Anda di halaman 1dari 9

e-ISSN 2715-9221 Jurnal Sosial Bisnis Peternakan, Juni 2022, 4(2):57-65

Published by: DOI: 10.24198/jsbp v4i2.44670


Unpad Press Available online at http://jurnal.unpad.ac.id/jsbp

Analisis Harga Pokok Produksi dan Keuntungan Usaha Peternakan Ayam


Lokal (Studi Kasus di Jala Poultry Kecamatan Ujung Berung Kota
Bandung)

Dini Dini Nurhadiyanti1, a, Hasni Arief1, Muhammad Hasan Hadiana1


1
Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran
a
e-mail: dininurhadiyanti91@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menghitung harga pokok produksi ayam lokal dan tingkat keuntungan dari
usaha ayam lokal yang mengintegrasikan dua cabang usaha yaitu peternakan pembesaran dengan produksi Day
Old Chicken (DOC), DOC yang hasilnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan sendiri. Penelitian ini
menggunakan metode studi kasus pada Peternakan Jala Poultry, berlokasi di kecamatan Cilengkrang Kota
Bandung. Pengamatan dan pengambilan data dilaksanakan pada bulan Januari 2020. Data diperoleh dari pemilik
dan pembeli di lokasi peternakan dengan menggunakan kuisioner. Data dianalisis menggunakan metode full
costing satu periode pemeliharaan untuk menghitung harga pokok produksi (HPP) per ekor ayam hidup. Dengan
mengintegrasikan kedua unit usaha peternakan, harga input produksi DOC menurun dan berdampak pada
penurunan HPP serta kenaikan tingkat keuntungan. Dengan pola integrasi ini HPP menurun dari Rp25.825
menjadi Rp18.244, dan margin keuntungan setiap ekor ayam lokal meningkat dari Rp19.175 menjadi Rp26.756,
atau meningkat 39,53%.
Kata kunci: Integrasi, Day Old Chicken (DOC), Metode Full Costing

Analysis of Unit Cost of Production and Profitability of Local Chicken


Farm Business (A Case Study on Jala Poultry Farm, Ujung Berung
District, Bandung City)

ABSTRACT
The research aims to determine the unit cost of local chicken production and business profitability of an
integrated the two branches of business, namely the livestock unit that raises local chickens, and the DOC
production unit which produces chickens to meet their own needs. This research used a case study method applied
on Jala Poultry Farm, located in Cilengkrang subdistrict, Bandung City. The observation and data collecting was
conducted in Januari 2020. Data was gathered from the farm owners and customers respondent who are met at
the farm location. The questionnaire was used to collect and record the information. The relevant data were
analyzed using the full costing method to calculate the unit cost of production and average profit marghin for a
period of raising chickens. By integrating the two chicken production units, the DOC price decreases and in turn
affects the unit costs of local chicken production as well as its profitability. The unit cost decreased from IDR
25,825 to IDR 18,244, and the average profit margin for one head of local chicken increased from IDR 19,175 to
IDR 26,756, or an increase of 39.53%.
Keywords: Integration, Day Old Chicken (DOC), Full Costing Method

PENDAHULUAN pembesaran ayam lokal seperti banyaknya


Latar Belakang program pemerintah yang dikeluarkan yaitu
pemuliaan, pengembangan, dan pemurnian.
Ayam lokal atau bisa disebut bukan ras
Ayam lokal dapat diartikan sebagai ayam yang
(buras) adalah jenis ternak unggas di Indonesia
telah diseleksi dan dipelihara sesuai dengan
yang dapat dipelihara dengan mudah dan input
teknik budidaya yang sudah diperbaiki
seadanya. Sebutan ini didapat dari banyaknya
sehingga ayam tersebut tidak hanya diumbar
ayam lokal yang ditemukan berkeliaran bebas
dan mencari makan sendiri namun dipelihara
di pemukiman warga. Seiring berjalannya
secara intensif.
waktu, pemerintah mulai fokus terhadap

57
Nurhadiyanti / Jurnal Sosial Bisnis Peternakan, Desember 2022, 4(2):57-65

Usaha pembesaran ayam lokal memiliki serta biaya produksi yang dikeluarkan tidak
prospek yang cerah, karena dilihat dari besar.
tingginya permintaan di masyarakat, sedangkan Adanya dua unit usaha dalam satu
suplai ayam lokal dari peternak yang ada belum manajemen tidaklah mudah yaitu dapat dilihat
dapat memenuhi seluruh permintaan dalam hal pengorbanan waktu; diantara dua
masyarakat. Tingginya permintaan daging unit usaha tersebut tidak dapat dikatakan bahwa
ayam lokal ini, membuat peternak kewalahan pembesaran lebih untung daripada pembibitan
karena terbatasnya bibit DOC (Day Old atau pun sebaliknya. Dua unit usaha yang
Chciken) ayam lokal sehingga peternak dijalani oleh Jala Poultry merupakan jenis
kesulitan untuk memenuhi permintaan pasar. usaha yang berkaitan yaitu pembibitan dan
Oleh karena itu, beberapa peternak ayam lokal pembesaran. Unit usaha pembibitan di Jala
juga mengembangkan usaha pembibitan secara Poultry menghasilkan DOC yang kemudian
terintegrasi. digunakan pada unit usaha pembesaran di Jala
Usaha pembesaran ayam lokal memiliki Poultry yang kemudian akan dijual dengan
prospek yang cerah, karena dilihat dari hitungan harga per bobot badannya. Hal ini
tingginya permintaan di masyarakat, sedangkan merupakan salah satu keuntungan dari memiliki
suplai ayam lokal dari peternak yang ada belum dua unit usaha dalam satu manajemen.
dapat memenuhi seluruh permintaan DOC yang disuplai dari unit usaha
masyarakat. Tingginya permintaan daging pembibitan ini akan mempengaruhi biaya
ayam lokal ini, membuat peternak kewalahan pengeluaran produksi yang digunakan pada unit
karena terbatasnya bibit DOC (Day Old usaha pembesaran sehingga akan menekan
Chciken) ayam lokal sehingga peternak harga pokok produksi unit usaha pembesaran di
kesulitan untuk memenuhi permintaan pasar. Jala Poultry dan dapat berpengaruh dengan
Oleh karena itu, beberapa peternak ayam lokal harga jual yang ditawarkan oleh peternakan ini
juga mengembangkan usaha pembibitan secara lebih rendah dibanding peternakan lain sehinga
terintegrasi. dapat mempengaruhi tingginya permintaan
Salah satu usaha peternakan ayam lokal konsumen dan berimbas pada tingginya
yang memiliki dua unit usaha ini yaitu keuntungan yang didapat. Berdasarkan uraian
peternakan Jala Poultry. Peternakan ini di atas, penulis tertarik untuk melakukan studi
didirikan pada Tahun 2014 yang berlokasi di kasus mengenai analisis harga pokok produksi
kampung Bongkor Desa Melati Wangi dan keuntungan pada usaha peternakan ayam
Kecamatan Cilengkrang Ujung Berung lokal Jala Poultry Bandung.
Kabupaten Bandung. Jala Poultry merupakan
usaha peternakan ayam lokal dengan sistem
usaha mandiri. Pemilik peternakan Jala Poultry METODE PENELITIAN
ini yaitu Bapak Gilang. Peternakan ini memiliki Objek pada penelitian ini yaitu harga
populasi sebesar 2.040 ekor per periode pokok produksi dan keuntungan di peternakan
sebanyak dua kandang dengan luas kandang Jala Poultry. Data-data yang dibutuhkan guna
sebesar 140 m2. menghitung harga pokok produksi dan
Usaha peternakan Jala Poultry awalnya keuntungan seperti: biaya tetap, biaya variabel,
hanya berkecimpung di dunia pembesaran serta harga jual pada peternakan ini diperoleh
ayam lokal saja. Seiring berjalannya waktu, dari pemilik peternakan Jala Poultry dan
pada Tahun 2016 Bapak Gilang selaku pemilik pembeli untuk memastikan data secara
peternakan membuka unit usaha baru yaitu langsung di lapangan.
pembibitan ayam lokal. Hal ini disebabkan atas Lokasi penelitian dilakukan di peternakan
tingginya permintaan ayam lokal pada Jala Poultry yang berlokasi di Kampung
peternakan Jala Poultry sedangkan masih Bongkor, Desa Melati Wangi Kecamatan
kurangnya stok dari pemasok yang menyuplai Cilengkrang Ujung Berung Kota Bandung.
DOC ke peternakan Jala Poultry sehingga Lokasi dipilih secara sengaja (purposive)
pemilik memilih untuk membuka unit usaha dengan pertimbangan lokasi yang tidak jauh
pembibitan ayam lokal sendiri. Jala Poultry dari Kota Bandung dan dekat dengan pasar,
tergolong ke dalam peternakan konvensional dimana diketahui bersama kebanyakan usaha
karena dilihat dari populasi yang tidak terlalu peternakan terdapat di daerah yang jauh dari
besar, peralatan yang digunakan pun sederhana, perkotaan.

58
Nurhadiyanti / Jurnal Sosial Bisnis Peternakan, Desember 2022, 4(2):57-65

Jala Poultry merupakan satu-satunya a. Biaya bahan baku pada usaha peternakan
usaha peternakan ayam lokal yang terdapat di ini meliputi semua bahan yang secara
wilayah Ujung Berung. Hal ini menjadi langsung digunakan dalam produksi dan
keuntungan bagi Jala Poultry karena lokasi diikuti pada masing-masing unit
yang dekat dengan pasar dan terdapat di daerah produksi. Biaya yang termasuk ke dalam
dekat dengan kota sehingga konsumen biaya bahan baku pada penelitian ini,
mengeluarkan biaya transportasi yang lebih yaitu untuk unit usaha pembesaran
murah dibandingkan dengan membeli ayam adalah biaya pakan; sedangkan untuk
lokal di peternakan yang berlokasi jauh dari unit usaha pembibitan adalah biaya
perkotaan dan pasar. Kelebihan lainnya adalah pembelian pejantan, indukan, dan pakan.
perkembangan usaha peternakan ini yang Semua biaya ini dihitung dalam satuan
rekatif baik dan cepat walaupun usaha rupiah/periode.
peternakan ini terdapat di daerah dekat dengan b. Biaya tenaga kerja langsung pada
kota. Kondisi ini dapat dilihat dari usaha yang penelitian ini, yaitu seluruh biaya upah
awalnya hanya bergerak di bidang pembesaran tenaga kerja di unit usaha pembesaran
saja, hingga kini usaha tersebut merambah ke dan unit usaha pembibitan yang
ranah pembibitan. berkaitan dengan kegiatan produksi dan
Penelitian terhadap harga pokok produksi dihitung dalam satuan rupiah/periode.
dan keuntungan usaha yang secara detail c. Biaya overhead dalam peternakan Jala
dilakukan dengan menjadikan unit analisis Poultry terdiri dari beberapa biaya, yaitu:
hanya pada satu perusahaan, yaitu Jala Poultry. • Biaya kandang
Oleh karena itu, metode studi kasus merupakan Biaya kandang merupakan biaya
metode yang tepat untuk penelitian dengan pembuatan kandang yang terdapat di
objek penelitian seperti yang telah disebutkan. Jala Poultry. Biaya ini dihitung sesuai
Informan kunci pada penelitian ini yaitu biaya pembuatannya. Dihitung
pemilik peternakan Jala Poultry dan empat dengan satuan rupiah/periode.
orang pembeli yang terdiri dari pembeli yang • Alat dan bahan habis pakai
menjual kembali ke pasar, pembeli berupa Alat-alat dan bahan yang sifatnya
peternak lain dengan tujuan untuk memenuhi habis pakai pada penelitian ini untuk
stok yang terbatas pada peternakan yang Ia unit usaha pembesaran yaitu sekam,
miliki, pembeli untuk rumah makan, dan tempat pakan dan minum sedangkan,
pembeli yang membeli ayam untuk dikonsumsi untuk unit pembibitan, yaitu mesin
sendiri. tetas, termometer digital, termometer
Harga pokok produksi dan keuntungan manual, dan egg tray. Alat dan bahan
diperoleh dengan menggunakan data primer habis pakai ini dihitung sesuai biaya
yang di dapat dari pemilik dan pembeli yang pembeliannya dengan satuan
ada di jala poultry dengan menggunakan rupiah/periode.
kuisioner, meskipun data dari pembeli sebatas • Biaya kesehatan
memastikan keakuratan data khususnya harga Biaya kesehatan pada penelitian ini
jual. Selain data primer penelitian ini juga berupa obat-obatan dan vitamin yang
menggunakan data sekunder yaitu data-data digunakan selama satu periode
yang dihasilkan oleh pihak lain diantaranya pemeliharaan. Perhitungan dalam
BPS melalui studi literatur yang digunakan biaya ini yaitu dengan mengkalikan
untuk memberikan gambaran kondisi eksistensi jumlah obat-obatan atau vitamin yang
usaha peternakan ayam lokal. digunakan dengan harga yang
Operasional variabel pada penelitian ini dikeluarkan. Biaya ini dihitung dalam
merupakan konsep yang dijadikan pertanyaan satuan rupiah/periode.
pada pedoman wawancara yaitu sebagai • Biaya listrik
berikut: Biaya listrik berupa penerangan
1. Komponen Harga Pokok Produksi (HPP) dalam kandang selama pemeliharaan
usaha peternakan Jala Poultry terdiri dari dan semua kegiatan di dalam kandang
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja yang menggunakan listrik. Biaya ini
langsung, dan biaya overhead. dihitung dalam satuan rupiah/periode.

59
Nurhadiyanti / Jurnal Sosial Bisnis Peternakan, Desember 2022, 4(2):57-65

• Biaya penyusutan kandang yang terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja
Biaya penyusutan kandang dihitung langsung, dan biaya overhead pabrik yang
dengan membagi biaya pembuatan bersifat tetap ataupun variabel ke dalam harga
kandang dengan umur ekonomis pokok produksi (Mulyadi, 2005). Analisis
kandang tersebut. Biaya ini dihitung perhitungan harga pokok produksi yang
dalam satuan rupiah/periode. digunakan pada penelitian ini yaitu:
• Biaya penyusutan peralatan 1. Perhitungan harga pokok produksi dengan
Biaya penyusutan peralatan dihitung metode full costing menurut Mulyadi
dengan membagi biaya pembelian (2005), sebagai berikut:
peralatan dengan umur ekonomis HPP = Biaya bahan baku + Biaya tenaga kerja
peralatan tersebut. Biaya ini dihitung langsung + Biaya Overhead
dalam satuan rupiah/periode.
2. Penyusutan menggunakan metode Straight
2. Keuntungan Line Method (Solehah, 2016) yaitu:
Keuntungan pada usaha ini didapat dari
𝐻𝑎𝑟𝑔𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑖𝑠𝑎
selisih antara pendapatan suatu usaha Penyusutan/Tahun =
𝐸𝑠𝑡𝑖𝑚𝑎𝑠𝑖 𝑢𝑚𝑢𝑟 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑔𝑢𝑛𝑎
dengan biaya yang dikeluarkan untuk proses 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛/𝑇𝑎ℎ𝑢𝑛
produksi atau kegiatan usaha. Biaya Penyusutan/Bulan =
12 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
keuntungan ini dihitung dalam satuan 𝑃𝑒𝑛𝑦𝑢𝑠𝑢𝑡𝑎𝑛
Penyusutan/Tahun= x periode produksi
𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
rupiah/periode. Keuntungan terdiri dari total
penerimaan (TP) dan total biaya produksi 3. Perhitungan harga pokok produksi per-unit
(TBP). produksi dengan menggunakan metode full
a. Total Penerimaan/ Total Revenue (TR) costing yang dikemukakan oleh Kartadinata
Keuntungan pada usaha ini didapat dari (2000), yaitu:
selisih antara pendapatan suatu usaha Harga Pokok per-unit Produksi =
dengan biaya yang dikeluarkan untuk 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑒𝑚𝑢𝑎 𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎
proses produksi atau kegiatan usaha. 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑈𝑛𝑖𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝐷𝑖𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖
Biaya keuntungan ini dihitung dalam
satuan rupiah/periode. Keuntungan Keuntungan
terdiri dari total penerimaan (TP) dan Analisis perhitungan keuntungan yang
total biaya produksi (TBP). digunakan pada penelitian ini bersumber dari
b. Biaya Total Produksi/ Total Cost (TC) Mulyadi (2005), dengan formulasi sebagai
Biaya total produksi pada penelitian ini, berikut:
yaitu penjumlahan dari biaya tetap total a. Keuntungan Keterangan:
atau total fixed cost (TFC) dan biaya π = TR – TC π = Keuntungan
variabel total atau total variabel cost TR = Total Revenue
TC = Total Cost
(TVC) untuk menghasilkan sejumlah
b. Total Penerimaan Keterangan:
produk. Biaya total produksi pada TR = Total revenue/
TR = P x Q
penelitian ini dihitung dalam satuan penerimaan
rupiah per periode. P = Harga per unit
daging
Penelitian ini dilakukan dengan metode Q = Banyaknya
analisis kuantitatif dengan data berupa angka- produksi daging
angka hasil perhitungan dan pengukuran yang c. Total Biaya Keterangan:
didapat selama satu periode pemeliharaan. Produksi TB = Total Biaya
(total cost)
Perhitungan harga pokok produksi dan TC = TFC + TVC BT = Biaya Tetap
keuntungan di peternakan Jala Poultry yaitu (fixed cost)
sebagai berikut: BV = Biaya Variabel
(variabel cost)
d. Presentase Keterangan:
Harga Pokok Produksi % = Presentase
Kenaikan
Harga pokok produksi pada penelitian ini Keuntungan
Kenaikan
dianalisis dengan metode full costing. Metode Keuntungan
(𝐵−𝐴)𝑥 100% A = Keuntungan awal
full costing adalah salah satu metode %=
𝐴 B = Keuntungan Akhir
perhitungan yang digunakan untuk menghitung
harga pokok produksi dengan cara
memperhitungkan semua unsur biaya produksi

60
Nurhadiyanti / Jurnal Sosial Bisnis Peternakan, Desember 2022, 4(2):57-65

HASIL DAN PEMBAHASAN sebanyak dua kali sehari yaitu pagi dan sore
Gambaran Umum hari. Pakan yang diberikan terdiri dari pakan
umur starter, pakan umur finisher, dan pakan
Jala Poultry merupakan usaha peternakan
imbuhan sama halnya dengan pemberian pakan
yang memiliki dua jenis unit usaha yaitu
di unit usaha pembibitan yang dilakukan dua
pembesaran dan pembibitan. Awalnya pada
kali sehari yaitu pagi dan sore hanya saja pakan
Tahun 2013 peternakan ini berlokasi di
yang diberikan di unit usaha pembibitan terdiri
CibiruBandung Jawa Barat dan hanya memiliki
dari beberapa campuran pakan seperti adanya
usaha pembesaran saja. Akan tetapi terjadi
pakan ayam pedaging, petelur, dan imbuhan.
bencana banjir di peternakan tersebut sehingga
Proses produksi unit usaha pembesaran dan
membuat Bapak Gilang selaku pemilik
pembibitan di Jala Poultry relatif sama dengan
peternakan menutup usahanya dan kembali
usaha peternakan lainnya. Hanya saja yang
membuka usaha pembesaran ayam lokal pada
membedakan adalah cara penyuplaian DOC ke
Tahun 2014 di Kampung Bongkor RT 03 RW
unit usaha pembesaran Jala Poultry.
02 Desa Melatiwangi Kecamatan Cilengkrang
DOC yang disuplai ke unit usaha
Ujung Berung Kota Bandung. Usaha
pembesaran dihasilkan dengan cara melakukan
pembesaran Jala Poultry yang berada di daerah
perkawinan menggunakan metode IB
Ujung Berung ini berjalan dengan sukses
(Inseminasi Buatan) setiap dua hari sekali
karena banyaknya permintaan dari konsumen.
dengan perbandingan sperma 1:35. Data-data
Akan tetapi, pemasok bibit DOC masih kurang
periode yang diteliti merupakan data pada saat
untuk memenuhi permintaan konsumen
hari Raya Idul Fitri Tahun 2019, yang mana
tersebut sehingga, Bapak Gilang selaku pemilik
setiap hari-hari besar seperti tahun baru, hari
usaha Jala Poultry membuka usaha pembibitan
Raya Idul Fitri, dan lain sebagainya Jala Poultry
pada Tahun 2016 yang terletak di daerah
memasok ayam sebanyak 2000 ekor untuk
Lembang Bandung Jawa Barat.
dijual. Oleh karenanya, untuk memenuhi angka
Kedua unit usaha ini memiliki struktur
tersebut unit usaha pembibitan melakukan
organisasi. Struktur organisasi memiliki fungsi
perkawinan dengan cara IB setiap dua hari
untuk menjabarkan pembagian tugas serta
sekali selama dua minggu. Hal ini dilakukan
tanggung jawab secara formal sehingga dapat
dengan cara dua kali penetesan yaitu pada
mencapai tujuan bersama. Usaha peternakan
minggu pertama IB dilakukan sebanyak empat
Jala Poultry memiliki struktur organisasi yang
kali dan kemudian telur-telur yang
sederhana karena di usaha ini Bapak Gilang
dikumpulkan ditetaskan pada hari jumat. Cara
selaku pemilik usaha terjun langsung dalam
ini dilakukan juga pada minggu kedua dengan
segala hal kecuali sekertaris dan bendahara
mesin tetas yang berbeda dan selanjutnya telur-
yang diurus oleh istrinya yaitu Novalinda
telur yang sudah masuk mesin tetas akan
Marisa. Bapak Gilang juga dibantu oleh
menetas selama 21 hari. DOC tersebut akan di
beberapa orang tenaga kerja dalam hal
suplai ke unit usaha pembesaran sebanyak 2000
produksi, sarana prasarana dan pemasaran.
ekor secara bertahap yaitu pada saat periode
Struktur organisasi yang dibentuk ini berlaku
penetasan pertama selesai dan selanjutnya pada
untuk kedua unit usaha yang dijalani oleh
saat periode kedua penetasan selesai dengan
Bapak Gilang. Jala Poultry memiliki dua jenis
perbedaan selisih satu minggu sedangkan, total
unit usaha dalam satu manajemen. Kedua unit
DOC yang berhasil ditetaskan pada periode
usaha ini terdiri dari unit usaha pembesaran dan
tersebut yaitu sebanyak 2408 ekor sehingga
unit usaha pembibitan yang masing-masing
DOC sebanyak 408 ekor ini akan dijual oleh
memiliki proses produksi berbeda. Pemberian
unit usaha pembibitan ke peternak lain.
pakan pada unit usaha pembesaran dilakukan
Berikut merupakan struktur organisasi:
Ketua

Sekretaris dan Bendahara

Produksi Sarana dan Prasarana Pemasaran


Ilustrasi: Struktur Organisasi Usaha Peternakan Jala Poultry

61
Nurhadiyanti / Jurnal Sosial Bisnis Peternakan, Desember 2022, 4(2):57-65

Unit usaha pembibitan tidak memberikan pembesaran tidak mengintegrasikan DOC


harga jual terhadap unit usaha pembesaran tetapi pada saat unit pembesaran
karena kedua unit usaha ini masih dibawah mengintegrasikan DOC biaya DOC tidak
manajemen yang sama dan merupakan usaha dihitung karena DOC tersebut berasal dari unit
yang masih berkesinambungan akan tetapi, pembibitan sendiri.
menurut keterangan dari pemilik usaha jika
dibutuhkan untuk perhitungan arsip perusahaan Pembibitan Ayam Lokal
harga DOC yang disuplai ke unit pembesaran Unit usaha pembibitan di Jala Poultry
sama harganya dengan DOC yang dijual ke menjual Day Old Chicken (DOC) sebanyak 102
peternak lain sedangkan, penelitian ini ekor per box nya. Bobot DOC berbeda per
menghitung perbedaan keuntungan integrasi ekornya. Rata-rata bobot DOC per ekor di
usaha yang ada di Jala Poultry. Oleh karena itu, peternakan ini sebesar 37,1 gr. Satu periode
harga jual DOC yang di suplai ke unit usaha pemeliharaan unit pembibitan ini selama 68
pembesaran di asumsi kan sama dengan harga minggu. Perhitungan satu periode
jual DOC yang dijual ke peternak lain. Satu pemeliharaan unit pembibitan pada penelitian
periode produksi yang dihitung pada penelitian ini 5 minggu yaitu hanya saat DOC disuplai ke
ini di unit usaha pembesaran dan pembibitan unit pembesaran saja. Mortalitas pada unit
Jala Poultry berbeda yaitu pada unit usaha pembibitan peternakan ini sebesar 0,011%.
pembesaran selama 90 hari dan unit usaha Telur infertil sebanyak 13%. Telur-telur infertil
pembibitan selama lima minggu yaitu hanya ini dikumpulkan dan diberikan kepada anak
saat unit usaha pembibitan menyuplai DOC ke kandang. Berbeda dengan unit pembesaran.
unit usaha pembesaran saja. Unit pembibitan tidak memiliki perbedaan
perhitungan pada biaya tetap dan biaya
Aspek Produksi variabel. Hal ini karena tidak adanya komponen
Pembesaran Ayam Lokal biaya yang berubah di biaya tetap maupun
Unit usaha pembesaran di Jala Poultry biaya variabel.
menjual ayam lokal yang masih hidup dan tidak
menerima karkas. Penjualan ayam lokal di Analisis Harga Pokok Produksi dan
peternakan ini dijual per Kg bobot badannya. Keuntungan
Ayam lokal yang dijual di Jala Poultry memiliki Harga Pokok Produksi
bobot badan yang berbeda. Rata-rata bobot Perhitungan Harga Pokok Produksi (HPP)
badan yang dijual sebesar 1,02 Kg. Bobot pada penelitian ini menggunakan metode full
badan ayam lokal di unit pembesaran ayam costing. Metode ini menghitung seluruh biaya
lokal Jala Poultry ini memiliki pertambahan produksi seperti biaya bahan baku, biaya tenaga
bobot yang cepat karena ayam lokal di kerja langsung dan biaya overhead yang
peternakan ini di jual berdasarkan permintaan bersifat tetap maupun variabel. Adapun hasil
konsumen tetapi berbeda pada saat hari raya. analisis harga pokok penjualan pada unit
Satu periode pemeliharaan ayam lokal pada pembesaran Jala Poultry seperti ditunjukkan
hari raya di peternakan ini yaitu selama 90 hari. pada tabel 1.
Jumlah ransum yang dikonsumsi selama 90 hari Berdasarkan tabel 1, terlihat bahwa
pemeliharaan yaitu 161.029 gram per ekor per besaran HPP pada unit pembesaran 1 lebih
90 hari. Konversi ransum merupakan besar dari unit pembesaran 2. Perbedaan hasil
perbandingan antara jumlah konsumsi ransum perhitungan kedua HPP tersebut disebabkan
dengan pertambahan bobot badan. Nilai rata- karena pada unit pembesaran 1 merupakan hasil
rata konversi ransum yang didapat yaitu 1,84. perhitungan HPP pada saat unit usaha
Mortalitas merupakan tingkat kematian. pembesaran Jala Poultry mendapatkan DOC
Mortalitas pada unit usaha pembesaran (Day Old Chicken) yang disuplai dari peternak
peternakan ini yaitu 3%. lain sehingga harga pembelian DOC
Perhitungan penggunaan biaya tetap dan dikalkulasikan ke dalam biaya bahan baku,
variabel pada unit pembesaran berbeda pada sedangkan pada unit pembesaran 2 merupakan
saat unit pembesaran mengintegrasikan Day hasil perhitungan HPP ketika Jala Poultry
Old Chicken (DOC). Perbedaan ini hanya pada sudah memiliki unit usaha pembibitan sendiri
biaya variabel saja. Hal ini karena DOC sehingga biaya DOC tidak dikalkulasikan ke
dihitung pada biaya variabel ketika unit dalam biaya bahan baku. Hal ini dapat menekan

62
Nurhadiyanti / Jurnal Sosial Bisnis Peternakan, Desember 2022, 4(2):57-65

HPP unit usaha pembesaran Jala Poultry pada total biaya produksi (Total Cost). Biaya
sehingga keuntungan yang didapat pun akan produksi pada perhitungan unit pembesaran 1
lebih tinggi dibandingkan unit usaha mengkalkulasikan harga asumsi DOC ke
pembesaran lainnya yang tidak memiliki dalamnya karena, sejak Tahun 2015 Jala
pembibitan sendiri karena unit usaha Poultry tidak membeli DOC dari peternak lain
pembesaran Jala Poultry menjual ayam nya dan sehubungan dengan data penelitian yang
sama dengan harga pasaran. diambil yaitu pada Tahun 2019 yang mengukur
Perhitungan harga pokok produksi unit besaran kenaikan keuntungan jika DOC
usaha pembibitan dijabarkan seperti pada tabel disuplai oleh unit usaha pembibitan sendiri dan
2. Berdasarkan Tabel 2 jumlah perhitungan jika DOC tidak disuplai oleh pembibitan
HPP unit usaha pembibitan Jala Poultry sebesar sendiri. Oleh karena itu, harga DOC
Rp16.991.574,1 dengan HPP per ekor Rp7.056. diasumsikan menurut harga pasar yang beredar.
HPP unit usaha pembibitan ini hanya memiliki Perhitungan unit pembesaran 2 tidak
satu perhitungan berbeda dengan HPP unit mengkalkulasikan DOC ke dalamnya karena
usaha pembesaran yang memiliki dua jenis DOC unit usaha pembesaran berasal dari
perhitungan. Hal ini karena tidak adanya pembibitan sendiri.
komponen yang berbeda dalam perhitungan Tabel 4 merupakan hasil perhitungan
HPP unit pembibitan sehingga hanya terdapat keuntungan dari unit pembibitan yaitu sebesar
satu perhitungan saja. Periode perhitungan HPP Rp714.449.9 dengan keuntungan per ekornya
unit pembibitan selama 5 minggu, yaitu hanya sebesar Rp296,70. Keuntungan yang didapat
saat unit usaha pembibitan menyuplai DOC ke ini tergolong rendah jika dilihat dari harga DOC
unit usaha pembesaran saja. Hasil ini jika yang dijual karena Jala Poultry mengikuti harga
dibandingkan dengan HPP pasaran yang pasar dan perhitungan keuntungan ini hanya
mengguna metode kawin suntik dan dengan menghitung selama 5 minggu yaitu pada saat
periode perhitungan yang sama nilainya tidak DOC di suplai ke unit pembesaran saja.
jauh berbeda dengan pasaran sebab dapat Tujuan dari menghitung besaran
dilihat dengan penggunaan alat dan bahan yang persentase kenaikan keuntungan pada
sama seperti pembibitan pada umumnya serta penelitian ini, yaitu untuk mengetahui besarnya
tidak ada kebijakan khusus dari Jala Poultry kenaikan keuntungan unit usaha pembesaran
untuk menentukan HPP tersebut. Jala Poultry yang semula DOC-nya disuplai
dari peternak lain dan seiring berjalannya
Keuntungan waktu DOC disuplai oleh pembibitan sendiri.
Besaran kenaikan keuntungan dari usaha Total keuntungan yang diperoleh unit usaha
peternakan Jala Poultry yang mengintegrasikan pembesaran Jala Poultry yang
produksi DOC dan pembesaran dihitung mengintegrasikan DOC sebesar Rp51.906.100,
dengan cara membandingkan keuntungan pada sehingga diperoleh keuntungan per ekor ayam
saat unit usaha pembibitan menyuplai DOC ke sebesar Rp26.756; sedangkan total keuntungan
unit usaha pembesaran dan pada saat unit usaha yang tidak mengintegrasikan DOC atau jika
pembibitan tidak menyuplai DOC ke unit usaha DOC di suplai oleh peternak lain sebesar
pembesaran atau jika DOC di suplai oleh Rp37.200.100, sehingga keuntungan per ekor
peternak lain. Keuntungan ini dihitung dengan ayam sebesar Rp19.175. Berdasarkan jumlah
cara mengurangi total penerimaan selama satu keuntungan tersebut, dapat diketahui besar
periode dengan total biaya produksi yang kenaikan keuntungan usaha peternakan Jala
digunakan selama satu periode. Poultry yang mengintegrasikan produksi DOC
Berdasarkan Tabel 3, terdapat dua hasil sebesar 39,53 %.
keuntungan yang berbeda. Perhitungan unit Peningkatan keuntungan yang
pembesaran 1 keuntungan yang didapat, yaitu mengintegrasikan produksi DOC tersebut
Rp37.200.100 dengan keuntungan per ekor menunjukan bahwa adanya pengaruh dari
sebesar Rp19.175, sedangkan pada perhitungan mengintegrasikan DOC yang berasal dari
unit pembesaran 2 keuntungan yang didapat, peternakan Jala Poultry dan berimbas pada
yaitu Rp51.906.100 dengan keuntungan per meningkatnya keuntungan yang didapat
ekor sebesar Rp26.756. Perbedaan hasil ini dibandingkan ketika Jala Poultry tidak
disebabkan oleh adanya perbedaan perhitungan mengintegrasikan DOC dari peternakannya
sendiri.

63
Nurhadiyanti / Jurnal Sosial Bisnis Peternakan, Desember 2022, 4(2):57-65

Tabel 1. Harga Pokok Produksi Unit Usaha Pembesaran 1 dan 2


Unit Pembesaran 1
No. Keterangan Total (Rp)
1 Biaya Bahan Baku 36.753.000
2 Biaya Tenaga Kerja Langsung 10.500.000
3 Biaya Overhead 2.846.900
Jumlah 50.099.900
HPP/ekor 25.825

Unit Pembesaran 2
No. Keterangan Total (Rp)
1 Biaya Bahan Baku 22.047.000
2 Biaya Tenaga Kerja Langsung 10.500.000
3 Biaya Overhead 2.846.900
Jumlah 35.393.900
HPP/ekor 18.244

Tabel 2. Harga Pokok Produksi Unit Usaha Pembibitan


No. Keterangan Total (Rp)
1 Biaya Bahan Baku 8.272.720
2 Biaya Tenaga Kerja Langsung 6.250.000
3 Biaya Overhead 2.468.854,1
Jumlah 16.991.574,1
HPP/ekor 7.056

Tabel 3. Keuntungan Unit Pembesaran 1 dan 2


Unit Pembesaran 1
No. Keterangan Total (Rp)
1 Total Revenue 87.300.000
2 Total Cost 50.099.900
Keuntungan 37.200.100
Keuntungan/Ekor 19.175

Unit Pembesaran 2
No. Keterangan Total (Rp)
1 Total Revenue 87.300.000
2 Total Cost 35.393.900
Keuntungan 51.906.100
Keuntungan/Ekor 26.756

64
Nurhadiyanti / Jurnal Sosial Bisnis Peternakan, Desember 2022, 4(2):57-65

Tabel 4. Keuntungan Unit Pembibitan


Unit Pembibitan
No. Keterangan Total (Rp)
1 Total Revenue 17.706.024
2 Total Cost 16.991.574,1
Keuntungan 714.449,9
Keuntungan/Ekor 26.756

KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA


Harga Pokok Produksi (HPP) pembesaran Kartadinata, Abas. 2000. Akuntansi dan
ayam lokal pada peternakan Jala Poultry adalah Analisis Biaya Suatu Pendekatan
Rp25.825 per ekor, menurun menjadi Rp18.244 Terhadap Tingkah Laku Biaya. Jakarta:
per ekor apabila peternak menggunakan DOC PT. Rineka Cipta.
yang diproduksi sendiri pada unit produksi Mulyadi. 2005. Akuntansi Biaya. Yogyakarta:
DOC yang diintegrasikan dengan usaha Penerbit UPP AMP YKPN.
pembesaran ayam lokal.
Solehah, H. 2016. “Analisis Perhitungan Harga
Pengintegrasian unit produksi DOC dan
Pokok Produksi Ayam Potong (Broiler)
pembesaran pada usaha peternakan ayam lokal
Dengan Metode Full Costing Pada
perusahaan Jala Poultry dapat meningkatkan
Peternakan Abshar Selaku Mitra Usaha
keuntungan dari Rp19.175 menjadi Rp26.756
CV. Mutiara Sinar Abadi Samarinda”.
atau meningkat sebesar 39,53% atau sebesar
Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis Fisip
Rp10.577 per ekor.
Universitas Mulawarman, Vol. 4 No. 1
Tahun 2016.

65

Anda mungkin juga menyukai