Anda di halaman 1dari 2

Pengertian Ijarah IMBT

Menurut Sayyid Sabiq dalam Fikih Sunah, al Ijarah berasal dari kata al Ajru yang berarti al 'Iwadhu
(ganti/kompensasi). jarah dapat didefinisikan sebagai akad pemindahan hak guna (manfaat) atas suatu
barang atau jasa, dalam waktu tertentu dengan pembayaran upah sewa (ufrah), tanpa diikuti dengan
pemindahan kepemilikan atas barang itu sendiri. Jadi jarah dimaksudkan untuk mengambil manfaat atas
suatu barang atau jasa (mempekerjakan seseorang) dengan jalan penggantian (membayar sewa atau
upah sejumlah tertentu).

Dari pengertian di atas, ijarah sejenis dengan akad jual beli namun yang dipindahkan bukan
hakkepemilikannya tapi hak guna atau manfaat, manfaat dari suatu aset atau dari jasa/pekerjaan. Aset
yang disewakan (objek (jarah) dapat berupa rumah, mobil, peralatan dan lain sebagainya, karena yang
ditransfer adalah manfaat dari suatu aset. Dengan demikian, barang yang dapat habis dikonsumsi tidak
dapat menjadi objek jarah, karena mengambil manfaatnya berarti memilikinya. Bentuk lain dari objek
ijarah adalah manfaat dari suatu jasa yang berasal dari hasil karya atau dari pekerjaan seseorang.
Contoh: Nona Saras menggunakan jasa penjahit Isma, atau Isma mempekerjakan Elin. Hubungan pekerja
dan pemberi kerja (upah mengupah) termasuk dalam akad ijarah, dan pengguna jasa harus membayar
upah.

Apabila terjadi kerusakan yang mengakibatkan penurunan nilai kegunaan dari aset yang disewakan dan
bukan disebabkan kelalaian penyewa, pemberi sewa berkewajiban menanggung biaya pemeliharaannya
selama periode alad atau menggantinya dengan aset sejenis. Pemberi sewa berkewajiban untuk
menyiapkan aset yang disewakan dalam kondisi yang dapat diambil manfaat darinya.

Penyewa merupakan pihak yang menggunakan/mengambil manfaat atas aset sehingga penyewa
berkewajiban membayar sewa dan menggunakan aset sesuai dengan kesepakatan (kalau ada), tidak
bertentangan dengan syariah dan merawat atau menjaga keutuhan aset tersebut. Apabila kerusakan
aset terjadi karena kelalaian penyewa maka ia berkewajiban menggantinya atau memperbaikinya.

Ijarah IMBT adalah akad ijarah atas manfaat barang yang disertai dengan janji pemindahan hak milik
atas barang sewa kepada penyewa, setelah selesai atau diakhiri nya akad ijarah (Fatwa No. 112/DSN-
MUI/IX/2017 tentang Akad ijarah).

Ketentuan Fatwa terkait IMBT

Akad IMBT boleh dilakukan dengan ketentuan sebagaimana dijelaskan sebagai berikut.

Ketentuan umum a) semua rukun dan syarat yang berlaku dalam akad ijarah (Fatwa No.
09/DSN-MUI/IV/2000 tentang pembiayaan ijarah dan Fatwa No. 112/DSN-MUI/XI/2017 tentang akar
ijarah) berlaku pula dalam akad IMBT.

b) Perjanjian untuk melakukan akad IMBT harus disepakati ketika akad ijarah ditandatangani.

c) Hak dan kewajiban setiap pihak harus dijelaskan dalam akad.


Ketentuan khusus a) Pihak yang melakukan IMBT harus melaksanakan akad ijarah terlebih dahulu.

b) Akad pemindahan kepemilikan, baik dengan ju atau pemberian, hanya dapat


dilakukan setelah masa ijarah selesai.

Anda mungkin juga menyukai