Perbedaan Ijarah Atas Pekerjaan Dan Atas Manfaat

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 1

Ijarah atas pekerjaan (ijarah 'ala al-'amal) dan ijarah atas manfaat (ijarah 'ala al-manfa'ah)

merupakan dua bentuk konsep transaksi dalam hukum ekonomi Islam yang melibatkan
penyewaan atau penggunaan suatu barang atau jasa. Berikut adalah perbedaan antara
keduanya beserta contohnya:

Ijarah atas Pekerjaan (Ijarah 'ala al-'Amal):

Ijarah atas pekerjaan terjadi ketika seseorang menyewa jasa atau pekerjaan dari pihak lain.

Contoh: Seorang pemilik tanah menyewakan tanahnya kepada seorang petani untuk diolah
dan ditanami. Pemilik tanah membayar sejumlah uang atau sebagian dari hasil panen kepada
petani sebagai bayaran atas pekerjaannya.

Ijarah atas Manfaat (Ijarah 'ala al-Manfa'ah):

Ijarah atas manfaat terjadi ketika seseorang menyewakan manfaat atau kegunaan dari suatu
barang kepada pihak lain tanpa menyertakan barang itu sendiri.

Contoh: Seorang pemilik apartemen menyewakan hak tinggal (manfaat) di apartemennya


kepada penyewa. Pemilik apartemen tidak menyertakan kepemilikan fisik apartemen, tetapi
menyewakan hak untuk tinggal di sana selama periode tertentu dengan membayar sejumlah
uang sewa.

Perlu dicatat bahwa dalam konsep ijarah, pembayaran yang dilakukan oleh penyewa disebut
sebagai ujrah atau sewa. Baik ijarah atas pekerjaan maupun ijarah atas manfaat harus
mematuhi prinsip-prinsip hukum ekonomi Islam, seperti ketentuan-ketentuan yang telah
diatur dalam syariah mengenai pembayaran, kepemilikan, dan keadilan dalam transaksi
ekonomi.

Anda mungkin juga menyukai