Anda di halaman 1dari 12

Tugas

Presentasi
Kelompok kehidupan
ekonomi masa orde baru
Anggota Kelompok

Anggita putri karsetyo


Anggun nurul ika N
Dwi rahma putri
Nadia safira eka P
Latar Belakang
Pada masa orde baru ekonomi Indonesia mengalami kejayaan, ia pernah mencapai tingkat
tertinggi sehingga banyak para pengamat ekonomi dan dunia memuji bangsa Indonesia.
Memang pada tahap awal pembangunan ekonomi Indonesia sangat menjanjikan dan
menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang sangat meyakinkan. Didalam mendorong
pertumbuhan ekonomi itu pemerintah mencari sumber – sumber dana baik dari dalam
negeri maupun luar negeri. Sumber – sumber pembentukan modal antara lain tabungan
baik dalam negeri, luar negeri, atau kombinasi keduanya. Ternyata dana domestik guna
membiayai pembangunan mengalami kekurangan sehingga tidak mampu memicu proses
pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sehingga untuk menutupi kekurangan itu maka Indonesia
mencari sumber dana dari luar negeri yaitu dengan hutang luar negeri.
Pinjaman luar negeri ini diandalkan untuk membiayai pembangunan, memobilisasi sumber
daya, meningkatkan produksi dan ekspor, memperbaiki neraca pembayaran dan manfaat
ekonomi lainnya. Tetapi, utang ini bukan hanya didasarkan pada pertimbangan ekonomi
saja melainkan juga politik, sosial, budaya, geografis altruitis (kemanusiaan) dan
pertimbangan lainnya. Oleh sebab itu hutang luar negeri masih diperdebatkan, baik oleh
ahli ekonomi, sosial politik maupun ahli – ahli lainnya. Ahli kanan atau kapitalis
Rumusan Masalah
Penjelasan I
Salah satu kebijakan ekonomi Orde Baru adalah
kerja sama antara Indonesia dengan IMF. Dalam hal
ini, Presiden Soeharto melakukan pinjaman dana dari
IMF serta Bank Dunia untuk pembangunan nasional.
Setelah itu, kerja sama dengan IMF pun berkembang
menjadi hubungan bilateral antara Indonesia dengan
Amerika.
Penjelasan II
Meskipun Indonesia mengalami pembangunan pesat
selama Orde Baru, tetap ada sejumlah masalah
perekonomian yang dihadapi bangsa. Ada masalah
inflasi, utang luar negeri, dan ketimpangan.
Puncaknya yakni krisis moneter di tahun 1998 yang
mengakhiri 32 tahun kekuasaan Soeharto.
Penjelasan II
● Pancasila tidak dijalankan secara murni dan konsekuen, justru pemerintahan Orde Baru ini dinilai
sama otoriternya dengan Orde Lama.
● Praktek KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme) sangat marak utamanya di kalangan pemerintah.
● Pembangunan tidak merata yang memunculkan kesenjangan di antara pusat dan daerah.
Penyebabnya adalah karena kekayaan daerah disedot dan dialihkan ke pusat (Jawa).
● Ketidakpuasan muncul di berbagai daeah yang menjadi bibit separtisme, contohnya di Papua dan
Aceh.
● Hak untuk berpendapat dibungkam, oposisi terhadap pemerintah dibungkam, hak mendapatkan
informasi dibatasi dan banyak lagi praktek pelanggaran HAM lainnya.
● Adanya perlakuan berbeda terhadap masyarakat keturunan tionghoa.
● Birokrasi tidak berjalan secara efektif.
● Kualitas tentara menurun karena tidak diperhatikan nasibnya oleh kalangan elit yang sibuk
berpolitik.
● Kebebasan pers dibungkam.
● Banyaknya kasus penghilangan paksa aktivis serta adanya fenomena penembak misterius.
● Kekuasaan presiden hampir tak terbatas dan tak adanya suksesi.
Penjelasan III
Pemerintah Orde Baru berusaha menciptakan
stabilitas ekonomi dengan cara menjalin kerja sama
dengan IMF yang bertujuan agar lembaga tersebut
memberikan bantuan ekonomi kepada Indonesia.
Dengan demikian, Kerjasama pemerintah dengan IMF
bertujuan untuk memberikan bantuan ekonomi
kepada Indonesia.
Hasil Rangkuman
Kebijakan ekonomi Orde Baru diarahkan pada pembangunan di segala bidang. Namun, pada
pelaksanaannya tidak sesuai aturan sehingga berdampak pada kesenjangan ekonomi yang
besar di masyarakat. Hal ini disebabkan oleh kebijakan ekonomi serta pembangunan yang
dilakukan pemerintah sudah baik, tetapi tidak bersifat merata, sehingga muncul
kesenjangan antara golongan kaya dan golongan miskin. Di awal pemerintahan Soeharto
menjabat, ia dihadapkan oleh masalah yang cukup sulit di bidang ekonomi, yaitu:
Hiperinflasi hingga 650 persen
Utang luar negeri
Melonjaknya harga kebutuhan pokok
Kerusakan sarana dan prasarana
Rendahnya pendapatan per kapita penduduk Indonesia, hanya mencapai 70 dollar AS.
Dokumentasi
Kesimpulan

1 Dengan mengadopsi model pembangunan berencana,


Orde Baru berhasil meningkatkan pertumbuhan
Pada akhir masa Orde Baru, Indonesia 2
mengalami krisis ekonomi yang parah akibat
ekonomi rata-rata sebesar 7 persen per tahun,
dampak krisis moneter Asia Tenggara pada
mengurangi angka kemiskinan dari 60 persen
tahun 1997. Krisis ini menyebabkan nilai tukar
menjadi 11 persen, dan meningkatkan pendapatan
per kapita dari 70 dolar AS menjadi 1.000 dolar AS rupiah anjlok, inflasi melonjak, perbankan
kolaps, dan banyak perusahaan bangkrut

3 Untuk itulah pemerintah Orde Baru mengambil langkah-langkah


4
Faktor kegagalan tersebut adalah adanya praktik korupsi,
monopoli ekonomi oleh perusahaan milik keluarga Cendana, kebijakan ekonomi berupa
dan kapitalisme menyebabkan matinya usaha rakyat, (1) memerangi hiperinflasi;
(2) mencukupkan stok bahan pangan, khususnya beras;
sehingga kesenjangan ekonomi terbentang nyata. Faktor
(3) merehabilitasi prasarana perekonomian;
utama dari hal tersebut adalah pemerintahan Orde Baru
(4) meningkatkan ekspor;
bergantung pada utang dan bantuang luar negeri
(5) menyediakan/menciptakan lapangan kerja
(6) mengundang kembali investor asing
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai