LARASITA MODE
PEMBUATAN CELANA
Oleh
NISN : 0077271256
LARASITA MODE
TATA BUSANA
KAB. LANGKAT
Siswa tersebut di bawah ini benar telah selesai melaksanakan PKL (Praktek Kerja
Lapangan) di mulai pada tanggal 26 juni 2023 sampai dengan 25 november 2023,
terlampir adalah benar dibuat oleh :
NISN : 0077271256
NIP. NIP.
Mengetahui
S. Santosa S.Pd
Dengan Menyebut Nama Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat
dan karunia-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan kegiatan praktek kerja lapangan
(PKL) dan membuat laporan PKL.
Penulis menyadari bahwa terlaksananya kegiatan PKL dan penulisan Laporan PKL
ini dapat diselesaikan berkat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Pada
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Ibu Murti Khairani Lubis, S.Pd, selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Stabat
2. Bapak S.Santosa, S.Pd Selaku wakasek Bid Hubungan Industri SMK Negeri 1 Stabat
3. Ibu Juliana, S.Pd, selaku Kepala Program Studi Pendidikan Tata Busana SMK Negeri
1 Stabat.
4. Ibu Sella Larasita, S,Pd selaku Kepala Bengkel Studi Tata Busana SMK Negeri 1
Stabat
5. Ibu Tria Elanda, selaku Pembimbing Praktek Kerja Lapangan yang dengan senang
hati memberikan bimbingan ataupun arahan maupun arahan dalam penulisan
proposal PKL ini.
6. Ibu Sella Larasita, selaku Pemilik Butik LARASITA MODE
7. Teristimewa Kepada Ibu, dan Keluarga yang memberikan dukungan material dan
moril.
Dalam Penulisan Laporan PKL ini tentulah terdapat banyak kekurangan. Penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran dari para Guru Penguji dan Pembaca agar
Laporan ini layak sebagai sebuah karya tulis ilmiah.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................i
DAFTAR TABEL...........................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................vii
5.1. Kesimpulan............................................................................................
5.2. Saran......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
LAMPIRAN ..............................................................................................
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
Dengan melaksanakan PKL ini diharapkan siswa dapat memiliki bekal ilmu yang
memadai apabila nantinya ikut serta ke masyarakat dan lapangan industri. Selain itu
kegiatan PKL jurusan Tata Busana dimaksudkan untuk meningkatkan mutu
pengetahuan dan keterampilan siswa dibidang industri yang diharapkan
dapat mensinergikan ilmu yang diperoleh pada persekolahan dan pengalaman yang
akan didapat dari industri tersebut.
Setelah penulis melakukan observasi dari beberapa tempat usaha, penulis memilih
LARASITA MODE di Lingkungan x purwosari pasar 6 kwala bingai Stabat ,Langkat
sebagai tempat PKL, karena tempat ini menghasilkan busana couture yang mewah
classy dan glamour, dengan kriteria busana muslim dan busana pesta, busana kebaya.
Kemeja, baju tunik ,jaket,dan celana. LARASITA MODE dalam membuat busana
selalu mengikuti perkembangan mode dengan hasil yang kreatif dan bervariatif dalam
model serta proses pembuatan yang cukup baik yang mana busana yang dihasilkan
memiliki cutting yang simple namun mewah di tambah dengan aksen payet yang
membuatnya semakin terlihat glamour, selain itu LARASITA MODE juga memiliki
pelanggan yang cukup banyak. Hal inilah yang menjadi faktor bagi penulis untuk
memilih LARASITA MODE sebagai tempat PKL, dengan harapan penulis dapat
mengetahui teknik menghias serta membuat busana yang kreatif/inovatif dan dapat
mengatasi kesulitan-kesulitan yang biasa dialami pada saat pembuatan produk karena
penulis langsung terjun dalam dunia usaha tersebut.
Hal inilah yang menjadi faktor bagi penulis untuk memilih LARASITA MODE
sebagai tempat PKL, dengan harapan penulis dapat mengetahui teknik menjahit dan
dapat mengatasi kesulitan-kesulitan yang biasa dialami pada saat pembuatannya.
Dari penjelasan latar belakang diatas, maka topik yang akan dibahas pada laporan
PKL ini adalah “PEMBUATAN CELANA”
B. Tujuan
Tujuan dan sasaran PKL adalah upaya membekali lulusan dengan pengalaman
lapangan sebagai bentuk pembelajaran praktek diluar proses belajar mengajar di kelas
laboratorium.
Adapun tujuan dari praktik industri ini adalah ;
C. Manfaat
Dalam pelaksanaan kegiatan PKL, maka diharapkan manfaat yang saling
menguntungkan antara pihak industri, siswa :
a. Manfaat Bagi siswa
1. Membekali siswa dengan pengetahuan yang sebenarnya dalam dunia
lapangan pekerjaan.
2. Memantapkan disiplin dan tanggung jawab dalam melaksanakan tugas.
3. Menambah pengetahuan siswa terhadap jenis-jenis pekerjaan yang ada
dibidang bersangkutan (tempat Praktek Kerja Lapangan Industri) dengan
segala ketentuan.
4. Siswa mendapat pengalaman langsung bagaimana bekerja pada suatu
industri.
2. Waktu
Jam Kerja
a. Jam kerja untuk karyawan :
Hari : Hari Senin - Hari Sabtu
Mulai : Pukul 09.00 - 17.00 WIB
Istirahat : Pukul 12.30 - 14.00 WIB
Libur : Hari Minggu
b. Jam kerja untuk peserta PKL :
Hari : Hari Senin - Hari Sabtu
Mulai : Pukul 09.00 - 17.00 WIB
Istirahat : Pukul 12.30 - 14.00 WIB
Libur : Hari Minggu
Sedangkan waktu pelaksanaan selama 5 bulan dimulai dari tanggal 26 juni 2023 –
25 november 2023. Jam Kerja di mulai dari pukul 09.00 – 17.00 Wib
3. Tempat
Ada pun tempat pelaksanaan praktek kerja lapangan industri
dilaksanakan di Larasita Mode lingkungan X Purwosari Pasar 6 Kwala Bingai
Stabat, Langkat.
Adapun tata tertib kerja di LARASITA MODE:
4. Peserta PKL
Berdasarkan syarat pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan Industri, PKL dapat
dilakukan secara individu atau kelompok. Maka telah ditentukan jumlah peserta yang
akan melakukan PKL terdiri dari 4 orang antara lain:
TAMARA PUTRI
4 TB1 Tata Busana
MIHARDJO
BAB II
GAMBARAN UMUM
Berawal dari menjahit pakaian sendiri, saudara, tetangga dan teman dekat. Karena
beliau baru selesai melanjutkan pendidikan beliau hanya menerima jahitan, Semuanya di
tangani dengan sendiri, mulai dari mengukur, membuat pola, memotong bahan kain dan
menjahit hingga selesai. Berawal dari mulut ke mulut semakin lama pelanggan mulai
meningkat sampai keluar kampung bahkan keluar kota , sehingga beliau merasa
kewalahan, oleh karena itu beliau merekrut 2 orang tenaga kerja untuk membantu
melayani pelanggan. Beliau tidak ingin pelanggan kecewa karena setiap pengambilan
jahitan tidak tepat waktu.
Di awal tahun 2019 usaha beliau mulai dilirik untuk diajak bekerja sama dengan
SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) di Stabat untuk program PRAKERIN (Praktek
Kerja Industri). Dengan bertambahnya menambah volume pekerjaan untuk membuat
berbagai model-model busana dan seisinya dengan kain yang beraneka ragam.Dengan
seiring berjalannya waktu usaha butik LARASITA MODE berjalan dengan baik, lancar
dan selalu ada yang datang untuk menjahit. Model busana yang selalu berganti tiap
tahunnya membuat beliau harus mengikuti perubahan zaman (trend).Agar para customer
puas dan senang dengan hasil model jahitannya.. Seiring berjalannya waktu, usaha
beliau pun mulai dikenal khalayak ramai dan berkembang hingga saat ini, Demikian
sekilas perjalanan/ sejarah perkembangan usaha LARASITA MODE. Kepada siswa-
siswi PRAKERIN, kami berpesan agar bersemangat untuk menciptakan pekerjaan
bukan mencari pekerjaan! Dengan bekal ilmu, ketrampilan dan pengalaman yang kita
miliki, kita pasti bisa!!! Sukses Selalu.
Sella Larasita
Dewi Wulansari
Miftahul Jannah
2. MISI:
1. Memberikan layanan yang maksimal kepada konsumen dan juga pelanggan secara
maksimal.
2. Memberikan harga yang tetap terjangkau tapi tidak terlepas dari mutu yang
diberikan.
3. Memperluas jaringan.
4. Struktur Organisasi Proyek
BAB III
TEORI CELANA
Celana Kulot adalah jenis pakaian yang dikenakan di bagian bawah tubuh.
Istilah ini bisa merujuk pada rok belah, celana pria pada masa lampau, atau celana
dalam wanita. Kulot adalah contoh kata dalam industri mode yang diambil dari desain
lintas sejarah, bahasa dan budaya, kemudian digunakan untuk mendeskripsikan pakaian
yang berbeda, dan bahkan sering kali menimbulkan kebingungan di
antara sejarawan dan pembaca. Kata Perancis CULOTTE dapat bermakna celana
dalam, celana panjang, celana pendek, dan lain lain. celana kulot berasal dari kata
Perancis CULOT, yang berarti bagian bawah suatu benda, dalam hal ini pakaian bagian
bawah.
Dikarenakan bentuknya yang unik, celana kulot pada masa sekarang akhirnya
menjadi trend yang tidak bisa dihindarkan, mulai dari panjang sebetis sampai semata
kaki. Menurut pengadukan dari para ladies, bahwa celana yang berbentuk pipa dengan
lebar kebawah ini, sangat cocok untuk dipadukan oleh berbagai koleksi pakaian yang
ada dilemari. Motif celana kulot yang berwarna-warni, bermotif bunga, bercorak ramai,
bahkan dengan model satu warna-pun masih dibisa dipadukan kepada atasan yang
berwarna kalem.
Tambahan dari pemakai celana model kulot adalah atasannya yang cocok
memakai aksesoris seperti kalung mutiara atau kalung dengan model lainnya bahkan
pemakain bros juga ikut andil di dalamnya.Percaya atau tidak, celana kulot sudah
menajdi buruan oleh para pecinta fashion.
1. Ruffle Cullotes
Ruffle cullotes merupakan celana kulot yang dilengkapi dengan detail
frill atau ruffle pada bagian tertentu terutama pada ujung bawahnya.
2. Pleated Cullotes
Turut meramaikan panggung fashion kini tidak hanya rok saja yang
bermodel lipit, tapi muncul pula kulot yang berdetail serupa.
3. Baggy Cullotes
Sebagai pelengkap gaya penampilan, berikutnya ada model kulot yang
menyerupai celana baggy.
4. Printed Culottes
Selain ketiga model celana di atas ada juga kulot print dengan motif
stipes, floral, hingga ethnic.
5. Fringe Culottes
Untuk model kulot terakhir ada yang namanya fringe kulot, Celana
wanita ini identik dengan bohemian style
.
C. SEJARAH CELANA KULOT
Catatan sejarah menyebutkan celana kulot sendiri pada awalnya merupakan
celana selutut yang dikenakan oleh para pria terhormat Eropa pada masa Renaissance.
Dengan bentuk aslinya yang lebar kulot bahkan menjadi busana yang lazim digunakan
sebagai seragam militer oleh tentara perang Eropa di abad ke-18. Dari yang awalnya
hanya berdesain simple dan lurus, kini seiring berjalannya waktu celana kulot akhirnya
berkembang jauh menjadi celana wanita yang lebih modern dan dapat dikenakan untuk
melakukan aktivitas sehari-hari
baik itu untuk acara yang bersifat formal maupun acara yang sifatnya casual. Di bawah
ini sejarah sekaligus evolusi dari celana kulot.
Tahun 1910-an
Pada 1911, seorang perancang busana asal Prancis, Paul Poiret dan rekannya
yang juga perancang, meluncurkan kulot untuk para perempuan. Waktu itu, fesyen
masih belum bisa menerima celana untuk perempuan karena dianggap memberikan
kesan maskulin. Zaman dulu, tabu jika perempuan berpakaian serupa laki-laki.
Makanya, saat itu kulot sempat mengalami kontroversi. Akibatnya, kulot dilarang
dipakai di sejumlah teater.
Tahun 1930-an
Kemudian pada 1931, perancang busana Elsa Schiaparelli mulai terlihat
memamerkan kulot dan memakainya di London. Sayangnya, keberadaan kulot untuk
perempuan masih belum diterima sejak Paul Poiret memperkenalkannya. Tapi, pada
1930-an, kulot sudah mulai identik dengan celana untuk gaya kasual ataupun celana
untuk dipakai di rumah.
Tahun 1960-an
Tahun 1970-an
Di tahun ini, separate dressing seperti celana mulai booming, Millens. Saat itu
perancang busana asal Amerika, Perry Ellis, mengangkat tampilan alami yang setara
dalam hal pakaian. Terkenal akan rancangannya yang sophisticated sekaligus aesthetic,
Ellis sering meniru pakaian laki-laki untuk diadaptasi ke pakaian perempuan, nggak
terkecuali kulot.
Tahun 1980-an
Putri Diana pernah terlihat memakai celana kulot berbahan velvet pada tahun
1981. Terang saja, ikon fesyen Inggris ini berhasil mencuri perhatian banyak orang.
Namanya juga trend setter, apa saja yang dipakai pasti diikuti. Rasanya nggak
berlebihan kalau muncul istilah Diana Effect.
Tahun 2010-an
Tahun 2010-an hingga sekarang, celana kulot masih terus populer dan disukai
banyak perempuan. Berbagai jenama fesyen kelas atas juga nggak ketinggalan
mengeluarkan koleksi celana kulotnya. Salah satunya, Celine yang meluncurkan kulot
ala 1970-an.
Kain denim yang menjadi salah satu bahan kain unggulan untuk membuat kulot
kaarena karakteristiknya memang kuat dan kokoh.- Kain katun yang terbuat dari
serat alami yakni serat cotton. Karena dibuat dari serat alami maka bahan kain
katun ini akan terasa dingin di kulit saat dikenakan.
Kain thaisilk yang memiliki karakteristik mengkilat, tipis, lembut, tidak kaku
sehingga nyaman dipakai dan berkesan mewah.
Kain plisket yang bertekstur lipit-lipit permanen sehingga memberikan kesan
bold dan edgy sekaligus menutupi lekuk tubuh tanpa membuat pemakainya
terkesan gemuk.
Kain brokat juga dapat dijadikan sebagai bahan utama kulot tentunya dengan
penambahan furing agar tidak menerawang.
Kain corduroy dengan ciri khasnya yang unik yakni bernuansa vintage juga
bcocok digunakan sebagai bahan dasar celana kulot.
Kain drill yang bersifat sangat lembut, kuat, tahan kusut dan warnanya juga
tidak mudah pudar.
Kain polyester yang memiliki karakteristik yang ringan dan flowy. Bahan kain
ini bahkan disebut-sebut menjadi bahan favorit untuk dijadikan celana kulot.
Kain linen terkenal sebagai salah satu jenis kain yang mahal dan memiliki
karakteristik cukup istimewa, yakni terasa sangat halus jika disentuh..
1) Panjang celana diukur dari batas pinggang ke bawah sampai batas tertentu sesuai
kebutuhan.
2) Lingkar pinggang diukur pada sekeliling bagian pinggang
3) Lingkar pesak diukur dari ban depan celana wanita kebawah melalui selakang
sampai pada akhir ban belakang.
4) Lingkar panggul diukur pada bagian panggul terbesar.
5) Lingkar lutut diukur pada bagian sekeliling lutut, dibagi dua ditambah 3 hingga 4
cm.
6) Lingkar kaki diukur pada lipatan celana depan sampai belakang.
7) Panjang lutut diukur dari ban pingggang kanan ke bawah sampai batas lutut.
KETERANGAN POLA
CONTOH UKURAN
Panjang Celana : 93
Lingkar Pinggang : 72
Lingkar Pinggul : 98
Lingkar Pisak : 68
½ Lingkar Paha : 32
½ Lingkar Lutut : 23
½ Lingkar Kaki : 20
Pola Bagian Depan
Bagian 1
Bagian 2
1. E-K = 1/4 lingkar pinggul
2. K-L= mundur 3cm dari L naik ke atas buat titik M (M-A=L-E)
3. M-m1 turun 1cm
4. buat garis lengkung dari m1 ke F melalui garis M-K.
5. m1-N 1/4 ling. pinggang -1cm (tarik garis lurus dari m1 ke N)
Bagian 3
1. Buat titik lingkar lutut antara G-H 23-2,5cm = 20,5cm di ambil dari garis tengah
ke kanan 10,25 dan ke kiri 10,25cm.
2. buat titik lingkr kaki antara B-D 20-2 cm = 18
3. cara sama seperti pada titik G dan H
4. Tarik garis lengkung dari titik E-G dan B. sesuaikan bentuk lengkugannya.
5. demikian juga garis F-H dan D
Bagian 4
kita pakai pola bagian depan utk patokan pola bagian belakang.
1. E-F (paha) kanan & kiri +3cm G-H (lutut) kanan & kiri + 2,5cm B-D (kaki)
kanan & kiri +2cm
2. untk pinggang N-A +6cm A-m 1/4 lingk. pinggang +1+3cm utk- wanita +1+2cm
utk pria (u-kupnat) m naik 3,5cm dari garis A-M
3. Hubungkan titik A-E-G-B-D-H-F (F turun 1/2 cm)
4. selanjutnya kita ukur garis pinggul dari E ke J 1/4 lingk. pinggl +1cm ATA
5. tarik gais lurus dari A ke m dan dari m ke J dan buat garis- lengkung dari J ke F.
6. tinggal buat garis kupnat titik Padal tengah² antara A & m mundur 3cm u.wanita
& 2cm utk pria. turun ke Q 11cm u/W & 6-7cm u/P
Hitung jumlah pola celana kulot sesuai dengan pola yang sudah disiapkan di atas
meja.Periksa tanda-tanda pola, termasuk arah serat bahan serta tanda pola celana
kulot bagian muka dan pola celana kulot bagian belakang.
Pola celana kulot bagian muka hendaknya digambar dengan pensil merah atau
diberi keterangan “pola muka”.
Pola celana kulot bagian belakang hendaknya digambar dengan pensil biru atau
diberi keterangan “pola belakang”.
Tandai letak saku pada pola celana kulot seandainya celana kulot yang anda buat
memang dilengkapi dengan saku.
Untuk kampuh dan kelim pada celana kulot besarnya bisa berbeda-beda.
Lakukan pengecekan ulang ukuran pola untuk meminimalisir kesalahan yang
tidak diinginkan.
1. Mulailah memotong bahan yang paling dekat dengan tepi terlebih dahulu.
Potong bahan kain mengikuti garis kampuh yang telah dibuat sebelumnya.
2. Potong bahan kain dari bagian pola yang besar baru pola yang kecil seperti saku
dan ban pinggang.
3. Supaya hasil guntingan yang didapatkan terkesan tampak rata dan halus
gunakan gunting yang tajam.
Dengan paduan yang tepat, celana kulot ini malah akan membuat tubuh terlihat
lebih proporsional. Buat pemilik tubuh yang tidak terlalu tinggi, jangan memakai celana
kulot dengan pipi yang terlalu besar dan lebar. Andalkan sepatu ber hak tinggi atau high
heels juga wedges, karena kaki akan terlihat lebih jenjang..
G. PERALATAN YANG DIPERLUKAN BESERTA FUNGSINYA
1 Vetter-Band
2 Pita Ukuran
3 Buku Pola
Digunakan untuk
menggambar pola busana
dengan ukuran skala.Buku
pola yang baik berukuran
folio kertasnya berwarna
putih,tebal,dan halaman
terdiri dari kertas bergaris
dan kertas polos dengan
letaknya yang selang seling.
4 Skala
6 Pensil Hitam
13 Karbon Jahit
15 Jarum Pentul
16 Gunting Benang
17 Pendedel
18 Jarum Tangan
19 Gunting kertas
BAB IV
D. PEMECAHAN MASALAH
Berikut solusi permasalahan tersebut:
Untuk mengganti resleting tersebut tidak perlu membuka seluruh ban pinggangnya,
cukup buka sedikit saja.
1. Pertama, buka resleting yang bagian kiri, selanjutnya potong resleting bagian paling
ujung atas tepat pada sambungan ban pinggang
2. Kedua, buka juga rel resleting sebelah kanan, pada ban pinggang buka sedikit agar
resleting dapat di keluarkan, buka juga jahitan gulbi yang menempel ke kain celana.
3. Ketiga,. pasang resleting baru, di mulai dengan yang sebelah kiri, untuk ujungnya
anda sediakan di bawah ban pinggang selanjutnya jahit tindas.
4. Keempat, kemudian pasang rel sebelah kanan ke gulbi kanan bagian dalam, jika
resleting kepanjangan dapat di potong dengan gunting, selanjutnya masukan ke
lubang bekas resleting lama yang ada di ban pinggang.
5. Kelima, jahit tindas dari bagian atas tepat pada pinggir ban pinggang, jika sudah
selanjutnya menjahit gulbi nya kembali, ikuti jalur jahitan gulbi yang lama.
BAB V
A.KESIMPULAN
Setelah menjalani PKL selama kurang lebih 5 bulan di LARASITA MODE siswi
SMK NEGERI 1 Stabat mendapatkan banyak ilmu baru yaitu membuat pola,memasang
payet,cara menjahit resleting jepang yang dijahit terlebih dahulu kampuh resleting nya
setelahnya baru dipasang resleting jadi tidak menggunakan jarum pemtul lagi. Selain itu
kami juga mendapatkan ilmu cara pembuatan jaket dengan teknik furing bersih.
Pembuatan baju tunik, pembuatan celana dan pembuatan kemeja.
Siswa juga telah mengetahui taeknik pembuatan busana pesta mulai dari pemotongan
hingga penyelesaian busana pesta di larasita mode dalam pembuatan busana pesta ini
pembelajaran penting nya ketika membuat busana pesta dengan kampuh
bersih,sehinngga pada busana tidak terlihat jahitan dan kampuhnya. Penyelesaian nya
terdapat di resleting dengan disemat itu dilakukan setelah busana siap dihias atau pun
dipayet.Terlihat mudah tapi rumit maka dari itu diperlukan ketelatenan dalam
pengerjaan nya.
B.SARAN
Setelah menjalani PKL di LARASITA MODE saran yang dapat saya berikan yaitu:
1.siswa harus lebih teliti dan banyak berlatih didalam proses pembuatan busana pesta
khususnya membuat baju busana fashion show karena busana yang dibuat cenderung
rumit dan harus dipelajari dengan serius.
2.Tetap menjaga hubungan baik dengan dunia usaha dan dapat menjalin hubungan
kerjasama dalam bisnis yang sama nantinya.
3.Jadilah lebih baik dalam melakukan sesuatu dari pada tidak sama sekali dan belajarlah
untuk tidak mengatakan(TIDAK).
4.Tetap bersikap sopan dan melaksanakan semua kegiatan di tempat PKL dengan
maksimal dan mematuhi setiap peraturan yang ditetapkan demi menjaga nama baik
sekolah .
5.Mengajarkan siswa siswi untuk lebih kreatif ,inovatif,koperatif dan percaya diri.
DAFTAR PUSAKA
https://www.dedyakas.com/celana-kulot-adalah/
https://inibaru.id/hits/sejarah-kulot-dulu-dipakai-laki-laki
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Kulot
https://kursusjahityogya.blogspot.com/2016/12/caramemasangpinggangrok.html?m=1
https://fitinline.com/article/read/tutorial-membuat-celana-kulot-wanita-yang-praktis-
dan-mudah-untuk-anda-ikuti/
LAMPIRAN
1. Pemotongan Bahan
2. Pemotongan Trikot
3. Pengobrasan
4. P embuatan Kancing Bungkus
5. Menjahit
6. Menyulam
7. Merader
8. Hasil Jahitan