Anda di halaman 1dari 102

MAKHORIJUL HURUF

‫مخارج الحروف‬
PENGERTIAN:
Tempat keluarnya huruf dan letak pembeda
antara huruf satu dengan huruf lain
MAKHORIJUL HURUF

AL JAUF AL HALQ AL LISAN ASY SYAFATAN AL KHAISYUM


- Alif ( ‫ )ا‬yang - hamzah (‫)ء‬ - Fa (‫)ﻑ‬ - mim ( ‫) ﻢ‬
- qaf ( ‫)ق‬
dan ha’ (‫)ه‬ dan nun ( ‫)ن‬
didahului - kaf ( ‫)ك‬ - Wauw (‫) ﻮ‬,
fathah - jim ( ‫ )ج‬syin ( ‫)ش‬ Ba’ ( ‫)ب‬, dan
- ain’ (‫ )ع‬dan
Mim ( ‫) ﻢ‬
- Ya’ Sukun ( ‫)و‬ ha’ (‫)ح‬ dan ya’ ( ‫)ي‬
yang didahului - kha’ (‫)خ‬dan - dhaad (‫)ض‬
kasroh ghain (‫)غ‬ - lam (‫)ل‬
- Wawu Sukun - nun (‫)ن‬
(‫ )ي‬yang - ra’ (‫)ر‬
didahului - ta’ (‫ )ت‬, tha’ ( ‫ )ط‬,
dhommah dal ( ‫)د‬
- shad ( ‫ )ص‬zai (‫)ز‬
dan sin ( ‫)س‬
- dzal ( ‫ )ذ‬, zha’ (‫)ظ‬
dan tsa’ (‫)ث‬
MACAM MACAM MAKHORIJUL HURUF

MAKHARIJ HURUF secara


umum terbagi menjadi 5
bagian:
1.Al Jauf (Rongga mulut dan
rongga tenggorokan)
2.Al Halq (Tenggokan)
3.Al Lisan (Lidah)
4.Asy Syafatan (Kedua bibir)
5.Al Khaisyum (Pangkal
hidung)
RINCIAN 17 MAKHROJ
1. AL JAUF (ُ‫)ال َج ْوف‬
1. AL JAUF (ُ‫)ال َج ْوف‬
Al-Jauf merupakan
makhraj bagi huruf
huruf Mad, yaitu:
- Alif ( ‫ )ا‬yang
didahului fathah
- Ya’ Sukun ( ‫)و‬
yang didahului
kasroh
- Wawu Sukun (ْ‫)ي‬
yang didahului
3 2 1 dhommah
AL HALQ ( ُ‫)ال َح ْلق‬
Halq adalah batang
tenggorokan antara dada
dan rongga mulut.
Ada 3 bagian darinya:
ْ ْ َْ
- Aqshal Halq ( َ‫)اقصَ الحلق‬
adalah pangkal tenggorokan
atau tenggorokan bagian
dalam.
ْ ْ
- Wasthul Halq (َ‫)و ْسطَ الح َلق‬
adalah tenggorokan bagian
tengah.
ْ ْ َْ
- Adnal Halq (َ‫)ادنَ الحلق‬
adalah tenggorokan bagian
atas atau ujung tenggorokan.
َُ ‫)ا َ ْق‬
2. Aqshal Halq (ُ‫ص ا ْل َح ْلق‬
Pangkal tenggorokan
atau tenggorokan
bagian dalam.
Dari makhraj ini keluar
huruf
hamzah (‫ )ء‬dan
ha’ (‫)ه‬.
Letak makhraj 2 huruf
ini tepat di pita suara.
3. Wasthul Halq ( ُ‫سطُ ا ْل َح ْلق‬
ْ ‫) َو‬
Tengah tenggorokan,
di sekitar epligotis,
yakni bagian katup
pemisah saluran
pencernaan dan
pernafasan/suara.
Dari makhraj ini
keluar huruf ain’ (‫)ع‬
dan ha’ (‫)ح‬.
4. Adnal Halq (ُ‫)ا َ ْدنَى ا ْل َح ْلق‬

Tenggorokan
bagian atas.
Dari makhraj ini
keluar huruf kho’ (‫)خ‬
dan ghoin (‫)غ‬
AL LISAN (‫)اللّسان‬

Jumlah huruf
hijaiyyah yang
keluar dari makhraj
ini ada 18 huruf
dan terbagi atas 10
makhraj.
َ ‫)ا َ ْق‬
َ ّ‫صى الل‬
5. Aqshal Lisan ( ُ‫سا ن‬
(pangkal lidah paling
belakang)
Pangkal lidah paling belakang
bertemu dengan langit-langit
yang lunak (daging) paling
belakang setelah
tenggorokan.
Dari makhraj ini keluar huruf
qaf ( ‫)ق‬
َ ‫)ا َ ْق‬
َ ّ‫صى الل‬
6. Aqshal Lisan ( ُ‫سا ن‬

(pangkal lidah)
Pangkal lidah paling
belakang bertemu dengan
langit-langit bagian atas
yang keras.
ke depan sedikit setelah
makhraj qaf ( ‫)ق‬
Dari makhraj ini keluar
huruf kaf ( ‫)ك‬
ُ ‫س‬
7. Wasthul Lisan ( ‫ان‬ َ ّ‫سطُ الل‬
ْ ‫) َو‬
(tengah lisan)
Lidah bagian tengah bertemu
dengan langit-langit atas.
keluar dari makhraj ini 3 huruf:
jim ( ‫ )ج‬yang dilafadzkan
dengan cara menempelkan
lidah
syin ( ‫ )ش‬dan ya’ ( ‫ )ي‬yang
dilafadzkan dengan
mendekatkan lidah ke langit
langit.
Huruf ya’ ‫ي‬yang dimaksud di
sini adalah yang bukan
sebagai huruf mad.
8. Ihda hafatayil lisan
Salah satu sisi tepi lidah atau
dua-duanya bertemu dengan
bagian dalam gigi-gigi geraham
atas.
Dari makhraj ini keluar huruf
dhaad (‫)ض‬
Kiri lebih mudah dan lebih
banyak digunakan daripada
bagian kanan.
Lidah terdorong ke depan,
sehingga tepi lidah depan juga
menyentuh bagian dalam gigi-
gigi depan, namun tidak disertai
tekanan.
9. Adna hafatayil lisan
Ujung dua tepi lidah hingga
akhir ujung lidah menempel
pada gusi dari gigi-gigi
bagian atas (2 gigi geraham
pertama, 2 gigi taring, 2 gigi
seri samping, 2 gigi seri).
Dari makhraj ini keluar huruf
lam (‫)ل‬.
Huruf ini ada saatnya
dibaca tebal.
10. Tharful Lisan (Ujung lidah)
ujung lidah bertemu dengan
gusi 2 gigi seri atas ( dibawah
sedikit dari makhraj huruf ‫)ل‬
Dari makhraj ini keluar huruf
nun (‫)ن‬
yang disertai ghunnah
(dengung) pada rongga
hidung.
11. Tharful Lisan (Ujung Lidah)
Awal punggung ujung lidah
bertemu dengan gusi 2 gigi
seri atas.
Dari makhraj ini keluar huruf
ra’ (‫)ر‬
Bagian ujung lidah terbuka
(terbentuk cekungan kecil)
untuk mengalirkan suara
sehingga meniadakan takrir
yang berlebihan.
12. Tharful Lisan (Ujung Lidah)
punggung ujung lidah
bertemu dengan
pangkal 2 gigi seri
atas.
Dari makhraj ini keluar
tiga huruf hijaiyyah,
yaitu
tha’ ‫ط‬,
dal ‫د‬,
ta’ ‫ت‬,
13. Tharful Lisan (Ujung Lidah)
Ujung lidah bertemu
dengan pemukaan 2 gigi
seri bawah,
lalu suara akan keluar
melalui celah antara gigi
seri atas dan bawah.
Dari makhraj ini keluar tiga
huruf hijaiyyah, yaitu
shad ( ‫ )ص‬, zai (‫ )ز‬dan
sin ( ‫)س‬
14. Tharful Lisan (Ujung Lidah)
punggung ujung lidah
bertemu dengan ujung 2
gigi seri atas.
Dari makhraj ini keluar
tiga huruf hijaiyyah, yaitu
zha’ ( ‫)ظ‬,
dzal ( ‫)ذ‬,
tsa’ ( ‫)ث‬.
Asy-Syafatan (‫)الشفتان‬

15. Bibir bawah


Bibir bawah bagian
dalam (bagian yang
basah) bertemu ujung
gigi seri atas.
Keluar dari makhraj ini,
huruf
Fa (‫)ﻑ‬
16. Bibir atas dan bawah
Keluar 3 huruf:
- Wauw (‫( ) ﻮ‬yang bukan mad) kedua bibir dihimpun tidak merapat
(dengan memonyongkan kedua bibir dengan membuka sedikit celah).
- Ba’ ( ‫ )ب‬kedua bibir dirapatkan.
- Mim ( ‫ ) ﻢ‬merapatkan kedua bibir dengan memberi ghunnah.
17. Khaisyum
Yaitu pangkal
hidung.
Makhraj ini
mengeluarkan sifat
ghunnah.
Sedangkan suara
ghunnah adalah
suara dengung
yang menyertai
dua huruf :
mim ( ‫) ﻢ‬,
nun ( ‫)ن‬
Ghunnah
Ghunnah yaitu suara yang keluar dari
rongga hidung, sifat ini mengikuti huruf mim
dan nun.
Ghunnah yang dimaksud di sini adalah
ghunnah muthawwalah (ghunnah yang
dipanjangkan pada poin 1 dan 2), bukan
pokok ghunnah yang ada pada huruf nun
dan mim.
Ghunnah ditinjau dari panjang zamannya, ada 4 :
1. Akmal ( ‫)اكمل ما تكون‬, pada Mim dan nun bertasydid
dan yang diidghamkan. ( ‫ى آمْنَّا ِب ِْه‬ ْ ‫)وْأنَّا لْ َّما س ِمعنا ال ُهد‬
2. Kamilah, yaitu pada nun/mim yang ikhfa’
( ‫)أث َُّْم ِإذا ما وقعْ آمنتُمْ ِب ِْه‬
c. Naqishah, yaitu pada nun/mim sakinah ketika
idzhar ( ْ‫)أْنْ آ ِمنُوا ِبر ِبِّ ُكم‬
d. Anqash (‫)انقص ما تكون‬, yaitu pada nun/mim
berharokat ( ْ‫ق مصفُوفة‬ ُْ ‫)وْنما ِر‬
ُ‫صفَاتُ ا ْلحروف‬
Sifat-Sifat Huruf
ُ‫ات ا ْلحروف‬
ُ َ‫صف‬
(Sifat-Sifat Huruf)
Secara bahasa ‫الصفة‬adalah sebuah
makna yang melekat pada sesuatu baik
yang tampak maupun yang maknawi.
Yang tampak/ terlihat contohnya :
● putih (lantai itu putih),
● tinggi (pohon itu tinggi).
Yang secara maknawi, contohnya:
● ilmu : seseorang yang mempunyai ilmu itu
menjadi ciri khas dari orang yang disifati
dengan ini, tapi bisa jadi tidak tampak
kecuali dia sudah berbicara.
● kejujuran
Secara istilah, ‫الصفة‬adalah
(kaifiyah) tata cara yang dipakai
untuk mengeluarkan huruf dari
makhrajnya.
Sebuah sifat bagi huruf adalah seperti
timbangan atau kadar.
Misalnya, sebuah emas memiliki kadar
yang bermacam-macam, ada yang
memiliki kadar 24 karat, 23 karat, 17
karat, dst. Maka yang tertinggi kadarnya
adalah yang 24 karat, itu adalah emas
murni.
Maka apabila seorang pembaca Al-
Qur’an mendatangkan semua sifat
huruf seluruhnya, maka kadar
bacaannya adalah 24 karat.
Yang berarti bahwa bacaannya
adalah bacaan yang sempurna.
Dan apabila dia hanya
mendatangkan sebagian sifatnya,
maka kadar bacaannya itu
berkurang sesuai dengan apa yang
belum didatangkan dari sifat-sifat
huruf tersebut.
Semakin banyak sifat huruf yang
ditinggalkan, maka bacaan Al-Quran
orang tersebut semakin rendah
kualitasnya.
FUNGSI MENGENAL SIFAT HURUF
1. Membedakan bunyi huruf yang berasal dari
makhraj yang sama.
2. Membedakan huruf yang kuat dan huruf yang
lemah.
3. Mengetahui huruf yang seharusnya idhgom
dan yang tidak bisa idhgom dengan huruf lain
yang makhrajnya berdekatan.
MACAM-MACAM SIFAT HURUF

Dilihat dari tetap tidaknya, sifat huruf


terbagi menjadi dua :

1.SIFAT LAZIMAH
2.SIFAT ‘ARIDHOH
1.SIFAT LAZIMAH

adalah sifat yang tetap dan tidak


terpisah dari suatu huruf,
seperti : hams, syiddah, isti'la, dll.
2. SIFAT ‘ARIDHOH

adalah sifat yang tidak tetap


keberadaannya pada suatu huruf.
Sifat ini merupakan penyempurna
suatu huruf, muncul pada saat tertentu,
dan tidak muncul pada saat lain.
Sifat ‘aridhoh jika tidak ditampakkan,
maka biasanya tidak berpengaruh
terhadap wujud huruf tersebut.

Misalnya tafkhim, tarqiq, idgham,


ikhfa dsb.
MACAM-MACAM SIFAT LAZIMAH

Sifat Lazimah terbagi menjadi 2, yaitu :

1.Sifat yang memiliki lawan


2.Sifat yang tidak memiliki lawan
SIFAT YANG
MEMILIKI LAWAN
SIFAT YANG MEMILIKI LAWAN
Ada 10 Sifat
(5 sifat dengan masing-masing lawannya) :
● Hams >< Jahr,
● Syiddah >< Rokhowah
(diantaranya ada bainiyah/ tawassuth),
● Isti’la >< Istifal
● Ithbaq >< Infitah
● Idzlaq >< Ishmat
HAMS >< JAHR
1. HAMS (‫)الهمس‬
Secara bahasa berarti al-khofa” ‫الخفاء‬
(samar/ tidak terang).
Secara istilah adalah mengalirnya nafas
ketika mengucapkan huruf karena sebab
lemahnya sandaran pada makhraj.
HAMS

Pita suara terbuka → nafas bisa melewati 2 pita


suara tersebut.
Yang memiliki sifat hams ada 10 huruf, terhimpun
dalam rangkaian kata bahasa: ْ‫ص سكت‬ ْ ْ‫فحث َّ ْهُ شخ‬
keadaan pita suara yang
terbuka saat
mengucapkan huruf
hams
2. JAHR (‫)الجهر‬

Secara bahasa berarti al-i’lan ‫(اإلعالن‬jelas).

Secara istilah adalah terputusnya aliran


nafas ketika mengucapkan huruf jahr karena
sebab sandaran yang kuat pada makhraj.
JAHR

Pita suara tertutup → nafas tidak bisa melewati 2


pita suara tersebut.
Hurufnya ada 19 (selain huruf hams):
‫ابجدذرزضطظعغقلمنوءي‬

keadaan pita suara yang


tertutup saat
mengucapkan huruf jahr
SYIDDAH >< ROKHOWAH
3. SYIDDAH (‫)الشدة‬
Secara bahasa berarti Quwwah ‫(القوة‬kuat).
Secara istilah adalah terputusnya aliran
suara ketika mengucapkan suara huruf
sebab kuatnya sandaran pada makhraj.
→ makhraj tertutup → suara terputus
ada 8 huruf : ْ‫أ ِجدْ قطْ بكْت‬
4. ROKHOWAH (‫)الرخاوة‬
Secara bahasa berarti Liyn ‫اللين‬
(lembut/halus).
Secara istilah adalah mengalirnya aliran
suara ketika mengucapkan suara huruf
rokhowah sebab lemahnya sandaran pada
makhraj.
ROKHOWAH

→ makhraj terbuka → suara mengalir


ada 16 huruf (selain huruf syiddah dan
bainiyah)
( ‫)ا ث ج خ ذ ز س ش ص ض ظ غ ف ه و ي‬
BAINIYAH / TAWASSUTH (‫التوسط‬/‫)البينية‬
Adalah sifat pertengahan antara sifat syiddah
dan rokhowah.
Secara bahasa berarti I’tidal ‫االعتدال‬
(pertengahan).
BAINIYAH

Secara istilah adalah tidak sempurna


terputusnya suara sebagaimana pada sifat
syiddah, tapi juga tidak mengalir sempurna
sebagaimana pada sifat rokhowah.
→ makhraj tidak tertutup sempurna →
suara ada yang mengalir tapi tidak
sebanyak yang bersifat rokhowah.

hurufnya ada 5 yaitu : ‫عمر‬


ُ ْ‫ِلن‬
Syiddah adalah hak. Mustahaknya (hasil dari
hak) adalah pendeknya waktu ketika kita
mengucapkan hurufnya.
Rokhowah juga hak, mustahaknya adalah
panjangnya waktu huruf.
Bainiyah/tawassuth juga hak, dan
mustahaknya adalah pertengahan antara
panjang dan pendek.
Sifat syiddah, tawassuth dan
rokhowah memberikan pengaruh
nyata terkait dengan pengucapan
huruf saat disukun.
Ketika huruf berharakat, panjangnya
adalah sama.
PERHATIAN !

Ketahuilah bahwa sifat Hams dan Jahr itu


adalah sifat yang berkaitan dengan nafas.

Syiddah dan Rokhowah serta Bainiyah


adalah sifat-sifat yang berkaitan dengan
suara.
ISTI’LA >< ISTIFAL
5. ISTI’LA (‫)االستعالء‬
Secara bahasa adalah irtifa' ‫االرتفاع‬
(terangkat/meninggi).
Secara istilah adalah meningginya pangkal
lidah menuju langit-langit atas ketika
mengucapkan huruf-huruf isti’la.
ISTI’LA

→ pangkal lidah meninggi ke arah


langit-langit atas → tekanan udara juga
mengarah ke langit-langit atas
ada 7 huruf : َّْ ‫ُخ‬
ْ‫ص ضغطْ ِقظ‬
ISTI’LA

Isti’la adalah hak,


dan mustahaknya (yang dihasilkan dari
hak) adalah tafkhim (tebalnya huruf)
→ ketika mengucapkan terasa ada gema
di dalam mulut.
Tingkatan-Tingkatan Tafkhim
ada 5 tingkatan :
1.Fathah yang diikuti Alif (ْ‫)خا ِس ِرين‬
2.Fathah yang tidak diikuti Alif (ْ‫)خ ِسر‬
3.Dhommah (ْ‫) ُخسر‬
4.Sukun (‫)اخسئُوا‬
5.Kasroh (‫)أ ِخي‬
5. ISTIFAL (‫)االستفال‬
Secara bahasa adalah inhifadh / inhithoth
‫(االنخفاض واالنحطاط‬merendah / menghampar).
Secara istilah adalah menghampar/
merendahnya bagian pangkal lidah ketika
mengucapkan huruf-huruf istifal.
ISTIFAL

Hurufnya ada 22 yaitu semua huruf hijaiyah


selain huruf isti’la.
‫ابتثجحدذرزسشعفكلمنوهءي‬
Istifal adalah hak, dan mustahaknya adalah
tarqiq (tipisnya huruf-huruf istifal).
→ ketika mengucapkannya di dalam mulut
tidak terasa ada gema.
ISTI’LA ISTIFAL

Pangkal lidah meninggi Pangkal lidah merendah


ITHBAQ >< INFITAH
7. ITHBAQ (‫)االطباق‬
Secara bahasa adalah ilshoq ‫اإللصاق‬
(masuk).
Secara istilah adalah mengarahnya dua
tepian lidah ke arah langit-langit atas ketika
mengucapkan huruf-huruf ithbaq.
Posisi lidah cekung. Hurufnya ( ‫ ظ‬،‫ ط‬،‫ ض‬،‫)ص‬
Perbedaan naiknya lidah pada:

● sifat isti’la : khusus lidah bagian belakang


tanpa memperhatikan bagian depannya.
● sifat ithbaq : naiknya lidah lebih luas,
hampir-hampir mencakup seluruh bagian
lidah.
8. INFITAH (‫)االنفتاح‬
Secara bahasa adalah iftiroq ‫االفتراق‬
(terpisah).
Secara istilah adalah menjauhnya dua
tepian lidah dari langit-langit atas ketika
mengucapkan huruf-huruf infitah.
Hurufnya adalah semua huruf hijaiyah
selain huruf-huruf ithbaq (25 huruf).

‫ابتثجحخدذرزسشعغ‬
‫فقكلمنوهءي‬
Kaidah:
tafkhim yang dihasilkan oleh huruf
isti'la-ithbaq lebih kuat dibanding
tafkhim yang dihasilkan oleh huruf
isti'la-infitah.
ITHBAQ INFITAH

2 tepi lidah mengarah ke 2 tepi lidah menjauh dari


langit-langit langit-langit
IDZLAQ >< ISHMAT
9. IDZLAQ (‫)اإلذالق‬
Secara bahasa adalah hiddatul lisan
(tajamnya lisan). Huruf-huruf idzlaq ini
makhrajnya di ujung lidah dan bibir.
Secara istilah adalah cepatnya pengucapan
ketika mengucapkan huruf-huruf idzlaq.
Hurufnya : ِّ ُ‫فرْ منْ ل‬
ْ‫ب‬
10. ISHMAT (‫)اإلصمات‬
Secara bahasa adalah al-man’u ‫المنع‬
(tertolak/tertahan).
→huruf yang berat diucapkan karena
makhrajnya jauh dari ujung lidah
hurufnya : ‫ا ت ث ج ح خ د ذ ز س ش ص ض ط‬
‫ظعغقكوهءي‬
→Kata dasar, yang dalam bahasa Arab
ada 4 huruf (ruba’i), tidak mungkin semua
hurufnya adalah huruf ishmat,
salah satunya pasti adalah huruf idzlaq.
→ Kalau ada kata dalam bahasa Arab
ruba’i atau khumasi tidak ada huruf
idzlaqnya, bisa dipastikan kata tersebut
adalah kata serapan (bukan asli bahasa
Arab).
Kedua sifat ini tidak ada kaitan
dengan pengucapan dan juga tidak
ada pengaruhnya pada
pendengaran.
SIFAT YANG
TIDAK MEMILIKI LAWAN
SIFAT YANG TIDAK MEMILIKI LAWAN

Ada 7 Sifat, yaitu : 1.Shofir


2.Qolqolah
3.Liyn
4.Inhirof
5.Takrir
6.Tafasysyi
7.Istitholah
1. SHOFIR

Secara bahasa adalah ‫صوت يشبه صوت الطائر‬


(suara yang menyerupai suara burung).
Secara istilah adalah suara tambahan yang
keluar dari antara gigi seri atas dan bawah
dengan ujung lidah ketika mengucapkan
huruf-huruf shofir. Hal ini disebabkan
sempitnya tempat keluar udara.
SHOFIR

Hurufnya adalah ‫ س‬، ‫ ز‬، ‫ص‬


Untuk diperhatikan, jangan sampai ada
amal 2 bibir saat mengucapkan huruf ‫ص‬
(bibir jangan “monyong”).
2. QOLQOLAH

Secara bahasa adalah idhthirob / tahrik


‫(االضطراب والتحريك‬pantulan / getaran).
Secara istilah adalah pantulan huruf pada
saat sukunnya sehingga terdengar ada
tekanan yang kuat ketika mengucapkan
huruf-huruf ‫قطب جد‬.
QOLQOLAH

pengertian lain : saling manjauhnya 2 ujung


alat pengucapan saat mengucapkan huruf
‫قُطبْ ج ِّْد‬pada saat sukun.

Hurufnya ada 5 yaitu : ‫قُطبْ ج ِّْد‬


QOLQOLAH

Qolqolah baru tampak ketika disukun. Seluruh


huruf qolqolah bersifat syiddah. Sebagai huruf
syiddah saat disukun, maka akan terjadi
benturan kuat pada dua bagian alat
pengucapan mengakibatkan jalan suara
terkunci. Lisan / bibir terasa berat menahan
suara yang terkunci ini. Untuk itulah lisan
bangsa Arab memunculkan qolqolah sebagai
solusi melepaskan keberatan ini.
QOLQOLAH

Sukun pada huruf qolqolah berbeda


keadaannya dengan sukun pada huruf
lainnya. Saat huruf qolqolah disukun
terjadilah gerakan (memisahkan dua bagian
alat suara) yang berbeda dengan harokat.
Walaupun ada kemiripan, namun tidak mutlak
sama. Tidak pula dikatakan menyesuaikan
harokat sebelum atau sesudahnya.
TINGKATAN QOLQOLAH

1.QOLQOLAH SUGHRO
2.QOLQOLAH KUBRO
1. QOLQOLAH SUGHRO

→ Ketika huruf qolqolah sukun dalam


keadaan washol.
Dan qolqolah ini kebanyakan terjadi ketika
berada di pertengahan kata atau di akhir
kata namun di tengah kalimat.
‫‪Contoh Qolqolah Sughro‬‬ ‫ضي‬
‫يْقْ ِ‬
‫أْبْقىْ‬

‫قْدْ أفلحْ ال ُمؤ ِْمنُونْ‬


2. QOLQOLAH KUBRO
Qolqolah pada huruf ‫قطب جد‬saat disukun dan
dia menjadi tempat berhenti (di akhir kalimat).
seperti waqof pada :
‫ق‬
ِْ ‫ الفل‬, ‫يط‬
ْ ‫ ُم ِح‬, ْ‫كسب‬, ‫ب‬
َّْ ‫وت‬, ‫يج‬
ْ ‫ب ِه‬, ْ‫ج‬
ِِّ ‫الح‬, ْ‫أحد‬, ْ‫أشد‬
dan semisalnya.
Qolqolah kubro menyakup huruf yang bertasydid
dan yang tidak bertasydid. Meski sekilas ada
perbedaan dalam praktek, namun hakekatnya tidak
ada perbedaan qolqolah di antara keduanya. Pada
huruf bertasydid, waqof diakhiri dengan dua huruf
sukun. Qolqolah hanya terjadi pada huruf yang
kedua. Adapun huruf sebelumnya dilafazkan
dengan sukun murni tanpa qolqolah. Inilah yang
menjadikan qolqolah terasa tertunda sesaat.
Kesalahan-Kesalahan Dalam Bab
Qolqolah

a. Bunyi qolqolah terbawa dengan harakat


sebelumnya ‫س‬
ْ ‫ِإبْ ِلي‬ ْ‫اْلبْتْ ُر‬ ‫تُبْدُوا‬
b. Mengakhiri qolqolah dengan suara
hamzah sukun
ْ‫حبلْ ِمنْ مسْد‬
c. Memanjangkan suara qolqolah

ْ‫ذاتْ لْهب‬
d. Tidak memunculkan qolqolah

ِْ ‫فستُب‬, ْ‫سرا ِئ ُر‬


ْ‫ص ُر‬ َّ ‫تُبلى ال‬, ‫ون‬
ْ ‫س‬ُ ‫تد ُر‬
3. LIYN

Secara bahasa berarti suhulah


‫ ضد الخشونة‬، ‫( السهولة‬mudah/lembut, lawan
dari kasar/keras)
Secara istilah berarti keluarnya huruf dari
makhrajnya dengan mudah tanpa ada
beban.
LIYN

Istilah liyn secara khusus diberikan


untuk dua huruf yaitu
wau sukun (ْ‫ )و‬dan ya sukun (ْ‫)ي‬
yang sebelumnya didahului huruf
berharakat fathah seperti pada kata
ْ‫خوف‬, ْ‫قُريش‬
LIYN

→saat washol, huruf liyn disebut sebagai


mad maddanma (mad yang bukan mad)
lebih panjang dari 1 harakat tapi kurang
dari 2 harakat.

→ bunyinya mudah dan halus, jangan


ditekan.
4. INHIROF
Secara bahasa berarti al-mail/ al-’udul
‫( الميل و العدول‬miring/berbelok/tidak lurus).
Secara istilah adalah berbeloknya/
miringnya suara huruf karena aliran suara
yang tidak sempurna dikarenakan
terhalang oleh lisan/lidah pada makhrajnya.
INHIROF

Hurufnya ada dua yakni lam (‫ )ل‬dan ro' (‫)ر‬.

Suara huruf ‫ل‬berbelok menuju kanan dan


kiri dari ujung lidah.

Sedangkan suara ‫ر‬sebaliknya, dari tepi


kanan kiri ujung lidah menuju ujung lidah
bagian tengahnya.
INHIROF
5. TAKRIR
Secara bahasa berarti i'adah ‫إعادة‬
(pengulangan sesuatu yang lebih dari
sekali).
Secara istilah adalah bergetarnya ujung
lidah ketika mengucapkan huruf ro'
disebabkan makhraj yang sempit.
Hurufnya hanya satu yaitu ro' (‫)ر‬.
Sifat takrir adalah kekurangan dari huruf (‫)ر‬.
Maka berhati-hatilah.
Seorang pembaca Al-Qur’an tidak boleh
berlebihan dalam menggetarkan ujung lidah
yang mengakibatkan terucapnya ‫ر‬lebih dari
satu kali. Namun juga tidak boleh
meninggalkannya.
6. TAFASYSYI
Secara bahasa berarti ittisa'/intisyar
‫(االتسع و االنتشار‬meluas/menyebar).
Secara istilah berarti menyebarnya suara
dan udara dari makhraj huruf syin menuju
ke depan, sehingga suara tersebut
membentur gigi seri bagian dalam.
Hurufnya hanya satu yakni ‫ش‬.
7. ISTITHOLAH
Secara bahasa bermakna ath-thulu/imtidad
‫(الطول واالمتداد‬memanjang).
Secara istilah adalah memanjangnya
makhraj huruf ‫ض‬dari awal tepi lidah
sampai berakhir di makhraj huruf ‫ل‬.
Yang memanjang adalah makhrajnya.
Hurufnya hanya satu yakni ‫ض‬.
‫الحمد هلل‬
‫بارك هللا فيكن‬

Anda mungkin juga menyukai