INDONESIA
BERTAUHID I
DOSEN PENGAMPU:
HJ. RT BAI ROHIMAH, S.AG, MA
Anggota Kelompok
Akal mengerti bahwa manusia sebagai hamba Tuhan wajib bersyukur dan tunduk
kepada-Nya. Namun tentang bagaimana cara bersyukur kepada Tuhan, dan
bagaimana tatacara beribadah kepada-Nya, akal tidak mengerti
Pembahasan
Dalam ajaran Islam, pelaksanaan ibadah tidak boleh ada kreasi, sesuai dengan kaidah "semua bentuk ibadah
dilarang kecuali yang diperintahkan." Kaidah ini ditetapkan untu menjamin pelaksanaan ibadah umat Islam
terbebas dari belengg bid'ah. Di sisi lain, kaidah ini secara fundamental menolak taklid dan kultus individu.
Taklid adalah mengikuti tradisi, adat istiadat, kepercayaan dan pikiran, upacara-upacara atau apa yang telah
menjad kebiasaan keluarga, masyarakat dan suku bangsanya tanpa nala dan sikap kritis. Benih-benih taklid
berasal dari kecintaan warg terhadap leluhur atau pimpinan adat secara berlebihan, sehingg menganggap aturan
dan tradisi itu sebagai "Kebenaran mutlak yang tidak lekang oleh zaman. Akibatnya, orang yang taklid (mukollid)
biasanya menolak Kebenaran, menolak perintah Allah dengan berlindung dibalik tradisi nenek moyang. Dalam hal
ini Al-Qur'an memberikan peringatan yang keras:
Dan apabila dikatakan kepada mereka: 'Ikutilah apa yang telah diturunkan oleh Allah, mereka menjawab: '(Tidak)
tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami. (Apakah mereka
akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat
petunjuk?". (Qs. Baqarah [2]: 170).
Penghormatan terhadap elit politik dan elit agama yang mengantarkan pada kultus individu (mempertuhankan
manusia) tidak mendukung pembangunan Indonesia modern yang menjunjung tinggi prinsip egalitarianism
Taklid dan kultus individu dapat dihindari dengan menelusuri kehidupan keberagamaan sampai sumber mata
airnya yakni Al-Kitab. Dalam tradisi Islam dinyatakan bahwa Islan adalah ajaran Tuhan yang dibawa oleh nabi
Muhammad dengan tujuan menghantarkan manusia pada kebahagiaan dunia dan akhirat. Dalam hal keagamaan,
nabi Muhammad menegaskan bahwa beliau meninggalkan dua pusaka, yakni Al-Qur'an dan hadits.
Kesimpulan
Kesimpulan dari pembahasan Indonesia bertauhid kepada Allah adalah
bahwa prinsip tauhid merupakan landasan keyakinan utama dalam
kehidupan beragama masyarakat Indonesia. Tauhid mengajarkan
bahwa hanya Allah yang layak disembah dan dihormati, dan keyakinan
ini menciptakan dasar untuk kesatuan, toleransi, dan kerukunan
antarumat beragama di Indonesia. Keterbukaan terhadap keragaman
agama di negara ini tidak bertentangan dengan prinsip tauhid, karena
pada intinya, tauhid mengajarkan kasih sayang, keadilan, dan
perdamaian di antara seluruh ciptaan Allah
Terimakasih