Anda di halaman 1dari 51

LAPORAN

PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)

PROGRAM PENDIDIKAN TATA BUSANA

LARASITA MODE

PEMBUATAN CELANA

TAHUN PELAJARAN 2023\2024

Oleh

NAMA SISWA : SAHILLA AZUHRA

NISN : 0077271256

KELAS : XII TATA BUSANA

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA


DINAS PENDIDIKAN
CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH KABUPATEN LANGKAT
UPT SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 1 STABAT

JL. K.H WAHID HASYIM STABAT


TAHUN AJARAN 2023/2024
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

LARASITA MODE

TATA BUSANA

SMK NEGERI 1 STABAT

JL. K.H WAHID HASYIM STABAT

KAB. LANGKAT

TP. 2023 – 2024


LEMBARAN PENGESAHAN LAPORAN

PKL DI LARASITA MODE

Siswa tersebut di bawah ini benar telah selesai melaksanakan PKL (Praktek Kerja
Lapangan) di mulai pada tanggal 26 juni 2023 sampai dengan 25 november 2023,
terlampir adalah benar dibuat oleh :

Nama Siswa : SAHILLA AZUHRA

NISN : 0077271256

Kelas/ Program Keahlian : XII TATA BUSANA 1

Laporan Pelaksanaan PKL ini disahkan dan disetujui oleh :

Guru Pembimbing PKL Guru Pembimbing Laporan PKL

TRIA ELANDA RIKA LUCKITA SARI, S.Pd

NIP. NIP.

Pemimpin Larasita Mode Pembimbing IDUKA

SELLA LARASITA MIFTAHUL JANNAH

Mengetahui

An Kepala SMKN 1 STABAT

Wakasek Bid. Hubungan Industri

S. Santosa S.Pd

NIP. 19710717 200502 1 001


KATA PENGANTAR

Dengan Menyebut Nama Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat
dan karunia-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan kegiatan praktek kerja lapangan
(PKL) dan membuat laporan PKL.

PKL ini dilaksanakan selama 5 bulan, yang bertempat di LARASITA MODE.


Laporan PKL penulis berjudul “PEMBUATAN CELANA” .

Penulis menyadari bahwa terlaksananya kegiatan PKL dan penulisan Laporan PKL
ini dapat diselesaikan berkat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Pada
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Ibu Murti Khairani Lubis, S.Pd, selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Stabat
2. Bapak S.Santosa, S.Pd Selaku wakasek Bid Hubungan Industri SMK Negeri 1 Stabat
3. Ibu Juliana, S.Pd, selaku Kepala Program Studi Pendidikan Tata Busana SMK Negeri
1 Stabat.
4. Ibu Sella Larasita, S,Pd selaku Kepala Bengkel Studi Tata Busana SMK Negeri 1
Stabat
5. Ibu Tria Elanda, selaku Pembimbing Praktek Kerja Lapangan yang dengan senang
hati memberikan bimbingan ataupun arahan maupun arahan dalam penulisan
proposal PKL ini.
6. Ibu Sella Larasita, selaku Pemilik Butik LARASITA MODE
7. Teristimewa Kepada Ibu, dan Keluarga yang memberikan dukungan material dan
moril.
Dalam Penulisan Laporan PKL ini tentulah terdapat banyak kekurangan. Penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran dari para Guru Penguji dan Pembaca agar
Laporan ini layak sebagai sebuah karya tulis ilmiah.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.......................................................................................i

KATA PENGANTAR ...................................................................................ii

DAFTAR ISI ..............................................................................................iii


DAFTAR GAMBAR......................................................................................iv

DAFTAR TABEL...........................................................................................v

DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................vii

1.1. Latar Belakang.......................................................................................


1.2. Tujuan dan Manfaat...............................................................................
1.3. Lokasi, Waktu dan Tempat Prakerin.....................................................

BAB II GAMBARAN UMUM.......................................................................

2.1 Sejarah Organisasi/Perusahaan.............................................................


2.2 Struktur Organisasi dan Bidang Usaha.................................................
2.3 Visi, Misi dan Tujuan Organisasi/Perusahaan......................................

BAB III KAJIAN TEORI .............................................................................

BAB IV PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI.....................

4.1 Sumber Daya yang Tersedia ................................................................


4.2 Prosedur Pemeliharaan Peralatan..........................................................
4.3 Hasil Pengamatan (masalah yang muncul selama prakerin).................
4.4 Pemecahan Masalah..............................................................................

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .........................................................

5.1. Kesimpulan............................................................................................
5.2. Saran......................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................

LAMPIRAN ..............................................................................................
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Pemotongan Bahan...................................................................

Gambar 1.2 Pemotongan Trikot...................................................................

Gambar 1.3 Pengobrasan...............................................................................

Gambar 1.4 Pembuatan Kancing Bungkus..................................................

Gambar 1.5 Menjahit.....................................................................................

Gambar 1.6 Menyulam..................................................................................

Gambar 1.7 Merader......................................................................................

Gambar 1.8 Pembuatan Pola.........................................................................

Gambar 1.9 Hasil Jahitan..............................................................................


DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Data penjualan Barang Selama Setahun....................................

Tabel 2.2. Tugas dan Wewenang Tiap Unit Kerja......................................

Tabel 3.1. Fungsi.............................................................................................

Tabel 4.1 Peralatan Yang Diperlukan.........................................................


DAFTAR LAMPIRAN

Gambar 1.1 Pemotongan Bahan...................................................................

Gambar 1.2 Pemotongan Trikot...................................................................

Gambar 1.3 Pengobrasan...............................................................................

Gambar 1.4 Pembuatan Kancing Bungkus..................................................

Gambar 1.5 Menjahit.....................................................................................

Gambar 1.6 Menyulam..................................................................................

Gambar 1.7 Merader......................................................................................

Gambar 1.8 Pembuatan Pola.........................................................................

Gambar 1.9 Hasil Jahitan..............................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang PKL


Pesatnya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi sangat menuntut Sumber
Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Untuk menciptakannya dapat diwujudkan
melalui pendidikan formal maupun nonformal. Maka dari itu lembaga pendidikan
dituntut agar dapat mengimbangi perkembangan tersebut. Dalam perkembangan tersebut
perlu adanya tenaga terampil yang professional.

SMK NEGERI 1 STABAT sebagai lembaga pendidikan bertujuan menghasilkan


lulusan yang mempunyai kemampuan professional dibidangnya, sebagai tenaga
pendidikan dibidang kejuruan maupun tenaga ahli siap pakai. Untuk itulah SMK Negeri
1 Stabat juga harus mempersiapkan diri menjadi manusia yang ahli dalam bidangnya
dan merupakan harapan masyarakat dan masa depan. siswa SMK wajib mengikuti mata
pelajaran PKL yang pelaksanaannya diluar sekolah dan dilaksanakan selama lebih
kurang 5 bulan didunia industri yang sebenarnya. Hal ini bertujuan bahwa SMK Negeri
1 stabat tidak hanya menciptakan lulusan yang akan menjadi tenaga pendidik saja tetapi
juga siap menjadi tenaga ahli dalam industri serta mampu menciptakan dunia usaha baru
melalui keterampilan yang dimiliki untuk mengurangi tingkat pengangguran dan
meningkatkan perekonomian masyarakat.

Perkembangan teknologi saat ini mempengaruhi dunia fashion di Indonesia baik


busana tradisional maupun busana modern. Begitu juga dengan gaun pesta seiring
perkembangan teknologi kini kebaya telah banyak mengalami modifikasi mulai dari
bentuk, warna, bahan dan sebagainya.

Dengan melaksanakan PKL ini diharapkan siswa dapat memiliki bekal ilmu yang
memadai apabila nantinya ikut serta ke masyarakat dan lapangan industri. Selain itu
kegiatan PKL jurusan Tata Busana dimaksudkan untuk meningkatkan mutu
pengetahuan dan keterampilan siswa dibidang industri yang diharapkan
dapat mensinergikan ilmu yang diperoleh pada persekolahan dan pengalaman yang
akan didapat dari industri tersebut.

Setelah penulis melakukan observasi dari beberapa tempat usaha, penulis memilih
LARASITA MODE di Lingkungan x purwosari pasar 6 kwala bingai Stabat ,Langkat
sebagai tempat PKL, karena tempat ini menghasilkan busana couture yang mewah
classy dan glamour, dengan kriteria busana muslim dan busana pesta, busana kebaya.
Kemeja, baju tunik ,jaket,dan celana. LARASITA MODE dalam membuat busana
selalu mengikuti perkembangan mode dengan hasil yang kreatif dan bervariatif dalam
model serta proses pembuatan yang cukup baik yang mana busana yang dihasilkan
memiliki cutting yang simple namun mewah di tambah dengan aksen payet yang
membuatnya semakin terlihat glamour, selain itu LARASITA MODE juga memiliki
pelanggan yang cukup banyak. Hal inilah yang menjadi faktor bagi penulis untuk
memilih LARASITA MODE sebagai tempat PKL, dengan harapan penulis dapat
mengetahui teknik menghias serta membuat busana yang kreatif/inovatif dan dapat
mengatasi kesulitan-kesulitan yang biasa dialami pada saat pembuatan produk karena
penulis langsung terjun dalam dunia usaha tersebut.

Hal inilah yang menjadi faktor bagi penulis untuk memilih LARASITA MODE
sebagai tempat PKL, dengan harapan penulis dapat mengetahui teknik menjahit dan
dapat mengatasi kesulitan-kesulitan yang biasa dialami pada saat pembuatannya.

Dari penjelasan latar belakang diatas, maka topik yang akan dibahas pada laporan
PKL ini adalah “PEMBUATAN CELANA”

B. Tujuan
Tujuan dan sasaran PKL adalah upaya membekali lulusan dengan pengalaman
lapangan sebagai bentuk pembelajaran praktek diluar proses belajar mengajar di kelas
laboratorium.
Adapun tujuan dari praktik industri ini adalah ;

a. Untuk mengembangkan keterampilan pribadi dalam usaha industri LARASITA


MODE.
b. Untuk mengetahui proses pembuatan busana pada usaha industri LARASITA
MODE.
c. Untuk mengetahui bagaimana pengelolaan usaha LARASITA MODE.
d. Untuk mencari pengalaman kerja yang nyata di usaha industri LARASITA MODE.
e. Mampu membuat dan mengembangkan ide fashion mode sesuai dengan trend saat
ini hiasan busana dengan kriteria busana muslimah, busana pesta,dan detail
busananya. Mengetahui hiasan busana yang mengikuti perkembangan mode dengan
hasil yang kreatif dan bervariasi dalam model serta proses pembuatan yang cukup
baik setelah melakukan pelatihan kerja lapangan industri di LARASITA MODE.
f. Untuk mengikuti mata pelajaran PKL (Praktik Kerja Lapangan ).

C. Manfaat
Dalam pelaksanaan kegiatan PKL, maka diharapkan manfaat yang saling
menguntungkan antara pihak industri, siswa :
a. Manfaat Bagi siswa
1. Membekali siswa dengan pengetahuan yang sebenarnya dalam dunia
lapangan pekerjaan.
2. Memantapkan disiplin dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas.
3. Menambah pengetahuan siswa terhadap jenis-jenis pekerjaan yang ada
dibidang bersangkutan (tempat Praktek Kerja Lapangan Industri) dengan
segala ketentuan.
4. Siswa mendapat pengalaman langsung bagaimana bekerja pada suatu
industri.

D. Lokasi, Waktu dan Tempat


1. Lokasi
Tempat pelaksanaan PKL adalah di LARASITA MODE Stabat, Langkat.

2. Waktu
 Jam Kerja
a. Jam kerja untuk karyawan :
 Hari : Hari Senin - Hari Sabtu
 Mulai : Pukul 09.00 - 17.00 WIB
 Istirahat : Pukul 12.30 - 14.00 WIB
 Libur : Hari Minggu
b. Jam kerja untuk peserta PKL :
 Hari : Hari Senin - Hari Sabtu
 Mulai : Pukul 09.00 - 17.00 WIB
 Istirahat : Pukul 12.30 - 14.00 WIB
 Libur : Hari Minggu
Sedangkan waktu pelaksanaan selama 5 bulan dimulai dari tanggal 26 juni 2023 –
25 november 2023. Jam Kerja di mulai dari pukul 09.00 – 17.00 Wib

3. Tempat
Ada pun tempat pelaksanaan praktek kerja lapangan industri
dilaksanakan di Larasita Mode lingkungan X Purwosari Pasar 6 Kwala Bingai
Stabat, Langkat.
Adapun tata tertib kerja di LARASITA MODE:

1) Masuk kerja tepat waktu


2) Bertanggung jawab dan jujur atas segala tugas yang diberikan
3) Menciptakan hubungan baik dengan sesama pekerja.

4. Peserta PKL
Berdasarkan syarat pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan Industri, PKL dapat
dilakukan secara individu atau kelompok. Maka telah ditentukan jumlah peserta yang
akan melakukan PKL terdiri dari 4 orang antara lain:

No NAMA JURUSAN PROGRAM STUDI

1 NABILLAH TB1 Tata Busana

2 NAMIRA AZZAHRA TB1 Tata Busana

3 SAHILLA AZUHRA TB1 Tata Busana

TAMARA PUTRI
4 TB1 Tata Busana
MIHARDJO
BAB II

GAMBARAN UMUM

A. SEJARAH ORGANISASI / PERUSAHAAN LARASITA MODE


Awal tahun 2018 adalah tahun dimana pemilik butik LARASITA MODE
memulai usaha, namun sebelumnya sudah di rintis sejak duduk di bangku SMK
(Sekolah Menengah Kejuruan ), SMK Negeri 1 STABAT, kemudian melanjutkan ke
Universitas Negeri Medan (UNIMED), setelah beliau mendapatkan pengalaman yang
penuh tantangan, tuntutan serta tanggung jawab sebagai seorang mahasiswa, beliau
dapat menyelesaikan kuliahnya dengan sangat baik serta mendapat apresiasi dan
dukungan dari kedua orang tuanya.

Berawal dari menjahit pakaian sendiri, saudara, tetangga dan teman dekat. Karena
beliau baru selesai melanjutkan pendidikan beliau hanya menerima jahitan, Semuanya di
tangani dengan sendiri, mulai dari mengukur, membuat pola, memotong bahan kain dan
menjahit hingga selesai. Berawal dari mulut ke mulut semakin lama pelanggan mulai
meningkat sampai keluar kampung bahkan keluar kota , sehingga beliau merasa
kewalahan, oleh karena itu beliau merekrut 2 orang tenaga kerja untuk membantu
melayani pelanggan. Beliau tidak ingin pelanggan kecewa karena setiap pengambilan
jahitan tidak tepat waktu.

Di awal tahun 2019 usaha beliau mulai dilirik untuk diajak bekerja sama dengan
SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) di Stabat untuk program PRAKERIN (Praktek
Kerja Industri). Dengan bertambahnya menambah volume pekerjaan untuk membuat
berbagai model-model busana dan seisinya dengan kain yang beraneka ragam.Dengan
seiring berjalannya waktu usaha butik LARASITA MODE berjalan dengan baik, lancar
dan selalu ada yang datang untuk menjahit. Model busana yang selalu berganti tiap
tahunnya membuat beliau harus mengikuti perubahan zaman (trend).Agar para customer
puas dan senang dengan hasil model jahitannya.. Seiring berjalannya waktu, usaha
beliau pun mulai dikenal khalayak ramai dan berkembang hingga saat ini, Demikian
sekilas perjalanan/ sejarah perkembangan usaha LARASITA MODE. Kepada siswa-
siswi PRAKERIN, kami berpesan agar bersemangat untuk menciptakan pekerjaan
bukan mencari pekerjaan! Dengan bekal ilmu, ketrampilan dan pengalaman yang kita
miliki, kita pasti bisa!!! Sukses Selalu.

B. STRUKTUR ORGANISASI DAN BIDANG USAHA


Setiap karyawan sudah ditempatkan dimasing-masing bagian, namun ketiga bagian
tersebut tetap saling berhubungan. Berikut bagan struktur organisasi proyek di yaitu:

Pimpinan LARASITA MODE

Sella Larasita

Manager LARASITA MODE

Dewi Wulansari

Asisten LARASITA MODE

Miftahul Jannah

Tabel 2.2 Tugas dan Wewenang Tiap Unit Kerja

C. VISI MISI PERUSAHAAN


1. VISI:
Membantu konsumen dalam hal penampilan salah satunya pakaian dan memberikan
mutu yang baik serta harga terjangkau.

2. MISI:
1. Memberikan layanan yang maksimal kepada konsumen dan juga pelanggan secara
maksimal.
2. Memberikan harga yang tetap terjangkau tapi tidak terlepas dari mutu yang
diberikan.
3. Memperluas jaringan.
4. Struktur Organisasi Proyek

DATA PENJUALAN BARANG


DI LARASITA MODE SELAMA SETAHUN

NO NAMA BARANG JUMLAH YANG HARGA


SUDAH TERJUAL

1. GAMIS 100 Buah Rp. 200.000 x 100pcs = Rp.


20.000.000

2. KEMEJA 50 Buah Rp. 150.000 x 50pcs = Rp. 7.500.000

3. ROK 20 Buah Rp.100.000 x 20pcs = Rp. 2.000.000

4. KEBAYA 20 Buah Rp. 150.000 x 20pcs = 5.000.000

5. CELANA 15 Buah Rp. 100.000 x 15pcs = Rp. 1.500.000

6. SERAGAM 15 Buah Rp. 150.000 x 15pcs = Rp. 1.500.000


SEKOLAH

7. GAUN 7 Buah Rp. 700.000 x 7pcs = 4.900.000


PENGANTIN
JUMLAH Rp. 42.400.000,00

Tabel 2.1. Data Penjualan Barang

BAB III

TEORI CELANA

A. PENGERTIAN CELANA KULOT

Celana Kulot adalah jenis pakaian yang dikenakan di bagian bawah tubuh.
Istilah ini bisa merujuk pada rok belah, celana pria pada masa lampau, atau celana
dalam wanita. Kulot adalah contoh kata dalam industri mode yang diambil dari desain
lintas sejarah, bahasa dan budaya, kemudian digunakan untuk mendeskripsikan pakaian
yang berbeda, dan bahkan sering kali menimbulkan kebingungan di
antara sejarawan dan pembaca. Kata Perancis CULOTTE dapat bermakna celana
dalam, celana panjang, celana pendek, dan lain lain. celana kulot berasal dari kata
Perancis CULOT, yang berarti bagian bawah suatu benda, dalam hal ini pakaian bagian
bawah.

Di Kamus Besar Bahasa Indonesia, kulot diartikan sebagai celana berpotongan


lebar dan sebatas lutut. Sebagian yang lain mengartikan kulot sebagai perpaduan antara
rok dan celana, yaitu celana yang memiliki potongan lebar. Kulot juga sering
dipadankan dengan istilah rok celana.

Dikarenakan bentuknya yang unik, celana kulot pada masa sekarang akhirnya
menjadi trend yang tidak bisa dihindarkan, mulai dari panjang sebetis sampai semata
kaki. Menurut pengadukan dari para ladies, bahwa celana yang berbentuk pipa dengan
lebar kebawah ini, sangat cocok untuk dipadukan oleh berbagai koleksi pakaian yang
ada dilemari. Motif celana kulot yang berwarna-warni, bermotif bunga, bercorak ramai,
bahkan dengan model satu warna-pun masih dibisa dipadukan kepada atasan yang
berwarna kalem.
Tambahan dari pemakai celana model kulot adalah atasannya yang cocok
memakai aksesoris seperti kalung mutiara atau kalung dengan model lainnya bahkan
pemakain bros juga ikut andil di dalamnya.Percaya atau tidak, celana kulot sudah
menajdi buruan oleh para pecinta fashion.

B. MODEL CELANA KULOT


Beberapa model celana kulot yang cukup populer dan bisa dengan mudah
dijumpai di pasaran diantaranya ada celana ruffle cullotes, pleated cullotes, baggy
cullotes, printed culottes dan juga fringe culottes.

1. Ruffle Cullotes
Ruffle cullotes merupakan celana kulot yang dilengkapi dengan detail
frill atau ruffle pada bagian tertentu terutama pada ujung bawahnya.
2. Pleated Cullotes
Turut meramaikan panggung fashion kini tidak hanya rok saja yang
bermodel lipit, tapi muncul pula kulot yang berdetail serupa.
3. Baggy Cullotes
Sebagai pelengkap gaya penampilan, berikutnya ada model kulot yang
menyerupai celana baggy.
4. Printed Culottes
Selain ketiga model celana di atas ada juga kulot print dengan motif
stipes, floral, hingga ethnic.
5. Fringe Culottes
Untuk model kulot terakhir ada yang namanya fringe kulot, Celana
wanita ini identik dengan bohemian style
.
C. SEJARAH CELANA KULOT
Catatan sejarah menyebutkan celana kulot sendiri pada awalnya merupakan
celana selutut yang dikenakan oleh para pria terhormat Eropa pada masa Renaissance.
Dengan bentuk aslinya yang lebar kulot bahkan menjadi busana yang lazim digunakan
sebagai seragam militer oleh tentara perang Eropa di abad ke-18. Dari yang awalnya
hanya berdesain simple dan lurus, kini seiring berjalannya waktu celana kulot akhirnya
berkembang jauh menjadi celana wanita yang lebih modern dan dapat dikenakan untuk
melakukan aktivitas sehari-hari

baik itu untuk acara yang bersifat formal maupun acara yang sifatnya casual. Di bawah
ini sejarah sekaligus evolusi dari celana kulot.

Tahun 1910-an

Pada 1911, seorang perancang busana asal Prancis, Paul Poiret dan rekannya
yang juga perancang, meluncurkan kulot untuk para perempuan. Waktu itu, fesyen
masih belum bisa menerima celana untuk perempuan karena dianggap memberikan
kesan maskulin. Zaman dulu, tabu jika perempuan berpakaian serupa laki-laki.
Makanya, saat itu kulot sempat mengalami kontroversi. Akibatnya, kulot dilarang
dipakai di sejumlah teater.

Tahun 1930-an
Kemudian pada 1931, perancang busana Elsa Schiaparelli mulai terlihat
memamerkan kulot dan memakainya di London. Sayangnya, keberadaan kulot untuk
perempuan masih belum diterima sejak Paul Poiret memperkenalkannya. Tapi, pada
1930-an, kulot sudah mulai identik dengan celana untuk gaya kasual ataupun celana
untuk dipakai di rumah.

Tahun 1960-an

Kulot kembali diperkenalkan perancang busana asal Amerika, Norman Norell.


Dia membawa kulot dalam sebuah acara mode. By the way, saat itu kulot dianggap
sebagai gebrakan baru dalam fesyen.“Untuk pertama kalinya dalam sejarah mode
modern, seorang desainer telah mendasarkan seluruh koleksi jas dengan rok yang
terbagi (celana),” demikian bunyi sebuah artikel yang mengangkat acara tersebut. Acara
yang digelar oleh Norell ini berhasil dianggap sebagai gebrakan berani. Bahkan,
memberikan pengaruh pada perkembangan kulot di dunia mode. Benar saja, celana
kulot kemudian menjadi gaya yang disukai oleh para anak muda, hingga muncul di
fesyen line Twiggy.

Tahun 1970-an

Di tahun ini, separate dressing seperti celana mulai booming, Millens. Saat itu
perancang busana asal Amerika, Perry Ellis, mengangkat tampilan alami yang setara
dalam hal pakaian. Terkenal akan rancangannya yang sophisticated sekaligus aesthetic,
Ellis sering meniru pakaian laki-laki untuk diadaptasi ke pakaian perempuan, nggak
terkecuali kulot.

Tahun 1980-an

Putri Diana pernah terlihat memakai celana kulot berbahan velvet pada tahun
1981. Terang saja, ikon fesyen Inggris ini berhasil mencuri perhatian banyak orang.
Namanya juga trend setter, apa saja yang dipakai pasti diikuti. Rasanya nggak
berlebihan kalau muncul istilah Diana Effect.

Tahun 2010-an

Tahun 2010-an hingga sekarang, celana kulot masih terus populer dan disukai
banyak perempuan. Berbagai jenama fesyen kelas atas juga nggak ketinggalan
mengeluarkan koleksi celana kulotnya. Salah satunya, Celine yang meluncurkan kulot
ala 1970-an.

D. CARA MEMBUAT CELANA KULOT


Sebagai langkah awal tentukan terlebih terlebih dahulu model celana wanita
yang akan di buat kemudian siapkan sejumlah alat dan bahan yang diperlukan untuk
membuat celana kulot.

1. Alat Membuat Pola


Untuk membuat pola celana kulot siapkan skala, buku kostum, penggaris
pembentuk, pensil merah biru, kertas kopi atau kertas koran, kertas dorslag merah biru..

2. .Alat Jahit Pokok


Untuk menjahit celana kulot siapkan alat jahit pokok seperti mesin jahit dan
mesin obras.

3. Alat Jahit Tambahan


Untuk menunjang alat jahit pokok siapkan alat jahit tambahan yang terdiri dari:

 Jarum jahit tangan untuk menjelujur dan penyelesaian bagian-bagian


celana.
 Pita ukur untuk mengukur bagian-bagian celana setelah dijahit.
 Jarum pentul untuk menyemat bagian-bagian busana sebelum dijahit.
 Kapur jahit untuk memberi tanda bagian-bagian celana yang harus dijahit
 Gunting kain untuk memotong sisa-sisa kampuh celana dan benang jahit.
 Setrika untuk mengepres bagian-bagian celana dalam proses menjahit.
 Pendedel untuk mengangkat sisa benang jelujur.

4. Bahan Celana Kulot


Untuk membuat celana kulot sebaiknya pilih bahan bahan kain yang fleksibel, nyaman
dan tahan lama. Diantaranya yaitu:

 Kain denim yang menjadi salah satu bahan kain unggulan untuk membuat kulot
kaarena karakteristiknya memang kuat dan kokoh.- Kain katun yang terbuat dari
serat alami yakni serat cotton. Karena dibuat dari serat alami maka bahan kain
katun ini akan terasa dingin di kulit saat dikenakan.
 Kain thaisilk yang memiliki karakteristik mengkilat, tipis, lembut, tidak kaku
sehingga nyaman dipakai dan berkesan mewah.
 Kain plisket yang bertekstur lipit-lipit permanen sehingga memberikan kesan
bold dan edgy sekaligus menutupi lekuk tubuh tanpa membuat pemakainya
terkesan gemuk.
 Kain brokat juga dapat dijadikan sebagai bahan utama kulot tentunya dengan
penambahan furing agar tidak menerawang.
 Kain corduroy dengan ciri khasnya yang unik yakni bernuansa vintage juga
bcocok digunakan sebagai bahan dasar celana kulot.
 Kain drill yang bersifat sangat lembut, kuat, tahan kusut dan warnanya juga
tidak mudah pudar.
 Kain polyester yang memiliki karakteristik yang ringan dan flowy. Bahan kain
ini bahkan disebut-sebut menjadi bahan favorit untuk dijadikan celana kulot.
 Kain linen terkenal sebagai salah satu jenis kain yang mahal dan memiliki
karakteristik cukup istimewa, yakni terasa sangat halus jika disentuh..

Selesai menyiapkan sejumlah alat dan bahan yang dibutuhkan untuk


membuat celana kulot sekarang anda bisa mulai membuat celana kulot dengan
langkah-langkah sebagai berikut:

1. Mengambil Ukuran Badan


Untuk membuat sebuah celana kulot yang berkualitas dan terasa nyaman saat
dikenakan perlu dilakukan pengukuran yang tepat. Beberapa bagian tubuh yang perlu
diukur diantaranya:

1) Panjang celana diukur dari batas pinggang ke bawah sampai batas tertentu sesuai
kebutuhan.
2) Lingkar pinggang diukur pada sekeliling bagian pinggang
3) Lingkar pesak diukur dari ban depan celana wanita kebawah melalui selakang
sampai pada akhir ban belakang.
4) Lingkar panggul diukur pada bagian panggul terbesar.
5) Lingkar lutut diukur pada bagian sekeliling lutut, dibagi dua ditambah 3 hingga 4
cm.
6) Lingkar kaki diukur pada lipatan celana depan sampai belakang.
7) Panjang lutut diukur dari ban pingggang kanan ke bawah sampai batas lutut.

2. Membuat Pola Celana


Setelah mengambil ukuran badan langkah selanjutnya yang harus dilakukan
yaitu membuat pola celana sesuai dengan desain yang dikehendaki Pola celana kulot
pada umumnya tersusun atas dua buah pola besar dan beberapa pola kecil.
 Pola besar pada celana kulot terdiri dari pola celana bagian muka dan pola
celana bagian belakang.
 Pola kecil terdiri atas berbagai bentuk pola saku, pola ban pinggang, pola
belahan celana dan pola tempat ikat pinggang.

KETERANGAN POLA

CONTOH UKURAN

 Panjang Celana : 93
 Lingkar Pinggang : 72
 Lingkar Pinggul : 98
 Lingkar Pisak : 68
 ½ Lingkar Paha : 32
 ½ Lingkar Lutut : 23
 ½ Lingkar Kaki : 20
Pola Bagian Depan

Bagian 1

1. buat kotak persegi panjang


2. A-B = panjang celana -3cm= 92
3. A-C 1/2 link.paha -3cm= 29cm B-D = A-C
4. buat titik tengah antara A-C dan B-D kemudian tarik garis lurus
5. A-E link. pisak (:3+5-3)=24.5cm (dibulatkan) tarik garis lurus E ke F
6. garis G-H adalah tengah-tengah antara E dan B naik 7cm
7. A-I turun 16-17cm (pinggul)

Bagian 2
1. E-K = 1/4 lingkar pinggul
2. K-L= mundur 3cm dari L naik ke atas buat titik M (M-A=L-E)
3. M-m1 turun 1cm
4. buat garis lengkung dari m1 ke F melalui garis M-K.
5. m1-N 1/4 ling. pinggang -1cm (tarik garis lurus dari m1 ke N)

Bagian 3

1. Buat titik lingkar lutut antara G-H 23-2,5cm = 20,5cm di ambil dari garis tengah
ke kanan 10,25 dan ke kiri 10,25cm.
2. buat titik lingkr kaki antara B-D 20-2 cm = 18
3. cara sama seperti pada titik G dan H
4. Tarik garis lengkung dari titik E-G dan B. sesuaikan bentuk lengkugannya.
5. demikian juga garis F-H dan D

Bagian 4

Pola Bagian Belakang

kita pakai pola bagian depan utk patokan pola bagian belakang.

1. E-F (paha) kanan & kiri +3cm G-H (lutut) kanan & kiri + 2,5cm B-D (kaki)
kanan & kiri +2cm
2. untk pinggang N-A +6cm A-m 1/4 lingk. pinggang +1+3cm utk- wanita +1+2cm
utk pria (u-kupnat) m naik 3,5cm dari garis A-M
3. Hubungkan titik A-E-G-B-D-H-F (F turun 1/2 cm)
4. selanjutnya kita ukur garis pinggul dari E ke J 1/4 lingk. pinggl +1cm ATA
5. tarik gais lurus dari A ke m dan dari m ke J dan buat garis- lengkung dari J ke F.
6. tinggal buat garis kupnat titik Padal tengah² antara A & m mundur 3cm u.wanita
& 2cm utk pria. turun ke Q 11cm u/W & 6-7cm u/P

3. Mengecek Pola Celana


Pola celana kulot yang sudah disiapkan selanjutnya diperiksa kembali sesuai
prosedur sebagai berikut.

 Hitung jumlah pola celana kulot sesuai dengan pola yang sudah disiapkan di atas
meja.Periksa tanda-tanda pola, termasuk arah serat bahan serta tanda pola celana
kulot bagian muka dan pola celana kulot bagian belakang.
 Pola celana kulot bagian muka hendaknya digambar dengan pensil merah atau
diberi keterangan “pola muka”.
 Pola celana kulot bagian belakang hendaknya digambar dengan pensil biru atau
diberi keterangan “pola belakang”.
 Tandai letak saku pada pola celana kulot seandainya celana kulot yang anda buat
memang dilengkapi dengan saku.
 Untuk kampuh dan kelim pada celana kulot besarnya bisa berbeda-beda.
 Lakukan pengecekan ulang ukuran pola untuk meminimalisir kesalahan yang
tidak diinginkan.

4. Mengecek Ukuran Pola


Lakukan pengecekan ukuran pola celana untuk memastikan bahwa ukuran pola
celana yang anda buat memang sudah tepat.
 Ukur dan samakan panjang sisi luar pola celana bagian muka dan belakang.
 Ukur dan samakan panjang sisi bagian dalam pola muka dan belakang celana
 Ukur dan periksa lingkar pesak sesuaikan dengan ukuran.
 Ukur dan periksa jumlah lingkar pinggang sesuaikan dengan ukuran.
 Ukur dan samakan jumlah lingkar pinggang pola celana dan lingkar pinggang
ban pinggang celana.

5. Menyiapkan Bahan Celana


Selesai menyiapkan pola dan mengecek pola celana selanjutnya siapkan
bahan kain yang akan anda gunakan untuk membuat celana kulot. Dalam hal ini
anda bebas untuk memilih bahan kain apapun yang sesuai dengan kebutuhan.

6. Meletakkan Pola di Atas Bahan


 Dalam melakukan kegiatan meletakkan pola pada bahan diperlukan
meja yang luas, rata dan licin agar bahan dapat digelar keseluruhan dan
bahan tidak mudah terkait. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada
waktu meletakkan pola celana di atas bahan kain diantaranya: Untuk
tenunan kain polos pola dapat diletakkan bolak-balik sementara untuk
tenunan kain kepar pola diletakkan searah.
 Corak bahan yang digunakan untuk membuat celana biasanya adalah
kotak dan garis. Untuk bahan berkotak atau bergaris, kotak atau
garisnya harus simetris pada pakaian.
 Arah benang pada bahan kain harus lurus.
 Perhatikan tanda pola untuk mendapatkan informasi bagaimana pola
itu diletakkan dan berapa kali pola itu harus dipotong.

7. Memotong Bahan Celana


Setelah semua pola celana kulot diletakkan pada bahan dan diberi tanda sesuai
dengan bagian-bagian pola, selanjutnya bahan kain tersebut tinggal dipotong dengan
menggunakan gunting khusus kain.

1. Mulailah memotong bahan yang paling dekat dengan tepi terlebih dahulu.
Potong bahan kain mengikuti garis kampuh yang telah dibuat sebelumnya.
2. Potong bahan kain dari bagian pola yang besar baru pola yang kecil seperti saku
dan ban pinggang.
3. Supaya hasil guntingan yang didapatkan terkesan tampak rata dan halus
gunakan gunting yang tajam.

8. Memindahkan Tanda Pola Pada Bahan


Memindahkan tanda pola merupakan salah satu kegiatan yang dapat dilakukan
untuk memudahkan seorang penjahit dalam menyatukan bagian-bagian pola celana serta
menjamin keakuratan tanda pola bagian depan, pola bagian belakang dan titik-titik
penting pada pola lainnya. Untuk memindahkan tanda pola sendiri sebenarnya terdapat
beberapa cara yang dapat dilakukan mulai dari menggunakan kapur jahit, rader dan
karbon jahit, serta tusuk jelujur renggang. Adapun tanda-tanda pola yang harus
dipindahkan ketika membuat celana kulot meliputi:

 Garis tepi pola celana kulot.


 Tanda lipit dan tanda kupnat celana kulot.
 Batas pinggang dan panggul serta lutut dan kaki.
 Garis lipatan celana

9. Menjahit Celana Kulot


Selesai dilakukan proses pemotongan bahan dan pemindahan tanda pola, tiap-
tiap potongan bahan celana kulot selanjutnya tinggal dijahit dengan urutan sebagai
berikut.
a. Menjahit Bagian Depan Celana
Untuk menjahit celana pertama-tama satukan dan jahit kedua potongan bahan
celana (kiri dan kanan) bagian depan sembari memasang ritsleting. Supaya lebih mudah
anda bisa memasang resleting menggunakan bantuan sepatu menjahit resleting (zipper
foot).

b. Menjahit Saku Celana


Jika celana yang akan buat memiliki saku dalam pada kedua sisinya maka anda
harus menjahitnya terlebih dahulu saku tersebut sebelum menyatukan potongan kain
untuk kaki bagian kanan dan kiri.

c. Menjahit Pesak Belakang Celana


Selesai menjahit bagian saku selanjutnya satukan kedua bagian pola celana (kiri
dan kanan) belakang. Untuk menyambung bagian pesak celana anda bisa menjahitnya
dengan teknik kampuh buka. Cara menjahit kurang lebih sebagai berikut:

1. Jelujur pesak belakang sampai pesak bagian muka celana kulot.


2. Setik mesin pas benang jelujur.
3. Setrika atau pres hasil jahitan dengan posisi kampuh terbuka

d. Jahit Sisi Celana Bagian Luar


Jahit sisi celana untuk menyambungkan bagian belakang dan bagian depan
celana. Supaya lebih mudah posisikan agar kedua bagian baik bahan celana saling
berhadapan kemudian jahit sesuai batas kampuh celana.

e. Menyambung Sisi Dalam Celana


Teknik menyambung sisi dalam celana kulot hampir sama dengan menyambung
sisi celana bagian luar. Caranya yaitu kedua sisi celana wanita disatukan kemudian
dijahit dan diselesaikan dengan kampuh buka.

f. Menyempurnakan Bagian Celana


Setelah menyelesaikan langkah-langkah utama selanjutnya anda hanya perlu
menambahkan beberapa sentuhan akhir seperti membuat tempat ikat pinggang,
memasang ban pinggang, memasang kancing kait serta penyelesaian lainnya.

10. Penyelesaian Akhir


Penyelesaian akhir bagian celana bisa dilakukan dengan pengepresan lipatan
celana, kampuh-kampuh celana, ban pinggang celana serta kelim celana. Untuk
memudahkan anda dalam melakukan pengepresan celana gunakan alat bantu setrika bila
memang sekiranya dibutuhkan

E. KEUNTUNGAN MEMBUAT CELANA KULOT SENDIRI


Dengan menjahit celana kulot sendiri andapun akan mendapatkan banyak
keuntungan. Beberapa keuntungan yang dimaksud antara lain:

1. Membuat model celana kulot sendiri akan meningkatkan kreatifitas dan


keterampilan anda khususnya dalam bidang jahit menjahit.
2. Ukuran celana kulot yang anda buat bisa disesuaikan dengan bentuk badan anda.
Jadi tidak perlu khawatir lagi akan kebesaran atau kekecilan.
3. Lebih menghemat pengeluaran dibandingkan harus membeli celana kulot siap pakai
yang biasanya relatif mahal.
4. Dengan membuat celana kulot sendiri anda bisa lebih leluasa untuk memilih bahan
kain, warna kain dan motif kain yang sesuai dengan selera dan kebutuhan.
5. Selain lebih murah anda juga bisa memanfaatkan bahan kain sisa lalu
mengkombinasikannya menjadi celana kulot yang cantik.
6. Model celana kulot yang anda buat akan menjadi baju limited edition karena anda
sendiri yang membuatnya secara langsung tanpa campur tangan orang lain.
7. Keterampilan menjahit celana kulot sendiri bisa dijadikan sebagai sumber tambahan
pemasukan yang cukup menjanjikan.
F. TIPS DAN TRICKS PEMAKAI CELANA KULOT
Model kulot harus cock dengan atasan (model tailored pants + warna-warna
netral seperti blazer). Jangan pakai kulot dengan bahan yang berat (wool atau sweater),
karena tubuh akan terlihat memendek. Celana kulot cocok dipadukan oleh atasan crop
top.

Dengan paduan yang tepat, celana kulot ini malah akan membuat tubuh terlihat
lebih proporsional. Buat pemilik tubuh yang tidak terlalu tinggi, jangan memakai celana
kulot dengan pipi yang terlalu besar dan lebar. Andalkan sepatu ber hak tinggi atau high
heels juga wedges, karena kaki akan terlihat lebih jenjang..
G. PERALATAN YANG DIPERLUKAN BESERTA FUNGSINYA

N Alat Yang Digunakan Gambar


O

1 Vetter-Band

Adalah semacam pita dari bahan


katun.Biasanya dijual dalam
keadaan tergulung.Vetter-Bang
berfungsi untuk mengikat
pinggang pada saat diukur.Ikatan
tersebut akan menjadi patokan
untuk mengukur bagian tubuh
lain,agar mendapat hasil yang
tepat.

2 Pita Ukuran

Alat yang dipakai untuk


mengambil ukuran badan untuk
mengethui ukuran yang diperoleh
dan alat pengukur pada waktu
menggambar pola besar.

3 Buku Pola
Digunakan untuk
menggambar pola busana
dengan ukuran skala.Buku
pola yang baik berukuran
folio kertasnya berwarna
putih,tebal,dan halaman
terdiri dari kertas bergaris
dan kertas polos dengan
letaknya yang selang seling.

4 Skala

Adalah alat pengukur yang


terbuat dari kertas yang
cukup tebal tapi lentur.Skala
digunakan untuk
menggambar pola yang
diperkecil berdasarkan skala
tertentu misalnya
1:4,1:2,1:6,dan 1:8.
5 Penggaris 30cm

Digunakan untuk menggaris.

6 Pensil Hitam

Digunakan untuk menggambar


pola.
8 Penghapus .

Digunakan untuk menghapus

9 Kertas doorslag Merah Dan


Biru

Digunakan untuk menjiplak pola

10 Kertas koran Atau Kertas


Pola

Digunakan untuk membuat pola


11 Rader

Alat yang digunakan untuk


menekan karbon jahit sewaktu
memberi tanda pola pada bahan
yang akan di jahit
12 Kapur Jahit

Kapur jahit berbentuk segitiga


terdiri dari empat warna yaitu
merah,putih,kuning dan biru
berfungsi untuk memberi tanda.

13 Karbon Jahit

Digunakan untuk memindahkan


tanda pola pada bahan
14 Gunting Kain

Khusus untuk menggunting kain


atau tekstil.Tidak diperbolehkan
untuk menggunting kertas atau
lain nya agar tetap tajam

15 Jarum Pentul

Berfungsi untuk penyemat pola


atau penahan kain agar tidak
bergerak ketika dijahit

16 Gunting Benang

Berfungsi untuk menggunting


benang setelah dijahit.

17 Pendedel

Pendedel berfungsi untuk


membuka hasil jahitan yang
salah atau yang tidak diinginkan.

18 Jarum Tangan

Digunakan untuk menjahit


dengan menggunakan tangan.

19 Gunting kertas

Khusus digunakan untuk


menggunting kertas dapat
menggunakan gunting bahan
yang sudah tumpul.
Tabel 3.1 & 4.1 Alat-alat yang digunakan dan fungsinya

BAB IV

PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI

A. SUMBER DAYA YANG TERSEDIA


1. MANUSIA
Ibu Sella Larasita merupakan guru sekaligus pengusaha yang berkompetensi di
bidang menjahit, dia memiliki latar belakang pendidikan sarjana tata busana di
Universitas Negeri Medan. Dan berkecimpung di dunia usaha pada tahun 2018.
2. MATERI
Usaha LARASITA MODE memiliki 1 bangunan untuk tempat usaha yaitu
sebuah rumah.
3. MESIN/TEKNOLOGI
Usaha LARASITA MODE memiliki beberapa macam jenis mesin jahit:
1) Mesin jahit Manual = 5 Buah
2) Mesin Jahit Portable = 2 Buah
3) Mesin Jahit High Speed = 1 Buah
4) Mesin Obras = 1 Buah
4. TENAGA KERJA
Usaha LARASITA MODE memiliki 2 orang tenaga kerja (karyawan). Tenaga
kerja tersebut mulai bekerja pada tahun 2019.
5. METODE
Metode yang digunakan di larasita Mode dalam:
1) Membuat Pola
Dalam membuat pola menggunakan cara sistem sederhana II .
2) Menjahit
Dalam menjahit terdapat perbedaan dalam teknik pengerjaannya dengan penjahit-
penjahit lainnya, Seperti :
- Setiap selesai menjahit sisa benang yang masih tersisa pada bahan jahitan
digunting.
- Setiap selesai menjahit bagian manapun disetrika mati menggunakan air
dengan posisi kampuh terbuka.
- Dalam pemasangan resleting tidak perlu menggunakan jarum pentul,
cukup hanya menjahit bagian raderan pada kampuh resleting sebagai tanda
patokan dalam pemasangan resleting.
6. PEMASARAN
Pemasaran usaha LARASITA MODE melalui sosial media seperti
aplikasi WhatsApp, Instagram. Tidak hanya melalui itu saja pemasaran
usaha tersebut dapat melalui dari mulut ke mulut.

B. PROSEDUR DAN PEMELIHARAAN PERALATAN


Berikut merupakan prosedur dan pemeliharaan peraralatan:

1. Membersihkan debu / kotoran mesin jahit manual


a. Buka tutup mesin / keluarkan mesin dari tempatnya
b. Bersihkan seluruh mesin dengan lap pembersih
c. Lepaskan baut tutup mekanik mesin bagian depan dengan menggunakan
obeng
d. Bersihkan kotoran / debu yang melekat dengan menggunakan kuas, tetesi
dengan minyak sebelum tutup mekanik dipasang.
e. Lepaskan plat mesin, keluarkan skoci spul dan rumah skoci, bersihkan rumah
skoci dan sekitarnya menggunakan kuas.
f. Pasang kembali rumah skoci, skoci dan spulnya.

2. Memberikan minyak pada mesin jahit manual


a. Ambil minyak mesin, teteskan pada seluruh lubang minyak mesin jahit.
b. Angkat badan mesin, minyaki mekanik bagian mesin
c. Kembalikan badan mesin pada tempatnya
d. Jalankan mesin jahit tanpa benang, letakkan sepotong kain dibawah sepatu
mesin agar minyak yang menetes dapat meresap pada kain
e. Minyaki bagian kaki dan roda penggerak agar mesin terasa ringan dipakai.

C. HASIL PENGAMATAN (Masalah yang muncul selama prakerin)


 Dalam tahap pemasangan resleting terjadi kerusakan pada resleting yang di
haruskan untuk mengganti resleting.

D. PEMECAHAN MASALAH
Berikut solusi permasalahan tersebut:

Untuk mengganti resleting tersebut tidak perlu membuka seluruh ban pinggangnya,
cukup buka sedikit saja.
1. Pertama, buka resleting yang bagian kiri, selanjutnya potong resleting bagian paling
ujung atas tepat pada sambungan ban pinggang
2. Kedua, buka juga rel resleting sebelah kanan, pada ban pinggang buka sedikit agar
resleting dapat di keluarkan, buka juga jahitan gulbi yang menempel ke kain celana.
3. Ketiga,. pasang resleting baru, di mulai dengan yang sebelah kiri, untuk ujungnya
anda sediakan di bawah ban pinggang selanjutnya jahit tindas.
4. Keempat, kemudian pasang rel sebelah kanan ke gulbi kanan bagian dalam, jika
resleting kepanjangan dapat di potong dengan gunting, selanjutnya masukan ke
lubang bekas resleting lama yang ada di ban pinggang.
5. Kelima, jahit tindas dari bagian atas tepat pada pinggir ban pinggang, jika sudah
selanjutnya menjahit gulbi nya kembali, ikuti jalur jahitan gulbi yang lama.

BAB V

A.KESIMPULAN

Setelah menjalani PKL selama kurang lebih 5 bulan di LARASITA MODE siswi
SMK NEGERI 1 Stabat mendapatkan banyak ilmu baru yaitu membuat pola,memasang
payet,cara menjahit resleting jepang yang dijahit terlebih dahulu kampuh resleting nya
setelahnya baru dipasang resleting jadi tidak menggunakan jarum pemtul lagi. Selain itu
kami juga mendapatkan ilmu cara pembuatan jaket dengan teknik furing bersih.
Pembuatan baju tunik, pembuatan celana dan pembuatan kemeja.
Siswa juga telah mengetahui taeknik pembuatan busana pesta mulai dari pemotongan
hingga penyelesaian busana pesta di larasita mode dalam pembuatan busana pesta ini
pembelajaran penting nya ketika membuat busana pesta dengan kampuh
bersih,sehinngga pada busana tidak terlihat jahitan dan kampuhnya. Penyelesaian nya
terdapat di resleting dengan disemat itu dilakukan setelah busana siap dihias atau pun
dipayet.Terlihat mudah tapi rumit maka dari itu diperlukan ketelatenan dalam
pengerjaan nya.

B.SARAN

Setelah menjalani PKL di LARASITA MODE saran yang dapat saya berikan yaitu:

1.siswa harus lebih teliti dan banyak berlatih didalam proses pembuatan busana pesta
khususnya membuat baju busana fashion show karena busana yang dibuat cenderung
rumit dan harus dipelajari dengan serius.

2.Tetap menjaga hubungan baik dengan dunia usaha dan dapat menjalin hubungan
kerjasama dalam bisnis yang sama nantinya.

3.Jadilah lebih baik dalam melakukan sesuatu dari pada tidak sama sekali dan belajarlah
untuk tidak mengatakan(TIDAK).

4.Tetap bersikap sopan dan melaksanakan semua kegiatan di tempat PKL dengan
maksimal dan mematuhi setiap peraturan yang ditetapkan demi menjaga nama baik
sekolah .

5.Mengajarkan siswa siswi untuk lebih kreatif ,inovatif,koperatif dan percaya diri.
DAFTAR PUSAKA

https://www.dedyakas.com/celana-kulot-adalah/

https://inibaru.id/hits/sejarah-kulot-dulu-dipakai-laki-laki

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kulot

https://kursusjahityogya.blogspot.com/2016/12/caramemasangpinggangrok.html?m=1

https://fitinline.com/article/read/tutorial-membuat-celana-kulot-wanita-yang-praktis-
dan-mudah-untuk-anda-ikuti/
LAMPIRAN

Berikut Foto-foto dalam pelaksanaan kegiatan PKL di LARASITA MODE

1. Pemotongan Bahan
2. Pemotongan Trikot

3. Pengobrasan
4. P embuatan Kancing Bungkus
5. Menjahit
6. Menyulam
7. Merader
8. Hasil Jahitan

Anda mungkin juga menyukai