Anda di halaman 1dari 44

BAB II

MENERAPKAN PENCEGAHAN DAN PENULARAN PENYAKIT


Pengertian Sehat
a. Batasan oleh WHO, sehat adalah keadaan yang sempurna baik fisik,mental, dan sosial,
yang tidak hanya bebas dari penyakit atau cacat.
b. Batasan oleh Perkins, sehat adalah suatu keadaan keseimbangan yang dinamis antara
bentuk tubuh dan fungsinya yang dapat mengadakan penyesuaian sehingga tubuh dapat
mengatasi gangguan dari luar.
c. Sehat adalah keadaan seseorang yang dapat memenuhi kebutuhanpokoknya sebagai umat
manusia sesuai dengan tingkat dan derajatnya masing-masing.
d. Sehat adalah keadaan seseorang yang dapat menguasai keadaan menimbulkan ketidak
seimbangan pada dirinya.
2. Pengertian Sakit
a. Menurut Perkins, sakit adalah suatu keadaan yang tidak
menyenangkan yang menimpa seseorang sehingga menimbulkan gangguan aktivitas sehari
hari baik jasmani, rohani dan sosial
b. Menurut Webster’s New Collegiate Dictionary, sakit adalah suatu kondisi dimana
kesehatan tubuh lemah
c. sakit adalah keadaan yang disebabkanoleh bermacam-macamhal (kejadian atau kelainan)
yang dapat menimbulkan gangguan terhadap susunan tubuh (fungsi tubuh).

Dari pengertian sehat dan sakit, maka pada dasarnya


1. Keadaan sehat sakit adalah hasil dari interaksi seseorang dengan
lingkungannya.
2. Keadaan sehat sakit adalah sebagai manifestasi dari keberhasilan
atau kegagalan seseorang dalam mengadaptasikan diri dengan
lingkungannya.
3. Gangguan kesehatan, umumnya disebabkan adanya
ketidakseimbangan antara penyebab penyakit (agent), tuan rumah
(host), dan lingkungan hidup (environment).

B. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN


Ada tiga faktor yang mempengaruhi kesehatan seseorang yaitu :
1. Penyebab penyakit (Agent).
2. Manusia sebagaituan rumah (Host).
3. Lingkungan hidup (Environment).
1. Penyebab Penyakit (Agent)
Penyebab penyakit dapat dibagi dalam dua golongan yaitu :
a. Golongan eksogen
yaitu penyebab penyakit yang berasal dari luar tubuh
manusia yang dapatmenyerang perorangan dan rnasyarakat. Terbagi
atas:
1. Yang nyata dan hidup .
Penyebab penyakit ini sering disebut bibit penyakit seperti
bakteri,rickettsia, virus, casing, protozoa, jamur dan sebagainya.
2. Yang nyata tak hidup
Terdiri diari : zat-zat kimia, seperti racun - racun dan makanan
misalnyakekurangan beberapa zat makanan seperti protein,
vitamin-vitamin ataukekurangan makanan secara
keseluruhan(kelaparan),trauma fisik (ruda paksa), trauma
The words you are searching are inside this book. To get more targeted content, please make
full-text search by clicking here.

HomeExploreMODUL K3LH KELAS X Farmasi Semester 1


View in Fullscreen
Modul Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup Kelas X Farmasi Semester 1
Like this book? You can publish your book online for free in a few minutes!
 apt. Putri Baning Dian Laela MP, S. Farm

 http://anyflip.com/ngvnj/kyuz/

Download PDF

Share
Related Publications

View
BAHAN AJAR

View
MODUL FARMAKOLOGI KELAS XII SMK FARMASI SEMESTER GASAL

Explore More
Discover the best professional documents and content resources in AnyFlip Document
Base.
Search

Published by apt. Putri Baning Dian Laela MP, S. Farm, 2021-10-29 02:46:44

MODUL K3LH KELAS X Farmasi Semester 1

Pages:

 1 - 50

51 - 90
Modul Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup Kelas X Farmasi Semester 1
Keywords: K3LH,X Farmasi
MODUL KESELAMATAN KESEHATAN
KERJA DAN LINGKUNGAN HIDUP (K3LH)

SEMESTER GASAL KELAS X FARMASI

Nama Guru
apt. Putri Baning Dian Laela MP, S.Farm.

SMK SOEDIRMAN PURBALINGGA


2020

K3LH Kelas X FARMASI SEMESTER 1 1


apt. Putri Baning Dian Laela MP, S. Farm

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt. Alhamdulillahi


Robbal Aalamin, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan Modul Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup
dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat dan salam dengan ucapan Allahumma
sholli ‘ala Muhammad wa’ala ali Muhammad penulis sampaikan untuk junjungan
kita Nabi besar Muhammad Saw.

Modul Belajar ini berisi tentang Materi Keselamatan kesehatan Kerja dan
Lingkungan Hidup untuk kelas X Farmasi Semester Gasal SMK Soedirman
Purbalingga.

Penulis mengucapkan terimakasih kepada beberapa pihak yang


mendukung dalam penyusunan modul ini, diantaranya:

1. Bapak Drs. Kholis, selaku Kepala Sekolah SMK Soedirman Purbalingga


2. Bapak Ibu Guru dan Karyawan SMK Soedirman Purbalingga,
3. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis berharap dengan didukung beberapa sumber belajar dan media

belajar modul ini dapat mendukung proses pembelajaran peserta didik terutama
terkait dengan Mata Pelajaran Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan
Hidup.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan modul ini masih terdapat


beberapa kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat penulis harapkan demi penyempurnaan versi selanjutnya.

Penulis

apt. Putri Baning Dian Laela MP, S. Farm

K3LH Kelas X FARMASI SEMESTER 1 2


apt. Putri Baning Dian Laela MP, S. Farm

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................ 1
KATA PENGANTAR ...................................................................................... 2

DAFTAR ISI...................................................................................................... 3
DAFTAR GAMBAR......................................................................................... 4
BAB 1. Memahami Sistem Pelayanan Kesehatan di Indonesia.................... 5
BAB II Menerapkan Pencegahan dan Penularan Penyakit ......................... 31
BAB III Menerapkan Usaha Kesehatan Sekolag, Gigi , Mata dan Jiwa ..... 64
BAB IV Memahami KIA dan KB dalam Usaha Kesehatan Masyarakat.... 79
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 90

K3LH Kelas X FARMASI SEMESTER 1 3


apt. Putri Baning Dian Laela MP, S. Farm

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Poster Kegiatan di Puskesmas...................................................... 7
Gambar 2. Contoh Kartu BPJS Kesehatan................................................... 21

Gambar 3. Poster 3M Plus ............................................................................... 44


Gambar 4. Poster Pencegahan Virus Corona ............................................... 53
Gambar 5. Poster UKGS .................................................................................. 70
Gambar 6. Kegiatan Posyandu ........................................................................81
Gambar 7. Poster KB........................................................................................86

K3LH Kelas X FARMASI SEMESTER 1 4


apt. Putri Baning Dian Laela MP, S. Farm

BAB I

MEMAHAMI SISTEM PELAYANAN KESEHATAN DI INDONESIA


Kompetensi Dasar :

3. 1. Memahami System Pelayanan Kesehatan di Indonesia

4.1. Memberikan Informasi Pelayanan Kesehatan Masyarakat

A. PUSKESMAS (PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT)


Puskesmas merupakan suatu kesatuan organisasi kesehatan

fungsional merupakan pusat perkembangan kesehatan masyarakat,

memberikan pelayanan secara penyeluruh dan terpadu kepada masyarakat


diwilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok dan membina peran serta
masyarakat.

Wilayah kerja puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian


dari kecamatan. Faktor kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan geografi
dan keadaan infrastruktur lainya merupakan bahan pertimbangan dalam
menentukan wilayah kerja puskesmas.

Sasaran penduduk yang dilayani oleh sebuah puskesmas rata rata


30.000 penduduk. Untuk perluasan jangkauan pelayanan kesehatan maka
puskesmas perlu ditunjang dengan unit pelayanan kesehatan yang lebih

sederhana yaitu puskesmas pembantu dan puskesmas keliling.

Pelayanan kesehatan dipuskesmas meliputi pelayanan pengobatan (


kuratif ), upaya pencegahan ( preventif ), peningkatkan kesehatan (
promotif ) dan pemulihan kesehatan ( rehabilitative ) yang di tujukan
kepada semua penduduk tanpa membedakan jenis kelamin dan golongan
umur .

K3LH Kelas X FARMASI SEMESTER 1 5


apt. Putri Baning Dian Laela MP, S. Farm

Fungsi puskesmas :
1. Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat diwilayah

kerjanya .
2. Membina peran serta masyarakat diwilayah kerjanya dalam

meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat.


3. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu

kepada masayarkat di wilayah kerjanya .


Upaya kesehatan wajib adalah upaya yang harus diselenggarakan
oleh setiap puskesmas yang ada di wilayah Indonesia, meliputi :
• Upaya promosi kesehatan
• Upaya kesehatan lingkungan
• Upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana
• Upaya perbaikan gizi masyarakat
• Upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
• Upaya pengobatan
• Upaya kesehatan pengembangan puskesmas
Upaya yang ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang
ditemukan dimasyarakat serta yang disesuaikan dengan kemampuan

puskesmas. Upaya kesehatan pengembangan tersebut adalah:


• upaya kesehatan sekolah
• upaya kesehatan olahraga
• upaya perawatan kesehatan masyarakat
• upaya kesehatan kerja
• upaya kesehatan gigi dan mulut
• upaya kesehatan jiwa
• upaya kesehatan mata
• upaya kesehatan usia lanjut
• upaya pembinaan pengobatan tradisional
• pengelolaan obat di puskesmas

K3LH Kelas X FARMASI SEMESTER 1 6


apt. Putri Baning Dian Laela MP, S. Farm

Tiga asas pokok pengelolaan puskesmas :


1. Mengikutsertakan potensi masyarakat

Azas ini sesuai dengan prinsip IKM, untuk mencapai tujuan tiap
kegiatan maka peran serta masyarakat mutlak diikutsertakan dalam
kondidi apapun. Pengertian mengikutsertakan potensi masyarakat
dalam melaksanakan kegiatan kegiatan puskesmas ialah menggali
berbagai potensi masyarakat sedemikian pura, sehingga masyarakat
dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan sendiri dapat
menyelesaikan masalah kesehatan yang dihadapinya.
2. Melaksananakan asas rujukan
System rujukan menurut SK mentri kesehatan RI Nomer
032/Birhub/72 tahun 1972, yakni melaksanakan pelimpahan
tanggung jawab timbal balik terhadap suatu khasus penyakit atau
masalah kesehatan secara vertical dalam arti dan dari unit yang
berkemampuan kurang kepada unit yang berkemampuan cukup, atau
secara horizontal dalam arti sesama unit yang setingkat
kemampuannya. Sistem rujukan adalah suatu sistem jaringan
pelayanan kesehatan yang memungkinkan terjadinya penyerahan
tanggung jawab secara timbal balik atas timbulnya masalah dari
suatu khasus atau masalah kesehatan masyarakat, baik secara vertical
maupun horizontal, kepada yang lebih kompeten, terjangkau dan
dilakukan secara rasional.

Gambar 1. Poster kegiatan di Puskesmas


K3LH Kelas X FARMASI SEMESTER 1 7

apt. Putri Baning Dian Laela MP, S. Farm

Rujukan dikategorikan menjadi 2 jenis rujukan:


• Rujukan Medis

Rujukan ini berkaitan dengan upaya penyembuhan penyakit


dan pemulihan kesehatan pasien. Disamping itu juga
mencakup rujukan pengetahuan(konsultasi medis), dan bahan
bahan.
✓ Konsultasi penderita, untuk keperluan diagnostik,

pengobatan, tindakan operatif dan lain-lain


✓ Pengiriman bahan (spesimen) untuk pemeriksaan

laboratorium yang lebih lengkap


✓ Mendatangkan atau mengirim tenaga yang lebih

kompeten atau ahli untuk meningkatkan mutu pelayanan


pengobatan setempat.
• Rujukan Kesehatan
Rujukan ini berkaitan dengan upaya pencegahan
penyakit(prefentive) dan peningkatan kesehatan (promotive).
Rujukan ini mencakup rujukan teknologi, sarana dan
operasional.
✓ Survey epidemiologi dan pemberantasan penyakit atas
kejadian luar biasa atau berjangkitnya penyakit menular
✓ Pemberian pangan atas terjadinya kelaparan di suatu
wilayah
✓ Penyidikan sebab keracunan, bantuan teknologi
penanggulangan keracunan dan bantuan obat-obatan atas
terjadinya keracunan massal.
✓ Pemberian makanan, tempat tinggal dan obat-obatan untuk
pengungsi atas terjadinya bencana alam
✓ Saran dan teknologi untuk penyediaan air bersih atas
masalah kekurangan air bersih bagi masyarakat umum
✓ Pemeriksaan spesimen air di Laboratorium Kesehatan dan
sebagainya.

K3LH Kelas X FARMASI SEMESTER 1 8


apt. Putri Baning Dian Laela MP, S. Farm

3. Bertanggung jawab penuh atas wilayah kerjanya.


Adanya azas kerja ingin membedakan puskesmas dan rumah sakit,

karena rumah sakit hanya bertanggung jawab pada pasien yang


datang berkunjung, tetapi puskesmas harus bertanggung jawab untuk
setiap masalah kesehatan yang terjadi dwilayah kerjanya walaupun
letaknya sangat jauh. Selanjutnya karena ada azas ini maka
puskesmas dituntut untuk lebih mengutamakan tindakan pencegahan
penyakit dan bukan pengobatan, dengan kata lain harus aktif terjun
dimasyarakat bukan menanti masyarakat datang ke puskesmas.
Pengelolaan Obat di Puskesmas

Pengelolaan obat di puskesmas dapat dilakukan oleh seorang apoteker atau


seorang asisten apoteker. Tugas pokoknya adalah mengelola obat-obatan di
puskesmas yang meliputi :

1. Perencanaan, yaitu menyusun perkiraan kebutuhan obat tahun yang akan


datang.

2. Pengadaan, yaitu melaksanakan pengambilan obat dari Gudang Farmasi.


3. Penerimaan, yaitu melaksanakan penerimaan obat yang diserahkan dari

institusi yang lebih tinggi, atau menerima pengembalian obat dari bawah.
4. Penyimpanan, yaitu kegiatan untuk mengamankan persediaan obat.
5. Distribusi, yaitu kegiatan menyerahkan obat ke unit-unit pelayanan.
6. Penggunaan, yaitu pemanfaatan obat untuk penderita yang sesuai.
7. Pencatatan dan Pelaporan, yaitu kegiatan membuat catatan dan laporan
untuk tata usaha obat-obatan di puskesmas.
Kegiatan pokok bidang farmasi :
✓ Mempersiapkan pengadaan obat di puskesmas
✓ Mengatur penyimpanan obat dan alat kesehatan di puskesmas
✓ Mengatur administrasi obat di puskesmas
✓ Meracik obat – obatan untuk di berikan kepada penderita sesuai perintah

dokter
✓ Membuat zat reagens untuk laboratorium

K3LH Kelas X FARMASI SEMESTER 1 9


apt. Putri Baning Dian Laela MP, S. Farm

✓ Mengatur distribusi obat sederhana untuk UKS dan KIA/KB


✓ menyediakan obat untuk puskesmas keliling dan puskesmas pembantu

Kegiatan lain bidang farmasi :

✓ Penyuluhan kesehatan terutama dalam bidang penggunaan obat keras dan


bahanya narkotik.

✓ pencatatan dan pelaporan kegiatan yang dilakukuan.


✓ membantu melaksanakan fungsi managemen.
✓ pemegang inventaris peralatan medis puskesmas.

Fasilitas Pendukung Puskesmas


Puskesmas pembantu

Adalah unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan berfungsi


memunjang dan membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam ruang
lingkup yang lebih kecil.
Puskesmas keliling

Adalah unit pelayanan kesehatan keliling yang dilengkapi dengan


kendaraan bermotor roda 4 atau perahu bermotor dan peralatan kesehatan,
peralatan komunikasi serta sejumlah tenaga yang berasal dari puskesmas.
Fungsinya menunjang setiap kegiatan dan yang belum terjangkau oleh
pelayanan kesehatan.

Kegiatan puskesmas keliling adalah :


✓ Memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat didaerah terpencil
yang tidak terjangkau oleh pelayanan puskesmas atau puskesmas
pembantu, 4 hari dalam satu minggu
✓ Melakukan penyelidikan tentang kejadian luar biasa.
✓ Dipergunakan sebagai alat transport penderita dalam rangka rujukan bagi
kasus gawat darurat.
✓ Melakukan penyuluhan kesehatan dengan menggunakan alat audio-visual.
✓ Bidan desa

K3LH Kelas X FARMASI SEMESTER 1 10


apt. Putri Baning Dian Laela MP, S. Farm

Posyandu
Merupakan kegiatan terpadu antara puskesmas dan masyarakat ditingkat
desa yag diwujudkan dalam bentuk pos pelayanan terpadu. Semula
posyandu adalah pusat kegiatan masyarakat dimana masyarakat dapat
sekaligus memperoleh pelayanan KB dan kesehatan. Dalam
pengembangan posyandu dapat dibina menjadi forum komunikasi dan
pelayanan dimasyarakat, antara sektor yang memadukan kegiatan
pembangunan sektoralnya dengan kegiatan masyarakat, untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memecahkan masalah
melalui alih teknologi. Satu posyandu sebaiknya melayani sekitar 100
balita (120 kepala keluarga), atau sesuai dengan kemampuan petugas dan
keadaan setempat.
Tujuan posyandu :
1. mempercepat penurunan angka kematian bayi/balita dan angka
kelahiran.
2. meningkatkan penerimaan norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera
(NKKBS)
3. meningkatkan kemampuan masyarakat untuk kegiatan kesehatan
dan kegiatan-kegiatan lain yang menunjang sesuai dengan kebutuhan.
Sasaran posyandu :
1. ibu hamil beresiko tinggi
2. ibu menyusui
3. bayi
4. balita
5. pasangan usia subur
Perbedaan prinsip kerja puskesmas dan rumah sakit :
Puskesmas bertanggung jawab penuh atas wilayah kerjanya, sebagai
akibatnya
a. mempunyai batas wilayah kerja
K3LH Kelas X FARMASI SEMESTER 1 11
apt. Putri Baning Dian Laela MP, S. Farm

b. tidak hanya bertanggung jawab terhadap pasien yang berkunjung


c. bertanggung jawab pada setiap masalah kesehatan diwilayah kerjanya,
aktif terjun ke masyarakat.
d. mengutamakan tindakan pencegahan penyakit

B. RUMAH SAKIT
1. Pengertian

Rumah sakit adalah suatu struktur terorganisasi yang


menggabungkan semua profesi kesehatan, fasilitas diagnostic dan terapi,
alat dan perbekalan kesehatan serta fasilitas fisik kedalam suatu sitem
terkoordinasi untuk mewujudkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

Rumah sakit merupakan salah satu sarana untuk menyelenggarakan


upaya kesehatan. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk
memelihara dan meningkatkan , kesehatan , bertujuan untuk mewujudkan
derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat . upaya kesehatan
diselenggarakan dengan pemeliharaan , peningkatkan kesehatan (promotif)
, pencegahan penyakit (preventif) , penyembuhan penyakit (kuratif),
dan pemulihan kesehatan (rehabilitative) yang dilaksanakan secara
menyeluruh , terpadu dan berkesinambungan.

Rumah sakit merupakan rujukan pelayanan kesehatan untuk


puskesmas , terutama upaya penyembuhan dan pemulihan , sebab rumah
sakit mempunyai fungsi utama menyelenggarakan upaya kesehatan yang
bersifat penyembuhan dan pemulihan bagi pendertita yang berarti bahwa
pelayanan rumah sakit untuk penderita rawat jalan dan rawat tinggal hanya
bersifat spesialitik atau subspesialistik , sedangkan pelayanan yang bersifat
non spesialistik atau pelayanan dasar harus dilakukan dipuskesmas
2. Klasifikasi rumah sakit :
Berdasarkan kepemilikannya, Rumah Sakit digolongkan :
1) Rumah Sakit Pemerintah, yaitu Rumah Sakit yang langsung dikelola oleh
Kementrian Kesehatan; Pemerintah Daerah, DepHanKam, maupun BUMN.

K3LH Kelas X FARMASI SEMESTER 1 12


apt. Putri Baning Dian Laela MP, S. Farm

2) Rumah Sakit Swasta, Berdasarkan SK Menkes No


860b/Menkes/SK/XII/1987 tgl 11 Desember 1987 Rumah Sakit Swasta
diklasifikasikan menjadi Rumah Sakit Swasta Pratama, Rumah Sakit Swasta
Madya, dan Rumah Sakit Swasta Utama.

Berdasarkan Klasifikasi Rumah Sakit Dibedakan atas :


1) Rumah Sakit Umum Kelas A, yaitu Rumah Sakit Umum yang mempunyai
fasilitas dan kemampuan pelayanan medik spesialistik luas dan sub spesialistik
luas, umumnya dengan kapasitas tempat tidur lebih dari 1000 bed. Merupakan
rumah sakit rujukan tertinggi

2) Rumah Sakit Umum Kelas B, yaitu Rumah Sakit Umum yang mempunyai
fasilitas dan kemampuan pelayanan medis sekurang-kurangnya 11 spesialistik dan
sub spesialistik terbatas, kapasitas tempat tidur 500-1000 bed. Rumah sakit ini
biasanya terdapat di ibukota propinsi.

3) Rumah Sakit Umum Kelas C, yaitu Rumah sakit Umum yang mempunyai
fasilitas dan kemampuan pelayanan medis spesialistik dasar dengan kapasitas
tempat tidur 150-500 bed.rumah sakit ini didirikan disetiap kabupaten/kota.

4) Rumah Sakit Umum Kelas D, yaitu Rumah Sakit Umum yang mempunyai
fasilitas dan kemampuan pelayanan medis dasar dengan kapasitas tempat tidur 50-
150 bed.

Pelayanan medic sepesialistik dasar terdiri dari pelayanan penyakit dalam ,


kebidanan dan kandungan , bedah, kesehatan anak.

Pelayanan medic spesialistik luas terdiri dari pelayanan medic spesialistik dasar
ditambah pelayanan spesialistik lain sesuai kebutuhan.

Pelayanan medic sub spesialistik terdiri dari pelayanan sub spesialistik disetiap
subspesialistik yang ada (spesialis mata → subspesialis: kornea mata)

K3LH Kelas X FARMASI SEMESTER 1 13


apt. Putri Baning Dian Laela MP, S. Farm

Berdasarkan jenis pelayanan yang diberikan, Rumah Sakit dikelompokkan


menjadi
1) Rumah Sakit Umum, yaitu rumah sakit yang memberikan pelayanan
kesehatan kepada semua jenis penyakit dari yang bersifat dasar, spesialistik, dan
sub spesialistik
2) Rumah Sakit khusus, yaitu rumah sakit yang memberikan pelayanan
kesehatan berdasarkan penyakit tertentu. Misalnya : Rumah Sakit jiwa, Rumah
Sakit Kusta, Rumah Sakit jantung, RS kanker, RS bersalin, RS Mata dll
Berdasarkan afiliasi pendidikan
1). Rs.pendidikan
Memiliki program pelatihan residen dan berafiliasi dengan unersivitas .
2). Rs. Non pendidikan
Tidak memiliki program pelatihan residen dan tidak ada afiliasi rumah
sakit dengan universitas .
Berdasarkan status akreditasi
1). Rs . terakrediatasi
Diakui secara formal memenuhi persyaratan melakukan kegiatan tertentu
oleh badan sertifikasi
2). Rs . belum terakreditasi
Belum diakui secara formal oleh badan sertifikasi yang diakui.

FUNGSI RUMAH SAKIT


Fungsi rumah sakit antara lain :

➢ Menyelenggarakan pelayanan medic


➢ Menyelenggarakan pelayanan penunjang medic dan non medic
➢ Menyelenggarakan pelayanan rujukan
➢ Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan
➢ Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan
➢ Menyelenggarakan administrasi umum dan keuangan

K3LH Kelas X FARMASI SEMESTER 1 14


apt. Putri Baning Dian Laela MP, S. Farm

C. ASURANSI KESEHATAN
Asuransi kesehatan adalah jenis asuransi dimana perusahaan

asuransi membayar biaya pengobatan tertanggung untuk semua penyebab


yang telah disetujui bersama. Ada berbagai jenis rencana asuransi yang
meliputi pelayanan medis, obat resep, biaya perawatan gigi, cacat dan lain-
lain. Biasanya semua jenis asuransi yang bersama sama disebut sebagai
asuransi kesehatan.

Asuransi kesehatan melindungi setiap orang dan keluarganya dari


kesulitan keuangan karena biaya pengobatan saat terjadi cedera atau
menjadi sakit diwaktu yang tidak terduga. Rencana ini dirancang untuk
membuat orang aman secara ekonomi pada masa sulit dengan membayar
premi bulanan langsung disaat masih punya penghasilan.

Kenapa orang membutuhkan asuransi kesehatan, lihat beberapa


pertanyaan berikut ini:
• Apakah membutuhkan dana untuk perawatan jangka panjang?
• Apakah beresiko tinggi untuk penyakit-penyakit kronis seperti diabetes,

serangan jantung dan stroke?


• Apakah ada kondisi genetic, kronis atau kondisi yang mengancam

kehidupan?
• Apakah selalu dalam kondisi rawan kecelakaan atau apakah sering

mengambil resiko yang tidak perlu?


• Apakah bekerja dengan jarak yang cukup jauh ke dan dari tempat kerja?

Perhatikan, kalau orang tersebut adalah pencari nafkah utama maka


perlu sekali memiliki asuransi, karena disaat yang tidak terduga
mengalami keadaan yang tidak diinginkan, sudah ada yang
menanggungnya dan tidak menjadi beban bagi anggota keluarga yang
lainya.

Tapi harus cerdas dalam memilih asuransi kesehatan, sesuaikan


dengan dana yang dimiliki. Memang semakin besar premi yang kita
bayarkan pasti semakin besar manfaat yang akan diterima.

K3LH Kelas X FARMASI SEMESTER 1 15


apt. Putri Baning Dian Laela MP, S. Farm

Prinsip “sedia payung sebelum hujan” dapat dilakukan, salah


satunya dengan cara memiliki asuransi kesehatan.

D. JAMKESMAS (JAMINAN KESEHATAN MASYARAKAT)


Program Jamkesmas ini diharapkan untuk menjaga masyarakat agar tetap

sehat dan produktif, selain itu diharapkan untuk melindungi pesertanya dari resiko
pengeluaran kesehatan yang berdampak “membawa bencana”
(dampak”katastropik” financial). Pada intinya, program jamkesmas diharapkan
membantu supaya pesertanya terbebas dari mata rantai kemiskinan.

Secara umum program Jamkesmas bertujuan meningkatkan akses dan


mutu pelayanan kesehatan yang dapat diakses dan bermutu sehingga tercapai
derajat kesehatan yang optimal secara efektif dan efisien bagi seluruh peserta
jamkesmas.
TUJUAN KHUSUS PROGRAM JAMKESMAS

➢ Memberikan kemudahan dan akses pelayanan kesehatan kepada


peserta diseluruh jaringan PPK( Penyedia Pelayanan Kesehatan)
Jamkesmas (puskesmas serta jaringanya, dan rumah sakit)

➢ Mendorong peningkatkan pelayanan kesehatan yang terstandar


bagi peserta, tidak berlebihan, sehingga terkendali mutu dan
biayanya.

➢ Terselenggaranya pengelolaan uang yang transparan dan dapat


dipertanggungjawabkan (akuntabel)

➢ Meningkatkan jumlah peserta (masyarakat tidak mampu) yang


dicakup agar mendapatkan pelayanan kesehatan dijaringan PPK
Jamkesmas

➢ Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat


miskin

K3LH Kelas X FARMASI SEMESTER 1 16


apt. Putri Baning Dian Laela MP, S. Farm

PRINSIP PELAKSANAAN PROGRAM JAMKESMAS

Undang – undang SJSN (Sistem Jaminan Sosial Nasional)


menyebutkan sejumlah prinsip penyelenggaraan jaminan kesehatan
yang turut digunakan jamkesmas, yaitu:
✓ Jamkesmas dikelola secara nasional
✓ Jamkesmas dapat diakses oleh seluruh peserta dari berbagai
wilayah di Negara Kesatuan Republik Indonesia
✓ Nirlaba, artinya pengelolaan dana amanat tidak dimaksudkan untuk
mencari untung/laba, melainkan untuk memenuhi sebesar besarnya
kepentingan peserta
✓ Portabilitas(dari kata portable,artinya mudah dibawa bawa) artinya
meskipun peserta berpindah pekerjaan atau tempat tinggal (selama
berada dalam wilayah NKRI) jaminan kesehatan tetap dapat
diterima secara berkelanjutan
✓ Dapat juga diartikan walaupun memerlukan pelayanan rujukan
ditempat lain(selama berada disalam wilayah NKRI dan termasuk
jaringan PPK Jamkesmas) jaminan kesehatan tetap dapat diterima
✓ Transparan, efisien dan efektif
PESERTA JAMKESMAS

Sasaran program Jamkesmas ini adalah masyarakat miskin dan


tidak mampu diseluruh Indonesia yang tidak mempunyai jaminan
kesehatan lainya.
✓ Masyarakat miskin dan tidak mampu, yang ditetapkan oleh Surat
Keputusan (SK) Bupati/Walikota tahun 2008 berdasarkan kuota
kabupaten/kota (BPS) yang dijadikan basis data (database)
nasional.

K3LH Kelas X FARMASI SEMESTER 1 17


apt. Putri Baning Dian Laela MP, S. Farm

✓ Gelandangan, pengemis, anak dan orang terlantar, serta masyarakat


miskin yang tidak memiliki identitas (atau kerap disebutkan
sebagai “peserta non kartu”)

✓ Semua peserta PKH (Program Keluarga Harapan) baik yang sudah


atau yang belum mempunyai kartu Jamkesmas.

✓ Semua penderita penyakit thalasemia mayor


✓ Semua klien yang menerima jaminan persalinan (Jampersal)

Kepesertaan Jamkesmas memiliki masa berlaku, yaitu bermula


semenjak ditetapkanya pengunaan kartu Jamkesmas (oleh
Kementrian Kesehatan) hingga ditetapkanya penggunaan kartu
yang baru, yang berarti kartu lama tidak lagi berlaku.

E. BPJS KESEHATAN
Badan Penyelanggara Jaminan Kesehatan (BPJS Kesehatan)

sebelumnya dikenal dengan nama Askes yang dikelola oleh PT. Askes
Indonesia. PT. Askes Indonesia berubah nama menjadi BPJS
Kesehatan sejak tanggal 1 Januari 2014).
1. Pengertian BPJS

Menurut UU No. 24 tahun 2011 tentang BPJS pasal 7 ayat


(1) dan ayat (2), pasal 9 ayat (1) dana UU No. 40 tahun 2011
tentang SJSN (Sistem Jaminan Sosial Nasional), pasal 1 angka 8,
Pasal 4 dan pasal 5 ayat(1). Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
Kesehatan (BPJS Kesehatan) adalah badan hukum public yang
bertanggung jawab terhadap presiden dan berfungsi
menyelenggarakan program jaminan kesehatan bagi seluruh
penduduk Indonesia termasuk orang asing yang bekerja paling
singkat 6(enam) bulan di Indonesia.
Menurut Wikipedia BPJS Kesehatan adalah Badan Usaha Milik
Negara yang ditugaskan khusus oleh pemerintah untuk
menyelenggarakan jaminan pemeliharaan kesehatan bagi seluruh
rakyat Indonesia terutama untuk Pegawai Negeri Sipil, penerima

K3LH Kelas X FARMASI SEMESTER 1 18


apt. Putri Baning Dian Laela MP, S. Farm

pensiun PNS dan TNI/POLRI, veteran, Perintis Kemerdekaan


beserta keluarganya dan Badan Usaha lainya ataupun rakyat biasa.
BPJS Kesehatan bersama BPJS Ketenagakerjaan (dahulu bernama
Jamsostek) merupakan program pemerintah dalam kesatuan
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diresmikan pada tanggal
31 Desember 2013. Untuk BPJS kesehatan mulai beroperasi sejak
tanggal 1 Januari 2014, sedangkan BPJS ketenagakerjaan mulai
beroperasi sejak 1 Juli 2014.
2. Visi BPJS Kesehatan
“CAKUPAN SEMESTA 2019”

Paling lambat 1 Januari 2019, seluruh penduduk Indonesia


memiliki jaminan kesehatan nasional untuk memperoleh manfaat
pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi
kebutuhan dasar kesehatanya yang diselenggarakan oleh BPJS
Kesehatan yang handal, unggul dan terpercaya.
3. Misi BPJS Kesehatan
a. Membangun kemitraan strategis dengan berbagai lembaga dan
mendorong partisipasi masyarakat dalam perluasan kepesertaan
Jaminan Kesehatan nasional (JKN)
b. Menjalankan dan memantapkan system jaminan pelayanan
kesehatan yang efektif, efisien dan bermutu kepada peserta melalui
kemitraan yang optimal dengan fasilitas kesehatan
c. Mengoptimalkan pengelolaan dana program jaminan social dan
dana BPJS kesehatan secara efektif, efisien, transparan dan
akuntabel untuk mendukung kesinambungan program
d. Membangun BPJS Kesehatan yang efektif berlandaskan prinsip
prinsip tata kelola organisasi yang baik dan meningkatkan
kompetensi pegawai untuk mencapai kinerja unggul.
e. Mengimplementasikan dan mengembangkan system perencanaan
dan evaluasi, kajian, manajemen mutu, dan manajemen resiko atas
seluruh operasionalisasi BPJS Kesehatan.

K3LH Kelas X FARMASI SEMESTER 1 19


apt. Putri Baning Dian Laela MP, S. Farm

f. Mengembangkan dan memantapkan teknologi informasi dan


komunikasi untuk mendukung opersionalisasi BPJS Kesehatan.

4. Landasan hokum BPJS kesehatan


a. Undang Undang Dasar 1945
b. Undang-Undang Nomor 24 tahun 2011 tentang Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial


c. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2011 tentang Sistem Jaminan

Sosial Nasional, Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 52


5. Peserta BPJS Kesehatan

Peserta BPJS Kesehatan terbagi menjadi 2 kelompok, yaitu:


a. Peserta PBI (Penerima bantuan Iuran) jaminan kesehatan adalah

peserta jaminan kesehatan untuk fakir miskin dan orang yang tidak
mampu yang iuranya dibayarkan oleh pemerintah sebagai peserta
program jaminan kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah dan
diatur melalui peraturan pemerintah. Yang berhak menjadi peserta
PBI jaminan kesehatan lainya adalah yang mengalami cacat total
tetap dan tidak mampu.
b. Peserta bukan PBI (Penerima bantuan Iuran) jaminan kesehatan
terdiri dari Pekerja penerima upah dan anggota keluarganya,
Pekerja bukan penerima upah dan anggota keluarganya, bukan
pekerja dan anggota keluarganya.

BPJS Kesehatan hanya dapat menanggung paling banyak


5(lima ) anggota keluarga dan apabila peserta yang memiliki
anggota keluarga lebih dari 5 (lima) orang termasuk peserta, dapat
mengikutsertakan anggota keluarga yang lain dengan membayar
iuran tambahan. Dampak yang terjadi jika tidak menjadi peserta
BPJS adalah ketika sakit dan harus berobat atau dirawat maka
semua biaya yang timbul harus dibayar sendiri dan kemungkinan
bisa sangat mahal diluar kemampuanya.
K3LH Kelas X FARMASI SEMESTER 1 20
apt. Putri Baning Dian Laela MP, S. Farm

Gambar 2. Contoh kartu BPJS Kesehatan

TUGAS SISWA

Diskusi dengan teman kelompok (satu kelompok terdiri dari 5 orang) mengenai

✓ Pengelolaan puskesmas yang ada di wilayah daerah masing masing


✓ Jenis jenis klasifikasi rumah sakit yang berada di wilayah kabupaten
✓ Perbedaan Asuransi kesehatan Jamkesmas dan BPJS Kesehatan
TES FORMATIF

1. Jelaskan pengertian:
a. Puskesmas
b. Rumah Sakit
c. Asuransi Kesehatan
d. Jamkesmas
e. BPJS Kesehatan

2. Jelaskan fungsi puskesmas !


3. Jelaskan mencakup apa sajakah rujukan medis!
4. Jelaskan mencakup apa sajakah rujukan kesehatan!
5. Jelaskan fungsi rumah sakit !
6. Jelaskan klasifikasi rumah sakit berdasarkan kepemilikanya dan contoh

nama rumah sakitnya!


7. Jelaskan klasifikasi rumah sakit berdasarkan jenis pelayanan!
8. Jelaskan apa saja yang termasuk jenis pelayanan dasar, spesialistik luas

dan sub spesialistik!


9. Jelaskan apa saja tujuan khusus program Jamkesmas!

K3LH Kelas X FARMASI SEMESTER 1 21


apt. Putri Baning Dian Laela MP, S. Farm

10. Jelaskan bagaimana prinsip pelaksanaan Jamkesmas!


11. Jelaskan siapa yang menjadi sasaran atau peserta Jamkesmas!
12. Jelaskan visi BPJS Kesehatan!
13. Jelaskan misi BPJS Kesehatan!
14. Jelaskan bagaimana kepesertaan BPJS kesehatan!
15. Jelaskan landasan hukum BPJS Kesehatan!

LATIHAN SOAL K3LH KD 3.1

1. Suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat


pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta
masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu
kepada masyarakat diwilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok
disebut.....
a. Puskesmas
b. Rumah sakit
c. Asuransi kesehatan
d. Jamkesmas
e. BPJS Kesehatan

2. Yang merupakan upaya kesehatan wajib yang harus diselenggarakan oleh


puskesmas yaitu....
a. Usaha perbaikan gizi masyarakat
b. Usaha kesehatan kerja
c. Usaha kesehatan gigi dan mulut
d. Usaha kesehatan mata
e. Usaha pembina pengobatan tradisional

3. Kegiatan puskesmas dalam menyerahkan obat ke unit-unit pelayanan


disebut....
a. Pengadaan
b. Distribusi
c. Penggunaan

K3LH Kelas X FARMASI SEMESTER 1 22


apt. Putri Baning Dian Laela MP, S. Farm

d. Penyimpanan
e. Perencanaan
4. Rujukan yang berkaitan dengan upaya penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan pasien disebut....
a. Rujukan medis
b. Rujukan non medis
c. Rujukan kesehatan
d. Prefentive
e. Promotive
5. Yang termasuk rujukan medis adalah...
a. Survei epidemiologi dan pemberantasan kelaparan disuatu KLB
b. Pemberian pangan atas terjadinya kelaparan disuatu wilayah
c. Penyidikan sebab keracunan
d. Pemberian makan, tempat tinggal dan obat-obatan
e. Konsultasi penderita, untuk keperluan diagnostik, pengobatan dan

tindakan operatif
6. Yang termasuk rujukan kesehatan adalah....

a. Pengiriman bahan (spesime) untuk pemeriksaan laboratorium yang lebih


lengkap

b. Mendatangkan atau mengirim tenaga yang lebih kompetensi atau ahli


untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan

c. Tindakan penyembuhan penyakit


d. Tindakan pencegahan penyakit
e. Tindakan pemulihan kesehatan pasien
7. Berikut yang merupakan bukan fungsi puskesmas adalah....
a. Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat
b. Pusat & rujukan medis
c. Membina kesehatan masyarakat
d. Memberikan pelayanan secara menyeluruh
e. Upaya kesehatan wajib puskesmas
8. Rujukan kesehatan berkaitan dengan upaya....

K3LH Kelas X FARMASI SEMESTER 1 23


apt. Putri Baning Dian Laela MP, S. Farm

a. Pencegahan dan peningkatan kesehatan


b. Penyembuhan dan pemulihan kesehatan
c. Kuratif dan rehabilitatif
d. Kuratif dan prefentive
e. Promotif dan rahabilitatif
9. Melaksanakan pengambilan obat dari gudang obat farmasi merupakan
kegiatan dalam hal...
a. Perencanaan
b. Pengadaan
c. Penerimaan
d. Penyimpanan
e. Pencatatan dan laporan
10. Konsultasi penderita, untuk keperluan diagnostik, pengobatan, tindakan
operatif merupakan contoh upaya.....
a. Prefentive
b. Promotive
c. Rehabilitatif
d. Pencegahan penyakit
e. Kuratif
11. Suatu stuktur terorganisasi yang menggabungkan semua profesi kesehatan/
fasilitas diagnostik dan terapi, alat dan perbekalan kesehatan serta fasilitas
fisik kedalam suatu sistem terkoordinasi untuk mewujudkan pelayanan bagi
masyarakat disebut...
a. Puskesmas
b. Rumah sakit
c. Asuransi kesehatan
d. BPJS Kesehatan
e. Jamkesmas
12. Berdasarkan kepemilikannya RSUD Goeteng Purbalingga termasuk
kedalam....
a. RS Pemerintah

K3LH Kelas X FARMASI SEMESTER 1 24


apt. Putri Baning Dian Laela MP, S. Farm

b. RS Swasta
c. RS umum kelas A
d. RS umum kelas B
e. RS umum kelas C
13. Berdasarkan jenis pelayanan yang diberikan Rumah Sakit Kanker Dharmas
Jakarta termasuk kedalam....
a. RS Pemerintah
b. RS Umum
c. RS Swasta
d. RS Khusus
e. RS Terakreditasi
14. Berikut yang bukan merupakan Fungsi Rumah Sakit adalah....
a. Menyelenggarakan upaya premetive
b. Menyelenggarakan pelayanan Medis
c. Menyelenggarakan pelayanan rujukan
d. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan
e. Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan
15. RS yang diakui secara formal melalui persyaratan melakukan kegiatan
tertentu oleh badan sertifkasi disebut....
a. RS Pendidik
b. RS Non Pendidik
c. RS Terakreditasi
d. RS Umum
e. RS Khusus
16. RS yang memiliki pelayanan spesialitik dasar terdiri dari....
a. Pelayanan penyakit mata
b. Pelayanan penyakit dalam, kebidanan dan kandungan, bedah, dan

kesehatan anak
c. Pelayanan penyakit dalam, bedah dan anak
d. Pelayanan penyakit bedah, dalam dan mata
e. Pelayanan penyakit anak

K3LH Kelas X FARMASI SEMESTER 1 25


apt. Putri Baning Dian Laela MP, S. Farm

17. RSU yang mempunyai Fasilitas dan Kemampuan pelayanan medis sekurang-
kurangnya II Spesialitik dan Subsepesialistik dasar dan biasanya terdapat di
Ibukota provinsi disebut.....
a. RSU umum kelas A
b. RSU umum kelas B
c. RSU umum kelas C
d. RSU umum kelas D
e. RSU umum kelas E

18. RS yang mempunyai program pelatihan Residen dan berfasilitas dengan


universitas disebut....
a. RS Pendidikan
b. RS Terafiliasi
c. RS Terakreditas
d. RS Formal
e. RS Non pendidik

19. RSU yang mempunyai Fasilitas dan kemampuan pelayanan medis dasar
dengan kapasitas tempat tidur 50-150 bed disebut....
a. RSU kelas A
b. RSU kelas B
c. RSU kelas C
d. RSU kelas D
e. RSU kelas E

20. RS Harapan Ibu dan Nirmala Purbalingga berdasarkan kepemilikannya


termasuk kedalam....
a. RS Umum
b. RS Khusus
c. RS Pemerintah
d. RS Swasta
e. RS Pendidik

21. Yang bukan merupakan kegiatan pokok bidang farmasi dipuskesmas adalah...
a. Mempersiapkan pengadaan obat dipuskesmas

K3LH Kelas X FARMASI SEMESTER 1 26


apt. Putri Baning Dian Laela MP, S. Farm

b. Mengatur penyimpanan obat


c. Mengatur administrasi obat
d. Meracik obat-obatan
e. Penyuluhan kesehatan
22. Unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan berfungsi menunjang dan
membantu puskesmas dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam ruang
lingkup yang lebih kecil disebut...
a. Puskesmas Pembantu
b. Puskesmas Keliling
c. Posyandu
d. Bidan Desa
e. Puskesmas Rakyat
23. Berikut yang bukan Fungsi Puskesmas Keliling adalah....
a. Membenarkan pelayanan kesehatan didaerah terpencil
b. Melakukan penyelidikan tentang KLB
c. Dipergunakan sebagai alat transport dalam rangka rujukan bagi kasus

gawat darurat
d. Melakukan rehabilitatif kesehatan
e. Melakukan penyuluhan kesehatan
24. Berikut yang bukan merupakan sasaran posyandu adalah....
a. Ibu hamil beresiko tinggi dan ibu menyusui
b. Bayi
c. Balita
d. Lansia
e. Pasangan usia subur
25. Kegiatan terpadu antara puskesmas dan masyarakat ditingkatkan desa yang
diwujudkan dalam betuk pos pelayanan terpadu disebut....
a. Posyandu
b. Puskesmas Pembantu
c. Puskesmas Keliling
d. Puskesmas Rakyat

K3LH Kelas X FARMASI SEMESTER 1 27


apt. Putri Baning Dian Laela MP, S. Farm

e. Bidan Desa
26. Jenis Asuransi dimana perusahaan asuransi membayar biaya pengobatan

tergantung untuk semua penyebab yang telah disetujui bersama disebut....


a. Puskesmas
b. Rumah Sakit
c. Asuransi Kesehatan
d. Jamkesmas
e. BPJS
27. Berikut yang bukan tujuan khusus Program Jamkesmas adalah....
a. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin
b. Terselenggarakan pengelolaan ruang yang trasparan
c. Memperoleh Laba yang sebesar-besarnya
d. Memberikan kemudahan dan akses pelayanan kesehatan
e. Meningkatkan jumlah peserta (masyarakat tidak mampu) yang dicakup
28. Berikut yang bukan merupakan prinsip pelaksanaan program Jamkesmas
adalah....
a. Jamkesmas dikelola secara Nasional
b. Nirlaba
c. Fleksibel
d. Portabilitas
e. Dapat diakses oleh seluruh peserta di NKRI
29. Berikut yang bukan peserta Jamkesmas adalah...
a. Masyarakat mampu
b. Masyarakat miskin
c. Pengemis
d. Penderita Thalansia Mayor
e. Semua klien & jampersal
30. Kepersetaan Jamkesmas berlaku bagi masyarakat miskin dan tidak mampu
yang ditetampkan oleh...
a. SK Presiden RI
b. SK Gubenur Provinsi

K3LH Kelas X FARMASI SEMESTER 1 28


apt. Putri Baning Dian Laela MP, S. Farm
c. SK Bupati/Wali kota
d. SK Kepala Desa
e. SK Ketua RT setempat
31. Badan hukum publik yang bertanggug jawab terhadap Presiden dan berfungsi
menyelenggarakan program jaminan kesehatan bagi seluruh penduduk
Indonesia termasuk orang asing yang bekerja paling singkat enam bulan di
Indonesia disebut....
a. Puskesmas
b. Rumah Sakit
c. Asuransi Kesehatan
d. BPJS Kesehatan
e. Jamkesmas
32. Landasan hukum BPJS Kesehatan adalah....
a. Pancasila
b. UUD 1945
c. Ketetapan MPR
d. Instruksi Presiden
e. Peraturan Presiden
33. Yang berhak menjadi peserta BPJS PBI (Penerima Bantuan Iuran) adalah....
a. Bukan Pekerja
b. Bukan Penerima Upah
c. Peserta dengan cacat total
d. PNS
e. TNI/POLRI
34. Jumlah peserta BPJS kesehatan yang bisa terlangsung adalah sebanyak....
a. Satu orang
b. Dua orang
c. Tiga orang
d. Empat orang
e. Lima orang

K3LH Kelas X FARMASI SEMESTER 1 29


apt. Putri Baning Dian Laela MP, S. Farm

35. Cakupan Semesta 2019 yang artinya paling lambat 1 januari 2019 seluruh
penduduk Indonesia mendapatkan BPJS Kesehatan adalah merupakan....
a. VISI BPJS Kesehatan
b. MISI BPJS Kesehatan
c. Peserta BPJS Kesehatan
d. Landasan Hukum BPJS Kesehatan
e. Tujuan program BPJS Kesehatan
K3LH Kelas X FARMASI SEMESTER 1 30
apt. Putri Baning Dian Laela MP, S. Farm

BAB II
MENERAPKAN PENCEGAHAN DAN PENULARAN PENYAKIT

Kompetensi Dasar
3.2 Menerapkan pencegahan dan penularan penyakit
4.2 Melakukan upaya pencegahan dan penularan penyakit

A. PENGERTIAN SEHAT DAN SAKIT


1. Pengertian Sehat
a. Batasan oleh WHO, sehat adalah keadaan yang sempurna baik fisik,
mental, dan sosial, yang tidak hanya bebas dari penyakit atau cacat.
b. Batasan oleh Perkins, sehat adalah suatu keadaan keseimbangan
yangdinamis antara bentuk tubuh dan fungsinya yang dapat
mengadakan penyesuaian sehingga tubuh dapat mengatasi gangguan
dari luar.
c. Sehat adalah keadaan seseorang yang dapat memenuhi
kebutuhanpokoknya sebagai umat manusia sesuai dengan tingkat dan
derajatnya masing-masing.
d. Sehat adalah keadaan seseorang yang dapat menguasai keadaan
menimbulkan ketidak seimbangan pada dirinya.

2. Pengertian Sakit
a. Menurut Perkins, sakit adalah suatu keadaan yang tidak
menyenangkan yang menimpa seseorang sehingga menimbulkan
gangguan aktivitas sehari-hari baik jasmani, rohani dan sosial
b. Menurut Webster’s New Collegiate Dictionary, sakit adalah suatu
kondisi dimana kesehatan tubuh lemah
c. sakit adalah keadaan yang disebabkanoleh bermacam-macamhal

K3LH Kelas X FARMASI SEMESTER 1 31


apt. Putri Baning Dian Laela MP, S. Farm

(kejadian atau kelainan) yang dapat menimbulkan gangguan


terhadapsusunan tubuh (fungsi tubuh).
Dari pengertian sehat dan sakit, maka pada dasarnya
1. Keadaan sehat sakit adalah hasil dari interaksi seseorang dengan
lingkungannya.
2. Keadaan sehat sakit adalah sebagai manifestasi dari keberhasilan
atau kegagalan seseorang dalam mengadaptasikan diri dengan
lingkungannya.
3. Gangguan kesehatan, umumnya disebabkan adanya
ketidakseimbangan antara penyebab penyakit (agent), tuan rumah
(host), dan lingkungan hidup (environment).

B. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN


Ada tiga faktor yang mempengaruhi kesehatan seseorang yaitu :
1. Penyebab penyakit (Agent).
2. Manusia sebagaituan rumah (Host).
3. Lingkungan hidup (Environment).
1. Penyebab Penyakit (Agent)
Penyebab penyakit dapat dibagi dalam dua golongan yaitu :
a. Golongan eksogen
yaitu penyebab penyakit yang berasal dari luar tubuh
manusia yang dapatmenyerang perorangan dan rnasyarakat. Terbagi
atas:
1. Yang nyata dan hidup .
Penyebab penyakit ini sering disebut bibit penyakit seperti
bakteri,rickettsia, virus, casing, protozoa, jamur dan sebagainya.
2. Yang nyata tak hidup
Terdiri diari : zat-zat kimia, seperti racun - racun dan makanan
misalnyakekurangan beberapa zat makanan seperti protein,
vitamin-vitamin ataukekurangan makanan secara
keseluruhan(kelaparan),trauma fisik (ruda paksa), trauma elektrik (kena arus listrik),trauma
mekanik(terpukul, tertabrak),
trauma thermis (terbakar).
3. Yang berbentuk abstrak:
• Bidang ekonomi: kemiskinan
• Bidang sosial : sifat sosial yaitu tidak sesuai dengan hukum

yang berlaku dalam masyarakat, orang ini dibenci dalam


masyarakat ataupun anti sosial yaitu sifat orang yang
terang-terangan tindakannya bertentangan dengan hukum
yang berlaku dalam masyarakat, orang ini sangat merugikan
masyarakat.
• Bidang mental kebiadaban, tidak berperikemanusiaan dan
sebagainya
b. Golongan Endogen yaitu sifat dasar seseorang yang sudah
ditentukan sejak lahir, yang memudahkan timbul penyakit tertentu.
Termasuk golongan ini adalah : habitus (perawakan) misalnya
sempit dikatakan mudah terserang tuberkulosis. Penyakit turunan
misalnya asama, buta warna, diabetes dan sebagainya.

2. Manusia Sebagai Tuan Rumah (host)


Yaitu manusia yang dihinggapi penyakit. Bila seseorang ditulari bibit
penyakitbelum tentu orang tersebut akanmenderita sakit karena
ditentukan oleh beberapahal. Salah satu diantaranya ialah daya tahan
tubuhorang tersebut. Daya tahantubuh yang tinggi, baik badan, jiwa
maupun sosialnya dapat menghindarkanmanusia dari berbagai jenis
penyakit.
Daya tahan tubuh ini dapat dipertinggi dengan jalan :
• Makanan yang sehat cukup kualitas maupun kuantita
• Vaksinasi untuk mencegah infeksi penyakit tertentu.
• Carahidup
yangteratur,bekerja,beristirahat,bererekreasidanmenikmati hiburan
pada waktunya.
• Berpengetahuan luas dengan menuntut ilmu di bangku sekolah
maupun dari pengalaman hidup di masyarakat.

• Patuh pada ajaran agama.


• Berolahraga secara teratur
Daya tahan masyarakat tergantung pada daya tahan perorangan yang
membentuk masyarakat itu. Makin tinggi daya tahan peroangan dan
makin banyak orang yang meningkatkan daya tahan tubuhnya maka
makin tinggi pula daya tahan masyarakat, sehingga kesehatan masyarakat
akan semakin terjamin

3. Lingkungan Hidup (Environment)


Lingkungan hidup adalah segala sesuatu baik benda maupun keadaan
yang berada disekitar manusia yang dapat mempengaruhi kehidupan
manusia dan masyarakat.
Lingkungan hidup dapat dibagi dalam 4 golongan
a. Lingkungan biologik, terdiri atas organisme yang berada di sekitar
manusia.
Yang merugikan : contohnya bibit penyakit, seperti bakteri, virus,
rickettsia,jamur, protozoa, cacing dan sebagainya, binatang penyebar
penyakit sepertilalat, tikus, nyamuk dan sebagainya., organisme
sebagai hama tanaman ataupembunuh ternak.
Yang berguna : Tumbuhan atau hewan sebagai bahan makanan,
organisme yang berguna untuk industri seperti obat antibiotika, ragi
dan bahan-bahan obat lainnya.
b. Lingkungan fisik terdiri atas benda-benda yang tak hidup yang
berada disekitar manusia. Termasuk didalamnya udara, sinar
matahari, tanah, air, perumahan sampah dan sebagainya.
Yang merugikan : udara berdebu mengandung gas racun, baik yang
berasal dari kendaraan bermotor maupun dari pabrik, iklim yang
buruk, tanah yang tandus, air untuk keperluan rumah tangga yang
jelek, perumahan yang tidak memenuhi syarat kesehatan

pembuangan sampah, kotoran dan air limbah yang tidak teratur.


Yang berguna : udara yang bersih, tanah yang subur, iklim yang
baik, perumahan sehat, makanan cukup dan sehat dan sebagainya,
c. Lingkungan ekonomi merupakan lingkungan yang abstrak
Yang merugikan : kemiskinan merupakan lingkungan hidup yang
sangat membahayakan kesehatan manusia seperti tidak dapat
memenuhi kebutuhan akan makanan yang sehat, yang akan
melemahkan daya tahan tubuhnya sehingga mudah diserang
penyakit.
Kemiskinan dapat meruntuhkan akhlak manusia, menjadikan
manusia kurang bertanggung jawab, menimbulkan sifat egoistis dan
kejahatan. Oleh karena itu kesehatan harus diselenggarakan agar
keadaan sosial ekonorni dan usaha kesehatan dapat berjalan dengan
baik.
Yang menguntungkan:
Kemakmuran yang merata pada setiap anggota masyarakat.
d. Lingkungan Mental Sosial, merupakan lingkungan hidup abstrak.
Yang merugikan : kebiadaban, egoistis.
Yang menguntungkan :sifat gotong royong, sadar dan patuh pada
hukum dan peraturan yang berlaku di masyarakat.

Dalam hal hubungan manusia dengan lingkungan ada dua tindakan yang
dapat.diambil agar tetap sehat, yaitu :
1. Tindakan yang ditujukan kepada manusia sendiri agar mempunyai

daya tahan tubuh yang tinggi serta menghindari kontak denganbibit


penyakitdan penyebab penyakit lainnya.
2. Tindakan yang ditujuken kepada Iingkungan hidup manusia dengan
maksud mengubah Iingkunganhidup, sehingga faktoryang buruk
dapatdiatasi sehingga tidak membahayakan kesehatan manusia.
C. USAHA KESEHATAN PRIBADI
Usaha kesehatan pribadi adalah daya upaya dari seseorang untuk

memelihara dan mempertinggiderajat kesehatan sendiri.


Bentuk -Bentuk Usaha Kesehatan Pribadi
1. Mehelihara kebersihan tubuh, pakaian, rumah, dan sebagainya.
2. Makanan dan minuman yang cukup kualitas (bersih, bebas dari

penyakit), dankualitasnya.
3. Cara hidup yang teratur meliputi bekerja, makan, tidur, istirahat secara

teratur, rekreasi dan menikmati hiburan pada waktunya.


4. Meningkatkan daya tahan tubuh dan kesamaptaam jasmani : vaksinasi

untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit menular tertentu, olah


raga, senam secara teratur.
5. Menghindari terjadinya penyakit meliputi : menghindari kontak dengan
sumber penularan penyakit baik yang berasal dari penderita maupun dari
sumber lain, menghindari pergaulan yang tidak baik, selalu berpikir dan
berbuat baik, membiasakan diri untuk selalu mematuhi aturan kesehatan.
6. Meningkatkan kecerdasan dan rohani meliputi : patuh pada ajaran agama,
cukup santapan rohani, meningkatkan pengetahuan, baik dengan
membaca buku ilmu pengetahuan, menuntut ilmu dibangku sekolah,
ataupun dengan belajar sendiri dari pengalaman hidup.
7. Melengkapi rumah dengan fasilitas yang menjamin hidup sehat, meliputi
adanya sumber air yang baik, tersedianya jamban yang sehat, tersedianya
tempat buang sampah dan air limbah yang baik, tersedianya
perlengkapan PPPK untuk menanggulangi kecelakaan atau sakit
mendadak.
8. Pemeriksaan kesehatan : dilakukan secara berkala, walaupun merasa
sehat,segera memeriksakan diribila merasa sakit. .

Guna Kesehatan Pribadi Untuk Diri Sendiri Dan Masyarakat


Makin banyak orang yang memperhatikan pemeliharaan dan peningkatan

kesehatan dirinya, makin baik pula kesehatan masyarakat. Guna kesehatan pribadi untuk diri
sendiri membuat diri selalusehat sehingga aktivitas sehari-hari tanpa
bantuan orang lain pekerjaan tidak terhambat. Guna untuk masyarakat hilangnya
sumber penularan penyakit, tidak ada bebar dalam masyarakat.

Orang yang sejak kecil seringkali sakit, apalagi jika penyakitnya mengenai
organ tubuh yang vital seperti jantung, paru-paru, ginjal, hati, otak dan sebagainya
bila dewasa akan berbadan lemah dan mungkin sekali berumur pendek.Keadaan
sakit menimbulkan penderitaan dan merupakan pengharnbat bagi kemajuan karier
seseorang. Untuk menempati suatu jabatan didalam pekerjaan, semuanya
memerlukan orang yang sehat. Karena orang hanya dapat bekerja sebaik-baiknya
pada keadaan yang sehat.
D. USAHA PENCEGAHAN PENYAKIT
Dalam garis besarnya usaha kesehatan masyarakat dapat dibagi dalam

empatgolongan, yaitu usaha peningkatan (promotif), pencegahan (preventif),


pengobatan(kuratif) dan'pemulihan (rehabilitatif).

Usaha-usaha pencegahan tersebut adalah :


1. Pada masa sebelum sakit

a) Mempertinggi Nilai Kesehatan (Health Promotion)


Usaha ini merupakan pelayanan terhadap pemeliharaan kesehatan
pada umumnya. Usaha-usaha tersebut diantaranya : penyediaan
makanan yang sehat, cukup kualitas dan kuantitasnya, perbaikan
higiene dan sanitasi lingkungan seperti penyediaan air untuk
keperluan rumah tangga pembuangan sampah, kotoran dan air
limbah, pendidikan kesehatan kepada masyarakat dan usaha
kesehatan jiwa.

b) Memerikan perlindungan khusus terhadap gangguan penyakit


tertentu (Specific Protection)
Usaha ini merupakan tindakan pencegahan terhadap penyakit
tertentu dan beberapa usaha diantaranya adalah imunisasi / vaksinasi
untuk mencegah penyakit infeksi tertentu, isolasi penderita penyakit
menular tertentu, pencegahan terjadinya kecelakaan.

2. Pada masa sakit

a) Mengenal dan mengetahui jenis penyakit pada tingkat awal serta

mengedakan pengobatan yang tepat dan segera (Early Diagnosis and

Prompt Treatment)

Beberapa usaha diantaranya : mencari penderita dalam masyarakat

dengan jalan pemeriksaan darah, paru-paru dan sebagainya, mencari

semuaorang yang telah berhubungan dengan penderita penyakit

menular untuk diawasi dan diberi pengobatan (contac person) hingga


sembuh, pendidikan kesehatan kepada masyarakat.

Tujuan utama dari usaha ini adalah :

Pengobatan setepat-tepatnyadansesegeramungkindari setiap

Penderita penyakit sampaisembuh sempurna.

Pencegahan penularan kepada orang lain.

Pencogahan timbulnya cacat akibat suatu penyakit.

b) Pembatasancacat dan menghilangkan gangguan kemampuan bekerja

yang diakibatkan oleh sesuatu penyakit (Disability Limitation)

Usaha ini merupakan kelanjutan dari usaha sebelumnya yaitu

denganpengobatan dan perawatan yang sempurna agar penderita

sembuhkembali dan tidak cacat, Bila sudah terjadi cacat maka

dicegah agar cacat tersebut tidak bertambah parah (dibatasi).

c) Rehabiliilisi (Rehabilitation)

Rehabilitisi adalahusaha untuk mengembalikan bekas

penderitakedalam masyarakatsehinggadapatberfungsilagi sebagai

anggota masyarakatyang berguna untuk

dirinyasendiridanmasyarakat semaksimal mungkihsesuaidengan

kemampuannya.

Rehabilitisiasi terdiri dari :

1. Rehabilitasi fisik, yaitu agar bekas penderita memperoleh perbaikan

fisik dengan sebaik-baiknya, misalnya kaki patah.mendapatrehabilitasi


dengan kaki buatan

2. Rehabilitasi mental, yaitu agar bekas penderita dapat menyesuaikan


diri dalam hubungan perseorangan dan sosial.

3. Rehabilitasi sosial / vokasional, yaitu agar bekas penderita dapat


kembali menempati suatu pekerjaan / jabatan dalam masyarakat sesuai
dengan kemampuannya.

Usaha rehabilitasi ini memerlukan pengertian dari segenap anggota masyarakat,


sehingga mudah bagi bekas penderita untuk menyesuaikan dirinya dalam
masyarakat.

E. PENYAKIT MENULAR
Penyakit menular adalah penyakit yang dapat ditularkan (berpindah dari

satu orang ke orang yang lain) secara langsung maupun tidak langsung.
Sampai saat ini sudah banyak penyakit menular yang telah mampu

diatasi dan ditekan sedemikian rupa sehingga tidak menjadi masalah


kesehatan masyarakat, bahkan beberapa diantaranya telah dapat diberantas,
misalnya penyakit cacar.

Situasi penyakit menular di berbagai negara di dunia pada dasarnya dapat


dibedakan atas tiga kelompok utama yaitu:
1. Kelompok negara dengan tingkat kejadian, kesakitan dan kematian semua

jenis penyakit menular yang sudah tidak menjadi masalah kesehatan


masyarakat.
2. Kelompok negara dengan tingkat kejadian kesakitan dan kematian
beberapa jenis penyakit menular masih belum bisa diatasi secara
maksimal.
3. Kelompok negara-negara dengan tingkat kejadian kesakitan dan kematian
yang masih cukup tinggi.

Pada negara-negara sedang berkembang masih sering ditemukan di mana


kondisi beberapa jenis penyakit menular belum dapat diatasi secara
maksimal, masih sering ditemukan KLB/wabah penyakit menular tertentu
misalnya flu burung, diare, campak, dan demam dengue, dan sebagainya.

Di samping itu muncul masalah baru di bidang penyakit, misalnyameningkatnya jumlah


penderita penyakit-penyakit yang sering
ditemukan pada negara-negara maju seperti penyakit kanker, jantung, dan
kelainan saluran darah, dan sebagainya.

Sehingga negara-negara yang seperti ini sering disebut negara yang


mengalami double burden.

Penyakit menular yang sering ditemukan di masyarakat dapat dibedakan


atas tiga kelompok utama, yaitu sebagai berikut:
1. Kelompok penyakit menular yang sangat berbahaya karena angka

kematiannya yang cukup tinggi.


2. Kelompok penyakit menular yang dapat mengakibatkan kematian atau

cacat, walaupun akibatnya masih lebih ringan dibanding dengan kelompok


penyakit menular yang pertama.
3. Kelompok penyakit menular yang jarang mengakibatkan kematian atau
cacat, tetapi dapat mewabah sehingga dapat meresahkan masyarakat dan
dapat menimbulkan kerugian waktu maupun pembiayaan.

Macam-macam cara penularan penyakit (mode of transmission) adalah


sebagai berikut:
1. Melalui kontak tubuh.
2. Melalui makanan dan minuman yang dikonsumsi.
3. Melalui serangga, seperti lalat yang menebarkan bibit penyakit pada

makanan.
4. Melalui udara yang kita hirup.
5. Infeksi melalui plasenta.

F. JENIS-JENIS PENYAKIT MENULAR, GEJALA DAN


PENCEGAHANNYA

❖ MALARIA
Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh protozoa Plasmodium

sp. yang merusak sel darah merah dan ditularkan kepada manusia dengan
perantaraan gigitan nyamuk Anopheles sp. betina. Terdapat 4 (empat)

K3LH Kelas X FARMASI SEMESTER 1 40


apt. Putri Baning Dian Laela MP, S. Farm

spesies yang telah dikenal, yaitu Plasmodium falciparum (penyebab


malaria tropika), Plasmodium vivax (penyebab malaria tertian),
Plasmodium malariae (penyebab malaria quartana), dan Plasmodium
ovale (penyebab malaria ovale).

• Penyebab
- Transfusi darah yang mengandung bibit penyakit malaria.
- Ditularkan oleh ibu yang menderita malaria kepada anaknya
(melalui pemberian ASI).
- Bibit penyakit ini hidup dalam tubuh nyamuk terutama di dalam
kelenjar air liur juga dalam tubuh manusia.

• Gejala
- Demam dan menggigil.
- Badan pucat dan kepala pusing.
- Badan lemah dan mulut terasa pahit.

• Pencegahan
- Membersihkan lingkungan.
- Tidak menciptakan genangan air.
- Menghindari gigitan nyamuk (Misalnya: Memasang kelambu untuk
tempat tidur, menyemprotkan obat anti nyamuk, memakai lotion
anti nyamuk saat tidur, dan lain-lain).
- Fogging.

• Pengobatan
Sebagai upaya penyembuhan malaria, biasanya dokter akan
memberikan obat penurun demam seperti parasetamol. Kemudian,
ditambah pemberian vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh
sebagai upaya membantu kesembuhan. Selain itu, dapat juga
menggunakan obat herbal seperti kina. Bagian dari kina yang
digunakan untuk obat malaria adalah kulit batangnya.

❖ DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)


Demam berdarah adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus

dengue yang tumbuh di dalam nyamuk Aedes aegypti.


Demam berdarah dengue (Dengue haemorrhagic fever) adalah suatu

penyakit yang disebabkan oleh virus genus Flavivirus, yaitu virus dengue.
Penyakit ini ditularkan dengan perantaraan vektor nyamuk Aedes aegypti.
• Penyebab
- Genangan air bersih ditumpukan sampah dan kaleng.
- Saluran air yang tersumbat.
• Gejala
- Demam atau panas mendadak selama 2-7 hari terus menerus.
- Badan lemas.
- Nyeri pada ulu hati atau perut.
- Pada hari ke-3 timbul bintik-bintik merah pada kulit.
- Hidung mimisan.
- Gusi berdarah dan muntah darah.
• Pencegahan
Cara pencegahan demam berdarah dengue dapat dilakukan
dengangerakan 3M Plus seperti berikut:
- Menguras

Menguras bak mandi sekurang-kurangnya seminggu sekali.


- Menutup

Menutup rapat-rapat tempat penampungan air, agar nyamuktidak


mudah meletakkan telur-telurnya.
- Mengubur
Menimbun barang-barang bekas yang dapat menampung air.
Itulah cara pencegahan DBD dengan cara 3M, sedangkan yang
dimaksud dengan Plus adalah kegiatan pencegahan tambahan/
pemberdayaan setiap individu dalam menggunakan daya-upayanya
mencegah gigitan nyamuk penyebar virus dengue.
Kegiatan pencegahan tambahan dapat dilakukan dengan cara:

- Menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang


sulit dibersihkan.

- Menggunakan obat nyamuk atau mengoleskan lotion anti nyamuk.


- Menggunakan kelambu saat tidur.
- Memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk.
- Memelihara tanaman pengusir nyamuk.
- Mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah.
- Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah.
• Pengobatan
Ada beberapa macam cara pengobatan sebelum penderita dibawake
dokter, seperti:
- Minumlah air putih minimal 20 gelas berukuran sedang setiaphari

(lebih banyak lebih baik).


- Cobalah menurunkan panas dengan minum obat penurunpanas.
- Biasanya dokter menyarankan untuk minum minuman

penambahion tubuh.
- Minuman lain yang disarankan: Jus jambu merah

untukmeningkatkan trombosit (ada juga yang menyarankan


daunnangka, daun jambu biji, dan sebagainya).
- Makanlah makanan yang bergizi dan usahakan makan dalam
kuantitas yang banyak.
Apabila semakin parah, segera ke dokter.

Gambar 3. Poster 3M Plus

❖ DIARE
Diare adalah penyakit dengan gejala buang air besar encer lebih dari 3

kali sehari. Dan merupakan pergerakan tinja yang cepat melalui usus.
• Penyebab

- Infeksi oleh bakteri, virus, ataupun parasit.


- Alergi pada makanan atau obat tertentu.
- Pemanis buatan.
• Gejala.
- Muntah.
- Badan lesu atau lemah.
- Panas.
- Tidak nafsu makan.
- Ada darah dan lendir dalam kotoran.

• Pencegahan
- Mencuci tangan sebelum dan setelah makan, juga setelah dari
kamar mandi.
- Buah-buahan dan sayur yang dikonsumsi mentah harus di bilas
lebih dahulu.

• Pengobatan
Untuk langkah awal pengobatan dapat dilakukan dengan:
- Berikan si penderita air minum untuk pengganti cairan tubuhyang
hilang.
- Untuk balita dan bayi, diteruskan minum ASI.
- Berikan garam oralit.
Untuk selanjutnya, apabila diare semakin parah sampai menyebabkan
si penderita dehidrasi. Segera bawa ke dokter.

❖ VIRUS CORONA (COVID 19)


Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2
(SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit
karena infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa
menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru
yang berat, hingga kematian.

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang


lebih dikenal dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus
yang menular ke manusia. Virus ini bisa menyerang siapa saja, seperti
lansia (golongan usia lanjut), orang dewasa, anak-anak, dan bayi, termasuk
ibu hamil dan ibu menyusui.
Infeksi virus Corona disebut COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) dan
pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019.
Virus ini menular dengan sangat cepat dan telah menyebar ke hampir
semua negara, termasuk Indonesia, hanya dalam waktu beberapa bulan.

Hal tersebut membuat beberapa negara menerapkan kebijakan untuk


memberlakukan lockdown dalam rangka mencegah penyebaran virus
Corona. Di Indonesia sendiri, pemerintah menerapkan kebijakan
Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) untuk menekan
penyebaran virus ini.

Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem


pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi
pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan
infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru (pneumonia).

Virus ini menular melalui percikan dahak (droplet) dari saluran


pernapasan, misalnya ketika berada di ruang tertutup yang ramai dengan
sirkulasi udara yang kurang baik atau kontak langsung dengan droplet.

Selain virus SARS-CoV-2 atau virus Corona, virus yang juga termasuk
dalam kelompok ini adalah virus penyebab Severe Acute Respiratory
Syndrome (SARS) dan virus penyebab Middle-East Respiratory Syndrome
(MERS). Meski disebabkan oleh virus dari kelompok yang sama, yaitu
coronavirus, COVID-19 memiliki beberapa perbedaan dengan SARS dan
MERS, antara lain dalam hal kecepatan penyebaran dan keparahan gejala.
Tingkat Kematian Akibat Virus Corona (COVID-19)
Virus Corona yang menyebabkan COVID-19 bisa menyerang siapa saja.
Menurut data yang dirilis Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-
19 Republik Indonesia, jumlah kasus terkonfirmasi positif hingga 06
Agustus 2021 adalah 3.568.331 orang dengan jumlah kematian 102.375
orang. Tingkat kematian (case fatality rate) akibat COVID-19 adalah
sekitar 2,9%.

Jika dilihat dari persentase angka kematian yang di bagi menurut golongan

usia, maka kelompok usia >60 tahun memiliki persentase angka kematian
yang lebih tinggi dibandingkan golongan usia lainnya.

Sedangkan berdasarkan jenis kelamin, 53,1% penderita yang meninggal


akibat COVID-19 adalah laki-laki dan 46,9% sisanya adalah perempuan.

Gejala Virus Corona (COVID-19)


Gejala awal infeksi virus Corona atau COVID-19 bisa menyerupai gejala
flu, yaitu demam, pilek, batuk kering, sakit tenggorokan, dan sakit kepala.
Setelah itu, gejala dapat hilang dan sembuh atau malah memberat.
Penderita dengan gejala yang berat bisa mengalami demam tinggi, batuk
berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada. Gejala-gejala
tersebut muncul ketika tubuh bereaksi melawan virus Corona.

Secara umum, ada 3 gejala umum yang bisa menandakan seseorang


terinfeksi virus Corona, yaitu:

Demam (suhu tubuh di atas 38 derajat Celsius)


Batuk kering
Sesak napas
Ada beberapa gejala lain yang juga bisa muncul pada infeksi virus Corona
meskipun lebih jarang, yaitu:

Diare
Sakit kepala
Konjungtivitis
Hilangnya kemampuan mengecap rasa
Hilangnya kemampuan untuk mencium bau (anosmia)
Ruam di kulit
Gejala-gejala COVID-19 ini umumnya muncul dalam waktu 2 hari sampai
2 minggu setelah penderita terpapar virus Corona. Sebagian pasien yang
terinfeksi virus Corona bisa mengalami penurunan oksigen tanpa adanya
gejala apapun. Kondisi ini disebut happy hypoxia.
Penyebab Virus Corona (COVID-19)
Infeksi virus Corona atau COVID-19 disebabkan oleh coronavirus, yaitu
kelompok virus yang menginfeksi sistem pernapasan. Pada sebagian besar
kasus, coronavirus hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan sampai
sedang, seperti flu. Akan tetapi, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi
pernapasan berat, seperti pneumonia, Middle-East Respiratory Syndrome
(MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).

Ada dugaan bahwa virus Corona awalnya ditularkan dari hewan ke


manusia. Namun, kemudian diketahui bahwa virus Corona juga menular
dari manusia ke manusia.

Seseorang dapat tertular COVID-19 melalui berbagai cara, yaitu:

Tidak sengaja menghirup percikan ludah (droplet) yang keluar saat


penderita COVID-19 batuk atau bersin
Memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu setelah
menyentuh benda yang terkena cipratan ludah penderita COVID-19
Kontak jarak dekat dengan penderita COVID-19
Virus Corona juga bisa menular melalui benda-benda yang sering
disentuh, misalnya uang, gagang pintu, atau permukaan meja.

Virus Corona dapat menginfeksi siapa saja, tetapi efeknya akan lebih
berbahaya atau bahkan fatal bila terjadi pada orang lanjut usia, ibu hamil,
orang yang memiliki penyakit tertentu, perokok, atau orang yang daya
tahan tubuhnya lemah, misalnya pada penderita kanker.

Karena mudah menular, virus Corona juga berisiko tinggi menginfeksi


para tenaga medis yang merawat pasien COVID-19. Oleh karena itu, para

tenaga medis dan orang-orang yang memiliki kontak dengan pasien


COVID-19 perlu menggunakan alat pelindung diri (APD).

Dari data yang dikeluarkan oleh WHO, saat ini ditemukan beberapa varian
SARS-CoV-2 penyebab COVID-19. Berikut rincian jenis varian baru
tersebut:

Varian Alfa (B.1.1.7) yang pada awalnya ditemukan di Inggris sejak


September 2020.
Varian Beta (B.1.351/B.1.351.2/B.1.351.3) yang pada awalnya ditemukan
di Afrika Selatan sejak Mei 2020.
Varian Delta (B.1.617.2/AY.1/AY.2/AY.3) yang pada awalnya ditemukan
di India sejak Oktober 2020.

Diagnosis Virus Corona (COVID-19)


Untuk menentukan apakah pasien terinfeksi virus Corona, dokter akan
menanyakan gejala yang dialami pasien dan apakah pasien baru saja
bepergian atau tinggal di daerah yang memiliki kasus infeksi virus Corona
sebelum gejala muncul. Dokter juga akan menanyakan apakah pasien ada
kontak dengan orang yang menderita atau diduga menderita COVID-19.

Guna memastikan diagnosis COVID-19, dokter akan melakukan beberapa


pemeriksaan berikut:

Rapid test, untuk mendeteksi antibodi (IgM dan IgG) yang diproduksi oleh
tubuh untuk melawan virus Corona
Rapid test antigen, untuk mendeteksi antigen yaitu protein yang ada di
bagian terluar virus
Swab test atau tes PCR (polymerase chain reaction), untuk mendeteksi
virus Corona di dalam dahak

CT scan atau Rontgen dada, untuk mendeteksi infiltrat atau cairan di paru-
paru
Tes darah lengkap, untuk memeriksa kadar sel darah putih, D-dimer dan
C-reactive protein
Selain itu, tes menggunakan alat GeNose juga bisa digunakan sebagai
skrining atau pemeriksaan awal untuk mendeteksi virus Corona.

Hasil rapid test COVID-19 atau tes GeNose positif kemungkinan besar
menunjukkan bahwa Anda memang sudah terinfeksi virus Corona, namun
bisa juga berarti Anda terinfeksi kuman atau virus yang lain. Sebaliknya,
hasil rapid test COVID-19 negatif belum tentu menandakan bahwa Anda
mutlak terbebas dari virus Corona.
Pengobatan Virus Corona (COVID-19)
Belum ada obat yang benar-benar efektif untuk mengatasi infeksi virus
Corona atau COVID-19. Namun, beberapa obat seperti favipirapir dan
remdesivir sudah bisa digunakan pada kasus COVID-19 sedang hingga
berat. Sementara itu, obat-obatan lain, seperti molnupiravir, masih diteliti
efektivitas dan manfaatnya sebagai pengobatan COVID-19.

Pilihan pengobatan akan disesuaikan dengan kondisi pasien dan tingkat


keparahannya. Beberapa pasien dengan gejala ringan atau tanpa gejala
akan di sarankan untuk melakukan protokol isolasi mandiri di rumah
sambil tetap melakukan langkah pencegahan penyebaran infeksi virus
Corona.

Selain itu, dokter juga bisa memberikan beberapa beberapa langkah untuk
meredakan gejalanya dan mencegah penyebaran virus corona, yaitu:

Merujuk penderita COVID-19 yang berat untuk menjalani perawatan dan


karatina di rumah sakit rujukan
Memberikan obat pereda demam dan nyeri yang aman dan sesuai kondisi

Anda mungkin juga menyukai