Lebih Utama
➢ Menarik
➢ Tidak beracun dan tidak bereaksi dengan bahan pangan
➢ Kedap air
➢ Tahan panas
➢ Cocok dengan bahan yang dikemas
➢ Ukuran, berat, dan bentuk sesuai
➢ Kemudahan dan keamanan dalam mengeluarkan isi.
JENIS KEMASAN BERDASARKAN STRUKTUR ISI
• Kemasan yang • Kemasan yang fungsi • Kemasan yang
langsung mewadahi utamanya melindungi diperlukan untuk
produk. kelompok kemasan menyimpan,
lainnya. pengiriman, atau
• Contoh: botol
• Contoh: kotak karton identifikasi, umumnya
minuman, kemasan
atau dus untuk wadah digunakan sebagai
tetrapack UHT, dll.
botol minuman. pelindung selama
proses distribusi.
• Contoh: packing kayu.
Kemasan Kemasan
primer sekunder Kemasan
tersier
JENIS KEMASAN BERDASARKAN FREKUENSI PEMAKAIAN
Kemasan
siap pakai Kemasan
siap dirakit
MATERIAL KEMASAN
• Tanah liat, bambu, daun-daunan.
• Kurang dapat melindungi produk dari pengaruh lingkungan
Bahan Alami
• Murah, mudah diperoleh, dan dapat dideradasi secara
alami
• Bentuk kemasan
• Warna
• Ukuran
• Merk
Unsur Desain Kemasan
• Jenis huruf
• Ilustrasi/gambar/foto
• Ergonomis
• Trend/gaya
BRAND/MERK
➢ Merek/brand: nama, istilah, tanda, simbol, rancangan, atau kombinasi dari hal-hal
tersebut yang dimaksudkan untuk: mengidentifikasikan barang atau jasa dari
seseorang atau sekelompok penjual lain dan untuk membedakannya mereka dari
para kompetitor yang memperebutkan pasar yang sama serta meningkatkan daya
saing.
➢ Brand dapat dipahami sebagai atribut: brand/merk mengingatkan konsumen pada
atribut-atribut tertentu. Merk yang kuat akan memberi kesan kualitas yang baik,
produk mahal, dibuat dengan presisi tinggi, dirancang khusus, tahan lama, dan
bergengsi tinggi.
KEGUNAAN BRAND/MERK
1. Brand adalah upaya bagi konsumen untuk mencari informasi dan mengevaluasi suatu
produk yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesetiaan konsumen.
2. Brand dapat menjadi sebuah upaya untuk pencitraan bagi produk dan konsumen. Dengan
menggunakan brand-brand tertentu konsumen dapat menunjukkan citra diri mereka
3. Brand memberikan perlindungan hukum bagi produsen atas ciri-ciri produk yang unik.
4. Brand memungkinkan keinginan produsen terus berinvestasi.
5. Brand memudahkan produsen memproses pesanan dan menelusuri masalah yang terkait
dengan data produk.
6. Brand membantu produsen melakukan segmentasi pasar, sehingga memungkinkan
membuat produk yang sesuai kondisi pasar
7. Brand yang kuat membantu membangun citra perusahaan. Produk-produk baru dengan
brand yang kuat akan mudah diterima oleh konsumen.
LOGO
➢ Logo produk atau perusahaan memiliki makna untuk memadatkan
realitas kompleks dalam pernyataan yang sederhana.
➢ Merk dagang dan logo adalah lebih dari sekedar kata atau gambar murni,
mereka merupakan:
1. Identitas sebuah produk jasa atau organisasi.
2. Pembeda dari bentuk lainnya.
3. Memiliki fungsi komunikasi/ informasi yang mengacu pada keaslian,
nilai dan kualitas.
4. Merupakan asset berharga yang memberi nilai tambah.
5. Bagian yang penting dalam kepemilikan legal(aspek hukum).
➢ Jeni logo:
1. Logotype: logo yang menggunakan kata atau nama brand dengan
unsur typografi
2. Logogram/logomark: logo yang menggunakan ikon ilustratif atau
inisial/nama brand maupun gabungan keduanya
LABELLING
➢ Label adalah etiket/ suatu tanda baik berupa tulisan, gambar atau bentuk pernyataan lain yang
disertakan pada wadah atau pembungkus sebagai yang memuat informasi tentang produk yang
ada di dalamnya sebagai keterangan/ penjelasan dari produk yang dikemas.
➢ Label adalah setiap keterangan mengenai barang yang dapat berupa gambar, tulisan atau
kombinasi keduanya atau bentuk lain yang memuat informasi tentang barang dan keterangan
pelaku usaha serta informasi lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku yang disertakan pada produk, dimasukkan kedalam, ditempelkan pada, atau merupakan
bagian kemasan.
➢ Label tidak boleh mudah terlepas dari kemasannya: warna, baik berupa gambar atau tulisan
tidak boleh mudah luntur, pudar, atau lekang, baik karena pengaruh air, gosokan, maupun sinar
matahari.
➢ Label harus ditempatkan pada bagian yang mudah dilihat: label sebagai bagian dari kemasan
merupakan bagian yang paling strategis berfungsi sebagai penyampai pesan. Desain label
kemasan berfungsi untuk mengkomunikasikan perbedaan produk secara visual.
LABEL PANGAN
➢ Peraturan BPOM No. 31 Tahun 2018 tentang label pangan, label pangan harus memuat
keterangan paling sedikit mengenai: nama produk; daftar bahan yang digunakan; berat bersih
atau isi bersih; nama dan alamat pihak yang memproduksi atau mengimpor; halal bagi yang
dipersyaratkan; tanggal dan kode produksi; keterangan kedaluwarsa; nomor izin edar; dan asal
usul bahan pangan tertentu.
➢ Keterangan berupa peringatan pada label pangan meliputi: peringatan terkait penggunaan
pemanis buatan; keterangan tentang Pangan Olahan yang proses pembuatannya bersinggungan
dan/atau menggunakan fasilitas bersama dengan bahan bersumber babi; keterangan tentang
alergen; peringatan pada label minuman beralkohol; dan/atau peringatan pada label produk
susu.
➢ Pangan olahan yang diproduksi menggunakan lebih dari satu bahan pangan (utama) wajib
dicantumkan persentase kandungan bahan untuk bahan baku utama pada daftar bahan yang
digunakan.
INFORMASI NILAI GIZI
➢ Peraturan BPOM No. 22 Tahun 2019 tentang informasi nilai gizi (ING) Pasal 2 setiap orang yang
memproduksi dan/atau mengedarkan pangan olahan wajib mencantumkan ING pada label.
➢ Pasal 5: ING dicantumkan dalam bentuk tabel. Tabel ING berisi informasi: Takaran Saji; jumlah
sajian per kemasan; jenis dan jumlah kandungan zat Gizi; jenis dan jumlah kandungan zat non
Gizi; persentase AKG; dan catatan kaki. Jenis Zat Gizi sebagaimana yang harus dicantumkan
terdiri atas: energi total; lemak total; lemak jenuh; protein; karbohidrat total; gula; dan garam
(natrium). Persentase AKG sebagaimana dimaksud dihitung berdasarkan ALG (dapat dilihat pada
Perka BPOM No. 9 Tahun 2016 tentang Acuan Label Gizi).
➢ Takaran Saji dicantumkan berupa jumlah zat gizi dalam Satuan Metrik (antara lain mg, g, ml) dan
dapat diikuti satuan URT. Contoh: “Takaran saji 200 ml (1 gelas)”
➢ Pembulatan unit Satuan Metrik Takaran Saji:
a. Kurang dari 10 g atau 10 ml, dibulatkan ke kelipatan 0,1 g atau 0,1 ml terdekat (1 desimal).
Contoh : 7,68 g dibulatkan menjadi 7,7 g
b. Lebih dari 10 g atau 10 ml, dibulatkan ke kelipatan 1 g atau 1 ml terdekat (tanpa desimal).
Contoh : ▪ 25,3 ml dibulatkan menjadi 25 ml ▪ 32,5 g dibulatkan menjadi 33 g
DESAIN KEMASAN
➢ Warna: konsumen melihat warna jauh lebih cepat daripada melihat bentuk atau rupa. Warna
yang pertama kali terlihat bila produk berada di tempat penjualan. Warna dengan daya pantul
tinggi akan lebih terlihat dari jarak jauh dan direkomendasikan sebagian besar kemasan, karena
memilik daya tarik dan dampak yang lebih besar. Tapi selain unsur keterlihatan harus
dipertimbangkan pula faktor kekontrasan terhadap warna-warna pendukung lainnya.
➢ Bentuk: bentuk kemasan merupakan pendukung utama yang membantu terciptanya seluruh
daya tarik visual. Bentuk kemasan ditentukan oleh sifat produk, pertimbangan mekanis, kondisi
marketing, pertimbangan pemajangan, dan oleh cara penggunaan kemasan tersebut.
➢ Merk/logo: membuat sebuah logo hendaknya yang simple, yang menggambarkan ciri khas,
mudah untuk dijelaskan, menggugah, mengandung keaslian dan tidak mirip dengan logo-logo
produk lain.
DESAIN KEMASAN
➢ Ilustrasi: Ilustrasi, dalam hal ini termasuk fotografi, dapat mengungkapkan suatu yang lebih cepat
dan lebih efektif daripada teks. Ilustrasi dapat dihasilkan dengan gambar menggunakan tangan
atau dari fotografi.
➢ Tipografi: teks pada produk media merupakan pesan kata-kata, digunakan untuk
menjelaskan produk yang ditawarkan dan sekaligus mengarahkan sedemikian rupa agar
konsumen bersikap dan bertindak sesuai dengan harapan produsen. Type huruf harus
disesuaikan dengan tema dan tujuan dari produk itu sendiri. Harus dipertimbangkan
pula mengenai keterkaitan antara kesan berat huruf, jenis huruf, posisi huruf dengan
penataanya.
➢ Tata letak: menata letak berarti meramu seluruh aspek grafis, meliputi warna, bentuk,
merek, ilustrasi, tipografi menjadi suatu kemasan baru yang disusun dan ditempatkan
pada halaman kemasan secara utuh dan terpadu.
RISET PRADESAIN KEMASAN
➢ Riset internal: penelitian yang dilakukan dalam perusahaan (UKM) untuk mengevaluasi tata
hubungan antara produk, kemasan, dan promosi, untuk menentukan strategi perusahaan
mencakup citra perusahaan yang akan dicapai dan citra merek atau positioning produk.
➢ Riset ekonomi: efektifitas biaya produksi kemasan, misalnya pemilihan bahan baku agar biaya
tidak melebihi proporsi manfaat kemasan itu. Hal ini dimaksudkan agar tidak mempengaruhi
pada harga jual produk. Namun bukan berarti biaya produksi kemasan harus ditekan semurah
mungkin sehingga kemasan berkesan murahan, melainkan biaya yang dikeluarkan hendaknya
sesuai dengan manfaat yang akan diperoleh.
➢ Riset teknis: penelitian proses produksi kemasan, apakah desain dapat diproduksi atau sesuai
dengan mesin yang tersedia, dan apakah kemasan dapat melindungi produk secara memadai.
RISET PRADESAIN KEMASAN
➢ Riset pesaing: mempelajari kegiatan para pesaing dan sifat kemasannya, baik keunggulan atau
kekurangan mereka. Kemasan harus berbeda dan lebih baik daripada kemasan pesaing.
➢ Riset pasar: mencari gambaran keadaan pasar yang sebenarnya untuk menjamin kemasan yang
ditujukan pada pasar tepat, misalnya sasaran kelompok umur, jenis kelamin, pendidikan, kelas
ekonomi, geografis, dll.
➢ Riset trend: penelitian mengenai kecenderungan mode yang berlaku dan preferensi konsumen
pada desain saat ini.
➢ Riset distributor/pengecer: mengetahui kebutuhan mereka terhadap sistem pengemasan, agar
produk mudah ditangani dan dijual.
HAKI PADA KEMASAN
➢ Untuk memperoleh HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual), merk dagang perlu didaftarkan.
➢ Fungsi pendaftaran merk :
1. Sebagai alat bukti sebagai pemilik yang berhak atas merk yang didaftarkan
2. Sebagai dasar penolakan terhadap merek yang sama keseluruhan atau sama pada pokoknya
yang dimohonkan pendaftaran oleh orang lain untuk barang/jasa sejenisnya
3. Sebagai dasar untuk mencegah orang lain memakai merek yang sama keseluruhan atau sama
pada pokoknya dalam peredaran untuk barang/jasa sejenisnya.
➢ Menurut Undang-undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek (UUM) merk adalah tanda yang
berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari
unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan
barang atau jasa.
➢ Pemilik merek terdaftar berhak memberikan lisensi kepada pihak lain dengan perjanjian bahwa
lisensi akan menggunakan merek tersebut untuk sebagian atau seluruh jenis barang atau jasa.
➢ Merk terdaftar atau dapat dialihkan dengan cara pewarisan, hibah, dan perjanjian.
DAFTAR PUSTAKA