Anda di halaman 1dari 7

BEBERAPA SURAT YANG PUNYA FAIDAH KHUSUS

1. Surat Al-Fatihah adalah Ruqyah

Hadits dari Abu Sa’id Al Khudri berikut ini,

‫ َك اُنوا فى َس َفٍر َفَم ُّر وا‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ‫َع ْن َأِبى َسِع يٍد اْلُخ ْد ِر ِّى َأَّن َناًسا ِم ْن َأْص َح اِب َر ُسوِل ِهَّللا‬
‫ َفَقاُلوا َلُهْم َهْل ِفيُك ْم َر اٍق َفِإَّن َس ِّيَد اْلَح ِّى َلِد يٌغ َأْو‬. ‫ِبَحٍّى ِم ْن َأْح َياِء اْلَعَرِب َفاْسَتَض اُفوُهْم َفَلْم ُيِض يُفوُهْم‬
‫ َفَقاَل َر ُجٌل ِم ْنُهْم َنَعْم َفَأَتاُه َفَر َقاُه ِبَفاِتَحِة اْلِكَتاِب َفَبَر َأ الَّرُجُل َفُأْع ِط َى َقِط يًعا ِم ْن َغَنٍم َفَأَبى َأْن‬. ‫ُمَص اٌب‬
‫ َفَذ َك َر‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ‫ َفَأَتى الَّنِبَّى‬.-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ‫ َو َقاَل َح َّتى َأْذ ُك َر َذ ِلَك ِللَّنِبِّى‬.‫َيْقَبَلَها‬
‫ ُثَّم‬.» ‫ َفَتَبَّس َم َو َقاَل « َو َم ا َأْد َر اَك َأَّنَها ُر ْقَيٌة‬.‫ َفَقاَل َيا َر ُسوَل ِهَّللا َو ِهَّللا َم ا َر َقْيُت ِإَّال ِبَفاِتَحِة اْلِكَتاِب‬.‫َذ ِلَك َلُه‬
‫» َقاَل « ُخ ُذ وا ِم ْنُهْم َو اْض ِر ُبوا ِلى ِبَس ْهٍم َم َع ُك ْم‬
Dari Abu Sa’id Al Khudri, bahwa ada sekelompok sahabat Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa
sallam- dahulu berada dalam safar (perjalanan jauh), lalu melewati suatu kampung Arab.
Kala itu, mereka meminta untuk dijamu, namun penduduk kampung tersebut enggan untuk
menjamu.

Penduduk kampung tersebut lantas berkata pada para sahabat yang mampir, “Apakah di
antara kalian ada yang bisa meruqyah (melakukan pengobatan dengan membaca ayat-ayat
Al Qur’an, -pen) karena pembesar kampung tersebut tersengat binatang atau terserang
demam.”

Di antara para sahabat lantas berkata, “Iya ada.”

Lalu ia pun mendatangi pembesar tersebut dan ia meruqyahnya dengan membaca surat Al
Fatihah.

Akhirnya, pembesar tersebut sembuh. Lalu yang membacakan ruqyah tadi diberikan seekor
kambing, namun ia enggan menerimanya -dan disebutkan-, ia mau menerima sampai kisah
tadi diceritakan pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Lalu ia mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menceritakan kisahnya tadi pada
beliau.

Ia berkata, “Wahai Rasulullah, aku tidaklah meruqyah kecuali dengan membaca surat Al
Fatihah.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas tersenyum dan berkata, “Bagaimana
engkau bisa tahu Al Fatihah adalah ruqyah (artinya: bisa digunakan untuk meruqyah, -pen)?”
Beliau pun bersabda, “Ambil kambing tersebut dari mereka dan potongkan untukku
sebagiannya bersama kalian.” (HR. Bukhari no. 5736 dan Muslim no. 2201).
2. Surat Al-Baqarah dapat Mengusir Setan dari Rumah

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengabarkan,

‫اَل َتْج َع ُلوا ُبُيوَتُك ْم َم َقاِبَر ِإَّن الَّش ْيَطاَن َيْنِفُر ِم ْن اْلَبْيِت اَّلِذ ي ُتْقَر ُأ ِفيِه ُسوَر ُة اْلَبَقَرِة‬
“Jangan jadikan rumah-rumah kalian sebagai kuburan. Sesungguhnya setan itu akan lari dari
rumah yang dibacakan surat Al-Baqarah di dalamnya.”

(HR. Muslim no. 780, dari Abu Hurairah –radhiyallahu’anhu-)

Dalam hadis lain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjelaskan,

‫ َو ِإَّن الَّش ْيَطاَن ِإَذ ا َسِمَع ُسوَر َة اْلَبَقَرِة ُتْقَر ُأ َخ َر َج‬،‫ِإَّن ِلُك ِّل َش ْي ٍء َس َناًم ا َو َس َناُم اْلُقْر آِن ُسوَر ُة اْلَبَقَرِة‬
‫ِم َن اْلَبْيِت اَّلِذ ي ُيْقَر ُأ ِفيِه ُسوَر ُة اْلَبَقَرِة‬
“Sesungguhnya segala sesuatu punya puncak, dan puncak Al-Qur’an adalah surah Al-
Baqarah, dan sesungguhnya setan jika mendengar surah Al-Baqarah dibaca maka ia akan
keluar dari rumah yang dibaca di dalamnya surah Al Baqarah.” (HR. Hakim, dinilai Hasan oleh
Syaikh Albani).

3. Surat Ali Imran jika Digabung dengan Surat Al-Baqarah (Zahrawain) Membela Pembacanya
dan Menolak Sihir

‫ َسِم ْع ُت َر ُسْو َل ِهللا – َص َّلى ُهللا َع َلْيِه‬: ‫ َقاَل‬، – ‫َو َع ِن الَّنَّو اِس ْبِن َسْمَع اَن – َرِض َي ُهللا َع ْنُه‬
‫ (( ُيْؤ َتى َيْو َم الِقَياَم ِة ِبالُقْر آِن َو أْهِلِه اَّلِذ ْيَن َك اُنوا َيْع َم ُلوَن ِبِه ِفي الُّد ْنَيا َتْقُد ُم ُه‬: ‫ َيُقْو ُل‬، – ‫َو َس َّلَم‬
‫ ُتَح اَّجاِن َع ْن َص اِح ِبِهَم ا )) َر َو اُه ُم ْس ِلٌم‬، ‫ ُسْو َر ُة الَبَقَرِة َو آِل ِعْمَر اَن‬.
Dari An-Nawwas bin Sam’an radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Aku mendengar Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Pada hari kiamat, Al-Qur’an akan didatangkan dan
juga para ahli Al-Qur’an yaitu orang-orang yang mengamalkannya di dunia. Didahului oleh
surah Al-Baqarah dan Ali ‘Imran, keduanya menjadi hujjah bagi orang yang membacanya.”
(HR. Muslim) [HR. Muslim, no. 805]
Dari Abi Umamah radhiyallahu ‘anhu beliau berkata: Aku mendengar Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda:

‫اْقَر ُء وا اْلُقْر آَن َفِإَّنُه َيْأِتي َيْو َم اْلِقَياَم ِة َش ِفيًعا َأِلْص َح اِبِه اْقَر ُء وا الَّز ْهَر اَو ْيِن اْلَبَقَر َة َو ُسوَر َة آِل‬
‫ْأ‬
‫ِعْمَر اَن َفِإَّنُهَم ا َت ِتَياِن َيْو َم اْلِقَياَم ِة َك َأَّنُهَم ا َغ َم اَم َتاِن َأْو َك َأَّنُهَم ا َغ َياَيَتاِن َأْو َك َأَّنُهَم ا ِفْر َقاِن ِم ْن َطْيٍر‬
‫َص َو اَّف ُتَح اَّجاِن َع ْن َأْص َح اِبِهَم ا اْقَر ُء وا ُسوَر َة اْلَبَقَرِة َفِإَّن َأْخ َذ َها َبَر َك ٌة َو َتْر َك َها َح ْس َر ٌة َو اَل‬
‫َتْسَتِط يُع َها اْلَبَطَلُة‬

Bacalah Al Qur`an, karena ia akan datang memberi syafa’at kepada para pembacanya pada
hari kiamat nanti. Bacalah Zahrawain, yakni surat Al Baqarah dan Ali Imran, karena keduanya
akan datang pada hari kiamat nanti, seperti dua tumpuk awan menaungi pembacanya, atau
seperti dua kelompok burung yang sedang terbang dalam formasi hendak membela
pembacanya. Bacalah Al Baqarah, karena dengan membacanya akan memperoleh barokah,
dan dengan tidak membacanya akan menyebabkan penyesalan, dan pembacanya tidak
dapat dikuasai (dikalahkan) oleh tukang-tukang sihir. (HR. Muslim no. 804).

4. Surat Al-Kahfi, Pembacanya akan Mendapat Cahaya dan Dilindungi dari Fitnah Dajjal
Hadits Pertama:

‫« َم ْن َقَر َأ ُسوَر َة اْلَك ْهِف ِفى َيْو ِم‬: ‫ َقاَل‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ‫َع ْن َأِبى َسِع يٍد اْلُخ ْد ِر ِّى َأَّن الَّنِبَّى‬
‫» اْلُج ُمَعِة َأَض اَء َلُه ِم َن الُّنوِر َم ا َبْيَن اْلُج ُمَع َتْيِن‬
Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu anhu, bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam
bersabda: “Barangsiapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at, maka Allah akan
menyinarinya dengan cahaya di antara dua Jum’at.”

(Diriwayatkan oleh Al-Hakim dalam Al-Mustadrok II/399 no.3392, dan Al-Baihaqi di dalam
Sunannya III/249 dengan nomor.5792)

Hadits Kedua:

‫ « َم ْن َحِفَظ َع ْش َر آَياٍت ِم ْن َأَّو ِل ُسوَرِة‬: ‫ َقاَل‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ‫َع ْن َأِبى الَّد ْر َداِء َأَّن الَّنِبَّى‬
‫اْلَك ْهِف ُع ِص َم ِم َن الَّد َّجاِل » وفي رواية ـ من آخر سورة الكهف ـ‬

Dari Abu Darda’ radhiyallahu anhu, bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:
“Barangsiapa yang menghafal sepuluh ayat pertama dari surat Al-Kahfi, niscaya dia akan
terlindungi dari (fitnah) Dajjal. Dan di dalam riwayat lain disebutkan: “(sepuluh ayat terakhir)
dari surat Al-Kahfi.”

(Diriwayatkan oleh Muslim I/555 no.809, Ahmad V/196 no.21760, Ibnu Hibban III/366
no.786, Al-Hakim II/399 no.3391, dan Al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman V/453 no.2344).
Hadits Ketiga:

‫ « من قرأ‬: ‫ قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬: ‫ قال‬، ‫عن أبي سعيد الخدري رضي هللا عنه‬
‫ ومن قرأ عشر آيات من‬، ‫ كانت له نورا يوم القيامة من مقامه إلى مكة‬، ‫سورة الكهف كما أنزلت‬
‫ ُسْبَح اَنَك الَّلُهَّم َو ِبَحْمِد َك َال ِإَلَه ِإَّال َأْنَت‬: ‫ ومن توضأ ثم قال‬، ‫آخرها ثم خرج الدجال لم يسلط عليه‬
‫ َكَتَب ِفي َر ٍّق ُثَّم ُطِبَع ِبَطاَبٍع َفَلْم ُيْك َس ْر ِإَلى َيْو ِم اْلِقَياَم ِة‬، ‫»َأْسَتْغ ِفُرَك َو َأُتوُب ِإَلْيَك‬
Dari Abu Sa’id Al-Khudri radhiyallahu anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasallam
bersabda: “Barangsiapa membaca surat Al-Kahfi sebagaimana diturunkannya, maka surat ini
akan menjadi cahaya baginya pada hari Kiamat dari tempat tinggalnya hingga ke Mekkah.
Dan barangsiapa membaca sepuluh ayat terkahir dari surat Al-Kahfi lalu Dajjal keluar
(datang), maka Dajjal tidak akan membahayakannya. Dan barangsiapa berwudhu lalu ia
mengucapkan : “SUBHAANAKALLOHUMMA WABIHAMDIKA ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLAA
ANTA ASTAGHFIRUKA WA ATUUBU ILAIKA” (artinya: Maha Suci Engkau ya Allah, dan dengan
memuji-Mu, aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq diibadahi selain Engkau, aku
memohon ampunan dan aku bertaubat kepada-Mu), maka ia akan ditulis pada lembaran
putih yang bersih, kemudian dicetak dengan alat cetak yang tidak akan robek sampai hari
Kiamat.”

(Diriwayatkan oleh An-Nasa’i di dalam ‘Amal Al-Yaumi wa Al-Lailati no.81 dan 952, Ath-
Thobroni di dalam Al-Mu’jam Al-Ausath II/123 no.1455, dan Al-Hakim I/752 no.2072 dan
beliau berkata; hadits ini Shohih sesuai dengan syarat imam Muslim, akan tetapi keduanya
(maksudnya imam Bukhori dan Muslim) tidak mengeluarkannya (di dalam kitab Shohih
keduanya, pent)).

5. Surat Al-Mulk Menyelamatkan dari Siksa Kubur


Hadits Ibnu Mas’ud Radhiyallahu anhu, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
‫ُسْو َر ُة َتَباَر َك ِهَي اْلَم اِنَع ُة ِم ْن َع َذ اِب اْلَقْبِر‬.
“Surat Tabarak adalah penghalang siksa kubur.”[ Hadits shahih. Diriwayatkan oleh Abusy
Syaikh di dalam Thabaaqat al-Ashbahani (no. 264)]

Hadits Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa


sallam bersabda:
‫ِإَّن ُسْو َر ًة ِم َن اْلُقْر آِن َثَالُثوَن آَيًة َش َفَع ْت ِلَر ُج ٍل َح َّتـى ُغ ِفَر َلُه َو ِهَي ُسوَر ُة َتَباَر َك اَّلِذ ي ِبَيِدِه اْلُم ْلُك‬
“Sesungguhnya di dalam al-Qur-an ada satu surat sebanyak tiga puluh ayat, ia akan
memberikan syafa’at kepada seseorang sehingga dia diampuni, surat itu adalah surat
Tabarak (al-Mulk).”[ Hadits shahih. HR. Abu Dawud, kitab as-Shalaah, bab fi ‘Adadil Aiy (no.
1400)]

6. Membaca Muawwidzat akan Dilindungi dan Dicukupi oleh Allah


PERTAMA: WAKTU PAGI DAN SORE HARI
Dari Mu’adz bin Abdullah bin Khubaib, dari bapaknya ia berkata,

‫ ِلُيَص ِّلَى َلَنا َفَأْد َر ْك َناُه‬-‫صلى هللا عليه وسلم‬- ‫َخ َر ْج َنا ِفى َلْيَلِة َم َطٍر َو ُظْلَم ٍة َش ِد يَد ٍة َنْطُلُب َر ُسوَل ِهَّللا‬
« ‫ َفَلْم َأُقْل َشْيًئا ُثَّم َقاَل‬.» ‫ َفَلْم َأُقْل َشْيًئا ُثَّم َقاَل « ُقْل‬.» ‫ َفَلْم َأُقْل َشْيًئا َفَقاَل « ُقْل‬.» ‫َفَقاَل « َأَص َّلْيُتْم‬
‫ َفُقْلُت َيا َر ُسوَل ِهَّللا َم ا َأُقوُل َقاَل « (ُقْل ُهَو ُهَّللا َأَح ٌد ) َو اْلُم َعِّو َذ َتْيِن ِح يَن ُتْمِس ى َو ِح يَن ُتْص ِبُح‬.» ‫ُقْل‬
‫» َثَالَث َم َّراٍت َتْك ِفيَك ِم ْن ُك ِّل َش ْى ٍء‬

“Pada malam hujan lagi gelap gulita kami keluar mencari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam untuk shalat bersama kami, lalu kami menemukannya. Beliau bersabda, “Apakah
kalian telah shalat?” Namun, sedikit pun aku tidak berkata-kata. Beliau bersabda,
“Katakanlah.” Namun sedikit pun aku tidak berkata-kata. Beliau bersabda, “Katakanlah.”
Namun sedikit pun aku tidak berkata-kata. Kemudian beliau bersabda, “Katakanlah.” Hingga
aku berkata, “Wahai Rasulullah, apa yang harus aku katakan?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda, “Katakanlah (bacalah surah) QUL HUWALLAHU AHAD (surah Al-Ikhlas)
dan al-mu’awwidzatain (surah Al-Falaq dan An-Naas) ketika sore dan pagi sebanyak tiga kali,
maka dengan ayat-ayat ini akan mencukupkanmu (menjagamu) dari segala keburukan.” (HR.
Abu Daud, no. 5082 dan An-Nasai, no. 5428. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini
hasan).

KEDUA: SEBELUM TIDUR


Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, beliau radhiyallahu ‘anha berkata,

‫َأَّن الَّنِبَّى – صلى هللا عليه وسلم – َك اَن ِإَذ ا َأَو ى ِإَلى ِفَر اِشِه ُك َّل َلْيَلٍة َج َم َع َك َّفْيِه ُثَّم َنَفَث ِفيِهَم ا‬
‫َفَقَر َأ ِفيِهَم ا ( ُقْل ُهَو ُهَّللا َأَح ٌد ) َو ( ُقْل َأُع وُذ ِبَر ِّب اْلَفَلِق ) َو ( ُقْل َأُع وُذ ِبَر ِّب الَّناِس ) ُثَّم َيْمَس ُح‬
‫ِبِهَم ا َم ا اْسَتَطاَع ِم ْن َج َسِدِه َيْبَد ُأ ِبِهَم ا َع َلى َر ْأِسِه َوَو ْج ِهِه َو َم ا َأْقَبَل ِم ْن َج َسِدِه َيْفَع ُل َذ ِلَك َثَالَث‬
‫َم َّراٍت‬
“Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika berada di tempat tidur di setiap malam, beliau
mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu kedua telapak tangan tersebut ditiup dan
dibacakan ’Qul huwallahu ahad’ (surah Al-Ikhlash), ’Qul a’udzu birobbil falaq’ (surah Al-Falaq)
dan ’Qul a’udzu birobbin naas’ (surah An-Naas). Kemudian beliau mengusapkan kedua
telapak tangan tadi pada anggota tubuh yang mampu dijangkau dimulai dari kepala, wajah,
dan tubuh bagian depan. Beliau melakukan yang demikian sebanyak tiga kali.” (HR. Bukhari,
no. 5017)

KETIGA: KETIKA INGIN MERUQYAH (MEMBACA DOA DAN WIRID UNTUK PENYEMBUHAN
KETIKA SAKIT)
Bukhari membawakan bab dalam sahihnya ‘Meniupkan bacaan ketika ruqyah’. Lalu
dibawakanlah serupa hadits di atas dan dengan cara seperti dijelaskan dalam poin kedua.

‫َع ْن َعاِئَش َة – رضى هللا عنها – َقاَلْت َك اَن َر ُسوُل ِهَّللا – صلى هللا عليه وسلم – ِإَذ ا َأَو ى ِإَلى‬
‫ َو َم ا َبَلَغ ْت‬، ‫ ُثَّم َيْمَس ُح ِبِهَم ا َو ْج َهُه‬، ‫ِفَر اِشِه َنَفَث ِفى َك َّفْيِه ِبُقْل ُهَو ُهَّللا َأَح ٌد َو ِباْلُم َعِّو َذ َتْيِن َجِم يًعا‬
‫ َقاَلْت َعاِئَش ُة َفَلَّم ا اْش َتَك ى َك اَن َيْأُم ُر ِنى َأْن َأْفَعَل َذ ِلَك ِبِه‬. ‫َيَداُه ِم ْن َجَسِدِه‬
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, dia berkata, “Apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
hendak tidur, beliau akan meniupkan ke telapak tangannya sambil membaca QUL
HUWALLAHU AHAD (surah Al-Ikhlas) dan mu’awidzatain (surah An-Naas dan Al-Falaq),
kemudian beliau mengusapkan ke wajahnya dan seluruh tubuhnya. Aisyah berkata, “Ketika
beliau sakit, beliau menyuruhku melakukan hal itu (sama seperti ketika beliau hendak tidur, -
pen).” (HR. Bukhari, no. 5748)

KEEMPAT: BACAAN SESUDAH SHALAT FARDHU (BAKDA SALAM)


Sesuai shalat dianjurkan membaca surah Al-Ikhlash, Al-Falaq dan An-Naas masing-masing
sekali. Dari ‘Uqbah bin ‘Amir, ia berkata,

‫َأَم َرِني َر ُسوُل ِهَّللا َص َّلى ُهَّللا َع َلْيِه َو َس َّلَم َأْن َأْقَر َأ اْلُمَعِّو َذ اِت ُد ُبَر ُك ِّل َص اَل ٍة‬

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan padaku untuk membaca


mu’awwidzaat di akhir shalat (sesudah salam).” (HR. An-Nasai no. 1336 dan Abu Daud no.
1523. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Yang dimaksud mu’awwidzaat adalah surah Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas sebagaimana
dikatakan oleh Ibnu Hajar Al Asqolani. (Fath Al-Bari, 9:62)

Keutamaan surat Al Waqi’ah memang disebutkan di dalam banyak hadis, akan tetapi semua
hadis tersebut tidak dapat dijadikan hujjah karena sebagiannya lemah, bahkan ada yang
palsu. Berikut ini di antara contoh hadis tersebut:
‫من قرأ سورة الواقعة في كل ليلة لم تصبه فاقة أبدا‬
“Barangsiapa membaca surat Al Waqi’ah setiap malam, maka dia tidak akan jatuh miskin
selamanya.”

Hadis di atas dikeluarkan oleh al Harits bin Abu Usamah dalam kitab Musnad-nya, no. 178,
dikeluarkan pula oleh Ibnu Sunniy dalam kitab Amalul Yaum wal Lailah, no. 674, dikeluarkan
pula oleh Ibnu Bisyron dalam Al ‘Amali, I:38:20, dikeluarkan juga oleh Al Baihaqi dalam
Syu’abul Iman, dan selainnya. Semuanya berasal dari jalan Abu Syuja’ dari Abu Thoyyibah
dari Abdullah bin Mas’ud radliallahu’anhu

Keterangan
Hadis ini lemah karena dalam silsilah perawinya ada seorang yang lemah.
Al Imam Adz Dzahabi rahimahullah berkata,” Abu Syuja’ adalah seorang yang tidak jelas,
tidak dikenal. Demikian juga ia meriwayatkan dari Abu Thayyibah, siapa Abu Thayyibah itu?”
(maksudnya dia adalah perawi yang tidak dikenal juga)

Al Munawi rahimahullah dalam Fathul Qadir berkata,” Imam Az Zaila’i mengatakan bahwa
ada perawi yang riwayatnya banyak cacat dari berbagai sisi. Pertama, riwayatnya terputus
sebagaimana dijelaskan oleh Imam Ad Daruquthni dan lainnya. Kedua, isi hadisnya munkar
sebagaimana dijelaskan Imam Ahmad. Ketiga, perawi adalah orang-orang yang lemah
sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Jazari. Keempat, sungguh hadis ini berguncang dan telah
sepakat atas kelemahan hadis ini di antaranya adalah Imam Ahmad, Imam Abu Hatim Ar
Razi, putranya, Imam Ad Daruquthni, Al Baihaqi dan selainnya…”
(diringkas dari buku Silsilah Adh Dha’ifah, no. 289)

Kemudian hadis lainnya adalah


‫ ومن قرأ كل ليلة {ال أقسم بيوم القيامة} لقي هللا يوم القيامة ووجهه في‬،‫من قرأ سورة الواقعة كل ليلة لم تصبه فاقة أبدا‬
‫صورة القمر ليلة البدر‬

“Barangsiapa yang membaca surat Al Waqi’ah setiap malam maka dia tidak akan jatuh
miskin selamanya. Dan barangsiapa setiap malam membaca Surat Al Qiyamah maka dia akan
berjumpa dengan Allah di hari kiamat sedangkan wajahnya bersinar layaknya rembulan di
malam purnama.”

Keterangan
Hadis di atas adalah PALSU / MAUDHU’ yang dikeluarkan oleh Ad Dailami dari jalan Ahmad
bin Umar Al Yamami dengan sanadnya sampai Ibnu ‘Abbas radliallahu ’anhuma dan
disebutkan oleh Al Imam As Suyuthi dalam Dzailul Ahadis al Maudhu’ah no. 177. Imam
Ahmad berkata,” Ahmad al Yamami adalah rawi yang kadzdzab (yang suka berdusta).”
(dikutip dari buku Silsilah Adh Dha’ifah, no. 290)
Hadits Keutamaan Surah Yasin Semuanya Lemah (Dha’if)
Setelah menyebutkan hadits-hadits tentang keutamaan surah Yasin dan juga menukil
pernyataan dari Ibnu Katsir, Syaikh Musthafa Al-‘Adawi menyatakan bahwa hadits yang
membicarakan tentang keutamaan surah Yasin SEMUANYA DHA’IF, bahkan kebanyakannya
MAWDHU’ (lebih parah dari dha’if karena yang meriwayatkan adalah para pendusta, pen.).
Lihat Tafsir Juz’u Yasin, hlm. 7-9.

Anda mungkin juga menyukai