Anda di halaman 1dari 2

A.

Latar Belakang
Tembaga (Cu) merupakan unsur kimia dengan nomor atom 29 dan nomor massa 63,54
Unsur ini merupakan logam mulia yang terbentuk melalui proses kemagnetan dan perubahan
magma
Tembaga sangat langka dan jarang diekstraksi dalam bentuk murni
Dalam dunia pertambangan, Indonesia dikenal sebagai negara kaya dengan kandungan mineral
yang melimpah, dengan cadangan tembaga diperkirakan sekitar 4,1%
Karena sifatnya sebagai konduktor panas dan listrik yang baik, tembaga digunakan dalam industri
seperti kabel, perhiasan, dan manufaktur kimia
Tembaga juga dapat berasal dari pelapukan, pembakaran batu bara, pembakaran kayu, minyak
bumi, dan limbah industri seperti limbah perumahan dan kota
Logam tembaga dilepaskan sebagai Cu2+ melalui pelapukan dan diserap oleh tanaman
Penambahan tembaga ke dalam tanah melalui kontaminasi dapat terjadi pada industri tembaga,
pembakaran batu bara, pembakaran kayu, ekstraksi minyak, dan pembuangan limbah di kawasan
pemukiman dan perkotaan

Proses pembuatan tembaga dari pohon industri melibatkan beberapa langkah yang berbeda-
beda, mulai dari ekstraksi bijih tembaga, pengolahan, pemurnian, hingga pembuatan produk
akhir. Berikut adalah gambaran umum dari proses pembuatan tembaga dari pohon industri:

1. Ekstraksi bijih tembaga: Proses ini bertujuan untuk membebaskan atau meliberasi mineral-
mineral tembaga dari ikatan zat-zat pengotornya dengan cara operasi peremukan dan
penggerusan. Bijih tembaga dapat berasal dari bijih sulfat dan bijih oksida, yang akan diolah
menjadi konsentrat tembaga.

2. Pengolahan: Setelah bijih tembaga telah diperoleh, maka dilanjutkan dengan pengolahan
untuk memisahkan mineral-mineral tembaga dari pengotoran yang cukup efektif dengan metode
flotasi. Dengan menggunakan metode ini, bisa meningkatkan kadar tembaga di konsentrat
menjadi 30 %.

3. Pemurnian: Setelah konsentrat tembaga telah diperoleh, maka dilanjutkan dengan pemurnian
untuk meningkatkan kadar tembaga menjadi lebih tinggi. Proses ini dilakukan dalam smelter,
yang akan menghasilkan anoda tembaga, katoda tembaga, dan produk samping seperti asam
sulfat, terak tembaga, dan lain-lain.
4. Pembuatan produk akhir: Setelah tembaga telah diperoleh, maka dilanjutkan dengan
pembuatan produk akhir seperti billet, tembaga gulungan, perpipaan, kelistrikan, arsitektur,
coinage, biomedikal, industri rumah tangga, kimia, dan otomotif.

Kesimpulan
Tembaga (Cu) adalah unsur kimia logam mulia yang langka dan jarang diekstraksi dalam bentuk
murni, namun Indonesia memiliki cadangan tembaga yang melimpah sebesar 4,1%. Tembaga
digunakan dalam industri seperti kabel, perhiasan, dan manufaktur kimia, dan dapat berasal dari
pelapukan, pembakaran batu bara, kayu, minyak bumi, dan limbah industri. Proses pembuatan
tembaga melibatkan langkah-langkah seperti ekstraksi bijih tembaga, pengolahan, pemurnian,
dan pembuatan produk akhir.

Anda mungkin juga menyukai