Anda di halaman 1dari 242

PENGEMBANGAN KEGIATAN BELAJAR BERBASIS MEDIA DIGITAL

UNTUK MENSTIMULASI KETERAMPILAN MEMAKAI KAOS KAKI DAN


SEPATU ANAK USIA 4-5 Tahun

Oleh:

Rohadatul Aisy Rajjiyah

1105617017

Ditulis untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mendapatkan


Gelar Sarjana Pendidikan

PRODI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2021
LEMBAR PERSETUJUAN
PEMBIMBING DAN PENGESAHAN PENITIA UJIAN/SIDANG SKRIPSI

Judul : Pegembangan Kegiatan Belajar Berbasis Media Digital


Untuk Menstimulasi Keterampilan Memakai Kaos Kaki
dan Sepatu Anak Usia 4-5 Tahun

Nama Mahasiswa : Rohadtaul Aisy Rajjiyah

Nomor Registrasi : 1105617017

Program Studi : Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Fakultas : Ilmu Pendidikan

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dra.Yudrik Jahja, M.Pd

Dr. Yuliani Nurani, M.Pd NIP.

NIP. 196607161990032001 196005141985032002

iii
iv
PENGEMBANGAN KEGIATAN BELAJAR BERBASIS MEDIA DIGITAL
UNTUK MENSTIMULASI KETERAMPILAN MEMAKAI KAOS KAKI DAN
SEPATU ANAK USIA 4-5 TAHUN

Rohadatul Aisy Rajjiyah

ABSTRAK
Tujuan penelitian pengembangan ini adalah mengembangkan produk media
digital berupa video animasi, poster digital, dan buku cerita digital untuk
menstimulasi keterampilan memakai kaos kaki dan sepatu anak usia 4-5
tahun.

Penelitian ini termasuk jenis penelitian pengembangan dengan metode


ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation).
Responden dalam penelitian ini adalah 3 orang anak usia 4-5 tahun, 2 orang
pendidik Lembaga PAUD, ahli materi, ahli media dan content creator. Hasil
validasi oleh ahli materi, diperoleh persentase sebesar 83%,sehingga
perancangan kegiatan belajar layak digunakan sesuai dengan revisi yang
telah diberikan. Hasil validasi oleh ahli media sebesar 63.6%,sehingga
prosuk yang dikembangkan layak digunakan tanpa revisi. Hasil validasi oleh
pendidik sebesar 95,6%, hasil validasi oleh content creator 100% dan hasil uji
efektivitas yang dilakukan pada anak usia 4-5 tahun sebesar 100%. Hasil
validasi tersebut dikategorikan sangat layak, sehingga mendapatkan produk
penelitian yang dihasilkan sudah sesuai dan berhasil untuk meningkatkan
pengetahuan akan keterampilan memakai kaos kaki dan sepatu anak usia 4-
5 tahun.

Kata Kunci: Media Digital, Memakai kaos kaki dan sepatu, Poster Digital,
Buku Cerita Digital, Video Animasi, Anak Usia 4-5 Tahun.

iii
DEVELOPMENT OF LEARNING ACTIVITIES BASED ON DIGITAL MEDIA
TO STIMULATE SKILLS WEARING SOCKS AND SHOES FOR 4-5 YEARS
OLD CHILDREN

Rohadatul Aisy Rajjiyah

ABSTRACT

The purpose of this development research is to develop digital media


products in the form of animated videos, digital posters, and digital story
books to stimulate the skills of wearing socks and shoes for children aged 4-5
years.

This research is a type of development research using the ADDIE method


(Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation).
Respondents in this study were 3 children aged 4-5 years, 2 PAUD
educators, material experts, media experts and content creators. The results
of validation by material experts, obtained a percentage of 83%, so that the
design of learning activities is feasible to use in accordance with the revisions
that have been given. The result of validation by media experts is 63.6%, so
the product developed is feasible to use without revision. The results of
validation by educators are 95.6%, the results of validation by content
creators are 100% and the results of effectiveness tests conducted on
children aged 4-5 years are 100%. The validation results are categorized as
very feasible, so that the research products produced are appropriate and
successful in increasing knowledge of the skills of wearing socks and shoes
for children aged 4-5 years.

Keywords: Digital Media, Wearing socks and shoes, Digital Posters, Digital
Storybooks, Animated Videos, 4-5 Years Old Children

iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI/KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, mahasiswa Fakultas Ilmu


Pendidikan Universitas Negeri Jakarta:

Nama : Rohadatul Aisy Rajjiyah

No. Registrasi : 1105617017

Program Studi : Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Menyatakan bahwa skripsi/program pengembangan yang saya buat dengan


judul “Pengembangan Kegiatan Belajar Berbasis Media Digital untuk
Menstimulasi Keterampilan Memakai Kaos Kaki dan Sepatu Anak Usia4-
5 Tahun” adalah:

1. Dibuat dan diselesaikan oleh saya sendiri, berdasarkan data yang


diperoleh dari hasil penelitian/pengembangan pada bulan April 2021 –
Januari 2021.
2. Bukan merupakan duplikasi skripsi/program pengembangan yang pernah
dibuat orang lain atau jiplakan karya tulis orang lain dan bukan
terjemahan karya tulis orang lain.

Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya bersedia


menanggung segala akibat yang timbul jika pernyataan saya ini tidak benar.

Jakarta, 14 Februari 2022


Yang membuat pernyataan

(Rohadatul Aisy Rajjiyah)

iii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, puji syukur atas
kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
membuat ulasan penelitian ini dengan baik. Proposal skripsi ini disusun
sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan pada
Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu
Pendidikan, Universitas Negeri Jakarta dengan judul “Pengembangan
Kegiatan Belajar Berbasis Media Digital untuk Menstimulasi
Keterampilan Memakai Kaos Kaki dan Sepatu Anak Usia 4-5 Tahun“

Proposal ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak.
Melalui kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
proposal ini, terutama kepada:

1. Prof. Dr. Fahrurrozi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan


Universitas Negeri Jakarta
2. Dr. Wirda Hanim, M.Psi selaku Wakil Dekan 1 Fakultas Ilmu
Pendidikan.
3. Dr. Yuliani Nurani, M.Pd selaku ketua Program Studi Pendidikan Guru
Pendidikan Anak Usia Dini (PGPAUD) dan selaku dosen pembimbing I
yang telah menyediakan waktu untuk membimbing peneliti dalam
menyelesaikan skripsi. Serta memberikan berbagai ilmu dan motivasi
selama mengikuti perkuliahan di Universitas Negeri Jakarta.
4. Dra. Yudrik Jahja, M.Pd selaku dosen pembimbing II yang telah
membimbing, memotivasi dan mengarahkan peneliti dalam menyusun
skripsi.

vii
5. Hikmah, M.Pd. selaku Koordinator Penyelesaian Skripsi Program Studi
PGPAUD.
6. Seluruh dosen dan para staf Program Studi PGPAUD yang telah
membantu selama masa perkuliahan.
7. Kedua orang tua, kedua adik saya (Rusydi Hasyim dan Hisyam), dan
teman dekat (M.Akmal Farhan) yang memberikan banyak sekali
dukungan dan do’a kepada penulis.
8. Teman kampus yang paling melekat (Rosalina SriYunita), terimakasih
selalu memberi support untuk menyelesaikan skripsi.
9. Teman-teman kelas A PGPAUD 2017 lainnya yang tidak bisa
disebutkan satu-persatu, terimakasih atas segala kenangan yang
diberikan selama perkuliahan.
Proposal ini tentu terdapat banyak kekurangan serta jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis menerima segala kritik dan
saran yang diberikan. Akhir kata, besar harapan penulis agar proposal
ini dapat menjadi semangat nyata untuk penulis menyelesaikan
sampai tahap akhir penelitian pada waktu yang tepat dan hasil
penelitian yang dapat menjadi manfaat bagi berbagai pihak.

Jakarta, 14 Februari 2022

Rohadatul Aisy Rajjiah

viii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................iii


SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI/KARYA ............................iii
ABSTRAK ................................................................................................iii
KATA PENGANTAR ...............................................................................vii
DAFTAR ISI ............................................................................................vii
DAFTAR TABEL ....................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................ix
DAFTAR BAGAN ...................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................1
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................1
B. Identifikasi Masalah ...........................................................................13
C. Pembatasan Masalah ........................................................................13
D. Perumusan Masalah..........................................................................14
E. Kegunaan Hasil Penelitian ................................................................15
BAB II KAJIAN TEORITIS ...................................................................17
A. Kajian Teoritis....................................................................................17
1. Hakikat Kegiatan Belajar ...............................................................17
2. Media Digital Untuk Anak Usia Dini ...............................................19
2. a Pengertian Media Digital .......................................................19
2. b Dampak Media Digital Bagi Anak Usia Dini ...........................20
3. Stimulasi Keterampilan Memakai Kaos Kaki dan Sepatu ..............22
3. a Stimulasi ...............................................................................22
3. b Keterampilan Hidup ..............................................................25
3. c Keterampilan Memakai Kaos Kaki dan Sepatu .....................29
4. Buku Panduan ...............................................................................34

vii
5. Karakteristik Keterampilan Memakai Kaos Kaki dan Sepatu Anak Usia
4-5 Tahun ......................................................................................35
B. Hasil Penelitian yang Relevan ...........................................................39
BAB III METODOLOGI PENELITIAN....................................................43
A. Tujuan Penelitian ...............................................................................43
B. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................43
C. Metode Penelitian ..............................................................................45
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................46
1. Metode Kuesioner (Angket) ...........................................................46
2. Wawancara ...................................................................................47
3. Definisi Konseptual........................................................................48
4. Definisi Operasional ......................................................................48
E. Kisi-kisi Instrumen .............................................................................50
1. Instumen Kuesioner ......................................................................50
1. a Kisi-kisi instrumen untuk Ahli Materi ......................................50
1. b Kisi-kisi Instrumen untuk Ahli Media ......................................51
1. c Kisi-kisi Instrumen untuk Pendidik .........................................54
1. d Kisi-kisi Instrumen untuk Content Creator .............................57
2. Instrumen Wawancara ..................................................................58
F. Prosedur Pengembangan ..................................................................60
G. Teknik Analisis Data ..........................................................................70
BAB IV HASIL PENELITIAN .................................................................74
A. Kerangka Model Teoritis ....................................................................74
1. Nama Produk ................................................................................74
2. Materi ............................................................................................74
3. Spesifikasi Produk .........................................................................76
4. Tujuan Produk ...............................................................................77
5. Sasaran Produk ............................................................................78
B. Hasil Analisis Uji Coba Model ............................................................78
1. Analisis (Analysis) .........................................................................78

viii
2. Desain/Perancangan (Design) ......................................................81
3. Pengembangan (Development) .....................................................89
4. Implementasi (Implementation) ...................................................106
5. Evaluasi (Evaluation) ...................................................................115
C. Pengujian Keefektian Model ............................................................116
1. Hasil Uji Coba Ahli (Expert Judgement).......................................116
1. a Hasil Instrumen Ahli Materi – Dokumen Perencanaan ........116
1. b Hasil Instrumen Ahli Media .................................................118
1. c Hasil Instrumen Penilaian Pendidik .....................................121
1. d Hasil Instrumen Content Creator .........................................129
1. e Hasil Uji Efektivitas .............................................................130
D. Analisis Hasil Pengembangan .........................................................131
1. Kelebihan Produk ........................................................................132
2. Kekurangan Produk .....................................................................133
3. Kebermanfaatan Produk..............................................................134
E. Keterbatasan Penelitian ..................................................................135
BAB V PENUTUP ...............................................................................137
A. Kesimpulan .....................................................................................137
B. Implikasi ..........................................................................................138
C. Saran ..............................................................................................140
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................141
LAMPIRAN............................................................................................147

ix
DAFTAR TABEL
Tabel III-1 Kategori Penilaian Skala Likert ...........................................47
Tabel III-2 Kisi-kisi Instrumen Penilaian untuk Ahli Materi .................50
Tabel III-3 Kisi-kisi Instrumen Penilaian untuk Ahli media .................51
Tabel III-4 Kisi-kisi Instrumen Penelitian untuk Pendidik ...................54
Tabel III-5 Kisi-kisi Instrumen Penilaian untuk Content Creator ........58
Tabel IV-1 Skema Rancangan Video Animasi ......................................75
Tabel IV-2 Skema Buku Panduan .........................................................75
Tabel IV-3 Skema Buku Cerita Digital ...................................................75
Tabel IV-4 Skema Poster Digital ...........................................................75
Tabel IV-5 Spesifikasi Video Animasi ...................................................76
Tabel IV-6 Spesifikasi Buku Cerita Digital............................................76
Tabel IV-7 Spesifikasi Buku Panduan ..................................................76
Tabel IV-8 Spesifikasi Poster Digital ....................................................77
Tabel IV-9 Story Board Video Animasi .................................................81
Tabel IV-10 Story Board Buku Cerita Digital ........................................83
Tabel IV-11 Story Board Buku Panduan ...............................................85
Tabel IV-12 Story Board Poster Digital .................................................88
Tabel IV-13 Pengembangan Produk Video Animasi ............................89
Tabel IV-14 Pengembangan Produk Buku Cerita Digital .....................94
Tabel IV-15 Pengembangan Produk Buku Panduan Digital ..............100
Tabel IV-16 Pengemabnagn Produk Poster Digital ...........................105

viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar I-1 Anak Dapat Memakai Kaos Kaki Secara Mandiri ...............6
Gambar I-2 Anak Dapat Memakai Sepatu Saat Berpergian Secara Mandiri
..................................................................................................................7
Gambar I-3 Jenis Sepatu yang Anak Sering Pakai ................................8
Gambar I-4 Ukuran Kaos Kaki yang Sering Digunakan ........................9
Gambar I-5 Kegiatan Memakai Kaos Kaki dan Sepatu Selama Kegiatan
Belajar Online ........................................................................................10
Gambar I-6 Jumlah Anak Berpergian Keluar Selama New Normal.....11
Gambar III-1 Penggunaan Media Digital di Lembaga PAUD ...............64
Gambar III-2 Penggunaan Video Animasi ............................................65
Gambar III-3 Penggunaan Poster Digital ..............................................66
Gambar III-4 Penggunaan Buku Digital Pembelajaran ........................67

ix
DAFTAR BAGAN
Bagan III-1 Kategori Penilaian Skala Guttman .....................................48
Bagan III-3 Langkah-Langkah Penelitian..............................................70
Bagan III-4 Kategori Penilaian Skala Likert ..........................................70
Bagan III-5 Konversi Skor Aktual Menjadi Nilai Skala Empat .............71
Bagan III-6 Kategori Penilaian Skala Guttman .....................................73

viii
DAFTAR LAMPIRAN

DIAGRAM HASIL SURVEY ..................................................................147


TANGGAPAN SURVEY ........................................................................156
SURAT EXPERT JUDGEMENT AHLI MATERI ....................................170
LEMBAR INSTRUMEN UNTUK AHLI MATERI ....................................171
SURAT EXPERT JUDGEMENT AHLI MEDIA ......................................175
LEMBAR INSTRUMEN PENILAIAN AHLI MEDIA................................176
LEMBAR INSTRUMEN PENILAIAN PENDIDIK (1) ..............................181
LEMBAR INSTRUMEN PENILAIAN PENDIDIK (2) ..............................186
LEMBAR INSTRUMEN UNTUK CONTENT CREATOR .......................190
LEMBAR INSTRUMEN WAWANCARA ANAK USIA DINI (1) ..............192
LEMBAR INSTRUMEN WAWANCARA ANAK USIA DINI (2) ..............193
LEMBAR INSTRUMEN WAWANCARA ANAK USIA DINI (3) ..............194
LEMBAR PERSETUJUAN PERBAIKAN SEMINAR PROPOSAL ........149
KISI-KISI INSTRUMEN QUESIOENER PRA PENELITIAN ..................195
POSTER DIGITAL.................................................................................196
BUKU PANDUAN .................................................................................197
BUKU CERITA DIGITAL .......................................................................214
VIDEO ANIMASI ...................................................................................227

viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Anak usia dini merupakan generasi emas di mana merupakan
generasi penerus bangsa yang akan meneruskan bangsa dimasa yang
akan datang. Anak dilahirkan dengan potensi diri masing-masing. Untuk
mengoptimalkan potensi diri anak, sebagai orang dewasa dan lingkungan
di sekitar anak harus memberikan stimulasi yang baik kepada anak.
Dengan memberikan kesempatan kepada anak untuk berimajinasi dan
melakukan semua hal yang anak mau, agar anak dapat tumbuh dan
berkembang dengan secara optimal.

Berdasarkan Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang


Sistem Pendidikan Nasional berkaitan dengan Pendidikan Anak Usia Dini
tertulis pada pasal 28 ayat 1 yang bahwa “Pendidikan Anak Usia Dini
diselenggarakan bagi anak sejak lahir sampai dengan enam tahun dan
bukan merupakan prasyarat untuk mengikuti pendidikan dasar”. 1 Menurut
NAEYC (National Assosiation Education for Young Children) menyatakan
bahwa “Anak usia dini adalah sekelompok individu yang berada pada
rentang usia 0-8 tahun.” 2 Anak usia dini memiliki sifat yang unik
meskipun terlahir kembar, mereka memiliki potensi yang akan berbeda
memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Masa usia dini
merupakan masa peletakan dasar atau fondasi awal bagi pertumbuhan
dan perkembangan anak.

Setiap anak mengalami perkembangan. Perkembangan terjadi dari


anak usia dini sampai dewasa, perkembangan tidak dapat diukur namun
1
Tim SIMKue.Undang-Undang NO.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional.Jakarta.h.9
2
Wartini Sri,”Implementasi Model Pembelajaran Sentra pada TK Labschool STAI Bani Saleh
Bekasi”,Jurnal Obesesi,Vol.4 Issue 1(Oktober 2019),h.112

1
dapat dirasakan. Hal-hal yang dirasakan setiap anak adalah sama, tetapi
perkembangan anak juga memiliki perbedaan pada kecepatan
perkembangannya dan ada perkembangan yang mendahului
perkembangan sebelumnya. Santrock mengartikan perkembangan ialah
development is the pattern of change that begins at conceptionand
continues through the lifespan.3 Perkembangan adalah pola perubahan
yang dimulai sejak masa konsepsi dan berlanjut sepanjang kehidupan.

Perkembangan berorientasi terhadap mental dan berlangsung


seumur hidup, perkembangan juga berkaitan dengan hal-hal fungsional.
Perkembangan yang dimiliki anak dapat dimaksimalkan pada 5-6 tahun
pertama kehidupan. Anak usia dini sedang berada dimasa keemasan
(Golden Age). Pada masa ini dikatakan sebagai masa keemasan sebab
pada masa ini perkembangan anak terjadi perkembangan yang sangat
menakjubkan dan terbaik sepanjang hidup manusia. Perkembangan yang
menakjubkan mencakup psikis dan fisik. Perkembangan fisik mengalami
perubahan yang luar biasa, mulai dari perkembangan sel-sel otak dan
lainnya, hingga motorik kasar seperti berjalan, berlari, melompat,
memanjat, dan sebagainya. Dan tidak kalah penting perkembangan
motorik halus yang merupakan kemampuan koordinasi gerakan tangan
dan mata seperti menulis, meraih, menggenggam, dan sebagainya.

Di samping perkembangan fisik, perkembangan psikis juga


mengalami hal-hal yang luar biasa, dari kemampuan dapat berinteraksi
dengan orang tua sendiri sampai kemampuan berinteraksi dengan orang
lain. Perkembangan psikis anak dapat berkembang dengan luar bisa jika
kemampuan berpikir sensori-motori sampai kemampuan berpikir pra-
operasional konkrit. Perkembangan berpikir ini dapat menstimulasi

3
Jhon W.Sontrock,Child development. 13th edition,(New York: Mc-Graw-Hill Companies
2011),h.6

2
kemampuan berpikir imajinasi anak. Perkembangan anak sangat erat
kaitannya dengan status gizi dan stimulasi atau merangsang orang tua,
oleh karena itu peran orang tua sangat penting dalam perkembangan
anak. Dengan adanya perkembangan anak maka kecakapan anak dalam
keterampilan hidup akan berkembang dengan baik juga.

Upaya untuk meningkatkan keterampilan hidup pada anak melalui


pemberian stimulasi perlu disesuaikan dengan karakteristik dan usia
anak. Stimulasi diberikan secara berkelanjutan dan tidak cukup hanya
diberikan satu kali. Selain guru di sekolah, orang tua di rumah juga wajib
menstimulasi keterampilan hidup anak dengan mengajaknya melakukan
sesuatu sendiri. Hal ini dimaksudkan agar terjadi kesinambungan antara
stimulasi yang diberikan guru ketika belajar online dengan stimulasi yang
orang tua berikan di rumah. Dimasa pandemi ini memberikan stimulasi
keterampilan hidup untuk anak sangatlah penting, di samping menjadikan
anak menjadi mandiri dan membuat anak terlindungi dari paparan virus
yang ada di luar rumah.

Keterampilan hidup (Life skill) pada anak usia dini sangat penting
dilakukan agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki jenjang
selanjutnya. Sebab keberhasilan anak dalam melewati masa ini akan
sangat berpengaruh pada kehidupan masa selanjutnya. Banyak orang
yang beranggapan bahwa kecakapan dalam hal akademis merupakan
kecakapan yang mesti dikuasai. Tentu hal tersebut sangat di sesalkan
karena anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Life skill pada anak
usia dini adalah pendidikan yang memberikan kecakapan personal,
kecakapan sosial, kecakapan intelektual dan kecakapan vokasional untuk
berusaha dan atau hidup mandiri4. Harapan dalam kecakapan hidup agar

4
Utami Dwi Rahayu,”Pendidikan Kecakpaan Hidup (life skill) untuk anak usia dini”, INA-
Rxiv,April 2018,h.3

3
mampu bertanggung jawab kepada dirinya sendiri. Dalam pendidikan
anak usia dini kecakapan hidup tidak ditekankan dalam keterampilan
technical maupun vokasional seperti layaknya kecakapan hidup di
jenjang sekolah atas. Melainkan lebih diarahkan pada keterampilan yang
berhubungan dengan kemandirian antara lain dalam permasalahan
mengurus diri sendiri seperti makan, mandi, berpakaian, toilet training,
belajar menumbuhkan rasa percaya diri, membereskan mainan sendiri
setelah digunakan. Hal yang dapat dilakukan untuk mengembangkan
keterampilan hidup (life skill) pada anak usia dini adalah agar anak
mandiri, mampu berinteraksi dengan lingkungan dan memperoleh
keterampilan dasar.

Menurut Brolin dalam Siti mengartikan kecakapan hidup sebagai


rangkaian pengetahuan dan kemampuan yang diperlukan oleh seorang
untuk berfungsi secara mandiri dalam kehidupan.5 Pendapat ini
mengatakan bahwa kecakapan hidup adalah kecakapan sehari-hari yang
diperlukan agar sukses dalam menjalankan kehidupannya. Anak usia dini
memiliki karakteristik tertentu yang khas dan tidak sama dengan orang
dewasa, mereka selalu aktif, antusias, dan energik dan memiliki rasa
keingintahuan yang sangat besar tentang apa yang mereka lihat, dengar
dan rasakan. Sehingga potensi-potensi yang dimiliki anak yang sudah
didapati di dalam diri harus dibentuk agar anak memiliki inner capacity
yang baik sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk itu dibutuhkan suatu kemampuan, kesanggupan dan keterampilan
untuk menjaga keberlangsungan hidupnya. Lembaga pendidikan anak
usia dini hendaknya membekali anak dengan berbagai
keterampilan/kecakapan.

5
D Astuti Irene Siti,”Pengembangan Keckapan hidup(life skill) melalui penanaman etos kerja
dan membangun kreativitas anak”, Jurnal Cakrawala No.1 (Februari 2003)

4
Keterampilan hidup pada anak usia dini bisa perkembangan
dengan adanya stimulasi yang diberikan oleh orang tua dan lingkungan
hidupnya. Keterampilan hidup memakai kaos kaki dan sepatu merupakan
salah satu kecakapan hidup yang dibutuhkan anak usia dini. Memakai
kaos kaki dan sepatu adalah salah satu kelengkapan dalam berpakaian,
ketika anak usia dini pergi ke sekolah, pusat perbelanjaan, dan pesta
biasanya anak usia dini memakai kaos kaki dan sepatu. Menggunakan
sepatu merupakan hal sepele. Padahal manfaatnya sangat banyak,
bahkan tidak hanya dirasakan saat anak masih usia dini tapi juga saat
dewasa. Saat masih usia dini, keterampilan menggunakan sepatu dapat
mengasah kecerdasan motorik kasar, motorik halus, keseimbangan, dan
masih banyak lagi.

Memakai sepatu merupakan keterampilan yang bisa dipelajari oleh


anak usia dini dengan mudah. Jika dia bisa memakai sepatunya sendiri
maka kepercayaan dirinya juga akan semakin meningkat karena anak
merasa sudah semakin tumbuh besar dan bisa lebih mandiri. Sebaiknya
kita tidak memburu-buru si kecil untuk memakai sepatunya, biarkan dia
mencoba sendiri sampai bisa. Barulah jika dia meminta pertolongan, kita
siap untuk membantunya. 6

Data hasil penelitian pendahuluan pada tahun 2021 dibuat dalam


bagan Batang yang sudah dilakukan diwilayah Jakarta Timur tentang
memakai kaos kaki dan sepatu secara mandiri. Berikut hasil dari 50
responden yang merespon kuesnioner tersebut.

6
Lentera keluarga,mengajarkan anak memakai sepatu
sendiri,2017,https://lenterakeluarga.com/mengajarkan-anak-memakai-sepatu-sendiri
. Diunduh pada tanggal 8 Juni 2021.

5
Gambar I-1 Pemahaman memakai kaos kaki dan sepatu usia 4-5 tahun

Hasil kuesioner di atas membuktikan bahwa sebanyak 66%


responden sangat setuju memberikan pemahaman memakai kaos kaki
dan sepatu harus diberikan pada anak usia 4-5 tahun. Sebanyak 26%
responden setuju memberikan pemahaman memakai kaos kaki dan
sepatu harus diberikan pada anak usia 4-5 tahun. Sebanyak 8%
reponden tidak setuju memberikan pemahaman memakai kaos kaki dan
sepatu harus diberikan pada anak usia 4-5 tahun. Dari paparan diatas
dapat disimpulkan bahwa secara umum memberikan pemahaman
memakai kaos kaki dan sepatu harus diberikan pada anak usia 4-5 tahun
.

6
Gambar I-2 pentingnya memakai kaos kaki dan sepatu Ketika keluar rumah

Hasil kuesioner di atas membuktikan bahwa sebanyak 80%


responden sangat setuju memberikan pemahaman akan pentingnya
memakai kaos kaki dan sepatu ketika keluar rumah diperlukan oleh anak
usia 4-5 tahun. Sebanyak 14% responden setuju memberikan
pemahaman akan pentingnya memakai kaos kaki dan sepatu ketika
keluar rumah diperlukan oleh anak usia 4-5 tahun. Sebanyak 6%
responden tidak setuju memberikan pemahaman akan pentingnya
memakai kaos kaki dan sepatu ketika keluar rumah diperlukan oleh anak
usia 4-5 tahun.

7
Gambar I-3 pemahaman akan tahapan memakai kaos kaki dan sepatu

Hasil kuesioner di atas membuktikan bahwa sebanyak 60%


responden menyatakan setuju bahwa memberikan pemahaman akan
tahapan memakai kaos kaki dan sepatu diperlukan oleh anak usia 4-5
tahun. Sebanyak 32% responden menyatakan setuju bahwa memberikan
pemahaman akan tahapan memakai kaos kaki dan sepatu diperlukan
oleh anak usia 4-5 tahun. Sebanyak 8% responden menyatakan tidak
setuju bahwa memberikan pemahaman akan tahapan memakai kaos kaki
dan sepatu diperlukan oleh anak usia 4-5 tahun.

8
Gambar I-4 pelaksanaan kegiatan belajar secara daring

Hasil kuesioner di atas membuktikan bahwa sebanyak 52%


responden menyatakan sangat setuju bahwa adanya pelaksanaan
kegiatan belajar secara daring/online. Sebanyak 36% responden
menyatakan setuju bahwa bahwa adanya pelaksanaan kegiatan belajar
secara daring/online. Sebanyak 12% responden menyatakan tidak setuju
bahwa bahwa adanya pelaksanaan kegiatan belajar secara daring/online.
Selama pandemi kegiatan pembelajaran dilakukan di rumah, hasil
observasi menunjukkan bahwa;

9
Gambar I-5 penggunaan media digital

Hasil di atas membuktikan bahwa sebanyak 52% responden


menyatakan sangat setuju bahwa dengan adanya penggunaan media
digital seperti poster digital/buku cerita digital/video animasi dalam
kegiatan belajar daring/online. Sebanyak 46% responden menyatakan
setuju bahwa dengan adanya penggunaan media digital seperti poster
digital/buku cerita digital/video animasi dalam kegiatan belajar
daring/online. Dan sebanyak 2% responden menyatakan sangat tidak
setuju bahwa dengan adanya penggunaan media digital seperti poster

10
digital/buku cerita digital/video animasi dalam kegiatan belajar
daring/online. Observasi juga ditanyakan apakah perlu diadakannya
kegiatan belajar online yang mnegajarkan ketermapilan memakai kaos
kaki dan sepatu.

Gambar I-6 Jumlah kebutuhan diakan kegiatan belajar online

Dari hasil kuesioner membuktikan bahwa sebanyak 58%


resonden sangat setuju diadakannya kegiatan belajar online yang
menagajarkan keterampilan memakai kaos kaki dan sepatu. Sebanyak
40% responden setuju diadakannya kegaitan belajar online yang
mengajarkan keterampilan memakai kaos kaki dan sepatu. Sebanyak
2% sangat tidak setuju responden diadakannya kegiatan belajar online
yang mengajarkan keterampilan memakai kaos kaki dan sepatu. Dari
hasil penilitan membuktikan bahwa responden sangat setuju
diadakannya kegiatan belajar online yang mengajarkan keterampilan
memakai sepatu dan kaos kaki sebanyak 58%.

Berdasarkan hasil data kuesioner yang telah disebarluaskan,


dapat diketahui bahwa perlu diadakannya kegiatan belajar online
untuk menstimulasi keterampilan memakai kaos kaki dan sepatu
dengan menerapkan kebiasaan-kebiasaan dalam kehidupan sehari-
hari anak usia 4-5 tahun. Dalam kegiatan belajar, materi memakai
kaos kaki dan sepatu merupakan hal penting yang dapat dibelajarkan
kepada anak selama kegiatan belajar online atau daring. Penggunaan
media digital dapat membantu proses kegiatan belajar dalam
membangun pemahaman anak tentang memakai kaos kaki dan
sepatu.

Ketika anak keluar dari rumah dapat menggunakan sepatu dan


kaos kaki agar terhindar dari virus dan bakteri dan orang tua dapat

11
mengetahui dan memahami menggunakan sepatu dan kaos kaki pada
anak saat keluar rumah dimasa pandemi dan new normal adalah
penting, agar terhindar dari bakteri dan virus di luar rumah. Kesulitan
yang dihadapkan orang tua ketika tidak memakai kaos kaki adalah
anak yang belum mengerti cara menggunakan kaos kaki, dan juga ada
anak yang tidak dapat membedakan tumit dan pundak kaki.
Sedangkan memakai sepatu anak tidak memiliki kesulitan karena
menurut orang tua anak lebih suka memakai sepatu karena dengan
motif lucu-lucu. Dimasa pandemic ini diharapkan jika anak usia dini
keluar dari rumah dapat menggunakan kaos kaki dan sepatu agar
terhindar dari paparan virus.

Media online atau disebut juga dengan media digital adalah


media yang tersaji secara online di internet. Pengertian media online
dibagi menjadi dua pengertian yaitu secara umum dan khusus:

Pengertian Media digital, yaitu segala jenis atau format media


yang hanya bisa diakses melalui internet berisikan teks, foto, video,
dan suara. Dalam pengertian umum ini, media online juga bisa
dimaknai sebagai sarana komunikasi secara online. Dengan
pengertian media online secara umum ini, maka email, mailing list
(milis), website, blog, whatsapp, dan media sosial (sosial media)
masuk dalam kategori media online. Media digital adalah sebutan
umum untuk sebuah bentuk media yang berbasis telekomunikasi dan
multimedia. Di dalamnya terdapat portal, website (situs web), radio-
online, TV-online, pers-online, mail online, dll, dengan karakteristik
masing-masing sesuai dengan fasilitas yang memungkinkan user
memanfaatkannya.7

7
Arsyad, A,Media pembelajaran (Jakarta:Rajawali Pers,2011)

12
Pelaksanaan pengembangan kegiatan pembelajaran berbasis
media digital untuk menstimulasi keterampilan anak usia dini
merupakan fondasi awal yang dapat menumbuhkan pengetahuan
anak usia dini dalam kegiatan belajar yang sedang berlangsung.
Penelitian pengembangan kegaitan belajar ini sangat penting
dilakukan, mengingat pandemi COVID-19 masih berlangsung dan
belum tahu kapan sekolah dapat melaksanakan tatap langsung.
Pelaksanaan pengembangan kegiatan pembelajaran bagi anak usia
dini diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran, serta menguatkan
karakter anak usia dini dalam mengadapi pandemic ini.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi
fokus masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mendeskripsikan kegiatan belajar dan penggunaan media


digital untuk menstimulasi keterampilan memakai kaos kaki dan
sepatu anak usia 4-5 tahun.
2. Untuk menyusun pengembangan media digital untuk menstimulasi
keterampilan memakai kaos kaki dan sepatu anak usia 4-5 tahun.

C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan pemaparan di atas, peneliti membatasi batasan
masalah penelitian agar lebih terfokus dan teratur. Peneliti membatasi
lingkup penelitian ini menjadi pengembangan kegiatan belajar berbasis
media digital untuk menstimulasi keterampilan memakai kaos kaki dan
sepatu anak usia dini.

Pengembangan kegiatan pembelajaran pada penelitian ini berupa


pengembangan kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan di rumah.
Kegiatan pembelajaran adalah diharapkan anak usia dini dapat

13
mengakses materi dan sumber pembelajaran tanpa batasan waktu dan
tempat. Kegiatan belajar dari rumah diharapkan dapat akan mendukung
proses pembelajaran jarak jauh dan mempermudah dalam penyebaran
materi kepada anak usia dini.

Selanjutnya penelitian pengembangan media digital untuk


menstimulasi anak. Media digital merupakan teknologi baru yang canggih
yang menggabungkan antara media dan teknologi yang bertujuan untuk
membantu menyempurnakan kegiatan belajar dengan tidak tatap
langsung. Media digital ini diharapkan dapat menstimulasi anak usia dini
dalam keterampilan hidup melalui berbagai macam media digital.
Penelitian pengembangan media digital ini juga menghasilkan media
digital berupa poster, video pembelajaran, dan permainan digital yang
dapat membantu orang tua dalam memberi pemahaman tentang
keterampilan memakai kaos kaki dan sepatu.

Dengan menstimulasi menggunakan media digital, peneliti juga


membatasi penelitian memakai kaos kaki dan sepatu pada anak usai dini.
Memakai kaos kaki dan sepatu merupakan salah satu kelengkapan anak
dalam dressing skill . kegiatan memakai kaos kaki dan sepatu diharapkan
dapat meningkat agar anak usia dini memiliki kesadaran dalam melatih
kemandiriannya. Penelitian pengembangan ini juga menghasilkan media
digital berupa poster, video pembelajaran, dan buku cerita digital yang
dapat membantu orang tua dalam memberi pemahaman tentang
keterampilan memakai kaos kaki dan sepatu.

D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi
rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

14
1. Bagaimanakah kondisi saat ini di Lembaga PAUD terkait kegiatan
belajar berbasis media digital untuk menstimulasi keterampilan
memakai kaos kaki dan sepatu anak usia 4-5 tahun?
2. Bagaimanakah pengembangan kegiatan belajar berbasis media
digital untuk menstimulasi keterampilan memakai kaos kaki dan
sepatu anak usia 4-5 tahun?

E. Kegunaan Hasil Penelitian


Manfaat yang diharapkan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah:

1. Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat mengedukasi khalayak berupa


pengetahuan mengenai memakai kaos kaki dan sepatu melalui
adanya pengembangan kegiatan pembelajaran berbasis media digital
pada anak usia dini.

2. Kegunaan Praktis
a. Orang Tua
Mengedukasi orang tua seputar pengetahuan dan sikap dalam
menghadapi anak yang kurang suka memakai kaos kaki dan
sepatu agar dapat mengedukasi anak-anak.
b. Pendidik
Menambah pengetahuan, kreativitas, dan inovasi dalam
mengembangkan kegiatan pembelajaran yang dapat bermanfaat
serta dibutuhkan di sektor pendidikan.
c. Peserta Didik
Memperoleh pengalaman belajar mengenai keterampilan
memakai kaos kaki dan sepatu melalui kegiatan bermain yang
menyenangkan.
d. Peneliti Selanjutnya

15
Menambah pengetahuan, kreativitas, dan inovasi dalam
mengembangkan kegiatan pembelajaran yang dapat bermanfaat
serta dibutuhkan di sektor pendidikan maupun masyarakat.
Sebagai bahan masukan yang dapat dijadikan penelitian
selanjutnya.

16
BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. Kajian Teoritis
1. Hakikat Kegiatan Belajar
Kegiatan belajar merupakan peristiwa atau kejadian yang
biasanya tidak terjadi terus menerus. Biasanya kegiatan tersebut
dilakukan karena suatu alasan, karena kegiatan tersebut bukan
merupakan proyek. Seperti kampanye sebuah partai politik, bahkan
sosialisasi sebuah kebijakan pemerintah. 8 Menurut KBBI Kegiatan
adalah aktivitas, usaha, atau pekerjaan. 9 Melalui definisi tersebut,
dapat dikatakan bahwa kegiatan adalah aktivitas yang dilakukan
secara terus menerus.

Belajar adalah usaha yang dilakukan seseorang agar


mendapatkan perubahan tingkah laku yang diinginkan, sebagai hasil
10
pengalamannya sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungannya.
proses mental dan emosional dalam proses berpikir dan merasakan. 11
Seorang dikatakan belajar apabila pikiran dan perasaannya aktif.
Menurut Hilgard dan Bower mengemukakan definisi belajar sebagai
perubahan tingkah laku seseorang terhadap satu situasi tertentu yang
disebabkan oleh kepemilikan pengalaman yang berulang-ulang, dalam
situasi itu di mana tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan dan dasar
kecenderungan timbal balik pembawaan dan kematangan. 12 Einich
mengatakan bahwa belajar adalah proses aktivitas pengembangan

8
Leonardo Bloomfield, Language (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,1995),h. 256
9
Kbbi, K. B. B. I. (2016). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Kementerian Pendidikan
Dan Budaya.
10
Slameto,Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya (Jakarta:Rineka Cipta,2010).
11
Kusumawati Niniek dan Maruti Sri Endang, Strategi Belajar mengajar Di Sekolah Dasar
(Magetan:AE Media Grafika,2019).
12
Rahmat Saeful Rahmat,Strategi Belajar Mengajar (Surabaya:Scopindo Media
Pustaka,2019).

17
pengetahuan, keterampilan atau sikap sebagai interaksi seseorang
dengan informasi dan lingkungannya sehingga dalam proses belajar
diperlukan pemilihan, penyusunan dan penyampaian informasi
dalam lingkungan yang sesuai dan melalui interaksi pemelajar
dengan lingkungannya13. Gredler juga menekankan lingkungan juga
memiliki pengaruh yang sangat kuat dalam proses belajar, studi
belajar bukanlah sekedar latihan akademik, namun aspek yang
penting untuk individu dan masyarakat. Belajar juga merupakan dasar
dari kemajuan sosial di masa depan. Melalui definisi tersebut, dapat
dikatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku atau sikap
dengan serangkaian kegiatan, membaca, memahami, mengamati,
mendengar, meniru dan sebagainya.

Menurut Thobroni dijelaskan bahwa kegiatan belajar adalah


kegiatan yang dilakukan peserta didik dalam proses pembelajaran
yang terdiri dari gerakan, belajar pengetahuan, belajar memecahkan
masalah, belajar informasi, belajar konsep, belajar keterampilan, serta
belajar sikap.14 Lebih lanjut dapat diartikan bahwa kegiatan belajar
adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan guru dengan
sedemikian rupa agar menciptakan peserta didik yang aktif bertanya,
mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan. 15

Dapat disintesiskan bahwa kegiatan belajar merupakan


seperangkat tindakan peserta didik baik berupa mental atapun sikap
yang dilakukan selama proses pembelajaran yang memiliki tujuan

13
Heinich, Robert, et al, Instructional Media and Technology for Learning,(New Jersey :
Prentice Hall,1999),h. 8.
14
Muhammad Thobrni dan Arif Mustofa,Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: Ar-Ruzz
Media,2011), h. 25
15
Hartono, PAIKEM Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan Menyenangkan
(Pekanbaru:Zanafa,2008),h.1

18
tertentu. Lembaga PAUD yang menyelenggarakan kegiatan belajar
merupakan tempat untuk memenuhi tujuan dari tindakan.

2. Media Digital Untuk Anak Usia Dini


2. a Pengertian Media Digital
Media digital adalah media yang tersaji secara online di internet.
Pengertian media online yaitu terkait dengan pengertian media dalam
konteks komunikasi massa. Media adalah singkatan dari media
komunikasi massa dalam bidang keilmuan komunikasi massa
mempunyai karakteristik tertentu, seperti publisitas dan periodisitas.16
Media digital dapat digunakan sebagai penunjang pembelajaran di
masa new normal.

Menurut Marsh dalam Nurani dan Pratiwi media digital tidak


hanya memberikan pengetahuan, anak juga dapat memperoleh
pengalaman, keterampilan, bahkan perubahan perilaku yang tentunya
positif.17 Dengan perkembangan digital di masa sekarang, membuat
anak dapat terampil bahkan menjadi perilaku yang positif, dengan
bimbingan orang tua dalam menggunakan media digital.

Menurut Flew dalam Felecia dan Trisno media digital adalah


media yang merupakan pengelompokan antara data, teks, suara, dan
bermacam gambar yang dikumpulkan kedalam format digital dan
dibagikan melalui jaringan yang memakai kabel optic broadband,
satelit serta gelombang mikro.18 Menurut Menurut Denis McQuail
dalam Oka,Hendra dan Septiana ciri utama media digital adalah

16
M.Romli dan Asep Syamsul,Jurnalistik Online: Panduan Praktis Mengelola Media Online
(Bandung:Nuansa Cendekia,2012),h.34.
17
Yuliani Nurani dan Niken Pratiwi,”Digital Media for the Stimulation of Early Childhood Self
Help Skills”,Jurnal Atlantis Press,Vol.487(2020),h.242
18
Felecia Claresta dan Trisno Rudy, “Ruang Komunitas Digital dan Budaya”,Jurnal Stupa,
Vol.3 No.1 (2021),h.25. Diunduh pada 23 Juni 2021.

19
adanya saling keterhubungan, aksesnya terhadap khalayak individu
sebagai penerima maupun pengirim pesan, interaktivitasnya,
kegunaan yang beragam sebagai karakter yang terbuka, dan
sifatnya yang ada di mana-mana.19 Klaim status paling utama
sebagai media digital dan mungkin juga sebagai media massa
adalah internet. Meskipun demikian, ciri-ciri massa bukanlah
karakteristik utamanya.

Dari definisi di atas dapat disintesiskan media digital adalah


suatu media elektronik yang disimpan dalam format digital (sebagai
lawan format analog) yang dapat digunakan sebagai penyimpanan,
memancarkan serta menerima informasi yang ter-digitalisasi.

2. b Dampak Media Digital Bagi Anak Usia Dini


Holmes dalam tulisannya tentang “9 Effects of Modern Gadgets
on Children Development” menuliskan ada 9 dampak gadget negatif
untuk perkembangan anak, yaitu perkembangan otak menjadi
terganggu dan menyebabkan gangguan atensi, kognitif, belajar, dan
berkurangnya kemampuan untuk mengendalikan diri.20 Anak yang
lebih banyak waktunya di depan gadget juga lebih mudah mengalami
obesitas dibandingkan dengan mereka yang lebih banyak melakukan
kegiatan fisik seperti olahraga, bermain yang memiliki kegiatan
bergerak. Tetapi gadget juga memiliki dampak postif dan negatif
seperti berikut:

19
Oka Prayuda Barsan, Hendra Alfani dan Septiana Wulandari,”Perubahan Pilihan Dalam
Mengakses Tayangan Media Informasi Dari Media Streaming Ke Media Digital ( Studi Kasus
Pada Masyarakat Desa Lunggaian Kecamatan Lubuk Batang Kabupaten Ogan Komering
Ulu)”, Jurnal Komunikasi Budaya, vol.1 No.2(2020),h.134
20
Dancow, Cara Gadget Menstimulasi Tumbuh Kembang Anak
https://www.dancow.co.id/dpc/artikel/3-plus/cara-gadget-menstimulasi-tumbuh-
kembang-anak. diunduh pada tanggal 16 juni 2021.

20
Dampak Positif Teknologi bagi Anak

Akibat perkembangan yang maju pada teknologi, banyak


permainan-permainan kreatif yang ternyata banyak disukai oleh anak-
anak. Hal ini dapat memberikan keuntungan kepada anak-anak karena
dapat memberikan pengaruh yang besar terhadap kreativitas anak.
Beberapa hal yang menjadi dampak positif perkembangan teknologi
informasi menurut Susanto dalam Nurani, Qomariah, dan Yetti21,
antara lain: 1) Dapat menambah wawasan anak. 2) Anak dapat
membangun relasi, memperbanyak teman tanpa harus dibatasi jarak
dan waktu. 3) Dapat memudahkan anak dalam mencari dan
mengetahui informasi terkini. 4) Anak dapat menggunakan sebuah
teknologi perangkat lunak pendidikan seperti program-program untuk
pengetahuan dasar membaca, berhitung, sejarah, geografi, dan
sebagainya. Dengan berkembangnya teknologi kini perangkat
pendidikan dapat dibuat dengan unsur hiburan yang berhubungan
dengan materi pendidikan, membuat anak menjadi termotivasi untuk
belajar. 5) Menjadi sebuah solusi bagi orang tua yang menghadapi
seorang anak yang bosan belajar. 6) Membangun kreatifitas anak. 7)
Teknologi membuat seorang anak jauh lebih fasih dengan teknologi,
terutama teknologi informasi.

Dampak Negatif Teknologi bagi Anak

Hadirnya teknologi digital yang berkembang dengan pesat


memberikan banyak manfaat bagi manusia. Semua kegiatan manusia
seperti pekerjaan, olahraga, dan belajar dapat dilakukan dengan

21
Yuliani Nurani, Nur Qomariah dan Elindra Yetti,”Pengaruh Media Pembelajaran Digital
Animasi dan Kepercayaan Diri terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Anak”, Jurnal
obsesi, Vol.3 Issue 2 (2020),h.19.

21
mudah karenanya dan memberikan informasi menjadi lebih mudah
diakses dengan internet. Namun di balik itu semua, ada banyak
ancaman yang mengawasi anak-anak. Mereka rela menghabiskan
waktunya bersama gadget dibandingkan bermain dengan lingkungan
sekitar. Berikut dampak negatif dan efek samping dari pemakaian
teknologi digital Rachman dalam Nurani, Qomariah, dan Yetti22, antara
lain: 1) Menurunnya prestasi belajar karena penggunaan yang
berlebihan. 2) Membatasi aktivitas fisik yang dibutuhkan untuk tumbuh
kembang anak. 3) Perkembangan keterampilan sosial dan bahasa
anak yang terhambat karena sudah dikenalkan dengan gadget dini. 4)
Perkembangan otak tidak maksimal karena stimulasi perkembangan
tidak seimbang. 5) Masalah kesehatan mata. 6) Masalah konsentrasi,
anka menjadi susah konsentrasi. 7) Masalah tidur, jumlah waktu tidur,
dan kualitas tidur yang kurang. 8) Tidak ada privacy, memungkinkan
pengambilan data pribadi, predator anak, cyber bullying, dan lainnya.
9) Masalah pornografi, kekerasan, atau penanaman nilai negatif.

Melalui penjelasan diatas dapat disintesiskan bahwa dampak


bagi anak usia dini lebih banyak dampak negatif, namun tetap jika
orang tua tetap mengawasi dan membimbing maka dampak
penggunaan media digital tidak akan berdampak buruk. Dampak
penggunaan media dalam segi positifnya juga banyak dan sangat
berguna.

3. Stimulasi Keterampilan Memakai Kaos Kaki dan Sepatu


3. a Stimulasi

Menurut Sumiyati, Suparni, Aris, dan Wanodya Stimulasi adalah


perangsang yang datang dari lingkungan luar anak yang sangat

22
Ibid.h. 20

22
penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak.23 Anak
mendapat stimulasi yang terarah akan lebih cepat berkembang
dibandingkan dengan anak yang kurang atau bahkan tidak
mendapatkan stimulasi. Ada beberapa aspek yang harus disesuaikan
dengan usia anak, terdapat beberapa aspek perkembangan anak juga
diperhatikan, yaitu perkembangan fisik, perkembangan kognitif atau
keterampilan berpikir, perkembangan bahsa, dan perkembangan
sosio-emosional. Menurut Soetjiningsih stimulasi adalah rangsangan
yang datang dari lingkungan di luar individu anak.24 Stimulasi kepada
anak dapat diberikan oleh orang tua, anggota keluarga, orang dewasa
lain di sekitar anak tersebut. Kegiatan menstimulasi ini rutin dilakukan
pada waktu yang tepat untuk memberikan rangsangan atau dorongan.

Merangsang gerak kasar dan gerak halus kaki, tangan dan jari-
jari, mengajak berkomunikasi, serta merangsang perasaan yang
menyenangkan perasaan bayi.25 Memberikan stimulasi sangat
dibutuhkan untuk memaksimalkan seluruh potensi yang dimiliki oleh
anak tersebut sejak di dalam kandungan. Menurut Fidya dan Maya
dalam Helmy, Amatus, dan Abram ketika anak lahir memberikan
rangsangan harus dilakukan secara terus-menerus, bervariatif, serta
dengan suasana bermain dan kasih sayang, karena rangsangan yang
diberikan oleh orang tua memiliki banyak cara agar dapat
menstimulasi seluruh potensi yang dimiliki oleh anak.26 Stimulasi
dalam berbagai literatur merujuk pada pengertian sebagai usaha

23
Sumiyati,Suparmi,Santjaka Aris dan Hapsari Wanodya, “Stimulasi Perkembangan Anak
Usia 4-5 Tahun”, ejournal Poltekkes, Vol.12 No.2(2016).
24
Soetjiningsih,Tumbuh Kembang Anak,(Jakarta:EGC,1995),h. 105.
25
Depkes RI,Pedoman PelaksanaanStimulasi, Deteksi dan Intervensi DiniTumbuh Kembang
Anak Di TingkatPelayanan Kesehatan Dasar,(Jakarta,2005).
26
Kosegeran B Helmy,Ismanto Yudi Amatus dan Babakal Abram, “Hubungan Tingkat
Pengetahuan Orang Tua Tentang Stimulasi Dini Dengan Perkembangan Anak Usia 4-5
Tahun Di Desa Ranoketang Atas”, e-journal keperawatan, Vol.1 No.1 (Agutus 2013).

23
memberikan sesuatu yang dapat mempengaruhi indra atau
memberikan sesuatu yang dapat membangkitkan keinginan atau
perasaan tertentu yang datangnya dari lingkungan luar individu anak
27
dengan berbagai macam rangsangan. Menurut Moersitowati dalam
Lida dan Veryuydha stimulasi adalah perangsangan dan latihan-latihan
terhadap kepribadian anak yang datangnya dari lingkungan di luar
28
anak. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Stimulasi adalah
dorongan, rangsangan.29 Stimulasi yang diberikan secara berulang
dan terus menerus terhadap setiap aspek perkembangan pada anak
berarti dapat memberikan kesempatan kepada anak tumbuh dan
berkembang secara optimal. Salah satu kebutuhan dasar anak yaitu
memberikan stimulasi dengan asah, mengasah kemampuan anak
secara rutin membuat kemampuan anak akan menjadi semakin
meningkat.

Orang tua merupakan stimulator penting bagi anak dalam


memberikan rangsangan. Pengetahuan anak akan bertambah jika
orang tua memberikan rangsang tersebut agar anak dapat
berkembang. Selain orang tua, lingkungan sekitar merupakan salah
satu stimulator yang dapat memberikan rangsangan. Tetapi dengan
keadaan seperti ini orang tualah yang sangat penting untuk
memberikan stimulasi kepada anak khususnya dalam menstimulasi
menolong diri sendiri. Dalam menolong diri sendiri haruslah orang tua
memberikan stimulasi tersebut agar anak dapat mandiri dan

27
Martin H.Manser, Fergus MC.Gauran,Oxford Learner’s Pocket Dictinary, New Edition,
(Oxford:Oxforf University Press,1995),h.408
28
Sa’diyah khalimatus Lida dan Eka Veryudha,Tumbuh Kembang dan toilet Traning pada
Masa Golden Age,(Mojokerto:Karya Bina Sehat,2017),h.64
29
Kbbi, K. B. B. I. (2016). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Kementerian Pendidikan
Dan Budaya.

24
memahami bahwa menolong diri sendiri merupakan hal yang
terpenting.

Melalui penjelasan di atas dapat disintesiskan bahwa stimulasi


adalah rangsangan yang berasal dari luar individu anak yang sengaja
diberikan oleh ibu atau pihak keluarga sebagai rutinitas sehari-hari
untuk meningkatkan kecakapan dasar pada anak agar mendapatkan
tumbuh dan berkembang secara optimal. Pemberian stimulasi yang
dilakukan oleh orang tua sangatlah penting, dimasa pandemi seperti
ini anak lebih banyak belajar di rumah maka sering bertemu dengan
orang tua. Untuk menstimulasi keterampilan hidup agar anak mampu
menjadi mandiri meski berada di luar dan di dalam rumah.

3. b Keterampilan Hidup
Anak usia dini mengembangkan dan memperoleh pengetahuan,
keterampilan dan perilaku yang diperoleh dari orang di sekitarnya
selama berkembang. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia,
keterampilan diartikan sebagai kecakapan dalam melaksanakan
tugas30. Kata lain keterampilan ialah sebuah tempat yang mewadahi
seseorang untuk melakukan segala kegiatan dengan proses untuk
menjadi lebih sempurna.

Keterampilan hidup pada anak usia dini adalah proses


pengubahan sikap yang memberikan kecakapan personal, kecakapan
sosial, kecakapan intelektual dan kecakapan vokasional untuk
berusaha untuk hidup mandiri. 31 Dari keempat komponen keterampilan
hidup itu sangat penting untuk diterapkan sejak dini. Dengan

30
Lektur.Id, Arti Kata Ketermapilan di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
https://lektur.id/arti-keterampilan/ ,diakses pada tanggal 16 Juni 2021.
31
Utami Dwi Rahayu,”Pendidikan Kecakpaan Hidup (life skill) untuk anak usia dini”, INA-
Rxiv,April 2018.

25
mempunyai kesanggupan dalam menguasai keterampilan hidup
harapan kepada anak yaitu dapat bertahan hidup dan bertanggung
jawab terhadap dirinya sendiri. Dengan harapan anak dapat memiliki
kecakapan hidup, anak mampu mengurus dirinya sendiri (self help),
membangun citra diri (self image), menambah pengetahuan diri (self
knowledge) dan terakhir diharapkan mampu menolong orang lain
(social skill), dalam bentuk kepedulian dan tanggung jawab yang baik
sebagai makhluk individu dan makhluk sosial.

Melalui berbagai keterampilan hidup yang dikuasainya


diharapkan anak dapat mandiri dan bertanggung jawab terhadap
dirinya sendiri. Menurut Catron dan Allen dalam Nurani pada dasarnya
pembelajaran keterampilan hidup bertujuan agar anak mampu
mengurus diri sendiri (self Help) dan untuk kemudian mampu
menolong orang lain (social skill) merupakan sebuah bentuk
kepedulian dan tanggug jawab sosialnya sebagai salah satu anggota
keluarga dan masyarakat. 32 menurut WHO dapat didefinisikan ‘Life
skills can be defined as “abilities for adaptive and positive behaviour
that enable individuals to deal effectively with the demands and
challenges of everyday life. 33 Sesuai dari pengertian tersebut dapat
diartikan bahwa keterampilan hidup merupakan kemampuan untuk
adaptif dan perilaku positif yang memungkinkan individu untuk
menghadapi tuntutan dan tantangan kehidupan sehari-hari secara
efektif. Dengan proses tumbuh kembang anak yang berlangsung, anka
akan terus mendapatkan keterampilan baru, yang akan berlangsung
secara terus menerus dan membuat anak menjadi individu yang

32
Nurani Yuliani,“Pengembangan Media Daur Ulang Berbasis Kecerdasan Jamak Dalam
Peningkatan Keterampilan Hidup Anak Usia Dini”,Cakrawala Pendidikan,no.1(Feb.2012),h.
68.
33
World Health Organization,Preventing violence by developing life skills in children and
adolescents,(Swizerland:WHO Press,2009),h.3

26
mandiri. Menurut Catron dan Allen dalam Yuliani menjelaskan bahwa
children’s abilities become increasingly complex as their motor skills
develop and they are able to care their physical needs more
independently.34 Dari penjelasan tersebut kemampuan anak dapat
meningkat ke arah yang lebih baik dan membuat anak menjadi mampu
memenuhi kebutuhannya secara mandiri.

Sebagai individu, anak memiliki kebutuhannya masing-masing


dari kebutuhan tersebut membuat anak akan bergantung pada orang
tua terutama ibunya dan orang-orang yang berada di lingkuangan
sekitarnya. Proses alamiah setiap orang karena sewaktu dilahirkan
tidak mampu melakukan apapun tanpa bantuan orang lain. Anak
memiliki kebutuhan dasar yang dapat dipenuhi secara mandiri meliputi
makanan, pakaian, hingga perawatan dan kebersihan diri. Dalam
membantu untuk menyelesaikan rutinitas pemenuhan kebutuhan
dasar, anak usia dini membutuhkan keterampilan membantu diri
sendiri. Keterampilan membantu diri sendiri ini wajib didapatkan oleh
setiap individu untuk membantu diri mereka menjadi individu mandiri
tidak dibedakan untuk anak usia dini. Keterampilan membantu diri
sendiri sangat penting untuk membuat pengembangan keterampilan
tersebut untuk anak sejak dini.

Jenis – jenis Keterampilan hidup untuk anak usia dini :


35
1. Menurut Broling dalam Hadi dan Suryono
a. kecakapan hidup sehari-hari (daily living skill), antara lain
meliputi: pengelolaan kebutuhan pribadi, pengelolaan
34
Nurani Yuliani, Pratiwi Niken, “Tematik Integratif Berbasis Karakter Dalam Menstimulasi
Keterampilan Vokasional Anak Usia 5-6 Tahun”, Seminar Nasional dan Call for Paper
“Membangun Sinegritas Kelaurga dan Sekolah Menuju PAUD Berkualitas”, 2018,h.169.
35
Hadi Sofyan dan Suryono Yoyon,” Pengembangan Model Evaluasi Pendidikan Kecakapan
Hidup pada Pendidikan Luar Sekolah”, Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan,Vol.18
No.12(2014),h.262.

27
keuangan pribadi, pengelolaan rumah pribadi, kesadaran
kesehatan, kesadaran keamanan, pengelolaan makanan-gizi,
pengelolaan pakaian, kesadaran pribadi sebagai warga
negara, pengelolaan waktu luang, rekreasi, dan kesadaran
lingkungan;
b. kecakapan hidup sosial/pribadi (personal/social skill), antara
lain meliputi : kesadaran diri (minat, bakat, sikap, kecakapan),
percaya diri, komunikasi dengan orang lain, tenggang rasa
dan kepedulian pada sesama, hubungan antar personal,
pemahaman dan pemecahan masalah, menemukan dan
mengembangkan kebiasaan positif, kemandirian dan
kepemimpinan.;
c. kecakapan hidup bekerja (occupational skill), meliputi:
kecakapan memilih pekerjaan, perencanaan kerja, persiapan
keterampilan kerja, latihan keterampilan, penguasaan
kompetensi, menjalankan suatu profesi, kesadaran
untuk menguasai berbagai keterampilan, kemampuan
menguasai dan menerapkan teknologi, merancang dan
melaksanakan proses pekerjaan, dan menghasilkan produk
barang dan jasa.
2. Menurut WHO dalam Farudin 36:
a. kecakapan mengenal diri (self awareness) atau kecakapan
pribadi (personal skill),
b. kecakapan sosial (social skill),
c. kecakapan berpikir (thinking skill),
d. kecakapan akademik (academic skill), dan

36
Hadi Sofyan dan Suryono Yoyon,” Pengembangan Model Evaluasi Pendidikan Kecakapan
Hidup pada Pendidikan Luar Sekolah”, Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan,Vol.18
No.12(2014),h.262.

28
e. kecakapan kejuruan (vocational skill).

Dari definisi diatas dapat disintesiskan bahwa keterampilan


hidup adalah kemampuan dan keberanian untuk menghadapi
problematika kehidupan, kemudian secara proaktif dan kreatif, mencari
serta menemukan solusi untuk mengatasi permasalahan. Harapan dari
keterampilan hidup, anak dapat mandiri dalam menjalankan kehidupan
sehari-hari dan mengajarkan arti dari tanggung jawab.

3. c Keterampilan Memakai Kaos Kaki dan Sepatu


3. c. 1) Pengertian Keterampilan Memakai Kaos Kaki dan Sepatu
Menurut Sudrajat dan Rosida dalam Feby Sepatu merupakan
suatu jenis alas kaki yang terdiri dari sol, kap, tali, hak. Biasanya juga
terbuat dari kanvas atau kulit yang menutupi semua bagian mulai dari
jari jemari, punggung kaki hingga bagian tumit.37 Menurut Astati dalam
Feby sepatu adalah alas kaki atau kasut adalah produk seperti sepatu
dan sandal yang dipakai untuk melindungi kaki terutama bagian
telapak kaki. Untuk melindungi kaki agar tidak cedera dari kondisi
lingkungan yang berbeda-beda seperti tanah yang berbatu-batu,
berair, udara panas, dan dingin. Alas kaki membuat kaki tetap bersih,
melindungi dari cedera sewaktu bekerja, dan sebagai gaya busana.
Sebelum mengenakan alas kaki, orang sering mengenakan kaos kaki
atau stoking agar kaki lebih nyaman dan tidak lecet.38 Kaos Kaki
adalah sarung yang digunakan untuk menutupi kaki. 39
Dari definisi diatas dapat disintesiskan bahwa pengertian kaos
kaki dan sepatu adalah sebuah benda yang terbuat dari benang dan

37
Falah Nurul Feby, Skripsi :“Penerapan Metode Drill Terhadap Peningkatan Keterampilan
Memakai Sepatu Bertali Pada Anak Tunagrahita Sedang Kelas V Di SLB Negeri 1 Gowa”
(Makassar:UNM,2020),h.14.
38
Ibid.h.14
39
Lektur.Id, Arti Kata Kaus di Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), https://lektur.id/arti-
Kaus/ . Diunduh pada 24 Juni 2021.

29
kanva yang dikhususkan untuk melindungi kaki dari cuaca dan untuk
melengkapi dalam berpakaian.

Menurut Maria J Wantah memakai kaos kaki dan bersepatu


fungsinya adalah untuk menjaga kesehatan, dan kesopanan. 40 Bagi
anak perempuan kaos kaki ada dua jenis yaitu panjang dan pendek.
Kaos kaki panjang biasanya digunakan untuk acara tertentu seperti
kalau pergi ke pesta, dan acara resmi lainnya, warna kaos kaki juga
disesuaikan dengan warna pakai yang dipakai sehingga akan terlihat
serasi. Kaos kaki pendek biasanya digunakan oleh anak lelaki maupun
perempuan terutama kalau ke sekolah. Pada umumnya kaos kaki yang
digunakan berwarna dan bergambar bagi anak usia dini yang
membedakan terletak pada ukurannya tergantung dari besar atau
kecilnya kaki seseorang.

Dari definisi diatas dapat disintesiskan bahwa keterampilan


memakai koas kaki dan sepatu adalah keterampilan dasar yang
dimiliki anak untuk melengkapi dalam berpakaian. Memakai kaos kaki
dan sepatu juga melindungi kaki dari berbagai penyakit. Mengajarkan
anak memakai kaos kaki dan sepatu membuat anak menjadi
bertanggung jawab dan sopan.

3. c. 2) Tujuan Keterampilan memakai kaos kaki dan sepatu


Memakai pakaian bukan hanya menutupi tubuh saja tetap
memerlukan kecocokan antara busana yang dipakai dengan si
pemakai. Berbusana dapat diuraikan meliputi (a) berpakaian luar, (b)
berpakain dalam, (c) berkaos kaki dan bersepatu. Selain itu, dengan

40
Maria J Wanta,”Pengembangan Kemandirian Anak Tunagrahita
Mampu Latih”, (Jakarta : Depdiknas,2007).

30
menggunakan kaos kaki, kaki bisa terlindung dari gesekan sepatu, dan
juga dapat menjadikan penampilan lebih menarik.
Tujuan dari keterampilan menggunakan kaus kaki dan sepatu
adalah membentuk anak menjadi pribadi yang mandiri, meliputi : (1)
Memiliki kemampuan mengurus diri sendiri, (2) mampu menyusun
rencana kegiatan sehari - hari tanpa bantuan orang lain, dan (3)
Mampu melaksanakan rencana kegiatan konsekuen. 41 Dalam
mewujudkan tujuan tersebut diperlukan stimulasi dan peran orang tua,
pendidik, maupun pengasuh untuk mendapatkan hasil yang optimal.

3. c. 3) Stimulasi Keterampilan Memakai Kaos Kaki dan Sepatu


Memberikan stimulasi keterampilan memakai kaos kaki dan
sepatu dapat dilakukan dengan berbagai cara, mulai dari mengajarkan
secara langsung atau menggunakan media digital dalam kegiatan
pembelajaran. Anak usia dini mendapatkan stimulasi melalui guru dan
orang tua, pembelajaran yang diberikan oleh guru melalui orang tua
untuk menyampaikan kepada anak usia dini. Memakai dan melepas
kaos kaki dan sepatu memiliki keterampilan khusus sehingga
diperlukan langkah - langkah untuk mempermudah mengajarkan
kepada anak. To teach wearing socks, the last step can be taught first.
For example pullingthe socks just above the heel is easier than to keep
the socks in correct positionand to insert the toes in. Use the steps
explained below so that the child canmeet with success at every step
of training.
Untuk mengajarkan memakai kaos kaki, langkah terakhir bisa
diajarkan terlebih dahulu. Misalnya menarik kaus kaki tepat di atas
tumit lebih mudah daripada menjaga kaus kaki pada posisi yang benar

41
Tim Pengembangan Ilmu Pendidikan FIP-UPI,”Ilmu dan aplikasi pendidikan bagian
2”,(Bandung: Imperial Bhakti Utama,2007),h.88.

31
dan memasukkan jari-jari kaki ke dalamnya. Gunakan langkah -
langkah yang dijelaskan di bawah ini agar anak dapat meraih
kesuksesan di setiap langkah pelatihan. Berikut langkah - langkah
memakai kaos kaki : 1) Menarik kaus kaki saat berada tepat di atas
tumit. 2) Tarik kaus kaki saat tepat di bawah tumit. 3) Menarik kaus
kaki saat jari kaki dimasukkan. 4) Kenakan kaus kaki saat diserahkan
kepadanya dengan tumit dalam posisi yang benar. 5) Pilih kaus kaki
untuk kaki yang tepat dan kenakan tumit pada posisi yang benar. 42
Tidak hanya mengenakan namun ada juga melepas kaos kaki yang
dapat distimulasi kepada anak usia dini. Berikut langkah-langkah
melepas kaos kaki. Pertama, saat anak belajar melepas sepatu, latih
dia untuk melepas kaus kaki. Buat dia duduk di tempat yang nyaman.
Kedua, buat dia memegang ujung atas kaus kaki. Dengan
memasukkan ibu jari ke dalam kaus kaki dan menahannya sampai ke
tumit. Ketiga, biarkan dia mendorongnya melalui tarikan heeland dari
ujung jari kaki. Keempat, hargai usahanya untuk melepas kaus kaki
43Memberikan
sendiri. Bantulah secara bertahap. stimulasi membuat
anak senang dengan pemberian stimualsi tersebut, dengan
mengharagi usaha anak dalam menjalankan stimulasi tersebut anak
akan nyaman dan senang dalma menjalankannya.

Setelah mengenakan kaos kaki anak usia dini menggunakan


sepatu. Berikut langkah - langkah mengenakan sepatu bertali :
a. Mulailah latihan memakai sepatu slip on yang tidak memiliki tali
sepatu. Biarkan anak duduk di lantai/di bangku dan pilih sepatu
untuk kaki kiri. bantu dia untuk memasukkan jari kaki terlebih

42
National Institute for the Mentally Handicapped (Ministry of Welfare, Govt. of
India),”Dressing”,(India:Sree Ramana Process 2001),h.24.
43
Ibid. H.17

32
dahulu ke dalam sepatu. Buat tanda di bagian dalam tumit yang
dengannya dia dapat mengidentifikasi sepatu kiri dan kanan.
b. Setelah memasukkan jari kaki, bantu dia untuk memasukkan
tumit dan tekan untuk masuk ke dalam sepatu. Ulangi dengan
kaki yang lain. Minta dia berjalan dan lihat apakah itu nyaman.
c. Saat dia belajar, latih dia untuk memakai sepatu dengan usia
sepatu. Tunjukkan padanya cara memasukkan tali sepatu
secara melintang. Juga tunjukkan padanya cara melonggarkan
renda sebelum memasukkan kaki.
d. Saat berlatih mengikat tali sepatu, jika dia bisa mengencangkan
tali, itu adalah awal yang baik. Nanti dia bisa belajar mengikat
simpul, dan lambat laun dia akan belajar menali sendiri. 44

Setelah mengenakan sepatu anak juga di stimulasi melepaskan


sepatu. Berikut langkah - langkah melepas sepatu :
a. Jika anak memakai sandal dengan gesper, lepaskan gesper.
b. Pegang kaki kanannya, pegang tangannya, buat dia memegang
tumitnya dan bantu dia untuk melepaskannya. Ulangi dengan
kaki kirinya.
c. Latih dia untuk menyimpan sepatu / sandalnya di tempat yang
tepat setelah melepasnya. Pujilah usahanya dan
keberhasilannya. 45
Orang tua berperan penting dalam menstimulasi anak untuk
memakai kaos kaki dan sepatu. Stimulator yang digunakan untuk
merangsang anak melalui orang tua. Ada berbagai macam cara untuk
menstimulasi keterampilan memakai kaos kaki dan sepatu. Di sekolah
anak akan distimulasi dengan diberikannya kegiatan dengan
menggunakan langsung kaos kaki dan sepatu. Dengan begitu anak

44
Ibid. H. 23
45
Ibid.h. 16

33
akan terstimulasi dalam memakai kaos kaki dan sepatu. Dimasa
pandemic ini maka orang tua dengan extra menstimulasi anak dengan
buku panduan yang diberikan oleh sekolah. Tujuan dari buku panduan
ini adalah agar orang tua mudah dan cepat untuk menstimulasi anak
dalam memakai kaos kaki dan sepatu.

4. Buku Panduan
Buku panduan merupakan salah satu media pegangan untuk
orang tua untuk menstimulasi keterampilan memakai kaos kaki dan
sepatu untuk anak usia dini. Menurut Katz, book the manual contains
instructions how to do or carry out a process or activities, while
guidebooks are books which contain various kinds of information
46
regarding a problem or a subject. Buku pedoman berisi petunjuk
bagaimana melakukan atau melaksanakan sebuah proses atau
kegiatan, sementara buku panduan adalah buku yang berisi berbagai
macam informasi mengenai suatu masalah atau subjek. Zaman
sekarang buku panduan tak hanya dibuat untuk menjelaskan sebuah
produk, tapi juga berisi panduan perjalanan atau cara membuat
sesuatu. Dalam buku panduan untuk orang tua akan diberitahu apa
saja yang dilakukan untuk menstimulasi anak memakai kaos kaki dan
sepatu.
Buku panduan/pedoman bukan merupakan buku yang dibuat
tanpa International Standard Book Number (ISBN) dan tidak dicetak
oleh penerbit, dan ada pula yang diterbitkan oleh penerbit disertai
dengan ISBN. Menurut Trim buku panduan berisikan sekumpulan
informasi yang menjadi rujukan atau berupa instruksi-instruksi untuk

46 Katz, W. A., & Katz, B. (1969). Introduction to reference work: basic


information sources (Vol. 1). New York: McGraw-Hill.

34
melakukan sesuatu.47 Buku-buku panduan/pedoman yang sifatnya
spesifik, seperti buku panduan bidang teknik, tentunya akan lebih
mudah dipahami oleh pelajar, mahasiswa, atau orang-orang yang
bekerja pada bidang teknik. Namun tidak hanya dipergunakan
dibidang teknik, buku panduan dipergunakan juga untuk dibidang
parenting kepada orang tua.
Manfaat dari buku panduan ini adalah memudahkan orang tua
dalam menstimulasi anak. Di dalam buku panduan ketermapilan
memakai kaos kaki dan sepatu juga akan berisi link poster yang dapat
diakses oleh orang tua agar dapat mendemostrasikan kepada anak,
dan ada link buku digital yang dapat diakses oleh orang tua agar dapat
membacakan cerita singkat tentang memakai kaos kaki dan sepatu,
dan ada link video pembelajaran atau games yang dapat orang tua
akses secara bebas untuk menstimulasi anak dalam keterampilan
memakai kaos kaki dan sepatu.

5. Karakteristik Keterampilan Memakai Kaos Kaki dan Sepatu Anak


Usia 4-5 Tahun
Keterampilan memakai kaos kaki dan sepatu pada anak usia
dini harus mulai diajarkan sedini mungkin agar kelak memiliki
kebiasaan dalam memakai kaos kaki dan sepatu untuk keluar rumah.
Menurut Klein mengatakan bahwa, 1-years-olds can take off socks,
can put on and take off loose hats and help get dressed by pushing
arms through arms and legs through trouser opening. 48 Anak usia 1
tahun dapat melepas kaos kaki, dapat memakai dan melepas topi

47
Idris Apandi. 2020.Mengenal Buku Panduan/Pedoman,
https://www.kompasiana.com/idrisapandi/5f930415d541df356c63f602/mengenal-buku-
panduan-pedoman?page=all , Diunduh pada 21 Juni 2021.
48
Klein, M. D. (1983). Pre-dressing skills: skill starters for self-help development.
Communication Skill Builders.

35
yang longgar, dan membantu berpakaian dengan mendorong lengan
melalui lengan dan kaki melalui bukaan celana.

Memakai dan melepaskan kaos kaki ditemukan pada anak usia


1 tahun dengan bantuan orang tua. Karena anak-anak pada usia
tersebut memerlukan perlindungan pada kaki dan rentan terhadap
penyakit, maka diperlukan kesadaran dari orang tua bahwa pentingnya
memakai dan melepas kaos kaki pada anak usia 1 tahun. Daya tahan
tubuh anak usia dini masih rendah dan dapat menyebabkan adanya
bakteri dan virus yang menempel di kaki.

Selain itu Klein berpendapat bahwa 2-year-olds can take off


their shoes, take off simple clothes like pulling down their pants or
pulling on their socks and once the shirt is over their head they can find
and push their arm through the shirt opening.49 Anak usia 2 tahun
dapat melepas sepatu mereka, melepas pakaian sederhana seperti
menurunkan celana atau menarik kaos kaki mereka dan setelah
kemeja melewati kepala mereka dapat menemukan dan mendorong
lengan mereka melalui bukaan kemeja.

Memakai dan melepas kaos kaki dengan sendiri ditemukan


pada anak usia 2 tahun setengah. Klein menegaskan bahwa
Two‐and‐a‐half years can attempt to put on socks, unbutton a large
button and can put on easy clothing such as jackets or open‐front
shirts without zipping or buttoning them.50 Dua setengah tahun dapat
mencoba untuk mengenakan kaus kaki, membuka kancing kancing
besar dan dapat mengenakan pakaian yang mudah seperti jaket atau
kemeja depan terbuka tanpa ritsleting atau kancingnya. Anak usia 2
tahun setengah dapat distimulasi tentang memakai dan melepas dan
49
Ibid.
50
Ibid.

36
memakai koas kaki dengan bantuan orang dewasa, orang tua atau
pengasuh (caregiver). Oleh karena itu, tidak ada kata terlambat atau
terlalu cepat dalam membelajarkan anak akan memakai kaos kaki.

Keterampilan memkai kaos kaki dan sepatu dapat menstimulasi


kemampuan fisik motorik anak usia dini menjadi lebih kompleks.
Selanjutnya Klein menjelaskan bahwa Three Years able to put on a
t‐shirt with a little help, able to put on shoes, although the right and left
orientation may be incorrect, able to put on socks with a little help for
the correct orientation of the heel, able to pull down simple clothing
(i.e. pants with elastic waist band) independently, can button large front
buttons, able to zip and unzip a jacket if the shank is already
connected..51 Selanjutnya Klein menjelaskan bahwa Tiga Tahun dapat
memakai baju dengan sedikit bantuan, dapat memakai sepatu,
meskipun orientasi kanan dan kiri mungkin salah, dapat memakai kaus
kaki dengan sedikit bantuan untuk orientasi tumit yang benar. , dapat
menurunkan pakaian sederhana (yaitu celana dengan karet pinggang
elastis) secara mandiri, dapat mengancingkan kancing depan yang
besar, dapat membuka ritsleting dan membuka resleting jaket jika betis
sudah terhubung.

Berikutnya Klein berpendapat bahwa Three‐and‐a‐half years,


able to unzip a jacket and separate the shank, is able to button three or
four buttons, can unbuckle a belt with practice, able to find the front
side of clothing and dress themselves with supervision.52 Tiga
setengah tahun, dapat membuka ritsleting jaket dan memisahkan
betis, Dapat mengancingkan tiga atau empat kancing, dapat membuka
ikat pinggang dengan latihan, dapat menemukan bagian depan

51
Ibid.
52
Ibid.

37
pakaian dan berpakaian sendiri. dengan pengawasan.Orang dewasa
seperti pengasuh (caregiver) dapat membantu anak untuk memulai
memakai dan melepas kaos kaki dan sepatu. Anak di umur 3 tahun
setengah mampu untuk memakai kaos kaki dan sepatu dengan
pengawasan orang tua.

Anak berusia 4 tahun sudah dapat mengenakan dan melepas


kaos kaki dan sepatu dengan pengawasan ornag tua. Menurut Klein
Four Years, Able to insert the shank together to zip up a jacket with
practice, Lace shoes, Able to place socks on with appropriate
orientation.53 Empat tahun, Mampu memasukkan betis bersama-sama
untuk menutup jaket dengan latihan, sepatu renda, mampu memasang
kaus kaki dengan orientasi yang sesuai. Oleh karena itu, anak berusia
4 tahun sudah dapat mengenakan kaos kaki dan sepatu sesuai dan
tepat. Karakteristik perkembangan motorik halus pada area
keterampilan bantu diri berpakaian menurut Allen bahwa anak usia 4-5
tahun, yaitu dapat berpakaian sendiri dengan melakukankegiatan
mengikat tali sepatu, mengancingkan pakaian, mengaitkan mata
gesper/ikat pinggang.54 Keterampilan bantu diri berpakaian memiliki
ciri perkembangan yaitu dapat berpakaian dengan mengenakan dan
melepas pakaian dengan menggunakan material penguat seperti
kancing, mata gesper dan tali sepatu.

Berdasarkan keterangan di atas dapat disintesiskan bahwa


keterampilan memakai koas kaki dan sepatu pada anak dimulai dari
usia 1 tahun dnegan bantuan orang tua. Pemahaman akan memakai
dan melepas kaos kaki dan sepatu dapat distimulasi sedini mungkin,

53
Ibid.
54
Allen, K. Eillen dan Marotz Lynn R.(2010) Profil Perkembangan Anak, Prakelahiran Hingga
Usia 12 Tahun.Jakarta: PT.Indeks. hal. 144 & 153.

38
dan tidak ada kata terlambat untuk membelajarkan anak untuk
memakai koas kaki dan sepatu. Anak usia dini dapat belajar mulai
dengan memahami keterampilan memakai kaos kaki dan sepatu
dengan berjalanya waktu. Semakin sering anak belajar mengenakan
dan melepas kaos kaki dan sepatu pada waktu penting (crucial time),
maka pemahaman anak akan terbentuk dan menghasilkan sebuah
kebiasaan.

B. Hasil Penelitian yang Relevan


Berhubung dengan penelitian ini, terdapat beberapa hasil
penelitian yang sesuai dengan fokus penelitian ini, yaitu sebagai
berikut:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Diana Widianti, Purwadi, Ismatul


Khasanah (2019) berjudul Nilai - Nilai Kemandirian Anak Melalui
Scaffolding Pada Usia 3 - 4 Tahun di Kelompok Bermain PAUD
Taman Belia Candi Semarang.55 Penelitian tersebut menyimpulkan
bahwa anak sudah dapat mandiri saat memakai dan melepas kaos
kaki dan sepatu sampai anak tersebut dapat meletakkan rak
sepatu secara mandiri yang disebabkan oleh faktor ekstrenal dan
internal. Nilai-nilai kemandirian anak melalui scaffolding pada usia
3 - 4 tahun di PAUD Taman Belia Candi Semarang: Anak mampu
menunjukkan perilakunya dalam kegiatan rutinitas harian sesuai
tingkat perkembangan usianya, Anak - anak sudah terllihat
kematangan emosionalnya. Munculnya kepercayaan diri saat anak
diberikan peluang untuk melakukan aktifitas sendiri dan anak
mampu melakukannya.

55
Dian Windianti,Purwadi dan Ismatul Khasanah,”Nilai-Nilai Kemandirian Anak Melalui
Scaffolding Pada Usia 3-4 Tahun Di Kelompok Bermain PAUD”, Jurnal PAUDIA
vol.8.no.1(2019).

39
2. Penelitian yang dilakukan oleh Syifa Lisrayanti dan Fidesrinur
(2020) yang berjudul Penanaman Kemandirian Pada Anak di
Sekolah First Rabbit Preschool and Daycare.56 Penelitina tersebut
menyimpulkan pertama, hendaknya guru memberikan
pemahaman yang positif, mendidik anak terbiasa rapih.
Selanjutnya dibuat pembiasaan pada anak, bisa berupa aturan -
aturan yang biasanya telah di terapkan, maka anak akan terbiasa
karena dilakukan prosesnya itu setiap hari. Membiasakan anak
berperilaku sesuai tata krama dan memotivasi anak untuk tidak
malas - malasan. Kedua, hendaknya guru memberikan motivasi
pada anak untuk dapat melakukan kegiatan sederhana sendiri,
serta mengatakan bahwa anak bisa melakukannya seperti teman -
teman yang lainnya. Guru memberitahu bahwa tidak selamanya
dapat berada di dekat anak membantu kesulitan anak.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Nurani Yuliani (2012) yang berjudul
Pengembangan Media Daur Ulang Berbasis Kecerdasan Jamak
dalam Peningkatan Keterampilan Hidup Anak Usia Dini. 57
Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa desain pembelajaran
erbasis kecerdasan jamak berorintasi pada tujuan yang mengarah
pada pengembangan keterampilan hidup, metode yang bervariasi
sesuai tujuan dan dapat melibatkan anak secara aktif, kreatif dan
menyenagkan, media dan lingkungan bermain yang aman,
nyaman dan menimbulkan keterkaitan bagi anak untuk
bereksplorasi serta evaluasi dlakukan melalui observasi partisipatif
terhadap apa yang dilihat, didengar dan di perbuat anak.

56
Syifa Lisrayanti dan Fidesrinur,”Penanaman Kemandirian Pada Anak di Sekolah First
Rabbit Preschool and Daycare” Jurnal AUDHI vol.2 No.2. Januari 2020.:Jakarta
57
Nurani Yuliani,“Pengembangan Media Daur Ulang Berbasis Kecerdasan Jamak Dalam
Peningkatan Keterampilan Hidup Anak Usia Dini”,Cakrawala Pendidikan,no.1(Feb.2012).

40
4. Penelitian yang dilakukan oleh Fajriani Kartika (2019) yang
berjudul Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak
Melalaui Kegiatan Keterampilan Hidup Montessori Pada Anak
Kelompok A di PAUD Islam Silmi Samarinda.58 Penelitian tersebut
menyimpulkan bahwa upaya meningkatkan kemampuan motorik
halus anak dengan menggunakan kegiatan keterampilan hidup
Montessori yang dilakukan melalui pembiasaan hidup sehari - hari,
yang akhirnya dapat membantu meningkatkan perkembangan
kemampuan motorik halus anak usia dini secara optimal.
5. Penelitian yang dilakukan oleh Ekawati Yeni (2016) yang berjudul
Pelaksanan Pembelajaran Pengembangan Diri Memakai Kaos
Kaki dan Sepatu Pada Anak Autis Kelas 1 SDLB di SLB Khusus
Autis Bina Anggota Yogyakarta.59 Penelitian tersebut
menyimpulkan bahwa tahapan pelaksaan pembelajaran
pengembangan diri memakai kaos kai dan speatu dilaksakan
berdasarkan perencaan yang telah ditentuan di kegiatan awal,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup berlangsung dengan tepat
sesuai dengan racangan kegiatan belajar. Dilangkah memakai
kaos kaki dan sepatu masih terdapat langkah - langkah yang
terlewat tetapi tidak menjadi hambatan untuk peneliti.

Berbeda dari penelitian yang sudah ada sebelumnya, penelitian


yang sedang dilakukan oleh peneliti ini lebih menekankan pada
pengembangan kegiatan belajar yang sesuai dengan prinsip
pembelajaran anak usia dini. Keterampilan memakai kaos kaki dan

58
Fajriani Kartika,” Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak Melalaui Kegiatan
Keterampilan Hidup Montessori Pada Anak Kelompok A di PAUD Islam Silmi Samarinda”,
Southeast Asian Journal of Islamic Education, Vol.02 No.01(2019).
59
Ekawati Yeni,”Pelaksaan Pembelajran Pengembangan Diri Memakai Kaos Kaki dan
Sepatu pada Anak Autis kelas 1 SDLB di SLB Khusus Autis Anggita”,Widia Ortodidaktika
5.12(2016).

41
sepatu dalam bentuk dokumen media digital yang akan dihasilkan
tersebut menjadi bukti bahwa ada upaya untuk menanamkan cara
menstimulasi anak di rumah yang dilaksanakan oleh orang tua di
rumah. Materi keterampilan memakai kaos kaki dan sepatu tersebut
akan diintegrasikan dalam kurikulum yang kemudian dilaksanakan
oleh para orang tua dalam bentuk media digital yang dapat diakses
kapan saja.

42
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
Menjawab permasalahan yang telah diuraikan pada bab satu,
maka secara umum tujuan dari penelitian pengembangan ini adalah
untuk mengembangkan kegiatan belajar berbasis media digital untuk
menstimulasi keterampilan memakai kaos kaki dan sepatu anak usia
4-5 tahun. Program kegiatan belajar ini dikembangkan untuk
memberikan edukasi kepada anak usia dini dengan basis media digital
mengenai keterampilan memakai kaos kaki dan sepatu agar anak usia
dini dapat terampil dalam memakai kaos kaki dan sepatu sendiri.
Secara khusus, tujuan penelitian ini merupakan pengembangan
kegiatan belajar dengan menggunakan media digital yaitu video
animasi, poster dan buku digital sebagai alat belajar untuk
menstimulasi keterampilan memakai kaos kaki dan sepatu anak usia
dini. Selain itu membuat perencanaan pembelajaran yang akan
dilaksanakan selama satu minggu dalam bentuk daring (dalam
jaringan) atau online.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian pengembangan kegiatan belajar berbasis
media digital dilaksanakan melalui daring online dengan anak usia dini
di rumah masing-masing dengan pengawasan dari orang tua atau
orang dewasa lainnya. Tahapan pelaksanaan penelitian yang
dilakukan dijabarkan melalui tabel berikut ini:

43
Tabel 3. 1 Tahapan Penelitian Pengembangan Kegiatan Belajar
Berbasis Media Digital Untuk Menstimulasi Keterampilan
Memakai Kaos Kaki dan Sepatu Anak Usia 4-5 Tahun

Tahapan Waktu Penelitian Tahun 2021


No
Penelitian April Juni Agustus November Desember Januari Februari
Diskusi Minggu
1.
Judul ke-1
Pengajuan Minggu
2.
Judul ke-3
Penyusuna
Minggu
3. n Proposal
ke-4
Penelitian
Seminar Minggu
4.
Proposal ke-2
Validasi Minggu Minggu
5.
Instrumen ke-1 ke-3
Pengumpul Minggu
6.
an Data ke-3
Pengemba Minggu
7.
ngan Model ke-3
Analisis Minggu
8.
data ke -3
Penulisan Minggu
Laporan ke -3
9.
Hasil
Penelitian
Sidang Minggu
10.
Skripsi ke-2

44
C. Metode Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka
jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
pengembangan atau disebut dengan Research and Development.
Pengembangan kegiatan belajar berbasis media digital pada penelitian
ini berupa pengembangan program bahan belajar dan bermain, yaitu
dokumen kegiatan bermain kreatif dan media video animasi, poster,
dan buku digital. Produk yang dihasilkan akan dievaluasi oleh ahli
materi, ahli media, dan juga pendidik.
Menurut Sugiyono menyatakan bahwa Research and
Development / R&D adalah metode penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk
tersebut.60 Untuk dapat menghasilkan produk tertentu digunakan
penelitian yang bersifat analisis kebutuhan dan untuk menguji
keefektifan produk tersebut supaya dapat berfungsi di masyarkat luas,
maka diperlukan penelitian untuk menguji keefektifan produk tersebut.
Model penelitian yang digunakan adalah model penelitian dan
pengembangan ADDIE (Analysis, Design, Development,
Implementation, Evaluation) yang merupakan suatu model yang di
dalamnya merepresentasikan tahapan-tahapan secara sistematika
(tertata) dan sistemis dalam penggunaan bertujuan untuk tercapainya
hasil yang diinginkan. Tujuan utama model pengembangan ini
digunakan untuk mendesain dan mengembangkan sebuah produk
yang efektif dan efesien.61 Menurut Dick and Carry ada lima tahapan
model ADDIE untuk mengembangkan media pembelajaran yaitu
Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation.

60
Sugiyono,”Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif,dan
R&D”,(Bandung:Alfabeta,2018),h.297.
61
Benny A. Pribadi”, Desain dan Pengembangan Program Pelatihan Berbasis
KompetensiImplementasi Model ADDIE”,(Jakarta : Prenada Media Group,Cet 2,2016),h. 23.

45
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang akan
menghasilkan kegiatan belajar berbasis media digital berupa
seperangkat dokumen kegiatan belajar berbasis media digital untuk
menstimulasi keterampilan memakai kaos kaki dan sepatu bagi anak
usia dini dan video pembelajaran yang berjudul “Aku hebat bisa pakai
kaos kaki dan sepatu”, buku digital “kaos kaki dan sepatu kesukaanku”
dan poster “cara menggunkaan kaos kaki dan sepatu” yang di desain
untuk mengedukasi memakai kaos kaki dan sepatu pada anak usia 4-5
tahun.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan sebuah langkah utama
dalam penelitian. Untuk memperoleh data yang diperlukan dalam
penelitian ini, peneliti mengumpulkan data sebagai berikut:

1. Metode Kuesioner (Angket)


Peneliti sudah melakukan penelitian pendahuluan
menggunakan metode kuesioner yang dibagikan kepada orang tua
yang memiliki anak usia dini di usia 4-5 tahun. Kuesioner ini dibuat
untuk mengetahui sejauh mana keterampilan memakai kaos kaki dan
sepatu kepada anak usia dini di rumah dan untuk mengetahui lembaga
PAUD memberikan stimulasi keterampilan memakai kaos kaki dan
sepatu dalam kegiatan belajar.
Kuesioner diberikan kepada orang tua anak di lembaga PAUD
yang tersebar di iwilayah Jabodetabek. Kuesioner ini diperuntukkan
mengetahui kelayakan media digital yang dapat diakses oleh orang tua
dalam menstimulasi keterampilan memakai kaos kaki dan sepatu di
rumah. Metode Kuesioner ini juga diberikan kepada ahli materi, untuk
mengetahui kelayakan isi materi dalam dokumen bermain kreatif, dan
media digital yang sudah dibuat. Ahli media menilai dokumen bermain

46
kreatif dan media digital yang dibuat. Metode kuesioner ini digunakan
untuk mengetahui kelayakan daya tarik dari dokumen kegiatan dan
media digital yang dibuat.
Metode kuesioner digunakan untuk mengetahui kelayakan
produk yang dihasilkan oleh peneliti. Kuesioner ini diberikan kepada
ahli materi, ahli media, dan pendidik di lembaga PAUD. Kuesioner
tersebut disusun menggunakan skala Likert dengan skor jawaban (4)
empat sampai dengan (1) satu. Skala Likert digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan persepsi responden. Pengisian
kusioner dilakukan dengan memberikan tanda ceklis i(√) pada tabel
yang disediakan.
Tabel
III-1
No. Skor Keterangan
Kategori 1 Skor 4 Sangat Setuju (SS)
Penilaia 2 Skor 3 Setuju (S)
n Skala 3 Skor 2 Tidak Setuju (TS)
Likert 4 Skor 1 Sangat Tidak Setuju (STS)

2. Wawancara
Penelitian ini juga menggunakan wawancara sebagai salah satu
dari teknik pengumpulan datanya. Wawancara dilakukan untuk
mengetahui tanggapan anak mengenai media digital berupa video
animasi, poster, buku digital yang dihasilkan oleh peneliti. Wawancara

47
dilakukan pada anak usia dini yang menjadi subjek penelitian.
Implementasi dilaksanakan atas produk media digital dengan metode
one-to-one dan evaluasinya dengan wawancara melalui beberapa
pertanyaan yang telah disiapkan.

Wawancara ini disusun berdasarkan skala Guttman dengan


memilih jawaban antara Ya atau Tidak. Jenis instrumen yang
digunakan adalah tes pilihan berjumlah 7 butir pertanyaan yang
dikembangkan berdasarkan indikator.

Bagan III-1 Kategori Penilaian Skala Guttman

Skor Alternatif Jawaban


Alternatif Jawaban
Positif Negatif
Ya 1 0
Tidak 0 1

3. Definisi Konseptual
Definisi konseptual adalah pengembangan kegiatan belajar
berbasis media digital sebagai stimulasi keterampilan anak usia 4-5
tahun memakai kaos kaki dan sepatu yang merupakan pengembangan
program kegiatan belajar melalui media digital bagi anak usia 4 - 5
tahun untuk mengenalkan memakai kaos kaki dan sepatu.
4. Definisi Operasional
Definisi operasional pengembangan kegiatan belajar berbasis
media digital untuk menstimulasi keterampilan memakai kaos kaki dan
sepatu bagi anak usia dini merupakan pengembangan program
kegiatan belajar melalui bermain kreatif bagi anak usia 4 - 5 tahun
untuk mengenalkan memakai kaos kaki dan sepatu yang dilakukan
melalui pengembangan tujuan, materi, metode, media dan evaluasi

48
yang diukur melalui pengetahuan dan sikap anak terhadap
keterampilan memakai kaos kaki yang telah dikembangkan melalui
dokumen kegiatan bermain kreatif, video animasi, buku digital, poster.

49
E. Kisi-kisi Instrumen
1. Instumen Kuesioner
1. a Kisi-kisi instrumen untuk Ahli Materi
Penilaian ahli materi dilakukan oleh dosen ahli yang menguasai
konsep dan teori dari kurikulum serta pembelajaran PAUD. Instrumen
ahli materi dibuat berupa angket, kisi-kisi angket instrumen oleh ahli
materi dijabarkan sebagai berikut:

Tabel III-2 Kisi-kisi Instrumen Penilaian untuk Ahli Materi

No. Komponen Indikator No. Item Deskripsi


RDokumen Perencanaan Kegiatan Belajar
Materi yang akan
Kejelasan disampaikan yaitu
materi yang 1, 2 Keterampilan
disampaikan memakai kaos
kaki dan sepatu
Materi yang akan
disampaikan
1 Kejelasan memiliki
kejelasan sesuai
Kejelasan
dengan tujuan
tujuan 3
pembelajaran
pembelajaran
yang mengacu
pada kegiatan
belajar daring
(dalam jaringan)
Materi yang
disampaikan
Ketercapaian sesuai dengan
materi dengan tujuan
4,5
tujuan pengembangan
2 Materi pengembangan dan prinsip
pembelajaran
anak usia dini
Keterpaduan Materi yang
materi dengan 6 dirancang sesuai
kurikulum 2013 dengan kurikulum

50
2013 PAUD
Materi yang
Kesesuaian
dirancang sesuai
materi dengan 7
dengan KI dan
usia 4-5 tahun
KD
Metode yang
Kesesuaian digunakan sesuai
metode yang 8 dengan metode
3 Kesesuaian
digunakan pembelajaran
anak usia dini
Media yang
Kesesuaian digunakan sesuai
media yang 9 dengan tujuan
digunakan pembelajaran
anak usia dini
1. b Kisi-kisi Instrumen untuk Ahli Media
Penilaian ahli media dilakukan oleh dosen ahli yang menguasai
konsep dan teori dalam pengembangan dan penggunaan media
pembelajaran. Instrumen ahli media dibuat berupa angket, kisi-kisi
angket instrumen oleh ahli media dijabarkan sebagai berikut:

Tabel III-3 Kisi-kisi Instrumen Penilaian untuk Ahli media

No. Komponen Indikator No. Item Deskripsi


Media Poster Digital
Kualitas gambar serta
Kejelasan penempatan warna pada
1,2,3
gambar Poster Digital jelas dan
tepat
1 Kejelasan
Jenis dan ukuran huruf
Kejelasan 4, 5, 6, yang digunakan tepat
tulisan 7,8 sehingga memudahkan
tulisan untuk dibaca
Kegunaan Poster Digital sebagai
Kegunaan / Poster Digital sumber belajar dapat
9, 10
2 Kebermanfa sebagai media dipahami dengan mudah
atan pembelajaran oleh peserta didik
Kegunaan 11, 12,13 Media pembelajaran

51
Poster Digital Poster Digital dengan
sebagai media gambar yang menarik
yang menarik mampu memfokuskan
untuk anak usia perhatian peserta didik
dini dan mendorong peserta
didik melakukan
kegiatan pembelajaran
sehingga tujuan
pembelajaran tercapai
Kesesuaian Gambar yang
3 Kesesuaian gambar dengan 14 ditampilkan sesuai
materi dengan isi materi
Gambar yang Gambar yang
ditampilkan 15 ditampilkan menarik
4 Daya tarik menarik perhatian peserta didik
Perpaduan Warna yang ditampilkan
16, 17
warna menarik
No. Komponen Indikator No. Item Deskripsi
Media Buku Cerita Digital
Kualitas gambar serta
Kejelasan penempatan warna pada
1,2,3
gambar Buku Cerita Digital jelas
dan tepat
1 Kejelasan
Jenis dan ukuran huruf
Kejelasan 4, 5, 6, yang digunakan tepat
tulisan 7,8 sehingga memudahkan
tulisan untuk dibaca
Kegunaan Buku Buku Cerita Digital
Cerita Digital sebagai sumber belajar
9, 10
sebagai media dapat dipahami dengan
pembelajaran mudah oleh anak didik
Media pembelajaran
Kegunaan / Buku Cerita Digital
Kegunaan Buku
2 Kebermanfa dengan gambar yang
Cerita Digital
atan menarik mampu
sebagai media
11, 12,13 memfokuskan perhatian
yang menarik
anak didik dan
untuk anak usia
mendorong anak didik
dini
melakukan kegiatan
pembelajaran sehingga

52
tujuan pembelajaran
tercapai
Kesesuaian Gambar yang
3 Kesesuaian gambar dengan 14 ditampilkan sesuai
materi dengan isi materi
Gambar yang Gambar yang
ditampilkan 15 ditampilkan menarik
4 Daya tarik menarik perhatian anak
Perpaduan Warna yang ditampilkan
16, 17
warna menarik
No. Komponen Indikator No. Item Deskripsi
Media Video Animasi
Kualitas gambar serta
Kejelasan penempatan warna pada
1,2,3
gambar Video Animasi jelas dan
tepat
1 Kejelasan
Jenis dan ukuran huruf
Kejelasan 4, 5, 6, yang digunakan tepat
tulisan 7,8 sehingga memudahkan
tulisan untuk dibaca
Kegunaan Video Animasi sebagai
Video Animasi sumber belajar dapat
9, 10
sebagai media dipahami dengan mudah
pembelajaran oleh anak didik
Media pembelajaran
Video Animasi dengan
Kegunaan /
Kegunaan gambar yang menarik
2 Kebermanfa
Video Animasi mampu memfokuskan
atan
sebagai media perhatian anak didik dan
11, 12,13
yang menarik mendorong anak didik
untuk anak usia melakukan kegiatan
dini pembelajaran sehingga
tujuan pembelajaran
tercapai
Kesesuaian Gambar yang
3 Kesesuaian gambar dengan 14 ditampilkan sesuai
materi dengan isi materi
Gambar yang Gambar yang
4 Daya tarik ditampilkan 15 ditampilkan menarik
menarik perhatian anak

53
Perpaduan Warna yang ditampilkan
16, 17
warna menarik

1. c Kisi-kisi Instrumen untuk Pendidik


Pada langkah evaluasi, pendidik juga diikutsertakan untuk
menilai kelayakan produk yang dihasilkan oleh peneliti. Adapun kisi-
kisi instrumen untuk pendidik dijabarkan sebagai berikut:

Tabel III-4 Kisi-kisi Instrumen Penelitian untuk Pendidik

No. Komponen Indikator No. Item Deskripsi


Dokumen Perencanaan Kegiatan Belajar
Materi yang
disampaikan
Kejelasan
1 disampaikan jelas
materi
dan sesuai tujuan
pembelajaran
Tulisan yang
1 Kejelasan
ditampilkan
(ukuran, jenis
Kejelasan
1 huruf, jarak antar
tulisan
kalimat,
peletakan tabel)
jelas
Keterpaduan Materi yang
materi dengan dirancang sesuai
1
kurikulum 2013 dengan kurikulum
2 Materi PAUD 2013 PAUD
Kesesuaian Materi yang
materi dengan 1 disampaikan
usia anak sesuai dengan

54
tahapan usia
anak
Cover, gambar
dan tabel yang
Tampilan
3 Daya tarik 1 ditampilkan
modul
dalam modul
menarik
No. Komponen Indikator No. Item Deskripsi
Media Poster Digital
Kejelasan Kualitas gambar
1 Kejelasan gambar dan 1 dan tulisan jelas
tulisan
Materi yang Materi yang
ditampilkan ditampilkan jelas
sesuai tujuan 2 dan sesuai
pembelajaran dengan tujuan
pembelajaran
Materi yang Materi yang
2 Materi disampaikan disampaikan
sesuai untuk sesuai dengan
anak usia dini usia sasaran dan
3
sesuai dengan
contoh keadaan
lingkungan nyata
peserta didik
Kesesuaian Gambar dan
gambar dan bahasa yang
3 Kesesuaian tulisan 4 digunakan pada
teks Poster
Digital sesuai
4 Daya tarik Tampilan 5 Cover, ilustrasi

55
poster gambar dan
perpaduan warna
menarik
No. Komponen Indikator No. Item Deskripsi
Media Buku Cerita Digital
Kejelasan Kualitas gambar
1 Kejelasan gambar dan 1 dan tulisan jelas
tulisan
Materi yang Materi yang
ditampilkan ditampilkan jelas
sesuai tujuan 2 dan sesuai
pembelajaran dengan tujuan
pembelajaran
Materi yang Materi yang
2 Materi disampaikan disampaikan
sesuai untuk sesuai dengan
anak usia dini usia sasaran dan
3
sesuai dengan
contoh keadaan
lingkungan nyata
peserta didik
Kesesuaian Gambar dan
gambar dan bahasa yang
3 Kesesuaian tulisan 4 digunakan pada
teks Buku Cerita
DIgital sesuai
Tampilan Buku Cover, ilustrasi
Cerita Digital gambar dan
4 Daya tarik 5
perpaduan warna
menarik
No. Komponen Indikator No. Item Deskripsi

56
Media Video Animasi
Kejelasan Kualitas gambar
1 Kejelasan gambar dan 1 dan tulisan jelas
tulisan
Materi yang Materi yang
ditampilkan ditampilkan jelas
sesuai tujuan 2 dan sesuai
pembelajaran dengan tujuan
pembelajaran
Materi yang Materi yang
2 Materi disampaikan disampaikan
sesuai untuk sesuai dengan
anak usia dini usia sasaran dan
3
sesuai dengan
contoh keadaan
lingkungan nyata
peserta didik
Kesesuaian Gambar dan
gambar dan bahasa yang
3 Kesesuaian tulisan 4 digunakan pada
teks Video
Animasi sesuai
Tampilan Video Cover, ilustrasi
Animasi gambar dan
4 Daya tarik 5
perpaduan warna
menarik

1. d Kisi-kisi Instrumen untuk Content Creator


Pada pengisian instrumen content creator dari AIMMA (Anak
Indonesia Mandiri dan Maju) di ikut sertakan untuk menilai Buku

57
Panduan yang telah dikembangkan karena orang tua akan sebagai
pengguna dari produk yang dikembangkan oleh peneliti. Adapun kisi-
kisi penilaian instrumen oleh orangtua dijabarkan sebagai berikut:

Tabel III-5 Kisi-kisi Instrumen Penilaian untuk Content Creator

No. Komponen Indikator No. Item Deskripsi


Dokumen Rancangan perencanaan Kegiatan Belajar
Informasi yang
Kejelasan disampaikan di
1
Materi dalam buku
panduan jelas
Poster Digital,
Kejelasan Buku Cerita
1.
Materi Digital dan Video
Kejelasan Animasi
3
Modul dirancang sesuai
dengan
pengetahuan
anak didik
Media digital
dapat dengan
Tampilan
2. Tampilan 1 mudah diakses
Modul
dari buku
panduan

2. Instrumen Wawancara
Wawancara tanggapan anak menjadi bagian dari evaluasi
penelitian, khususnya evaluasi terhadap media digital. Melalui
wawancara ini, peneliti akan mengetahui pengetahuan yang dimiliki
anak terkait keterampilan mencuci tangan dan kaki dan ketertarikan

58
anak terhadap media digital. Adapun kisi-kisi instrumen untuk pendidik
dijabarkan sebagai berikut:

Table III-6 Kisi-kisi instrumen pertanyaan kepada anak

No Komponen Indikator No. Item Deskripsi

Apakah kamu Pertanyaan ini


mengetahui bertujuan agar

keterampilan anak mengetahui


1
memakai kaos keterampilan

kaki dan memakai kaos kaki

sepatu? dan sepatu

Pertanyaan
ini bertujuan
Apakah kamu untuk
mengetahui mengetahui
cara apakah anak
2
mengenakan memiliki
1 Materi kaos kaki dan
pengetahuan
sepatu?
terkait
mengenakan kaos
kaki dan sepatu.
Pertanyaan ini
bertujuan untuk
Apakah kamu
mengetahui apakah
mengetahui
anak memiliki
cara melepas 3
pengetahuan
kaos kaki dan
mengenai cara
sepatu?
melepas kaos kaki
dan sepatu.
Apakah kamu 4 Pertanyaan ini

59
tertarik bertujuan untuk
mempelajari mengetahui apakah
cara anak memiliki
mengenakan ketertarikan untuk
dan melepas mempelajari lebih
kaos kaki dan lanjut tentang
sepatu? memakai kaos kaki
dan sepatu

Apakah kamu Pertanyaan ini


merasa senang bertujuan untuk
terhadap video, mengetahui apakah
2 Daya Tarik 5
buku digital dan anak menunjukkan
poster yang ketertarikan
dibacakan? terhadap media.

F. Prosedur Pengembangan
Prosedur penelitian pengembangan kegiatan belajar berbasis
media digital untuk menstimulasi keterampilan mencuci tangan dan
kaki pada anak usia dini memiliki beberapa tahap, yaitu:

a. Analysis (Analisis)

Tahap analisis ini dilakukan oleh peneliti untuk


mengumpulkan informasi yang dibutuhkan dalam
pengembangan kegiatan belajar berbasis media digital untuk
menstimulasi keterampilan memakai kaos kaki dan sepatu.
Pengumpulan informasi dilakukan peneliti melalui penyebaran

60
kuesioner kepada beberapa orang tua yang memiliki anak usia
dini yang bersekolah di PAUD di wilayah Jabodetabek, dan
studi literatur.
Melalui peneliti melakukan studi literatur serta bertanya
seputar kegiatan memakai kaos kaki dan sepatu di lembaga
pendidikan. Sehabis itu, peneliti mendapat sumber yang lebih
berkaitan dengan pelaksanaan memakai kaos kaki dan sepatu
untuk anak usia dini di rumah.
Pada tahap ini, peneliti menganalisis beberapa hal,
antara lain: (a) anak usia dini menjadi kelompok yang rentan
terhadap terdampaknya paparan virus COVID-19, (b) belum
banyak tindakan keterampilan memakai kaos kaki dan sepatu
oleh lembaga pendidikan di jenjang PAUD, dan (c) perlunya
pengembangan kegiatan belajar berbasis media digital untuk
menstimulasi keterampilan memakai kaos kaki dan sepatu
untuk anak usia dini melalui lembaga PAUD yang
diintegrasikan melalui kegiatan bermain kreatif.
b. Design (Desain)

Pada tahap desain atau perencanaan, pengembangan


program dirumuskan berdasarkan data yang dihasilkan dari tahap
analisis. Pada tahap ini, beberapa hal yang dilakukan peneliti
yakni : (a) menentukan tujuan pembuatan bahan belajar dan
bermain, (b) merancang alur pengembangan bahan belajar dan
bermain yang akan menggambarkan keterampilan memakai kaos
kaki dan sepatu bagi anak usia dini, (c) merancang materi
pembelajaran dengan mengacu pada kurikulum 2013 PAUD, dan
(d) merancang media digital.

61
Perancangan produk juga dibarengi dengan penyusunan
instrumen penilaian produk. Instrumen penilaian ini akan diberikan
kepada ahli materi dan ahli media untuk mendapatkan penilaian
dan saran. Instrumen penilaian juga mencakup instrumen penilaian
untuk pendidik dari lembaga PAUD dan instrumen wawancara
untuk anak usia dini.

c. Development (Pengembangan)

Setelah tahap perencanaan, pengembangan dalam model


ADDIE berisi kegiatan pelaksanaan dari rancangan program.
Kerangka konseptual pada tahap perencanaan /desain,
direalisasikan menjadi produk /program yang siap untuk di
implementasikan. Pada tahap ini, peneliti menyiapkan perangkat
program berupa dokumen perencanaan kegiatan belajar daring
(dalam jaringan) dan media digital berupa poster digital, buku
cerita digital, video animasi dan buku panduan untuk menstimulasi
keterampilan mencuci tangan dan kaki pada anak usia dini.

Dokumen kegiatan belajar dilakukan secara daring (dalam


jaringan) akan dikembangkan dengan beberapa prosedur kegiatan
belajar, antara lain: (1) Poster mencuci tangan dan kaki, hand
sanitizer, (2) Buku cerita digital “Mencuci tangan Pakai Sabun
Bersama Vidi dan raya”, (3) Video animasi “Keterampilan Mencuci
Kaki Pakai Sabun” dan Musik Video “Yuk Mencuci Tangan Pakai
Sabun”, (4) Buku Panduan keterampilan mencuci tangan dan kaki
pakai sabun untuk anak usia 4-5 tahun.

Sebelum melanjutkan ke tahap implementasi, produk yang


telah dikembangkan divalidasi oleh ahli materi dan ahli media.
Validasi atas produk dilaksanakan secara daring, dengan

62
mengirimkan soft copy produk dan angket penilaian melalui e-mail.
Melalui validasi ahli tersebut, peneliti akan mengetahui kekurangan
yang ada pada produk dan menerima masukan serta saran dari
para ahli, hingga produk mendapat predikat baik dan layak untuk
diimplementasikan.

d. Implementation (Implementasi)

Tahap selanjutnya adalah tahap implementasi, di mana


peneliti menerapkan produk yang telah dihasilkan kepada subjek
peneliti. Namun, demi menaati peraturan pemerintah terkait PSBB
di tengah situasi pandemi Covid-19 ini, peneliti tidak menerapkan
semua produk yang telah dihasilkan dalam penelitian ini.
Dokumen kegiatan bermain kreatif yang dihasilkan, diberikan
kepada pendidik lembaga PAUD yang berada di wilayah
Jabodetabek secara daring. Produk berupa dokumen tersebut akan
dikirim berupa softcopy tanpa implementasi secara langsung
dikarenakan situasi pandemik ini.
Implementasi yang dilakukan pada penelitian ini ialah uji
coba produk media video animasi, poster, dan buku digital berbasis
keterampilan memakai kaos kaki dan sepatu. Implementasi produk
tersebut, diterapkan kepada beberapa anak usia dini yang ada di
lingkungan rumah peneliti. Uji coba media video animasi, poster,
dan buku digital ini juga merupakan bagian dari salah satu kegiatan
yang tercantum pada dokumen kegiatan bermain kreatif berbasis
keterampilan memakai kaos kaki dan sepatu.

63
Peneliti mengirimkan prodak (dokumen dan video
animasi pembelajaran “aku hebat pakai kaos kaki
dan sepatu” , poster “cara menggunakan kaos kaki
dan sepatu” , buku digital “kaos kaki dan sepatu
kesukaanku”) kesejumlah pendidik di lembaga
PAUD

Pendidik menilai prodak, dengan


mengisi angket yang dikirimkan
secara daring

Gambar III-1 Penggunaan Media Digital di Lembaga PAUD

64
Peneliti menampilkan video
pembelajaran

Anak menyimak video yang


ditampilkan

Anak memberikan respon

Output: Pengetahuan & sikap


terkait keterampilan memakai
kaos kaki dan sepatu

Gambar III-2 Penggunaan Video Animasi

65
Peneliti menampilkan poster
pembelajaran

Anak menyimak poster yang


ditampilkan

Anak memberikan respon

Output: Pengetahuan & sikap


terkait keterampilan memakai
kaos kaki dan sepatu

Gambar III-3 Penggunaan Poster Digital

66
Peneliti menampilkan buku
digital pembelajaran

Anak menyimak buku digital


yang ditampilkan dan
dibacakan

Anak memberikan respon

Output: Pengetahuan & sikap


terkait keterampilan memakai
kaos kaki dan sepatu

Gambar III-4 Penggunaan Buku Digital Pembelajaran

e. Evaluate (Evaluasi)

Pada tahap ini, evaluasi dilakukan untuk menganalisis


produk apakah masih terdapat kelemahannya atau sudah tidak
ada. Evaluasi dilaksanakan melalui pengisian kuesioner oleh
ahli media, ahli materi, dan pendidik. Namun, mengingat
situasi pandemi Covid-19 ini, evaluasi dilaksanakan secara
daring melalui angket google form. Penilaian secara langsung
dilaksanakan kepada anak usia dini sebatas produk media
video animasi, poster, buku digital saja yang evaluasinya
dilaksanakan melalui wawancara.
Apabila disajikan dalam bagan, maka langkah -langkah
penelitian ini menggunakan tahapan model pengembangan

67
ADDIE yang dijabarkan sebagai berikut :

68
1. Tahap Analisis

Membagikan kuesioner kepada orang


Deskripsi dan
Studi tua di wilayah Jabodetabek terkait
temuan analisis
Literatur keterampilan memakai kaos kaki dan
(model faktual)
sepatu

2. Tahap Desain
Perancangan draf model
konseptual kegiatan
Temuan desain belajar berbasis media
Perancangan Penyusunan
pengembangan digital untuk stimulasi
model kurikulum instrumen
model kurikulum keterampilan memakai
bermain kreatif penilaian produk
bermain kreatif kaos kaki dan sepatu di
lembaga PAUD berbasis
bermain kreatif

3. Tahap Pengembangan

Pengembangan produk berupa seperangkat


Validasi produk oleh ahli
dokumen kegiatan bermain kreatif dan media
materi dan ahli media
digital

4. Tahap Implementasi

Implementasi produk dilaksanakan secara daring kepada pendidik lembaga PAUD di


wilayah Jabodetabek dan implementasi komik digital secara langsung kepada anak
usia dini yang berada di lingkungan rumah peneliti

5. Tahap Evaluasi

Penyebaran instrumen Evaluasi langsung dengan Produk yang


penilaian produk melalui anak usia dini atas produk dikembangkan dapat
google from ke lembaga vidio animasi, poster, digunakan oleh
PAUD wilayah Jabodetabek komik digital lembaga PAUD

69
Bagan III-2 Langkah-Langkah Penelitian

G. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data dilakukan untuk menilai tentang kelayakan
produk yang dihasilkan peneliti. Teknik analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini dilakukan secara formatif kepada para ahli dan
pendidik. Pelaksanaan analisis data ini dilakukan setelah data
diperoleh dari angket yang telah dilengkapi oleh para responden.
Analisa data dalam penelitian ini menggunakan beberapa teknik, yaitu:

1. Expert View / Judgement

Expert Judgement adalah tahap dari beberapa ahli yang


melakukan review dari rancangan produk yang telah dibuat oleh
peneliti. Expert judgement dilakukan oleh ahli materi dan ahli
media guna mendapatkan masukan dan saran untuk
meningkatkan kualitas produk. Data hasil angket diukur dengan
skala Likert 1-4 dan presentase 0%-100%.

Bagan III-3 Kategori Penilaian Skala Likert

No Skor Keterangan
1 Skor 4 Sangat Baik
2 Skor 3 Baik
3 Skor 2 Cukup
4 Skor 1 Kurang Baik

Dari tabel kategori penilaian skala Likert di atas, maka


dihitung data hasil kuesioner dengan cara membagikan jumlah
keseluruhan skor dengan jumlah butir soal, adapun rumusnya
ialah sebagai berikut:

70
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑒𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑜𝑟
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟 𝑠𝑜𝑎𝑙

Pemberian makna dan pengambilan keputusan tentang


kualitas produk akan menggunakan konversi tingkat pencapaian
dengan skala sebagai berikut:

Bagan III-4 Konversi Skor Aktual Menjadi Nilai Skala Empat

No. Rentang Skor Nilai Kategori


1 X ≥ Mi + 1.Sbi X>3 Sangat Baik
2 Mi + 1.Sbi > X ≥ Mi 2,5 > X ≥ 3 Baik
3 Mi > X ≥ Mi – 1.Sbi 2 > X ≥ 2,5 Kurang
4 X < Mi – 1.Sbi X<2 Sangat Kurang

Keterangan:

X = Skor responden (skor yang dicapai)

Mi = Mean ideal = ½ (skor maksimal + skor minimal ideal)

Sbi = Simpangan baku ideal

Sbi = 1/6 (skor maksimal ideal – skor minimal ideal)62

2. Uji Coba Prototipe (one-to-one trying out)

One to one merupakan tahap kedua setelah expert review


dilakukan. One to one dilakukan dengan uji coba perorangan pada
anak usia 4 - 5 tahun sejumlah 6 anak. Menurut Sugiyono,
kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara responden menjawab seperangkat pertanyaan atau

62
Mardapi, D. (2008). Teknik penyusunan instrumen tes dan nontes.hal. 84

71
pernyataan yang tertulis,63 teknik evaluasi akan dilakukan dengan
melakukan wawancara yang telah dibuat pada kisi - kisi kuisioner
sebelumnya.

Pada tahap ini peneliti akan menampilkan video animasi


pembelajaran secara terbatas. Setelah video animasi selesai
ditampilkan, peneliti akan mewawancarai tanggapan anak
terhadap video yang sudah ditampilkan. Peneliti akan melihat
respon anak, untuk melihat pengetahuan dan sikap mengenai
keterampilan memakai kaos kaki dan sepatu, yang tumbuh setelah
anak menonton video. Peneliti akan menayangkan poster dan
menjelaskannya kepada anak. Setelah selesai dijelaskan kepada
anak, peneliti akan mewawancarai tanggapan anak terhadap
poster yang sudah ditayangkan dan dijelaskan. Ditahap terakhir
peneliti akan menayangkan buku digital dan membacakan kepada
anak. Setelah selesai dibacakan kepada anak, peneliti akan
mewawancarai tanggapan anak terhadap poster yang sudah
ditayangkan dan dibacakan.

Penghitungan kuesioner dilakukan dengan menggunakan


skala Guttman yaitu “Ya” atau “Tidak”. Jawaban “Ya” akan
diberikan skor 1 dan untuk jawaban “Tidak” akan diberi skor 0,
selanjutnya hasil instrumen dihitung dengan rumus sebagai
berikut :

63
Sugiyono,”Metode Penelitian dan Pengembangan”,(Bandung: Alfabeta,2015),hal.
142.

72
Bagan III-5 Kategori Penilaian Skala Guttman

Skor Alternatif Jawaban


Alternatif Jawaban
Positif Negatif
Ya 1 0
Tidak 0 1

Dari tabel kategori penilaian skala Guttman di atas, maka


dihitung data hasil kuesioner dengan rumus sebagai berikut:
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
𝑁𝐴 = × 100%
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑢𝑡𝑖𝑟 × 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑝𝑜𝑖𝑛𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖

73
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Kerangka Model Teoritis
1. Nama Produk
Pada penelitian ini peneliti menghasilkan produk berupa
satu video animasi, satu buku ceirta digital, dan satu poster digital.
Video animasi yang dikembangkan pada penelitian ini yaitu “Hebat
pakai kaos kaki dan sepatu”. Buku cerita digital yang
dikembangkan pada penelitian ini bertujuan untuk
mengembangkan keterampilan memakai kaos kaki dan sepatu
berjudul “Kaos kaki dan Sepatu kesukaanku”. Selain itu,
penggunaan produk pada penelitian ini juga didukung dengan
poster digital. Poster digital berjudul “Langkah-langkah pakai kaos
kaki dan sepatu”. Penggunaan produk buku panduan berjudul
“Keterampilan Memakai Kaos Kaki dan Sepatu Anak Usia 4-5
Tahun”. Standar kompetensi yang ingin dicapai dalam produk
penelitian ini yaitu aspek pengetahuan dan keterampilan hidup
anak terhadap keterampilan memakai kaos kaki dan sepatu.

2. Materi
Materi pada produk penelitian difokuskan kepada
pemahaman anak akan pentingnya memakai kaos kaki dan
sepatu, pemahaman anak akan fungsi memakai kaos kaki dan
sepatu, serta pemahaman anak akan langkah-langkah pakai kaos
kaki dan sepatu yang benar. Materi disusun secara padat dan
ringkas ke dalam produk media digital yang memiliki alur cerita
menarik dan sesuai untuk anka usia 4-5 tahun. Materi mengenai
produk yang dihasilkan dalam penelitian ini dijabarkan melalui
table dibawah ini.

74
Tabel IV-1 Skema Rancangan Video Animasi

Video Animasi “Hebat Pakai Kaos Kaki dan Sepatu”


No. Materi
1. Pentingnya memakai kaos kaki dan sepatu
2. Langkah- langkah memakai kaos kaki dan sepatu

Tabel IV-2 Skema Buku Panduan

Buku Panduan
No. Materi
1. Deskripsi keterampilan dan media digital
2. Manfaat media digital
3. Panduan penggunaan poster digital

Tabel IV-3 Skema Buku Cerita Digital

Buku Cerita Digital “Kaos kaki dan Sepatu Kesukaanku”


No. Materi
1. Waktu penggunaan kaos kaki dan sepatu
2. Pentingnya memakai kaos kaki dan sepatu

Tabel IV-4 Skema Poster Digital

Poster Digital “Langkah-langkah Pakai Kaos Kaki dan Sepatu”


No. Materi
1. Cara memakai kaos kaki dan sepatu
2. Waktu penting memakai kaos kaki dan sepatu

75
3. Spesifikasi Produk
Pada penilitian ini, dihasilkan produk berupa Vidio Animasi
Digital, Buku Cerita Digital, Poster Digital. Spesifikasi mengenai
produk yang dihasilkan dalam penelitian ini dijabarkan melalui
tabel dibawah ini.

Tabel IV-5 Spesifikasi Video Animasi

No. Keterangan
1. Ukuran Produk: Widescreen (33,867 cm x 19,05 cm)
2. Warna: Full Colour
3. Huruf: Arial
4. Ilustrasi: Berupa gamabr kartun
5. Durasi: 00:05:02

Tabel IV-6 Spesifikasi Buku Cerita Digital

No. Keterangan
1. Ukuran Produk: A5 (148mm x 210 mm)
2. Warna: Full Colour
3. Huruf: Comic Sains MS
4. Ilustrasi: Berapa gambaran kartun
5. Tebal: 14 Halaman

Tabel IV-7 Spesifikasi Buku Panduan

No. Keterangan
1. Ukuran Produk: A4 (210 mm x 297 mm)
2. Warna: Full Colour
3. Huruf: Candara, Times New Roman
4. Ilustrasi: berupa gambar kartun dan dokumentasi

76
penggunaan media digital
5. Tebal : 17 halaman

Tabel IV-8 Spesifikasi Poster Digital

No. Keterangan
1. Ukuran Produk: A4 (210 mm x 297 mm)
2. Warna: Full Colour
3. Huruf: Arial
4. Ilustrasi: Berupa gambaran kartun
5. Tebal: 1 Halaman

4. Tujuan Produk
Pengembangan kegiatan belajar berbasis media digital
untuk menstimulasi keterampilan mencuci tangan dan kaki anak
usia 4-5 tahun memiliki tujuan untuk menghasilkan produk berupa
video animasi, buku cerita digital, poster digital. Produk yang
dihasilkan pada penelitian ini bertujuan unutk menjadi inovasi
produk dan referensi kepada pendidik ketika akan
menyelenggarakan kegiatan belajar daring/online unutk
menstimulasi keterampilan memakai kaos kaki dan sepatu anak
usia 4-5 tahun.

Pengemabngan buku panduan pada penelitian ini memiliki


tujuan untuk digunakan oleh orang tua ketika proses pembelajaran
dirumah sebagai kelanjutan dari proses pembelajaran atau
stimulasi yang dilakukan oleh pendidik. Pelaksanaan kegiatan
belajar daring/online melibatkan pendidik dan anak didik secara

77
aktif, serta orang tua maupun orang dewasa yang mendampingi
anak selama kegiatan belajar daring/online berlangsung.

5. Sasaran Produk
Sasaran pengguna produk media digital pada penelitian ini
adlaah anka usia 4-5 tahun, orang tua, dan pendidik. Produk
media digital seperti video animasi, buku cerita digital, dan poster
digital diperunutkkan untuk anak usia dini dan pednidik.
Sedangkan, buku panduan diperuntukkan untuk ornag tua dan
pendidik. Orang tua dan pendidik dapat memahami materi dan
cara penggunaan dengan kelangkapan sarana dan prasarana
yang diperlukan.

B. Hasil Analisis Uji Coba Model


Dalam penelitian ini, penelitian menerapkan beberapa prosedur
dari metode penelitian yang digunakan untuk mencapai keberhasilan.

1. Analisis (Analysis)
Tahapan analasisi ini dilakukan oleh penelitian untuk
mengumpulkan informasi yang dibutuhkan dalam pengembangan
kegiatan belajar berbasis media digital untuk menstimulasi
keterampilan mencuci tangan dan kaki pada anak usia dini.
Pengumpulan informasi dilakukan peneliti melalui penyebaran
kuesioner kepada Bapak/Ibu/Saudara/Saudari di wilayah Jabodetabek,
dan melakukan studi literatur.

Penyebaran kuesioner kepada Bapak/Ibu/Saudara/I yang memiliki


anka usia 4-5 tahun dilakukan unutk mendapatkan gambaran awal
mengenai kegiatan belajar berbasis media dgital untuk menstimulasi
ketermapilan memakai kaos kaki dan speatu anak usia 4-5 tahun.
Melalui penyebaran kuesioner tersebut, telah terkumpul sebanyak 50

78
Bapak/Ibu/Saudara/I sebagai responden dari wilayah Jabodetabek.
Melalui penyebaran kuesioner tersebut, memperoleh hasil sebagai
berikut:

1. Sebanyak 66% responden sangat setuju memebrikan pemahaman


memakai kaos kaki dan sepatu harus diberikan pada anak usia 4-5
tahun. Sebanyaka 26% responden setuju memberikan
pemahaman memakai kaos kaki dan sepatu harus diberikan pada
anak usia 4-5 tahun. Sebanyak 8% reponden tidak setuju
memberikan pemahaman memakai kaos kaki dan sepatu harus
diberikan pada anak usia 4-5 tahun.
2. Hasil kuesioner diatas membuktikan bahwa sebanyak 80%
responden sangat setuju memberikan pemahaman akan
pentingnya memakai kaos kaki dan sepatu Ketika keluar rumah
diperlukan oleh anak usia 4-5 tahun. Sebanyak 14% responden
setuju memberikan pemahaman akan pentingnya memakai
kaos kaki dan sepatu Ketika keluar rumah diperlukan oleh anak
usia 4-5 tahun. Sebanyak 6% responden tidak setuju
memberikan pemahaman akan pentingnya memakai kaos kaki
dan sepatu Ketika keluar rumah diperlukan oleh anak usia 4-5
tahun.
3. Hasil kuesioner diatas membuktikan bahwa sebanyak 60%
responden menyatakan setuju bahwa memberikan
pemahaman akan tahapan memakai kaos kaki dan sepatu
dipelrukan oleh anak usia 4-5 tahun. Sebanyak 32% responden
menyatakan setuju bahwa memberikan pemahaman akan
tahapan memakai kaos kaki dan sepatu dipelrukan oleh anak
usia 4-5 tahun. Sebanyak 6% responden tidak setuju
memberikan pemahaman akan pentingnya memakai kaos kaki

79
dan sepatu Ketika keluar rumah diperlukan oleh anak usia 4-5
tahun.

4. Hasil kuesioner diatas membuktikan bahwa sebanyak 52%


responden menyatakan sangat setuju bahwa adanya
pelaksanaan kegiatan belajar secara daring/online. Sebanayak
36% responden menyatakan setuju bahwa bahwa adanya
pelaksanaan kegiatan belajar secara daring/online. Sebanyak
12% responden menyatakan tidak setuju bahwa bahwa adanya
pelaksanaan kegiatan belajar secara daring/online.
5. Hasil diatas membuktikan bahwa sebanyak 52% responden
menyatakan sangat setuju bahwa dengan adanya penggunaan
media digital seperti poster digital/bukucerita digital/video
animasi dalam kegiatan belajar daring/online.Sebanyak 46%
responden menyatakan setuju bahwa dengan adanya
penggunaan media digital seperti poster digital/bukucerita
digital/video animasi dalam kegiatan belajar daring/online. Dan
sebanyak 2% responden menyatakan sangat tidak setuju
bahwa dengan adanya penggunaan media digital seperti poster
digital/bukucerita digital/video animasi dalam kegiatan belajar
daring/online.
6. Sebanyak 58% resonden sangat setuju diadakannya kegiatan
belajar online yang menagajarkan keterampilan memakai kaos
kaki dan sepatu. Sebanyak 40% responden setuju diadakannya
kegaitan belajar online yang mengajarkan keterampilan
memakai kaos kaki dan sepatu. Sebanyak 2% sangat tidak
setuju responden diadakannya kegiatan belajar online yang
mengajarkan keterampilan memakai kaos kaki dan sepatu.

80
Melalui hasil analisis tersebut, maka diperlukan pengembangan
kegiatan belajar berbasis media digital untuk menstimulasi
keterampilan memakai kaos kaki dan sepatu pada anak usia 4-5
tahun.

2. Desain/Perancangan (Design)
Perancangan mengenai produk media digital yang
dihasilkan yaitu video animasi dalam penelitian ini dijabarkan
melalui tabel dibawah ini.

Tabel IV-9 Story Board Video Animasi

Membuat
scenario cerita

Pembuat
karakter

81
Pembuatan
ilustrasi

Proses animasi

Proses
pembuatan
animasi after
effect

82
Tabel IV-10 Story Board Buku Cerita Digital

Membuat scenario cerita

Pembuatan gambar
storyboard

Pembuatan judul buku


cerita

83
Memasukkan cerita
kedalam gambar

84
Tabel IV-11 Story Board Buku Panduan

Menyusun materi
dalam ppt

Membuat folder
google drive untuk
produk media
digital

Membuat scan
barcode unutk
mengakses produk
media digital

85
Cover Pendahuluan

Pengertian Keterampilan Pengertian Media Digital

86
Panduan Penggunaan
Produk Media Digital
Poster Digital

Panduan Penggunaan Buku Panduan Penggunaan


Digital Poster Digital

87
Cara Penggunaan Media Digital Kesimpulan dan Saran

Tabel IV-12 Story Board Poster Digital

Membuat materi
untuk di taruh ke
dalam poster
digital

Memasukkan
karakter ke dalam
poster dan
Menyusun materi
ke dalam poster

88
3. Pengembangan (Development)
Setelah tahap perencaan, rancnagan produk direalisasikan
menjadi produk media digital yang siap untuk diimpelmetasikan.
Langkah pengembangan yang dilakukan meliputi uji coba
pembuatan media pada setiap ekgaitan yang ada pada produk
media digital. Selanjutnya peneliti akan melengkapi produk media
digital menjadi full colour.

Pengembangan mengenai produk media digital yang


dihasilkan yaitu video animasi dalam penelitian ini dijabarkan
melalu tabel dibawah ini.

Tabel IV-13 Pengembangan Produk Video Animasi

Tampilan Video Animasi


Cover

89
Perkenalan tokoh

Penjelasan kapan memakai kaos kaki

90
Penjelasan kapan bisa pakai kaos kaki dan sepatu

Penjelasan kapan bisa pakai kaos kaki dan sepatu

91
Cara memakai kaos kaki

Cara memakai sepatu

92
Menyampaikan informasi kegunaan pakai kaos kaki dan
sepatu

93
Pengembangan menegenai produk media digital yang
dihasilkan yaitu buku cerita digital dalam penelitian ini dijabarkan
melalui tabel dibawah ini.

Tabel IV-14 Pengembangan Produk Buku Cerita Digital

Tampilan Buku Cerita Digital

Cover depan

Dipagi hari indo sedang


kebingungan memilih
speatu yang akan
dipakai untuk olahraga.

94
Terdengar suara ibu
memanggil memerintah
unutk bergegas mandi.

Dan tidak lama ketiga


temannya dating untuk
mengajak berolahraga.

95
Setelah smapai dirumah
indo, ketiga temannya
melihat koleksi sepatu
indo.

Beserta beberapa kaos


kaki warna warni di rak
yang berbeda.

96
Selesai mandi indo
menyiapkan dan
memilihkan salah satu
dari ketiga kaos kaki
tersebut.

Setelah memilih kaos


kaki, indo pun
kebingungan memilih
sepatu yang akan
dipakai, dan akhirnya
memilih yang berwarna
kuning untuk
berolahraga.

97
Mereka berbincang satu
dengan yang lainnya
tentang mendapatkan
sepatu tersbeut dari
ahdiah yang dibeirkan
oleh ornag tuanya.

Dan diteras depan


mereka semua
memperlihatkan sepatu
yang dipakai untuk
berolahraga bersama.

98
Mereka saling bercerita
dari mana mendapatkan
sepatu tersebut

Mereka berbincang satu


dengan yang lainnya dan
mendapatkan sepatu
tersebut dari hadiah
yang diberikan oleh
ornag tuanya.

99
Ketiga temannya sangat
tertarik, sangat suka
dengan sepatu dan kaos
kaki yang dipakai indo
yang pintar memilih
unutk dipakai
berolahraga.

Dan akhirnya indo dan


teman-temannya
bergegas memulai
berolahraga bersama
mereka terlihat snagat
bahagia memakai sepatu
yang dipilihnya.

Pengembangan mengenai produk media digital yang


dihasilkan yaitu buku panduan digital dalam penelitian ini
dijabarkan melalui tabel dibawah ini.

Tabel IV-15 Pengembangan Produk Buku Panduan Digital

Cover Depan Daftar Isi

100
Pendahuluan Pengertian Keterampilan

Pengertian Media Digital Manfaat Media Digital

101
Produk Media Digital Produk Media Digital

Produk Media Digital Panduan penggunaan Poster


Digital

102
Panduan penggunaan Poster Panduan penggunaan Poster
Digital Digital

Cara Penggunaan Media Kesimpulan dan Saran


Untuk Menstimulasi
Keterampilan Memakai Kaos
Kaki dan Sepatu

103
Cover Belakang

104
Pengembangan mengenai produk media digital yang dihasilkan
yaitu poster digital dalam penelitian ini dijabarkan melalui tabel
dibawah ini

Tabel IV-16 Pengemabnagn Produk Poster Digital

Tampilan Poster Digital

105
4. Implementasi (Implementation)
Tahap selanjutnya dalam penelitian ini adalah tahap
implementasi penelitian akan menerapkan produk yang telah
dihasilkan kepada subjek penelitian. Implementasi dilakukan
secara daring/online dengan uji coba produk media digital.
Impelmentasi dilakukan dengan 3 orang anak selama 4 hari.
Berikut rangkaian kegiatan belajar daring/online dalam
implementasi penelitian.

Pada tahap implementasi penelitian peneliti mengamati


respon anak pada saat kegiatan belajar secara daring yang
dilakukan dengan menggunakan apliaksi zoom. Respon yang
diperlihat anak dapat membantu peneliti untuk menilai ketertarikan
anak terhadap produk media digital yang ditampilkan selama
kegiatan belajar online berlangsung dan menambah pengetahuan
dan menambah pemahaman tentang keterampilan memakai kaos
kaki dan sepatu. Pada saat tahap recalling penelitian memberikan
pertanyaan yang terdapat pada lembar instrument wawancara
anak usia 4-5 tahun. Pertanyaan tersebut sebanyak tujuh
pertanyaan yang terbagi menjadi empat pertanyaan pengetahuan
anak akan keterampilan memakai kaos kaki dan sepatu serta tiga
pertanyaan terkait prodak media digital seperti video animasi, buku
cerita digital dan poster digital.

Impelmentasi mengenai produk media digital pada hari


pertama dalam penelitian ini dijabarkan melalui tabel dibawah ini.

106
Table IV-17 Tahap Implementasi Hari Pertama

Hari/Tanggal Senin, 20 Desember 2021


Waktu Kegiatan 07.45-09.45 WIB
Tema Keterampilan Hidup
Subtema Memakai Kaos Kaki dan Sepatu
No Dokumentasi Keterangan
Kegiatan
1. Registrasi
• Guru mulai
mengadmit anak,
masuk zoom
• Guru memberikan
salam dan
menyapa anak
2. Pembukaan,
apersepsi, dan
bernyanyi
• Guru melakukan
apersepsi tema
dan salam
pembuka
• Mengajak anak
berdoa
sebelum belajar.
• Bonding dan
menjelaskan
peraturan acara
hari itu.

107
3.

Fisik Motorik
• Menalikan sepatu
dari kardus
Kognitif
• Video Animasi
“Hebat Pakai
Kaos Kaki dan
Sepatu”

4.

Recalling

108
Implementasi mengenai produk media digital pada hari
kedua dalam penelitian ini dijabarkan melalui tabel di bawah
ini.

Table IV-18 Tahapan Implementasi Hari kedua

Hari/Tanggal Selasa, 21 Desember 2021


Waktu Kegiatan 07.45-09.45 WIB
Tema Keterampilan Hidup
Subtema Memakai Kaos Kaki dan Sepatu
No Dokumentasi Keterangan
Kegiatan
1. Registrasi
• Guru mulai
mengadmit anak,
masuk zoom
• Guru
memberikan
salam dan
menyapa anak
2. Pembukaan,
apersepsi, dan
bertepuk
• Guru melakukan
apersepsi tema
dan salam
pembuka
• Mengajak anak
berdoa
sebelum belajar.
• Bonding dan

109
menjelaskan
peraturan acara
hari itu.
3. Story Telling
• Buku cerita
digital “Kaos Kaki
dan Sepatu
Kesukaan ku”
Kognitif
• Seriasi Sepatu
dan Kaos Kaki

4.

Recalling

Implementasi mengenai produk media digital pada hari


ketiga dalam penelitian ini dijabarkan melalui tabel di bawah
ini.

110
Table IV-19 Tahap Implementasi Hari Ketiga

Hari/Tanggal Rabu, 22 Desember 2021


Waktu Kegiatan 07.45-09.45 WIB
Tema Keterampilan Hidup
Subtema Memakai Kaos Kaki dan Sepatu
No Dokumentasi Keterangan
Kegiatan
1. Registrasi
• Guru mulai
mengadmit anak,
masuk zoom
• Guru memberikan
salam dan
menyapa anak
Pembukaan,
2. apersepsi, dan
bertepuk
• Guru melakukan
apersepsi tema
dan salam
pembuka
• Mengajak anak
berdoa
sebelum belajar.
• Bonding dan
menjelaskan
peraturan acara
hari itu.

111
3. Kognitif
• Poster Digital
“Langkah-langkah
memakai kaos
kaki dan sepatu”
Fisik Motorik
• Memakai dan
melepas Kaos
Kaki dan Sepatu
Art and Craft
• Membuat
gantungan kaos
kaki

112
4.

Recalling

Implementasi mengenai produk media digital pada hari


keempat dalam penelitian ini dijabarkan melalui tabel di bawah
ini.

Table IV-20 Tahap Implementasi Hari Keempat

Hari/Tanggal Kamis, 22 Desember 2021


Waktu Kegiatan 07.45-09.45 WIB
Tema Keterampilan Hidup
Subtema Memakai Kaos Kaki dan Sepatu
No Dokumentasi Keterangan
Kegiatan
1. Registrasi
• Guru mulai
mengadmit anak,
masuk zoom
• Guru
memberikan
salam dan
menyapa anak

113
2. Pembukaan,
apersepsi, dan
bertepuk
• Guru melakukan
apersepsi tema
dan salam
pembuka
• Mengajak anak
berdoa
sebelum belajar.
• Bonding dan
menjelaskan
peraturan acara
hari itu.
3.

Body Movement
“senam memakai
kaos kaki dna
sepatu”

114
4. Saince
• Cooking Class
Melukis bentuk kaos
kaki diatas biscuit

5.

Recalling dan
mengulang materi
selama seminggu

5. Evaluasi (Evaluation)
Pada tahap evaluasi akan dilaksanakan, melalui tes formatif
yang melibatkan ahli expert judgement, pendidik dan content
creator.

Pada situasi Pandemi Covid-19 ini, tek formatif


dilaksanakan secara daring melalui pengisian kuesioner.
Penilaian kepada anak usia 4-5 tahun dilaksanakan dengan
melakukan wawancara melalui zoom secara tertutup.

115
C. Pengujian Keefektian Model
Setelah melakukan tahapan diatas, produk media digital dari
hasil pengembangan mendapatkan umpan balik berupa komentfar dan
saran yang melibatkan dosen ahli untuk menguji kelayakan dari produk
sebelum produk diujicobakan kepada anak usia 4-5 tahun. Berikut ini
adalah paparan hasil uji coba dokumen perencaan dan produk media
digital.

1. Hasil Uji Coba Ahli (Expert Judgement)


1. a Hasil Instrumen Ahli Materi – Dokumen Perencanaan
Dalam penelitian ini hali materi yang terlibat sebagai expert
judgment adalah Niken Pratiwi, Spd, M.Pd selaku dosen Program
Studi PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri
Jakarta. Berikut data yang diperoleh dari hasil uji coba produk
dokumen perencanaan.

Hasil Instrument mengenai dokumen perencaan dalam


penelitian ini dijabarkan melalui tabel dibawah ini.

Table IV-21 Hasil Rekapitulasi Data Uji Coba Materi

Jumlah Skor Skor yang


No. Indikator %
Butir Kriterium Didapat
Kejelasan
1. materi yang 2 8 6
disampaikan
Kejelasan tujuan
2. 1 4 3
pembelajaran
Ketercapaian 83,3%
materi dengan
3. 2 8 8
tujuan
pengembangan
Keterpaduan
4. 1 4 3
materi dengan

116
kurikulum 2013
Kesesuaian
5. materi dengan 1 4 3
usia 4-5 tahun
Kesesuaian
6. metode yang 1 4 4
digunakan
Kesesuaian
7. media yang 1 4 3
digunakan
Jumlah 9 36 27
27
Presentase Keseluruhan 𝑥 100%
36

Hasil akhir dari penilaian tersebut kemudian


dikategorisasikan ke dalam kriteria kelayakan sebagai
berikut :
1) 0 - 25% = Kurang Layak
2) 26 – 50% = Cukup Layak
3) 52 – 75% = Layak
4) 76 – 100% = Sangat Layak

Berdasarkan hasil rekapitulasi yang dipaparkan pada table


rekapitulasi dari ahli materi terhadap produk dokumen
perencanaan memperoleh presentase sebesar 83% dengan
kategori Sangat Layak. Produk juga mendapatkan komentar dan
saran dari ahli materi yang mana pada bagian tertentu harus
dilakukan pada proses revisi. Berikut beberapa saran dan masukan
dari ahli materi serta tindak lanjutnya:

117
Saran dan Masukan Tindak Lanjut
Menambahkan link dari tiap Peneliti akan menambahkan link
media pembelajaran berbasis disetiap media pembelajaran
media digital pada setiap berbasis media digital yang
sumber belajar yang digunakan digunakan dalam tiap kegiatan
dalam tiap kegaitan pembelajran dan juga peneliti
pembelajaran sesuai dengan akan lebih memfokuskan tujuan
materi yang disampaikan tiap pembelajaran sesuai materi yang
hari dalam rancangan telah dirancang.
pembelajaran dan
memperhatikan tujuan
pembelajaran sesuai materi
yang telah dirancang dengan
tujuan penelitian.

1. b Hasil Instrumen Ahli Media


Dalam penelitian ini ahli media yang terlibat sebagai expert
judgment adalah Yasmin Faradiba, M.Pd selaku Dosen Program
Studi PG-PAUD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri
Jakarta. Berikut data yang diperoleh dari hasil uji coba produk
dokumen perencanaan.

Hasil Instrumen mengenai dokumen perencaan dalam


penelitian ini dijabarkan melalui tabel dibawah ini. Table IV-22
Hasil Rekapitulasi Data Uji Coba Produk Media Digital

Media Poster Digital


Jumlah Skor Skor yang
No. Indikator %
Butir Kriterium Didapat
Kejelasan
1. 2 8 5
Gambar 55%
2. Kejelasan 3 12 3

118
Tulisan
Kegunaan
poster sebagai
3. 1 4 4
media
pembelajaran
Kegunaan
poster sebagai
4. media yang 1 4 1
menarik untuk
anak usia dini
Kesesuaian
5. gambar dengan 1 4 4
materi
Gambar yang
6. ditampilkan 1 4 1
menarik
Perpaduan
7. 1 4 4
warna
Jumlah 10 40 22
22
Presentase Poster Digital 𝑥 100%
44
Media Buku Cerita Digital
Jumlah Skor Skor yang
No. Indikator %
Butir Kriterium Didapat
Kejelasan
1. 2 8 5
Gambar
Kejelasan
2. 3 12 9
Tulisan
Kegunaan
poster sebagai
3. 1 4 1
media
pembelajaran
62,5%
Kegunaan
poster sebagai
4. media yang 1 4 4
menarik untuk
anak usia dini
Kesesuaian
5. gambar dengan 1 4 1
materi

119
Gambar yang
6. ditampilkan 1 4 4
menarik
Perpaduan
7. 1 4 1
warna
Jumlah 10 40 25
25
Presentase Buku Cerita Digital 𝑥 100%
40
Media Video Animasi
Jumlah Skor Skor yang
No. Indikator %
Butir Kriterium Didapat
Kejelasan
1. 2 8 5
Gambar
Kejelasan
2. 5 20 15
Tulisan
Kegunaan
poster sebagai
3. 2 8 6
media
pembelajaran
Kegunaan
poster sebagai
4. media yang 3 12 9 73,4%
menarik untuk
anak usia dini
Kesesuaian
5. gambar dengan 1 4 3
materi
Gambar yang
6. ditampilkan 1 4 3
menarik
Perpaduan
7. 2 8 6
warna
Jumlah 16 64 47
51
Presentase Video Animasi 𝑥 100%
68

Hasil akhir dari penilaian tersebut kemudian di


kategorisasikan ke dalam kriteria kelayakan sebagai berikut :
1) 0 - 25% = Kurang Layak

120
2) 26 – 50% = Cukup Layak
3) 52 – 75% = Layak
4) 76 – 100% = Sangat Layak

Berdasarkan hasil rekapitulasi yang dipaparkan pada table


rekapitulasi dari ahli media terhadap produk Poster Digital
memperoleh presentase sebesar 55% dengan kategori Layak.
Produk Buku Cerita Digital memperoleh presentase sebesar 62,5%
dengan kategori Layak dan produk Video Animasi memperoleh
presnatse sebesar 73,4% dengan kategori Layak.Produk juga
mendapatkan komentar dan saran yaitu Layak. Secara
keseluruhan, penilaian ahli media terhadap produk dalam
penelitian ini memperoleh presentase 63,6% dengan kategori
Layak.

1. c Hasil Instrumen Penilaian Pendidik


Pada penelitian ini,terdapat dua orang pendidik dari
berbeda sekolah yaitu RA Al-Jihad dan RA An-Nozomiyah Jakarta
yang terlibat untuk menilai produk dalam penelitian ini. Pendidik
yang melakukan expert judgment dalam penelitian ini sudah
menerapkan kegiatan belajar daring/online selama masa Pandemi
Covid-19.

Pada tahap ini, dilakukan proses evaluasi dan penilaian dari


dua ornag pendidik secara daring/online. Tahapan ini bertujuan
untuk mengetahui kelayakan produk berdasarkan prespektif
pendidik di Lembaga PAUD. Berikut data yang diperoleh dari hasil
uji coba produk oleh pendidik 1.

121
Table IV-23 Hasil Rekapitulasi Pendidik (1)

Bu Mega – RA An-Nozomiyah
Dokumen Perencanaan Kegiatan Belajar
Jumlah Skor Skor yang
No. Indikator %
Butir Kriterium Didapat
Kejelasan
1. 1 4 4
materi
Kejelasan
2. 1 4 4
tulisan
Keterpaduan
materi dengan
3. 95%
kurikulum 2013 1 4 4
PAUD
Kesesuaian
4. materi dengan
usia anak 1 4 4
5. Tampilan modul 1 4 3
Jumlah 5 20 19
19
Presentase Dokumen Perencanaan 𝑥 100%
20
Media Poster Digital
Jumlah Skor Skor yang
No. Indikator %
Butir Kriterium Didapat
Kejelasan
1. gambar dan
1 4 4
tulisan
Materi yang
ditampilkan
2. 1 4 4
sesuai tujuan
pembelajaran
Materi yang
95%
disampaikan
3. sesuai untuk 1 4 4
usia saran yaitu
4-5 tahun
Kesesuaian
4. gambar dan 1 4 3
tulisan
5. Tampilan Poster 1 4 4

122
Digital
Jumlah 5 2 19
19
Presentase Poster Digital 𝑥 100%
20
Media Buku Cerita Digital
Jumlah Skor Skor yang
No. Indikator %
Butir Kriterium Didapat
Kejelasan
1. gambar dan 1 4 4
tulisan
Materi yang
ditampilkan
2. 1 4 4
sesuai tujuan
pembelajaran
Materi yang
disampaikan 95%
3. sesuai untuk 1 4 4
usia saran yaitu
4-5 tahun
Kesesuaian
4. gambar dan 1 4 3
tulisan
Tampilan Poster
5. 1 4 4
Digital
Jumlah 5 20 19
20
Presentase Buku Cerita Digital 𝑥 100%
20
Media Video Animasi
Jumlah Skor Skor yang
No. Indikator %
Butir Kriterium Didapat
Kejelasan
1. gambar dan 1 4 4
tulisan
Materi yang
ditampilkan
2. 1 4 4
sesuai tujuan 100%
pembelajaran
Materi yang
disampaikan
3. 1 4 4
sesuai untuk
usia saran yaitu

123
4-5 tahun
Kesesuaian
4. gambar dan 1 4 4
tulisan
Tampilan Poster
5. 1 4 4
Digital
Jumlah 5 20 20
20
Presentase Video Animasi 𝑥 100%
20

No. Produk Penelitian Presentasi Media Digital


1. Dokumen Perencanaan 95%
2. Poster Digital 95%
3. Buku Cerita Digital 95%
4. Video Animasi 100%
385
Rata-rata Keseluruhan 𝑥 100% = 96,2%
400

Hasil akhir dari penilaian tersebut kemudian


dikategorisasikan ke dalam kriteria kelayakan sebagai berikut:

1) 0 – 25 % = Kurang Layak
2) 26 – 50 % = Cukup Layak
3) 52 – 75 % = Layak
4) 76 – 100 % = Sangat Layak

Berdasarkan hasil rekapitulasi yang dipaparkan pada tabel


rekapitulasi dipaparkan pada tabel rekapitulasi dari pendidik 1
terhadap produk Dokumen Perencaan memperoleh presentase
sebesar 95% dengan kategori Sangat Layak. Produk Poster
Digital memperoleh presentase sebesar 95% dengan kategori
Sangat Layak. Produk Buku Cerita Digital memperoleh
presentase 95% dengan kategori Sangat Layak dan produk Video

124
Animasi memperoleh presentase sebesar 100% dengan kategori
Sangat Layak. Secara keseluruhan, penilaian pendidik (1)
terhadap produk dalam penelitian ini memperoleh presentase
96,2% dengan kategori Sangat Layak.

Berikut data yang diperoleh dari hasil uji coba produk


oleh pendidik 2.

Table IV-24 Hasil Rekapitulasi Penilaian Pendidik (2)

Bu Tiqoh – RA Al-Jihad
Dokumen Perencanaan Kegiatan Belajar
Jumlah Skor Skor yang
No. Indikator %
Butir Kriterium Didapat
1. Kejelasan materi 1 4 4
2. Kejelasan tulisan 1 4 3
Keterpaduan
materi dengan
3. 1 4 4
kurikulum 2013
90%
PAUD
Kesesuaian
4. materi dengan 1 4 3
usia anak
5. Tampilan modul 1 4 4
Jumlah 5 20 18
18
Presentase Keseluruhan 𝑥 100%
20
Media Poster Digital
Jumlah Skor Skor yang
No. Indikator %
Butir Kriterium Didapat
Kejelasan
1. gambar dan 1 4 4
tulisan
Materi yang
ditampilkan 100%
2. 1 4 4
sesuai tujuan
pembelajaran
Materi yang
3. 1 4 4
disampaikan

125
sesuai untuk
usia saran yaitu
4-5 tahun
Kesesuaian
4. gambar dan 1 4 4
tulisan
Tampilan Poster
5. 1 4 4
Digital
Jumlah 5 20 20
20
Presentase Keseluruhan 𝑥 100%
20
Media Buku Cerita Digital
Jumlah Skor Skor yang
No. Indikator %
Butir Kriterium Didapat
Kejelasan
1. gambar dan 1 4 4
tulisan
Materi yang
ditampilkan
2. 1 4 4
sesuai tujuan
pembelajaran
Materi yang
disampaikan 100%
3. sesuai untuk 1 4 4
usia saran yaitu
4-5 tahun
Kesesuaian
4. gambar dan 1 4 4
tulisan
Tampilan Poster
5. 1 4 4
Digital
Jumlah 5 20 20
20
Presentase Keseluruhan 𝑥 100%
20

126
Media Video Animasi
Jumlah Skor Skor yang
No. Indikator %
Butir Kriterium Didapat
Kejelasan
1. gambar dan 1 4 4
tulisan
Materi yang
ditampilkan
2. 1 4 3
sesuai tujuan
pembelajaran
Materi yang
disampaikan 90%
3. sesuai untuk 1 4 4
usia saran yaitu
4-5 tahun
Kesesuaian
4. gambar dan 1 4 3
tulisan
Tampilan Poster
5. 1 4 4
Digital
Jumlah 5 20 19
18
Presentase Keseluruhan 𝑥 100%
20

No. Produk Penelitian Presentasi Media Digital


1. Dokumen Perencanaan 90%
2. Poster Digital 100%
3. Buku Cerita Digital 100%
4. Video Animasi 90%
380
Rata-rata Keseluruhan 𝑥 100% = 95%
400

127
Hasil akhir dari penilaian tersebut kemudian
dikategorisasikan ke dalam kriteria kelayakan sebagai berikut:

1) 0 – 25 % = Kurang Layak
2) 26 – 50 % = Cukup Layak
3) 52 – 75 % = Layak
4) 76 – 100 % = Sangat Layak

Berdasarkan hasil rekapitulasi yang dipaparkan pada tabel


rekapitulasi dipaparkan pada tabel rekapitulasi dari pendidik 2
terhadap produk Dokumen Perencaan memperoleh presentase
sebesar 90% dengan kategori Sangat Layak. Produk Poster
Digital memperoleh presentase sebesar 100% dengan kategori
Sangat Layak. Produk Buku Cerita Digital memperoleh
presentase 100% dengan kategori Sangat Layak dan produk
Video Animasi memperoleh presentase sebesar 90% dengan
kategori Sangat Layak. Secara keseluruhan, penilaian pendidik
(2) terhadap produk dalam penelitian ini memperoleh presentase
95% dengan kategori Sangat Layak.

Dapat disimpulkan dari hasil presentase rata-rata produk


penelitian yang telah diujicobakan pada dua pendidik, didapatkan
data sebagai beirkut :

128
Pendidik Pendidik Rata-rata
Produk
1 2 Keseluruhan
Penelitian 191,2
96,2% 95% 𝑥 100% = 95,6%
200

Berdasarkan hasil tersebut, hasil presentasi rata-rata


produk dalam penelitian ini yang telah di expert judgment oleh dua
pendidik dari RA An-nozamiyah dan RA Al-Jihad Jakarta
memperoleh persentasi sebesar 95,6% dengan kategori Sangat
Layak.

1. d Hasil Instrumen Content Creator


Dalam penelitian ini, content creator yang terlibat sebagai
expert judgment adalah Ruadya Valya Nugrahanti,S.Pd selaku
Content Creator AIMMA (Anak Indonesia Mandiri dna Maju).
Berikut data yang diperoleh dari hasil uji coba produk Buku
Panduan Digital.

Table IV-24 Hasil Rekapitulasi Penilaian Content Creator

Buku Panduan
Keterampilan Mencuci Tangan dan Kaki Anak Usia 4-5 Tahun
Jumlah Skor Skor yang
No. Indikator %
Butir Kriterium Didapat
Kejelasan
1. 1 4 4
materi
Kejelasan
2. 3 12 12 100%
modul
Tampilan
3. 1 4 4
modul
Jumlah 5 20 19
20
Presentase Keseluruhan 𝑥 100%
20

129
Hasil akhir dari penilaian tersebut kemudian
dikategorisasikan ke dalam kriteria kelayakan sebagai berikut:

1) 0 – 25 % = Kurang Layak
2) 26 – 50 % = Cukup Layak
3) 52 – 75 % = Layak
4) 76 – 100 % = Sangat Layak

Berdasarkan hasil rekapitulasi yang di paparkan pada tabel


rekapitulasi dari content creator terhadap produk Buku Panduan
Digital memperoleh presnetase sebesar 100% dengan kategori
Sangat Layak.

1. e Hasil Uji Efektivitas


Pada hasil uji efektivitas, peneliti melibatkan 3 orang
anak usia 4-5 tahun. Kegiatan berlangsung selama 4 hari
dan dilakukan secara daring/online menggunakan aplikasi
Zoom. Uji efektivitas pada anak, terdiri dari dua bagian,
yaitu melakukan kegiatan belajar secara daring/online dan
melakukan wawancara kepada anak terkait produk. Tujuan
dari uji efektivitas pada anak ini ialah guna mengetahui
pengetahuan dan menambah pemahaman anak usia 4-5
tahun setelah menyimak materi dan meilhat tempilan pada
produk media digital.

Melalui hasil uji efektivitas terbatas produk media


digital yang tekah dilakukan, maka diperoleh data sebagai
berikut.

130
Skor Skor yang
No Nama Anak %
Kriterium Didapat
1. Erlangga 7 7 100%
2. Faza 7 7 100%
3. Malik 7 7 100%
21
Presentase Keseluruhan 𝑥 100% 100%
21

Hasil akhir dari penilaian tersebut kemudian


dikategorisasikan ke dalam kriteria kelayakan sebagai berikut :

1) 0 – 25 % = Kurang Layak
2) 26 – 50 % = Cukup Layak
3) 52 – 75 % = Layak
4) 76 – 100 % = Sangat Layak

Berdasarkan hasil rekapitulasi yang dipaparkan pada tabel


rekapitulasi dari hasil uji efektivitas terhadap produk media digital
memperoleh presntase sebesar 100% dengan kategori Sangat
Layak.

D. Analisis Hasil Pengembangan


Berdasarkan hasil peneliaian expert judgment, penilaian
pendidik, conten creator, serta uji coba dengan 3 orang anak usia 4-5
tahun, produk media digital berupa poster digital, buku cerita digital,
dan video animasi dapat dikatakan sudah layak digunakan sebagai
salah satu produk media digital unutk menstimulasi keterampilan
memakai koas kaki dan speatu anak usia 4-5 tahun. Buku panduan
yang menjadi refrensi untuk orang tua dan pendidik dalam
menggunakan produk media digital pada penelitian ini dapat dikatakan
sudah layak digunakan.

131
Dari tahapan-tahapan yang telah dilalui, peneliti menemukan
beberapa kelebihan dan kekurnagan dari produk media digital yang
dikembangkan. Kelebihan dan kekurnagan pada produk media digital
untuk saat ini adalah:

1. Kelebihan Produk
a. Produk mudah diakses

Pengembangan produk media digital dengan mudah


diakses oleh pengguna manapun, baik pendidik maupun orang
tua dan dapat disebarluaskan sehingga produk dapat lebih
bermanfaat. Pengguna hanya perlu mengunduh produk media
digital melalui link gdrive yang telah disediakan. Produk media
digtal dalam penelitian ini mudah digunakan, karena pengguna
hanya perlu mengunduh dan produk media digital dapat
digunakan dan dimanfaatkan untuk menstimulasi keterampilan
memakai kaos kaki dan sepatu anak usia 4-5 tahun.

b. Buku Cerita Digital memiliki format gambar yang full colour

Buku Cerita Digital dalam penelitian ini memiliki gambar


yang color full sehingga terlihat menarik oleh anak usia 4-5
tahun. Alur cerita yang ringan membuat anak mudah
memahami materi pembelajran yang ingin disampaikan oleh
pendidik, anak dapat mengobsevasi dan berimajinasi dari
cerita atau gambar dalam buku cerita.

c. Terdapat standar kompetensi

Materi yang mudah dipahami oelh anak usai 4-5 tahun


merupakan salah satu tujuan yang ingin dicapai dalam
pembelajaran. Oleh karena itu, produk media digital dalam

132
penelitian ini memiliki standar kompetensi. Pendidik dapat
mengetahui ketercapaian dari hasil pembelajaran anak usia 4-
5 tahun dan mengamati sejauh mana perkembangan anak
tersebut.

d. Dinilai oleh ahli media


Prodak media digital seperti video animasi, poster digital,
buku cerita digital divalidasi oleh ahli media sebelum
ditayangkan kepada anak usia 4-5 tahun. Validasi ini
bertujuan untuk mengetahui apakah media yang dibuat
layak untuk ditayangkan kepada anak usia 4-5 tahun.

2. Kekurangan Produk
Salah satu kekurangan dari produk media digital dalam
penelitian ini adalah produk video animasi. Video animasi memiliki
latar tempat yang sama.Format video animasi tak hanya memiliki
kelebihan ternyata memiliki kekurangan. Ketika video animasi
sudah diperlihatkan latar tempat didalam video hanya 2 kali
berubah.

Penggunaan produk media digital dalam penelitian


membutuhkan gadget seperti laptop ataupun handphone dalam
penggunaannya. Oleh karena itu, penggunaan produk media
digital dianjurkan memiliki Batasan waktu dalam penggunaannya
untuk menjaga Kesehatan mata anak usia dini dan pengguna
produk media digital. Pengawasan oleh orang dewasa disekitar
anak usia dini snagat diperlukan untuk mencegah resiko yang
dapat terjadi.

133
3. Kebermanfaatan Produk
Produk media digital dalam penelitian ini memiliki manfaat
sebagai refrensi materi pembelajaran dan sebagai salah satu
media pembelajaran yang mudah diakses dan diikuti oleh pendidik
yang ingin menstimulasi keterampilan memakai kaos kaki dan
sepatu anak usia 4-5 tahun di lembaganya.

134
E. Keterbatasan Penelitian
Dalam proses penelitian ini, ada beberapa keterbatasan yang
dialami peneliti, diantaranya:

1. Keterbatasan sosialisasi produk media digital

Penggunaan produk media digital ini dapat disosialisasikan


kepada pendidik dan orang tua sehingga penggunaan dapat
dilakukan secara maksimal. Akan tetapi, dengan kondisi Pandemi
Covid-19 peneliti mengalami kesulitan untuk mensosialiasikan
produk media digital kepada pendidik dan orang tua. Oleh karena
itu, peneliti membuat buku panduan untuk orang tua dan pendidik
untuk mengetahui dan memahami penggunaan dalam produk
media digital dalam penelitian ini.

Ketika peneliti melakukan tahap impelmentasi produk media


digital melalui kegiatan belajar daring/online, seringkali sinyal
peneliti atau peserta didik mengalami gangguan jaringan dan
mengakibatkan beberapa anak tertinggal dalam kegiatan belajar.
Pada prosesnya, peneliti akan mengulang Kembali materi
terhadap anak yang mengalami gangguan sinyal agar anak tidak
tertinggal materi pembelajaran.

2. Keterbatasan pelakasnaan uji coba dalam penyesuaian waktu


Peneliti mengalami kesulitan dalam penyesuaian waktu
untuk pelaksaan kegiatan belajar daring secara online. Peserta
didik dalam penelitian ini memiliki latar belakang berbeda dan
bersekolah ditempat yang berbeda walaupun peserta didik
berdomisili didaerah jabodetabek. Oleh karena itu, peneliti
melakukan uji coba kepada peserta didik di pagi hari menjelang
siang haru yang tidak mengganggu aktivitas peserta didik.

135
136
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bedasarkan hasil analisis data dan pembahasaan yang
telagh peneliti paparkan pada bab sebelumnya dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengembangan kegiatan belajar berbasis media digital


menghasilkan produk media digital berupa video animasi,
buku cerita digital, poster digital dan buku panduan.
Kegiatan berbasis media digital ini diharapkan memudahkan
para pendidik dan ornag tua dalam menstimulasi
keterampilan memakai kaos kaki dan sepatu anak usia 4-5
tahun.
2. Pengembangan kegiatan belajar berbasis media digital yang
dikembangkan disesuaikan dengan kebutuhan pendidik dan
orang tua dalam menstimulasi keterampilan memakai kaos
kaki dan sepatu anak usia 4-5 tahun. Produk media digital
pada penelitian in dapat meningkatkan pengetahuan dan
sikap anak terhadap keterampilan memakai kaos kaki dan
sepatu.
3. Produk media digital telah memenuhi kriteria valid dari
penilai dari para ahli pad aaspek kelayakan isi, kelayakan
penyajian, dan kebahasaan.
4. Rancangan kegiatan belajar yang dikembangkan bertujuan
untuk menguji kelayakan pada produk media digital kepada
anak usia 4-5 tahun. Adapun penilaian dari ahli materi yaitu
memperoleh presentase 83% dengan kategori sangat layak.

137
5. Produk media digital dapat meningkatkan pengetahuan anak
dalam keterampilan memakai kaos kaki dan sepatu. Adapun
penilaian dari ahli media yaitu memperoleh presentase
63,3% dengan kategori layak.
6. Kegiatan belajar dan produk media digital memperoleh
penilaian dari dua ornag pendidik Lembaga PAUD yang
memperoleh presentase 95,6% dengan kategori sangat
layak.
7. Peneliti melakukan uji efektivitas produk media digital
kepada 3 orang anak yang ebrudisa 4-5 tahun yang
dilaksanakan selama 4 hari menggunakan aplikasi Zoom.
8. Produk buku panduan dinilai oleh content creator dan
mendapatkan presentase 100% dengan kategori sangat
layak. Presentase keseluruhan yang didapat yaitu 85,5%
dengan kategori sangat layak.

B. Implikasi
Pengembangan kegiatan belajar berbasis media gital ini
dapat diimplikasikan dengan dimanfaatkan sebagai:

1. Media pembelajaran untuk menstimulasi ketermapilan


memakai kaos kaki dan sepatu pada anak usia 4-5 tahun
melalui kegiatan belajar daring/online.
2. Buku Panduan digital dapat digunakan oleh pendidik dan
orang tua untuk mengakses produk media digital dimana
saja dan kapan saja dengan menggunakan gadget sebagai
media pendukungnya.
3. Produk media digital mendukung terciptanya suasana
menyenangkan sehingga dapat memberikan stimulasi

138
ketermapilan memakai kaos kai dan sepatu kepada anak
usia 4-5 tahun.
4. Pendidik membelajarkan dan menstmulasi ketermapilan
anak melalui kegiatan belajar daring/online.
5. Orang tua dapat ikut mengawasi dan menemani peserta
didik selama kegiatan belajar daring/online berlangsung, dan
ornag tua dapat menerapkan pembiasaan dirumah dari hasil
kegiatan belajar daring/online.

139
C. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan,
beberapa saran yang dapat diberikan antara lain:

1. Bagi orang tua

Orang tua diharapkan selalu mengawasi dan


menemani anak ketika kegiatan belajar dilakukan secara
daring/online. Orang tua juga diharpakan bijak dalam
penggunaan gadget untuk anak usia dini.

2. Bagi pendidik

Pendidik diharpakan dapat melakukan kegiatan


pembelajaran dari rumah yang dilakukan secara
daring/online tanpa adnaya hambatan. Pendidik juga
diharpakan dapat mengembangkan dan membuat sebuah
produk media digital yang lebih menarik dan memiliki materi
tambahan untuk menstimulasi keterampilan memakai kao
kaki dan sepatu pada anak usia 4-5 tahun.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti selnajutnya diharapkan dapat


mengembangkan sebuah produk media digital untuk
menstimulasi keterampilan memakai kaos kaki dan sepatu
pada usia lainnya dan dapat melakukan kegiatan belajar
daring/online disaat pandemi Covid-19. Karne jarak
bukanlah suatu halangan maupun hambatan untuk
membelajarkan suatu pengetahuan baru kepada anak usia
dini.

140
DAFTAR PUSTAKA
Allen, K. Eillen dan Marotz Lynn R. (2010) Profil Perkembangan Anak,
Prakelahiran Hingga Usia 12 Tahun.Jakarta: PT.Indeks

Amini Mukti,2014, Modul 1” Perkembangan dan Konsep Dasar


Pengembangan Anak Usia Dini”, Jakarta: Universitas Terbuka.
Arsyad, A,Media pembelajaran (Jakarta:Rajawali Pers,2011)

Benny A. Pribadi, “Desain dan Pengembangan Program Pelatihan Berbasis


Kompetensi Implementasi Model ADDIE”,(Jakarta : Prenada Media
Group,Cet 2,2016).
Bredekamp,S & Copple,C.(Eds), Developmentally Appropriate Practice in
Early Chilhood Programs.Revised Edition, (Washington
Dc:NAEYC,1997).
D Astuti Irene Siti, “Pengembangan Keckapan hidup (life skill) melalui
penanaman etos kerja dan membangun kreativitas anak”, Jurnal
Cakrawala No.1 (Februari 2003)
Dancow, Cara Gadget Menstimulasi Tumbuh Kembang Anak
https://www.dancow.co.id/dpc/artikel/3-plus/cara-gadget-menstimulasi-
tumbuh-kembang-anak. diunduh pada tanggal 16 juni 2021.
Depkes RI, Pedoman PelaksanaanStimulasi, Deteksi dan Intervensi
DiniTumbuh Kembang Anak Di Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar,
(Jakarta,2005).
Dian Windianti,Purwadi dan Ismatul Khasanah, “Nilai-Nilai Kemandirian Anak
Melalui Scaffolding Pada Usia 3-4 Tahun Di Kelompok Bermain PAUD”,
Jurnal PAUDIA vol.8.no.1(2019).

Ebta Setiawan, KBBI Offline,20121-2017,Http://kbbi.web.id/giat/kegiatan.

141
Ekawati Yeni, “Pelaksaan Pembelajaran Pengembangan Diri Memakai Kaos
Kaki dan Sepatu pada Anak Autis kelas 1 SDLB di SLB Khusus Autis
Anggita”,Widia Ortodidaktika 5.12(2016).
Fajriani Kartika,” Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Anak
Melalaui Kegiatan Keterampilan Hidup Montessori Pada Anak Kelompok
A di PAUD Islam Silmi Samarinda”, Southeast Asian Journal of Islamic
Education, Vol.02 No.01(2019).
Falah Nurul Feby, Skripsi: “Penerapan Metode Drill Terhadap Peningkatan
Keterampilan Memakai Sepatu Bertali Pada Anak Tunagrahita Sedang
Kelas V Di SLB Negeri 1 Gowa” (Makassar:UNM,2020).
Felecia Claresta dan Trisno Rudy, “Ruang Komunitas Digital dan
Budaya”,Jurnal Stupa, Vol.3 No.1 (2021),h.25. Diunduh pada 23 Juni
2021.
Hadi Sofyan dan Suryono Yoyon,” Pengembangan Model Evaluasi
Pendidikan Kecakapan Hidup pada Pendidikan Luar Sekolah”, Jurnal
Penelitian dan Evaluasi Pendidikan,Vol.18 No.12(2014).
Hadi Sofyan dan Suryono Yoyon,” Pengembangan Model Evaluasi
Pendidikan Kecakapan Hidup pada Pendidikan Luar Sekolah”, Jurnal
Penelitian dan Evaluasi Pendidikan,Vol.18 No.12(2014).
Hartono, PAIKEM Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif, dan
Menyenangkan (Pekanbaru:Zanafa,2008).
Heinich, Robert, et al, Instructional Media and Technology for Learning, (New
Jersey: Prentice Hall,1999).
Idris Apandi. 2020.Mengenal Buku Panduan/Pedoman,
https://www.kompasiana.com/idrisapandi/5f930415d541df356c63f602/m
engenal-buku-panduan-pedoman?page=all , Diunduh pada 21 Juni
2021.

142
Juita Ratna,”Peningkatan Kemampuan Berhitung Anak Melalui Permainan
Menakar Air Di TK Aisyiyah Koto Kaciak Maninjau”,Junral Pesona
PAUD,Vol.1 No.1(2012).
Klein, M. D. 1983. Pre-dressing skills: skill starters for self-help development.
Communication Skill Builders.
Kosegeran B Helmy,Ismanto Yudi Amatus dan Babakal Abram, “Hubungan
Tingkat Pengetahuan Orang Tua Tentang Stimulasi Dini Dengan
Perkembangan Anak Usia 4-5 Tahun Di Desa Ranoketang Atas”, e-
journal keperawatan, Vol.1 No.1 (Agutus 2013).
Kbbi, K. B. B. I. (2016). Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Kementerian
Pendidikan Dan Budaya.
Kusumawati Niniek dan Maruti Sri Endang, Strategi Belajar mengajar Di
Sekolah Dasar (Magetan:AE Media Grafika,2019).
Lektur.Id, 2 Arti Kata Stimulasi di Kamus Besar Bahasa Indoneisa (KKBI),
https://kbbi.web.id/stimulasi . Diunduh pada 21 Juni 2021.
Lentera keluarga, mengajarkan anak memakai sepatu
sendiri,2017,https://lenterakeluarga.com/mengajarkan-anak-memakai-
sepatu-sendiri. Diunduh pada tanggal 8 Juni 2021.

Leonardo Bloomfield, Language (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,1995).


Magta, M. (2013). Konsep pendidikan Ki Hajar Dewantara pada anak usia
dini. Jurnal pendidikan usia dini, 7(2), 221-229.
M. Romli dan Asep Syamsul, Jurnalistik Online: Panduan Praktis Mengelola
Media Online (Bandung: Nuansa Cendekia,2012).
Maria J Wanta, “Pengembangan Kemandirian Anak Tunagrahita
Mampu Latih”, (Jakarta: Depdiknas,2007).
Martin H.Manser, Fergus MC.Gauran,Oxford Learner’s Pocket Dictinary, New
Edition, (Oxford:Oxforf University Press,1995).
Muhammad Thobrni dan Arif Mustofa,Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: Ar-
Ruzz Media,2011).

143
National Institute for the Mentally Handicapped (Ministry of Welfare, Govt. of
India), “Dressing”, (India:Sree Ramana Process 2001).
Nurani Yuliani, Pratiwi Niken, “Tematik Integratif Berbasis Karakter Dalam
Menstimulasi Keterampilan Vokasional Anak Usia 5-6 Tahun”, Seminar
Nasional dan Call for Paper “Membangun Sinegritas Kelaurga dan
Sekolah Menuju PAUD Berkualitas”, 2018.
Nurani Yuliani,“Pengembangan Media Daur Ulang Berbasis Kecerdasan
Jamak Dalam Peningkatan Keterampilan Hidup Anak Usia
Dini”,Cakrawala Pendidikan,no.1(Feb.2012).
Oka Prayuda Barsan, Hendra Alfani dan Septiana Wulandari,”Perubahan
Pilihan Dalam Mengakses Tayangan Media Informasi Dari Media
Streaming Ke Media Digital ( Studi Kasus Pada Masyarakat Desa
Lunggaian Kecamatan Lubuk Batang Kabupaten Ogan Komering Ulu)”,
Jurnal Komunikasi Budaya, vol.1 No.2(2020).
Pusat Penerjemah, Buku Manual/Panduan atau Manual Book, Lebih dari
Satu Bahasa, Kenapa?, https://pusatpenerjemah.id/buku-manual-
panduan-atau-manual-book-lebih-dari-satu-bahasa-kenapa/ ,Diunduh
pada 21 Juni 2021.
Rahayu Dwi Utami,”Pendidikan Kecakpaan Hidup (life skill) untuk anak usia
dini”, INA-Rxiv,April 2018.
Rahmat Saeful Rahmat,Strategi Belajar Mengajar (Surabaya:Scopindo Media
Pustaka,2019).
Sa’diyah khalimatus Lida dan Eka Veryudha,Tumbuh Kembang dan toilet
Traning pada Masa Golden Age,(Mojokerto:Karya Bina Sehat,2017).
Slameto,Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya (Jakarta:Rineka
Cipta,2010).
Soetjiningsih, Tumbuh Kembang Anak, (Jakarta:EGC,1995).
Sontrock W. Jhon,Child development. 13th edition,(New York: Mc-Graw-Hill
Companies 2011).

144
Sri Wartini,”Implementasi Model Pembelajaran Sentra pada TK Labschool
STAI Bani Saleh Bekasi”,Jurnal Obesesi,Vol.4 Issue 1(Oktober 2019).

Sugiyono, “Metode Penelitian dan Pengembangan”, (Bandung:


Alfabeta,2015).

Sumiyati,Suparmi,Santjaka Aris dan Hapsari Wanodya, “Stimulasi


Perkembangan Anak Usia 4-5 Tahun”, ejournal Poltekkes, Vol.12
No.2(2016).
Suparyogo, I. (2001). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.
Bandung: Alfabeta. Yogyakarta: Andi.
Suryana Dadan,2014, Modul 1” Dasar-Dasar Pendidikan TK”, Jakarta:
Universitas Terbuka.
Syifa Lisrayanti dan Fidesrinur,”Penanaman Kemandirian Pada Anak di
Sekolah First Rabbit Preschool and Daycare” Jurnal AUDHI vol.2 No.2.
Januari 2020.:Jakarta

Tim Pengembangan Ilmu Pendidikan FIP-UPI,”Ilmu dan aplikasi pendidikan


bagian 2”,(Bandung: Imperial Bhakti Utama,2007).
Tim SIMKue.Undang-Undang NO.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional,Jakarta.
World Health Organization,Preventing violence by developing life skills in
children and adolescents,(Swizerland:WHO Press,2009).
Yuliani Nurani dan Niken Pratiwi,”Digital Media for the Stimulation of Early
Childhood Self Help Skills”,Jurnal Atlantis Press,Vol.487(2020).
Yuliani Nurani, Nur Qomariah dan Elindra Yetti,”Pengaruh Media
Pembelajaran Digital Animasi dan Kepercayaan Diri terhadap Hasil
Belajar Pendidikan Agama Islam Anak”, Jurnal obsesi, Vol.3 Issue 2
(2020).

145
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Rohadatul Aisy Rajjiyah dilahirkan di Bekasi,


02 November 1999. Anak 1 dari 3 bersaudara,
dari pasangan Bapak Hasyim dan Ibu Aminah
Ramin.
Penulis pertama kali masuk pendidikan
Formal di SDIT Al-Iman pada tahun 2005 dan
tamat pada tahun 2011. Pada tahun yang
sama penulis melanjutkan Pendidikan ke SMP Negeri 138
Jakarta dan tamat pada tahun 2013. Setelah tamat di SMP,
penulis melanjutkan ke SMA Negeri 103 Jakarta dantamat pad
atahun 2017. Dan pada tahun yang sama penulis terdaftar
sebagai mahasiswi di Universitas Negeri Jakarta Fakultas Ilmu
Pendidikan Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
melalui Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB)

146
LAMPIRAN

LEMBAR PERSETUJUAN PERBAIKAN HASIL SKRIPSI PENELITIAN

147
148
LEMBAR PERSETUJUAN PERBAIKAN SEMINAR PROPOSAL

Judul : Pengembangan Kegiatan Belajar Berbasis Media Digital


untuk Menstimulasi Keterampilan Memakai Kaos Kaki
dan Sepatu Anak Usia 4-5 Tahun

Nama Mahasiswa : Rohadatul Aisy Rajjiyah

Nomor Registrasi : 1105617017

Program Studi : Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Tanggal Seminar Proposal Penelitian : Kamis, 5 Agustus 2021

T
a
n
Nama Saran Perbaikan Tandatangan g
g
a
l

0
3
-

N
o
Dra. Yuliani Nurani,
Perbaiki sesuai saran v
M.Pd e
dosen penguji
m
(Pembimbing I)
b
e
r
-
2
0

149
2
1

0
8
-

N
o
v
Dra. Yudrik e
Pebaiki sesuai saran dosen
Jahja,M.Pd m
penguji b
(Pembimbing II) e
r

-
2
0
2
1

2
3
-
1. Perbaikan pada O
teknik penulisan k
Dra. Yasmin Faradiba, pada proposal t
2. Perbaikan pada ketikan o
M.Pd
footnote pada proposal b
(Penguji) 3. Perbaikan pada daftar e
pustaka pada proposal r
-
2
0
2
1

150
Niken Pratiwi, M.Pd 1. Teknin penulisan dan
(Penguji) kutipan pada proposal
2. Perbaikan pada latar
02-
belakang, judgent penelitian November -
tidak dapat langsung 2021
memberikan kesimpulan,
tetapi lebih dalam
emebrikan sebuah
kesimpulan
3. Perbaikan pada BAB II
salah satu teori memakai
kaos kaki dna sepatu
sebagai penguat untuk judul
4. Penambahan pada
penelitian relevan

151
LAMPIRAN

DIAGRAM HASIL SURVEY

KEGIATAN BELAJAR BERBASIS MEDIA DIGITAL UNTUK


MENSTIMULASI KETERAMPILAN MEMAKAI KAOS KAKI DAN SEPATU
ANAK USIA 4-5 TAHUN

152
153
154
155
TANGGAPAN SURVEY

KEGIATAN BELAJAR BERBASIS MEDIA DIGITAL UNTUK


MENSTIMULASI KETERAMPILAN MEMAKAI KAOS KAKI DAN SEPATU
ANAK USIA 4-5 TAHUN

Nur Aini,
Adiba Shakila Muhammad Ayesha
Pertanyaan dan Nama Ibu nur dan anin
Atmarini Ashfa khairiin
Nurrohman

Nomor Whatsapp 081546278835 85933533300 085695067724 0895325488437


Ibu dan Bapak
Suadara/saudari saat ini Jakarta Timur Jakarta Timur Jakarta Timur Jakarta Timur
berdomisili di
Lembaga PAUD anak Raudhatul Raudhatul Raudhatul Taman Kanak-
tempuh saat ini Athfal Athfal Athfal Kanak
Apa jenis kelamin anak
Perempuan Laki-laki Perempuan Perempuan
Anda
Menurut
Bapak/Ibu/Saudara/i
pemahaman memakai Sangat Tidak Sangat Tidak Sangat Tidak
Setuju
kaos kaki dan sepatu Setuju Setuju Setuju
harus diberikan pada anak
usia 4-5 tahun?
Menurut
Bapak/Ibu/Saudara/i
pemahaman akan
Sangat Tidak Sangat Tidak Sangat Tidak Sangat Tidak
pentingnya memakai kaos
Setuju Setuju Setuju Setuju
kaki dan sepatu ketika
keluar rumah diperlukan
oleh anak usia 4-5 tahun?
Menurut
Bapak/Ibu/Saudara/i
pemahaman akan tahapan
Sangat Setuju Setuju Setuju Sangat Setuju
memakai kaos kaki dan
sepatu diperlukan oleh
anak usia 4-5 tahun.
Menurut
Bapak/Ibu/Saudara/i perlu
adanya pelaksanaan Setuju Setuju Sangat Setuju Setuju
kegiatan belajar secara
daring/online?

156
Menurut
Bapak/Ibu/Saudara/I perlu
adanya penggunaan media
digital seperti Poster Sangat
Setuju Setuju Setuju
Digital/Buku Cerita Setuju
Digital/Video Animasi
dalam kegiatan belajar
daring/online?
Menurut
Bapak/Ibu/Saudara/i
apakah perlu diadakanya
Sangat
kegiatan belajar online Setuju Setuju Sangat Setuju
Setuju
yang mengajarkan
keterampilan memakai
kaos kaki dan sepatu?

157
DiSangat
Yuli Sangat
Rino Setujun Ekasari Vini Oktaviani
Setujunti Dan
Pertanyaan dan Nama Setyowati/Kam dan Robiatul dan AbSangat
Afina Azhaar
ila ayunda AdawiSangat Setujun Sakha
Malia
Setujuh

Nomor Whatsapp 085774278941 085875074880 085770007907 083874470622


Ibu dan Bapak
Suadara/saudari saat Jakarta Timur Jakarta Timur Jakarta Timur Jakarta Timur
ini berdomisili di
Lembaga PAUD anak Taman Kanak- Taman Kanak- Taman Kanak- Raudhatul
tempuh saat ini Kanak Kanak Kanak Athfal
Apa jenis kelamin anak
Perempuan Perempuan Laki-laki Perempuan
Anda
Menurut
Bapak/Ibu/Saudara/i
pemahaman memakai Sangat Tidak Sangat Tidak Sangat Tidak
Setuju
kaos kaki dan sepatu Setuju Setuju Setuju
harus diberikan pada
anak usia 4-5 tahun?
Menurut
Bapak/Ibu/Saudara/i
pemahaman akan
pentingnya memakai Sangat Tidak Sangat Tidak Sangat Tidak
Setuju
kaos kaki dan sepatu Setuju Setuju Setuju
ketika keluar rumah
diperlukan oleh anak
usia 4-5 tahun?
Menurut
Bapak/Ibu/Saudara/i
pemahaman akan
Sangat TIdak Sangat TIdak
tahapan memakai kaos Setuju Setuju
Setuju Setuju
kaki dan sepatu
diperlukan oleh anak
usia 4-5 tahun.
Menurut
Bapak/Ibu/Saudara/i
perlu adanya Sangat Tidak Sangat Tidak
Setuju Sangat Setuju
pelaksanaan kegiatan Setuju Setuju
belajar secara
daring/online?
Menurut
Bapak/Ibu/Saudara/I
perlu adanya
penggunaan media
digital seperti Poster Setuju Sangat Setuju Sangat Setuju Setuju
Digital/Buku Cerita
Digital/Video Animasi
dalam kegiatan belajar
daring/online?

158
Menurut
Bapak/Ibu/Saudara/i
apakah perlu
diadakanya kegiatan
Setuju Sangat Setuju Setuju Sangat Setuju
belajar online yang
mengajarkan
keterampilan memakai
kaos kaki dan sepatu?
Pertanyaan dan Nama Rino DiSangat Vini Oktaviani Yuli Sangat
Setyowati/Kam Setujun Ekasari dan AbSangat Setujunti Dan
ila ayunda dan Robiatul Setujun Sakha Afina Azhaar
AdawiSangat Malia
Setujuh

Nomor Whatsapp 085774278941 085875074880 085770007907 083874470622

Ibu dan Bapak Jakarta Timur Jakarta Timur Jakarta Timur Jakarta Timur
Suadara/saudari saat
ini berdomisili di
Lembaga PAUD anak Taman Kanak- Taman Kanak- Taman Kanak- Raudhatul
tempuh saat ini Kanak Kanak Kanak Athfal

Apa jenis kelamin anak Perempuan Perempuan Laki-laki Perempuan


Anda
Menurut Sangat Tidak Sangat Tidak Setuju Sangat Tidak
Bapak/Ibu/Saudara/i Setuju Setuju Setuju
pemahaman memakai
kaos kaki dan sepatu
harus diberikan pada
anak usia 4-5 tahun?
Menurut Sangat Tidak Sangat Tidak Setuju Sangat Tidak
Bapak/Ibu/Saudara/i Setuju Setuju Setuju
pemahaman akan
pentingnya memakai
kaos kaki dan sepatu
ketika keluar rumah
diperlukan oleh anak
usia 4-5 tahun?
Menurut Sangat TIdak Setuju Sangat TIdak Setuju
Bapak/Ibu/Saudara/i Setuju Setuju
pemahaman akan
tahapan memakai kaos
kaki dan sepatu
diperlukan oleh anak
usia 4-5 tahun.
Menurut Sangat Tidak Setuju Sangat Setuju Sangat Tidak
Bapak/Ibu/Saudara/i Setuju Setuju
perlu adanya
pelaksanaan kegiatan
belajar secara
daring/online?

159
Menurut Setuju Sangat Setuju Sangat Setuju Setuju
Bapak/Ibu/Saudara/I
perlu adanya
penggunaan media
digital seperti Poster
Digital/Buku Cerita
Digital/Video Animasi
dalam kegiatan belajar
daring/online?
Menurut Setuju Sangat Setuju Setuju Sangat Setuju
Bapak/Ibu/Saudara/i
apakah perlu
diadakanya kegiatan
belajar online yang
mengajarkan
keterampilan memakai
kaos kaki dan sepatu?
Pertanyaan dan Nama Endah Muhammad Alin dan humairah ,
indriSangat Ridwan Sakha ahSangat
Setujuni QQ Setuju
Reza Fadilla

Nomor Whatsapp 0895-1744- 087882541931 081295607949 089531168455


9431
Ibu dan Bapak Jakarta Timur Jakarta Timur Jakarta Timur Jakarta Timur
Suadara/saudari saat
ini berdomisili di
Lembaga PAUD anak Raudhatul Raudhatul Taman Kanak- Raudhatul
tempuh saat ini Athfal Athfal Kanak Athfal

Apa jenis kelamin anak Laki-laki Laki-laki Laki-laki Perempuan


Anda
Menurut Jarang Sangat Tidak Sangat Tidak Sangat Tidak
Bapak/Ibu/Saudara/i memakai kaos Setuju Setuju Setuju
pemahaman memakai kaki
kaos kaki dan sepatu
harus diberikan pada
anak usia 4-5 tahun?
Menurut Setuju Sangat Tidak Sangat Tidak Sangat Tidak
Bapak/Ibu/Saudara/i Setuju Setuju Setuju
pemahaman akan
pentingnya memakai
kaos kaki dan sepatu
ketika keluar rumah
diperlukan oleh anak
usia 4-5 tahun?
Menurut Setuju Sangat TIdak Sangat Setuju Sangat Setuju
Bapak/Ibu/Saudara/i Setuju
pemahaman akan
tahapan memakai kaos
kaki dan sepatu
diperlukan oleh anak
usia 4-5 tahun.

160
Menurut Sangat Setuju Sangat Tidak Sangat Setuju Sangat Setuju
Bapak/Ibu/Saudara/i Setuju
perlu adanya
pelaksanaan kegiatan
belajar secara
daring/online?
Menurut Sangat Setuju Setuju Sangat Setuju Sangat Setuju
Bapak/Ibu/Saudara/I
perlu adanya
penggunaan media
digital seperti Poster
Digital/Buku Cerita
Digital/Video Animasi
dalam kegiatan belajar
daring/online?
Menurut Setuju Setuju Sangat Setuju Sangat Setuju
Bapak/Ibu/Saudara/i
apakah perlu
diadakanya kegiatan
belajar online yang
mengajarkan
keterampilan memakai
kaos kaki dan sepatu?
Pertanyaan dan Nama Nurul fiqri ILA SALSIAH Elis rahmawati ibu titin anak
dan dan Agam april
MUHAMMAD abdillah
PEBRI kanahaSangat
AGUSTIAN Setuju

Nomor Whatsapp 083892828858 085883137764 081212067812 089537247078


2
Ibu dan Bapak Jakarta Timur Jakarta Timur Jakarta Timur Bekasi
Suadara/saudari saat
ini berdomisili di
Lembaga PAUD anak Raudhatul Raudhatul Raudhatul Raudhatul
tempuh saat ini Athfal Athfal Athfal Athfal

Apa jenis kelamin anak Laki-laki Laki-laki Laki-laki Perempuan


Anda
Menurut Setuju Setuju Sangat Tidak Setuju
Bapak/Ibu/Saudara/i Setuju
pemahaman memakai
kaos kaki dan sepatu
harus diberikan pada
anak usia 4-5 tahun?
Menurut Sangat Tidak Setuju Sangat Tidak sangat setuju
Bapak/Ibu/Saudara/i Setuju Setuju
pemahaman akan
pentingnya memakai
kaos kaki dan sepatu
ketika keluar rumah
diperlukan oleh anak
usia 4-5 tahun?

161
Menurut Sangat Setuju Sangat Setuju Sangat Setuju Sangat Setuju
Bapak/Ibu/Saudara/i
pemahaman akan
tahapan memakai kaos
kaki dan sepatu
diperlukan oleh anak
usia 4-5 tahun.
Menurut Sangat Setuju Setuju Sangat Setuju Setuju
Bapak/Ibu/Saudara/i
perlu adanya
pelaksanaan kegiatan
belajar secara
daring/online?
Menurut Sangat Setuju Sangat Setuju Setuju Sangat Setuju
Bapak/Ibu/Saudara/I
perlu adanya
penggunaan media
digital seperti Poster
Digital/Buku Cerita
Digital/Video Animasi
dalam kegiatan belajar
daring/online?
Menurut Setuju Sangat Setuju Setuju Sangat Setuju
Bapak/Ibu/Saudara/i
apakah perlu
diadakanya kegiatan
belajar online yang
mengajarkan
keterampilan memakai
kaos kaki dan sepatu?
Pertanyaan dan Nama Elis dan omar AisSangat AisSangat AisSangat
Setujuh putri Setujuh putri Setujuh putri

Nomor Whatsapp 085889830227 081211792238 081211792238 081211792238

Ibu dan Bapak Jakarta Timur Jakarta Timur Jakarta Timur Jakarta Timur
Suadara/saudari saat
ini berdomisili di
Lembaga PAUD anak Raudhatul Taman Kanak- Taman Kanak- Taman Kanak-
tempuh saat ini Athfal Kanak Kanak Kanak

Apa jenis kelamin anak Laki-laki Perempuan Perempuan Perempuan


Anda
Menurut Sangat Tidak Sangat Tidak Sangat Tidak Sangat Tidak
Bapak/Ibu/Saudara/i Setuju Setuju Setuju Setuju
pemahaman memakai
kaos kaki dan sepatu
harus diberikan pada
anak usia 4-5 tahun?

162
Menurut Sangat Tidak Sangat Tidak Sangat Tidak Sangat Tidak
Bapak/Ibu/Saudara/i Setuju Setuju Setuju Setuju
pemahaman akan
pentingnya memakai
kaos kaki dan sepatu
ketika keluar rumah
diperlukan oleh anak
usia 4-5 tahun?
Menurut Sangat Setuju Setuju Sangat Setuju Sangat Setuju
Bapak/Ibu/Saudara/i
pemahaman akan
tahapan memakai kaos
kaki dan sepatu
diperlukan oleh anak
usia 4-5 tahun.
Menurut Setuju Sangat Setuju Sangat Setuju Sangat Setuju
Bapak/Ibu/Saudara/i
perlu adanya
pelaksanaan kegiatan
belajar secara
daring/online?
Menurut Sangat Setuju Sangat Setuju Setuju Setuju
Bapak/Ibu/Saudara/I
perlu adanya
penggunaan media
digital seperti Poster
Digital/Buku Cerita
Digital/Video Animasi
dalam kegiatan belajar
daring/online?
Menurut Sangat Setuju Setuju Setuju Setuju
Bapak/Ibu/Saudara/i
apakah perlu
diadakanya kegiatan
belajar online yang
mengajarkan
keterampilan memakai
kaos kaki dan sepatu?
Pertanyaan dan Nama Firdausy Firdausy sabilla Nenah dan safinah nur
sabilla / azalea / azalea khaliqa Fabian hamidah
khaliqa dzahin dzahin

Nomor Whatsapp 081283207841 081283207841 081385215603 081546882104


Ibu dan Bapak Jakarta Timur Jakarta Timur Jakarta Timur Jakarta Timur
Suadara/saudari saat
ini berdomisili di
Lembaga PAUD anak Belum sekolah Belum sekolah TPQ Raudhatul
tempuh saat ini Athfal

Apa jenis kelamin anak Perempuan Perempuan Laki-laki Perempuan


Anda

163
Menurut Sangat Tidak Sangat Tidak Setuju Sangat Tidak
Bapak/Ibu/Saudara/i Setuju Setuju Setuju
pemahaman memakai
kaos kaki dan sepatu
harus diberikan pada
anak usia 4-5 tahun?
Menurut Sangat Tidak Sangat Tidak Setuju Sangat Tidak
Bapak/Ibu/Saudara/i Setuju Setuju Setuju
pemahaman akan
pentingnya memakai
kaos kaki dan sepatu
ketika keluar rumah
diperlukan oleh anak
usia 4-5 tahun?
Menurut Sangat Setuju Sangat Setuju Sangat Setuju Sangat Setuju
Bapak/Ibu/Saudara/i
pemahaman akan
tahapan memakai kaos
kaki dan sepatu
diperlukan oleh anak
usia 4-5 tahun.
Menurut Sangat Setuju Sangat Setuju Sangat Setuju Setuju
Bapak/Ibu/Saudara/i
perlu adanya
pelaksanaan kegiatan
belajar secara
daring/online?
Menurut Setuju Setuju Setuju Setuju
Bapak/Ibu/Saudara/I
perlu adanya
penggunaan media
digital seperti Poster
Digital/Buku Cerita
Digital/Video Animasi
dalam kegiatan belajar
daring/online?
Menurut Sangat Setuju Sangat Setuju Setuju Sangat Setuju
Bapak/Ibu/Saudara/i
apakah perlu
diadakanya kegiatan
belajar online yang
mengajarkan
keterampilan memakai
kaos kaki dan sepatu?
Pertanyaan dan Nama safinah nur Eka dan Yulia dan NASRI dan
hamidah Hafizah Sultan IRMASRIMAUL
I HANAFI

Nomor Whatsapp 081546882104 08996963491 081316165507 081806281342


Ibu dan Bapak Jakarta Timur Jakarta Timur Jakarta Timur Jakarta Timur
Suadara/saudari saat
ini berdomisili di

164
Lembaga PAUD anak Raudhatul Ra albarokah Raudhatul Taman Kanak-
tempuh saat ini Athfal Athfal Kanak

Apa jenis kelamin anak Perempuan Perempuan Laki-laki Perempuan


Anda
Menurut Sangat Tidak Sangat Tidak Setuju Sangat Tidak
Bapak/Ibu/Saudara/i Setuju Setuju Setuju
pemahaman memakai
kaos kaki dan sepatu
harus diberikan pada
anak usia 4-5 tahun?
Menurut Sangat Tidak Sangat Tidak Sangat Tidak Sangat Tidak
Bapak/Ibu/Saudara/i Setuju Setuju Setuju Setuju
pemahaman akan
pentingnya memakai
kaos kaki dan sepatu
ketika keluar rumah
diperlukan oleh anak
usia 4-5 tahun?
Menurut Sangat Setuju Sangat Setuju Sangat TIdak Setuju
Bapak/Ibu/Saudara/i Setuju
pemahaman akan
tahapan memakai kaos
kaki dan sepatu
diperlukan oleh anak
usia 4-5 tahun.
Menurut Setuju Setuju Sangat Setuju Setuju
Bapak/Ibu/Saudara/i
perlu adanya
pelaksanaan kegiatan
belajar secara
daring/online?
Menurut Sangat Setuju Sangat Setuju Setuju Sangat Setuju
Bapak/Ibu/Saudara/I
perlu adanya
penggunaan media
digital seperti Poster
Digital/Buku Cerita
Digital/Video Animasi
dalam kegiatan belajar
daring/online?
Menurut Sangat Setuju Setuju Sangat Setuju Sangat Setuju
Bapak/Ibu/Saudara/i
apakah perlu
diadakanya kegiatan
belajar online yang
mengajarkan
keterampilan memakai
kaos kaki dan sepatu?
Pertanyaan dan Nama NUNUNG Arsakha Yulianti & IrmaSangat
DAN ZAHIRA Faturohman Humaira Setujunti/rasyid
Ginanjar Azzahra atu marwa

165
Nomor Whatsapp 081316513289 081212092721 081315139594 08985532871

Ibu dan Bapak Bekasi Bekasi Bekasi Bekasi


Suadara/saudari saat
ini berdomisili di
Lembaga PAUD anak Taman Kanak- Taman Kanak- TKIT AL Taman Kanak-
tempuh saat ini Kanak Kanak MUSLIMUN Kanak

Apa jenis kelamin anak Perempuan Laki-laki Perempuan Perempuan


Anda
Menurut Sangat Tidak Setuju Sangat Tidak Sangat Tidak
Bapak/Ibu/Saudara/i Setuju Setuju Setuju
pemahaman memakai
kaos kaki dan sepatu
harus diberikan pada
anak usia 4-5 tahun?
Menurut Sangat Tidak Setuju Sangat Tidak Sangat Tidak
Bapak/Ibu/Saudara/i Setuju Setuju Setuju
pemahaman akan
pentingnya memakai
kaos kaki dan sepatu
ketika keluar rumah
diperlukan oleh anak
usia 4-5 tahun?
Menurut Sangat Setuju Sangat Setuju Sangat Setuju Setuju
Bapak/Ibu/Saudara/i
pemahaman akan
tahapan memakai kaos
kaki dan sepatu
diperlukan oleh anak
usia 4-5 tahun.
Menurut Setuju Sangat Setuju Sangat Setuju Sangat Setuju
Bapak/Ibu/Saudara/i
perlu adanya
pelaksanaan kegiatan
belajar secara
daring/online?
Menurut Sangat Setuju Sangat Setuju Setuju Setuju
Bapak/Ibu/Saudara/I
perlu adanya
penggunaan media
digital seperti Poster
Digital/Buku Cerita
Digital/Video Animasi
dalam kegiatan belajar
daring/online?
Menurut Sangat Setuju Sangat Setuju Setuju Sangat Setuju
Bapak/Ibu/Saudara/i
apakah perlu
diadakanya kegiatan
belajar online yang
mengajarkan
keterampilan memakai
kaos kaki dan sepatu?

166
Pertanyaan dan Nama Meta dan faris Rakhma Intan Rizky dwi SSangat
Pancanita dan nugroho SetujuMIRA
Shafa SALSA NAV
Muharamina
Radifah

Nomor Whatsapp 085773916151 081213556630 081387541405 089534151969


4
Ibu dan Bapak Jakarta Timur Jakarta Timur Jakarta Timur Jakarta Timur
Suadara/saudari saat
ini berdomisili di
Lembaga PAUD anak Raudhatul Raudhatul Taman Kanak- Raudhatul
tempuh saat ini Athfal Athfal Kanak Athfal

Apa jenis kelamin anak Laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan


Anda
Menurut Sangat Tidak Setuju Sangat Tidak Sangat Tidak
Bapak/Ibu/Saudara/i Setuju Setuju Setuju
pemahaman memakai
kaos kaki dan sepatu
harus diberikan pada
anak usia 4-5 tahun?
Menurut Sangat Tidak Sangat Tidak Sangat Tidak Sangat Tidak
Bapak/Ibu/Saudara/i Setuju Setuju Setuju Setuju
pemahaman akan
pentingnya memakai
kaos kaki dan sepatu
ketika keluar rumah
diperlukan oleh anak
usia 4-5 tahun?
Menurut Sangat Setuju Setuju Sangat Setuju Sangat Setuju
Bapak/Ibu/Saudara/i
pemahaman akan
tahapan memakai kaos
kaki dan sepatu
diperlukan oleh anak
usia 4-5 tahun.
Menurut Sangat Setuju Setuju Sangat Setuju Setuju
Bapak/Ibu/Saudara/i
perlu adanya
pelaksanaan kegiatan
belajar secara
daring/online?
Menurut Setuju Sangat Setuju Sangat Setuju Sangat Setuju
Bapak/Ibu/Saudara/I
perlu adanya
penggunaan media
digital seperti Poster
Digital/Buku Cerita
Digital/Video Animasi
dalam kegiatan belajar
daring/online?

167
Menurut Sangat Setuju Setuju Setuju Sangat Setuju
Bapak/Ibu/Saudara/i
apakah perlu
diadakanya kegiatan
belajar online yang
mengajarkan
keterampilan memakai
kaos kaki dan sepatu?

Ibu: Dewi, anak:


Pertanyaan dan Nama Allya
Ainaya

Nomor Whatsapp 08567620360 082297096673


Ibu dan Bapak Suadara/saudari saat ini
Jakarta Timur Jakarta Timur
berdomisili di
Taman Kanak-
Lembaga PAUD anak tempuh saat ini Raudhatul Athfal
Kanak
Apa jenis kelamin anak Anda Perempuan Perempuan

Menurut Bapak/Ibu/Saudara/i pemahaman


Sangat Tidak
memakai kaos kaki dan sepatu harus diberikan Setuju
Setuju
pada anak usia 4-5 tahun?

Menurut Bapak/Ibu/Saudara/i pemahaman akan


pentingnya memakai kaos kaki dan sepatu ketika Sangat Tidak Sangat Tidak
keluar rumah diperlukan oleh anak usia 4-5 Setuju Setuju
tahun?

Menurut Bapak/Ibu/Saudara/i pemahaman akan


tahapan memakai kaos kaki dan sepatu diperlukan Sangat Setuju Sangat Setuju
oleh anak usia 4-5 tahun.

Menurut Bapak/Ibu/Saudara/i perlu adanya


pelaksanaan kegiatan belajar secara Sangat Setuju Setuju
daring/online?

Menurut Bapak/Ibu/Saudara/I perlu adanya


penggunaan media digital seperti Poster
Sangat Setuju Setuju
Digital/Buku Cerita Digital/Video Animasi dalam
kegiatan belajar daring/online?

168
Menurut Bapak/Ibu/Saudara/i apakah perlu
diadakanya kegiatan belajar online yang
Sangat Setuju Sangat Setuju
mengajarkan keterampilan memakai kaos kaki dan
sepatu?

169
SURAT EXPERT JUDGEMENT AHLI MATERI

170
LEMBAR INSTRUMEN UNTUK AHLI MATERI

PENGEMBANGAN KEGIATAN BELAJAR BERBASIS MEDIA DIGITAL


UNTUK MENSTIMULASI KETERAMPILAN MEMAKAI KAOS KAKI DAN
SEPATU ANAK USIA 4-5 TAHUN

Lembar instrumen ini digunakan untuk memperoleh penilaian dari Ahli


Materi terhadap produk “ Dokumen Perencanaan Kegiatan Belajar (RPPM &
RPPH)”. Dokumen Perencanaan ini bertujuan untuk menstimulasi
keterampilan memakai kaos kaki dan sepatu pada anak usia 4-5 tahun

Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan skor pada setiap butir


pernyataan dengan memberikan simbol () checklist pada alternatif penilaian
yang sudah disediakan dengan kriteria berikut :

4 = sangat baik 3

= baik

2 = cukup

1 = kurang baik

Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan komentar dan saran perbaikan


pada baris yang telah disediakan. Saya ucapkan terima kasih atas kesediaan
Bapak/Ibu dalam mengisi lembar instrumen ini.

Alternatif
Penilaian
Indikator Butir Penilaian
Penilaian 4 3 2 1
Dokumen Rancangan Perencanaan Kegiatan Belajar
A. Kejelasan 1. Materi yang dirancang jelas 
materi yang
disampaikan 2. Materi dirancang secara 
sistematis

171
B. Kejelasan 3. Tujuan pembelajaran 
tujuan mengenai keterampilan
pembelajaran berpakaian yang dirancang

172
sesuai dengan tujuan
pembelajaran anak usia dini
C. Ketercapaian 4. Materi yang dirancang 
materi dengan sesuai dengan tujuan
tujuan pengembangan kegiatan
pengembangan belajar yaitu terkait dengan
keterampilan Berpakaian
5. Materi yang dirancang 
sesuai prinsip pembelajaran
anak usia dini
D. Keterpaduan 6. Materi yang dirancang 
materi dengan sesuai dengan kurikulum 2013
Kurikulum 2013 PAUD yaitu memiliki perilaku
PAUD yang mencerminkan
kemandirian
E. Kesesuaian 7. Materi pembelajaran yang 
materi dengan dirancang sesuai dengan KI
usia 4-5 tahun dan KD tahapan anak usia 4-5
tahun
F. Kesesuaian 8. Metode demonstrasi, metode 
metode yang bercerita, dan metode tanya
digunakan jawab yang digunakan sesuai
dengan metode pembelajaran
anak usia dini
G.Kesesuaian 9. Media buku digital, video 
media yang animasi dan poster yang
digunakan digunakan sesuai dengan
tujuan pembelajaran terkait
keterampilan berpakaian anak
usia 4-5 tahun

173
174
SURAT EXPERT JUDGEMENT AHLI MEDIA

175
LAMPIRAN

LEMBAR INSTRUMEN PENILAIAN AHLI MEDIA


PENGEMBANGAN KEGIATAN BELAJAR BERBASIS MEDIA DIGITAL
UNTUK MENSTIMULASI KETERAMPILAN MEMAKAI KAOS KAKI DAN
SEPATU ANAK USIA 4-5 TAHUN

Lembar instrumen ini digunakan untuk memperoleh penilaian


dari ahli media terhadap produk “Pengembangan Kegiatan Belajar
Berbasis Media Digital untuk Menstimulasi Keterampilan Memakai
Kaos Kaki dan Sepatu Anak Usia 4-5 Tahun”. Produk yang dihasilkan
yaitu berupa Video Animasi yang berjudul “Hebat Pakai kaos kaki dan
sepatu”, E-Poster “Cara Memakai Kaos Kaki dan Sepatu” dan Buku
Digital yang berjudul “ Kaos Kaki dan Sepatu Kesukaanku”.

Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan skor pada setiap butir


pernyataan dengan memberikan simbol () checklist pada alternatif
penilaian yang sudah disediakan dengan kriteria berikut :

4=sangt baik

3 = baik
2 = cukup
1 = kurang baik
Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan komentar dan saran
perbaikan pada baris yang telah disediakan. Saya ucapkan terima
kasih atas kesediaan Bapak/Ibu dalam mengisi lembar instrumen ini.
Alternatif
Indikator Butir Penilaian Penilaian
Penilaian 4 3 2 1
Media Buku Digital
A. Kejelasan 1. Bentuk gambar suatu objek 
Gambar pada buku digital dirancang
jelas

176
2. Kualitas gambar pada buku 
digital yang dirancang jelas
B. Kejelasan 3. Ukuran huruf yang 
tulisan digunakan pada buku digital
tepat

4. Penggunaan kata pada 


teks/dialog tepat
5. Teks/dialog yang digunakan 
mampu memudahkan anak
didik memahami alur cerita
C. Kegunaan 6. Buku digital mampu dijadikan 
media buku digital sebagai media sumber belajar
sebagai media
pembelajaran
D. Kegunaan buku 7. Buku digital sebagai hiburan 
digital sebagai sekaligus alat penambah
media yang pengetahuan anak
menarik untuk
anak usia
4-5 tahun
E. Kesesuaian 8. Gambar yang ditampilkan 
gambar dengan sesuai dengan teks / isi materi
materi
F. Gambar yang 9. Gambar yang ditampilkan 
ditampilkan menarik
menarik
G. Perpaduan 10. Warna yang ditampilkan 
warna menarik
Media Video Animasi
A. Kejelasan 11. Bentuk gambar suatu objek 
Gambar pada video animasi dirancang
jelas
12. Kualitas gambar pada 
video animasi yang dirancang
jelas
B. Kejelasan 13. Ukuran huruf yang 
tulisan digunakan pada video animasi

177
tepat
14. Penggunaan kata pada 
teks/dialog tepat
15. Teks/dialog yang 
digunakan mampu
memudahkan anak didik
memahami alur cerita
C. Kejelasan 16. Kualitas suara dalam video 
Suara animasi terdengar dengan
jelas
D. Kegunaan 17. Video animasi mampu 
media video dijadikan sebagai media
animasi sebagai sumber belajar
media
pembelajaran

E. Kegunaan 18. Video animasi sebagai 


video animasi hiburan sekaligus alat
sebagai media penambah pengetahuan anak
yang menarik
untuk anak usia
4-5 tahun
F. Kesesuaian 19. Gambar yang ditampilkan 
gambar dengan sesuai dengan teks / isi materi
materi

G. Gambar yang 20. Gambar yang ditampilkan 


ditampilkan menarik
menarik

178
H. Perpaduan 21. Warna yang ditampilkan 
warna menarik

Media Poster
A. Kejelasan 22. Bentuk gambar suatu objek 
gambar pada poster dirancang jelas
23. Kualitas gambar pada 
poster yang dirancang jelas
B. Kejelasan 24. Jenis huruf yang digunakan 
tulisan pada poster tepat
25. Ukuran huruf yang 
digunakan pada poster tepat
26. Penggunaan kata pada 
teks/dialog tepat
C. Kegunaan 27. Poster mampu dijadikan 
media poster sebagai media sumber belajar
sebagai media
pembelajaran

D. Kegunaan 28. Poster sebagai hiburan 


poster sebagai sekaligus alat penambah
media yang pengetahuan anak
menarik untuk
anak usia 4-5
tahun
E. Kesesuaian 29. Gambar yang ditampilkan 
gambar dengan sesuai dengan teks / isi materi
materi
F. Gambar yang 30. Gambar yang ditampilkan 
ditampilkan menarik
menarik
G. Perpaduan 31. Warna yang ditampilkan 
warna menarik

179
14 desember 2021

180
LEMBAR INSTRUMEN PENILAIAN PENDIDIK (1)
PENGEMBANGAN KEGIATAN BELAJAR BERBASIS MEDIA DIGITAL
UNTUK MENSTIMULASI KETERAMPILAN MEMAKAI KAOS KAKI DAN
SEPATU ANAK USIA 4-5 TAHUN

Lembar instrumen ini digunakan untuk memperoleh penilaian dari


pendidik terhadap produk “Pengembangan Kegiatan Belajar Berbasis Media
Digital untuk Menstimulasi Keterampilan Memakai Kaos Kaki dan Sepatu
Anak Usia 4-5 Tahun”. Produk yang dihasilkan yaitu berupa Dokumen
Perencanaan Kegiatan Belajar dan Media Digital. Dokumen Perencanaan
Kegiatan Belajar yang terdiri dari RPPM (Rancangan Pelaksanaan
Pembelajaran Mingguan), RPPH (Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran
Harian) dan media digital yang terdiri dari Buku Cerita Digital, Poster Digital
dan Video Animasi. Dokumen perencanaan dan media digital ini bertujuan
untuk menstimulasi keterampilan memakai kaos kaki dan sepatu anak usia 4-
5 tahun.
Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan skor pada setiap butir
pernyataan dengan memberikan simbol (√) checklist pada alternatif penilaian
yang sudah disediakan dengan kriteria berikut:

4 = sangat baik

3 = baik

2 = cukup

1 = kurang baik

Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan komentar dan saran perbaikan


pada baris yang telah disediakan. Saya ucapkan terima kasih atas
kesediaan Bapak/Ibu dalam mengisi lembar instrumen ini.

181
Bu Mega- RA An-Nozimiyah
ALTERNATIF
INDIKATOR
BUTIR PENILAIAN PENILAIAN
PENILAIAN
4 3 2 1
Dokumen Rancangan perencanaan Kegiatan Belajar
A. Kejelasan 1. Materi yang disampaikan 
materi jelas dan sesuai dengan
tujuan pembelajaran
B. Kejelasan 2. Tulisan yang ditampilkan 
tulisan (ukuran, jenis huruf, jarak
antar kalimat, peletakan
tabel) jelas
C. Keterpaduan 
materi dengan 3. Materi yang dirancang
kurikulum sesuai dengan kurikulum
2013 PAUD
D. Kesesuaian 4. Materi yang disampaikan 
materi dengan sesuai dengan tahapan
anak usia dini usia anak
E. Tampilan 5. Cover, gambar dan tabel 
modul yang ditampilkan dalam
modul menarik
ALTERNATIF
INDIKATOR
BUTIR PENILAIAN PENILAIAN
PENILAIAN
4 3 2 1
Media Poster Digital
A. Kejelasan 
gambar dan 1. Gambar dan tulisan jelas
tulisan
B. Materi yang 
2. Materi yang disampaikan
ditampilkan
jelas dan sesuai dengan
sesuai tujuan
tujuan pembelajaran
pembelajaran

182
C. Materi yang 
disampaikan
3. Materi yang disampaikan
sesuai untuk
sesuai untu usia 4-5 tahun
usia sasaran
yaitu 4-5 tahun

183
D. Kesesuaian 
4. Gambar dan tulisan teks
gambar dan
sesuai
tulisan
E. Tampilan 
5. Ilustrasi gambar menarik
komik
ALTERNATIF
INDIKATOR
BUTIR PENILAIAN PENILAIAN
PENILAIAN
4 3 2 1
Media Buku Cerita Digital
A. Kejelasan 
gambar dan 1. Gambar dan tulisan jelas
tulisan
B. Materi yang 
2. Materi yang disampaikan
ditampilkan
jelas dan sesuai dengan
sesuai tujuan
tujuan pembelajaran
pembelajaran
C. Materi yang 
disampaikan
3. Materi yang disampaikan
sesuai untuk
sesuai untu usia 4-5 tahun
usia sasaran
yaitu 4-5 tahun
D. Kesesuaian 
4. Gambar dan tulisan teks
gambar dan
sesuai
tulisan

E. Tampilan
5. Ilustrasi gambar menarik
komik

ALTERNATIF
INDIKATOR
BUTIR PENILAIAN PENILAIAN
PENILAIAN
4 3 2 1
Media Video Animasi
A. Kejelasan 
gambar dan 1. Gambar dan tulisan jelas
tulisan

184
B. Materi yang 
2. Materi yang disampaikan
ditampilkan
jelas dan sesuai dengan
sesuai tujuan
tujuan pembelajaran
pembelajaran
C. Materi yang 
disampaikan
3. Materi yang disampaikan
sesuai untuk
sesuai untu usia 4-5 tahun
usia sasaran
yaitu 4-5 tahun
D. Kesesuaian 
4. Gambar dan tulisan teks
gambar dan
sesuai
tulisan
E. Tampilan 
5. Ilustrasi gambar menarik
komik

Kesimpulan :

Media ini dinyatakan:

1. Layak untuk uji coba lapangan tanpa revisi


2. Layak untuk uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran
3. Belum layak

Jakarta, 2021
Pendidik

185
LEMBAR INSTRUMEN PENILAIAN PENDIDIK (2)
PENGEMBANGAN KEGIATAN BELAJAR BERBASIS MEDIA DIGITAL UNTUK
MENSTIMULASI KETERAMPILAN MENCUCI TANGAN DAN KAKI ANAK USIA 4-
5 TAHUN

Lembar instrumen ini digunakan untuk memperoleh penilaian dari


pendidik terhadap produk “Pengembangan Kegiatan Belajar Berbasis Media
Digital untuk Menstimulasi Keterampilan Memakai Kaos Kaki dan Sepatu
Anak Usia 4-5 Tahun”. Produk yang dihasilkan yaitu berupa Dokumen
Perencanaan Kegiatan Belajar dan Media Digital. Dokumen Perencanaan
Kegiatan Belajar yang terdiri dari RPPM (Rancangan Pelaksanaan
Pembelajaran Mingguan), RPPH (Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran
Harian) dan media digital yang terdiri dari Buku Cerita Digital, Poster Digital
dan Video Animasi. Dokumen perencanaan dan media digital ini bertujuan
untuk menstimulasi keterampilan memakai kaos kaki dan sepatu anak usia 4-
5 tahun.

Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan skor pada setiap butir


pernyataan dengan memberikan simbol (√) checklist pada alternatif penilaian
yang sudah disediakan dengan kriteria berikut:

4 = sangat baik

3 = baik

2 = cukup

1 = kurang baik

Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan komentar dan saran perbaikan


pada baris yang telah disediakan. Saya ucapkan terima kasih atas kesediaan
Bapak/Ibu dalam mengisi lembar instrumen ini.

Bu Tiqoh-RA Al-Jihad
ALTERNATIF
INDIKATOR
BUTIR PENILAIAN PENILAIAN

186
PENILAIAN 4 3 2 1
Dokumen Rancangan perencanaan Kegiatan Belajar
A. Kejelasan 1. Materi yang disampaikan
materi jelas dan sesuai dengan √
tujuan pembelajaran
B. Kejelasan 2. Tulisan yang ditampilkan
tulisan (ukuran, jenis huruf, jarak √
antar kalimat, peletakan
tabel) jelas
C. Keterpaduan
materi dengan 3. Materi yang dirancang √
kurikulum sesuai dengan kurikulum
2013 PAUD
D. Kesesuaian 4. Materi yang disampaikan
materi dengan sesuai dengan tahapan √
anak usia dini usia anak
E. Tampilan 5. Cover, gambar dan tabel
modul yang ditampilkan dalam √
modul menarik
ALTERNATIF
INDIKATOR
BUTIR PENILAIAN PENILAIAN
PENILAIAN
4 3 2 1
Media Poster Digital
A. Kejelasan
gambar dan 1. Gambar dan tulisan jelas √
tulisan
B. Materi yang
2. Materi yang disampaikan √
ditampilkan
jelas dan sesuai dengan
sesuai tujuan
tujuan pembelajaran
pembelajaran
C. Materi yang
disampaikan √
3. Materi yang disampaikan
sesuai untuk
sesuai untuk usia 4-5
usia sasaran
tahun
yaitu 4-5 tahun

187
D. Kesesuaian
4. Gambar dan tulisan teks √
gambar dan
sesuai
tulisan
E. Tampilan
5. Ilustrasi gambar menarik √
komik
ALTERNATIF
INDIKATOR
BUTIR PENILAIAN PENILAIAN
PENILAIAN
4 3 2 1
Media Buku Cerita Digital
A. Kejelasan
gambar dan 1. Gambar dan tulisan jelas √
tulisan
B. Materi yang
2. Materi yang disampaikan
ditampilkan
jelas dan sesuai dengan √
sesuai tujuan
tujuan pembelajaran
pembelajaran
C. Materi yang
disampaikan
3. Materi yang disampaikan
sesuai untuk
sesuai untu usia 4-5 tahun √
usia sasaran
yaitu 4-5 tahun
D. Kesesuaian
4. Gambar dan tulisan teks √
gambar dan
sesuai
tulisan

E. Tampilan
5. Ilustrasi gambar menarik √
komik

ALTERNATIF
INDIKATOR
BUTIR PENILAIAN PENILAIAN
PENILAIAN
4 3 2 1
Media Video Animasi
A. Kejelasan
gambar dan 1. Gambar dan tulisan jelas √
tulisan

188
B. Materi yang
2. Materi yang disampaikan
ditampilkan
jelas dan sesuai dengan √
sesuai tujuan
tujuan pembelajaran
pembelajaran
C. Materi yang
disampaikan
3. Materi yang disampaikan √
sesuai untuk
sesuai untu usia 4-5 tahun
usia sasaran
yaitu 4-5 tahun
D. Kesesuaian
4. Gambar dan tulisan teks √
gambar dan
sesuai
tulisan
E. Tampilan √
5. Ilustrasi gambar menarik
komik

Kesimupulan

Media ini dinyatakan:

1. Layak untuk uji coba lapangan tanpa revisi


2. Layak untuk uji coba lapangan dengan revisi sesuai saran
3. Belum layak

Jakarta, 16 Desember 2021


Pendidik

( ATIQOH ,S.Pd )

189
LAMPIRAN

LEMBAR INSTRUMEN UNTUK CONTENT CREATOR


PENGEMBANGAN KEGIATAN BELAJAR BERBASIS MEDIA DIGITAL
UNTUK MENSTIMULASI KETERAMPILAN MEMAKAI KAOS KAKI DAN
SEPATU ANAK USIA 4-5 TAHUN

Lembar instrumen ini digunakan untuk memperoleh penilaian dari


content creator terhadap produk berupa Buku Panduan “Media Digital Untuk
Stimulasi Keterampilan Mencuci Tangan dan Kaki Anak Usia 4-5 Tahun”

Bapak/Ibu dimohon untuk memberikan skor pada setiap butir


pernyataan dengan memberikan simbol (√) checklist pada alternatif penilaian
yang sudah disediakan dengan kriteria berikut:

4 = sangat baik

3 = baik

2 = cukup

1 = kurang baik

Saya ucapkan terima kasih atas kesediaan Bapak/Ibu dalam mengisi


lembar instrumen ini.

Alternatif Penilaian
Indikator Penilaian
4 3 2 1
Buku Panduan
A. Informasi yang disampikan di dalam buku
panduan jelas

B. Media digital dapat dengan mudah diakses


dari buku panduan

190
C. Buku digital yang dirancang dapat
mengedukasi pengetahuan anak didik

D. Video animasi yang dirancang dapat


mengedukasi pengetahuan anak didik

E. Poster yang dirancang dapat mengedukasi


pengetahuan anak didik

Jakarta, 17 Desember 2021


Content Creator

(Raudya Valya Nugrahanti, S.Pd )

191
LAMPIRAN

LEMBAR INSTRUMEN WAWANCARA ANAK USIA DINI (1)


Nama : Erlangga fahreza al bancary

Usia : 5 Tahun

Petunjuk pengisian instrument:

1. Dengarlah pertanyaan yang dibacakan peneliti dengan seksama!


2. Penilaian ini dilakukan dengan cara memberikan stiker senyum / sedih
pada kolom Ya atau Tidak
3. Berikan jawab lainnya yang sesuai menurut pendapat pribadi pada
kolom keterangan

Respon
No Pertanyaan
Ya Tidak

Apakah kamu mengetahui


1
keterampilan memakai kaos kaki dan sepatu?
Apakah kamu mengetahui cara mengenakan
2
kaos kaki dan sepatu?

Apakah kamu mengetahui cara melepas kaos


3
kaki dan sepatu?

Apakah kamu tertarik mempelajari cara


4
mengenakan dan melepas kaos kaki dan sepatu?

Apakah kamu merasa senang terhadap Video


5
Animasi yang dibacakan?

Apakah kamu merasa senang terhadap Buku


6
Cerita digital yang dibacakan?

Apakah kamu merasa senang terhadap Poster


7
Digital yang dibacakan?

192
LAMPIRAN

LEMBAR INSTRUMEN WAWANCARA ANAK USIA DINI (2)


Nama : El faza Maulana

Usia : 4 Tahun

Petunjuk pengisian instrument:

1. Dengarlah pertanyaan yang dibacakan peneliti dengan seksama!


2. Penilaian ini dilakukan dengan cara memberikan stiker senyum / sedih
pada kolom Ya atau Tidak
3. Berikan jawab lainnya yang sesuai menurut pendapat pribadi pada
kolom keterangan

Respon
No Pertanyaan
Ya Tidak

Apakah kamu mengetahui


1
keterampilan memakai kaos kaki dan sepatu?
Apakah kamu mengetahui cara mengenakan
2
kaos kaki dan sepatu?

Apakah kamu mengetahui cara melepas kaos


3
kaki dan sepatu?

Apakah kamu tertarik mempelajari cara


4
mengenakan dan melepas kaos kaki dan sepatu?

Apakah kamu merasa senang terhadap Video


5
Animasi yang dibacakan?

Apakah kamu merasa senang terhadap Buku


6
Cerita digital yang dibacakan?

Apakah kamu merasa senang terhadap Poster


7
Digital yang dibacakan?

193
LAMPIRAN

LEMBAR INSTRUMEN WAWANCARA ANAK USIA DINI (3)


Nama : Muhammad malik

Usia : 5 Tahun

Petunjuk pengisian instrument:

1. Dengarlah pertanyaan yang dibacakan peneliti dengan seksama!


2. Penilaian ini dilakukan dengan cara memberikan stiker senyum / sedih
pada kolom Ya atau Tidak
3. Berikan jawab lainnya yang sesuai menurut pendapat pribadi pada
kolom keterangan

Respon
No Pertanyaan
Ya Tidak

Apakah kamu mengetahui


1
keterampilan memakai kaos kaki dan sepatu?
Apakah kamu mengetahui cara mengenakan
2
kaos kaki dan sepatu?

Apakah kamu mengetahui cara melepas kaos


3
kaki dan sepatu?

Apakah kamu tertarik mempelajari cara


4
mengenakan dan melepas kaos kaki dan sepatu?

Apakah kamu merasa senang terhadap Video


5
Animasi yang dibacakan?

Apakah kamu merasa senang terhadap Buku


6
Cerita digital yang dibacakan?

Apakah kamu merasa senang terhadap Poster


7
Digital yang dibacakan?

194
LAMPIRAN

KISI-KISI INSTRUMEN QUESIOENER PRA PENELITIAN

Sebaran
No Komponen Indikator Jumlah
soal
1.1 Menurut Bapak/Ibu/Saudara/i perlu adanya pelaksanaan kegiatan
1 1
Kegiatan belajar secara daring/online?
1
Belajar 1.2 Menurut Bapak/Ibu/Saudara/i apakah perlu diadakanya kegiatan belajar
2 1
online yang mengajarkan keterampilan memakai kaos kaki dan sepatu?
2.1Menurut Bapak/Ibu/Saudara/i pemahaman memakai kaos akki dans
3 1
epatu harus diberikan pada anak usia 4-5 tahun?
2.2 Menurut Bapak/Ibu/Saudara/i pemahaman akan pentingnya memakai
2 Keterampilan kaos kaki dan sepatu ketika keluar rumah diperlukan oleh anak usia 4-5 4 1
tahun.
2.3 Menurut Bapak/Ibu/Saudara/i pemahaman akan tahapan memakai kaos
5 1
kaki dan sepatu diperlukan oleh anak usia 4-5 tahun.
3.1 Menurut Bapak/Ibu/Saudara/I perlu adanya penggunaan media digital
3 Media Digital seperti Poster Digital/Buku Cerita Digital/Video Animasi dalam kegiatan 6 1
belajar daring/online?

195
POSTER DIGITAL
LANGKAH-LANGKAH MENGENAKAN SEPATU

196
BUKU PANDUAN

197
198
199
200
201
202
203
204
205
206
207
208
209
210
211
212
213
BUKU CERITA DIGITAL

214
215
216
217
218
219
220
221
222
223
224
225
226
VIDEO ANIMASI

Link Video Animasi:


https://drive.google.com/drive/folders/1wgTLimIkeeOlw2mCCZyNbL5LytFbsD
CB?usp=sharing

227

Anda mungkin juga menyukai