Memahami Statistik Dan Kinerja K3
Memahami Statistik Dan Kinerja K3
LEADING LAGGING
TERPISAH TERPISAH
Semakin Naik, semakin bagus Semakin Turun, semakin bagus
PENGGABUNGAN
5
TOPIK - LEADING INDICATOR
6
PERMENPUPR 10/2021 SMKK – LAMPIRAN I
7
ALAT BANTU TABEL ISIAN LEADING INDICATOR - SEMAKIN PENUH LANGKAH UPAYA DAN BUKTI…..SEMAKIN BAIK NILAINYA
8
ALAT BANTU TABEL ISIAN LEADING INDICATOR - SEMAKIN PENUH LANGKAH UPAYA DAN BUKTI…..SEMAKIN BAIK NILAINYA
9
ALAT BANTU TABEL ISIAN LEADING INDICATOR - SEMAKIN PENUH LANGKAH UPAYA DAN BUKTI…..SEMAKIN BAIK NILAINYA
10
ALAT BANTU TABEL ISIAN LEADING INDICATOR - SEMAKIN PENUH LANGKAH UPAYA DAN BUKTI…..SEMAKIN BAIK NILAINYA
11
TOPIK - LAGGING INDICATOR
12
NILAI 4 (EMPAT) UNTUK LAGGING MAKSIMAL – SEHINGGA PERLU DIKAITKAN DENGAN BOBOT
13
FORMAT INDIKATOR LAGGING - LAIN
14
Membuat Sasaran tahunan - mengisi di akhir Desember 2021
15
PEDOMAN LAGGING INDIKATOR – CONTOH UNTUK PENCEMARAN LINGKUNGAN
16
Contoh sasaran dan realisasi – lihat file excel
17
FR DAN SR
MENGGUNAKAN EXCEL
DAN TABEL KONVERSI
10
CONTOH HASIL AKHIR
100
9
FILE EXCEL UNTUK BAHAN LATIHAN
DATA LAMPIRAN
20
PENDEKATAN LAGGING INDICATOR ……..LINGKUNGAN – MATERIAL – PERALATAN ……TERHADAP PETA RISIKO KK
21
PENJELASAN TENTANG SMART KPI …untuk SMKK
22
PENDEKATAN - PEDOMAN PEMBERIAN PENGHARGAAN ZERO ACCIDENT PERMENAKERTRAN 01/2007
Kecelakaan nihil adalah suatu kondisi tidak terjadi kecelakaan di tempat kerja yang mengakibatkan pekerja
sementara tidak mampu bekerja (STMB) selama 2 x 24 jam dan atau menyebabkan terhentinya proses dan
atau rusaknya peralatan tanpa korban jiwa di mana kehilangan waktu kerja tidak melebihi shift berikutnya pada
kurun waktu tertentu dan jumlah jam kerja orang tertentu.
Penghargaan kecelakaan nihil adalah tanda penghargaan keselamatan dan kesehatan kerja yang diberikan
pemerintah kepada manajemen perusahaan yang telah berhasil dalam melaksanakan program keselamatan
dan kesehatan kerja sehingga mencapai nihil kecelakaan kerja pada jangka waktu tertentu.
Kehilangan waktu kerja tidak diperhitungkan selama korban kecelakaan kerja dalam proses medis dan jika korban
kecelakaan kerja ternyata tidak dapat bekerja kembali pada tempat semula, maka perhitungan kehilangan waktu
kerja sebagaimana dimaksud pada butir 2 huruf b;
(Kehilangan waktu kerja dihitung berdasarkan kenyataan tidak mampu bekerja dan untuk bagian tubuh yang cacat
selamanya dihitung berdasarkan ketentuan yang berlaku;)
Tidak terjadi kecelakaan kerja yang mengakibatkan kehilangan waktu kerja berturut- turut selama 3 (tiga) tahun atau telah
mencapai jumlah jam kerja orang sekurang- kurangnya sebanyak sebagaimana dalam tabel berikut :
Catatan lain : Pada kegiatan usaha migas, kecelakaan kerja dibagi menjadi empat klasifikasi yaitu:
•Ringan, kecelakaan yang tidak menimbulkan kehilangan hari kerja (pertolongan pertama/first aid).
•Sedang, kecelakaan yang menimbulkan kehilangan hari kerja (tidak mampu bekerja sementara) dan diduga tidak akan
menimbulkan cacat jasmani dan atau rohani yang akan mengganggu tugas pekerjaannya.
•Berat, kecelakaan yang menimbulkan kehilangan hari kerja dan diduga akan menimbulkan cacat jasmani atau rohani
yang akan mengganggu tugas dan pekerjaannya.
•Meninggal/fatal, kecelakaan yang menimbulkan kematian segera atau dalam jangka waktu 24 jam setelah terjadinya
kecelakaan.
Basically, any incident that requires hospitalization or any treatment beyond rest, ice, and a Band-Aid, could be recordable.
Reportable OSHA events are the more serious recordable events, and, yes, a workplace injury can be both recordable and reportable. These
should be reported within 24-hours of their occurrence. (PERBEDAAN ANTARA PENCATATAN DAN PELAPORAN)
24
PEDOMAN PERHITUNGAN KERUGIAN HARI KERJA KARENA CACAT PEMAHAMAN PENTING