Anda di halaman 1dari 9

Pelanggaran Hak dan Kewajiban

Peristiwa
Tanjung Priok

Tugas Presentasi Kelompok


ANGGOTA
KELOMPOK
-Rifky Fadillah
-M.Fauzi As Sajjad
-Josua Simorangkir
-Timoti septian manullang
-Muhammad Andika
KRONOLOGI
Peristiwa Tanjung Priok adalah kerusuhan yang melibatkan
tentara dan warga di Tanjung Priok, Jakarta Utara pada 12
September 1984. Kerusuhan dipicu oleh tindakan oknum warga
Tanjung Priok pada 10 September 1984 di Masjid As Saadah
terhadap salah seorang tentara, Sersan Hermanu.Waktu itu,
Sersan Hermanu, anggota Bintara Pembina Desa tiba di masjid
dan meminta pengurusnya, Amir Biki, menghapus brosur dan
spanduk yang mengkritik pemerintah. Namun, Biki menolaknya,
sehingga Hermanu yang memindahkannya sendiri. Saat
melakukannya, Hermanu dilaporkan memasuki area masjid
tanpa melepas sepatunya.
ASPEK/JENIS PELANGGARAN
YANG TERJADI
Peristiwa Tanjung Priok merupakan salah satu
contoh kasus pelanggaran HAM yang pernah terjadi
di Indonesia. Bahkan peristiwa tersebut termasuk
ke dalam pelanggaran HAM berat. Adapun dalam
kasus Tanjung Priok terjadi pelanggaran HAM berat
berupa penangkapan dan penahanan secara
sewenang-wenang.
RUMUSAN Sersan Hermanu, anggota dari Bintara Pembina Desa

MASALAH
sampai di Masjid As Saadah di Tanjung Priok. Di sana ia
menyuruh pengurusnya, Amir Biki, untuk menghapus
brosur dan spanduk yang berisi tulisan kritik kepada
pemerintah. Namun, Biki menolak permintaan tersebut.
Hermanu kemudian memutuskan untuk melakukannya
sendiri. Ketika sedang melakukannya, ia memasuki area
masjid tanpa melepas alas kakinya. Mendengar laporan
tersebut, warga yang dipimpin pengurus masjid
Syarifuddin Rambe dan Sofwan Sulaeman, membakar
motornya dan menyerang Hermanu. Akibat aksinya
tersebut, Rambe, Sulaeman, serta pengurus lain,
Achmad Sahi dan Muhammad Noor ditangkap.
HASIL AKHIR

Setelah kejadian itu berlangsung, banyak yang menyayangkan


tindakan ABRI. Banyak tanggapan yang muncul bahwa peristiwa ini
telah melanggar HAM dan harus segera diselesaikan. Kasus kemudian
berlanjut hingga sidang subversi. Sejumlah orang diadili atas tuduhan
melawan pemerintahan yang sah. Salah dua orang yang terdakwa
adalah Salim Qadar, dijatuhi hukuman 20 tahun penjara dan Tonny
Ardie 17 tahun 6 bulan penjara.
PASAL YANG TERJADI
DALAM PERISTIWA TANJUNG
PRIOK

Pasal 6 (Hak untuk Pasal 8 ayat 1 dan 2 ( hak bebas


dari perbudakan dan
Hidup) diperhamba)

Pasal 7 ( Hak bebas Pasal 18 ( hak kebebasan


berpikir, memeluk
dari penyiksaan ) keyakinan dari agama).
DAMPAK
Berdasarkan catatan resmi diketahui terdapat 24 korban tewas dan 54 terluka. Sedangkan
masyarakat Priok memperkirakan total 400 orang tewas dan hilang. Setelah kerusuhan
terjadi, pihak militer mengatakan bahwa aksi penembakan tersebut dipicu oleh seorang pria
berpakaian militer yang membagikan selebaran antipemerintah. Jenderal Hartono Rekso
Dharsono pun ditangkap karena diduga menghasut kerusuhan tersebut. Setelah menjalani
sidang empat bulan, ia divonis bersalah. Ia pun dibebaskan pada September 1990, setelah
dipenjara selama lima tahun. Dari kerusuhan ini, setidaknya terdapat 169 warga sipil ditahan
tanpa surat perintah. Para pemimpin juga ditangkap dan diadili. Yang lainnya, termasuk Amir
Biki, menjadi korban yang tewas dibunuh.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai