TESIS
EMILAN SIBORO
NPM : 1920030015
EMILAN SIBORO
1920030015
Kata Kunci : Lingkungan Kerja, Beban Kerja, Stres Kerja Dan Kepuasan
Kerja
i
ABSTRACT
EMILAN SIBORO
1920030015
The purpose of this study is to examine and analyze the effect of work environment
and workload on job satisfaction through job stress at the North Sumatra
Regional Police (Study at the Special Criminal Investigation Directorate) directly
or indirectly. The approach used in this research is a causal approach. The
population in this study were all North Sumatra Regional Police Officers at the
Directorate of Special Criminal Investigation. The sample in this study used a
saturated sample of 69 North Sumatra Police at the Special Criminal
Investigation Directorate. Data collection techniques in this study used
documentation, observation, and questionnaires. The data analysis technique in
this study uses a quantitative approach using statistical analysis using the Auter
Model Analysis test, Inner Model Analysis, and Hypothesis Testing. Data
processing in this study uses the PLS (Partial Least Square) software program.
The results of this study prove that work environment, workload and work stress
have a significant effect on job satisfaction and indirectly work environment and
workload have a significant effect on job satisfaction. Through job stress on the
North Sumatra Regional Police
Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa
karena atas berkat dan rahmatnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.
Dan Beban Kerja, terhadap Kepuasan Kerja Melalui Stres Kerja Pada
Kriminal Khusus)”.
dan motivasi dari berbagai pihak yang tidak ternilai harganya. Untuk itu dalam
kesempatan ini dengan ketulusan hati penulis ingin mengucapkan banyak terima
kasih dan penghargaan sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah bersedia
kepada:
1. Ibunda tercinta Mutiara Simbolon ( Op. Rotua br. Simbolon) yang selalu
i
2. Suami tercinta Franky Hotman S Sidauruk, SH., MHdan putra tercinta
Raphael Efran Sidauruk yang selama ini menjadi penyemangat bagi penulis
Much).
materi dan spiturial kepada penulis serta kasih sayangnya yang tiada henti
kepada penulis.
5. Bapak Dr. Syaiful Bahri M.AP, selaku direktur pasca sarjana Universitas
6. Bapak Assoc. Prof. Dr. Drs. Syahril Efenndi, M.Si, MA., MH., M.PSi selaku
8. Ibu Dr. Leylia Khairani, M.Si selaku dosen pembimbing II tesis yang telah
10. Teman – teman terkasih Anggi, Ulfi, Lailan, bg Robi dan Pak Dicky yang
Akhir kata penulis ucapkan banyak terima kasih semoga tesis ini dapat
penulis lanjutkan dalam penelitian dan akhirnya dapat menyelesaikan tesis yang
menjadi salah satu syarat penulis menyelesaikan studi di progran studi magister
Penulis
EMILAN
SIBORO
NPM:1920030015
i
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ...................................................................................................... i
ABSTRACT ..................................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... ix
BAB 1 PENDAHULUAN
vi
vii
BAB 5PENUTUP
5.1 Kesimpulan...........................................................................................89
5.2 Saran.....................................................................................................90
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vi
viii
DAFTAR TABEL
Hal
vi
ix
DAFTAR GAMBAR
Hal
vi
BAB I
PENDAHULUAN
biasa disebut pula Poldasu, merupakan pelaksana tugas Polri di wilayah Provinsi
didalam negeri (Kamdagri), dan setelah berubah dari Korandak II/SU, menjadi
Jl. H. Zainul Arifin, yang dulu lebih dikenal kantor Korandak II/su atau Polda
disebut Kampung Madras. Kemudian pada tahun 1965 kantor polisi terletak di
gedung PT. Perkebunan di Jl. Letjen Soeprapto yang diserahkan oleh Mabes Abri
(Korandak II/SU) sangat sempit sehingga sebagian satker yang ada di Mapolda
1
2
diserahkan kepada ketua FKD PTPN I s/d PTPN VII. Pada tahun 1998 Polda I
dan Polda II dipindahkan ke kantor gedung Mapolda Sumut yang terletak di Jl.
Polda Sumut.
disebut Ditreskrimsus Polda Sumut adalah unsur pelaksana tugas pokok dalam
No Tugas
berikut ini.
No Fungsi
1 Penyelidikan dan penyidikan tindak pidana khusus, antara lain tindak
pidana ekonomi, korupsi, dan tindak pidana tertentu di daerah hukum
Polda Sumatera Utara
2 Pelaksanaan pengawasan penyidikan tindak pidana khusus di
lingkungan Polda Sumatera Utara
3 Pengumpulan dan pengolahan data serta menyajikan informasi dan
dokumentasi kegiatan Ditreskrimsus Polda Sumut
4 Penganalisisan kasus beserta penanganannya, mempelajari dan
mengkaji efektivitas pelaksanaan tugas Ditreskrimsus Polda Sumut
5 Pembinaan teknis, koordinasi, dan pengawasan operasional, serta
administrasi penyidikan oleh PPNS
terlatih, serta terampil dan peka terhadap tuntutan masyarakat. Hanya saja, untuk
menghasilkan sumber daya manusia yang kinerjanya atau prestasi kerjanya tinggi
Personel Polri tidak hanya perlu memiliki keterampilan, tetapi ia juga harus
memiliki keinginan dan kegairahan untuk berprestasi tinggi. Salah satu upaya
yang dapat diakukan untuk meningkatkan kemampuan SDM atau pegawai adalah
kinerja atau prestasi kerjanya, dalam hal ini pemahaman mengenai kebutuhan atau
Salah satu faktor yang memengaruhi kinerja personel adalah kepuasan kerja.
Kepuasan kerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk
dalam bekerja, maka ada upaya optimal untuk menyelesaikan tugas pekerjaannya
dengan segenap kemampuan yang dimiliki. Hal ini lebih lanjut akan menunjang
Kepuasan kerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk
mendapatkan hasil kerja yang optimal. Berbagai macam tugas yang diberikan
pada karyawan akan efektif apabila mereka merasa puas terhadap pekerjaannya.
Pada dasarnya kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat individual karena
dengan sistem nilai yang berlaku pada dirinya. Makin tinggi penilaian terhadap
senang atau tidak senang, puas atau tidak puas dalam bekerja, (Rivai, 2016).
pada internal personel Ditreskrimsus dapat saja terjadi baik antar sesama personel
maupun antara personel dengan pimpinan . Hal ini terjadi karena setiap manusia
memiliki berbagai macam sifat, sikap, dan perilaku yang berbeda-beda yang
dapat terpenuhi dari suatu lingkungan kerjanya maka akan menimbulkan suatu
fisik dan lingkungan kerja non fisik. Lingkungan kerja fisik adalah lingkungan
kerja yang meliputi beberapa aspek yang harus diperhatikan misalnya ruangan
kerja yang nyaman, kondisi lingkungan yang aman, suhu ruangan yang tetap,
Sedangkan lingkungan kerja non fisik menurut (Wursanto, 2009) adalah sebagai
karyawan, jika keadaan atau situasi di sekitar karyawan kondusif untuk bekerja,
rekan mudah diajak untuk bekerja sama dan hubungan dengan atasan baik maka
diselesaikan oleh suatu unit organisasi atau pemegang jabatan dalam jangka waktu
tertentu. Beban kerja yang berupa fisik biasanya dapat dilihat secara langsung,
secara langsung seperti istirahat sejenak dari pekerjaan, pemberian waktu makan
dan minum, dan lain lain. Hasil dari penanganannya pun dapat dirasakan secara
langsung dan membutuhkan waktu yang relatif singkat. Beban kerja yang bersifat
mental tidak dapat dilihat secara kasat mata. Penanganan beban kerja mental
tidaklah semudah penanganan beban kerja fisik. Oleh karena beban kerja mental
sehingga diketahui apa penyebab beban kerja mental tersebut sehingga dapat
diatasi. Penilaian beban kerja mental juga tidaklah semudah menilai beban kerja
fisik. Pekerjaan yang bersifat mental sulit diukur melalui perubahan fungsi tubuh
(Dhania, 2010).
yang berkaitan dengan pekerjaan. Stres yang dialami dan kepuasan kerja yang
didambakan adalah dua kondisi yang bukan saja berkaitan, tetapi sekaligus
jalan pikiran dan kondisi fisik seseorang yang nantinya berpengaruh terhadap
tuntutan yang terkait dengan apa yang sangat diinginkannya dan yang hasilnya
Polda Sumut penulis melihat bahwa masih ada beberapa personel kurang puas
dengan hasil pekerjaanya karena hasil pekerjaan yang dilakukan oleh personel
Ditreskrimsus Polda Sumut seringkali tidak dinilai baik oleh masyarakat dan
pimpinan dimana pekerjaan yang dilakukan banyak mendapat respon negatif dari
masyarakat hal ini dapat dilihat dari adanya pengaduan masyarakat (Dumas)
lingkungan yang menjadi objek pekerjaan tersebut dimana lingkungan kerja selalu
berubah-ubah.
rutin. Maraknya wabah virus corona pada saat ini juga mengakibatkan terjadinya
dadakan lainnya. Beban kerja yang tinggi tidak seimbang dengan kemampuan
terhadap personil Ditreskrimsus pada semester 2 (dua) tahun 2020, tingkat stres
terdapat hal yang perlu diteliti agar dapat memberikan gambaran yang jelas
1. Hasil kerja personel sering tidak dinilai baik oleh masyarakat dan pimpinan.
masyarakat.
5. Beban kerja yang tinggi tidak seimbang dengan kemampuan fisik personel
bahwa lingkungan kerja, beban kerja dan stress kerja adalah masalah utama yang
mempengaruhi kepuasan kerja personel, maka penelitian ini dibatasi hanya pada
10
masalah lingkungan kerja yang dilihat dari lingkungan kerja non fisik, beban kerja
yang dilihat dari penambahan pekerjaan di luar dari pekerjaan utama personel dan
penambahan pekerjaan dadakan, stress kerja yang dilihat dari penambahan beban
kerja dan pengaruhnya terhadap kepuasan kerja personel dengan subjek personel
Ditreskrimsus Polda Sumut serta sampel yang digunakan dalam penelitian ini
7. Apakah beban kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja melalui stres kerja
3. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh stres kerja terhadap kepuasan kerja
5. Untuk menguji dan menganalisis pengaruh beban kerja terhadap stres kerja
kepuasan kerja melalui stres kerja pada Personel Ditreskrimsus Polda Sumut.
1. Manfaat Teoritis
kerja, beban kerja, stres kerja dan kepuasan kerja sehingga dapat menambah
12
wawasan pengetahuan dalam hal lingkungan kerja, beban kerja, stres kerja
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini dapat menjadi sumbangan pemikiran sebagai masukan dan saran
Polda Sumut.
TINJAUAN PUSTAKA
Kepuasan kerja sebagai hasil keseluruhan dari derajat rasa suka atau tidak
sukanya tenaga kerja terhadap berbagai aspek dari pekerjaannya. Menurut (Tiffin
sikap dari karyawan terhahap pekerjaan itu sendiri, situasi kerja, kerjasama antara
seseorang baik yang bersifat positif maupun yang bersifat negatif tentang
pekerjaannya.
karyawan yang berhubungan dengan pekerjaannya, yang merasa senang atau tidak
jenis yaitu:
13
14
menikmati kepuasan kerja kombinasi dalam dan di luar pekerjaan ini akan
merasa puas apabila hasil kerja dan balas jasa dirasanya adil dan layak.
1. Turnover
(absen) tinggi. Mereka sering tidak hadir kerja dengan alasan yang tidak
3. Umur
Ada kecenderungan pegawai yang tua lebih merasa puas daripada pegawai
yang berumur relative muda.Hal ini diasumsikan bahwa pegawai yang tua
4. Tingkat pekerjaan
1. Faktor psikologis.
meliputi minat, kententraman dalam kerja, sikap terhadap kerja, bakat, dan
keterampilan.
2. Faktor sosial.
3. Faktor fisik.
4. Faktor finansial.
karyawan yang meliputi sistem dan besarnya gaji, jaminan sosial, macam-
terdiri dari:
1. Isi pekerjaan
Penampilan tugas atau atribut pekerjaan yang aktual dan sebagai kontrol
2. Supervisi
situasi dan kondisi kerja yang stabil, untuk memberikan kepuasan kepada
karyawan.
terhadap pekerjaannya.
Gaji adalah suatu jumlah yang diterima dan keadaan yang dirasakan dari
upah (gaji). Jika karyawan merasa bahwa gaji yang diperoleh mampu
6. Rekan Kerja
karyawan.
7. Kondisi Kerja
prasarana kerja yang memadai sesuai dengan sifat tugas yang harus
diselesaikannya.
sebagai berikut:
dilakukan dan sama dengan upah yang diterima oleh orang lain dalam
Yaitu sejauh mana rekan kerja secara teknis cakap dari secara sosial
setiap harinya. Lingkungan kerja yang kondusif memberikan rasa aman dan
dimana dia bekerja, maka karyawan tersebut akan merasa nyaman di tempat
Lingkungan kerja itu mencakup hubungan kerja yang terbentuk antara sesama
karyawan dan hubungan kerja antara bawahan dan atasan serta lingkungan fisik
(Soetjipto, 2010) mengemukakan bahwa lingkungan kerja adalah segala suatu hal
kerja nonfisik adalah semua keadaan yang terjadi berkaitan dengan hubungan
kerja, baik hubungan dengan atasan maupun dengan rekan kerja, ataupun
oleh pimpinan karena lingkungan kerja yang baik mempunyai pengaruh terhadap
bahwa secara garis besar, lingkungan kerja terdapat dua jenis yaitu :
karyawan.
untuk karyawan.
dalam arti terciptanya hubungan kerja yang harmonis antara karyawan dan
mencari uang saja, akan tetapi bekerja merupakan bentuk aktivitas yang
menjadi 2 (dua) yakni lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik :
Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang
Lingkungan kerja yang baik dapat memberikan rasa nyaman dan aman
Begitu pula sebaliknya lingkungan kerja yang buruk dapat memperhambat kinerja
keadaan tubuh manusia pada saat menerima atau melepaskan panas dari
tubuhnya.
Salah satu polusi yang cukup mengganggu adalah polusi suara, yang
Getaran mekanis artinya getaran yang ditimbulkan oleh alat mekanis, yang
Pemakaian sirkulasi udara dan pertukaran udara merupakan salah satu solusi
Tata warna merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari segi dekorasi. Hal
perasaan.
Musik yang nadanya lembut sesuai dengan suasana, waktu dan tempat dapat
tempat kerja. Musik yang tidak sesuai dengan tempat kerja justru akan
Dalam menjaga tempat dan kondisi lingkungan kerja tetap dalam keadaan
kerja; tidak saja aspek keamaan dari bahaya gangguan kriminal, tetapi lebih
26
Kerja).
konsentrasi pegawai.
27
kerja pada tingkat penerangan yang lebih tinggi adalah lebih besar untuk
Merupakan fakta yang tidak bisa diabaikan bahwa jika menghirup udara
6. Privasi
privasi itu kuat di pihak banyak orang. Privasi membatasi gangguan yang
rumit.
Jika ruang kerja merujuk pada besarnya ruangan per pegawai, pengaturan
merujuk pada jarak antara orang dan fasilitas. Pengaturan ruang kerja itu
Oleh karena itu, lokasi kerja karyawan juga memengaruhi informasi yang
ingin diketahui.
yang sempit dan membuat pegawai sulit bergerak dan akan menghasilkan
Menurut para pakar, musik yang nadanya lembut sesuai dengan suasana,
pegawai untuk bekerja. Oleh karena itu lagu-lagu perlu dipilih dengan
29
Guna menjaga tempat dan kondisi lingkungan kerja tetap dalam keadaan
1. Perlengkapan Kerja
3. Kondisi Kerja
4. Hubungan Personal
1. Suasana Kerja
Dalam hal bekerja diperlukan suasana yang nyaman dan sesuai standar
2. Hubungan Karyawan
Dalam sebuah perusahaan tentu dibutuhkan sebuah kerja sama tim baik
dalam bagian yang sama maupun antar sesama bagian. Dalam hal ini tentu
saja seorang karyawan harus memiliki hubungan yang baik dengan sesama
Dalam hal ini tentu saja hal berperan secara nyata terhadap aktivitas
kerja, pendingin ruangan serta fasilitas penunjang lainnya. Hal ini tentu
2014) menyimpulkan: “beban kerja merupakan suatu yang muncul dari interaksi
antara tuntutan tugas, lingkungan kerja dimana digunakan sebagai tempat kerja,
adalah besaran pekerjaan yang harus dipikul oleh suatu jabatan/unit organisasi dan
2009 bahwa beban kerja adalah besaran pekerjaan yang harus dipikul oleh suatu
waktu. Setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan dirinya
penyerasian antara kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan kerja sehingga
Sedangkan Menurut (Moekijat, 2010) beban kerja adalah volume dari hasil
kerja atau catatan tentang hasil pekerjaan yang dapat menunjukan volume yang
32
dihasilkan oleh sejumlah pegawai dalam suatu bagian tertentu. Jumlah pekerjaan
yang harus diselesaikan oleh sekelompok atau seseorang dalam waktu tertentu
atau beban kerja dapat dilihat pada sudut pandang obyektif dan subyektif. Secara
obyektif adalah keseluruhan waktu yang dipakai atau jumlah aktivitas yang
dilakukan. Sedangkan beban kerja secara subyektif adalah ukuran yang dipakai
dari tekanan pekerjaan dan kepuasan kerja. Beban kerja sebagai sumber
jabatan struktural.
(Cain, 2007) menjelaskan bahwa alasan yang sangat mendasar dalam mengukur
beban kerja adalah untuk mengkualifikasi biaya mental (mental cost) yang harus
sistem dan pekerja. Tujuan akhir dari langkah-langkah tersebut adalah untuk
33
1. Faktor eksternal beban kerja adalah beban kerja yang berasal dari
2. Faktor Internal beban kerja adalah faktor yang berasal dari dalamtubuh itu
faktor utama yang menentukan beban kerja adalah tuntutan tugas, usaha dan
performasi.
Argumentasi berkaitan dengan faktor ini adalah bahwa beban kerja dapat
diperhitungkan.
3. Performansi.
kegiatan yang harus diselesaikan oleh suatu unit organisasi atau pemegang jaatan
1. Beban waktu (time load), menunjukkan jumlah waktu yang tersedia dalam
2. Beban usaha mental (mental effort load), yang berarti banyaknya usaha
antara lain:
menyelesaikan pekerjaannya.
2. Kondisi Pekerjaan
cepat pada saat waktu kerja, serta mengatasi kejadian yang tak terduga
dasar).
4. Standar Pekerjaan
perasaan yang timbul mengenai beban kerja yang harus diselesaikan dalam
jalan pikiran dan kondisi fisik seseorang yang nantinya berpengaruh terhadap
pelaksanaan tugas-tugasnya.”
36
orang yang mengalami stres menjadi nervous dan menjadi kekuatiran kronis
sehingga mereka sering menjadi marah-marah, agresif, tidak dapat relaks, atau
Penyebab stres dapat berasal dari pekerjaan (on the job) dan luar pekerjaan
(off the job) (Davis, Keith, & Newstrom, 2017) mengemukakan sumber-sumber
kerja adalah :
menciptakan stres. Pada dasarnya faktor – faktor penyebab stres kerja adalah
1) Faktor Lingkungan
2) Faktor Organisasi
3) Faktor Individual
penyebab terjadinya stres. Stres terjadi akibat dari adanya tekananan (Stressor) di
Menurut (T. H. Handoko, 2015) adapun indikator stres kerja antara lain
sebagai berikut:
6. Ketidakjelasan peran
7. Frustasi
8. Konflik peran
1. Fisik.
2. Emosional.
3. Intelektual.
4. Interpersonal.
satu terhadap konsep yang lainnya dari masalah yang ingin diteliti. Kerangka
lebar tentang suatu topik yang akan dibahas. Kerangka ini didapat dari ilmu atau
39
teori yang dipakai sebagai landasan teori yang dipakai sebagai landasan teori yang
Kesan yang nyaman akan lingkungan kerja dapat mengurangi rasa kejenuhan
dan kebosanan dalam bekerja. Kenyamanan tersebut tentunya akan berdampak pada
ketidaknyamanan dari lingkungan kerja yang dialami oleh karyawan bisa berakibat
fatal yaitu menurunnya motivasi kerja karyawan itu sendiri dan menghasilkan
bekerja.
adalah semua kedaan berbentuk fisik yang terdapat disekitar tempat kerja yang
berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan maupun dengan
Fakhri, 2015) dan (Sitinjak, 2018) menyimpulkan bahwa beban kerja berpengaruh
Apabila seseorang memikul beban pekerjaan yang terlalu berat dan merasa
terhadap pekerjaannya. Beban kerja yang terlalu berat yang disebabkan semakin
ketatnya persaingan akan membuat karyawan lebih cepat mengalami stress dan
40
dari pembagian dari beban kerja harus disesuaikan dengan kemampuan atau
2015)
yang muncul dari interaksi antara tuntutan tugas, lingkungan kerja dimana
digunakan sebagai tempat kerja, ketrampilan perilaku dan persepsi dari pekerjaan.
Berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh (Yo, 2015) dan
kepuasan kerja.
kerja sebagai suatu keadaan yang menekan diri dan jiwa seseorang diluar batas
Semakin rendah stress kerja yang dirasakan oleh karyawan maka semakin
tinggi tingkat kepuasan kerja yang dirasakan karyawan. Hal ini meunjukkan
bahwa stress kerja perlu ditekan untuk meningkatkan kepuasan kerja yang
Sary, 2019) dan (Astika & Yasa, 2018) menyimpulkan bahwa stress kerja
setiap harinya. Lingkungan kerja yang kondusif memberikan rasa aman dan
dimana dia bekerja, maka karyawan tersebut akan merasa nyaman di tempat
Apabila interaksi dengan lingkungan dapat berjalan sangat baik maka akan
mengurangi tingkat stres yang dialami para karyawan, disamping itu lingkungan
kerja yang sangat baik akan mengurangi keletihan dan kejenuhan dalam bekerja.
Lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif akan sangat berpengaruh terhadap
tingkat stres para karyawan, begitu juga sebaliknya apabila lingkungan kerja tidak
kondusif dan tidak baik maka akan sangat berdampak pada tingginya tingkat stres
kerja karyawan.
diselesaikan oleh suatu unit organisasi atau pemegang jabatan dalam jangka waktu
tertentu. Apabila seseorang memikul beban pekerjaan yang terlalu berat dan
merasa tertekan maka besar kemungkinan orang tersebut akan merasakan stres
42
terhadap pekerjaannya. Beban kerja yang terlalu berat yang disebabkan semakin
ketatnya persaingan akan membuat karyawan lebih cepat mengalami stress dan
Stres Kerja
oleh suatu kondisi lingkungan kerja yang baik. Suatu kondisi lingkungan kerja
secara optimal, sehat, aman, dan nyaman. Sedangkan lingkungan kerja yang tidak
baik dapat memberikan akibat yang dalam jangka panjang terus terasa, seperti
banyaknya tenaga yang dibutuhkan dan rancangan kerja yang tidak efisien, serta
puas.
Kerja
Beban kerja adalah sebuah proses yang dilakukan oleh seseorang dalam
dilaksanakan dalam keadaan normal dalam suatu jangka waktu tertentu. Apabila
seseorang memikul beban pekerjaan yang terlalu berat dan merasa tertekan maka
besar kemungkinan orang tersebut akan merasakan stress kerja sehingga karyawan
kerangka konseptual agar dapat lebih jelas pengaruh dari setiap variabel bebas
Lingkungan
Kerja
Beban Kerja
Mediasi kerja
3 Sitinjak Pengaruh Hasil penelitian ini menunjukkan
(2018) Lingkungan Kerja bahwa variabel lingkungan kerja
Terhadap berpengaruh signifikan terhadap
Kepuasan Kerja Kepuasan Kerja Karyawan (Studi
Karyawan (Studi pada Karyawan PT. Mitra Pinasthika
pada Karyawan PT. Mustika Rent Tangerang Selatan)
Mitra Pinasthika
Mustika Rent
Tangerang
Selatan).
4 Wibowo Pengaruh Berdasarkan hasil analisis data dan
(2014) Lingkungan Kerja pembahasan yang telah dikemukakan
Terhadap sebelumnya, maka dalam penelitian
Kepuasan Kerja ini dapat diambil kesimpulan adalah
Karyawan (Studi terdapat pengaruh signifikan
Pada Karyawan Lingkungan Kerja Terhadap
PT.Telekomunikasi Kepuasan Kerja Karyawan (Studi
Indonesia Tbk. Pada Karyawan PT.Telekomunikasi
Kandatel Malang) Indonesia Tbk. Kandatel Malang).
tertentu yang telah terjadi. Hipotesis menurut (Sugiyono, 2018) adalah jawaban
hipotesis perlu diuji terlebih dahulu melalui analisis data. Berdasarkan batasan
dan rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka hipotesis dalam
Polda Sumut.
Polda Sumut.
7. Beban kerja berpengaruh terhadap kepuasan kerja melalui stres kerja pada
METODE PENELITIAN
variabel penelitian dan hipotesis pengujian. Penelitian ini termasuk dalam kategori
(Sugiyono, 2018) penelitian kausal adalah penelitian yang ingin melihat apakah
variabel yang lain yang menjadi variabel terikat. Menurut (Sugiyono, 2018)
Juni 2021. Untuk rincian pelaksanaan penelitiandapat di liat pada tabel berikut :
46
47
3.3.1 Populasi
generalisasi yang terdiri dari, objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan
karekteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
3.3.2 Sampel
karakteristik oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak
keterbatasan dana, tenaga, dan waktu maka peneliti dapat menggunakan sampel
yang diambil dari populasi itu. Adapun untuk penentuan jumlah/ukuran sampel
membatasi sampel pada penelitian ini hanya pada sebagian personel kepolisisan
𝑁
𝑛=
1 + 𝑁(𝑀)2
𝑛= 227
= 69
1 + 227(0. 1)2
Dimana :
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
maksimum 10%.
saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai
(Sugiyono, 2018) adalah penentuan konstrak atau sifat yang akan dipelajari
sehingga menjadi variable yang dapat diukur. Adapun yang menjadi defenisi
operasional dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabe di bawah ini :
1. Kepuasan kerja
senang, diperlakukan adil, diakui dan diperhatikan oleh atasan, dihargai, merasa
No Indikator No item
1 Kepuasan kerja dengan pekerjaan itu sendiri 1,2
2 Kepuasan dengan promosi 3,4
3 Kepuasan dengan sikap atasan 5,6
4 Kepuasan dengan rekan kerja 7,8
Sumber: (Robbins, 2010)
Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja
diembankan.
3. Beban Kerja(X2)
Beban kerja adalah suatu yang muncul dari interaksi antara tuntutan tugas,
No Indikator No Item
1 Beban waktu (time load) 1,2
2 Beban usaha mental (mental effort load) 3,4
3 Beban tekanan psikologis (psychologis stress 5,6
load)
Sumber: (Tarwaka, 2014)
Stres adalah suatu keadaan yang menekan diri dan jiwa seseorang diluar batas
kemampuannya, sehingga jika terus dibiarkan tanpa ada solusi maka ini akan
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu data
yang diperoleh dan harus diolah kembali, yaitu kuesioner. Dalam melakukan
secara tertulis pada seseorang atau sekumpulan orang untuk mendapatkan jawaban
Skala yang dipakai dalam penyusunan adalah skala likert. Skala likert
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok
uji validitas dan uji reliabilitas. Dalam pengujian validitas dan reabilitas peneliti
Variance Extracted (AVE). Rule of thumb yang digunakan dalam uji validitas
konvergen adalah nilai loading factor > 0,5 serta nilai AVE > 0,5 (Ghozali &
Latan, 2015). Hasil AVE disajikan pada Tabel 3.5. dan hasil outer loading pada
lebih besar dari 0,5. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel atau konstruk
Berdasarkan tabel 3.9 di atas diketahui bahwa nilai outer loading pada
setiap indikator adalah lebih dari 0,5. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel
menunjukkan akurasi, konsistensi, dan ketepatan suatu alat ukur dalam melakukan
pengukuran. Uji reliabilitas dalam PLS dapat mennggunakan dua metode yaitu
untuk nilai composite reliability lebih besar dari 0,6 serta nilai cronbach's alpha
lebih besar dari 0,6. Dengan pengukuran tersebut apabila nilai yang dicapai
adalah > 0,60 maka dapat dikatakan bahwa konstruk tersebut memiliki reliabilitas
yang tinggi. Hasil uji reabilitas kedua metode dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Cronbach's Composite
Variabel / Konstruk Hasil Uji
Alpha Reliability
Lingkungan kerja (X1) 0.889 0,60 Reliabel
Beban kerja (X2) 0.893 0,60 Reliabel
Stres jerha (Z) 0.841 0,60 Reliabel
Kepuasan kerja (Y) 0.910 0,60 Reliabel
(Sumber : Data Diolah, 2020)
Berdasarkan sajian data pada tabel 3.10 di atas dapat diketahui bahwa
reliability > 0,60. Berdasarkan hasil yang diperoleh tersebut, dapat dinyatakan
(PLSSEM) yang bertujuan untuk melakukan analisis jalur (path) dengan variabel
laten. Analisis ini sering disebut sebagai generasi kedua dari analisis multivariate
(Ghozali & Latari, 2015) Analisis persamaan 57tatistic57 (SEM) berbasis varian
melakukan prediksi. Yang mana dalam melakukan prediksi tersebut adalah untuk
memprediksi hubungan antar konstruk, selain itu untuk membantu peneliti dan
yang menghubungkan antar variabel laten) dan outer model (model pengukuran
adalah residual variance dari variabel dari variabel dependen (kedua variabel laten
didasarkan banyak asumsi dan data tidak harus berdistribusi normal multivariate
(58tatistic dengan skala kategori, ordinal, interval sampai ratio dapat digunakan
pada model yang sama). Pengujian model 58tatistic58 dalam PLS dilakukan
dengan bantuan software Smart PLS ver. 3 for Windows. Berikut adalah model
Lingkungan
Kerja
Beban Kerja
validity); (b) realibilitas dan validitas konstruk (construct reliability and validity);
58tatistic58 (inner model), yakni (a) koefisien determinasi (r-square); (b) f-square;
dan (c) pengujian hipotesis (Hair, Hult, Ringel, & Sartsedt, 2014). Estimasi
59
parameter yang didapat dengan (Partial Least Square) PLS dapat dikategorikan
sebagai berikut: kategori pertama, adalah weight estimate yang digunakan untuk
(path estimate) yang menghubungkan variabel laten dan antar variabel laten dan
blok indikatornya (loading). Kategori ketiga adalah berkaitan dengan means dan
lokasi parameter (nilai konstanta regresi) untuk statistic dan variabel laten. Untuk
proses literasi tiga tahap dan dalam setiap tahapnya menghasilkan estimasi yaitu
sebagai berikut:
yang digunakan layak untuk dijadikan pengukuran (valid dan 59tatisti). Dalam
analisa model ini menspesifikasi hubungan antar variabel laten dengan 59tatistic-
item score/component score dengan construct score, yang dapat dilihat dari
individual dikatakan tinggi jika berkorelasi > 0,7 dengan konstruk yang ingin
diukur, sedangkan menurut Chin yang dikutip oleh Imam Ghozali, nilai outer
yang dapat dilihat pada view latent variable coefficient. Untuk mengevaluasi
composite reliability terdapat dua alat ukur yaitu internal consistency dan
adalah > 0,70 maka dapat dikatakan bahwa konstruk tersebut memiliki
antara variabel laten berdasarkan pada substantive theory. Analisa inner model
61
Stone-Geisser Q-square test untuk predictive dan uji t serta signifikansi dari
(Partial Least Square) PLS dimulai dengan cara melihat R-square untuk setiap
interpretasi pada regresi. Perubahan nilai R-square dapat digunakan untuk menilai
apakah memiliki pengaruh yang substantive. Selain melihat nilai R-square, pada
model (Partial Least Square) PLS juga dievaluasi dengan melihat nilai Q-square
nilai observasi dihasilkan oleh model dan estimasi parameter. Nilai Q-square lebih
Dalam pengujian hipotesis dapat dilihat dari nilai t-statistik dan nilai
maka untuk alpha 5% nilai t-statistik yang digunakan adalah 1,96. Sehingga
BAB 4
Dalam penelitian ini penulis mengola data angket dalam bentuk data yang
terdiri dari 6 pernyataan untuk variable lingkungan kerja (X1), 6 pernyataan untuk
variable beban kerja (X2), 14 pernyataan untuk variabel stress kerja (Z) dan 8
pernyataan untuk variabel kepuasan kerja (Y). Angket yang disebarkan ini
menggunakan skala likert berbentuk tabel ceklis. Dari 69 angket yang di sebar
kepada responden tetapi tidak seluruhnya balik kepada peneliti, dimana jumlah
Pernyataan BOBOT
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Kurang Setuju 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
Sumber: (Sugiyono, 2018)
Dengan demikian untuk setiap responden yang menjawab angket penelitian, maka
skor tertinggi diberikan beban nilai 5 dan skor terendah diberikan nilai 1.
63
Dari tabel 4.1 dapat dilihat gambaran tentang jenis kelamin dan usia. Jika
dilihat dari jenis kelamin responden pria lebih banyak dari wanita yaitu pria 57
responden (89,06%). Dari tingkat jenjang usia, mayoritas para responden tamatan
Jawaban (Y)
Sangat
Sangat Kurang Tidak
No. Setuju Tidak Jumlah
Setuju Setuju Setuju
Setuju
F % F % F % F % F % F %
1 15 23,4 34 53,1 12 18,8 1 1,6 2 3,1 64 100%
2 14 21,9 35 54,7 9 14,1 5 7,8 1 1,6 64 100%
3 14 21,9 41 64,1 6 9,4 2 3,1 1 1,6 64 100%
4 17 26,6 33 51,6 11 17,2 2 3,1 1 1,6 64 100%
5 21 32,8 34 53,1 7 10.9 0 0 2 3,1 64 100%
6 27 42.2 21 32,8 9 14,1 6 9,4 1 1,6 64 100%
7 20 31,3 28 43,8 13 20,3 2 3,1 1 1,6 64 100%
8 16 25,0 38 59,4 8 12,5 1 1,6 1 1,6 64 100%
Sumber : Data Diolah 2021
2. Jawaban responden tentang hasil kerja direspon baik oleh atasan dan rekan
orang 64,1%.
65
34 orang 53,1%.
27 orang 42,2%.
59,4%.
39,1%.
sehingga dapat bekerja lebih baik lagi mayoritas responden menjawab setuju
Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Sumut sudah cukup lengkap dan
orang 51,3%.
Jawaban (X2)
Sangat
Sangat Kurang Tidak
No. Setuju Tidak Jumlah
Setuju Setuju Setuju
Setuju
F % F % F % F % F % F %
1 18 28,1 30 46,9 13 20,3 1 1,6 2 3,1 64 100%
2 15 23,4 38 59,4 7 10,9 3 4,7 1 1,6 64 100%
3 19 29,7 28 43,8 14 21,9 2 3,1 1 1,6 64 100%
4 19 29,7 35 54,7 6 9,4 2 3,1 2 3,1 64 100%
5 12 18,8 36 56,3 12 18,8 23 4,7 1 1,6 64 100%
6 18 28,1 33 51,6 10 15,6 2 3,1 1 1,6 64 100%
Sumber : Data Diolah 2021
3. Jawaban responden tentang personel lelah mental jika banyak pekerjaan yang
56,3%.
51,6%.
Jawaban (Z)
Sangat
Sangat Kurang Tidak
No. Setuju Tidak Jumlah
Setuju Setuju Setuju
Setuju
F % F % F % F % F % F %
1 18 28,1 33 51,6 10 15,6 2 3,1 1 1,6 64 100%
2 23 35,9 26 40,6 9 14,1 5 7,8 1 1,6 64 100%
3 14 21,9 41 64,1 6 9,4 2 3,1 1 1,6 64 100%
4 17 26,6 33 51,6 11 17,2 2 3,1 1 1,6 64 100%
5 21 32,8 34 53,1 7 10,9 0 0 2 3,1 64 100%
6 15 23,4 34 53,1 12 18,8 1 1,6 2 3,1 64 100%
7 47 73,4 17 26,6 0 0 0 0 0 0 64 100%
8 41 64,1 23 35,9 0 0 0 0 0 0 64 100%
9 44 68,8 20 31,3 0 0 0 0 0 0 64 100%
10 42 65,6 22 34,4 0 0 0 0 0 0 64 100%
11 45 70,3 19 29,7 0 0 0 0 0 0 64 100%
12 48 75,0 16 25,0 0 0 0 0 0 0 64 100%
13 36 56,3 27 42,2 1 1,6 0 0 0 0 64 100%
14 25 39,1 39 60,9 0 0 0 0 0 0 64 100%
Sumber : Data Diolah 2021
1. Jawaban responden tentang beban kerja yang terima personel sesuai dengan
51,6%.
7. Jawaban responden tentang iklim kerja yang kurang baik dalam melakukan
73,4%.
8. Jawaban responden tentang masih kurangnya kerja sama antar personel dalam
64,1%.
70
44 orang 68,8%.
10. Jawaban responden tentang wewenang dan tanggung jawab setiap personel
orang 65,6%.
12. Jawaban responden tentang personel merasa keberatan dengan peraturan yang
orang 75,0%.
56,3%.
yang dapat dijelaskan oleh variabel yang mempengaruhinya (eksogen) ini berguna
moderat (sedang) dan 0,25 mengindikasikan bahwa model tersebut adalah lemah
dengan menggunakan program smartPLS 3.0, diperoleh nilai R-Square yang dapat
Dari tabel 4.7 di atas diketahui bahwa pengaruh X1, X2 dan Z terhadap Y
dijelaskan oleh variasi nilai X dan Z sebesar 94,7% atau dengan kata lain bahwa
model tersebut adalah substansial (baik), dan 5,3% dipengaruhi oleh variabel lain.
langsung dan pengaruh tidak langsung. Berdasarkan pengolahan data yang telah
dilakukan dengan menggunakan program smartPLS 3.0, gambar hasil uji hipotesis
pengaruh langsung dan tidak langsung dapat dilihat pada gambar path coefficient
Gambar 4.1
Path Coefficient
Hasil uji hipotesis pengaruh langsung dapat dilihat pada tabel path
jalur sebesar 0,399. Ini menunjukkan bahwa jika semakin baik lingkungan
kerja, maka semakin tinggi kepuasan kerja pada personel kepolisian pada
tersebut mempunyai nilai probabilitas (p-values) sebesar 0,000 < 0,05, berarti
sebesar 0,240. Ini menunjukkan bahwa jika semakin baik lingkungan kerja,
maka semakin rendah stres kerja pada personel kepolisian pada Direktorat
sebesar -0,224. Ini menunjukkan bahwa jika semakin rendah beban kerja
yang diberikan, maka semakin tinggi kepuasan kerja pada personel kepolisian
0,05, berarti beban kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja pada
sebesar 0,699. Ini menunjukkan bahwa jika semakin rendah beban kerja yang
74
diberikan, maka semakin rendah ringkat stres kerja pada personel kepolisian
0,05, berarti beban kerja berpengaruh signifikan terhadap stres kerja pada
sebesar 0,828. Ini menunjukkan bahwa jika semakin rendah stres kerja yang
0,000 < 0,05, berarti stres kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
probabilitas (p-values) sebesar 0,015 < 0,05, berarti dapat disimpulkan bahwa
75
probabilitas (p-values) sebesar 0,000 < 0,05, berarti dapat disimpulkan bahwa
4.2 Pembahasan
Hasil temuan dalam penelitian ini adalah mengenai hasil temuan penelitian
ini terhadap kesesuaian teori, pendapat maupun penelitian terdahulu yang telah
dilakukan untuk mengatasi hal-hal tersebut. Berikut ini ada tiga bagian utama
yang akan dibahas dalam analisis hasil temuan penelitian ini, yaitu sebagai
berikut:
jalur sebesar 0,399. Nilai probabilitas yang didapatkan adalah sebesar 0,000 <
0,05, dengan nilai thitung sebesar 6,701, dan nilai ttabel 1.96, dengan demikian
thitung lebih besar dari ttabel (6,701>1.96) sehingga H0 ditolak (Ha diterima). Hal ini
Daerah Sumatera Utara, dimana keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan
sesama rekan kerja, ataupun hubungan dengan atasan maka akan menciptakan
Sumatera Utara dapat dikatagorikan sudah baik hal ini dapat dilihat dari hasil
angket yang telah disebarkan kepada Personel Kepolisian Daerah Sumatera Utara
rata-rata menjawab setuju hal ini menunjukkan bahwa suasana kerja personel
dapat dikatorikan sudah harmonis hal ini dapat dilihat dari hasil angket yang telah
hubungan antar personel dan hubungan dengan pimpinan terjalin dengan baik
Utara dapat dikatorikan baik hal ini dapat dilihat dari hasil angket yang telah
yang sesuai dengan aturan sehingga personel merasa puas atas apa yang
diperolehnya.
Kesan yang nyaman akan lingkungan kerja dapat mengurangi rasa kejenuhan
dan kebosanan dalam bekerja. Kenyamanan tersebut tentunya akan berdampak pada
ketidaknyamanan dari lingkungan kerja yang dialami oleh personel bisa berakibat
fatal yaitu menurunnya motivasi kerja personel itu sendiri dan menghasilkan
bekerja.
adalah semua kedaan berbentuk fisik yang terdapat disekitar tempat kerja yang
berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan maupun dengan
dolakukan oleh (Aruan & Fakhri, 2015) dan (Sitinjak, 2018) menyimpulkan
jalur sebesar -0,224. Nilai probabilitas yang didapatkan adalah sebesar 0,003 <
0,05, dengan nilai thitung sebesar 2,984, dan nilai ttabel 1.96, dengan demikian
78
thitung lebih besar dari ttabel (2,984>1.96) sehingga H0 ditolak (Ha diterima). Hal ini
berarti beban kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja pada Personel
kerja personel akan semkin meningkat dimana dengan penambahan beban kerja
kerjanya dengan baik sehingga kinerja personel tersebut akan semakin tinggi,
dengan semakin tingginya kinerja personel maka kepuasan kerja personel akan
semakin meningkat. Beban kerja adalah suatu kompetisi dari suatu sumber mental
yang terbatas. Salah satu penyebab menurunnya performa dari beban kerja adalah
keharusan untuk mengambil dua atau lebih tugas-tugas yang harus dikerjakan
seacara bersamaan.
Daerah Sumatera Utara sudah cukup efetif dimana rata-rata responden menjawab
setuju dari angket yang telah disebar hal ini menunjukkan bahwa dalam
Sumatera Utara sudah cukup efetif dimana rata-rata responden menjawab setuju
dari angket yang telah disebar dimana dalam hal peningkayan mental personel,
Utara sudah cukup rendah dimana dalam hal pemberikan tugas sesuai dengan
Apabila seseorang memikul beban pekerjaan yang terlalu berat dan merasa
terhadap pekerjaannya. Beban kerja yang terlalu berat yang disebabkan semakin
ketatnya persaingan akan membuat karyawan lebih cepat mengalami stress dan
dari pembagian dari beban kerja harus disesuaikan dengan kemampuan atau
2015)
yang muncul dari interaksi antara tuntutan tugas, lingkungan kerja dimana
digunakan sebagai tempat kerja, ketrampilan perilaku dan persepsi dari pekerjaan.
Hasil penelitia ini sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan
oleh (Yo, 2015) dan (Wijaya, 2018) menyimpilkan bahwa beban kerja
jalur sebesar 0,828. Nilai probabilitas yang didapatkan adalah sebesar 0,000 <
0,05, dengan nilai thitung sebesar 10,798, dan nilai ttabel 1.96, dengan demikian
80
thitung lebih besar dari ttabel (10,798>1.96) sehingga H0 ditolak (Ha diterima). Hal
ini berarti stres kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja pada
personel Kepolisian Daerah Sumatera Utara maka personel maka semangat kerja
personel akan semakin tinggi, dengan demikian maka kepuasan kerja akan
semakin tinggi dan sebaliknya dengan tingkat stress personel yang tinggi maka
semangat kerja personel tersebut akan semakin rendah sehingga kepuasan kerja
akan rendah.
Sumatera Utara, beban kerja yang diberikan kepada personel telah sesuai dengan
kemampuan dengan personel masing-masing hal ini dapat dilihat dari hasil angket
Kemudian pada tekanan dan atau desakan waktu dimana pada Personel
akan diburu oleh waktu yang telah ditentukan, hal ini dapat dilihat dari hasil
dan tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, hal ini dapat dilihat dari hasil
dengan yang diinginkan, hal ini dapat dilihat dari hasil angket yang telah di
tingkat stress personel tersebut akan semakin redah dengan demikian personel
akan merasa puas atas pemberian wewenang kepada personel yang sesuai dengan
kemampuan personel, hal ini dapat dilihat dari hasil angket yang telah di sebarkan
telaksana dengan baik akan tetapi seringnya terjadi berbagai bentuk perubahan
dalam lingkungan kerja personel tersebut, hal ini dapat dilihat dari hasil angket
Semakin rendah stress kerja yang dirasakan oleh karyawan maka semakin
tinggi tingkat kepuasan kerja yang dirasakan karyawan. Hal ini meunjukkan
bahwa stress kerja perlu ditekan untuk meningkatkan kepuasan kerja yang
kerja sebagai suatu keadaan yang menekan diri dan jiwa seseorang diluar batas
pelaksanaan tugas-tugasnya.”
dilakukan oleh (Yusnaini & Sary, 2019) dan (Astika & Yasa, 2018)
kerja.
berpengaruh signifikan terhadap stres kerja yang dinilai dengan koefisien jalur
sebesar 0,240. Nilai probabilitas yang didapatkan adalah sebesar 0,011 < 0,05,
dengan nilai thitung sebesar 2,554, dan nilai ttabel 1.96, dengan demikian thitung
lebih besar dari ttabel (2,554 >1.96) sehingga H0 ditolak (Ha diterima). Hal ini
Hal ini menujukkan bahwa dengan semakin baik lingkungan kerja, maka
sehingga stress kerja Personel Kepolisian Daerah Sumatera Utara akan semakin
rendah, dimana keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja
kerja, ataupun hubungan dengan atasan maka akan menciptakan perasaan senang
setiap harinya. Lingkungan kerja yang kondusif memberikan rasa aman dan
dia bekerja, maka personel tersebut akan merasa nyaman di tempat kerjanya,
Apabila interaksi dengan lingkungan dapat berjalan sangat baik maka akan
mengurangi tingkat stres yang dialami para personel, disamping itu lingkungan
kerja yang sangat baik akan mengurangi keletihan dan kejenuhan dalam bekerja.
Lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif akan sangat berpengaruh terhadap
stres para personel, begitu juga sebaliknya apabila lingkungan kerja tidak
kondusif dan tidak baik maka akan sangat berdampak pada tingginya tingkat stres
kerja personel.
84
dilakukan oleh (Lahat & Santosa, 2018) menyimpulkan bahwa lingkungan kerja
berpengaruh signifikan terhadap stres kerja yang dinilai dengan koefisien jalur
sebesar 0,699. Nilai probabilitas yang didapatkan adalah sebesar 0,000 < 0,05,
dengan nilai thitung sebesar 7,303, dan nilai ttabel 1.96, dengan demikian thitung
lebih besar dari ttabel (7,303 >1.96) sehingga H0 ditolak (Ha diterima). Hal ini
berarti beban kerja berpengaruh signifikan terhadap stress kerja pada Personel
Daerah Sumatera Utara maka tingkat stress personel akan semakin rendah dan
diselesaikan oleh suatu unit organisasi atau pemegang jabatan dalam jangka waktu
tertentu. Apabila seseorang memikul beban pekerjaan yang terlalu berat dan
merasa tertekan maka besar kemungkinan orang tersebut akan merasakan stres
terhadap pekerjaannya. Beban kerja yang terlalu berat yang disebabkan semakin
85
ketatnya persaingan akan membuat karyawan lebih cepat mengalami stress dan
Menurut (Moekijat, 2010) beban kerja adalah volume dari hasil kerja atau
catatan tentang hasil pekerjaan yang dapat menunjukan volume yang dihasilkan
oleh sejumlah pegawai dalam suatu bagian tertentu. Jumlah pekerjaan yang harus
diselesaikan oleh sekelompok atau seseorang dalam waktu tertentu atau beban
kerja dapat dilihat pada sudut pandang obyektif dan subyektif. Secara obyektif
adalah keseluruhan waktu yang dipakai atau jumlah aktivitas yang dilakukan.
Sedangkan beban kerja secara subyektif adalah ukuran yang dipakai seseorang
terhadap pernyataan tentang perasaan kelebihan beban kerja, ukuran dari tekanan
Hal penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian terdahulu yang dilakukan
Stres Kerja
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja melalui stres kerja yang dinilai
dengan koefisien jalur sebesar 0,198. Nilai probabilitas yang didapatkan adalah
sebesar 0,015 < 0,05, dengan nilai thitung sebesar 2,449, dan nilai ttabel 1.96, dengan
demikian thitung lebih besar dari ttabel (2,449 >1.96) sehingga H0 ditolak (Ha
86
kepuasan kerja melalui stress kerja pada Personel Kepolisian Daerah Sumatera
Utara.
Hal ini menujukkan bahwa dengan semakin baik lingkungan kerja, maka
sehingga stress kerja Personel Kepolisian Daerah Sumatera Utara akan semakin
rendah, dimana keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja
kerja, ataupun hubungan dengan atasan maka akan menciptakan perasaan senang
setiap harinya. Lingkungan kerja yang kondusif memberikan rasa aman dan
dimana dia bekerja, maka karyawan tersebut akan merasa nyaman di tempat
Lingkungan kerja itu mencakup hubungan kerja yang terbentuk antara sesama
karyawan dan hubungan kerja antara bawahan dan atasan serta lingkungan fisik
suatu hal atau unsur-unsur yang dapat mempengaruhi secara langsung maupun
87
dampak baik atau buruk terhadap kinerja dan kepuasan kerja karyawan
Kerja
berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja melalui stres kerja yang dinilai
dengan koefisien jalur sebesar 0,579. Nilai probabilitas yang didapatkan adalah
sebesar 0,000 < 0,05, dengan nilai thitung sebesar 6,434, dan nilai ttabel 1.96, dengan
demikian thitung lebih besar dari ttabel (6,434 >1.96) sehingga H0 ditolak (Ha
diterima). Hal ini berarti beban kerja berpengaruh signifikan terhadap kepuasan
kerja melalui stress kerja pada Personel Kepolisian Daerah Sumatera Utara.
kemampuan kerja Personel Kepolisian Daerah Sumatera Utara maka tingkat strees
personel akan semakin rendah dimana dengan penambahan beban kerja personel
dengan baik sehingga kinerja personel tersebut akan semakin tinggi, dengan
semakin tingginya kinerja personel maka kepuasan kerja personel akan semakin
meningkat.
2014) menyimpulkan: “beban kerja merupakan suatu yang muncul dari interaksi
88
antara tuntutan tugas, lingkungan kerja dimana digunakan sebagai tempat kerja,
2009 bahwa beban kerja adalah besaran pekerjaan yang harus dipikul oleh suatu
waktu. Setiap pekerja dapat bekerja secara sehat tanpa membahayakan dirinya
penyerasian antara kapasitas kerja, beban kerja dan lingkungan kerja sehingga
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Lingkungan Kerja Dan Beban Kerja, terhadap Kepuasan Kerja Melalui Stres
Kerja Pada Personel Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Studi Pada Direktorat
5. Secara langsung beban kerja berpengaruh signifikan terhadap stress kerja pada
kepuasan kerja melalui stress kerja pada Personel Kepolisian Daerah Sumatera
Utara.
kerja melalui stress kerja pada Personel Kepolisian Daerah Sumatera Utara.
89
90
5.2 Saran
terhadap masyarakat.
2. Dalam penambahan beban kerja terhadap personel, agar diikuti dengan test
Davis, Keith, J. W., & Newstrom. (2017). Perilaku Dalam Organisasi. Jakarta:
Erlangga.
Fitrianasari, D., Nimran, U., & Utami, H. N. (2017). Pengaruh Kompensasi Dan
Kepuasan Kerja Terhadap Organizational Citizenship Behavior (Ocb) Dan
Kinerja Karyawan. Jurnal Profit, 7(1), 13–23.
Ghozali, I., & Latari, H. (2015). Konsep, Teknik, Aplikasi Menggunakan Smart
PLS 3.0 Untuk Penelitian Empiris. Semarang: BP Undip.
Hair, J., Hult, G., Ringel, C., & Sartsedt, M. (2014). A Primier On Partial Least
Squares Structural Equation Modeling (PLS-SEM). America: Sage
Publication Inc.
91
92
Jerry, L. M., Tjoe, T. F., & Naga. (2012). Analisis Pengaruh Lingkungan Kerja
dan Pemberian Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan CV. Mum
Indonesia. Binus Business Review, 3(1), 573–586.
Jufrizen, J., Sari, M., Nasution, M. I., Akrim, A., & Fahmi, I. (2019). Spiritual
Leadership And Workplace Spirituality: The Role Of Organizational
Commitment. Proceeding Of The 1st International Conference On
Economics Managemnet Accounting And Business (ICEMAB), 1–7.
Juliandi, A., Irfan, I., & Manurung, S. (2015). Metodelogi Penelitian Bisnis
Konsep dan Aplikasi. Medan: UMSU PRESS.
Lahat, M. A., & Santosa, J. (2018). Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Steress
Kerja Karyawan Pada PT. Pandu Siwi Sentosa Jakarta. Aktiva- Jurnal
Penelitian Ekonomi Dan Bisnis, 2(2), 31–40.
Pangarso, A., & Ramadhyanti, V. (2015). Pengaruh Lingkungan Kerja Non Fisik
Terhadap Kepuasan Kerja Dosen Tetap Studi Pada Fakultas Komunikasi dan
Bisnis Universitas Telkom Bandung. Kinerja, 19(1), 172–191.
Sudaryono, Y., Agus, A., & Nunung, A. S. (2018). Manajemen Sumber Daya
Manusia Kompensasi Tidak Langsung dan Lingkungan Kerja Fisik.
Yogyakarta: Andi.
Yusnaini, E., & Sary, F. P. (2019). Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kepuasan
Kerja Pada Karyawan Dinas Kopersai dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat.
E-Prosiding Of Management, 6(1), 468–476.
KUESIONER PENELITIAN
B. Identitas Responden
No. Responden :
S2
1
2
No Pernyataan SS S KS TS STS
Kepuasan kerja dengan pekerjaan itu sendiri
1 Saya merasa puas atas hasil kerja saya
2 Hasil kerja saya direspon baik oleh
atasan saya dan rekan kerja
Kepuasan dengan promosi
3 Instansi yang menyediakan promosi atau
pengembangan karir yang jelas kepada
saya akan mendorong semangat personel
dalam bekerja
4 Saya merasa nyaman bekerja disini
karena banyaknya peluang untuk maju
atau mengembangkan karir
Kepuasan dengan sikap atasan
5 Komendan saya yang berwibawa
menciptakan kesan tersendiri kepada
anggotanya
6 Sikap komendan saya yang ramah dapat
mencairkan suasana ruangan kerja
Kepuasan dengan rekan kerja
7 Rekan kerja saya menyenangkan
8 Saya merasa senang dengan
kondisi lingkungan kerja yang
sekarang
3
No Pernyataan SS S KS TS STS
Suasana Kerja
1 Suasana ditempat kerja terasa
harmonis dan menyenangkan
2 Suasana lingkungan kerja sangat
mendukung sehingga saya dapat
bekerja lebih baik lagi
Hubungan Kerja
3 Hubungan antara sesama rekan kerja
membantu saya dalam bekerja dan
menjalankan tugas-tugas
dilingkungan kerja
4 saya beradaptasi dalam kegiatan
kelompok untuk menyelesaikan
pekerjaan yang belum terselesaikan
Tersedianya fasilitas bagi karyawan
5 Fasilitas peralatan kantor yang
disediakan oleh Direktorat Reserse
Kriminal Khusus Polda Sumut
sudah cukup lengkap dan memadai
6 Personel Direktorat Reserse
Kriminal Khusus Polda Sumut di
berikan perlengkapan yang memadai
dalam melakukan pekerjaan saat
keluar
4
5 4 3 5 5 4
4 5 4 4 4 5
3 4 3 3 3 4
4 4 4 4 4 4
1 1 2 1 1 1
5 4 4 5 4 4
5 5 5 5 5 5
4 4 4 5 5 5
5 4 3 4 4 5
3 4 5 3 3 3
4 5 4 5 5 5
4 3 3 3 3 4
3 3 5 5 4 4
4 5 5 4 5 5
5 4 4 5 4 5
3 5 4 3 4 4
5 4 4 4 4 4
4 4 5 5 4 5
3 1 2 5 3 2
3 3 4 4 4 3
2 3 2 2 2 2
4 4 3 4 4 4
3 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4
4 4 3 4 3 4
3 4 3 4 4 4
3 4 4 3 3 4
4 4 3 3 4 4
3 4 4 4 3 4
4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4
5 4 4 4 4 4
5 4 4 4 4 4
4 4 4 4 5 5
4 4 4 3 4 4
3 4 3 3 4 4
5 4 5 4 4 4
8
3 4 5 4 5 4
4 4 5 5 5 4
4 4 5 4 4 5
5 5 5 5 5 4
4 4 4 4 4 4
5 4 3 5 4 4
5 5 4 4 4 5
5 3 3 4 4 3
2 2 2 2 2 2
4 4 4 4 4 4
4 4 3 4 4 4
4 4 4 4 4 4
3 4 4 4 3 3
4 4 3 4 4 4
3 4 3 4 3 3
4 4 4 4 4 4
3 4 3 4 3 3
4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 3 4
4 4 5 4 2 4
4 4 5 2 2 4
5 5 4 4 4 5
4 4 4 4 4 4
4 4 3 4 4 4
4 4 5 4 3 4
10
Z1.1 Z1.2 Z1.3 Z1.4 Z1.5 Z1.6 Z1.7 Z1.8 Z1.9 Z1.10 Z1.11 Z1.12 Z1.13 Z1.14
2 2 2 2 1 1 4 5 4 5 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4
5 5 3 3 3 3 5 5 4 5 5 5 4 4
4 4 4 3 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5
4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5
5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5
5 5 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 4 5
3 3 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4
5 5 4 4 5 3 4 4 5 5 5 5 4 4
4 4 4 4 4 3 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4
3 3 3 3 4 3 5 5 4 5 5 4 5 5
4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 5 4 5 4
5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 5
4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5
4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5
3 4 4 5 3 4 5 5 4 5 4 5 4 4
4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 4
4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 4 4
4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 3 5
5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4
3 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 5 4 4
3 5 3 3 3 5 5 4 5 4 5 5 4 4
4 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4
4 3 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5
5 4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 4 4
3 3 4 4 3 4 5 5 5 5 5 5 4 5
4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 5
1 1 1 1 1 1 4 5 5 5 4 4 4 4
5 4 5 3 4 4 5 5 5 4 4 4 5 4
5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 5 4
4 4 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4
4 5 3 4 4 4 4 4 5 4 5 5 4 5
5 2 3 4 3 4 5 4 4 4 5 5 4 4
5 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4
5 4 4 4 5 3 5 5 5 5 5 5 5 4
4 5 4 5 5 3 5 5 5 5 5 5 5 4
4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 4 5 4
5 4 5 4 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5
11
4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4
4 5 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4
5 5 4 4 5 4 5 5 4 5 4 5 4 4
3 5 4 5 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4
2 3 2 2 3 2 5 5 5 5 5 5 5 4
4 3 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4
4 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4
4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 5 5
3 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5
4 5 4 3 4 4 5 4 4 5 4 5 5 5
3 4 4 3 4 3 5 4 4 5 5 5 4 4
4 5 4 4 4 3 5 4 5 5 5 5 4 4
3 4 4 3 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4
4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4
4 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 5 4
4 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4
4 2 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5
5 2 5 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4
4 3 4 4 4 3 5 4 4 5 4 4 4 4
4 3 4 3 4 3 5 4 4 5 4 4 4 5
4 2 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 4 4
12
3 5 4 5 5 5 5 5
5 5 5 4 4 5 5 4
4 4 5 4 5 5 5 4
5 4 5 5 4 5 4 3
5 4 5 5 5 5 5 5
4 5 4 5 5 5 4 5
4 2 4 4 5 5 3 3
4 4 4 5 4 3 3 3
2 2 2 2 3 2 2 3
4 4 4 4 4 2 4 4
4 4 4 3 4 4 3 4
4 4 4 4 4 4 4 4
4 3 4 4 4 3 4 4
4 4 4 3 4 4 3 4
3 3 4 3 4 4 3 4
3 4 4 4 4 4 4 4
4 3 4 3 4 4 3 4
4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 3 4 4
4 4 4 5 4 2 5 4
4 4 4 5 4 2 5 4
4 5 5 4 4 3 4 4
3 4 4 4 4 3 4 4
3 4 4 3 4 3 3 4
4 4 4 5 4 2 5 4
14
Statistics
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6
N Valid 64 64 64 64 64 64
Missing 0 0 0 0 0 0
Frequency Table
X1.1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.6 1.6 1.6
Tidak Setuju 1 1.6 1.6 3.1
Kurang Setuju 20 31.3 31.3 34.4
Setuju 25 39.1 39.1 73.4
Sangat Setuju 17 26.6 26.6 100.0
Total 64 100.0 100.0
X1.2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 3 4.7 4.7 4.7
Tidak Setuju 1 1.6 1.6 6.3
Kurang Setuju 10 15.6 15.6 21.9
Setuju 40 62.5 62.5 84.4
Sangat Setuju 10 15.6 15.6 100.0
Total 64 100.0 100.0
X1.3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.6 1.6 1.6
Tidak Setuju 5 7.8 7.8 9.4
Kurang Setuju 11 17.2 17.2 26.6
Setuju 33 51.6 51.6 78.1
Sangat Setuju 14 21.9 21.9 100.0
Total 64 100.0 100.0
X1.4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.6 1.6 1.6
Tidak Setuju 2 3.1 3.1 4.7
Kurang Setuju 11 17.2 17.2 21.9
Setuju 32 50.0 50.0 71.9
Sangat Setuju 18 28.1 28.1 100.0
Total 64 100.0 100.0
15
X1.5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.6 1.6 1.6
Tidak Setuju 2 3.1 3.1 4.7
Kurang Setuju 11 17.2 17.2 21.9
Setuju 36 56.3 56.3 78.1
Sangat Setuju 14 21.9 21.9 100.0
Total 64 100.0 100.0
X1.6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 2 3.1 3.1 3.1
Tidak Setuju 3 4.7 4.7 7.8
Kurang Setuju 6 9.4 9.4 17.2
Setuju 33 51.6 51.6 68.8
Sangat Setuju 20 31.3 31.3 100.0
Total 64 100.0 100.0
Statistics
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6
N Valid 64 64 64 64 64 64
Missing 0 0 0 0 0 0
Frequency Table
X2.1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 2 3.1 3.1 3.1
Tidak Setuju 1 1.6 1.6 4.7
Kurang Setuju 13 20.3 20.3 25.0
Setuju 30 46.9 46.9 71.9
Sangat Setuju 18 28.1 28.1 100.0
Total 64 100.0 100.0
X2.2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.6 1.6 1.6
Tidak Setuju 3 4.7 4.7 6.3
Kurang Setuju 7 10.9 10.9 17.2
Setuju 38 59.4 59.4 76.6
Sangat Setuju 15 23.4 23.4 100.0
Total 64 100.0 100.0
X2.3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.6 1.6 1.6
Tidak Setuju 2 3.1 3.1 4.7
Kurang Setuju 14 21.9 21.9 26.6
16
X2.4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 2 3.1 3.1 3.1
Tidak Setuju 2 3.1 3.1 6.3
Kurang Setuju 6 9.4 9.4 15.6
Setuju 35 54.7 54.7 70.3
Sangat Setuju 19 29.7 29.7 100.0
Total 64 100.0 100.0
X2.5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.6 1.6 1.6
Tidak Setuju 3 4.7 4.7 6.3
Kurang Setuju 12 18.8 18.8 25.0
Setuju 36 56.3 56.3 81.3
Sangat Setuju 12 18.8 18.8 100.0
Total 64 100.0 100.0
X2.6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.6 1.6 1.6
Tidak Setuju 2 3.1 3.1 4.7
Kurang Setuju 10 15.6 15.6 20.3
Setuju 33 51.6 51.6 71.9
Sangat Setuju 18 28.1 28.1 100.0
Total 64 100.0 100.0
Statistics
Z1.1 Z1.2 Z1.3 Z1.4 Z1.5 Z1.6 Z1.7 Z1.8 Z1.9 Z1.10 Z1.11 Z1.12 Z1.13 Z1.14
N Valid 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64 64
Missi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
ng
Frequency Table
Z1.1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.6 1.6 1.6
Tidak Setuju 2 3.1 3.1 4.7
Kurang Setuju 10 15.6 15.6 20.3
Setuju 33 51.6 51.6 71.9
Sangat Setuju 18 28.1 28.1 100.0
Total 64 100.0 100.0
17
Z1.2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.6 1.6 1.6
Tidak Setuju 5 7.8 7.8 9.4
Kurang Setuju 9 14.1 14.1 23.4
Setuju 26 40.6 40.6 64.1
Sangat Setuju 23 35.9 35.9 100.0
Total 64 100.0 100.0
Z1.3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.6 1.6 1.6
Tidak Setuju 2 3.1 3.1 4.7
Kurang Setuju 6 9.4 9.4 14.1
Setuju 41 64.1 64.1 78.1
Sangat Setuju 14 21.9 21.9 100.0
Total 64 100.0 100.0
Z1.4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.6 1.6 1.6
Tidak Setuju 2 3.1 3.1 4.7
Kurang Setuju 11 17.2 17.2 21.9
Setuju 33 51.6 51.6 73.4
Sangat Setuju 17 26.6 26.6 100.0
Total 64 100.0 100.0
Z1.5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 2 3.1 3.1 3.1
Kurang Setuju 7 10.9 10.9 14.1
Setuju 34 53.1 53.1 67.2
Sangat Setuju 21 32.8 32.8 100.0
Total 64 100.0 100.0
Z1.6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 2 3.1 3.1 3.1
Tidak Setuju 1 1.6 1.6 4.7
Kurang Setuju 12 18.8 18.8 23.4
Setuju 34 53.1 53.1 76.6
Sangat Setuju 15 23.4 23.4 100.0
Total 64 100.0 100.0
18
Z1.7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Setuju 17 26.6 26.6 26.6
Sangat Setuju 47 73.4 73.4 100.0
Total 64 100.0 100.0
Z1.8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Setuju 23 35.9 35.9 35.9
Sangat Setuju 41 64.1 64.1 100.0
Total 64 100.0 100.0
Z1.9
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Setuju 20 31.3 31.3 31.3
Sangat Setuju 44 68.8 68.8 100.0
Total 64 100.0 100.0
Z1.10
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Setuju 22 34.4 34.4 34.4
Sangat Setuju 42 65.6 65.6 100.0
Total 64 100.0 100.0
Z1.11
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Setuju 19 29.7 29.7 29.7
Sangat Setuju 45 70.3 70.3 100.0
Total 64 100.0 100.0
Z1.12
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Setuju 16 25.0 25.0 25.0
Sangat Setuju 48 75.0 75.0 100.0
Total 64 100.0 100.0
Z1.13
19
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang Setuju 1 1.6 1.6 1.6
Setuju 27 42.2 42.2 43.8
Sangat Setuju 36 56.3 56.3 100.0
Total 64 100.0 100.0
Z1.14
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Setuju 39 60.9 60.9 60.9
Sangat Setuju 25 39.1 39.1 100.0
Total 64 100.0 100.0
Statistics
Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5 Y1.6 Y1.7 Y1.8
N Valid 64 64 64 64 64 64 64 64
Missing 0 0 0 0 0 0 0 0
Frequency Table
Y1.1
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 2 3.1 3.1 3.1
Tidak Setuju 1 1.6 1.6 4.7
Kurang Setuju 12 18.8 18.8 23.4
Setuju 34 53.1 53.1 76.6
Sangat Setuju 15 23.4 23.4 100.0
Total 64 100.0 100.0
Y1.2
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.6 1.6 1.6
Tidak Setuju 5 7.8 7.8 9.4
Kurang Setuju 9 14.1 14.1 23.4
Setuju 35 54.7 54.7 78.1
Sangat Setuju 14 21.9 21.9 100.0
Total 64 100.0 100.0
20
Y1.3
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.6 1.6 1.6
Tidak Setuju 2 3.1 3.1 4.7
Kurang Setuju 6 9.4 9.4 14.1
Setuju 41 64.1 64.1 78.1
Sangat Setuju 14 21.9 21.9 100.0
Total 64 100.0 100.0
Y1.4
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.6 1.6 1.6
Tidak Setuju 2 3.1 3.1 4.7
Kurang Setuju 11 17.2 17.2 21.9
Setuju 33 51.6 51.6 73.4
Sangat Setuju 17 26.6 26.6 100.0
Total 64 100.0 100.0
Y1.5
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 2 3.1 3.1 3.1
Kurang Setuju 7 10.9 10.9 14.1
Setuju 34 53.1 53.1 67.2
Sangat Setuju 21 32.8 32.8 100.0
Total 64 100.0 100.0
Y1.6
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.6 1.6 1.6
Tidak Setuju 6 9.4 9.4 10.9
Kurang Setuju 9 14.1 14.1 25.0
Setuju 21 32.8 32.8 57.8
Sangat Setuju 27 42.2 42.2 100.0
Total 64 100.0 100.0
21
Y1.7
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.6 1.6 1.6
Tidak Setuju 2 3.1 3.1 4.7
Kurang Setuju 13 20.3 20.3 25.0
Setuju 28 43.8 43.8 68.8
Sangat Setuju 20 31.3 31.3 100.0
Total 64 100.0 100.0
Y1.8
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.6 1.6 1.6
Tidak Setuju 1 1.6 1.6 3.1
Kurang Setuju 8 12.5 12.5 15.6
Setuju 38 59.4 59.4 75.0
Sangat Setuju 16 25.0 25.0 100.0
Total 64 100.0 100.0