Anda di halaman 1dari 17

Disusun Oleh :

Tengku Maulana Ramzi


19360276

Pembimbing : dr. Alwinsyah SP.PD. KP.

Penyakit Paru Obstruksi


Kronis
DEFINISI

Secara definisi penyakit paru obstruktif


kronis (PPOK) dapat disebut sebagai penyakit
kronis progresif pada paru yang ditandai oleh
adanya hambatan atau sumbatan aliran
udara yang bersifat irreversible atau
reversible sebagian

2
Klasifikasi PPOK berdasarkan Global
Initiative For Chronic Oobstructive Lung
Disease (GOLD)
Pada Pasien dengan FEV1/FVC : < 0,70
Stadium FEV1 (% Gejala klinis
Prediksi)
GOLD I Ringan spirometri : dengan atau tanpa batuk, dengan atau tanpa
FEV1 ≥ 80%. produksi sputum, sesak napas derajat sesak 0
sampai derajat sesak 1,
GOLD II Sedang Spirometri: dengan atau tanpa batuk, dengan atau tanpa
FEV1 < 80%. produksi sputum, sesak napas derajat sesak 2
(sesak timbul pada saat aktivitas).
GOLD III Berat Spirometri : sesak napas derajat sesak 3 dan 4
FEV1 <50%
GOLD IV Sangat spirometri: pasien derajat 3 dengan gagal napas kronik,
Berat FEV1 < 30%. disertai komplikasi kor pulmonale atau gagal
jantung kanan,

3
DIAGNOSIS
Anamnesa : Pemeriksaan penunjang :
- Sesak nafas
• Spirometri
- Batuk
• X-ray dada
- Produksi Dahak
• CT scan
- Mengi dan dada sesak. • Analisis Gas Darah

• Tes Laboratorium

• EKG
PEMERIKSAAN FISIK


• Inspeksi :

1. Pursed-lips breathing

2. Penggunaan alat bantu napas

3. Barrel chest

4. Pink puffer

5. Blue bloater

• Palpasi : didapatkan vokal fremitus melemah dan sela iga melebar.

• Perkusi : Hipersonor akibat peningkatan jumlah udara yang terperangkap

• Auskultasi : Suara nafas vesikuler normal atau melemah, terdapat ronki


dan atau mengi pada waktu bernafas biasa atau pada ekspirasi paksa,
ekspirasi memanjang, bunyi jantung terdengar jauh
“”

5
SKALA SESAK BERDASARKAN MMRC
(Modified Medical Research Council)
Grade Keluhan sesak berdasarkan aktivitas
0 Sesak napas baru timbul jika melakukan kegiatan berat
Sesak napas timbul bila berjalan cepat pada lantai yang datar atau jika
1 berjalan di tempat yang sedikit landai
Jika berjalan bersama teman seusia dijalan yang datar, selalu lebih
lambat; atau jika berjalan sendirian dijalan yang datar sering beristirahat
2 untuk mengambil napas
Perlu istirahat untuk menarik napas setiap berjalan 100 meter atau setelah
3 berjalan beberapa menit
4 Timbul sesak napas saat berpakaian atau tidak berpakaian
“ COPD
Assessment
Test (CAT)

7
▸ Tabel penilain PPOK

RESIKO EKSASERBASI
C D
4 >2
KLASIFIKASI GOLD

>1
3

A B
2 0

1
1

Mmrc 0-1 Mmrc >2


CAT < 10 CAT > 10

8
FAKTOR RESIKO

1. Asap rokok
2. Paparan pekerjaan
3. Polusi Udara
4. Infeksi berulang saluran respirasi
5. Kepekaan jalan napas dan PPOK
6. Defisiensi α1 Antitrypsin (α1AT)

9
“PATOFISIOLOGI”

10
PENATALAKSANAAN
FARMAKOLO
GI NON FARMAKOLOGI
3. MUKOLITIK
1. BRONKODILATOR : -Carbosistein 1. EDUKASI DAN SELF MANAGEMENT
-Beta-2 Agonist -Asetil Sistein 2. AKTIVITAS FISIK
-Anti Muskarinik 4. ANTI INFLAMASI 3. VAKSINASI
-Methylxantine - ICS 4. TERAPI VENTILASI
-Kombinasi Terapi - Terapi inhaler triple 5. INTERVENSI BRONKOSKOPI DAN OPERAS
Bronkodilator
- Oral glukokortikoid
2. ANTIBIOTIK
- Phosphodiesterase- 4
-Azitromychin (PDE-4) inhibitors
-Eritromycin

11
DIAGNOSA
BANDING
Asma

Gagal jantung kongestif

Bronkiektasis

Tuberkulosis
Sindrom Obstruksi Pasca TB (SOPT )

12
KOMPLIKASI
GAGAL NAFAS
1. Gagal nafas kronis
INFEKSI BERULANG
COR PULMONAL
Dapat diatasi dengan menjaga
keseimbangan PO2 dan PCO2, Pada pasien PPOK produksi
bronkodilator adekuat, terapi oksigen sputum yang berlebihan pada cor pulmonale akan
yang adekuat menyebabkan terbentuk koloni menunjukkan tanda
kuman, Pada kondisi kronis ini pembesaran ventrikel kanan,
2. Gagal nafas akut
imunitas menjadi lebih rendah, yang di tandai P pulmonal pada
ditandai oleh sesak nafas dengan atau ditandai dengan menurunnya
EKG dan Hematokrit >50%.
tanpa sianosis, sputum bertambah dan kadar limfosit darah.
purulen, demam, kesadaran menurun.

13
PENCEGAHAN
▸ Mencegah terjadinya PPOK dengan
menghindari asap rokok, hindari
polusi udara, hindari infeksi saluran
pernapasan berulang.
▸ Mencegah perburukan PPOK
dengan berhenti merokok, gunakan
obat-obatan adekuat, mencegah
eksaserbasi berulang.

14
PROGNOSIS


Prognosis dari PPOK cukup buruk, karena
PPOK tidak dapat disembuhkan secara
permanen, 30% penderita dengan sumbatan
yang berat akan meninggal dalam waktu satu
tahun, 95% meninggal dalam waktu 10 tahun.
Ini terjadi oleh karena kegagalan napas,
pneumonia, aritmia jantung atau emboli paru

15
KESIMPULAN

▸ Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) didefinisikan sebagai


penyakit paru kronik berupa obstruksi saluran pernapasan yang
bersifat progresif dan tidak sepenuhnya reversible
▸ Manifestasi klinis pasien PPOK adalah batuk, dahak, mengi dan
sesak nafas. Diagnosis pada pasien PPOK dapat ditegakkan
berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang
▸ Tujuan penatalaksaan PPOK adalah untuk mengurangi gejala,
mencegah eksaserbasi berulang, memperbaiki dan mencegah
penurunan faal paru dan meningkatkan kualitas hidup penderita
16
Thanks!

17

Anda mungkin juga menyukai