 Rambut basah yang ditutupi hijab berisiko merusak
batang rambut
9 Keramas setiap hari dapat menyebabkan rambut
rontok
10 Sering menyisir rambut dapat membuat rambut rontok
Surabaya,………………….2022

Responden

 Rumus perhitungannya : T x Pn = Total Skor

 T = Total responden

 Pn = Pilihan angka skor Likert

 Cara menghitung kuesioner penelitian skala likert selanjutnya harus mendapatkan hasil
interpretasi. Penilaiannya dengan rumus berikut ini:

 Y = skor tertinggi likert x jumlah responden

 X = skor terendah likert x jumlah responden

 Interval dan interpretasi % untuk mengetahui penilaian menggunakan metode Interval skor
persen (I)

 I = 100 / Total Skor (Likert)

 Maka = 100 / 5 = 20

 Hasil (I) = 20, merupakan interval jarak 0% sampai 100%

 Jadi didapatkan kriteria interpretasi skor berdasarkan interval yang sudah dicari tersebut, yaitu:

 0% – 19,99% : Sangat Tidak Setuju

 20% – 39,99% : Tidak setuju

 40% – 59,99%: Cukup / Netral

 60% – 79,99% : Setuju/Baik/suka

 80% – 100% : Sangat Setuju

 Penyelesaian akhirnya menjadi Total skor / Y x 100


DAFTAR PUSTAKA
Setiyadi, D. (2017). Pengaruh Penyuluhan Kesehatan Perawatan Rambut Terhadap Pengetahuan,
sikap dan Kebersihan Rambut pada Siswa Kelas 5 MI Miftahul Ulum 02 Rowosari Semarang.
Universitas Muhammadiyah Semarang.
Stepahani, Y., Putri, E. A., & Irsan, A. (2018). Tingkat Pengetahuan , sikap dan Perilaku terhadap
Kerontokan Rambut dengan Pemakaian Jilbab pada Mahasiswi FK UNTAN. Jurnal
Cerebellum, 4(2), 1067–1078.

Anda mungkin juga menyukai