Anda di halaman 1dari 5

“ mas dikin ya ?

” tanya gw ketika melihat


seseorang yang terlihat lebih tua dari gw
sedang meletakan sebuah kunci diatas
meja makan, mendengar teguran gw,
segera mas dikin menghampiri gw dan
menyodorkan tangannya
“ saya dikin, pak ”
“ saya reza, mas ” jawab gw sambil
membalas jabatan tangannya, lalu
bergegas memasuki kamar, terdengar
kembali suara mas dikin dari luar kamar
“ pak reza, saya izin keluar dulu mau beli
keperluan dapur, kunci serep pegangan
pak reza saya letakan di meja makan ”
“ baik mas dikin, terima kasih ” jawab gw
tanpa mendapatkan jawaban kembali dari
mas dikin, segera gw kenakan pakain dan
mengambil tas laptop yang semalam
masih gw letakan dilantai
“ apa ini ” gumam gw ketika membuka
resleting dibagian depan dan mendapati
sebuah benda kecil yang terbungkus kain
hitam dengan tulisan rajah arab yang gw
sendiri tidak mengerti apa artinya, segera
gw buka kain hitam tersebut dan
mendapati sebuah keris kecil atau lebih
mirip disebut kujang kecil, benda itu
terlihat hanya sebesar jari telunjuk gw,
tapi terlihat tua dan unik
“ siapa yang menaruh benda ini di tas
laptop gw ” ucap gw kepada diri sendiri,
pikiran gw kembali teringat kepada bapak
yang hoby mengkoleksi barang2 antik,
insting gw mengatakan mungkin benda ini
sengaja diletakan bapak gw di dalam tas
laptop ini, tapi untuk apa? Pikiran gw
kembali mencoba menerka2 kemungkinan
“ ahh masa bodo lah, gw udah kesiangan ”
ucap gw sambil mengeluarkan benda itu
dari dalam tas lalu meletakannya dibawah
tataan baju didalam lemari, dan bergegas
menuju ke meja makan untuk
menyelesaikan sarapan
“ baju sudah rapi, perut sudah kenyang,
tas sudah siap, saatnya berangkat dan
menunggu imron diluar ” tangan gw segera
mengambil kunci serep yang diletakan
dimeja, dan melangkahkan kaki kearah
pintu, disaat kunci pintu sudah masuk
kedalam lubangnya dan kunci mulai
terbuka disaat itu juga terdengar suara,
yang menurut gw hampir menyerupai
bantingan
“ brakkkkk ” lama gw terpana dalam rasa
kaget, dan mencoba mencari tau asal
muasal suara tersebut, dengan langkah
kaki yang gw gerakan secara perlahan, gw
menuju ke arah kamar gw dan tidak
mendapati apa2 didalam kamar, disaat
didalam kamar kembali gw mendapati
suara pintu stenlis yang terbanting dan gw
sangat yakin kalau suara tersebut berasal
dari arah kamar mandi
kecil ” ucap gw kembali begitu menyadari
gw telah menahan keinginan untuk buang
air kecil, bergegas gw melangkah menuju
kamar mandi, tampak terlihat minto yang
masih tertidur dengan lelapnya di kursi
panjang itu
“ wihh nih orang kuat bangat tidur disitu ”
gumam gw dengan rasa heran, gelapnya
ruang tengah ditambah dengan redupnya
nyala lampu didapur sedikit mengganggu
pandangan gw yang belum sempurna
karena baru bangun tidur, dengan langkah
gontai segera gw teruskan langkah kaki ini
ke arah kamar mandi
“ siapa itu ? seperti mas dikin ” ucap gw
dengan sedikit memastikan bahwa gw
melihat seseorang yang sedang duduk
dimeja makan dengan posisi badan
membelakangi jalan menuju kamar mandi,
dari bentuk tubuhnya gw bisa memastikan
itu mas dikin
“ ehh mas dikin, lagi enggak bisa tidur ya ?”
tegur gw sekenanya tanpa berharap
jawaban, karena kondisi gw juga masih
dalam kondisi setengah mengantuk,
sejenak gw lihat posisi kepala mas dikin
sedikit mengangguk di iringi suara
jawaban
“ he’ehh ” terdengar pelan seperti orang
yang malas2an menjawab, ada kurang
lebih gw berada dikamar mandi 2 atau 3
menit, dan akhirnya gw pun kembali ke
kamar, kali ini tampak mas dikin sudah
tidak berada didapur, setelah meminum
segelas air putih akhirnya gw pun kembali
ke kamar..
Pagi harinya gw terbangun dengan rasa
penasaran yang mengganjal dihati, suara
geraman hewan apa yang suaranya bisa
membuat ciut nyali orang yang

Anda mungkin juga menyukai