Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

MANAJEMEN OPERASIONAL
(PERAMALAN)

Mata Kuliah : Manajemen Operasional


Dosen Pengampu: Aurora Elise Putriku, S.E., M.Si

Oleh:
KELOMPOK II

1. Azahra Salwa Amani : 7223143027


2. Olivia Theresia Manurung : 7223343018
3. Sylvia Amanda : 7223143026
4. Yulie Aisyah Binrany : 7223143008

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BISNIS

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada tuhan yang maha esa atas segala rahmat dan hidayahnya serta
nikmat dan kekuatan sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini untuk memenuhi salah
satu tugas pada mata kuliah Manajemen Operasional. Penulisan Makalah ini bertujuan
menambah wawasan dan pengetahuan mengenai ‘Peramalan’.

Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Aurora Elise Putriku, S.E., M.Si selaku
dosen pengampu atas bimbingan dan arahan dalam mengerjakan tugas ini. Tidak lupa kami
berterimakasih kepada teman-teman atas dukungan dan bantuannya. Kami sebagai penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu mengharapkan
masukan atau kritik dan saran yang membangun guna perbaikan dan penyempurnaan. Kami
berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan dapat menambah pengetahuan
dan wawasan pembaca maupun penulis sendiri.

Medan, 10 Maret 2024

Kelompok II

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................. i


DAFTAR ISI ...............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................................. 1
1.3 Tujuan................................................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................ 3
2.1 Fitur-fitur Umum Untuk Semua Ramalan .......................................................................... 3
2.2 Unsur-unsur Ramalan Yang Bagus .................................................................................... 4
2.3 Tahapan Dalam Proses Peramalan ..................................................................................... 5
2.4 Pendekatan Peramalan........................................................................................................ 5
2.5 Ramalan Didasarkan Pada Penilaian Dan opini ................................................................. 6
2.6 Teknik Peramalan Asosiatif ............................................................................................... 8
2.7 Keakuratan Dan Pengendalian Peramalan ....................................................................... 10
2.8 Memilih Teknik Peramalan .............................................................................................. 11
2.9 Menggunakan Informasi Ramalan ................................................................................... 13
BAB III PENUTUP .................................................................................................................. 14
3.1 Kesimpulan....................................................................................................................... 14
3.2 Saran ................................................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Peramalan merupakan suatu kegiatan memperkirakan atau memprediksikan kejadian
dimasa yang akan datang tentunya dengan bantuan penyusunan rencana terlebih dahulu,
dimana rencana ini dibuat berdasarkan kapasitas dan kemampuan permintaan/produksi yang
telah dilakukan di perusahaan (Sofyan, 2013).
Peramalan (forcasting) adalah seni dan ilmu untuk memperkirakan kejadian dimasa
depan. Hal ini dapat dilakukan dengan melibatkan pengambilan data historis dan
memproyeksikannya ke masa mendatang dengan suatu bentuk model matematis. Hal ini bisa
juga merupakan prediksi intuisi yang bersifat subjektif dengan menggunakan kombinasi
model matematis yang disesuaikan dengan pertimbangan yang baik dari seorang manajer.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun Rumusan Masalah dalam penulisan makalah ini, yaitu :
a) Apa saja fitur-fitur umum untuk semua ramalan?
b) Bagaimana unsur-unsur ramalan yang bagus?
c) Bagaimana tahapan dalam proses peramalan?
d) Apa saja jenis pendekatan Peramalan?
e) Bagaimana ramalan didasarkan pada penilaian dan opini?
f) Bagaimana teknik ramalan asosiatif ?
g) Bagaimana mengetahui keakuratan dan pengendalian ramalan ?
h) Bagaimana memilih teknik peramalan ?
i) Bagaimana menggunakan informasi ramalan?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini, yaitu :
a. Mengetahui fitur-fitur umum untuk semua ramalan
b. Mengetahui unsur-unsur ramalan yang bagus
c. Mengetahui tahapan dalam proses peramalan
d. Mengetahui jenis pendekatan peramalan
1
e. Mengetahui ramalan yang didasarkan pada penilaian danopini
f. Mengetahui teknik peramalan asosiatif
g. Mengetahui keakuratan dan pengendalian ramalan
h. Mengetahui memilih teknik ramalan
i. Mengetahui teknik informasi pada ramalan

2
BAB II
PEMBAHASAN

Peramalan adalah proses untuk memperkirakan berapa kebutuhan dimasa datang yang
meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan dalam
rangka memenuhi permintaan barang atau jasa (kushartini dan almahdy 2016). Peramalan
merupakan suatu kegiatan memperkirakan atau memprediksikan kejadian dimasa yang akan
datang tentunya dengan bantuan penyusunan rencana terlebih dahulu, dimana rencana ini dibuat
berdasarkan kapasitas dan kemampuan permintaan/produksi yang telah dilakukan di perusahaan
(Sofyan, 2013).
pengertian yang lebih khusus, peramalan adalah pemikiran terhadap satu atau beberapa
produk pada priode yang akan datang. Dalam praktiknya, peramalan merupakan sutau perkiraan
(guest) dengan menggunakan teknik-teknik tertentu. Dalam kegiatan produksi, peramalan
dilakukan untuk menentukan jumlah permintaan terhadap suatu produk yang dilakukan pada awal
proses perencanaan dan pengendalian produksi. Dalam peramalan ditetapkan jenis produk yang
diperlukan (what), jumlahnya (how mani), dan waktu dibutuhkannya (when).

2.1 Fitur-fitur Umum Untuk Semua Ramalan


a. Peramalan jarang sempurna.
Tidak ada seorang pun yang dapat memprediksi dengan tepat bagaimana sejumlah
faktor terkait sering kali akan menimpa variabel yang bersangkutan.
b. Peramalan untuk kelompok produk lebih akurat.
Peramalan untuk kelompok produk menjadi lebih akurat daripada peramalan item
individual. Bila item dikelompokkan bersama, nilai tinggi dan rendah masing- masing
dapat saling membatalkan. Data untuk sekelompok item dapat stabil meskipun item
individual dalam grup sangat tidak stabil. Akibatnya, seseorang dapat memperoleh
tingkat akurasi yang lebih tinggi saat meramalkan sekelompok item daripada untuk
barang individu
c. Peramalan lebih akurat untuk waktu yang lebih singkat.
Semakin pendek cakrawala waktu peramalan, semakin rendah tingkat ketidakpastian.
d. Keakuratan ramalan menurun ketika periode waktu yang dicakup oleh ramalan (rentang
waktu) meningkat.
3
Semakin panjang rentang waktu, semakin kecil keakuratan ramalan. Konsekuensi
penting dari poin terakhir adalah organisasi bisnis yang fleksibel-organisasi yang dapat
merespons perubahan permintaan secara cepat-memerlukan rentang waktu peramalan
yang lebih singkat, sehingga organisasi tersebut mendapat keuntungan dari ramalan
jangka pendek yang lebih akurat dibandingkan dengan kompetitor yang kurang fleksibel
dan menggunakan rentang waktu ramalan yang lebih panjang.

2.2 Unsur-unsur Ramalan Yang Bagus


a) Ramalan harus tepat waktu.
Biasanya dibutuhkan sejumlah waktu tertentu agar dapat merespons informasi yang
terkandung dalam ramalan. Contohnya, kapasitas tidak dapat diperluas semalam atau
tingkat persediaan tidak dapat diubah segera. Oleh karena itu, rentang waktu peramalan
harus mencakup waktu yang diperlukan untuk mengimplementasikan perubahan yang
tepat.
b) Ramalan harus akurat dan tingkat keakuratannya harus dinyatakan.
Hal ini akan memungkinkan penggunanya merencanakan kesalahan yang dapat terjadi
dan akan menyediakan dasar untuk membandingkan alternatiframalan.
c) Ramalan harus dapat diandalkan dan harus berfungsi terus-menerus.
Teknik yang terkadang menyediakan ramalan yang bagus dan terkadang menyediakan
ramalan yang tidak bagus akan membuat penggunanya merasa gelisah setiap ramalan
barudimunculkan.
d) Ramalan harus dinyatakan dalam unit yang bermakna.
Perencana keuangan perlu mengetahui berapa banyak dolar yang akan dibutuhkan,
perencana produksi perlu mengetahui berapa banyak unit yang akan dibutuhkan, serta
penyusun jadwal perlu mengetahui mesin dan keterampilan apa yang akan diperlukan.
Pilihan unit bergantung pada kebutuhanpenggunanya.
e) Ramalan harus dilakukan secara tertulis.
Meskipun hal ini tidak akan menjamin semua pihak yang menggunakan informasi serupa,
setidaknya akan meningkatkan kemungkinan terjadinya ramalan itu. Selain itu, ramalan
secara tertulis akan memberikan dasar yang objektif untuk mengevaluasi ramalan segera
setelah hasil aktual telahada.
f) Teknik ramalan harus sederhana untuk dipahami dan digunakan.
Pengguna ramalan sering kali kurang percaya dengan ramalan yang didasarkan pada
teknik canggih. Mereka tidak memahami situasi yang sesuai untuk teknik tersebut atau
4
keterbatasan dari teknik tersebut. Penyalahgunaan teknik adalah konsekuensi nyata. Tidak
mengherankan, teknik peramalan yang cukup sederhana memiliki popularitas yang luas
karena penggunanya lebih nyaman bekerja dengan teknikini.
g) Ramalan harus memiliki biaya yang efektif. Manfaatnya harus lebih banyak dari
biayanya.

2.3 Tahapan Dalam Proses Peramalan


a) Menetapkan tujuan peramalan.
Pada tahap ini penentuan tujuan dari setiap peramalan harus disebutkan secara tertulis,
formal dan eksplisit. Sebelum membuat suatu ramalan kita harus bertanya lebih dahulu
mengapa peramalan tersebut dibutuhkan dan bagaimana menggunakan hasil ramalan
tersebut. Peramalan disipkan sedemikian rupa sehingga manajemen dapat membuat
keputusan-keputusan yang tepat mengenai alokasi sumber daya yang ada sekarang dan
oleh karena itu si pembuat ramalan harus memahami kegunaan-kegunaan dari proyeksi-
proyeksi manajerial yang telah ditetapkan.
b) Menetapkan rentan waktu.
Ramalan harus mengindikasikan rentan waktu, mengingat bahwa keakuratan menurun
ketika rentan waktu meningkat.
c) Memilih teknik peramalan.
d) memperoleh, membersihkan, dan menganalisi data yang tepat.
e) Membuat peramalan.
f) Memantau ramalan
Ramalan harus dipantau untuk menentukan apakah ramalan ini dilakukan dengan cara
yang memuaskan. Jika tidak memuaskan, periksa kembali metode peramalan, asumsi,
keabsahan data, dan lain-lain. Kemudian, mengubahnya sesuai kebutuhan serta
menyiapkan revisi ramalan.

2.4 Pendekatan Peramalan


Ada dua pendekatan umum peramalan, yaitu kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif
terdiri atas input subjektif yang sering kali melanggar uraian angka yang tepat. Metode kuantitatif
meliputi proyeksi data historis atau pengembangan model asosiatif yang berupaya memanfaatkan
variabel sebab akibat (penjelas) untuk membuatramalan.

Teknik kualitatif memperbolehkan dimasukkannya informasi lunak (misalnya, faktor


5
manusia, opini pribadi, dugaan) dalam proses peramalan. Faktor-faktor ini sering kali diabaikan
atau diremehkan saat teknik kuantitatif digunakan karena faktor-faktor ini sulit atau tidak mungkin
diukur. Teknik kuantitatif sebagian besar terdiri atas menganalisistujuan atau data keras. Teknik
kuantitatif biasanya menghindari prasangka pribadi yang terkadang mencemarkan metode
kualitatif. Dalam praktiknya, salah satu atau kedua pendekatan dapat digunakan untuk
mengembangkanramalan.

2.5 Ramalan Didasarkan Pada Penilaian Dan opini

Dalam beberapa situasi, peramal hanya mengandalkan penilaian dan opini untuk
membuat ramalan. Apabila manajemen harus memiliki ramalan secara cepat, kemungkinan tidak
ada cukup waktu untuk mengumpulkan dan menganalisis data kuantitatif. Di lain waktu, térutama
ketika kondisi politik dan ekonomi berubah, data yang tersedia mungkin tidak terpakai dan
informasi lebih mutakhir mungkin belum tersedia. Selain itu, pengenalan produk baru dan
perancangan ulang produk yang ada atau pengemasan produk yang diperoleh dari kekurangan
data historis akan bermanfaat dalam peramalan. Jadi, ramalan didasarkan pada opini eksekutif,
survei konsumen, opini staf penjualan, dan opiniahli.
a. Opini Eksekutif
Sekelompok kecil manajer tingkat atas (misalnya, dalam pemasaran, operasi, dan
keuangan) dapat memenuhi serta mengembangkan ramalan secara kolektif. Pendekatan
ini sering digunakan sebagai bagian dari perencanaan jangka panjang dan
pengembangan produk baru. Pendekatan ini memiliki keuntungan yaitu menyatukan
banyak pengetahuan dan talentoa berbagai manajer. Namun, terdapat risiko bahwa
pandangan seseorang akan merata dan kemungkinan adanya penyebaran tanggung
jawab ramalan seluruh kelompok dapat mengakibatkan kurangnya tekanan untuk
menghasilkan ramalan yang bagus.
b. Opini Tenaga Penjualan
Para personal penjualan atau personal layanan pelanggan sering kali merupakan sumber
informasi yang bagus karena mereka berhubungan langsung dengan konsumen. Mereka
sering mengetahui setiap rencana yang dapat dipertimbangkan oleh pelanggan untuk
masa depan. Meski demikian, ada beberapa kelemahan untuk menggunakan opini tenaga
penjualan. Salah satu kelemahannya adalah para staf mungkin tidak mampu
membedakan antara yang ingin dilakukan oleh pelanggan dan yang benar-benar akan
dilakukan oleh pelanggan. Kelemahan lainnya adalah orang-orang ini terkadang terlalu
6
banyak dipengaruhi oleh pengalaman terbaru. Dengan demikian, setelah beberapa
periode penjualan yang rendah, estimasi mereka cenderung pesimis. Setelah beberapa
periode penjualan yang bagus, mereka mungkin cenderung terlalu optimis. Selain itu,
apabila ramalan digunakan untuk menentukan kuota penjualan, akan ada konflik
kepentingan karena merupakan keuntungan tenaga penjualan untuk menyediakan
estimasi penjualan yang rendah.

c. Survei Konsumen
Karena pada akhirnya konsumen yang menentukan permintaan, tampaknya kita wajar
untuk meminta masukan dari mereka. Dalam beberapa kasus, setiap pelanggan atau
calon pelanggan dapat dikontak. Namun demikian, biasanya ada terlalu banyak
pelanggan atau tidak ada cara untuk mengidentifikasi seluruh calon pelanggan. Oleh
karena itu, organisasi mencari masukan dari konsumen yang biasanya dipergunakan
untuk survei konsumen, sehingga memungkinkan mereka untuk mengambil sampel
opini konsumen. Keuntungan nyata dari survei konsumen adalah dapat menyediakan
informasi yang mungkin tidak tersedia di tempat lain. Di sisi lain, kita memerlukan
jumlah pengetahuan dan keterampilan yang banyak untuk membuat survei,
mengelola survei, serta menginterpretasikan hasilnya secara tepat sebagai informasi
sah. Survei dapat mahal dan memakan waktu. Selain itu, bahkan di bawah kondisi
terbaik, survei masyarakat umum harus disandingi dengan kemungkinan pola
perilaku yang tidak logis. Contohnya, konsumen yang mengumpulkan informasi
penting sebelum membeli mobil baru sering terganggu dengan gemerlapnya pameran
mobil atau mobil dengan penjualan tinggi. Di sepanjang batas yang sama, tingkat
respons rendah atas survei surat seharusnya-tetapi sering kali tidak-membuat hasil
dapatdiduga. Jika hal ini dan perangkap yang sejenis dapat dihindari, survei dapat
menghasilkan informasi yang berguna.
d. Pendekatan Lainnya
Manajer dapat meminta opini dari sejumlah manajer lain dan staf. Terkadang, kita
memerlukan ahli di luar perusahaan untuk membantu membuat ramalan. Kita
memerlukan nasihat mengenai kondisi politik atau ekonomi di Cina atau di negara
asing, atau beberapa aspek penting lainnya yang tidak diketahuiorganisasi.
Pendekatan lainnya adalah metode Delphi (Delphi method), yaitu proses berulang yang
bertujuan untuk mencapai ramalan yang telah disepakati bersama. Metode ini
7
mencakup mengedarkan seperangkat kuesioner antarindividu yang memiliki
pengetahuan dan kemampuan untuk berkontribusi secara bermakna. Jawaban yang
disimpan tanpa nama cenderung mendorong jawaban yang jujur dan mengurangi risiko
bahwa opini seseorang akan merata. Setiap kuesioner baru dikembangkan
menggunakan informasi yang dikutip dari informasi sebelumnya, sehingga
memperbesar cakupan informasi yang dapat digunakan responden untuk mendasarkan
penilaian mereka.
Metode Delphi telah diaplikasikan pada berbagai situasi meski tidak semua situasi
melibatkan peramalan. Pokok bahasan di sini dibatasi pada penggunaan Delphi sebagai
alat peramalan. Sebagai alat peramalan, metode Delphi bermanfaat untuk peramalan
teknologi, yaitu untuk menilai perubahan teknologi dan dampaknya pada organisasi.
Sering kali sasaran dari metode Delphi adalah memprediksi kapan peristiwa tertentu
akan terjadi. Contohnya, sasaran dari ramalan Delphi dapat digunakan untuk
memprediksi kapan telepon video dapat dipasang setidaknya pada 50 persen dari
perumahan atau kapan vaksin penyakit dapat dikembangkan dan disiapkan untuk
distribusi massal. Sebagian besar ramalanadalah ramalan jangka panjang yang biasanya
memiliki sangat sedikit informasi keras untuk digunakan atau data yang mahal
diperoleh, sehingga ada masalah yang tidakmenggunakan teknik analitis. Sebaliknya,
kita menggunakan penilaian ahli atau oranglain yang memiliki pengetahuan memadai
untuk membuatprediksi.

2.6 Teknik Peramalan Asosiatif


Mempertimbangkan beberapa variabel yang berhubungan dengan kuantitas yang
diprediksi. Saat variable terkait ditentukan, model statistik dibuat dan digunakan unuk
meramalkan.
a) Analisis RegresiLinear
Model matematis garis lurus yang menjelaskan hubungan fungsional antara variable
bebas dan variable terikat. Prinsip regresi linear sederhana ialah menguji hubungan antara dua
kelompok data, yaitu kelompok variabel tak bebas (Y) dengan kelompok variabel bebas (X).
Model matematisnya ditulis sebagai berikut:
ŷ= a+ bx
Keterangan:
ŷ nilai variabel Y hasil peramalan
8
Y=variabel tak bebas (yang diramalkan)
X variabel bebas
a =intersep, nilai y
b slope, perubahan rata-rata Y terhadap perubahan satu unit X.

Jika kedua variabel, X dan Y, mempunyai hubungan (korelasi), maka perubahan yang
terjadi pada variabel X akan menyebabkan perubahan pada variabel Y. Apabila model atau
hubungan fungsi dari kedua variabel sudah diketahui, maka nilai variabel ý dapat dihitung.
Nilai a dan b yang meminimalkan jumlah kesalahan kuadrat dari garis regresi dapat dicari
dengan menggunakan persamaan berikut.
nEXY)-X)Y b= nEX²)- (EX)²EY-bEX)

b) Koefisien Korelasi untuk Garis Regresi


Koefisien korelasi adalah cara lain mengevaluasi hubungan antara dua variabel. Ukuran
ini menyatakan derajat atau kekuatan hubungan linear. Ukuran relatif tingkat hubungan yang
terdapat diantara variabel tak bebas dan variabel bebas dinyatakan dengan koefisien korelasi.
Koefisien korelasi antara variabel X dan Y (dilambangkan dengan r) dapat dihitung dengan
rumus sebagai berikut:
n(EXY)-X)Y) ME √nEX²)-XX)². √n(ΣY²) – (XY)²

c) Analisis Regresi Berganda


Merupakan lanjutan praktis dari model regresi sederhana. Regresi berganda
membolehkan beberapa variabel bebas dibangun dan bukan hanya dengan satu variabel.
Ditemukan bahwa koefisien korelasi yang baru adalah 0,96, menyiratkan dimasukkannya
variabel x2, tingkat bunga, menambahkan lebih banyak kekuatan pada hubungan linear. Dapat
mengestimasi penjualan nodel jika menyubstitusi nilai untuk tahun berikutnya dengan system
penggajian dan tingkat bunga. Jika sistem penggajian West Boomfield akan menjadi senilai $6
miliar dan tingkat bunga menjadi sebesar 0,12 (12%), maka penjualan akan diramalkan menjadi
Penjualan ($ jutaan) =1,80+0,30(6) -5,0(0,12) 1,8+1,8– 0,6 3,00 =$3.000.000 Penjualan
Dengan menggunakan kedua variabel, sistem penggajian dan tingkat bunga. Model
sekarang memiliki peramalan penjualan senilai $3.000.000 dan koefisien korelasi yang lebih
tinggi. Hal ini menyarankan adanya hubungan yang sangat kuat diantara 2 variabeL dan estimasi
penjualan yang lebih akurat.
9
2.7 Keakuratan Dan Pengendalian Peramalan
Keakuratan dan pengendalian ramalan aspek dari peramalan, sehingga peramal ingin
memperkecil kesalahan ramalan. Namun, sifat dari sebagian variabel dunia nyata yang rumit
membuatnya hampir tidak mungkin untuk memprediksi dengan benar nilai memdatang dari
variable-variabel ini secara teratur. Konsekuensinya, kita perlu memasukkan indikasi mengenai
sejauh mana ramalan dapat menyimoang dari nilai variable yang benar-benar terjadi. Hal ini
akan memberikan perspektif yang lebih baik bagi penggunanya mengenai seberapa jauh ramalan
dapat terjadi.
Selain itu, pengambil keputusan akan memasukkan keakuratan sebagai salah satu faktor
saat memilih diantara berbagai teknik selain faktor biaya. Ramalan yang akurat diperlukan untuk
kesuksesan aktifitas harian dari setiap organisasi bisnis. Ramalan adalah dasar untuk jadwal
organisasi, dan kecuali kalau ramalam sudah akurat, jadwal akan dihasilkan, sehingga dapat
menyediakan terlalu sedikit atau terlalu banyak sumber daya dan output, output yang salah atau
penentuan waktu output yang salah yang kesemuanya itu dapat mengarah pada biaya tambahan
dan pelanggan yang tidak puas.
Beberapa aplikasi ramalan memerlukan serangkaian ramalan (misalnya pendapatan
mingguan), sedangkan aplikasi lain memerlukan satu ramalan yang akan digunakan untuk
keputusan satu waktu (misalnya, ukuran pembangkit tenaga listrik). Ketika membuat ramalan
berkala, kita perlu memantau kesalahan ramalan agar dapat menentukan apakah kesalahan
berada pada batas yang wajar. Apabila kesalahannya tidak berada dalam batas yang wajar, kita
akan perlu mengambil tindakan perbaikan.
Kesalahan (error) ramalan adalah selisih antara nilai yang terjadi dengan nilai yang
diprediksikan untuk periode waktu tertentu. Dengan demikian, kesalahan = Aktual – Ramalan.

Kesalahan positif terjadi ketika ramalan terlalu rendah, kesalahan negative terjadi ketika
ramalan terlalu tinggi. Contohnya, jika permintaan actual selama seminggu adalah 100 units dan
ramalan permintaan adalah 90 unit, ramalannya terlalu rendah maka kesalahannya adalah 100
– 90= +10.
Kesalahan ramalan memengaruhi keputusan dalam dua cara yang agak berbeda. Salah
satu caranya adalah membuat pilihan antara berbagai alternative ramalan dan cara lainnya
adalah mengevaluasi kesuksesan atau kegagalan dari teknik yang digunakan. Kita akan
memulainya dengan menelaah cara untuk merangkum kesalahan ramalan dari waktu ke waktu
dan melihat bagaimana informasi ini dapat diaplikasikan untuk membandingkan alternative
10
ramalan. Kemudian,kita akan mempertimbangkan metode untuk mengendalikan ramalan.
2.8 Memilih Teknik Peramalan
Peramalan sebenarnya upaya untuk memperkecil risiko yang timbul akibat pengambilan
keputusan dalam suatu perencanaan produksi. Semakin besar upaya yang dikeluarkan, risiko
yang dapat dihindari semakin besar pula. Upaya memperkecil risiko tersebut dibatasi oleh biaya
yang dikeluarkan akibat mengupayakan hal tersebut. Faktor-Faktor yang harus dipertimbangkan,
di antaranya seperti berikut ini.
1) Horizon Peramalan
Ada dua aspek dari horison waktu yang berhubungan dengan masing-masing metode
peramalan, yaitu:
a. Cakupan waktu pada masa yang akan datang;
b. Untuk perbedaan dari metode peramalan yang digunakan sebaiknya disesuaikan
berdasarkan:
1. Jumlah periode untuk ramalan diinginkan;
2. Beberapa teknik dan metode hanya dapat disesuaikan untuk peramalan satu atau
dua periode di muka, sedangkan teknik dan metode lain dapat dipergunakan untuk
peramalan beberapa periode pada masa mendatang.
2) Tingkat Ketelitian
Tingkat ketelitian yang dibutuhkan sangat erat hubungannya dengan tingkat
perincian yang dibutuhkan dalam peramalan. Untuk beberapa pengambilan keputusan
diharapkan ada variasi atau penyimpangan atas ramalan yang dilakukan antara 10 persen
sampai dengan 15 persen, sedangkan untuk hal atau kasus lain mungkin menganggap
bahwa adanya variasi atau penyimpangan atas ramalan sebesar 5 persen adalah cukup
berbahaya.
3) Ketersediaan Data
Metode yang dipergunakan sangat besar manfaatnya apabila dikaitkan dengan
keadaan, informasi, dan data yang ada. Apabila dari data yang lalu diketahui adanya pola
musiman, untuk peramalan satu tahun ke depan sebaiknya digunakan metode variasi
musim. Apabila dari data yang lalu diketahui adanya pola hubungan antara variabel-
variabel yang saling memengaruhi, sebaiknya dipergunakan metode sebab akibat
(causal) atau korelasi (correlation).
a. Bentuk Pola Data
Dasar utama dari metode peramalan adalah anggapan bahwa macam dari pola
yang ada dalam data yang diramalkan akan berkelanjutan. Contoh, beberapa deret
11
vang melukiskan suatu pola musiman, demikian pula halnya dengan suatu pola tren.
Metode peramalan yang lain mungkin lebih sederhana, terdiri atas nilai rata rata
dengan fluktuasi yang acakan atau random yang terkandung. Karena adanya
perbedaan kemampuan metode peramalan untuk mengidentifikasikan pola-pola
data, diperlukan adanya usaha penyesuaian antara pola data yang telah diperkirakan
terlebih dahulu dengan teknik dan metode peramalan yang akan digunakan.
b. Jenis dari Model
Sebagai tambahan perlu diperhatikan anggapan beberapa pola dasar yang penting
dalam data. Banyak metode peramalan telah menganggap adanya beberapa model
dari keadaan yang diramalkan. Model-model ini merupakan suatu derat ketika
waktu digambarkan sebagai unsur penting untuk menentukan perubahan dalam
pola, yang secara sistematis dapat dijelaskan dengan analisis regresi atau korelasi.
Model yang lain adalah model sebab akibat atau causal model, yang
menggambarkan bahwa ramalan yang dilakukan sangat bergantung pada terjadinya
sejumlah peristiwa yang lain, atau sifatnya campuran dari model-model yang telah
disebutkan di atas. Model-model tersebut sangat penting diperhatikan karena
masing-masing model mempunyai kemampuan yang berbeda dalam analisis
keadaan untuk pengambilan keputusan.
c. Biaya
Umumnya ada empat unsur biaya yang tercakup dalam penggunaan prosedur
ramalan, yaitu biaya pengembangan, penyimpanan (storage) data, operasi
pelaksanaan dan kesempatan penggunaan teknik-teknik dan metode lainnya.
Adanya perbedaan yang nyata dalam jumlah biaya, mempunyai pengaruh atas dapat
menarik-tidaknya penggunaan metode tertentu untuk suatu keadaan yang dihadapi.
4) Mudah-Tidaknya Penggunaan dan Aplikasinya
Prinsip umum dalam penggunaan metode ilmiah dari peramalan untuk manajemen
dan analisis adalah metode-metode yang dapat dimengerti dan mudah diaplikasikan akan
dipergunakan dalam pengambilan keputusan dan analisis. Prinsip ini didasarkan pada
alasan bahwa seorang manajer atau analisis bertanggung jawab atas keputusan yang
diambilnya atau hasil analisis yang dilakukan, sudah tentu tidak menggunakan dasar
yang tidak diketahuinya atau tidak diyakininya. Sebagai ciri tambahan dari teknik dan
metode peramalan bahwa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dari keadaan
adalah teknik dan metode peramalan yang dapat disesuaikan dengan kemampuan dari
manajer atau analisis yang akan menggunakan metode ramalan tersebut.
12
2.9 Menggunakan Informasi Ramalan
Manajer dapat mengambil pendekatan reaktif atau proaktif untuk suatu ramalan.
Pendekatan reaktif memandang ramalan sebagai permintaan di masa mendatang yang
mungkin ada dan manajer akan bereaksi untuk memenuhi permintaan (misalnya,
menyesuaikan tingkat produksi, persediaan, tenaga kerja). Sebaliknya, pendekatan proaktif
berusaha agar dapat memengaruhi permintaan secara aktif (misalnya, dengan menggunakan
iklan, penentuan harga, atau perubahan produk/jasa). Secara umum, pendekatan proaktif
membutuhkan model penjelas (misalnya, regresi) atau penilaian pengaruh yang subjektif pada
permintaan. Manajer dapat membuat dua ramalan, yaitu satu ramalan untuk memprediksi apa
yang akan terjadi berdasarkan keadaan tetap da satu ramalan didasarkan pada pendekatan
"bagaimana jika" jika hasil dari ramalan keadaan tetap tidak dapat diterima

13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Peramalan adalah bagian terpenting dari fungsi manajer operasi. Peramalan permintaan
mengarahkan produksi,kapasitas,dan sistem penjadwalan perusahaan,serta memengaruhi fungsi
keuangan, pemasaran,dan perencanaan karyawan. Ada beberapa teknik peramalan kualitatif dan
kuantitatif. Pendekatan kualitatif menggunakan penilaian, pengamalan, perasaan, dan faktor lain
yang sulit diukur. Peramalan kuantitatif menggunakan data masa lalu,sebab-akibat,atau asosiatif
untuk diproyeksikan pada permintaan masa datang. Perhitungan peramalan jarang dilaksanakan
secara manual. Hampir semua manajer operasi menggunakan paket piranti lunak, seperti
Forecast, PRO, SAP, txMetrix, AFS, SAS, SPSS, atau Excel.
3.2 Saran
Dalam makalah ini, penulis menyarankan agar perusahaan yang ingin melakukan sesuatu
peramalan terlebih dahulu harus meneliti masalah yang akan di ramalkan, sehingga pada saat
peramalan tidak ada kegagalan dalam peramalan yang diakibatkan oleh salah pemilihan metode
peramalan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Handoko, A., & Puspitasari, N. B. (2017). Perencanaan Persediaan Bahan Baku Menggunakan
Metode Material Requirement Planning (MRP) Pada PT Pardic Jaya
Chemicals. Penelitian dan Aplikasi Sistem dan Teknik Industri, 12(3), 273-283.

Lusiana, A., & Yuliarty, P. (2020). Penerapan Metode Peramalan (Forecasting) pada Permintaan
Atap di PT X. Industri Inovatif: Jurnal Teknik Industri, 10(1), 11-20

Rusdiana, A. (2014). Manajemen operasi.

Wiliam J. Stevenson. Sum chee Chuong-Manajemen Operasi Perspektif Asia edisi 9 buku 1,
penerbit salemba empat

15

Anda mungkin juga menyukai