Anda di halaman 1dari 2

Meresahkan Masyarakat Tempat Pembuangan Sampah Liar Merajalela

Kegiatan masyarakat hampir setiap harinya menghasilkan sampah, tanpa disadari


masyarakat merupakan penyumbang sampah terbanyak. Sampah dapat berasal dari berbagai
sumber, seperti rumah tangga, industry, dan kegiatan konsumtif lainnya. Permasalahan sampah
saat ini merupakan permasalahan umum yang belum teratasi secara menyeluruh. Pertumbuhan
jumlah sampah yang cepat dan penanganan yang tidak efektif telah menciptakan masalah serius
yang mempengaruhi lingkungan, kesehatan masyarakat, dan keberlanjutan ekosistem.
Salah satu penanganan sampah yang tidak efektif adalah melakukan pembuangan sampah
secara liar. Sampah yang dilepaskan ke lingkungan terbuka dapat menyebabkan pencemaran
lingkungan, munculnya wabah atau penularan penyakit tertentu, juga dapat menganggu aktivitas
kegiatan disekitar. Pengelolaan sampah adalah tugas yang penting. Pengelolaan sampah yang
efektif dan efisien dapat membantu mengurangi dampak negatif yang diakibatkan oleh
pembuangan sampah secara liar. Peraturan wali kota dan daerah berperan penting dalam
mengatur tata cara pengelolaan sampah di kota dan daerah. Pengelolaan sampah dapat dilakukan
melalui berbagai cara, seperti pengumpulan, pengolahan, dan pengelolaan sampah.
Melansir dari beritasatu.com, bahwasannya Koalisi Persampahan Nasional (KPNas)
mendata, terdapat 71-115 tempat pembuangan sampah liar di Kabupaten Bekasi. Ditambah
sampah yang dibuang sembarangan, seperti di lahan kosong, drainase, pinggir jalan, daerah
aliran sungai (DAS), atau badan kali. Ketua KPNas, Bagong Suyoto mengatakan rendahnya
tingkat pelayanan sampah mengakibatkan timbulnya titik-titik pembuangan sampah liar alias
illegal.
Pada lebaran idul fitri tahun 2023, dalam rentang dua minggu masa mudik lebaran 2023
diperkirakan akan ada sampah yang dihasilkan sebanyak 49.520 ton dari sekitar 123,8 juta orang
jumlah pemudik lebaran tahun 2023. Timbulan sampah tersebut berasal dari sisa makanan,
sampah plastik kemasan makanan dan minuman yang ada pada tiap titik pemberhentian ataupun
di sepanjang jalur mudik. sampah-sampah yang menumpuk di TPS liar tersebut, juga biasanya
dibuang saat malam hari.
Pembuangan sampah liar dapat disebabkan oleh tata kelola system pembuangan sampah
yang masih kurang, jauhnya jarak lokasi tempat pembuangan sampah legal, serta kepedulian
masyarakat yang masih rendah. Pada kelurahan arenjaya terdapat beberapa titik pembuangan
sampah liar. Salah satunya di jl wisma jaya, pembuangan sampah secara liar berada pada sebuah
lahan kosong milik warga yang sudah lama tidak ditempati, sehingga terkesan sepi,kumuh,
menakutkan dan menjadi sasaran titik pembuangan sampah liar. Padahal tempat tersebut sudah
diberikan kalimat larangan untuk tidak membuang sampah sembarangan, namun masih banyak
masyarakat yang tetap membuang sampah disana.
Pembuangan sampah liar lebih mengarah pada dampak negative. Antara lain sampah bisa
menjadi tempat berkembang biak nyamuk dan tikus, yang beresiko menyebarkan penyakit
malaria, leptospirosis, dll. Adanya pembuangan sampah liar dapat mengontaminasi air dan tanah
jika merembes ke dalam tanah dan air sehingga membahayakan efek kesehatan. Terlebih pada
musim hujan yang menyebabkan banjir dengan genanangan air hitam dan mengeluarkan bau
sehingga menganggu lingkungan sekitar.
Urgensi kebijakan pembuangan sampah liar sangat penting dan membutuhkan perhatian
dari pemerintah, karena dampak negatif yang luas dan serius yang dapat ditimbulkannya. Untuk
mengatasi dampak negative dari pembuangan sampah liar, pemerintah perlu mengatur aturan
pembuangan sampah yang efektif juga melakukan program pengelolaan sampah yang efektif.
Seperti membuka tempat pembuangan sampah yang sesuai, mengatur pengumpulan sampah, dan
mengatur pengolahan sampah.

Refrensi :
https://megapolitan.kompas.com/read/2019/01/24/08512481/bekasi-darurat-sampah?page=all
https://www.beritasatu.com/news/810905/pembuangan-sampah-liar-di-kabupaten-bekasi-
tersebar-di-115-tempat
https://megapolitan.okezone.com/read/2023/08/12/338/2863277/ganggu-aktifitas-masyarakat-
tps-liar-di-bekasi-utara-ditutup

Anda mungkin juga menyukai