Anda di halaman 1dari 16

Jurnal Lemhannas RI E-ISSN: 2830-5728

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP IBU DAN ANAK USIA 0 – 3 TAHUN DI


LEMBAGA PEMASYARAKATAN

LEGAL PROTECTION FOR MOTHERS AND CHILDREN AGED 0-3 YEARS IN


CORRECTIONAL INSTITUTIONS

EVY HARJONO1, AZNINA LEMBAYUNG BATUBARA2, MARYAM CHRISTINE SITUMORANG3,


M.RADITYO ARY WIBOWO4, SARAH DEVIARI5
1
Mahasiswa Fakultas Hukum, Universitas Pelita Harapan evyharjono@gmail.com
Telepon: +62-811-909-505
2
Mahasiswa Fakultas Hukum, Universitas Pelita Harapan aznina.batubara17@gmail.com
elepon: +62-819-555-599
3
Mahasiswa Fakultas Hukum, Universitas Pelita Harapan uphchris01@gmail.com
Telepon: +62-812-1882-2889
4
Mahasiswa Fakultas Hukum, Universitas Pelita Harapan radityaary3@gmail.com
Telepon: +62-851-5803-3581
5
Mahasiswa Fakultas Hukum, Universitas Pelita Harapan sarahdeviari@gmail.com
Telepon: +62-818-619-530

ABSTRAK: Tujuan penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan tentang perlindungan hukum, seperti apa yang
semestinya dimiliki oleh seorang anak yang mengikuti ibunya ke lembaga pemasyarakat dan untuk mengetahui
gambaran pelaksanaan perlindungan hukum atas hak ibu dan anak berusia nol sampaik usia tiga belas tahun di
lembaga pemasyarakatan di Indonesia saat ini menurut UU Pemasyarakatan yang baru. Metode penelitian ini
menggunakan pendekatan kualitatif yang lebih menekankan pada pengamatan fenomena dan ide serta
pemaknaan fenomena dan ide tersebut ke dalam analisis norma peraturan perundang-undangan yang ada.
Pengumpulan data dilakukan melalui data sekunder berupa UUD, UU terutama UU No. 22 Tahun 2022, ditambah
dengan kebijakan-kebijakan, literatur dan dokumen terkait lainnya. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
maka diperoleh beberapa kenyataan bahwa adanya peraturan yang cukup tetapi dalam pelaksanaanya aturan
UU Permasyarakatan yang baru masih tidak sesuai dengan harapan dalam memberikan perlindungan hukum
kepada ibu dan anak di lapas dikarenakan kondisi Lembaga Permasyarakatan saat ini yang overcapacity
sementara jumlah narapidana wanita yang membawa anak semakin meningkat.

Kata Kunci: Perlindungan Hak ibu dan anak, Pemenjaraan, Lembaga Pemasyarakatan.

ABSTRACT: The purpose of this study was to explain what legal protection should be owned by a child
who follows his mother to a correctional institution and to find out the description of the
implementation of legal protection for the rights of mothers and children aged zero to three years in
prisons in Indonesia today according to the Law. New prison. This research method uses a qualitative
approach which emphasizes the observation of phenomena and ideas as well as the meaning of these
phenomena and ideas into the analysis of the norms of existing laws and regulations. Data collection is
carried out through secondary data in the form of the Constitution, Law especially Law no. 22 of 2022,
plus policies, literature and other related documents. Based on the results of the research conducted, it
is obtained some facts that there are sufficient regulations but in practice the rules of the new
Correctional Law are still not in line with expectations in providing legal protection to mothers and
children in prisons due to the current condition of the Correctional Institution which is overcapacity
while the number of female inmates who are bringing children is increasing.
Keywords: Protection of Mother and Child Rights, Imprisonment, Correctional Institution.

25 | V o l u m e 1 0 N o . 4
Jurnal Jurnal Lembaga
Lemhannas RI Ketahanan Nasional Republik Indonesia
E-ISSN: 2830-5728

pada tanggal 3 Agustus 2022, negara dalam hal ini


PENDAHULUAN Pemerintah memastikan adanya perubahan

Masalah perlindungan hukum terhadap hak paradigma pemasyarakatan yang lebih mandiri dan

ibu dan anak berumur 0-3 tahun di lembaga netral dalam sistem peradilan pidana kita sebagai

pemasyarakatan sebagai obyek penelitian respon dinamika kebutuhan masyarakat akan

merupakan masalah krusial yang selalu menjadi keadilan restoratif, terutama “perlakuan asasi”

topik hangat perbincangan publik terkait dengan terhadap tahanan, anak dan warga binaan.

proses penegakan hukum pidana di Indonesia. Saat Undang-undang No. 22 Tahun 2022 ini adalah

ini banyak terjadi seorang anak umur 0-3 tahun undang-undang baru yang menggantikan Undang-

yang harus dibawa ibunya masuk penjara karena undang Nomor 12 Tahun 1995 tentang

sang ibu harus menjalani hukuman badan karena Pemasyarakatan yang dianggap sudah tidak sesuai

melakukan suatu kejahatan. Ketika negara lagi dengan perkembangan hukum masyarakat dan

berhadapan dengan kondisi seperti ini tentu saja belum sepenuhnya mencerminkan kebutuhan

ada gesekan antara penegakan hukum yang tak pelaksanaan sistempemasyarakatan yang asasi.

pandang bulu dengan hak kemanusiaan anak umur Masalah perlindungan hukum atas hak ibu

0-3 tahun yang mesti dekat dengan ibunya dan hak anak umur 0-3 tahun dalam lembaga

sekalipun dipenjara. Sementara itu, penjara atau pemasyarakatan juga menjadi bagian yang diatur

lembaga pemasyarakatan kita saat itu tidak banyak dalam undang-undang pemasyarakatan yang baru.

yang dapat memberikan perlindungan hukum atas Dengan undang-undang ini, ibu dan anak umur 0-3

hak ibu dan hak anak di lembaga pemasyarakatan tahun diberi “perlakukan asasi” agar sang ibu

secara memadai. Kenapa masalah ibu dan anak di dapat mendampingi anaknya untuk tumbuh dan

Lembaga Pemasyarakatan menjadi hal penting berkembang secara normal sekalipun tinggal di

untuk diperhatikan karena anak-anak adalah masa lembaga pemasyarakatan. Bentuk-bentuk dari

depan bangsa di mana negara ini dimasa depan perlakuan asasi terhadap tahanan, anak dan warga

harus dipercayakan kepada mereka. Anak yang binaan tersebut antara lain adanya hak untuk

Tangguh akan meningkatkan dan menjaga menjalankan ibadah sesuai dengan agama atau

ketahanan nasional kita. Ini artinya menjaga kepercayaannya; hak mendapatkan perawatan dan

ketahanan nasional sama saja kita menjaga negara pelayanan baik jasmani maupun rohani; hak untuk

ini tetap utuh berdiri tegak saat ini dan di masa mendapatkan pendidikan, pengajaran, dan

depan. kegiatan rekreasional, serta kesempatan untuk

Dengan berlakunya Undang-undang Nomor mengembangkan potensi; hak untuk mendapatkan

22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan yang pelayanan kesehatan dan makanan yang layak

sudah ditandatangani oleh Presiden Joko Widodo sesuai dengan kebutuhan gizi; hak untuk
26 | V o l u m e 1 0 N o . 4
Jurnal Jurnal Lembaga
Lemhannas RI Ketahanan Nasional Republik Indonesia
E-ISSN: 2830-5728

mendapatkan penyuluhan hukum dan bantuan maka hanya ada 1 pasal yang mengatur hal
hukum, menyampaikan pengaduan dan/atau tersebut yaitu Pasal 62 UU No. 22 Tahun 2022
keluhan; hak untuk mendapatkan bahan bacaan mengatur hal-hal sebagai berikut:
dan mengikuti siaran media massa yang tidak 1. Anak dari tahanan atau anak dari narapidana
dilarang; hak untuk mendapatkan perlakuan perempuan yang dibawa ke dalam rutan atau
secara manusiawi dan dilindungi dari tindakan Lapas, atau yang lahir di Lapas dapat tinggal
penyiksaan, eksploitasi, pembiaran, kekerasan dan bersama ibunya paling lama sampai dengan
segala tindakan yang membahayakan fisik dan anak berusia 3 (tiga) tahun.
mental; hak untuk mendapatkan pelayanan sosial 2. Anak dari tahanan atau anak dari narapidana
dan menerima atau menolak kunjungan baik itu perempuan tersebut di atas ditempatkan
dari keluarga, advokat, maupun pendampingan secara khusus bersama dengan tahanan atau
lainnya, dan sebagainya. narapidana perempuan tersebut.
Berbicara mengenai hak ibu dan anak berarti 3. Anak dari tahanan atau anak dari narapidana
pertama-tama kita bicara tentang sang ibu yang perempuan tersebut dapat diberi makanan
tentunya akan mendiami penjara wanita. Dalam tambahan atas petunjuk dokter atau ahli gizi.
penjara wanita tentu saja ibu yang terpaksa Perhatian negara terhadap nasib anak-
membawa anaknya yang berumur 0-3 diperlakukan anak yang terpaksa mengikuti ibunya yang
secara berbeda dengan narapidana wanita lainnya. narapidana di penjara dikarenakan anak-anak itu
Pada dasarnya hak hukum narapidana wanita dalam usia yang penting bagi pertumbuhan anak
ataupun pria adalah sama namun dikarenakan (golden age). Pada masa golden age inilah
wanita memiliki kodrat alami wanita yaitu dimulai masa emas dari seorang anak. Masa
menstruasi, hamil, melahirkan, menyusui dan penting ini sudah dimulai ketika anak berusia nol
mengasuh anak yang dilahirkannya, maka sampai lima tahun. Fase ini penting diperhatikan
narapidana wanita harus diperlakukan sesuai karena di fase inilah tumbuh kembang anak
kodratnya berbeda dengan narapidana pria. sangat pesat. Anak-anak adalah bagian dari masa
Secara terminologi, ibu adalah status mulia depan, bagian dari ketahanan nasional. Anak-
yang pasti akan diemban semua wanita normal. anak yang Tangguh akan melahirkan generasi
Ibu adalah tumpuan harapan bagi generasi yang yang mampu bertahan dan mampu menjaga
akan datang, terlepas seorang ibu itu melahirkan ketahanan nasional.
ataupun tidak melahirkan. Bagi narapidana wanita Lily I Rilantono dalam suatu orientasi
yang sedang menjalani masa pidananya di lembaga mengemukakan secara medis bahwa Penelitian
pemasyarakatan, dan di saat yang bersamaan juga mengatakan 50 persen kecerdasan dan imun
harus mengurus kodratnya sebagai seorang ibu, anak mulai terbentuk di fase ini, dan peran ibu
27 | V o l u m e 1 0 N o . 4
Jurnal Jurnal Lembaga
Lemhannas RI Ketahanan Nasional Republik Indonesia
E-ISSN: 2830-5728

sangat diperlukan dalam memberikan kasih perlindungan hukum atas hak ibu dan hak anak
sayang, dan perhatian kepada anak saat di fase di lembaga pemasyarakatan. Sekalipun kita
ini. Di fase ini termasuk didalamnya adalah sudah memiliki undang-undang baru dengan
memberikan ASI (Air Susu Ibu) secara eksklusif perlakuan asasi, namun hal itu tidak menjamin
dari usia nol sampai dua tahun. Hak anak akan terselenggaranya perlindungan hukum yang baik
ASI sudah tertuang dalam Pasal 6 Peraturan kepada hak ibu dan anak.
Pemerintah No. 33 tahun 2012 yang pada Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
pokoknya menyatakan setiap ibu yang mengetahui dan menemukan perlindungan
melahirkan harus memberikan ASI (Air Susu Ibu) hukum seperti apa yang diberikan oleh negara
eksklusif kepada bayi yang dilahirkannya. kepada ibu dan anak di Lembaga
Sementara itu, Undang-Undang Nomor 4 pemasyarakatan melalui peraturan perundang-
Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak pada undangan dan hambatan dalampelaksanaannya.
pokoknya menyatakan bahwa anak berhak atas Sementara itu, tujuan dari penulisan ini adalah
kesejahteraan, perawatan, asuhan dan pertama, untuk menjelaskan tentang
bimbingan berdasarkan kasih sayang baik dalam perlindungan hukum atas hak ibu dan hak anak
keluarganya maupun di dalam asuhan khusus umur 0-3 tahun seperti apa yang semestinya ada
untuk tumbuh dan berkembang dengan wajar. di Lembaga pemasyarakatan kita di Rutan atau
Anak juga berhak atas pemeliharaan dan lapas. kedua, untuk menjelaskan tentang sejauh
perlindungan dan perlindungan, baik semasa apa perlindungan hukum atas hak ibu dan hak
dalam kandungan maupun sesudah dilahirkan. anak umur 0-3 tahun yang sudah terjadi di
Kemudian UU No. 35 Tahun 2014 tentag Lembaga pemasyarakatan kita di Indonesia.
Perlindungan Anaka menyatakan dengan tegas Ketiga, untuk menjelaskan tentang masalah-
hak anak untuk hidup, tumbuh, berkembang dan masalah yang menjadi kendala atau hambatan
berpartisipasi secara wajar sesuai dengan harkat pelaksanaan dari perlindungan hukum atas hak
dan martabatnya serta dibersarkan oleh ibu ibu dan ha kanaka umur 0-3 tahun di Lembaga
kandungnya sendiri. pemasyarakatan di Indonesia. Adapaun hasil dari
Fakta yang terjadi di dalam Lembaga tulisan dapat dimanfaatkan oleh Pemerintah
Pemasyarakatan kita di Indonesia saat ini, belum untuk mendapatkan solusi perbaikan dan bagi
ada perlakuan asasi terhadap ibu narapidana masyarakat agar dapat memberikan masukan
yang membawa anaknya yang berumur 0-3 yang membangun kepada Pemerintah.
tahun. Hal ini disebabkan karena di setiap Rutan
atau Lapas kita belum terdapat fasilitas yang
cukup memadai untuk memberikan
28 | V o l u m e 1 0 N o . 4
Jurnal Jurnal Lembaga
Lemhannas RI Ketahanan Nasional Republik Indonesia
E-ISSN: 2830-5728

METODE 2. Tiap-tiap warga negara berhak atas


pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi
Penelitian ini menggunakan pendekatan
kemanusiaan.
kualitatif yang lebih menekankan pada studi
3. Setiap warga Negara berhak dan wajib ikut
kepustakaan. Dalam studi kepustakaan ini akan
serta dalam upaya pembelaan Negara.
diperoleh gambaran dan informasi mengenai
4. Hak berserikat dan berkumpul.
obyek penelitian. Data yang digunakan adalah data
5. Hak untuk hidup.
sekunder berupa bahan hukum primer berupa
6. Hak untuk berkeluarga dan memiliki
peraturan perundang-undangan negara terkait
keturunan.
pemasyarakatan, kesejahteraan ibu dan anak dan
7. Hak atas perlindungan diri dan keluarga.
peraturan pelaksanaan lainnya; bahan hukum
8. Hak untuk hidup sejahtera dan bertempat
sekunder berupa hasil penelitian orang lain; dan
tinggal.
bahan hukum tertier berupa kamus, ensiklopedia
9. Hak untuk di hormati hak asasinya.
dan lain-lain. Setelah data yang didapatkan sudah
10. Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar
tersusun dengan lengkap, selanjutnya akan
dipelihara oleh negara.
dianalisis kualitatif agar diperoleh hasil bahasan
11. Negara bertanggung jawab atas penyediaan
apakah peraturan perundang-undangan tentang
fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas
pemasyarakatan telah dapat memberikan
pelayanan umum yang layak.
perlindungan secara memadai kepada ibu dan
anak di Lembaga pemasyarakatan atau sebaliknya. Landasan operasional dari perlindungan
hukum atas hak ibu dan anak di lembaga

HASIL DAN PEMBAHASAN pemasyarakatan diatur dalam Undang-Undang


Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan.
Landasan ideal dari perlindungan hukum atas
Bekerjanya lembaga pemasyarakatan sebagai
hak ibu dan anak di lembaga pemasyarakatan, kita
sebuah institusi berdasar pada sebuah sistem yang
temui diatur dalam Pasal 27, Pasal 28 dan Pasal 34
disebut sistem pemasyarakatan. Sistem
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
pemasyarakatan adalah suatu tatanan mengenai
Tahun 1945. Ketentuan-ketentuan di atas mengatur
arah dan batas serta metode pelaksanaan fungsi
tentang hal-hal sbb:
pemasyarakatan secara efektif dan terpadu.
1. Segala warga negara bersamaan
Pemasyarakatan adalah subsistem peradilan
kedudukannya dalam hukum dan
pidana yang menyelenggarakan penegakan hukum
pemerintahan dan wajib menjunjung
di bidang perlakuan terhadap tahanan, anak dan
hukum dan pemerintahan itu dengan tidak
warga binaan. Arah yang dituju dalam pelaksanaan
ada kecualinya.
29 | V o l u m e 1 0 N o . 4
Jurnal Jurnal Lembaga
Lemhannas RI Ketahanan Nasional Republik Indonesia
E-ISSN: 2830-5728

fungsi pemasyarakatan adalah pulihnya hubungan masyarakat sebagai wujud


hidup, kehidupan, dan penghidupan. Dan, yang perlindungan untuk menciptakan
menjadi batas dalam pelaksanaan fungsi tersebut keamanan dan ketertiban masyarakat.
adalah aturan hukum yang bersumber dari (2) Asas Non diskriminasi adalah
Pancasila dan UUD 1945. pelaksanaan Sistem Pemasyarakatan
Secara detail, tujuan yang akan dicapai yang tidak membedakan perlakuan
dalam penyelenggaraan sistem pemasyarakatan atas dasar suku, ras, agama, etnik,
adalah untuk: kelompok, golongan, politik, status

1. Memberikan jaminan perlindungan terhadap sosial dan ekonomi, dan jenis kelamin.

anak; Meningkatkan kualitas kepribadian dan (3) Asas Kemanusiaan adalah pelaksanaan

kemandirian warga binaan agar menyadari Sistem Pemasyarakatan yang

kesalahan, memperbaiki diri, dan tidak didasarkan pada perlindungan dan

mengulangi tindak pidana sehingga dapat penghormatan hak asasi serta harkat

diterima kembali oleh lingkungan masyarakat, dan martabat Tahanan, Anak, dan

dapat hidup secara wajar sebagai warga yang Warga Binaan.

baik, taat hukum, bertanggung jawab, dan (4) Asas Gotong Royong adalah Sistem

dapat aktif berperan dalam pembangunan; Pemasyarakatan dilaksanakan secara

dan bersama-sama antara Tahanan, Anak,

2. Memberikan perlindungan kepada masyarakat dan Warga Binaan dengan Petugas

dari pengulangan tindak pidana. Untuk Pemasyarakatan, aparatur penegak

mencapai tujuannya sebagaimana tersebut hukum, aparatur pemerintahan, dan

diatas, penyelenggaraaan sistem masyarakat untuk mencapai tujuan

pemasyarakatan didasarkan pada asas dan penyelenggaraan Sistem

pedoman pelaksanaan bagi penyelenggara Pemasyarakatan.

Lembaga Pemasyarakatan antara lain sebagai (5) Asas Kemandirian adalah pelaksanaan

berikut: Sistem Pemasyarakatan yang

(1) Asas Pengayoman artinya melindungi bertujuan untuk mengembangkan

masyarakat dari kemungkinan potensi diri berdasarkan atau dengan

diulanginya tindak pidana oleh memperhatikan kemampuan dari

Tahanan, Anak, dan Warga Binaan, Tahanan, Anak, dan Warga Binaan

juga memberikan bekal hidup kepada agar dapat mengembangkan kualitas

Tahanan, Anak, dan Warga Binaan agar diri.

menjadi warga yang berguna di dalam (6) Asas Proporsionalitas adalah


30 | V o l u m e 1 0 N o . 4
Jurnal Jurnal Lembaga
Lemhannas RI Ketahanan Nasional Republik Indonesia
E-ISSN: 2830-5728

keseimbangan perlakuan yang 62 UU No. 22 Tahun 2022 berbunyi sbb:


disesuaikan dengan kebutuhan serta 1. Anak dari tahanan atau anak dari
hak dan kewajiban. narapidana perempuan yang dibawa ke
(7) Asas Kehilangan Kemerdekaan Sebagai dalam rutan atau Lapas, atau yang lahir di
Satu-satunya Penderitaan adalah Lapas dapat tinggal bersama ibunya paling
bahwa negara tidak boleh membuat lama sampai dengan anak berusia 3 (tiga)
kondisi orang yang dilayani atau dibina tahun.
menjadi lebih buruk daripada sebelum 2. Anak dari tahanan atau anak dari
mereka dirampas kemerdekaannya. narapidana perempuan tersebut di atas
Dalam kondisi hilang kemerdekaan ditempatkan secara khusus bersama
tersebut diisi dengan upaya yang dengan tahanan atau narapidana
ditujukan untuk memperbaiki dan perempuan tersebut.
meningkatkan kualitas mereka selaku 3. Anak dari tahanan atau anak dari
anggota masyarakat. natapidana perempuan tersebut dapat
(8) Asas Profesionalitas adalah Sistem diberi makanan tambahan atas petunjuk
Pemasyarakatan dilaksanakan dokter atau ahli gizi.
berdasarkan tata kelola yang Memang pengaturan masalah
transparan dan akuntabel. perlindungan hukum atas hak ibu dan anak
Berdasarkan tujuan dan asas-asas dalam undang-undang ini terasa sangat sedikit,
penyelenggaraan pemasyarakatan, UU namun sebenarnya hak anak sudah diatur secara
Pemasyarakatan mengatur secara khusus tentang detail dalam peraturan perundang-undangan
hak ibu dan anak di lembaga pemasyarakatan dan peraturan pelaksanaan lainnya. Misalnya,
dalam Pasal 61 dan 62 UU No. 22 Tahun 2022. Pasal 16 dan 17 Peraturan Pemerintah No. 32
Pasal 61 misalnya menyatakan Rutan, LPAS, Lapas, Tahun 1999 mengatur mengenai Hak Warga
dan LPKA memberikan perlakuan khusus terhadap Binaan, antara lain:
kelompok berkebutuhan khusus. Yang 1) Pemeriksaan kesehatan dilakukan paling
dimaksudkan dengan Kelompok berkebutuhan sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) bulan dan
khusus antara lain terdiri atas Anak; Anak Binaan; dicatat dalam kartu kesehatan.
perempuan dalam fungsi reproduksi; pengidap 2) Dalam hal Narapidana atau Anak Didik
penyakit kronis; penyandang disabilitas; dan Pemasyarakatan ada keluhan mengenai
manusia lanjut usia. Dengan demikian ibu yang kesehatannya, maka dokter atau tenaga
sedang hamil atau sedang menyusui masuk dalam kesehatan lainnya di LAPAS wajib melakukan
kelompok berkebutuhan khusus. Kemudian, Pasal pemeriksaan.
31 | V o l u m e 1 0 N o . 4
Jurnal Jurnal Lembaga
Lemhannas RI Ketahanan Nasional Republik Indonesia
E-ISSN: 2830-5728

3) Apabila dari hasil pemeriksaan kesehatan Narapidana yang melakukan jenis


ditemukan adanya penyakit menular atau pekerjaan tertentu.
membahayakan, maka penderita tersebut 3) Anak dari Narapidana wanita yang dibawa
dirawat secara khusus dan diatur lebih lanjut ke dalam LAPAS ataupun yang lahir di
dengan Keputusan Menteri. LAPASdapat diberi makanan tambahan atas
4) Dalam hal penderita memerlukan perawatan petunjuk dokter, paling lama sampai anak
lebih lanjut, maka dokter LAPAS memberikan berumur 2 (dua) tahun.
rekomendasi kepada Kepala LAPAS agar 4) Dalam hal anak telah mencapai umur 2

pelayanan kesehatan dilakukan di rumah sakit (dua) tahun, harus diserahkan kepada

umum Pemerintah di luar LAPAS. bapaknya atau sanak keluarga, atau pihak

5) Pelayanan kesehatan bagi penderita di rumah lain atas persetujuan ibunya dan dibuat

sakit harus mendapat izin tertulis dari Kepala dalam satu Berita Acara.

LAPAS. 5) Untuk kepentingan kesehatan anak, Kepala

6) Penderita sebagaimana dimaksud dalam ayat LAPAS dapat menentukan makanan

(2) yang dibawa dan dirawat di rumah sakit tambahan berdasarkan pertimbangan

wajib dikawal oleh petugas LAPAS dan bila dokter.

diperlukan dapat meminta bantuan petugas Berdasarkan peraturan yang ada perlu
kepolisian. diperhatikannya pelaksanaan dalam pemenuhan
7) Biaya perawatan kesehatan di rumah sakit kebutuhan WBP wanita hamil dan menyusui, yang
bagi penderita dibebankan kepada negara. dimaksud adalah dalam hal ketersediaan, artinya
8) Dalam hal ada Narapidana atau Anak Didik ada sarana prasarana untuk kegiatan medis seperti

Pemasyarakatan yang sakit, maka Kepala klinik, tenaga medis dan tenaga kesehatan.

LAPAS harus segera memberitahukan kepada Kemudian adanya Aksesibilitas, artinya mudah di

keluarganya. akses oleh para WBP, dan Informatif artinya para

Selanjutnya, Peraturan Pemerintah WBP dengan mudah mencari informasi tanpa

Nomor 32 Tahun 1999 tentang Tata Cara penghalang. Dan yang paling penting adanya

Pelaksanaan Warga Binaan Pemasyarakatan, kualitas dalam pemenuhannya artinya harus sesuai

mengatur hal-hal sbb: dengan standar pelayanan kesehatan yang sama

1) Narapidana dan Anak Didik seperti yang lainnya.

Pemasyarakatan yang sakit, hamil atau Untuk itu Warga Binaan Pemasyarakatan

menyusui, berhak mendapatkan makanan (WBP) perempuan yang ada di dalam


tambahan sesuai dengan petunjuk dokter. LAPAS/RUTAN yang sedang datang bulan, hamil,

2) Makanan tambahan juga diberikan kepada bersalin atau melahirkan, serta menyusui ini
32 | V o l u m e 1 0 N o . 4
Jurnal Jurnal Lembaga
Lemhannas RI Ketahanan Nasional Republik Indonesia
E-ISSN: 2830-5728

diharapkan mendapatkan pelayanan perawatan fasilitas. Peraturan Perserikatan Bangsa-Bangsa


berupa : (“PBB”) mengenai perlakuan Tahanan
1. Pembalut wanita untuk tiap bulannya Perempuan dan Langkah-Langkah Selain
2. Makanan tambahan dan vitamin untuk Pemenjaraan Bagi Pelanggar Perempuan
memenuhi nutrisi selama kehamilan dan (“'Bangkok Rules'”/ “Aturan Bangkok”) disahkan
menyusui. oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada
3. Pemeriksaan kehamilan berkala sesuai bulan Desember 2010. Bagian II aturan poin 3
dengan anjuran dokter untuk melihat mengatur secara khusus mengenai hak Ibu
kondisi perkembangan janin. hamil, ibu menyusui dan ibu dengan anak di
4. Perlengkapan untuk melahirkan dan penjara yang secara singkat dinyatakan sebagai
setelahmelahirkan. berikut:
Adapun hal lain yang menjadi kebutuhan 1. Tahanan perempuan yang hamil atau
tambahan bagi WBP perempuan hamil dan menyusui harus mendapatkan saran
menyusui adalah ruangan dengan kondisi mengenai kesehatan dan pola makan mereka
tempat tidur yang menunjang kenyamanan saat dalam program yang akan dirancang dan
hamil dan menyusui. Hal ini tentu sangat dipantau oleh praktisi kesehatan yang
berpengaruh terhadap tumbuh kembang janin di berkualifikasi. Makanan dalam jumlah yang
dalam kandungan ataupun anak yang telah cukup dan diberikan tepat waktu, lingkungan
dilahirkan, dimana seorang ibu semasa hamil yang sehat dan kesempatan olahraga reguler
dan menyusui akan mengalami perubahan harus diberikan tanpa biaya kepada ibu hamil,
hormon, sehingga dibutuhkan pikiran sehat, bayi, anak-anak dan ibu menyusui.
tubuh sehat dan kekuatan dalam menjaga 2. Keputusan untuk mengizinkan anak tinggal
ataupun mengurus anaknya selama berada di dengan ibunya di penjara harus didasarkan
dalam masa penahanan. pada kepentingan terbaik anak.
Kondisi kesehatan Ibu-pun sangat 3. Tahanan perempuan yang anaknya berada
berdampak pada pertumbuhan anak semasa dalam penjara bersamanya harus diberikan
mengikuti ibunya di dalam LAPAS. Hal ini tentu kesempatan semaksimal mungkin untuk
berkaitan dengan hak-hak anak yang seharusnya menghabiskan waktu dengan anaknya.
mereka dapatkan. Anak memiliki serangkaian 4. Lingkungan yang disediakan untuk
hak-hak yang merupakan hak asasi manusia yang membesarkan anak harus semirip mungkin
harus diberikan kepadanya, dalam hal dengan lingkungan anak di luar penjara.
pemenuhannya baik dalam bentuk perlakuan Dalam The United Nations Standard
secara langsung maupun ketersediaan fasilitas - Minimum Rules for the Treatment of Prisoners
33 | V o l u m e 1 0 N o . 4
Jurnal Jurnal Lembaga
Lemhannas RI Ketahanan Nasional Republik Indonesia
E-ISSN: 2830-5728

(the Nelson Mandela Rules) ada juga beberapa Bangsa (PBB) telah mengesahkan Konvensi Hak-
peraturan terkait Narapidana ibu dan yang Hak Anak (Convention On The Rights of The
diatur pada Aturan 28 yang menjelaskan bahwa Child) pada tahun 1989 untuk memberikan
akomodasi khusus untuk semua perawatan dan perlindungan terhadap anak dan menegakkan
pengobatan sebelum dan sesudah melahirkan, hak-hak anak di seluruh dunia.
dan menyembunyikan fakta apabila seorang Dalam konvensi tersebut disebutkan hak-
anak dilahirkan di dalam penjara agar tidak boleh hak anak yang harus dipenuhi, sebagian dari hak
disebutkan dalam akta kelahiran, sama halnya tersebut antara lain Hak diperlakukan yang
seperti yang sudah diatur pada Aturan 29 ayat 1 sama tanpa terkecuali (non-diskriminasi); dan
dan 2 yang menjelaskan bahwa mengizinkan hak untuk mendapat perlindungan: berupa hak
seorang anak untuk tinggal bersama orang untuk terhindar dari kekerasan, dan (3) hak
tuanya di penjara (lembaga pemasyarakatan) untuk berpartisipasi: berupa hak untuk ikut serta
dengan fasilitas yang memadai seperti dalam kegiatan tertentu dan menyalurkan
perawatan, kesehatan khusus anak, potensi yang dimiliki anak.
pemantauan perkembangan yang dilakukan oleh Menurut Pasal 20 ayat (3) PP No. 32
spesialis, dan melindungi anak agar tidak boleh Tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara
dilakukan sebagai tahanan. Berdasarkan Pasal 1 Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan
angka 1 Undang-Undang No. 35 tahun 2014 sebagaimana diperbarui dengan PP 99 Tahun
Tentang Perlindungan Anak (“UU 35/2014”), 2012 disebutkan bahwa Anak bawaan dari
Perlindungan Anak adalah segala kegiatan untuk Narapidana wanita yang dibawa ke dalam LAPAS
menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya ataupun yang lahir di LAPAS dapat diberi
agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan makanan tambahan atas petunjuk dokter, paling
berpartisipasi secara optimal sesuai dengan lama sampai anak berumur 2 (dua) tahun.
harkat dan martabat kemanusiaan, serta Berikut adalah Standar Pelayanan dan
mendapat perlindungan dari kekerasan dan Perawatan Kesehatan Wanita untuk anak yang
diskriminasi. dilahirkan di dalam Lapas/Rutan atau dibawa
Berbicara mengenai perlindungan pada Narapidana/Tahanan wanita (berusia dibawah 2
anak, pasti tidak terlepas dari hak-hak yang tahun) diberikan:
diperoleh oleh anak itu sendiri. Pasal 1 angka 1. Bayi ditempatkan di dalam blok/kamar
2 UU 35/2014, hak anak adalah bagian hak asasi bersama dengan Ibunya
manusia yang wajib dijamin, dilindungi, dan 2. Imunisasi dasar
dipenuhi oleh orangtua, keluarga, masyarakat, 3. Pemberian vitamin
negara, pemerintah. Perserikatan Bangsa- 4. Pemberian makanan tambahan
34 | V o l u m e 1 0 N o . 4
Jurnal Jurnal Lembaga
Lemhannas RI Ketahanan Nasional Republik Indonesia
E-ISSN: 2830-5728

5. Pemeriksaan kesehatan bayi Februari


2.552 52 13.502 38 32
(272307)
6. Kebutuhan dasar bayi (popok bayi,
Presentase 0,94% 0,02% 4,96% 0,01% 0,01%
botol susu, susu formula, makanan
Maret
pengganti asi/MPA, perlengkapan 2.725 48 13.334 38 33
(270996)

mandi) Presentase 1,01% 0,02% 4,92% 0,01% 0,01%

Upaya pemenuhan hak-hak dan juga April


2.821 52 13.357 42 27
(271624)
perhatian khusus bagi warga binaan wanita dan
Presentase 1,04% 0,02% 4,92% 0,02% 0,01%
anak usia nol sampai dua tahun di Lembaga
Mei
2.724 67 13.489 49 32
Pemasyarakatan sebagai narapidana, yang (274857)

meliputi hak hidup, tumbuh, berkembang, hak Presentase 0,99% 0,02% 4,91% 0,02% 0,01%

memperoleh pelayanan kesehatan antara ibu Juni


2.601 56 13.625 53 37
(275022)
dan anak masih belum terpenuhi dengan baik.
Presentase 0,95% 0,02% 4,95% 0,02% 0,01%
Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah
Juli
2.709 68 13.922 74 32
satunya adalah jumlah wanita hamil dan (278487)

menyusui serta jumlah anak dan bayi yang Presentase 0,97% 0,02% 5,00% 0,03% 0,01%

tergolong dalam Kelompok Rentan ini terhitung Agustus


1.773 63 13.707 51 38
(277446)
banyak jumlahnya, sehingga memenuhi
Presentase 0,64% 0,02% 4,94% 0,02% 0,01%
kapasitas di dalam LAPAS/RUTAN. Banyaknya
jumlah kelompok rentan ini mempengaruhi Sumber : Direktorat Jenderal
Pemasyarakatan2022
kuantitas dan kualitas dalam pemenuhan hak-
hak dalam LAPAS. Agar pemenuhan hak-hak Berdasarkan data yang ada di Direktorat

mereka dapat terpenuhi dengan baik, maka Jenderal Pemasyarakatan, jumlah kelompok

jumlahnya kebutuhannya harus ditambahkan rentan penghuni LAPAS/RUTAN 2022, terdapat

sesuai dengan jumlah kelompok rentan ribuan wanita yang ada disana, dimana

penghuni LAPAS/RUTAN. Berikut kami diantaranya terdapat wanita hamil, menyusui,

lampirkan data kelompok RentanTahun 2022. dan juga anak-anak. Dalam hal ini tentu kondisi

Tabel 1. LAPAS/RUTAN yang memadai juga sangat


Kelompok Rentan Penghuni LAPAS/RUTAN dibutuhkan oleh mereka, khususnya anak-anak
Tahun 2022
yang dibawa oleh Ibunya, karena keadaan di
Kelompok
Anak Bayi Wanita Hamil Menyusui
dalam LAPAS/RUTAN ini akan sangat
Rentan
berpengaruh dengan kondisi kesehatan dan
Januari
2,552 58 13,502 32 31
(271033) psikologi anak kedepannya.
Presentase 0,94% 0,02% 4,98% 0,01% 0,01% Banyaknya Lembaga Pemasyarakatan di
35 | V o l u m e 1 0 N o . 4
Jurnal Jurnal Lembaga
Lemhannas RI Ketahanan Nasional Republik Indonesia
E-ISSN: 2830-5728

Indonesia dengan ruangan terbatas dan Perempuan Berdasarkan 3 (tiga) Terbesar Jenis
infrastruktur yang kurang memadai, menjadi hal Tindak Pidana.
yang dapat memperburuk keadaan karena
padatnya LAPAS/RUTAN atau over kapasitas tidak
dapat menunjang kebutuhan hak-hak
narapidana, khususnya ibu dan anak. Berikut
adalah beberapa contoh LAPAS/RUTAN yang
Gambar 1. Kasus Tindak Pidana yang dilakukan Perempuan
membina tahanan/narapidana wanita. Dimana
penempatan warga binaan yang tidak lagi
Dari data diatas tampak jelas bahwa seperti
memenuhi standar dan mulai memasuki luar
yang terjadi di beberapa LAPAS Perempuan di
kapasitas Lembaga Pemasyarakatan.
Indonesia, dimana terdapat anak di bawah umur

Tabe 2. (balita) yang harus ikut masuk kelingkungan LAPAS


Data Over Kapasitas LAPAS/RUTAN karena ibunya sedang menjalani hukuman akibat
KhususWanita 2022
melakukan tindak pidana. Jumlah Warga Binaan

Jumlah Pemasyarakatan di LAPAS Perempuan total


Over
LAPAS / RUTAN Tahanan dan Kapasitas
Napi
Kapasitas (%) sebanyak 52.625 orang pada tahun 2021 yang
terdiri dari narapidana Narkotika, tindak pidana
Lapas Perempuan
331 208 159
Kelas II A Jakarta Pencurian, dan Penganiayaan.
Lapas Perempuan Berdasarkan data dilapangan per
Kelas II A 371 250 148
Tangerang September 2022 terdapat 568 tahanan dan 2501
Rutan Kelas I
Pondok Bambu
591 411 144 Napi, dengan klasifikasi sebagai berikut:

Sumber : Sdp Publik Direktorat Jendral


Pemasyarakatan 2022

Berdasarkan Data pada Tabel 2 mengenai


over kapasitas dari beberapa contoh
LAPAS/RUTAN, dapat terlihat bahwasanya ruangan
untuk memenuhi standar baik pemenuhan hak-hak
Gambar 2. Klasifikasi Napi
tahanan/narapidana tidak mengakomodir
kebutuhan ibu dan anaknya di dalam Dari total tahanan dan napi terdapat

LAPAS/RUTAN. 3.069 orang WBP Perempuan tersebut terdapat 12


orang yang memiliki anak di bawah umur (usia 0
Kasus Tindak Pidana yang Dilakukan oleh tahun s/d 3 tahun) yang harus ikut masuk ke dalam
36 | V o l u m e 1 0 N o . 4
Jurnal Jurnal Lembaga
Lemhannas RI Ketahanan Nasional Republik Indonesia
E-ISSN: 2830-5728

LAPAS karena ibunya sedang menjalani hukuman. WBP ini mempunyai darah tinggi dan saat ini bayi
Terkait penjelasan di atas, berdasarkan data yang laki-laki yang dilahirkannya dirawat di dalam
sudah diperoleh dari Second Chance Foundation penjara dibantu dengan pemantauan dari tenaga
banyaknya fakta yang di temukan di dalam LAPAS medis di fasilitas kesehatan medis dan diberi
khususnya terhadap Warga Binaan Ibu dan Anak bantuan susu formula. Kehamilan seringkali tidak
yang dapat dikembangkan guna menjawab berjalan lancar contohnya seperti diatas. Oleh
kebutuhan mereka, seperti: karena itu sangatlah mendasar bagi hukum juga

1. Second Chance foundation menyaksikan selama memperhatikan kebutuhan kesehatan dari Ibu dan

beberapa tahun belakangan ini ada perbaikan - anak. Apabila hukum sudah hadir untuk mereka

perbaikan fasilitas yang dilakukan oleh pihak akan menjadikan dasar untuk kebijakan ini diubah

berwenang dalam mengusahakan kondisi yang menjadi aksi yang diimplementasikan dan

lebih aman seperti misalnya menyiapkan blok mengubah perilaku terhadap kebutuhan khusus

khusus untuk WBP Ibu yang mengasuh dari Warga Binaan Ibu dan anaknya.

anaknya, dengan memberi ruang main di Dari paparan di atas memberikan gambaran
pojok kamarnya atau ruang bermain di luar sel. kepada kita bahwa negara telah menyediakan
Perubahan-perubahan baik ini bervariasi dari berbagai peraturan yang secara hukum telah
satu LAPAS ke LAPAS lainnya tergantung pada melindungi ibu dan anak sebagai bagian dari
ketersediaan ruangan dan sumber daya dari subyek penjaga dan penerus ketahanan nasional
setiap LAPAS. kita. Ketahanan nasional adalah kondisi ideal suatu

2. Fasilitas kesehatan di LAPAS juga tentunya negara yang memiliki kemampuan

dapat dibuat lebih tanggap terhadap mengembangkan kekuatan nasional sehingga

kebutuhan Ibu hamil dan anak. Fasilitas mampu menghadapi segala ancaman dan gangguan

kesehatan pun tersedia untuk melayani bagi kelangsungan hidup bangsa dan negara.

keluhan umum kesehatan, tetapi belum spesifik Kondisi ideal ini harus terus menerus dijaga dari

kepada kebutuhan ibu hamil dan bayi. waktu ke waktu. Ibu dan anak adalah subyek

Baru baru ini di salah satu media online penting bagi penciptaan kondisi ideal dimaksud

diberitakan perjuangan seorang ibu yang sehingga perlindungan hukum harus diberikan

melahirkan anaknya sebelum waktunya dan kepada mereka secara memadai dari waktu ke

berupaya merawat bayinya di ruang tahanan. waktu.

Beruntungnya LAPAS Perempuan tersebut Negara telah memberikan perlindungan

menanggapi kebutuhan ibu hamil ini yang memang hukum kepada ibu dan anak melalui peraturan

dari awal masuk sudah menginjak 7 bulan. Dimana perundang-undangan seperti UU Perlindungan
Anak, UU Kesejahteraan ibu dan anak, dan UU
37 | V o l u m e 1 0 N o . 4
Jurnal Jurnal Lembaga
Lemhannas RI Ketahanan Nasional Republik Indonesia
E-ISSN: 2830-5728

Pemasyarakatan, yang menjadi kendala saat ini Indonesia Tahun 1945 telah mengatur
adalah sekalipun negara telah memberikan perlindungan hukum terhadap hak ibu dan
perlindungan hukum kepada ibu dan anak di anak khususnya yang ada di lembaga
Lembaga pemasyarakatan. Namun perlindungan pemasyarakatan. Perlindungan hukum ini
hukum tersebut tidak dapat dilaksanakan secara kemudian dituangkan dalam berbagai
maksimal karena kondisi Lembaga pemasyarakatan peraturan perundang-undangan dalam Negara
yang belum dapat mendukung perlindungan kita misalnya Undang-Undang tentang Hak
hukum tersebut. Kondisi ove kapasitas dan Asasi Manusia, UU Perlindungan Anak, UU
kurangnya Lembaga pemasyarakatan ditambah Pemasyarakatan dan sebagainya. Selanjutnya
dengan kejahatan yang melibatkan ibu dan anak dari berbagai undang-undang tersebut secara
semakin bertambah dari waktu ke waktu maka operasional, perlindungan hukum terhadap
kondisi ibu dan anak di Lembaga pemasyarakatan hak ibu dan anak di lembaga pemasyarakatan
semakin memprihatinkan. Tidak ada solusi lain dilaksanakan melalui berbagai peraturan
yang bisa dilakukan Pemerintah saat ini selain pemerintah antara lain Pasal 20 ayat (3) PP No.
dengan menambah keberadaan Lembaga 32 Tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara
Pemasyarakatan perempuan dan anak di Pelaksanaan Hak Warga Binaan
Indonesia. Selain itu, perlu ada evaluasi seluruh Pemasyarakatan. Peraturan Pemerintah.
fasilitas untuk ibu dan anak di seluruh Lembaga Dengan demikian, konstitusi dan peraturan
pemasyarakatan perempuan di Indonesia. Di dalam perundang-undangan negara kita (hukum
pendirian Lembaga pemasyarakatan khusus positif) telah memberikan perlindungan yang
perempuan dan anak tersebut, perlu disediakan baik kepada ibu dan anak di lembaga
seluruh fasilitas yang diperlukan oleh ibu dan anak, pemasyarakatan.
termasuk taman bermain sehingga anak dapat 2. Bahwa perlindungan hukum atas hak ibu dan
tumbuh secara normal di Lembaga anak di lembaga pemasyarakatan pada
pemasyarakatan. pokoknya bahwa kehidupan ibu dan anak di
lembaga pemasyarakatan harus diberi ruang

SIMPULAN dan peluang untuk tumbuh dan kembang


laiknya di lingkungan normal di rumah sehingga
Berdasarkan pokok-pokok pemaparan dalam
anak-anak tidak merasa hidup di penjara. Jadi
kajian di atas, maka dapat ditarik beberapa
tidak cukup adanya pelayanan kesehatan dan
kesimpulan sebagai hasil bahasan antara lain
makanan yang memadai tetapi secara psikis
sebagai berikut:
juga harus diciptakan kondisi hidup dan
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik
kehidupan normal laiknya di rumah sendiri.
38 | V o l u m e 1 0 N o . 4
Jurnal Jurnal Lembaga
Lemhannas RI Ketahanan Nasional Republik Indonesia
E-ISSN: 2830-5728

Selain kebutuhan material sehari-hari ibu dan 4. Adanya aturan yang cukup tetapi pelaksanaan
anak terpenuhi, juga kebutuhan psikisnya ibu peraturan tersebut tidak bisa dilakukan
dan anak harus juga diperhatikan agar kedua khususnya terkait dengan perlindungan hukum
insan tersebut dapat tumbuh dan kembang terhadap hak ibu dan anak di lembaga
bersama. Proses tumbuh kembang Bersama pemasyarakatan sementara jumlah narapidana
antara ibu dan anak di Lembaga perempuan yang terpaksa membawa anaknya
pemasyarakatan akan menciptakan anak-anak ke penjara terus saja bertambah maka solusi
yang ulet dan Tangguh laiknya anaka-anak cepatnya adalah penyediaan tempat atau
normal yang menjadi bagian dari ketahanan penjara wanita tersendiri untuk ibu dan anak.
nasional dan menjadi anak-anak bangsa yang Solusi ini sangat dimungkinkan untuk dilakukan
sanggup memberla dan mempertahankan Pemerintah agar kondisi ibu dan anak di
bangsan dan negara. penjara yang over kapasitas dapat segera

3. Bahwa pada kenyataannya kondisi lembaga ditanggulangi.

pemasyarakatan kita di Indonesia sangat


menyedihkan akibat kapasitas berlebihan DAFTAR KEPUSTAKAAN
(overcapacity), maka apa yang diharapkan
Indrawati. 2015. Pendidikan Anak Usia Dini pada
adanya perlindungan hukum terhadap hak ibu
Masa Golden Age, Jambi: STAI Ma’rif Jambi,
dan anak di lembaga pemasyarakatan sama
2015.
sekali belum tercapai. Hal ini tidak bisa
Lily, I. R., Ketua YKAI Pusat dan Guru Besar
dibiarkan karena sangat membahayakan
Fakultas Kedokteran Universitas
kehidupan fisik dan mental ibu dan anak di
Indonesia, disampaikan pada Orientasi
lembaga pemasyarakatan. Negara dalam hal ini
Tehnis Pelaksanaan PADU tingkat
Pemerintah harus bertanggung jawab atas
Nasional, 2002
kondisi lembaga pemasyarakatan saat ini. Bila
Rahmadhati, L. R. (2022). Pengembang
kondisi over kapasitas lembaga
Instrumen Karakter Cinta Damai pada
pemasyarakatan tidak segera diatasi. atau
Anak Usia Dini. Jurnal Golden Age Vol. 6,
ditanggulangi maka keberadaan UU
No. 2. Lombok: Penerbit Universitas
Pemasyarakatan yang baru dengan jualan
Hamzanwadi.
besar “perlakuan asasi” sama sekali tidak ada
Samosir, D. 2022. Penelogi dan Pemasyarakatan.
artinya. Sama saja Negara atau Pemerintah
Bandung: Penerbit Nuansa Aulia.
membodohi masyarakat dan tentu saja
The Bangkok Rules, United Nations Rules for the
melanggar konstitusi dan peraturan
Treatment of Women Prisoners and Non-
perundang-undangan yang berlaku.
39 | V o l u m e 1 0 N o . 4
Jurnal Jurnal Lembaga
Lemhannas RI Ketahanan Nasional Republik Indonesia
E-ISSN: 2830-5728

custodial Measures for Women Offenders


with their Commentary.
Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 RI tentang
Pemasyarakatan, Lembaran Negara RI
Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara RI
Nomor 6811 Sekertariat Negara, Jakarta.
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979 RI tentang
Kesejahteraan Anak. Tambahan Lembaran
Negara RI Nomor 3143 Sekretariat Negara,
Jakarta.
Undang-Undang No. 35 tahun 2014 Tentang
Perlindungan Anak RI. Tambahan Lembaran
Negara RI Nomor 5606 Sekretariat Negara,
Jakarta.
United Nations Office on Drugs and Crime. The
United Nations Standard Minimum Rules for
the Treatment of Prisoners.
United Nations Office on Drugs and Crime.

40 | V o l u m e 1 0 N o . 4

Anda mungkin juga menyukai