Anda di halaman 1dari 10

Catatan Bimbingan Respirologi Nasional

PPOK
Patofisiologi: air trapping, abnormalitas pertukaran udara, hipersekresi mukus  dapat
terjadi hipertensi pulmonal
Defisiensi alfa 1 anti-tripsin
Diagnosis COPD
 Gejala, sesak napas, batuk kronik: progresif, saat aktivitas klinis sesak menonjol, batuk
kronik
 Faktor risiko
 Spirometry untuk memastikan diagnosis: dilakukan post bronkodilator (rasio FEV1/FVC <
0,7)

Assessment
 Air flow limitation berdasarkan post bronkodilator FEV1 predicted

 Assess symptom: masukkan mMRC dan CAT


Tatalaksana
 Vaksinasi influenza, DPT, varicella, pneumokokal PCV20 tunggal atau PCV15 dengan
booster PSV23, herpes zoster, COVID-19
 Memperbaiki kualitas hidup dan memeperbaiki risiko perburukan dengan cepat

 Pada grup A: bronkodilator bisa pilih LABA atau LAMA, namun pada COPD LAMA lebih
baik

 Antibiotik azitromisin / eritromisin dapat mencegah eksaserbasi dalam 1 tahun terakhir


 Antimukolitik pada COPD paling baik NAC
 Edukasi smoking cessation, rehabilitasi paru mulai B-E

Eksaserbasi
 Indikasi rawat: severe symptom, acute respiratory failure, sianosis
 Berat: rawat inap
o Tentukan GOLD A, B, E
o SABA
o Kortikosteroid sistemik 5 hari
o Evaluasi kebutuhan antibiotik atau antiviral
o NIV: indikasi PCO2 > 45 mmHg, pH < 7,35, hipoksemia persisten dengan O2
suplementasi, ada bukti muscle fatigue
o Jika dari awal penurunan kesadaran jangan NIV, langsung mechanical ventilation

ACOS
Diagnosis: 3 kriteria mayor dan minimal 1 kriteria minor

Tatalaksana: sesuai guidelines GINA untuk asma

Spirometri
 Hindari merokok 1 jam sebelum, tidak konsumsi alcohol 8 jam, latihan olahraga 1 jam,
gunakan pakaian longgar
 SABA stop 6 jam
 Gangguan obstruksi: BE, ACOS, asma, COPD
 Gangguan restriksi: ILD, IPF, autoimun, obese, scoliosis, NMD. Beberapa obat yang dapat
menyebabkan kelainan jaringan paru: MTX, amiodarone, nitrofurantoin, RTX
 Gangguan obstruksi restriksi: memenuhi kedua diagnostic gangguan obstruksi dan
restriksi
 FEV1: volume udara yang diekspirasi secara paksa dalam 1 detik pertama
 FVC: volume udara yang dapat diekspirasikan secara maks
 PEF: puncak aliran ekspirasi
 Bronkodilator test: 200-400 mcg salbutamol (large volume spacer) atau 2,5-5 mg
(nebulizer) 15 menit atau ipratropium bromide 500 mcg (nebulizer) atau 160 mcg (large
volume spacer)

Diskusi

Anda mungkin juga menyukai