Anda di halaman 1dari 1

1.

Beras Putih

Sebelum proses tanam padi dilakukan, sekam, dedak, dan juga kuman akan disingkirkan lebih dulu dari beras putih. Setelah itu, barulah
masuk ke proses penggilingan. Dari hal ini, beras putih memiliki tekstur yang lebih empuk dan juga masa penyimpanan lebih lama
dibandingkan beras lainnya.
Padi yang sudah dihilangkan sekam, bekatul, dan benihnya kemudian dipoles agar tampilannya menjadi lebih cerah, putih, dan mengilat.
Inilah beras putih yang paling populer di Indonesia dibanding beras jenis lain.
Jenis beras putih merupakan beras yang paling banyak dikonsumsi oleh masyarakat dunia. Beras putih berasal dari padi yang memiliki tiga
ukuran biji, yaitu ukuran panjang, sedang, dan juga pendek.

2. Beras Cokelat

Beras cokelat (brown rice) adalah beras yang dihilangkan sekamnya saja, tidak diproses sepanjang beras putih. Karena itu teksturnya kasar
dan warnanya cokelat kusam. Proses memasaknya lebih lama daripada beras putih dan nasi yang dihasilkan pera. Beras cokelat juga mudah
busuk jika tidak disimpan dengan benar.
Meski demikian, beras cokelat adalah sumber magnesium, fosfor, selenium, thiamine, niasin, vitamin B6, mangan, dan serat yang baik.
Beras cokelat berkecambah (germinated brown rice atau GBR) bahkan lebih kaya nutrisi lagi. GBR dibuat dengan cara merendam beras
cokelat dalam air suhu 400 C selama 4-20 jam sebelum dimasak. Perkecambahan mengaktifkan berbagai enzim dalam beras dan
meningkatkan jumlah asam amino komplet di dalamnya. Tekstur nasinya juga lebih empuk.

3. Beras Merah

Beras merah (red rice) berbeda varietas dengan beras cokelat (dan beras putih). Warna merahnya berasal dari kandungan antosianin.
Rasanya khas, agak seperti kacang. Di luar warna, beras merah memiliki karakteristik seperti beras cokelat yakni tinggi serat dan gizi serta
lebih cepat busuk dan bertekstur lebih pera dibanding beras putih. Ditambah lagi, dedak pada beras merah juga dibiarkan utuh sehingga
membutuhkan waktu dua kali lipat lebih lama dari beras putih untuk proses memasak.

Di Indonesia, beras merah adalah beras yang paling populer kedua setelah beras putih. Harganya lebih mahal daripada beras putih. Biasanya
beras merah dikonsumsi oleh mereka yang sedang diet atau peduli kesehatan.

4. Beras Hitam

Selain warna putih dan merah, ada juga jenis beras hitam yang berasal dari negara Cina. Jenis beras yang satu ini memiliki biji panjang yang
nantinya akan berubah menjadi ungu saat dimasak. Selain mengandung antioksidan dan antosianin yang sangat tinggi, lapisan luar beras
tersebut juga sangat kaya dengan nutrisi.
Beras ini memiliki warna hitam pekat yang berubah menjadi ungu saat dimasak. Warna ungu gelapnya berasal dari kandungan antosianin
yang paling banyak dibanding beras warna lain. Bahkan, kandungan antosianin dalam sekam beras hitam merupakan salah satu yang
tertinggi yang pernah ditemukan dalam makanan.
Beras hitam adalah sumber zat besi, vitamin E, dan antioksidan. Kandungan serat dan rasanya seperti beras cokelat dan beras merah. Beras
ini langka dan dipercaya memiliki beragam manfaat kesehatan jika dikonsumsi.

5. Beras Ketan

Beras ketan kebanyakan berasal dari Asia Tenggara, Timur, serta bagian timur Asia Selatan. Ciri butirannya adalah putih tidak transparan
seperti beras biasa dan lengket setelah dimasak. Ini karena beras ketan tinggi amilopektin dan rendah amilose.
Kandungan pati yang cukup tinggi pada beras tersebut membuatnya memiliki tekstur lengket dan juga khas. Meskipun begitu, varietas biji
pendek tersebut tidak memiliki gluten sama sekali.
Di Indonesia, beras ketan sering dibuat menjadi kudapan tradisional, berbeda dengan beras biasa yang umumnya dijadikan makanan pokok.
Selain beras ketan putih, ada pula beras ketan hitam yang sering dijadikan bubur manis atau tapai.

Source: hargapabrik.id

Anda mungkin juga menyukai