Manajemen Operasional (Pemalan)
Manajemen Operasional (Pemalan)
MANAJEMEN OPERASIONAL
(PERAMALAN)
Oleh:
KELOMPOK II
FAKULTAS EKONOMI
Puji syukur kepada tuhan yang maha esa atas segala rahmat dan hidayahnya serta
nikmat dan kekuatan sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah ini untuk memenuhi salah
satu tugas pada mata kuliah Manajemen Operasional. Penulisan Makalah ini bertujuan
menambah wawasan dan pengetahuan mengenai ‘Peramalan’.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Ibu Aurora Elise Putriku, S.E., M.Si selaku
dosen pengampu atas bimbingan dan arahan dalam mengerjakan tugas ini. Tidak lupa kami
berterimakasih kepada teman-teman atas dukungan dan bantuannya. Kami sebagai penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, untuk itu mengharapkan
masukan atau kritik dan saran yang membangun guna perbaikan dan penyempurnaan. Kami
berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan dapat menambah pengetahuan
dan wawasan pembaca maupun penulis sendiri.
Kelompok II
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini, yaitu :
a. Mengetahui fitur-fitur umum untuk semua ramalan
b. Mengetahui unsur-unsur ramalan yang bagus
c. Mengetahui tahapan dalam proses peramalan
d. Mengetahui jenis pendekatan peramalan
1
e. Mengetahui ramalan yang didasarkan pada penilaian danopini
f. Mengetahui teknik peramalan asosiatif
g. Mengetahui keakuratan dan pengendalian ramalan
h. Mengetahui memilih teknik ramalan
i. Mengetahui teknik informasi pada ramalan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Peramalan adalah proses untuk memperkirakan berapa kebutuhan dimasa datang yang
meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu dan lokasi yang dibutuhkan dalam
rangka memenuhi permintaan barang atau jasa (kushartini dan almahdy 2016). Peramalan
merupakan suatu kegiatan memperkirakan atau memprediksikan kejadian dimasa yang akan
datang tentunya dengan bantuan penyusunan rencana terlebih dahulu, dimana rencana ini dibuat
berdasarkan kapasitas dan kemampuan permintaan/produksi yang telah dilakukan di perusahaan
(Sofyan, 2013).
pengertian yang lebih khusus, peramalan adalah pemikiran terhadap satu atau beberapa
produk pada priode yang akan datang. Dalam praktiknya, peramalan merupakan sutau perkiraan
(guest) dengan menggunakan teknik-teknik tertentu. Dalam kegiatan produksi, peramalan
dilakukan untuk menentukan jumlah permintaan terhadap suatu produk yang dilakukan pada awal
proses perencanaan dan pengendalian produksi. Dalam peramalan ditetapkan jenis produk yang
diperlukan (what), jumlahnya (how mani), dan waktu dibutuhkannya (when).
Dalam beberapa situasi, peramal hanya mengandalkan penilaian dan opini untuk
membuat ramalan. Apabila manajemen harus memiliki ramalan secara cepat, kemungkinan tidak
ada cukup waktu untuk mengumpulkan dan menganalisis data kuantitatif. Di lain waktu, térutama
ketika kondisi politik dan ekonomi berubah, data yang tersedia mungkin tidak terpakai dan
informasi lebih mutakhir mungkin belum tersedia. Selain itu, pengenalan produk baru dan
perancangan ulang produk yang ada atau pengemasan produk yang diperoleh dari kekurangan
data historis akan bermanfaat dalam peramalan. Jadi, ramalan didasarkan pada opini eksekutif,
survei konsumen, opini staf penjualan, dan opiniahli.
a. Opini Eksekutif
Sekelompok kecil manajer tingkat atas (misalnya, dalam pemasaran, operasi, dan
keuangan) dapat memenuhi serta mengembangkan ramalan secara kolektif. Pendekatan
ini sering digunakan sebagai bagian dari perencanaan jangka panjang dan
pengembangan produk baru. Pendekatan ini memiliki keuntungan yaitu menyatukan
banyak pengetahuan dan talentoa berbagai manajer. Namun, terdapat risiko bahwa
pandangan seseorang akan merata dan kemungkinan adanya penyebaran tanggung
jawab ramalan seluruh kelompok dapat mengakibatkan kurangnya tekanan untuk
menghasilkan ramalan yang bagus.
b. Opini Tenaga Penjualan
Para personal penjualan atau personal layanan pelanggan sering kali merupakan sumber
informasi yang bagus karena mereka berhubungan langsung dengan konsumen. Mereka
sering mengetahui setiap rencana yang dapat dipertimbangkan oleh pelanggan untuk
masa depan. Meski demikian, ada beberapa kelemahan untuk menggunakan opini tenaga
penjualan. Salah satu kelemahannya adalah para staf mungkin tidak mampu
membedakan antara yang ingin dilakukan oleh pelanggan dan yang benar-benar akan
dilakukan oleh pelanggan. Kelemahan lainnya adalah orang-orang ini terkadang terlalu
6
banyak dipengaruhi oleh pengalaman terbaru. Dengan demikian, setelah beberapa
periode penjualan yang rendah, estimasi mereka cenderung pesimis. Setelah beberapa
periode penjualan yang bagus, mereka mungkin cenderung terlalu optimis. Selain itu,
apabila ramalan digunakan untuk menentukan kuota penjualan, akan ada konflik
kepentingan karena merupakan keuntungan tenaga penjualan untuk menyediakan
estimasi penjualan yang rendah.
c. Survei Konsumen
Karena pada akhirnya konsumen yang menentukan permintaan, tampaknya kita wajar
untuk meminta masukan dari mereka. Dalam beberapa kasus, setiap pelanggan atau
calon pelanggan dapat dikontak. Namun demikian, biasanya ada terlalu banyak
pelanggan atau tidak ada cara untuk mengidentifikasi seluruh calon pelanggan. Oleh
karena itu, organisasi mencari masukan dari konsumen yang biasanya dipergunakan
untuk survei konsumen, sehingga memungkinkan mereka untuk mengambil sampel
opini konsumen. Keuntungan nyata dari survei konsumen adalah dapat menyediakan
informasi yang mungkin tidak tersedia di tempat lain. Di sisi lain, kita memerlukan
jumlah pengetahuan dan keterampilan yang banyak untuk membuat survei,
mengelola survei, serta menginterpretasikan hasilnya secara tepat sebagai informasi
sah. Survei dapat mahal dan memakan waktu. Selain itu, bahkan di bawah kondisi
terbaik, survei masyarakat umum harus disandingi dengan kemungkinan pola
perilaku yang tidak logis. Contohnya, konsumen yang mengumpulkan informasi
penting sebelum membeli mobil baru sering terganggu dengan gemerlapnya pameran
mobil atau mobil dengan penjualan tinggi. Di sepanjang batas yang sama, tingkat
respons rendah atas survei surat seharusnya-tetapi sering kali tidak-membuat hasil
dapatdiduga. Jika hal ini dan perangkap yang sejenis dapat dihindari, survei dapat
menghasilkan informasi yang berguna.
d. Pendekatan Lainnya
Manajer dapat meminta opini dari sejumlah manajer lain dan staf. Terkadang, kita
memerlukan ahli di luar perusahaan untuk membantu membuat ramalan. Kita
memerlukan nasihat mengenai kondisi politik atau ekonomi di Cina atau di negara
asing, atau beberapa aspek penting lainnya yang tidak diketahuiorganisasi.
Pendekatan lainnya adalah metode Delphi (Delphi method), yaitu proses berulang yang
bertujuan untuk mencapai ramalan yang telah disepakati bersama. Metode ini
7
mencakup mengedarkan seperangkat kuesioner antarindividu yang memiliki
pengetahuan dan kemampuan untuk berkontribusi secara bermakna. Jawaban yang
disimpan tanpa nama cenderung mendorong jawaban yang jujur dan mengurangi risiko
bahwa opini seseorang akan merata. Setiap kuesioner baru dikembangkan
menggunakan informasi yang dikutip dari informasi sebelumnya, sehingga
memperbesar cakupan informasi yang dapat digunakan responden untuk mendasarkan
penilaian mereka.
Metode Delphi telah diaplikasikan pada berbagai situasi meski tidak semua situasi
melibatkan peramalan. Pokok bahasan di sini dibatasi pada penggunaan Delphi sebagai
alat peramalan. Sebagai alat peramalan, metode Delphi bermanfaat untuk peramalan
teknologi, yaitu untuk menilai perubahan teknologi dan dampaknya pada organisasi.
Sering kali sasaran dari metode Delphi adalah memprediksi kapan peristiwa tertentu
akan terjadi. Contohnya, sasaran dari ramalan Delphi dapat digunakan untuk
memprediksi kapan telepon video dapat dipasang setidaknya pada 50 persen dari
perumahan atau kapan vaksin penyakit dapat dikembangkan dan disiapkan untuk
distribusi massal. Sebagian besar ramalanadalah ramalan jangka panjang yang biasanya
memiliki sangat sedikit informasi keras untuk digunakan atau data yang mahal
diperoleh, sehingga ada masalah yang tidakmenggunakan teknik analitis. Sebaliknya,
kita menggunakan penilaian ahli atau oranglain yang memiliki pengetahuan memadai
untuk membuatprediksi.
Jika kedua variabel, X dan Y, mempunyai hubungan (korelasi), maka perubahan yang
terjadi pada variabel X akan menyebabkan perubahan pada variabel Y. Apabila model atau
hubungan fungsi dari kedua variabel sudah diketahui, maka nilai variabel ý dapat dihitung.
Nilai a dan b yang meminimalkan jumlah kesalahan kuadrat dari garis regresi dapat dicari
dengan menggunakan persamaan berikut.
nEXY)-X)Y b= nEX²)- (EX)²EY-bEX)
Kesalahan positif terjadi ketika ramalan terlalu rendah, kesalahan negative terjadi ketika
ramalan terlalu tinggi. Contohnya, jika permintaan actual selama seminggu adalah 100 units dan
ramalan permintaan adalah 90 unit, ramalannya terlalu rendah maka kesalahannya adalah 100
– 90= +10.
Kesalahan ramalan memengaruhi keputusan dalam dua cara yang agak berbeda. Salah
satu caranya adalah membuat pilihan antara berbagai alternative ramalan dan cara lainnya
adalah mengevaluasi kesuksesan atau kegagalan dari teknik yang digunakan. Kita akan
memulainya dengan menelaah cara untuk merangkum kesalahan ramalan dari waktu ke waktu
dan melihat bagaimana informasi ini dapat diaplikasikan untuk membandingkan alternative
10
ramalan. Kemudian,kita akan mempertimbangkan metode untuk mengendalikan ramalan.
2.8 Memilih Teknik Peramalan
Peramalan sebenarnya upaya untuk memperkecil risiko yang timbul akibat pengambilan
keputusan dalam suatu perencanaan produksi. Semakin besar upaya yang dikeluarkan, risiko
yang dapat dihindari semakin besar pula. Upaya memperkecil risiko tersebut dibatasi oleh biaya
yang dikeluarkan akibat mengupayakan hal tersebut. Faktor-Faktor yang harus dipertimbangkan,
di antaranya seperti berikut ini.
1) Horizon Peramalan
Ada dua aspek dari horison waktu yang berhubungan dengan masing-masing metode
peramalan, yaitu:
a. Cakupan waktu pada masa yang akan datang;
b. Untuk perbedaan dari metode peramalan yang digunakan sebaiknya disesuaikan
berdasarkan:
1. Jumlah periode untuk ramalan diinginkan;
2. Beberapa teknik dan metode hanya dapat disesuaikan untuk peramalan satu atau
dua periode di muka, sedangkan teknik dan metode lain dapat dipergunakan untuk
peramalan beberapa periode pada masa mendatang.
2) Tingkat Ketelitian
Tingkat ketelitian yang dibutuhkan sangat erat hubungannya dengan tingkat
perincian yang dibutuhkan dalam peramalan. Untuk beberapa pengambilan keputusan
diharapkan ada variasi atau penyimpangan atas ramalan yang dilakukan antara 10 persen
sampai dengan 15 persen, sedangkan untuk hal atau kasus lain mungkin menganggap
bahwa adanya variasi atau penyimpangan atas ramalan sebesar 5 persen adalah cukup
berbahaya.
3) Ketersediaan Data
Metode yang dipergunakan sangat besar manfaatnya apabila dikaitkan dengan
keadaan, informasi, dan data yang ada. Apabila dari data yang lalu diketahui adanya pola
musiman, untuk peramalan satu tahun ke depan sebaiknya digunakan metode variasi
musim. Apabila dari data yang lalu diketahui adanya pola hubungan antara variabel-
variabel yang saling memengaruhi, sebaiknya dipergunakan metode sebab akibat
(causal) atau korelasi (correlation).
a. Bentuk Pola Data
Dasar utama dari metode peramalan adalah anggapan bahwa macam dari pola
yang ada dalam data yang diramalkan akan berkelanjutan. Contoh, beberapa deret
11
vang melukiskan suatu pola musiman, demikian pula halnya dengan suatu pola tren.
Metode peramalan yang lain mungkin lebih sederhana, terdiri atas nilai rata rata
dengan fluktuasi yang acakan atau random yang terkandung. Karena adanya
perbedaan kemampuan metode peramalan untuk mengidentifikasikan pola-pola
data, diperlukan adanya usaha penyesuaian antara pola data yang telah diperkirakan
terlebih dahulu dengan teknik dan metode peramalan yang akan digunakan.
b. Jenis dari Model
Sebagai tambahan perlu diperhatikan anggapan beberapa pola dasar yang penting
dalam data. Banyak metode peramalan telah menganggap adanya beberapa model
dari keadaan yang diramalkan. Model-model ini merupakan suatu derat ketika
waktu digambarkan sebagai unsur penting untuk menentukan perubahan dalam
pola, yang secara sistematis dapat dijelaskan dengan analisis regresi atau korelasi.
Model yang lain adalah model sebab akibat atau causal model, yang
menggambarkan bahwa ramalan yang dilakukan sangat bergantung pada terjadinya
sejumlah peristiwa yang lain, atau sifatnya campuran dari model-model yang telah
disebutkan di atas. Model-model tersebut sangat penting diperhatikan karena
masing-masing model mempunyai kemampuan yang berbeda dalam analisis
keadaan untuk pengambilan keputusan.
c. Biaya
Umumnya ada empat unsur biaya yang tercakup dalam penggunaan prosedur
ramalan, yaitu biaya pengembangan, penyimpanan (storage) data, operasi
pelaksanaan dan kesempatan penggunaan teknik-teknik dan metode lainnya.
Adanya perbedaan yang nyata dalam jumlah biaya, mempunyai pengaruh atas dapat
menarik-tidaknya penggunaan metode tertentu untuk suatu keadaan yang dihadapi.
4) Mudah-Tidaknya Penggunaan dan Aplikasinya
Prinsip umum dalam penggunaan metode ilmiah dari peramalan untuk manajemen
dan analisis adalah metode-metode yang dapat dimengerti dan mudah diaplikasikan akan
dipergunakan dalam pengambilan keputusan dan analisis. Prinsip ini didasarkan pada
alasan bahwa seorang manajer atau analisis bertanggung jawab atas keputusan yang
diambilnya atau hasil analisis yang dilakukan, sudah tentu tidak menggunakan dasar
yang tidak diketahuinya atau tidak diyakininya. Sebagai ciri tambahan dari teknik dan
metode peramalan bahwa yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan dari keadaan
adalah teknik dan metode peramalan yang dapat disesuaikan dengan kemampuan dari
manajer atau analisis yang akan menggunakan metode ramalan tersebut.
12
2.9 Menggunakan Informasi Ramalan
Manajer dapat mengambil pendekatan reaktif atau proaktif untuk suatu ramalan.
Pendekatan reaktif memandang ramalan sebagai permintaan di masa mendatang yang
mungkin ada dan manajer akan bereaksi untuk memenuhi permintaan (misalnya,
menyesuaikan tingkat produksi, persediaan, tenaga kerja). Sebaliknya, pendekatan proaktif
berusaha agar dapat memengaruhi permintaan secara aktif (misalnya, dengan menggunakan
iklan, penentuan harga, atau perubahan produk/jasa). Secara umum, pendekatan proaktif
membutuhkan model penjelas (misalnya, regresi) atau penilaian pengaruh yang subjektif pada
permintaan. Manajer dapat membuat dua ramalan, yaitu satu ramalan untuk memprediksi apa
yang akan terjadi berdasarkan keadaan tetap da satu ramalan didasarkan pada pendekatan
"bagaimana jika" jika hasil dari ramalan keadaan tetap tidak dapat diterima
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Peramalan adalah bagian terpenting dari fungsi manajer operasi. Peramalan permintaan
mengarahkan produksi,kapasitas,dan sistem penjadwalan perusahaan,serta memengaruhi fungsi
keuangan, pemasaran,dan perencanaan karyawan. Ada beberapa teknik peramalan kualitatif dan
kuantitatif. Pendekatan kualitatif menggunakan penilaian, pengamalan, perasaan, dan faktor lain
yang sulit diukur. Peramalan kuantitatif menggunakan data masa lalu,sebab-akibat,atau asosiatif
untuk diproyeksikan pada permintaan masa datang. Perhitungan peramalan jarang dilaksanakan
secara manual. Hampir semua manajer operasi menggunakan paket piranti lunak, seperti
Forecast, PRO, SAP, txMetrix, AFS, SAS, SPSS, atau Excel.
3.2 Saran
Dalam makalah ini, penulis menyarankan agar perusahaan yang ingin melakukan sesuatu
peramalan terlebih dahulu harus meneliti masalah yang akan di ramalkan, sehingga pada saat
peramalan tidak ada kegagalan dalam peramalan yang diakibatkan oleh salah pemilihan metode
peramalan.
14
DAFTAR PUSTAKA
Handoko, A., & Puspitasari, N. B. (2017). Perencanaan Persediaan Bahan Baku Menggunakan
Metode Material Requirement Planning (MRP) Pada PT Pardic Jaya
Chemicals. Penelitian dan Aplikasi Sistem dan Teknik Industri, 12(3), 273-283.
Lusiana, A., & Yuliarty, P. (2020). Penerapan Metode Peramalan (Forecasting) pada Permintaan
Atap di PT X. Industri Inovatif: Jurnal Teknik Industri, 10(1), 11-20
Wiliam J. Stevenson. Sum chee Chuong-Manajemen Operasi Perspektif Asia edisi 9 buku 1,
penerbit salemba empat
15