Anda di halaman 1dari 3

Misalnya ada sebuah toko ritel menjual cemilan dan sedang menyelesaikan laporan

keuangan di akhir tahun 2020 dan kemudian menghitung jumlah persediaan dengan
data berikut ini :

• Diketahui, persediaan awal barang tahun 2020 + Rp. 200.000.000,-

• Pembelian baru pada tahun 2020 = Rp. 400.000.000,-

• Persediaan akhir barang tahun 2020 = Rp. 100.000.000,-

HPP = pembelian bersih + persediaan awal – persediaan akhir barang.

HPP = Rp. 400.000.000 + Rp. 200.000.000 – Rp. 100.000.000 = Rp. 500.000.000,-

Jadi, di toko ritel tersebut jual barang dagangan dengan sebesar Rp. 500.000.000,-
selama tahun ini seta menyisakan barang dengan nilai Rp. 100.000.000 di tanggal 31
Desember 2020. Dengan cara ini maka toko ritel tersebut dapat merencanakan
pembelian di tahun depan dan juga dapat membantu untuk mengevaluasi biayanya.

Rumus dan Contoh Perhitungan Harga Pokok Perusahaan


Manufaktur
Nah, untuk cara menghitung hpp di perusahaan manufaktur akan jauh lebih rumit.
Sebab di perusahaan dagang hanya membeli dan menjuak barang yang sama saja.
Kemudian biaya-biaya yang timbul dari barang yang telah dibeli juga tidak banyak
dan umumnya hanya ongkos angkut. Kemudian untuk perusahaan manufaktur
biasanya terjadi perubahan barang yaitu untuk bahan baku lalu diproses untuk jadi
barang jadi.

Oleh sebab itu, untuk menghitung harga pokok penjualan perusahaan manufaktur
menggunakan rumus berikut :

Harga pokok penjualan HPP = harga pokok produksi + persediaan awal barang jadi +
persediaan akhir barang jadi

Penjelasannya, barang pokok produksi adalah harga yang diperoleh dari bahan baku
yang secara umum dipakai ditambah biaya-biaya produksi yang timbul jadi akan
mengubah barang baku menjadi barang jadi.

Langkah-langkah menghitung harga pokok produksi untuk perusahaan manufaktur


adalah :

Hitung bahan baku yang dipakai

bahan baku yang dipakai = persediaan awal bahan baku + pembelian bahan baku –
persediaan akhir bahan baku.

Hitung biaya produksi

total biaya produksi = bahan yang dipakai + biaya tenaga kerja langsung + biaya
overhead produksi.

Hitung harga pokok produksi

Menghitung harga pokok produksi oleh perusahaan manufaktur menggunakan


rumus berikut, harga pokok produksi = total biaya produksi + persediaan awal barang
dalam proses – persediaan akhir dalam proses produksi.

Nah, kemudian contoh soal cara menghitung hpp di perusahaan manufaktur adalah
misalnya perusahaan ritel ingin melakukan produk sendiri. Sehingga mereka nantinya
akan memproduksi beberapa cemilan atau snack penjualannya cukup baik. Nah,
misalnya keripik pisang sehingga akan mendapatkan keuntungan yang lebih dan juga
dapat menjual hasil produksi ke toko lainnya.

Misalnya perusahaan ritel memiliki persediaan bahan baku pada awal tahun Rp.
200.000.000,- kemudian untuk barang setengah jadi atau barang dalam proses
produksi sebesar Rp. 100.000.000,-. Selan itu, finish goods yang siap dijual adalah Rp.
400.000.000,- pada awal tahun 2020. Nah, pada tahun yang sama perusahaan
tersebut membeli bahan baku dengan total Rp. 700.000.000 serta biaya pengiriman
Rp. 70.000.000,-.

Selanjutnya adalah biaya tenaga kerjanya dan perawatan mesin sepanjang tahun
2020 adalah 100.000.000,-. Nah sisa penggunaan dari bahan baku sebesar Rp.
100.000.000 dan sisa barang jadi produk yang dapat dijual adalah Rp. 200.000.000,-.
Nah, berapa harga pokok penjualan dari perusahaan tersebut?

Penyelesaiannya adalah dengan menghitung bahan baku yang digunakan, total biaya
produksi, harga pokok produksi dan harga pokok penjualan.

Bahan baku yang digunakan


• Cara menghitung hpp yang dipakai bahan baku yang digunakan = persediaan awal
bahan baku + pembelian bahan baku – persediaan akhir bahan baku.

• Jadi, bahan baku yang digunakan adalah 200.000.000 + (700.000.000 + 70.000.000)


+ 100.000.000 = Rp. 870.000.000,-

Total biaya produksi

• Rumus total biaya bahan produksi adalah bahan baku yang digunakan + biaya
tenaga kerja + biaya overhead produksi.

• Jadi, total biaya bahan produksi adalah 870.000.000 + 100.000.000 = Rp.


970.000.000,-

Harga pokok

• Rumus harga pokok adalah total persediaan biaya produksi + persediaan awal
barang dalam proses produksi – persediaan akhir barang dalam proses produksi.

• Jadi, harga pokoknya adalah 970.000.000 + 100.000.000 – 100.000.000 = Rp.


970.000.000

Harga pokok penjualan

• Rumus harga pokok penjualan adalah harga pokok produksi + persediaan awal
barang jadi – persediaan akhir barang.

• Jadi, harga pokok penjualan adalah 970.000.000 + 400.000.000 – 200.000.000 = Rp.


1.170.000.000,-

Anda mungkin juga menyukai