Bab-4 & 5 (Pembahasan)
Bab-4 & 5 (Pembahasan)
PEMBAHASAN
A. Kasus Posisi
Bahwa ia Terdakwa H. Dedi Wahyudi, S.Sos Alias Dedi Bin Alm Subki M.
Bakri bersama saksi Ir. Arbain Junaedi bin Hasbi (penuntutannya secara terpisah),
saksi Ruhiman als Maman bin Sarim (penuntutannya secara terpisah), saksi
Syahrul bin Sawiruddin (penuntutannya secara terpisah), saksi Dikky Mahfud bin
Syamsuri (alm) (penuntutannya secara terpisah) dan saksi Rosidi als Ros Bin
Sailin (alm) (penuntutannya secara terpisah) pada hari Kamis tanggal 13 Agustus
2020 sekira pukul 13.30 WIB atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam
bulan Agustus 2020, bertempat di Depan Ruko Royal Gading Square No. RG
10/16 RW. 24 Kel. Pegangsaan Dua Kec. Kelapa Gading, Jakarta Utara atau
ditempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri
Jakarta Utara, berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini “mereka yang
melakukan, yang menyuruh melakukan, dan yang turut serta melakukan yang
Awalnya pada hari Senin tanggal 10 Agustus 2020 sekitar pukul 21.00 WIB
Terdakwa dihubungi oleh Ruhiman als Maman bin Sarim menyuruh Terdakwa
untuk datang ke Hotel Ciputra Jatisampurna, Kemudian pada hari Selasa tanggal
11 Agustus 2020 sekitar pukul 01.00 WIB Terdakwa berangkat ke Hotel Ciputra
66
67
Jatisampurna dengan menggunakan taksi online, dan pada sekitar pukul 02.00
menuju Lantai 7 kamar nomor 705 Hotel Ciputra, selanjutnya setelah Terdakwa
sampai dikamar tersebut ada Ruhiman als Maman bin Sarim, Syahrul bin
Sawiruddin, Ir. Arbain Junaedi bin Hasbi, Rosidi als Ros Bin Sailin (alm),
Ruhiman als Maman bin Sarim terhadap Sugianto dengan cara dijerat didalam
mobil yang rencananya Rosidi als Ros Bin Sailin (alm) sebagai orang pajak
bersama Terdakwa yang sebagai supir dan Rosidi als Ros Bin Sailin (alm) serta
Syahrul bin Sawiruddin dan Ir. Arbain Junaedi bin Hasbi yang akan membunuh
Kemudian Ruhiman als Maman bin Sarim menunjukan Foto orang yang
akan dijadikan target pembunuhan yakni foto Sugianto, dan setelah dilakukan
Junaedi bin Hasbi, dan Rosidi als Ros Bin Sailin (alm) diperintahkan oleh
Ruhiman als Maman bin Sarim untuk melakukan tindakan pembunuhan tersebut
pada keesokan harinya. Kemudian pada sekitar pukul 08.30 WIB Terdakwa
bersama dengan Syahrul bin Sawiruddin, Ir. Arbain Junaedi bin Hasbi dan Rosidi
als Ros Bin Sailin (alm) berangkat menuju ke Kelapa Gading untuk melakukan
68
Pada sekitar pukul 11.30 WIB Terdakwa bersama dengan Syahrul bin
Sawiruddin, Ir. Arbain Junaedi bin Hasbi dan Rosidi als Ros Bin Sailin (alm) tiba
di parkiran Hotel Santika Kelapa Gading, selanjutnya Rosidi als Ros Bin Sailin
(alm) menghubungi korban Sugianto berpura – pura mengaku sebagai orang pajak
yang bernama LEO, selanjutnya setelah Rosidi als Ros Bin Sailin (alm) selesai
Junaedi bin Hasbi, dan Rosidi als Ros Bin Sailin (alm) “kalau melakukan
pembunuhan dengan cara dijerat dengan tali rafia mana mungkin akan mati dan
juga masih rame orang, pasti akan ketahuan kamera CCTV juga banyak”.
Selanjutnya setelah Rosidi als Ros Bin Sailin (alm) mendapat arahan dari
Terdakwa dan Rosidi als Ros Bin Sailin (alm) untuk membatalkan rencana
Junaedi bin Hasbi dan Rosidi als Ros Bin Sailin (alm) kembali ke Hotel Ciputra,
selanjutnya pada saat di perjalanan Ir. Arbain Junaedi bin Hasbi menghubungi
Ruhiman als Maman bin Sarim dan memberitahu jika aksi pembunuhan tersebut
tidak jadi karena korban Sugianto tidak mau keluar dari kantor, selanjutnya
bin Sawiruddin, Ir. Arbain Junaedi bin Hasbi dan Rosidi als Ros Bin Sailin (alm)
selanjutnya Ir. Arbain Junaedi bin Hasbi memiliki ide untuk membunuh korban
Sugianto dengan cara di tembak dan Ruhiman als Maman bin Sarim menyetujui
dan menyuruh Rosidi als Ros Bin Sailin (alm) untuk mencarikan eksekutornya,
sedangkan senjata apinya milik Ir. Arbain Junaedi bin Hasbi yang ada di
Lampung.
Selanjutnya Rosidi als Ros Bin Sailin (alm) menghubungi Dikky Mahfud
bin Syamsuri (alm) untuk menjadi eksekutor dan menyuruh Dikky Mahfud bin
Syamsuri (alm) untuk pergi ke Jakarta, sedangkan Ir. Arbain Junaedi bin Hasbi
menghubungi Arif untuk membawa senjata api (Senpi) milik Ir. Arbain Junaedi
bin Hasbi yang berada di mobil Ir. Arbain Junaedi bin Hasbi yang berada di
Soleh untuk membawa senjata api milik Ir. Arbain Junaedi bin Hasbi bersama
dengan Arif.
Pada hari Rabu tanggal 12 Agustus 2020 sekitar pukul 03.00 WIB Arif,
Soleh, Sodikin dan Anjar Bin Iwan tiba di Hotel Ciputra dengan membawa senjata
api milik Ir. Arbain Junaedi bin Hasbi, selanjutnya senjata api tersebut di
serahkan ke Ir. Arbain Junaedi bin Hasbi, dan setelah Senjata api tersebut
diserahkan Arif, Soleh, Sodikin dan Anjar Bin Iwan kembali pulang ke Lampung.
Kemudian pada sekitar pukul 08.30 WIB Terdakwa bersama Rosidi als Ros Bin
Sailin (alm) keluar dari Hotel Ciputra menuju Bendungan Hillir dengan maksud
mengambil helm dan jaket serta membuat Plat Nomor sepeda motor di Pasar
Benhill dengan harga Rp. 100.000,- (seratus ribu rupiah) yang kemudian
70
Terdakwa simpan di dalam Mobil Fortuner warna putih milik Ruhiman als
Maman bin Sarim, sedangkan Ruhiman als Maman bin Sarim bersama Ir. Arbain
Junaedi bin Hasbi, Syahrul bin Sawiruddin dan Nur Lutfiah keluar Hotel Ciputra
Selanjutnya pada sekitar pukul 13.00 WIB Dikky Mahfud bin Syamsuri
(alm) tiba di Jakarta dengan menggunakan pesawat terbang dari Bangka Belitung,
Syamsuri (alm) dijemput oleh Ruhiman als Maman bin Sarim bersama-sama Ir.
Arbain Junaedi bin Hasbi, Syahrul bin Sawiruddin dan Nur Lutfiah sedangkan
Terdakwa dan Rosidi als Ros Bin Sailin (alm) mengantarkan mobil milik
Rosidi als Ros Bin Sailin (alm) langsung menuju Bandara Sukarno Hatta untuk
daerah Kelapa Gading, selanjutnya sekitar pukul 14.30 WIB Terdakwa dan Rosidi
als Ros Bin Sailin (alm) bertemu di Pom Bensin, lalu Ruhiman als Maman bin
Sarim dan Nur Lutfiah pergi kekantor sedangkan Terdakwa bersama Rosidi als
Ros Bin Sailin (alm), Ir. Arbain Junaedi bin Hasbi, Syahrul bin Sawiruddin dan
tersebut, selanjutnya Ruhiman als Maman bin Sarim menjelaskan kepada Dikky
Mahfud bin Syamsuri (alm) target yang akan di bunuh dengan menunjukan wajah
target, denah lokasi serta situasi kantor, dan setelah jelas Ir. Arbain Junaedi bin
Hasbi menjelaskan kepada Dikky Mahfud bin Syamsuri (alm) dan Syahrul bin
Pada hari Kamis tanggal 13 Agustus 2020 sekira pukul 08.30 WIB
Terdakwa bersama Rosidi als Ros Bin Sailin (alm) pergi dari Hotel Ciputra
menuju Bendungan Hillir untuk mengambil mobil milik Terdakwa, sedangkan Ir.
Arbain Junaedi bin Hasbi, Dikky Mahfud bin Syamsuri (alm) dan Syahrul bin
(satu) Unit sepeda Motor Honda Vario warna Hitam yang mana motor tersebut
Pada sekitar pukul 14.00 WIB Terdakwa dihubungi oleh Ruhiman als
Maman bin Sarim agar menjemput Ruhiman als Maman bin Sarim di Cinere
Jakarta Selatan dan Ruhiman als Maman bin Sarim memberitahu kepada
Rosidi als Ros Bin Sailin (alm) segera menuju ke Cinere Jakarta Selatan untuk
menjemput Ruhiman als Maman bin Sarim, dan setelah sampai Terdakwa dan
Rosidi als Ros Bin Sailin (alm) mengadakan pengajian. Selanjutnya setelah
selesai pengajian tersebut selesai Terdakwa bersama Rosidi als Ros Bin Sailin
72
dari Rumah Sakit Bhayangkara TK.I R. Said Sukanto pada tanggal 18 Agustus
2020 yang dibuat oleh dr. Farah P. Kaurow, SpF dan dr. Arif Wahyono, SpF
punggung sisi kiri, selaput kelopak bawah mata kanan, dan pipi kiri, serta luka
tembak keluar pada dada sisi kiri, pipi kanan dan dagu sisi kiri akibat senjata api.
Selanjutnya ditemukan adanya robekan pada organ jantung, paru dan otot dan
sela iga kiri depan, patah pada tulang rahang bawah sisi kiri dan tulang iga, serta
pendarahan dalam rongga dada kiri dan kandung jantung. Sebab kematian
akibat luka tembak masuk pada punggung sisi kiri yang merobek organ dan paru
diatur dan diancam pidana dalam Pasal 340 Jo Pasal 55 ayat (1) ke- 1 KUHP. Pada
diancam pidana dalam Pasal 338 Jo Pasal 55 ayat (1) ke- 2 KUHP.
diajukan oleh Penasehat Hukum terdakwa. Hadir pula dalam persidangan tersebut
saksi verbalisan.
merk Oppo warna gold, dan atas keberadaan barang bukti tersebut saksi dan
Pasal 340 KUHP dan merupakan delik materiil. Bahwa sebagai delik materiil,
yakni hilangnya nyawa orang lain. Selain mensyaratkan adanya hilangnya nyawa
Pasal 340 KUHP mensyaratkan pula adanya niat untuk melakukan pembunuhan
tersebut haruslah direnungkan terlebih dahulu dan terdapat cukup waktu antara
yang berat.
“barangsiapa” atau “hij die”. Bahwa yang dimaksud dengan barangsiapa atau hij
die, adalah orang, dan orang ini hanya satu orang, bukan banyak orang atau
74
beberapa orang.15 Namun dalam praktiknya, suatu delik tidak hanya dilakukan
oleh satu orang. Akan tetapi, dapat pula dilakukan oleh banyak orang atau
beberapa orang. Selain itu, tidak jarang dalam beberapa peristiwa tindak pidana
pidana dalam suatu delik. Sebagai sebuah contoh perbuatan memegang tangan
korban, membuang mayat dalam delik pembunuhan, tentu perbuatan pelaku yang
lebih dari satu orang. Menurut Utrecht bahwa pelajaran umum turut serta justru
pembuat melakukan peristiwa pidana, biarpun perbuatan mereka itu sendiri tidak
memuat anasir peristiwa pidana. Biarpun mereka bukan pembuat yaitu perbuatan
sertanya mereka sudah tentu peristiwa pidana itu tidak pernah terjadi.16
15
Adami Chazawi, Pelajaran Hukum Pidana Bagian 3 Percobaan Dan Penyertaan. Jakarta:
Rajawali Press, 2014, hlm. 70
16
Ibid. hlm.71
75
Putusan Hakim merupakan mahkota dan puncak dari suatu perkara yang
sedang diperiksa dan diadili oleh hakim tersebut. Di dalam putusan terdapat
syarat formil yang harus dipenuhi salah satunya adalah pertimbangan. Bahwa
pertimbangan hakim adalah argumentasi atau alasan yang dipakai oleh hakim
Dalam praktik sebelum pertimbangan yuridis ini dibuktikan, maka hakim terlebih
dahulu akan menarik fakta-fakta dalam persidangan yang timbul dan merupakan
konklusi komulatif dari keterangan para saksi, keterangan terdakwa, dan barang
bukti. Pasal 183 KUHAP telah menentukan sistem pembuktian secara negatif. 17
Bahwa pertimbangan disusun secara ringkas mengenai fakta dan keadaan beserta
alat pembuktian yang diperoleh dari pemeriksaan di sidang yang menjadi dasar
Dedi Wahyudi, S.Sos Alias Dedi Bin Alm Subki M. Bakri bersama-sama dengan
17
Negatief wettelijke bewijstheorie merupakan sistem atau teori pembuktian yang berdasar
undang-undang secara negatif, pemidanaan didasarkan pada pembuktian berganda (dubble en
grondslag) yaitu, pada peraturan perundang-undangan dan keyakinan hakim, dan menurut undang-
undang, dasar keyakinan hakim itu bersumber pada peraturan perundang-undangan. Andi Hamzah,
Hukum Acara Pidana Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika, 2014, hlm. 256
76
menembak korban dan yang memiliki senjata api (senpi) yang digunakan oleh
penyandang dana untuk aksi pembunuhan tersebut dan uang tersebut diberikan
kepada Rohiman Alias Maman dan juga merupakan otak dari perencanna
tersebut), dan Raden Sarmada membantu dalam pelarian Rosidi ke Surabaya Jawa
Bahwa atas perbuatan para pelaku terhadap korban yakni korban Sugianto
senjata api.
oleh jaksa disusun secara bertingkat sesuai dengan tindak pidana yang dilakukan
oleh seseorang dimulai dari tindak pidana terberat sampai dengan tindak pidana
teringan.
Sehingga atas dasar hal tersebut hakim dapat memilih antara dakwaan
kesatu atau dakwaan kedua. Adapun dakwaan yang didakwakan oleh Penuntut
Pada tuntutan Primair: Perbuatan Terdakwa tersebut di atas sebagaimana diatur dan
diancam pidana dalam Pasal 340 Jo Pasal 55 ayat (1) ke- 1 KUHP.
dan diancam pidana dalam Pasal 338 Jo Pasal 55 ayat (1) ke- 2 KUHP.
terdakwa serta dikaitkan dengan barang bukti dan bukti surat berupa visum et
supir saat melaksanakan pembunuhan dengan diikat tali namun tidak terlaksana,
menjadi sopir mobil saat Dikky Mahmud dan Syahrul mengambil motor saat akan
jemput Rosidi dan Ruhiman dan yang melakukan pembuatan plat palsu sepeda
motor Vario warna HItam dan yang menyediakan helm Grab dan Jaket Grab.
tanggal 18 Agustus 2020 yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit R. Said Sukanto
Perihal Hasil Visum Et Repertum Mayat atas nama Sugianto dengan kesimpulan :
puluh tahun dan bergolongan darah O. Pada pemeriksaan ditemukan luka tembak
masuk pada punggung sisi kiri, selaput kelopak bawah mata kanan dan pipi kiri,
serta luka tembak keluar pada dada sisi kiri, pipi kanan dan dagu sisi kiri akibat
senjata api. Selanjutnya ditemukan adanya robekan pada organ jantung, paru
78
dan otot dan sela iga kiri depan, patah pada tulang rahang bawah sisi kiri dan
tulang iga, serta perdarahan dalam rongga dada kiri dan kandung jantung. Sebab
kematian akibat luka tembak masuk pada punggung sisi kiri yang merobek organ
hasil pemeriksaan yang telah dilakukan pada BAB III dan dari data/file
berpendapat bahwa : 1 (satu) butir anak peluru bukti Q1 yang tersebut pada Bab I
Sub I adalah anak peluru kaliber 380 Auto Round Nose Full Metal Jacket
terdeformasi dan 5 (lima) butir selongsong peluru bukti Q2.1 s/d Q2.5 yang
tersebut pada BAB I SUB 2 adalah selongsong peluru kaliber 380 Auto dan telah
hasil pemeriksaan yang telah dilakukan pada Bab III dan dari data/file Subbid
bahwa : 1 (satu) pucuk senjata api bukti Q yang tersebut pada Bab I Sub I adalah
senjata api genggam model pistol kaliber 380 Auto dan dapat berfungsi dengan
baik serta dapat ditembakkan dan 1 (satu) butir anak peluru bukti Q1 yang
tersebut pada BAP No.LAB : 4319/BSF/2020 adalah anak peluru kaliber 380
79
Auto Full Metal Jecket dan telah ditembakkan dari senjata api bukti Q yang
umum menyusun dakwaan dalam bentuk alternatif maka hakim dapat memilih
salah satu dari kedua dakwaan tersebut. Bahwa hakim memilih untuk
dakwaan kesatu primair terdakwa didakwa oleh penuntut umum telah melakukan
tindak pidana sebagaimana diatur dalam Pasal 340 KUHP Jo. Pasal 55 ayat (1)
ke- 1 KUHP.
diatur dalam Pasal 340 KUHP Jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP adalah sebagai
berikut:
1. Barangsiapa;
2. Dengan sengaja;
5. Yang melakukan, yang menyuruh melakukan dan yang turut serta melakukan.
80
diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum yang mempunyai identitas sebagai mana
keterangan Terdakwa H. Dedi Wahyudi, S.Sos Alias Dedi Bin Alm Subki M.
apabila orang tersebut terbukti memenuhi unsur tindak pidana yang didakwakan
lainnya tersebut telah terpenuhi, maka unsur “Barang Siapa“ akan menunjuk pada
tindakan manusia, maka dengan tindakan itu seseorang telah melakukan sesuatu
81
persidangan.
a. Dipenuhinya semua unsur dari delik seperti yang terdapat di dalam rumusan
delik.
c. Tindakan dari Pelaku tersebut haruslah dilakukan dengan sengaja atau tidak
disengaja.
apakah unsur “Barang Siapa“ terpenuhi atau tidak akan tergantung dari
Kesengajaan yaitu Teori Kehendak (Wilstheorie) yang diajarkan oleh Von Hippel
82
atau hal ihwal yang menyertai itu tidak dapat dikatakan oleh pembuatnya tentu
Sehingga menurut teori Pengetahuan ini pelaku tindak pidana tidak harus
(Vorstellen) bahwa akibat perbuatannya itu akan timbul, sudah cukup untuk
Kemudian jika dilihat dari segi sifatnya, maka dikenal 2 (dua) Teori yaitu
diperlukan syarat bahwa pada saat melakukan perbuatan pidana, si Pelaku ada
hukum.
Jika dikaitkan dengan doktrin Fiksi Hukum (Azas yang menganggap semua
orang tahu hukum) yang dianut di Indonesia, maka Teori Kesengajaan Tidak
atau pun sangkaan atau pun tujuan Pelaku , dan tidak menjadi soal apakah
bahwa “Pidana pada umumnya hendaknya dijatuhkan hanya pada barang siapa
bukanlah unsur yang menentukan ada tidaknya perbuatan pidana, namun hanya
Ruhiman yang menerangkan bahwa Nur Luthfiah Binti Nur Ghozali pernah
imbalannya, yang akhirnya disanggupi oleh saksi Ruhiman, di mana setelah itu
Nur Luthfiah Binti Nur Ghozali pada tanggal 5 Agustus 2020 men-transfer uang
85
(eksekutor) adalah saksi Diki Mahfud sebagaimana diakui oleh saksi Diki
Browning warna hitam dengan nomor seri: BDA-380425 NM01548 milik saksi
Arbaik Junaidi yang diberikan oleh saksi Arbaik Junaidi kepada saksi Diki
Mahfud.
perbuatan atau keadaan yang satu dengan lainnya bersesuaian, yang membuktikan
adanya niat atau kehendak (Mens Rea) pada diri Nur Luthfiah Binti Nur Ghozali
terdapat fakta lainnya yaitu Terdakwalah bersama dengan saksi Ruhiman yang
mempersiapkan sepeda motor honda Vario yang digunakan oleh saksi Syahrul
dan saksi Diki Mahfud saat hendak melaksanakan pembunuhan terhadap korban
Sugianto.
munculnya niat atau kehendak (Mens Rea) pada diri Nur Luthfiah Binti Nur
Ghozali pada tanggal 4 Agustus 2020 di mana Nur Luthfiah Binti Nur Ghozali
86
Agustus 2020 yaitu Nur Luthfiah Binti Nur Ghozali memberikan uang kepada
Agustus 2020, kemudian pertemuan saksi Ruhiman dengan saksi Nur Luthfiah
Binti Nur Ghozali, saksi Arbaik Junaidi, saksi Syahrul dan Terdakwa Dede
Wahyudi yang di- inisiatif oleh saksi Ruhiman, selanjutnya saat Nur Luthfiah
Ruhiman, Terdakwa Dede Wahyudi, saksi Rosidi, saksi Syahrul sampai pada
perbuatan Nur Luthfiah Binti Nur Ghozali bersama saksi Ruhiman yang membeli
sepeda motor honda Vario yang dipakai oleh saksi Syahrul dan saksi Mahfud dan
Dari sejak tanggal 4 Agustus 2020 sampai dengan tanggal 13 Agustus 2020
merupakan rentang waktu yang cukup berpikir bagi Nur Luthfiah Binti Nur
Ghozali sejak munculnya niat atau kehendak ( Mens Rea) sampai pada terjadinya
niat atau kehendak Nur Luthfiah Binti Nur Ghozali tersebut, sehingga jelas
terdapat situasi kondisi yang sebenarnya bisa digunakan oleh Nur Luthfiah Binti
Luthfiah Binti Nur Ghozali bersama dengan saksi Ruhiman, saksi Arbaik Junaidi,
saksi Syahrul, Rosidi alias Ros saksi Diki Mahfud, dan Terdakwa, sehingga
06.30 wib saksi Dikky Mahfud,Syahrul, Arbain Junaedi, Rosidi dan Terdakwa
Dedy Wahyudi berkemas untuk melakukan Ceck out dan selesai sarapan di hotel
tersebut Arbain Junaedi saksi Dikky Mahfud bersama Syahrul, Arbain Junaedi,
Rosidi dan Terdakwa dengan menggunakan mobil Toyota Fortuner warna putih
dititipkan oleh Syahrul, ditengah perjalan Arbain Junaedi memberi uang tunai
sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) kepada saksi Dikky Mahfud dan sdr.
Syahrul sebesar Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) dengan tujuan untuk biaya
melarikan diri dan pakaian yang gunakan adalah Celana Jeans merk Triple warna
hitam, kaos merk Cole warna hitam, sepatu boat merk Pakalolo warna hitam,
Sekitar jam 08.15 wib Terdakwa bersama rombongan tiba di lokasi tempat
penitipan motor honda Vario warna hitam dan Syahrul turun dari mobil untuk
mengambil motor tersebut, pada saat saksi Dikky Mahfud menunggu Syahrul
senjata berisi 5 (lima) dalam posisi sudah dikokang kepada Dikky Mahfud, lalu
saksi Dikky Mahfud menaruh senjata Api tersebut di dalam Tas slempang warna
rombongan yang menunggu tidak jauh dari tempat penitipan tersebut, lalu Dikky
Mahfud turun dari mobil dan Syahrul mengambil dan memakai Jaket dan Helm
ojek online (grab), lalu Ir. Arbaik Junaidi alias Arbain bersama Rosidi alias Ros
dan Terdakwa Dedi Wahyudi alias Dedy menuju ke daerah Benhil Jakarta Pusat
mengantar Terdakwa Dedi Wahyudi alias Dedy ke rumahnya tiba sekitar jam
11.00 WIB, ketika sedang ngobrol Terdakwa Dedi Wahyudi alias Dedy dihubungi
Ruhiman alias Maman yang menyuruh saksi Rosidi alias Ros dan Terdakwa Dedi
Wahyudi alias Dedy supaya menemui Ruhiman alias Maman di daerah Cinere,
kemudian Ir. Arbaik Junaidi alias Arbain pulang ke rumah di Perum PWS Blok
AE-10 No.39 RT.004 RW.002 Kelurahan Kadu Agung, Kecamatan Tiga Raksa,
Tangerang menggunakan Mobil Fortuner warna putih milk Saksi Ruhiman alias
Maman sambil menunggu kabar dari Saksi Syahrul dan Dikky Mahfud.
warna hitam menuju Kepala Gading, oleh karena masih pagi dan korban belum
terlihat, keduanya sempat sarapan dan minum kopi sambil melihat keberadaan
89
korban, dan sekitar pukul 12.45 WIB Syahrul melihat Korban Sugianto keluar
dari Ruko No.RG 10/18i, lalu Syahrul memberi tahu Dikky Mahfud dan ketika
depan Ruko Royal Gading Square No.RG 10/16 dan dapat dipastikan laki-laki
Dikky Mahfud mengeluarkan Senjata Api dari Tas lalu membuka kunci senjata
api dilanjutkan membalikkan badan dan dari jarak satu meter Dikky Mahfud
menembak punggung Korban Sugianto sebanyak 1 (satu) kali akan tetapi meleset,
sehingga Korban Sugianto berlari kearah Pos Security, lalu Dikky Mahfud
kembali menembak bagian dada Korban Sugianto sebanyak 1 (satu) kali akan
menembak kepala Korban Sugianto sebanyak 1 (satu) kali, setelah Korban jatuh,
selanjutnya Dikky Mahfud berlari akan tetapi Dikky Mahfud sempat terjatuh dan
berdiri kembali sambil mengunci Senjata Api berlari melompati pagar Komplek
Ruko menuju ke Warung Makan tempat Saksi Syahrul menunggu disebelah kiri
menggunakan Motor vario warna hitam merah yang dikemudikan Saksi Syahrul
menuju kearah Pasar Ular Tanjung Priok, ketika diperjalanan Dikky Mahfud
90
membuka Topi dan Jaket dimasukkan kedalam kantong plastik dan diberikan
kepada Syahrul, setelah itu Syahrul menurunkan Dikky Mahfud dan menyuruh
rumahnya Ir. Arbaik Junaidi alias Arbain dan setelah sampai Kunci Kontak
berikut STNK diserahkan kepada Ir. Arbaik Junaidi alias Arbain serta Sepeda
Motor vario warna hitam merah disimpan di rumahnya Ir. Arbaik Junaidi alias
Arbain.
tanggal 18 Agustus 2020 yang dikeluarkan oleh Rumah Sakit R. Said Sukanto
Perihal Hasil Visum Et Repertum Mayat atas nama Sugianto dengan kesimpulan
puluh tahun dan bergolongan darah O. Pada pemeriksaan ditemukan luka tembak
masuk pada punggung sisi kiri, selaput kelopak bawah mata kanan dan pipi kiri,
serta luka tembak keluar pada dada sisi kiri, pipi kanan dan dagu sisi kiri akibat
senjata api. Selanjutnya ditemukan adanya robekan pada organ jantung, paru
dan otot dan sela iga kiri depan, patah pada tulang rahang bawah sisi kiri dan
tulang iga, serta perdarahan dalam rongga dada kiri dan kandung jantung. Sebab
kematian akibat luka tembak masuk pada punggung sisi kiri yang merobek
Ad.4. Unsur Mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan dan yang
sebagai orang yang melakukan peristiwa pidana yaitu orang yang melakukan,
(satu) Unit Sepeda Motor Honda Vario warna hitam dengan menggunakan
No.Pol palsu bersama saksi Syahrul, menggunakan 1 (satu) buah helm warna
hijau bertuliskan Grab, Menggunakan 1 (satu) pcs jaket warna hijau hitam
bertuliskan Grab, Menggunakan 1 (satu) pcs kaos warna hitam dengan celana
bahan warna hitam, Menggunakan 1 (satu) pcs sepatu merk pakalolo warna
hitam, Menggunakan 1 (satu) pucuk senjata api jenis pistol merk browning warna
Sugianto sebagaimana tersebut di atas diawali dari niat atau kehendak (Mens
Rea) diri Nur Luthfiah Binti Nur Ghozali, sehingga Nur Luthfiah Binti Nur
memberitakan bahwa dirinya akan dilecehkan oleh korban Sugianto kepada saksi
berperan menerima perintah dari Nur Luthfiah Binti Nur Ghozali untuk
92
saksi Rosidi berperan yang mengaku sebagai petugas pajak bernama LEO dengan
maksud agar korban keluar dari lokasi sekitar rumahnya, saksi DIKY Mahfud
atau membunuh korban Sugianto kepada saksi Ruhiman, Nur Luthfiah Binti Nur
yang digunakan oleh saksi Diky Mahfud dan saksi Syahrul saat akan
hotel di hotel Ciputra untuk Rosidi alias Ros, saksi Syahrul dan saksi Ruhiman.
untuk menembak korban dan yang memiliki senjata api (senpi) yang
diberikan kepada ROHIMAN Alias Maman dan juag merupak otak dari
perencanaan pembunuhan.
tersebut.
h. Terdakwa mengikuti rencana aksi pembunuhan tersebut dan juga sebagai supir
menjadi sopir mobil saat Dikky Mahmud dan Syahrul mengambil motor saat
antar jemput Rosidi dan Ruhiman dan yang melakukan pembuatan plat
palsu sepeda motor Vario warna Hitam dan yang menyediakan helm GRAB
dan Hotel Ciputra Jatisampurna, Bekasi dan saat akan dilakukan pembunuhan
pada tanggal 13 Agustus 2020 Terdakwa bersama dengan Ir. Arbain JunaiDI
94
alias Arbain dan Rosidi alias Ros dengan mengendarai mobil Toyota Fortuner
warna putih yang dikemudikan Terdakwa sempat mengantar Dikky Mahfud dan
Syahrul untuk mengambil sepeda motor Honda Vario yang digunakan sebagai
dalam putusan itu hakim menyatakan pendapatnya tentang apa yang telah
pemidanaan atau bebas atau lepas dari segala tuntutan. Maka apabila seorang
18
Andi Hamzah. 2014. Hukum Acara Pidana Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika, hlm. 286
95
terdakwa dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan suatu delik
yang didakwakan terhadap dirinya maka putusan akhir (vonnis) dapat berupa
bagi pelaku yang melanggar hukum pidana. Pelaku pelanggaran sejatinya telah
dalam kaidah hukum pidana. Bahwa karena perbuatan tersebut sejatinya adalah
sanksi pidana yang berupa pengenaaan penderitaan atau rasa tidak enak.
pertanggungjawaban.
oleh hakim dijatuhi Pidana Penjara selama 10 (sepuluh) tahun. Adapun dasar
menjadi sopir mobil saat Dikky Mahmud dan Syahrul mengambil motor saat akan
96
Terdakwa merasa peduli atas masalah yang dialami oleh Nur Lutfiah sebagai
anak dari guru Terdakwa, sehingga berdasarkan hal-hal tersebut, hukuman yag
akan dijatuhkan kepada Terdakwa sebagaimana dalam amar putusan dirasa sudah
mengetahui apa yang mendasari pidana itu dijatuhkan. Apakah pidana dijatuhkan
dengan tujuan pembalasan ataukah pidana itu dijatuhkan dengan tujuan untuk
memperbaiki pelaku. Maka dengan demikian tujuan dari pemidanaan ini akan
pemidanaan menjadi dasar dalam menjatuhkan jenis pidana apa yang tepat bagi
berpandangan bahwa pemidanaan adalah upaya untuk mencegah, ada pula yang
(rehabilitasi).
Bila ditinjau dari dari konsep pemidanaan yang bersifat integratif, putusan
19
Muladi dan Barda Nawawi Arief, Teori-Teori Dan Kebijakan Pidana. Bandung: Alumni,
1984, hlm. 4-5
98
dan kembali menjadi warga masyarakat yang bertanggung jawab bagi diri,
kesimpulan bahwa ditinjau dari tujuan pemidanaan dari Putusan hakim dalam
pidana penjara telah sesuai dengan sifat pemidanaan yang retributif dan sifat
pencegahan secara umum (detterence) yakni mencegah agar calon pelaku tindak
pidana yang lain melakukan tindak pidana pidana serupa. Namun dipandang dari
pencegahan secara khusus atau sifat rehabilitasi dari pemidanaan, putusan hakim
sebagai suatu upaya pembinaan atau rehabilitasi dan reintegrasi sosial. Tujuan
tidak lagi berkehendak untuk melakukan tindak pidana dan kembali menjadi
lingkungannya.
dalam putusan adalah keadilan yang juga bertumpu serta memperhatikan pada
dua kepentingan yakni kepentingan masyarakat termasuk korban dan juga bagi
distributive yakni keadilan yang memberikan bagian kepada setiap orang menurut
jasanya, dan pembagian mana tidak didasarkan bagian yang sama akan tetapi atas
keseimbangan.20
terdakwa mampu untuk dapat mengerti makna serta akibat sungguh-sungguh dari
menjelaskan bahwa terdakwa adalah orang yang sehat jasmani dan rohani. Dan
tindak pidana yang ia lakukan. Majelis Hakim juga tidak menemukan hal-hal
20
Ibid
100
Qishash adalah mengambil pembalasan hukum yang sama, yaitu suatu hukum
Qishash atau diyat. Baik Qishash maupun diyat keduanya adalah hukuman yang
sudah ditentukan oleh syara‟. Perbedaannya dengan hukuman had adalah bahwa
merupakan hak Allah (hak masyarakat), sedangkan Qishash dan diyat adalah hak
sengaja.
sengaja dan pembunuhan karena kesalahan atau tidak disengaja. Alasannya, al-
21
Choiruddin Hadhiri, Klasifikasi Kandungan Al-Quran Jilid 2, Jakarta: Gema Insari, 2005,
hlm.125.
22
Ahmad Wardi Muslich, Pengantar dan Asas Hukum Pidana Islam Fikih Jinayah, Jakarta:
Sinar Grafika, 2004, hlm.18.
23
A. Djazuli., Fiqh Jinayah, Raja Grafindo Persada: Jakarta,1997, hlm.13.
101
hak manusia disini adalah bahwa hukuman tersebut bisa dihapuskan atau
dimaafkan oleh korban atau keluarganya. Dengan demikian maka ciri khas dari
1. Hukumannya sudah tertentu dan terbatas, dalam arti sudah ditentukan oleh
1. Jarimah hudud atau Qishash/diyat yang syubhat atau tidak memenuhi syarat,
24
Ahmad Wardi Muslich, Pengantar dan Asas Hukum Pidana Islam: Fikih Jinayah, Jakarta :
Sinar Grafika, 2004, hlm.18-19.
102
ٱُأۡلنَثٰۚى َٰٓيَأُّيَها ٱَّلِذ يَن َء اَم ُنوْا ُك ِتَب َع َلۡي ُك ُم ٱۡل ِقَص اُص ِفي ٱۡل َقۡت َلۖى ٱۡل ُحُّر ِبٱۡل ُحِّر َو ٱۡل َع ۡب ُد ِبٱۡل َع ۡب ِد َو ٱُأۡلنَثٰى
ةٞۗ ِب ۡح ف ِّم ن َّرِّبُك ۡمٞء َفٱِّتَباُۢع ِبٱۡل َم ۡع ُروِف َو َأَدٓاٌء ِإَلۡي ِه ِبِإۡح َٰس ٖۗن َٰذ ِلَك َتۡخ ِفيٞ َفَم ۡن ُع ِفَي َل ۥُه ِم ۡن َأِخ يِه َش ۡي
َو َر َم
١٧٨ مَٞفَمِن ٱۡع َتَد ٰى َبۡع َد َٰذ ِلَك َفَل ۥُه َع َذ اٌب َأِلي
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash
berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang
merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita. Maka barangsiapa
yang mendapat suatu pemaafan dari saudaranya, hendaklah (yang memaafkan)
mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi maaf) membayar
(diat) kepada yang memberi maaf dengan cara yang baik (pula). Yang demikian
itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. Barangsiapa
yang melampaui batas sesudah itu, maka baginya siksa yang sangat pedih”.
Dari pengertian yang telah dipaparkan diatas menurut penulis mendefinikasikan
pembunuhan dengan suatu perbuatan manusia yang menyebabkan hilangnya
nyawa. Sebagian fuqaha membagi pembunuhan menjadi dua bagian :
pembunuhan sengaja dan pembunuhan kesalahan atau tidak disengaja.
Dua bentuk jarimah pembunuhan tersebut dijelaskan didalam Al- Qur‟an
ةٞ ُر َر َقَب ٖة ُّم ۡؤ ِم َن ٖة َو ِدَيUUَو َم ا َك اَن ِلُم ۡؤ ِم ٍن َأن َيۡق ُت َل ُم ۡؤ ِم ًن ا ِإاَّل َخ َٗٔط ۚا َو َم ن َقَت َل ُم ۡؤ ِم ًن ا َخ َٗٔط ا َفَتۡح ِر ي
ُر َر َقَب ٖة ُّم ۡؤ ِم َن ٖۖةUUن َفَتۡح يٞ ُّمَس َّلَم ٌة ِإَلٰٓى َأۡه ِلِهٓۦ ِإٓاَّل َأن َيَّص َّد ُقوْۚا َفِإن َك اَن ِم ن َقۡو ٍم َع ُد َّلُك ۡم َو ُه َو ُم ۡؤ ِم
ِر ّٖو
ُر َر َقَب ٖة ُّم ۡؤ ِم َن ٖۖة َفَم ن َّلۡم َيِج ۡدUUة ُّمَس َّلَم ٌة ِإَلٰٓى َأۡه ِلِهۦ َو َتۡح ِريٞق َفِدَيٞ َو ِإن َك اَن ِم ن َقۡو ِۢم َبۡي َنُك ۡم َو َبۡي َنُهم ِّم يَٰث
َو َم ن َيۡق ُت ۡل ُم ۡؤ ِم ٗن ا ُّم َتَعِّم ٗد ا٩٢ َفِص َياُم َش ۡه َر ۡي ِن ُم َتَتاِبَع ۡي ِن َتۡو َب ٗة ِّم َن ٱِۗهَّلل َو َك اَن ٱُهَّلل َع ِليًم ا َح ِكيٗم ا
٩٣ َفَج َز ٓاُؤ ۥُه َج َهَّنُم َٰخ ِلٗد ا ِفيَها َو َغ ِض َب ٱُهَّلل َع َلۡي ِه َو َلَع َن ۥُه َو َأَع َّد َل ۥُه َع َذ اًبا َع ِظ يٗم ا
Artinya : “Dan tidak layak bagi seorang mukmin membunuh seorang
mukmin (yang lain), kecuali karena tersalah (tidak sengaja), dan barangsiapa
membunuh seorang mukmin karena tersalah (hendaklah) ia memerdekakan
seorang hamba sahaya yang beriman serta membayar diyat yang diserahkan
kepada keluarganya (si terbunuh itu), kecuali jika mereka (keluarga terbunuh)
bersedekah. Jika ia (si terbunuh) dari kaum (kafir) yang ada perjanjian (damai)
antara mereka dengan kamu, maka (hendaklah si pembunuh) membayar diyat
yang diserahkan kepada keluarganya (si terbunuh) serta memerdekakan hamba
sahaya yang beriman. Barangsiapa yang tidak memperolehnya, maka hendaklah
ia (si pembunuh) berpuasa dua bulan berturut-turut untuk penerimaan taubat
dari pada Allah. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana”.
(Q.S An-nisa‟ ayat 92)
َو َم ن َيۡق ُت ۡل ُم ۡؤ ِم ٗن ا ُّم َتَعِّم ٗد ا َفَج َز ٓاُؤ ۥُه َجَهَّنُم َٰخ ِل ٗد ا ِفيَه ا َو َغ ِض َب ٱُهَّلل َع َلۡي ِه َو َلَع َن ۥُه َو َأَع َّد َل ۥُه َع َذ اًبا
٩٣ َع ِظ يٗم ا
103
yang tidak disertai niat penganiayaan. Para ulama Hanafiyah, Syafi‟iyah, dan
mengakibatkan kematian.
3. Pembunuhan karena kesalahan (qatl al-khtha’), dalam jenis ini ada tiga
kemungkinan, yaitu :
concrito).
25
A Djazuli, Fiqh Jinayah, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada, 1997, hlm.123.
104
objecto).
Qishash. Karena di antara tindakan kekejaman itu ada yang disengaja, ada yang
semua.26
Perbuatan yang melawan hukum ada kala disengaja dan ada kala karena
kekeliruan. Sengaja terbagi kepada dua bagian, yaitu sengaja semata-mata dan
menyerupai sengaja. Sedangkan kekeliruan juga ada dua macam, yaitu keliru
maka pertanggungjawaban itu juga ada empat tingkatan sesuai dengan tingkatan
perbuatan melawan hukum tadi, yaitu sengaja, semi sengaja, keliru dan yang
26
Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah, Bandung: Alma'arif. Cet Ke-10, Jilid 12, 1996, hlm 28
27
Ahmad Wardi Muslich, Op. Cit., hlm.77
105
oleh para fuqaha’. Pendapat yang paling masyhur di kalangan ulama adalah
mencapai hasilnya (yaitu hilangnya nyawa). Dalam hal ini, jumhur fuqaha’
Unsur yang pertama, Yang dimaksud bahwa korban itu manusia hidup
28
Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah, Bandung: Alma'arif. Cet Ke-10, Jilid 12, 1996, hlm.124
29
A Djazuli, Fiqh Jinayah, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1997, hlm.128
106
Adapun bayi yang berada dalam perut ibunya tidak dianggap sebagai manusia
menghilangkan nyawa orang lain, Imam Abu Hanifah, Imam Syafi‟i, dan
melukai dan memukulnya. Hal ini sangat penting karena niat pelaku itu
merupakan syarat utama dalam pembunuhan sengaja, dan karena niat itu tidak
tampak maka ketiga imam di atas melihat kepada alat yang dugunakan oleh si
korban.
darahnya. Bila pada kasus Wayan Mirna Salihin adalah bentuk pembunuhan
yang sengaja dan dengan alat yang mematikan, yakni racun, sehingga
kepada kami Syu'bah dari Sulaiman dia berkata; saya mendengar Dzakwan
kekal serta abadi di dalamnya selama -lamanya. Dan barang siapa bunuh
diri dengan (menusuk dirinya dengan) besi, maka besi itu akan ada di
Bukhari).31
Pembunuhan lewat racun juga pernah terjadi pada nabi Muhammad saw
ketika berada di Khaibar pada saat perang dan rasul diberikan hadiah kambing
oleh wanita yang bernama Zainab binti Al-Harits dengan didalam kambing
yaitu:33
31
https://www.hadits.id/hadits/bukhari/5333 Diakses pada hari kamis 12 Agustus 2023 pukul
21:23
32
https://www.hadits.id/hadits/bukhari/3918 Diakses pada hari kamis 12 Agustus 2023 pukul
21:41
33
A Djazuli, Fiqh Jinayah, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1997, hlm.133-135
109
b. Segala perbuatan yang tidak diizinkan secara syara dan perbuatan ini
dilakukan juga tanpa ada dharurat yang nyata, maka pelakunya dianggap
perbuatan yang dilarang, maka dasar pembebanan tanggung jawab itu karena ia
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian yang telah penulis sampaikan dalam penulisan skripsi ini, maka
dapat penulis simpulkan dalam uraian yang singkat dalam bab ini sebagai berikut:
Lampung dan Hotel Ciputra Jatisampurna, Bekasi dan saat akan dilakukan
pembunuhan Terdakwa bersama dengan Ir. Arbain JunaidI alias Arbain dan
Rosidi alias Ros dengan mengendarai mobil Toyota Fortuner warna putih
untuk mengambil sepeda motor Honda Vario yang digunakan sebagai alat
unsur “Mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan dan yang turut
serta melakukan perbuatan” telah terpenuhi pada Pasal 340 KUHP Jo. Pasal
110
111
adalah orang yang sehat jasmani dan rohani. Dan dapat diminta pertanggung
B. Saran
1. Dalam membuktikan unsur-unsur suatu tindak pidana yang tepat. Maka Jaksa
atas unsur subjektif yaitu berasal dari dalam diri pelaku dan unsur objektif
yaitu unsur dari luar diri pelaku seperti perbuatan manusia, akibat perbuatan
manusia, keadaan-keadaan dan sifat dapat dihukum dan sifat melawan hukum.
112
pada dasarnya masih banyak yang belum mengetahui akan pengaturan ini,