Abstrak
Pedikulosis kapitis adalah penyakit yang disebabkan oleh infestasi Pediculus humanus var. capitis di kulit kepala.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan karakteristik rambut dan higiene cuci rambut dengan pedikulosis
kapitis pada santri di Pondok Pesantren Aulia Cendekia Kelurahan Talang Jambe Kecamatan Sukarami Palembang.
Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cross-sectional yang dilakukan pada bulan
November 2015. Populasi penelitian ini adalah seluruh santri yang menetap di Pondok Pesantren Aulia Cendekia yang
berjumlah 114 santri. Data didapatkan dari kuesioner dan melakukan observasi langsung pada rambut sampel. Hasil
yang diperoleh dianalisis dengan uji statistik Chi-Square, Fishers Exact Test, dan Logistic Regression. Dari penelitian
ini didapatkan proporsi kejadian pedikulosis kapitis sebanyak 34 responden (29,8%). Uji statistik menunjukkan variabel
panjang rambut (p=0,000) dan tipe rambut (p=0,000) berpengaruh sangat bermakna terhadap kejadian pedikulosis
kapitis, sedangkan variabel warna rambut (p=0,509) dan higiene cuci rambut (p=0,184) tidak berpengaruh secara
bermakna terhadap kejadian pedikulosis kapitis. Hasil uji regresi logistik berganda menunjukkan panjang rambut
merupakan variabel dominan dimana rambut panjang memiliki probabilitas sebesar 72%, rambut sedang 66%, dan
rambut pendek sebesar 7%. Terdapat hubungan bermakna antara panjang rambut dan tipe rambut terhadap kejadian
pedikulosis kapitis dengan panjang rambut sebagai variabel yang paling dominan.
Kata kunci: Pedikulosis kapitis, pondok pesantren, cross-sectional, karakteristik rambut, higiene cuci rambut.
Abstract
The Association of Hair Characteristics and Hair Washing Hygiene with Pediculosis Capitis in Students of Aulia
Cendekia Boardiang School Talang Jambe Sukarami Palembang. Pediculosis capitis is infestation caused by
Pediculus humanus var. capitis. The aim of this study was to discover the association of hair characteristics and hair
washing hygiene with pediculosis capitis in students of Aulia Cendekia Boarding School Talang Jambe Sukarami
Palembang. This research was an analytical observational with cross-sectional design conducted on November 2015.
Population of the study was the students of Aulia Cendekia Boarding School consist of 114 samples. A questionnaire
was used as research instrument and direct observation was performed towards the participant. The results were
analyzed using Chi-Square, Fishers Exact Test, and Logistic Regression. The proportion of pediculosis capitis
incidence was 34 respondents (29.8%). Statistical test showed that hair length (p=0.000) and hair type (p=0.000)
affected highly significant to the incidence of pediculosis capitis, while hair colour (p=0.509) and hair washing hygiene
(p=0.184) did not affected significantly to the incidence of pediculosis capitis. The result of multiple logistic regression
analysis showed that hair length was the dominant variable that affected the incidence of pediculosis capitis with the
probability of 72% on long, 66% on medium, and 7% on short hairs. There was a significant correlation between hair
length and hair type to the incidence of pediculosis capitis with hair length as the most dominant variable.
Key words: Pediculosis capitis, boarding school, cross-sectional, hair characteristic, hair washing hygiene.
1. Pendahuluan
Pedikulosis kapitis adalah infeksi yang
disebabkan oleh infestasi tuma di kulit kepala
yaitu Pediculus humanus var. capitis yang
termasuk famili pediculidae. Pedikulus ini
merupakan parasit obligat yang artinya harus
menghisap darah manusia untuk dapat
mempertahankan hidup. Prevalensi dan
insidensi pedikulosis kapitis di seluruh dunia
cukup tinggi, diperkirakan ada ratusan juta
orang yang terinfeksi pedikulosis kapitis setiap
tahunnya.1
Pedikulosis kapitis sebagian besar terjadi
pada anak-anak usia sekolah antara 3-12
tahun baik di negara maju maupun negara
berkembang. Beberapa penelitian mengenai
pedikulosis kapitis pada murid sekolah dasar
ini telah dilakukan di berbagai negara di
dunia. Di Amerika Serikat, 10-12 juta orang
terinfestasi tuma setiap tahunnya dan
dibutuhkan biaya mencapai 100 dolar untuk
pengobatannya.2 Di negara maju seperti
Belgia didapatkan infestasi tuma sebesar
8,9%, sedangkan di negara berkembang
seperti India prevalensi pedikulosis kapitis
pada anak usia sekolah dasar sebanyak
16,59% dan 81,5% di Argentina.3 Penelitian
lain
yang
dilakukan
di
Malaysia
menunjukkan angka 49% pada anak usia
sekolah.4 Berbeda dengan negara lain, di
Indonesia sampai saat ini belum ada angka
yang pasti mengenai terjadinya pedikulosis
kapitis. Berdasarkan penelitian Restiana pada
tahun 2010 di sebuah pesantren di Yogyakarta
didapat sebesar 71,3 % santri yang
mengalami pedikulosis kapitis.5 Sedangkan
penelitian oleh Ansyah tahun 2013,
menunjukkan bahwa 72,1% santri di Pondok
Pesantren Modern Islam Assalaam Surakarta
yang terinfestasi Pediculus humanus capitis.6
Di kota Palembang, telah dilakukan penelitian
oleh Fitria tahun 2014 di 3 panti asuhan yang
terletak di Kecamatan Kemuning, Kelurahan
Sekip Jaya dan didapatkan hasil sebesar 62%
anak yang mengalami pedikulosis kapitis.7
Pedikulosis menimbulkan keluhan berupa
rasa gatal yang hebat akibat air liur dan
Distribusi
Responden
Usia (Tahun)
11
12
13
14
15
16
17
18
Jenis Kelamin
Laki-Laki
Perempuan
Pendidikan
MTs
MA
Pedikulosis Kapitis
Positif
Negatif
Panjang Rambut
Pendek
Sedang
Panjang
Warna Rambut
Hitam
Tidak hitam
Tipe Rambut
Lurus
Bergelombang
Keriting
Higiene Cuci
Rambut
Tidak baik
Baik
Frekuensi
Persentase
(%)
2
15
26
21
12
15
17
6
1,8
13,2
22,8
18,4
10,5
13,2
14,9
5,3
69
45
60,5
39,5
67
47
58,8
41,2
34
80
29,8
70,2
75
6
33
65,8
5,3
28,9
112
2
98,2
1,8
91
20
3
79,8
17,5
2,6
18
96
15,8
84,2
Deskripsi responden
Penelitian ini dilakukan di Pondok Pesantren
Aulia Cendekia dengan jumlah sampel
sebanyak
114
responden.
Responden
merupakan para santri yang tinggal di pondok
pesantren Aulia Cendekia. Santri terdiri dari
laki-laki dan perempuan dengan tingkat
pendidikan MTs dan MA.
Distribusi responden
Usia (Tahun)
11
12
13
14
15
16
17
18
Jenis Kelamin
Perempuan
Laki-laki
Pendidikan
MA
MTs
50,0
40,0
26,9
9,5
25,0
40,0
35,5
50,0
1
9
19
19
9
9
11
3
50,0
60,0
73,1
90,5
75,0
60,0
64,7
50,0
31
3
68,9
4,3
14
66
31,1
95,7
18
16
38,3
23,9
29
51
61,7
76,1
p
0,000
p
0,509
p
0,000
Hubungan
Higiene
Cuci
Rambut
Responden dengan Kejadian Pedikulosis
Kapitis
Dilihat berdasarkan higiene cuci rambut, yang
menderita
pedikulosis
kapitis
ada
kecenderungan responden dengan higiene cuci
rambut baik lebih banyak 31 responden
(32,3%) dibandingkan dengan yang higiene
cuci rambutnya tidak baik sebanyak 3
responden (16,7%).
Langkah
2
p
0,184
Langkah
3
Langkah
4
Panjang
rambut
Panjang
rambut(1)
Panjang
rambut(2)
Warna
rambut(1)
Tipe rambut
Tipe
rambut(1)
Tipe
rambut(2)
Higiene
cuci
rambut(1)
Konstanta
Panjang
rambut
Panjang
rambut(1)
Panjang
rambut(2)
Tipe rambut
Tipe
rambut(1)
Tipe
rambut(2)
Higiene
cuci
rambut(1)
Konstanta
Panjang
rambut
Panjang
rambut(1)
Panjang
rambut(2)
Tipe rambut
Tipe
rambut(1)
Tipe
rambut(2)
Konstanta
Panjang
rambut
Panjang
rambut(1)
Panjang
rambut(2)
Konstanta
Koefisien
Exp
(B)
p
0,000
2,890
17,988
0,004
2,978
19,656
0,000
0,372
1,450
0,872
1,242
3,462
0,088
0,649
1,913
0,691
0,325
1,385
0,702
0,60
0,001
0,227
-2,807
0,000
2,882
17,853
0,004
2,975
19,597
0,000
0,216
1,255
3,509
0,083
0,646
1,907
0,692
0,333
1,395
0,695
-2,809
0,060
0,001
0,000
2,888
17,958
0,004
3,030
20,707
0,000
0,221
1,224
3,400
0,085
0,601
1,824
0,707
-2,541
0,079
0,000
0,000
3,135
23,000
0,001
3,423
30,667
0,000
-2,442
0,087
0,000
4. Pembahasan
Proporsi Infestasi Pedikulosis Kapitis