Anda di halaman 1dari 25

...

Lebih Utama

Desiani Rizki Purwaningtyas, S.Gz, M.Si


MK. Kewirausahaan

Program Studi Gizi


Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan
PACKAGING

➢ Klimchuk dan Krasovec (2006): kemasan adalah desain kreatif yang


mengaitkan bentuk, struktur, material, warna, citra, tipografi, dan
elemen-elemen desain dengan informasi produk agar produk dapat
dipasarkan. Kemasan digunakan untuk membungkus, melindungi,
mengirim, dan mengeluarkan menyimpan, mengidentifikasi, dan
membedakan sebuah produk di pasar
➢ Kemasan dirancang dengan baik agar dapat membangun ekuitas merek
dan mendorong penjualan. Kemasan adalah bagian pertama produk yang
dihadapi pembeli dan mampu menarik atau menyingkirkan pembeli.
FUNGSI KEMASAN

➢ Melindungi produk dari sinar UV, panas, kelembaban udara, dan


kontaminasi yang dapat menurunkan atau merusak kualitas produk.
➢ Sebagai identitas produk.
➢ Memberi kenyamanan pada konsumen
➢ Sarana mewadahi produk agar tidak tercecer selama proses distribusi.
➢ Memudahkan perhitungan dalam pengiriman dan penyimpanan.
➢ Sebagai sarana informasi dan promosi.
➢ Menambah citra produk dan daya tarik pembeli.
➢ Memperluas pemakaian dan pemasaran produk.
FUNGSI KEMASAN SEBAGAI ALAT PROMOSI
• Kemasan harus menarik, menyebutkan ciri-ciri
Self service produk, meyakinkan konsumen dan memberi
kesan menyeluruh yang mendukung produk.

• Konsumen bersedia membayar lebih mahal bagi


Consumer offluence kemudahan, penampilan, ketergantungan dan
prestige dari kemasan yang lebih baik.

• Perusahaan mengenal baik kekuatan yang


dikandung dari kemasan yang dirancang dengan
Company and brand image
cermat dalam mempercepat konsumen mengenali
perusahaan atau merek produk.

• Cara kemasan yang inovatif akan bermanfaat bagi


Inovational opportunity konsumen dan juga memberi keuntungan bagi
produsen.
TUJUAN KEMASAN

➢ Physical production: melindungi objek dari suhu, getaran, guncangan,


tekanan.
➢ Barrier protection: melindungi dari hambatan oksigen, uap air, debu
➢ Containment or agglomeration benda-benda kecil biasanya
dikelompokkan bersama dalam satu paket untuk efisiensi transportasi
dan pengamanan.
➢ Information transmission: informasi tentang cara menggunakan
transportasi, daur ulang atau membuang paket produk yang sering
terdapat pada kemasan atau label.
➢ Reducing theft: kemasan yang tidak dapat ditutup kembali atau akan
rusak secara fisik sangat membantu dalam pencegahan pencurian.
SYARAT KEMASAN

➢ Menarik
➢ Tidak beracun dan tidak bereaksi dengan bahan pangan
➢ Kedap air
➢ Tahan panas
➢ Cocok dengan bahan yang dikemas
➢ Ukuran, berat, dan bentuk sesuai
➢ Kemudahan dan keamanan dalam mengeluarkan isi.
JENIS KEMASAN BERDASARKAN STRUKTUR ISI
• Kemasan yang • Kemasan yang fungsi • Kemasan yang
langsung mewadahi utamanya melindungi diperlukan untuk
produk. kelompok kemasan menyimpan,
lainnya. pengiriman, atau
• Contoh: botol
• Contoh: kotak karton identifikasi, umumnya
minuman, kemasan
atau dus untuk wadah digunakan sebagai
tetrapack UHT, dll.
botol minuman. pelindung selama
proses distribusi.
• Contoh: packing kayu.
Kemasan Kemasan
primer sekunder Kemasan
tersier
JENIS KEMASAN BERDASARKAN FREKUENSI PEMAKAIAN

• Kemasan yang dapat


• Kemasan sekali pakai, dipakai berulang kali , • Kemasan yang tidak
kemasan yang langsung kemasan dikembalikan dibuang, biasanya
dibuang setelah sekali lagi kepada agen penjual digunakan untuk
pakai. untuk kemudian kepentingan lain oleh
• Contoh: bungkus dimanfaatkan ulang oleh konsumen.
permen, bungkus daun, pabrik. • Contoh: kaleng biskuit,
makanan kaleng. • Contoh: botol kecap, beberapa jenis botol.
botol kaca minuman.
Semi
Disposable
Multi-trip disposable
JENIS KEMASAN BERDASARKAN KESIAPAN PAKAI
• kemasan yang masih
• Bahan kemas yang siap diisi memerlukan tahap perakitan
dengan bentuk yang telah sebelum pengisian.
sempurna sejak keluar dari
• Contoh: kaleng dalam bentuk
pabrik.
lempengan dan silinder,
• Contoh: wadah botol, wadah wadah kertas. foil, atau
kaleng. plastik.

Kemasan
siap pakai Kemasan
siap dirakit
MATERIAL KEMASAN
• Tanah liat, bambu, daun-daunan.
• Kurang dapat melindungi produk dari pengaruh lingkungan
Bahan Alami
• Murah, mudah diperoleh, dan dapat dideradasi secara
alami

• Transparan, mudah pecah, berat,mahal


• Kaca transparan tidak cocok digunakan untuk produk yang
Gelas/ Kaca
sensitif terhadap cahaya dan sinar UV.
• Tahan panas, cocok untuk produk pasteurisasi

• Dibuat dari logam aluminium, tembaga, besi atau logam lain.


• Dibandingkan dengan kaca, kaleng jauh lebih ringan.
Kaleng • Keunggulannya hampir sama dengan kaca dan tidak bisa
pecah, namun biasanya tidak transparan seperti kaca.
• Beberapa logam dapat mencemari bahan makanan
MATERIAL KEMASAN
• Tidak tahan terhadap kelembaban dan air.
• Tidak cocok untuk mengemas produk-produk yang memiliki
Kertas kadar air tinggi atau dalam keadaan cair.
• Mudah robek, terbakar, dan tidak dapat dipanaskan.
• Dapat didegradasi secara alami
• Paling sering digunakan karena mudah didapat dan murah.
• Tidak tahan panas dan rentan terjadi reaksi kimia dengan
makanan atau minuman yang dikemas.
• Bentuk fleksibel dan dapat transparan
• Beberapa kemasan plastik berasal dari material polietilen,
Plastik polipropilen, polivinil chloride (penyebab munculnya dioksin
bila dibakar/dipanaskan) dan senyawa turunan atau
modifikasinya.
• Dapat dibuat Styrofoam
• Proses degradasi sangat lama
MATERIAL KEMASAN
PENATAAN GRAFIS KEMASAN
• Apa pesan utama atau informasi yang akan dikomunikasikan?
Faktor Penting • Elemen mana yang harus ditonjolkan agar tampak menarik?
• Elemen mana yang penting?

• Bentuk kemasan
• Warna
• Ukuran
• Merk
Unsur Desain Kemasan
• Jenis huruf
• Ilustrasi/gambar/foto
• Ergonomis
• Trend/gaya
BRAND/MERK
➢ Merek/brand: nama, istilah, tanda, simbol, rancangan, atau kombinasi dari hal-hal
tersebut yang dimaksudkan untuk: mengidentifikasikan barang atau jasa dari
seseorang atau sekelompok penjual lain dan untuk membedakannya mereka dari
para kompetitor yang memperebutkan pasar yang sama serta meningkatkan daya
saing.
➢ Brand dapat dipahami sebagai atribut: brand/merk mengingatkan konsumen pada
atribut-atribut tertentu. Merk yang kuat akan memberi kesan kualitas yang baik,
produk mahal, dibuat dengan presisi tinggi, dirancang khusus, tahan lama, dan
bergengsi tinggi.
KEGUNAAN BRAND/MERK
1. Brand adalah upaya bagi konsumen untuk mencari informasi dan mengevaluasi suatu
produk yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesetiaan konsumen.
2. Brand dapat menjadi sebuah upaya untuk pencitraan bagi produk dan konsumen. Dengan
menggunakan brand-brand tertentu konsumen dapat menunjukkan citra diri mereka
3. Brand memberikan perlindungan hukum bagi produsen atas ciri-ciri produk yang unik.
4. Brand memungkinkan keinginan produsen terus berinvestasi.
5. Brand memudahkan produsen memproses pesanan dan menelusuri masalah yang terkait
dengan data produk.
6. Brand membantu produsen melakukan segmentasi pasar, sehingga memungkinkan
membuat produk yang sesuai kondisi pasar
7. Brand yang kuat membantu membangun citra perusahaan. Produk-produk baru dengan
brand yang kuat akan mudah diterima oleh konsumen.
LOGO
➢ Logo produk atau perusahaan memiliki makna untuk memadatkan
realitas kompleks dalam pernyataan yang sederhana.
➢ Merk dagang dan logo adalah lebih dari sekedar kata atau gambar murni,
mereka merupakan:
1. Identitas sebuah produk jasa atau organisasi.
2. Pembeda dari bentuk lainnya.
3. Memiliki fungsi komunikasi/ informasi yang mengacu pada keaslian,
nilai dan kualitas.
4. Merupakan asset berharga yang memberi nilai tambah.
5. Bagian yang penting dalam kepemilikan legal(aspek hukum).
➢ Jeni logo:
1. Logotype: logo yang menggunakan kata atau nama brand dengan
unsur typografi
2. Logogram/logomark: logo yang menggunakan ikon ilustratif atau
inisial/nama brand maupun gabungan keduanya
LABELLING
➢ Label adalah etiket/ suatu tanda baik berupa tulisan, gambar atau bentuk pernyataan lain yang
disertakan pada wadah atau pembungkus sebagai yang memuat informasi tentang produk yang
ada di dalamnya sebagai keterangan/ penjelasan dari produk yang dikemas.
➢ Label adalah setiap keterangan mengenai barang yang dapat berupa gambar, tulisan atau
kombinasi keduanya atau bentuk lain yang memuat informasi tentang barang dan keterangan
pelaku usaha serta informasi lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku yang disertakan pada produk, dimasukkan kedalam, ditempelkan pada, atau merupakan
bagian kemasan.
➢ Label tidak boleh mudah terlepas dari kemasannya: warna, baik berupa gambar atau tulisan
tidak boleh mudah luntur, pudar, atau lekang, baik karena pengaruh air, gosokan, maupun sinar
matahari.
➢ Label harus ditempatkan pada bagian yang mudah dilihat: label sebagai bagian dari kemasan
merupakan bagian yang paling strategis berfungsi sebagai penyampai pesan. Desain label
kemasan berfungsi untuk mengkomunikasikan perbedaan produk secara visual.
LABEL PANGAN
➢ Peraturan BPOM No. 31 Tahun 2018 tentang label pangan, label pangan harus memuat
keterangan paling sedikit mengenai: nama produk; daftar bahan yang digunakan; berat bersih
atau isi bersih; nama dan alamat pihak yang memproduksi atau mengimpor; halal bagi yang
dipersyaratkan; tanggal dan kode produksi; keterangan kedaluwarsa; nomor izin edar; dan asal
usul bahan pangan tertentu.
➢ Keterangan berupa peringatan pada label pangan meliputi: peringatan terkait penggunaan
pemanis buatan; keterangan tentang Pangan Olahan yang proses pembuatannya bersinggungan
dan/atau menggunakan fasilitas bersama dengan bahan bersumber babi; keterangan tentang
alergen; peringatan pada label minuman beralkohol; dan/atau peringatan pada label produk
susu.
➢ Pangan olahan yang diproduksi menggunakan lebih dari satu bahan pangan (utama) wajib
dicantumkan persentase kandungan bahan untuk bahan baku utama pada daftar bahan yang
digunakan.
INFORMASI NILAI GIZI
➢ Peraturan BPOM No. 22 Tahun 2019 tentang informasi nilai gizi (ING) Pasal 2 setiap orang yang
memproduksi dan/atau mengedarkan pangan olahan wajib mencantumkan ING pada label.
➢ Pasal 5: ING dicantumkan dalam bentuk tabel. Tabel ING berisi informasi: Takaran Saji; jumlah
sajian per kemasan; jenis dan jumlah kandungan zat Gizi; jenis dan jumlah kandungan zat non
Gizi; persentase AKG; dan catatan kaki. Jenis Zat Gizi sebagaimana yang harus dicantumkan
terdiri atas: energi total; lemak total; lemak jenuh; protein; karbohidrat total; gula; dan garam
(natrium). Persentase AKG sebagaimana dimaksud dihitung berdasarkan ALG (dapat dilihat pada
Perka BPOM No. 9 Tahun 2016 tentang Acuan Label Gizi).
➢ Takaran Saji dicantumkan berupa jumlah zat gizi dalam Satuan Metrik (antara lain mg, g, ml) dan
dapat diikuti satuan URT. Contoh: “Takaran saji 200 ml (1 gelas)”
➢ Pembulatan unit Satuan Metrik Takaran Saji:
a. Kurang dari 10 g atau 10 ml, dibulatkan ke kelipatan 0,1 g atau 0,1 ml terdekat (1 desimal).
Contoh : 7,68 g dibulatkan menjadi 7,7 g
b. Lebih dari 10 g atau 10 ml, dibulatkan ke kelipatan 1 g atau 1 ml terdekat (tanpa desimal).
Contoh : ▪ 25,3 ml dibulatkan menjadi 25 ml ▪ 32,5 g dibulatkan menjadi 33 g
DESAIN KEMASAN
➢ Warna: konsumen melihat warna jauh lebih cepat daripada melihat bentuk atau rupa. Warna
yang pertama kali terlihat bila produk berada di tempat penjualan. Warna dengan daya pantul
tinggi akan lebih terlihat dari jarak jauh dan direkomendasikan sebagian besar kemasan, karena
memilik daya tarik dan dampak yang lebih besar. Tapi selain unsur keterlihatan harus
dipertimbangkan pula faktor kekontrasan terhadap warna-warna pendukung lainnya.
➢ Bentuk: bentuk kemasan merupakan pendukung utama yang membantu terciptanya seluruh
daya tarik visual. Bentuk kemasan ditentukan oleh sifat produk, pertimbangan mekanis, kondisi
marketing, pertimbangan pemajangan, dan oleh cara penggunaan kemasan tersebut.
➢ Merk/logo: membuat sebuah logo hendaknya yang simple, yang menggambarkan ciri khas,
mudah untuk dijelaskan, menggugah, mengandung keaslian dan tidak mirip dengan logo-logo
produk lain.
DESAIN KEMASAN
➢ Ilustrasi: Ilustrasi, dalam hal ini termasuk fotografi, dapat mengungkapkan suatu yang lebih cepat
dan lebih efektif daripada teks. Ilustrasi dapat dihasilkan dengan gambar menggunakan tangan
atau dari fotografi.
➢ Tipografi: teks pada produk media merupakan pesan kata-kata, digunakan untuk
menjelaskan produk yang ditawarkan dan sekaligus mengarahkan sedemikian rupa agar
konsumen bersikap dan bertindak sesuai dengan harapan produsen. Type huruf harus
disesuaikan dengan tema dan tujuan dari produk itu sendiri. Harus dipertimbangkan
pula mengenai keterkaitan antara kesan berat huruf, jenis huruf, posisi huruf dengan
penataanya.
➢ Tata letak: menata letak berarti meramu seluruh aspek grafis, meliputi warna, bentuk,
merek, ilustrasi, tipografi menjadi suatu kemasan baru yang disusun dan ditempatkan
pada halaman kemasan secara utuh dan terpadu.
RISET PRADESAIN KEMASAN

➢ Riset internal: penelitian yang dilakukan dalam perusahaan (UKM) untuk mengevaluasi tata
hubungan antara produk, kemasan, dan promosi, untuk menentukan strategi perusahaan
mencakup citra perusahaan yang akan dicapai dan citra merek atau positioning produk.
➢ Riset ekonomi: efektifitas biaya produksi kemasan, misalnya pemilihan bahan baku agar biaya
tidak melebihi proporsi manfaat kemasan itu. Hal ini dimaksudkan agar tidak mempengaruhi
pada harga jual produk. Namun bukan berarti biaya produksi kemasan harus ditekan semurah
mungkin sehingga kemasan berkesan murahan, melainkan biaya yang dikeluarkan hendaknya
sesuai dengan manfaat yang akan diperoleh.
➢ Riset teknis: penelitian proses produksi kemasan, apakah desain dapat diproduksi atau sesuai
dengan mesin yang tersedia, dan apakah kemasan dapat melindungi produk secara memadai.
RISET PRADESAIN KEMASAN

➢ Riset pesaing: mempelajari kegiatan para pesaing dan sifat kemasannya, baik keunggulan atau
kekurangan mereka. Kemasan harus berbeda dan lebih baik daripada kemasan pesaing.
➢ Riset pasar: mencari gambaran keadaan pasar yang sebenarnya untuk menjamin kemasan yang
ditujukan pada pasar tepat, misalnya sasaran kelompok umur, jenis kelamin, pendidikan, kelas
ekonomi, geografis, dll.
➢ Riset trend: penelitian mengenai kecenderungan mode yang berlaku dan preferensi konsumen
pada desain saat ini.
➢ Riset distributor/pengecer: mengetahui kebutuhan mereka terhadap sistem pengemasan, agar
produk mudah ditangani dan dijual.
HAKI PADA KEMASAN
➢ Untuk memperoleh HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual), merk dagang perlu didaftarkan.
➢ Fungsi pendaftaran merk :
1. Sebagai alat bukti sebagai pemilik yang berhak atas merk yang didaftarkan
2. Sebagai dasar penolakan terhadap merek yang sama keseluruhan atau sama pada pokoknya
yang dimohonkan pendaftaran oleh orang lain untuk barang/jasa sejenisnya
3. Sebagai dasar untuk mencegah orang lain memakai merek yang sama keseluruhan atau sama
pada pokoknya dalam peredaran untuk barang/jasa sejenisnya.
➢ Menurut Undang-undang No. 15 Tahun 2001 tentang Merek (UUM) merk adalah tanda yang
berupa gambar, nama, kata, huruf-huruf, angka-angka, susunan warna, atau kombinasi dari
unsur-unsur tersebut yang memiliki daya pembeda dan digunakan dalam kegiatan perdagangan
barang atau jasa.
➢ Pemilik merek terdaftar berhak memberikan lisensi kepada pihak lain dengan perjanjian bahwa
lisensi akan menggunakan merek tersebut untuk sebagian atau seluruh jenis barang atau jasa.
➢ Merk terdaftar atau dapat dialihkan dengan cara pewarisan, hibah, dan perjanjian.
DAFTAR PUSTAKA

Klimchuk, Mariane, Sandra AK. 2006. Desain Kemasan. Jakarta: Erlangga.


Simamora, Bilson. 2007. Panduan Riset dan Perilaku Konsumen. Jakarta:
Gramedia.

Anda mungkin juga menyukai