(AKAD SALAM)
Dosen Pengampuh: Sulvariany Tamburaka, S.E., M.Si
OLEH:
KELOMPOK 1
KELAS A
AL FAHRAN B1C121004
JURUSAN AKUNTANSI
KENDARI
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah menganugrahkan rahmat,
karunia, dan ridha-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah ini
yang berjudul “ Akad Salam ”. Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai salah
satu tugas kelompok pada mata kuliah “ Akuntansi Syariah ”.
Dalam kesempatan ini kami tidak lupa mengucapkan terimakasih kepada Dosen
Pengampuh yaitu Ibu Sulvariany Tamburaka, S.E., M.Si. Serta semua teman kelompok yang
telah membantu dalam penyusunan makalah ini, sehingga makalah ini dapat diselesaikan
tepat pada waktunya.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini jauh dari kata sempurna,
untuk itu kami sangat mengarapkan kritik dan saran dari semua pihak terkait. Sehingga
kekurangan yang ada dalam makalah ini dapat diperbaiki dan di sempurnakan.
Dalam penyususnan makalah ini, kami berharap semoga makalah ini dapat berguna
dan bermanfaat sebagaimana baiknya, khususnya bagi teman-teman mahasiswa sekalian.
Kelompok 1
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
Oleh karena itu, lembaga keungan islam harus teliti dalam accounting yang bebas
bunga(riba) seperti akutansi mudharobah, musyarakah, ijarah, istishna’,salam dll .Dalam
makalah ini kami akan menjelaskan tentang akuntansi salam. Akad salam dapat membantu
produsen dalam penyediaan modal sehingga ia dapat menyerahkan produk sesuai dengan
yang telah dipesan sebelumnya. Sebaliknya, pembeli dapat jaminan memperoleh barang
tertentu, pada saat ia membutuhkan dengan harga yang disepakatinya diawal. Akad salam
biasanya digunakan untuk pemesanan barang pertanian.
Kendati demikian, skema transaksi ini tetap potensial dikembangkan di Indonesia seiring
dengan meningkatnya perhatian pemerintah untuk mengembangkan sector pertanian.
Secara khusus, jika pemerintah terlibat dalam upaya mengembangkan kemampuan akses
pendanaan petani, penggunaan skema salam relative lebih cepat dan lebih menguntungkan
disbanding skema lainnya. Setelah mengikuti presentasi atau diskusi ini diharapkan
peserta(audiences) akan lebih memahami mengenai transaksi salam dan perlakuan
akuntansinya.
PEMBAHASAN
Skema Salam
Barang/Modal
Pembeli/
penjual Pembeli
Salam
Uang
2. Salam Paralel, artinya melaksanakan dua transaksi salam yaitu antara pemesan dan
penjual antara penjual dengan pemasok (supplier) atau pihak ketiga lainnya. Hal ini
terjadi ketika penjual tidak memiliki barang pesanan dan memesan kepada pihak lain
untuk menyediakan barang pesanan tersebut.
3. Salam Paralel dibolehkan asalkan akad salam kedua tidak tergantung pada akad
pertama yaitu akad antara penjual dan pemasok tidak tergantung pada akad antara
pembeli dan penjual.
Beberapa ulama kontemperor melarang transaksi salam paralel terutama jika
perdagangan dan transaksi semacam itu dilakukan secara terus-menerus, karena dapat
menjurus kepada riba.
Uang Uang
Tiga hal yang di dalamnya terdapat keberkahan: jual beli secara tangguh muqaradhah
(mudharabah), dam mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan rumah,
bukan untuk dijual.” (HR. Ibnu Majah).
Apabila barang yang dikirim tidak sesuai kualitasnya dan pembeli memilih untuk
membatalkan akad, maka pembeli berhak atas pengembalian modal salam yang
diserahkannya. Pembatalan dimungkinkan untuk keseluruhan barang pesanan, yang
mengakibatkan pemgembalian semua modal salam yang telah dibayarkan. Dapat juga
pembatalan sebagian penyerahan barang pesanan dengan pemgembalian sebagian
modal salam.
Hal-hal yang harus dicatat oleh pembeli dalam transaksi secara akuntansi:
1. Pengakuan piutang salam, piutang salam diakui pada saat modal usaha salam
dibayarkan atau dialihkan kepada penjual. Modal usaha salam disajikan sebagai
piutang salam.
2. Pengukuran modal usaha salam
Modal salam dalam bentuk kas diukur sebesar jumlah yang dibayarkan
Jurnal:
Piutang Salam xxx
Kas xxx
Modal usaha salam dalam bentuk aset nonkas diukur sebesar nilai wajar, selisih antara
nilai wajar dan nilai tercatat modal usaha nonkas yang diserahkan diakui sebagai
keuntungan atau kerugian pada saat penyerahan modal usaha tersebut.
a. Pencatatan apabila nilai wajar lebih kecil dari nilai tercatat
Jurnal:
Piutang Salam xxx
Kerugian xxx
Aset Nonka xxx
2) Jika nilai wajar dari barang pesanan yang diterima lebih rendah dari nilai barang
pesanan yang tercantum dalam akad, Maka barang pesanan yang diterima diukur
sesuai dengan nilai wajar pada saat diterima dan selisihnya diakui sebagai
kerugian.
Jurnal:
4. Denda yang diterima dan diberlakukan oleh pembeli diakui sebagai bagian dana
kebajikan.
Jurnal:
Dana Kebajikan-Kas xxx
Dana Kebajikan-Pendapatan Denda xxx
5. Penyajian
a. Pembeli menyajikan modal usaha salam yang diberikan sebagai piutang salam.
b. Piutang yang harus dilunasi oleh penjual karena tidak dapat memenuhi
kewajibannya dalam transaksi salam disajikan secara terpisah dari pitang salam.
c. Persediaan yang diperoleh melalui transaksi salam diukur sebesar nilai terendah
biaya perolehan atau nilai bersih yang dapat direalisasi. Apabila nilai bersih dapat
direalisasi lebih rendah dari biaya perolehan, maka selisihnya diakui sebagai
kerugian.
6. Pengungkapan
a. Besarnya modal usaha salam, baik yang dibiayai sendiri maupun yang dibiayai secara
bersama-sama dengan pihak lain;
b. Jenis dan kualitas barang pesanan; dan
c. Pengungkapan lain sesuai dengan PSAK NO. 101 tentang Penyajian Laporan
Keuangan Syariah.
1. Pengakuan kewajiban salam, kewajiban salam diakui pada saat penjual menerima
modal usaha salam. Modal usaha salam yang diterima disajikan sebagai kewajiban
salam.
2. Pengukuran kewajiban salam, jika modal usaha salam dalam benuk kas diukur
sebesar jumlah yang di terima.
jurnal:
kas xxx
utang salam xxx
Jika modal usaha salam dalam bentuk aset nonkas diukur sebesar nilai wajar
jurnal:
4. Jika penjual melakukan transaksi salam paralel, selisih antara jumlah yang dibayar
oleh pembeli akhir dan biaya porolehan barang pesanan diakui sebagai keuntungan
dan kerugian pada saat penyerahan barang pesanan oleh penjual ke pembeli akhir.
jurnal ketika membeli persedian:
Pencatatan ketika menyerahkan persedian, jika jumlah yang dibayar oleh pembeli
akhir lebih besar dari biaya perolehan barang pesanan.
hutang salam xxx
Aset salam xxx
Keuntungan salam xxx
6. Penyajian, penjual menyajikan modal usaha salam yang diterima sebagai kewajiban
salam.
7. Pengungkapan
a) Piutang salam kepada produsen (dalam salam parallel) yang memiliki
hubungan istimewa.
b) Jenis dan kuantitas barang pesanan; dan
c) Pengungkapan lain sesuai PSAK No. 101 tentang penyajian laporan keuangan
syariah.
Pencatatan ketika menyerahkan persediaan bila jumlah yang dibayar oleh pembeli akhir
lebih kecil dari biaya perolehan barang pesanan.
Utang salam xxx
Aset salam xxx
Jurnal ketika menyerahkan persediaan bila jumlah yang dibayar oleh pembeli akhir lebih
besar dari biaya perolehan barang pesanan.
Utang salam xxx
Keuntungan salam xxx
4. Pada akhir periode pelaporan keuangan, persediaan yang diperoleh melalui transaksi
salam diukur sebesar nilai terendah biaya perolehan atau nilai bersih yang dapat
direalisasi. Apabila nilai bersih yang dapat direalisasi lebih rendah dari biaya perolehan,
maka selisihnya diakui sebagai kerugian.
5. Penyajian, penjual menyajikan modal usaha salam yang diterima sebagai kewajiban
salam.
6. Pengungkapan, penjual dalam transaksi salam mengungkapkan:
a. Piutang salam kepada produsen (dalam salam paralel) yang memiliki hubungan
istimewa
b. Jenis dan kuantitas barang pesanan
c. Pengungkapan lain sesuai dengan PSAK No. 101 tentang Penyajian Laporan
Keuangan Syariah.
BAB 3
Kesimpulan
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa salam adalah transaksi dimana
Pembeli membayar terlebih dahulu atas suatu barang yang spesifikasi dan Kuantitasnya
jelas sedangkan barangnya baru akan diserahkan pada saat tertentu di kemudian hari.
Penggunaan skema salam relatif lebih cepat dan lebih menguntungkan dibanding skema
lainnya karena dapat mengembangkan Kemampuan akses pendanaan petani dan
mengembangkan sector pertanian dan industri.
Manfaat transaksi salam bagi pembeli adalah adanya jaminan memperoleh Barang
dalam jumlah dan kualitas tertentup ada saatia membutuhkan dengan harga yang
disepakatinya diawal. Sementara manfaat bagi penjual adalah diperolehnya dana untuk
melakukan aktivitas produksi dan memenuhi sebagian kebutuhan hidupnya. Selain itu,
manfaat salam ialah selisih harga yang didapat dari nasabah dengan harga jual kepada
pembeli.
DAFTAR PUSTAKA