Anda di halaman 1dari 6

IKHTIOLOGI

MORFOMETRIK DAN MERISTIK IKAN MAS

Kelas/Kelompok : Perikanan A/Kelompok 4


Anggota Kelompok :
Alisha Salsabila 230110230011
Zahwa Laetisha Maheswari 230110230022
Muhammad Pratama 230110230030
Firli Aulia Rohmah 230110230043

1. Pendahuluan

Pisces atau ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin) yang
hidup di air, bernafas dengan insang, tubuh ditutupi oleh sisik dan bergerak menggunakan
sirip. Pisces adalah sebutan umum yang dipakai untuk ikan atau sebagai nama super kelas
yang berasal dari bahasa Latin. Ichtyes juga berarti ikan yang berasal dari bahasa yunani
dan ini dipakai dalam ikhtiologi yang berarti ilmu yang mempelajari tentang ikan. Dengan
demikian ikhtiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari ikan dengan segala aspek
kehidupannya, termasuk morfologi, anatomi, fisiologi, taksonomi, serta bagaimana
mengidentifikasinya. Sehingga perlu dilakukan praktek mengenai morfologi ikan, metode
pengukuran tubuh ikan, serta pengenalan sistem organ tubuh ikan diantaranya sistem
integumen, sistem rangka, sistem otot, sistem pernafasan, sistem pencernaan, sistem
syaraf, sistem ekskresi dan osmoregulasi. Pelaksanaanya dilakukan dengan cara
mengamati, mempelajari dan membandingkan organ atau sistem organ yang dilihat sesuai
dengan penjalasan teoritis dalam ikhtiologi.
Identifikasi ikan dilakukan berdasarkan sifat meristik, seperti jumlah jari- jari
sirip, jumlah sisik berpori, dan jumlah sisik di muka sirip, serta sifat morfometrik, ukuran
bagian-bagian tertentu dari struktur tubuh ikan. Karakter morfometrik yang sering
digunakan untuk mengukur antara lain panjang total, panjang biasa, panjang dasar, tinggi
dan lebar badan, tinggi dan panjang sirip.
Adapun jenis ikan yang diidentifikasi pada praktikum ini adalah ikan Mas
(Cyprinus carpio). Menurut Djoko Suseno (2000), di Indonesia pertama kali ikan kaper
berasal dari daratan Eropa dan Tiongkok yang kemudian berkembang menjadi ikan budi
daya yang sangat penting. Dari Jawa, ikan karper kemudian dikembangkan ke Bukittinggi
(Sumatera Barat) tahun 1892. Berikutnya dikembangkan di Tondano (Minahasa,
Sulawesi Utara) tahun 1895, daerah Bali Selatan (tabanan) tahun 1903, Ende (Florest,
NTT) tahun 1932 dan Sulawesi Selatan tahun 1935.

2. Ciri Morfometrik dan Meristik Ikan Mas

Susunan tubuh ikan yang satu dengan yang lain berbeda-beda sesuai dengan
jenisnya, namun demikian pada umumnya ikan mempunyai ciri yang sama. Morfometrik
adalah ukuran yang berhubungan dengan ukuran panjang, lebar, tinggi, dari tubuh atau
bagian-bagian tubuh ikan. Bagian tubuh ikan yang biasanya diukur yaitu, panjang total,
panjang baku, panjang kepala, panjang predorsal, panjang batang ekor, tinggi badan, tinggi
batang ekor, tinggi kepala, lebar kepala, lebar badan, panjang hidung, panjang bagian
kepala di bagian mata, lebar ruang antar mata, diameter mata, panjang rahang atas, panjang
rahang bawah, lebar bukaan mulut, tinggi di bawah mata, panjang dasar sirip punggung,
panjang dasar sirip anal, tinggi sirip punggung, panjang sirip dada, dan panjang sirip perut.
Ukuran yang diberikan untuk diidentifikasi pada ikan ini hanyalah ukuran mutlak (cm) dan
ukuran perbandingan yang berupa kisaran angka saja (Saanin, 1968).
Berbeda dengan karakter morfometrik yang menekankan pada pengukuran bagian-
bagian tertentu tubuh ikan, karakter meristik berkaitan dengan penghitungan jumlah
bagian-bagian tubuh ikan (counting methods). Bagian tubuh ikan yang di ukur berdasarkan
ciri meristik yaitu Jari-jari keras, Jari-jari lemah, Perumusan sirip, jumlah sisik, jumlah
sisik predorsal, jumlah sisik pipi, jumlah sisik keliling badan, jumlah sisik batang
ekor, jumlah tapis insang dan jumlah finlet.
Gambar 1. Ikan Mas

Gambar 1. Ikan Mas

Gambar 2. Sistem Morfometrik Ikan Mas


3. Hasil dan Pembahasan Khusus

Ikan mas yang kami gunakan dalam praktikum ini memilliki berat 153 gram.
Berikut ini data morfometrik dari ikan mas yang kami identifikasi.
Tabel 1. Data morfometrik ikan mas kelompok 4

Morfometrik Panjang (cm)


TL 20,5
FL 18,5
SL 16
HL 5,5
SnL 2
OD 1
CPL 2
CPD 2,5
BD 7
DFL1 2,5
DFL2 -
DFB1 6
DFB2 -
PFL 3
VFL 2,5
AFL 2,5
AFB 1,5
Berdasarkan hasil pengolahan data ikan mas, ikan mas kelompok kami termasuk
ke dalam interval 13.82-15.64. Hal ini berarti ikan tersebut termasuk ke dalam ineterval
dengan jumlah individu terkecil.
Selain morfometrik ikan, dalam praktikum ini juga mengidentifikasi meristik
ikan. Berikut ini adalah data meristik ikan mas yang telah kami identifikasi.
Tabel 2. Data meristik ikan mas kelompok 4

Dorsal 1 Keras II
Lunak Mengeras i
Lunal 18
Pectoral Keras -
Lunak Mengeras i
Lunak 11
Ventral Keras -
Lunak Mengeras i
Lunak 7
Anal Keras I
Lunak Mengeras i
Keras 5
Caudal Keras -
Lunak Mengeras vi
Keras 20
Jumlah Linea Lateralis 31

Ikan mas memiliki satu sirip dorsal yang terdiri dari jari-jari keras sebanyak 2
buah, jari-jari lunak mengeras 1 buah dan 18 buah jari-jari lunak. Sepasang sirip pectoral
terdiri dari 1 buah jari-jari lunak mengeras dan 11 buah jari-jari lunak. Sepasang sirip
ventral terdiri dari 1 jari-jari lunak mengeras dan 7 buah jari-jari lunak. Sirip anal terdiri
dari 1 buah jari-jari keras, 1 buah jari-jari lunak mengeras dan 5 jari-jari keras. Sirip
caudal terdiri dari 4 jari-jari lunak mengeras dan 20 jari-jari keras. Dan linea lateralis ikan
mas jumlahnya 31 buah. Linea lateralis adalah garis tengah pada tubuh ikan dari
operculum hingga ekor yang ditutupi sisik. Linea lateralis merupakan indera rangsang
terhadap lingkungan, semakin banyak sisik maka semakin peka pula ikan ini terhadap
lingkungannya.
Selanjutnya morfologi ikan mas, ikan mas memiliki 2 pasang misai. Misai ikan
mas yang kami identifikasi panjangnya 0,5 cm. Misai ini berfungsi sebagai sensor untuk
mencari makanan di dasar perairan. Misai ikan mas tidak panjang karena misai ini tidak
terlalu dibutuhkan sebab ikan ini aktif di siang hari sehingga lebih mengandalkan
penglihatan daripada sensor misai. Bentuk tubuh ikan mas compressed. Bentuk mulut
ikan mas termasuk bentuk biasa dan letaknya terminal. Adapun bentuk sirip caudal
termasuk jenis homocercal dan bentuk sisiknya sikloid.
Otot ikan mas merupakan jenis otot piscine. Otot ikan mas terdiri dari beberapa
bagian seperti epaksial (bagian atas), hipaksial (bagian bawah), muscular supervisialis,
myomer, myosetum dan septum skeletogeneus horizontal.
Pernafasan ikan mas menggunakan insang yang jumlahnya empat pasang, dimana
insang terluar berhubungan langsung dengan air sehingga ditutupi oleh operculum.
Insang terdiri dari beberapa bagian diantaranya filament branchial, jaring branchial dan
lengkung branchial.

4. Kesimpulan

Ikan mas (Cyprinus carpio) adalah ikan herbivora yang hidup di air tawar,
kemudian ikan ini juga mempunyai misai yang pendek menandakan ikan tersebut aktif di
siang hari dan tak terlalu membutuhkan alat sensor makanan karena masih menggunakan
matanya untuk mencari makanan.
Ikan mas merupakan ikan bertulang sejati karena dia memiliki operculum, ikan
ini hidup di zona litoral karena bentuk tubuhnya yang compressed.

Anda mungkin juga menyukai