Disusun oleh :
2024/2025
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan
rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa ada halangan yang
berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Ibu Sani Susanti, S.Pd., M.Pd. sebagai
dosen pengampu mata kuliah Profesi Kependidikan yang telah membantu memberikan
arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
karena keterbatasan penulis. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran
untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat bagi semua
pihak yang membutuhkan.
Diya Mirza
NIM : 2233151024
2
DAFTAR ISI
Hlm
COVER…………………………………………………………………… i
KATA PENGANTAR……………………………………………………. ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………… iii
BAB I: PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah……..…………………………………………. 4
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………… 5
1.4 Tujuan Penulisan Makalah ….…………………………………….......... 5
BAB II: PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pengelolaan Peserta Didik………………….......................... 6
2.2 Tujuan dan Fungsi dari Pengelolaan Peserta Didik ……..……………... 8
2.3 Tahapan dalam Pengelolaan Peserta Didik ……………………….……. 12
BAB III: PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………... 17
3.2 Saran.......................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 19
3
BAB I
PENDAHULUAN
5
BAB II
PEMBAHASAN
Peserta didik merupakan unsur inti kegiatan pendidikan. Di era persaingan antar lembaga
pendidikan yang begitu ketat seperti sekarang ini, sekolah harus berjuang secara sungguh-
sungguh untuk mendapatkan peserta didik. Bahkan ada ketua yayasan pendidikan yang
mengatakan bahwa mencari peserta didik jauh lebih sulit ketimbang mencari guru baru.
Mananjemen kesiswaan bukan hanya berbentuk pencatatan data peserta didik, melainkan
meliputi aspek yange lebih luas secara operasional dapat membantu upaya pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik melalui proses pendidikan di sekolah. Adapun layanan khusus
peserta didik meliputi layanan bimbingan dan konseling, layanan perpustakaan, layanan
kantin/kafetarian, layanan kesehatan, layanan transformasi sekolah, layanan asrama, dan
layanan ekstrakurikuler, layanan laboratorium, dan keamanan. Pelayanan khusus
diselenggarakan di sekolah dengan maksud untuk memperlancar pelaksanaan pengajaran
dalam rangka pencapain tujuan pendidikan di sekolah. Manajemen layanan khusus adalah
suatu proses kegiatan memberikan pelayanan kebutuhan kepada peserta didik untuk
menunjang kegiatan pembelajaran agar tujuan pendidikan bisa tercapai secara efektif dan
efisien (Putra,2016:1).
6
Kata Pengelolaan dapat disamakan dengan manajemen yang berarti mengatur atau
mengurus. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata pengelolaan memiliki beberapa
pengertian diantaranya adalah: 1) Proses atau cara mengelola, 2) proses melakukan kegiatan
tertentu dengan menggerakkan orang lain, 2) Proses membantu merumuskan kebijakan dan
tujuan organisasi, 4) Proses memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam
pelaksanaan kebijakan dan pencapaian tujuan.
Pengelolaan juga dapat diartikan sebagai serangkaian usaha yang bertujuan untuk
menggali dan memanfaatkan segala potensi yang dimiliki secara efektif dan efisien untuk
mencapai tujuan tertentu yang telah direncanakan sebelumnya. Salah satu teoritisi
manajemen terkemuka, Henry Fayol, mendefinisikan pengelolaan sebagai fungsi umum dari
manajemen yang mencakup perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, koordinasi, dan
pengendalian.
Menurut Hanif Rahman (2017: 2) manajemen peserta didik merupakan suatu penataan
dan pengaturan segala aktivitas yang berkaitan dengan peserta didik dari masuknya peserta
didik sampai keluarnya peserta didik tersebut dari suatu lembaga pendidikan. Menurut
Kazenky (dalam Imron, 2011: 6) manajemen peserta didik atau personel administration yang
memussatkan perhatian pada pengaturan, pengawasan layanan siswa di dalam kelas dan di
luar kelas, seperti pengenalan, pendaftaran, layanan individu seperti pengembangan
keseluruhan kemampuan, minat, kebutuhan sampai ia matang di sekolah. Menurut Rohiat
(2009) manajemen kesiswaan sering diartikan sebagai kegiatan-kegiatan yang bersangkutan
dengan masalah kesiswaan disekolah. Dengan tujuan menata proses kesiswaan mulai dari
perekrutan, mengikuti pembelajaran sampai dengan lulus sesuai dengan tujuan agar dapat
berlangsung secara efektif dan efisien.
Keberadaan manajemen peserta didik sangat dibutuhkan di lembaga pendidikan
karena siswa merupakan subjek sekaligus objek dalam proses transformasi ilmu dan
keterampilan. Keberhasilan penyelenggaraan pendidikan akan sangat bergantung pada
pengembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual,social emosional dan kejiwaan peserta
didik, manajemen peserta didik merupakan penataan dan pengaturan terhadap kegiatan yang
berkaitan dengan peserta didik, mulai dari siswa itu masuk sampai dengan keluar dari suatu
sekolah. Manajemen peserta didik tidak semata mencatat data peserta didik, tetapi meliputi
7
aspek yang lebih luas, yaitu membantu upaya pertumbuhan anak melalui proses pendidikan
sekolah (Hermino,2013: 165-167).
8
mencapai tujuan tersebut yaitu penerimaan peserta didik, kegiatan kemajuan belajar serta
bimbingan dan pembinaan disiplin (Ariska,dkk.2015:828).
Menurut Imron (2011:11-13), tujuan umum MPDBS adalah mengatur kegiatan-kegiatan
peserta didik agar kegiatan-kegiatan tersebut menunjang proses belajar mengajar disekolah.
Lebih lanjut, proses belajar mengajar disekolah dapat berjalan lancer, tertib dan teratur
sehingga dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan sekolah dan tujuan pendidikan
secara keseluruhan.
Tujuan khusus MPDBS adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan psikomotor peserta didik.
2. Menyalurkan dan mengembangkan kemampuan umum (kecerdasan), bakat dan minat peserta
didik.
3. Menyalurkan aspirasi, harapan dan memenuhi kebutuhan peserta didik.
4. Dengan terpenuhinya 1, 2, 3 di atas diharapkan peserta didik dapat mencapai kebahagiaan
dan kesejahteraan hidup yang lebih lanjut dapat belajar dengan baik dan tercapai cita-cita
mereka.
Menurut Saifuddin (2018:56), tujuan umum manajemen peserta didik adalah mengatur
kegiatan-kegiatan peserta didik agar kegiatan-kegiatan tersebut menunjang proses belajar
mengajar di sekolah; lebih lanjut, proses belajar mengajar di seklah dapat berjalan dengan
lancar, tertib dan teratur sehingga dapat memberikan kontribusi bagi pencapai tujuan sekolah
dan tujuan pendidikan secara keseluruhan.
10
Menyarankan bahwa keempat fungsi ini diperlukan, tetapi tidak cukup dalam mengumumkan
manajemen yang sukses, dengan penekanan kuat padamengadopsi praktik yang mencakup
fokus pada karyawan dalam organisasi.
a. Perencanaan.
Perencanaan biasanya di mana arah organisasi dibentuk berbagai kegiatan termasuk
pengembangan tujuan. Dengan demikian, fungsi perencanaan manajemen mewujudkan
berbagai tingkat pengambilan keputusan. Mengizinkan karyawan untukberpartisipasi
dalam pembuatan keputusan ini dapat menghasilkan gagasan tambahan yang menawarkan
wawasan berharga.
b. Mengatur.
Fungsi pengaturan manajemen terdiri dari berbagai kegiatan
langsung atau tidak langsung terkait dengan alokasi sumber daya dengan cara yang
mendukung pencapaiantujuan dan rencana yang dikembangkan dalam fungsi perencanaan
c. Terkemuka.
kepercayaan tertanam dalam berbagai hateori kepemimpinan.Nilai dan pentingnya
kepercayaan tidak bisa dilebih-lebihkan, terlepas darigaya kepemimpinan atau filosofi
pemimpin.
d. Mengontrol.
Fungsi keempat manajemen, kontrol, termasuk upaya manajerial diarahkan untuk
memantau kinerja organisasi dan karyawan serta kemajuan menuju sasaran Schraeder.
11
mengembangkan diri secara optimal. Sebagai pemimpin disekolah, kepala sekolah
memegang peran penting dalam menciptakan kondisi tersebut.
Dengan demikian manajemen peserta didik itu bukanlah dalam bentuk pencatatan data
peserta didik saja, melainkan meliputi aspek yang lebih luas yang secara operasional dapat
digunakan untuk membantu kelancaran upaya pertumbuhan dan perkembangan peserta didik
melalui proses pendidikan di sekolah.
Ruang lingkup manajemen peserta didik itu meliputi :
A. Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru
Ada dua macam sistem yang diguakan dalam penerimaan peserta didik baru yaitu
sebagai berikut :
a. Sistem promosi, merupakan penerimaan peserta didik baru yang sebelumnya tanpa
melakukan seleksi. Mereka yang mendaftar disuatu sekolah, diterima befitu saja. Sistem
yang demikian biasanya berlaku pada sekolah-sekolah yang pendaftarannya kurang dari
jatah atau daya tampung yang ditentukan; dan
b. Sistem seleksi, ini dapat digolongkan memjadi tiga macam, yang pertama, seleksi
berdasarkan daftar nilai ebta murni (DANEM), yang kedua berdasarkan penelusuran bakat
minat dan kemampuan (PMDK), yang ketiga adalah seleksi berdasarkan tes masuk.
a. Kriteria acuan patokan (standard criterian referenced), merupakan suatu penerimaan peserta
didik baru yang didasarkan atas patokan-patokan yang telah ditentukan sebelumnya.
Dalam hal ini sekolah akan membuat patokan bagi calon peserta didik baru., bagi mereka
yang memenuhi patokan yang dibuatnsekolah maka akan dapat diterima disekolah tersebut,
dan bagi mereka yang toidak memenuhi patokan maka tidak akan diterima;
12
b. Kriteria acuan norma (norm criterian referenced), yaitu penerimaan peserta didik yang
didasarkan atas keseluruhan prestasi peserta didik yang mengikuti seleksi. Dalam hal ini
sekolah menetapkan kriteria penerimaan berdasarkan prestasi keseluruhan peserta didik
baru; dan
c. Kriteria berdasrkan daya tampung sekolah. Sekolah terlebih dahulu menentukan berapa jumlah
daya tampung , calaon peserta didik yang akan diterima
14
Bagi calon peserta didik yang diterima diharuskan mendaftar ulang pada lembaga
pendidikan (sekolah) yang menerimanya. Pada waktu daftar ulang, biasanya calon peserta
didik harus melengkapi persyaratan-persyaratan administratif yang berguna bagi pengisian
data peserta didik di lembaga pendidikan (sekolah) tersebut.
Langkah pertama untuk menjadi siswa setelah seleksi adalah melewati proses pendaftaran
ulang, hal ini dilakukan dengan harapan calon siswa yang lulus dapat segera mencatat
kesediaannya untuk menjadi calon siswa. Pada saat registrasi ulang kadang ada siswa yang
tidak dating (Ahmar. 2016: 52).
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Manajemen peserta didik dapat diartikan sebagai usaha pengaturan terhadap peserta didik.
Mulai dari peserta didik tersebut masuk sekolah sampai dengan mereka lulus. Yang diatur
secara langsung adalah segi-segi yang berkenaan dengan peserta didik secara tidak langsung.
Pengaturan terhadap segi-segi lain selain peserta didik dimaksudkan untuk memberikan
layanan yang sebaik mungkin kepada peserta didik.
2. Tujuan manajemen peserta didik adalah mengatur kegiatan-kegiatan peserta didik agar
kegiatan-kegiatan peserta didik agar kegiatan tersebut menunjang proses pembelajaran di
lembaga pendidikan (sekolah); lebih lanjut, proses pembelajaran dilembaga tersebut (sekolah)
dapat berjalan lancar, tertib dan teratur sehingga dapat meberikan kontribusi bagi pencapaian
tujuan sekolah dan tujuan pendidikan secara keseluruhan.
3. Fungsi manajemen peseta didik adalah sebagai wahana bagi peserta didik untuk
mengembangkan diri se-optimal mungkin, baik yang berkenaan dengan segi-segi
individualitasnya, segi sosial, aspirasi kebutuhan dan segi-segi potensi peserta didik lainnya.
Agar tujuan dari fungsi manajemen peserta didik dapat tercapai, ada beberapa prinsip yang
perlu diperhatikan dalam pelaksanaannya.
4. Langkah-langkah pengelolaan peserta didik antara lain:
a. Sistem Penerimaan Peserta Didik Baru
b. Kriteria Penerimaan Peserta Didik Baru
c. Analisis kebutuhan peserta didik
d. Rekruitmen peserta didik
e. Seleksi peserta didik
f. Orientasi
g. Penempatan Peserta Didik (Pembagian Kelas)
h. Pembinaan dan pengembangan peserta didik
i. Pencatatan dan pelaporan
j. Kelulusan dan alumni
17
3.1 Saran
Dalam penyusunan makalah ini, penyusun sudah berusaha memaparkan dan menjelaskan
materi dengan semaksimal mungkin, tapi tidak menutup kemungkinan adanya kekeliruan
dalam penyusunannya, baik dari segi materi, maupun penyusunannya, oleh karena itu
penyusun mengharapakan pembaca untuk penyempurnaan makalah selanjutnya, dan harapan
bagi penyusun, semoga makalah ini dapat memberi manfaat dalam proses pembelajaran
pengelolaan peserta didik.
18
DAFTAR PUSTAKA
Abas, R Jati. 2012. Menuju Sekolah Mandiri. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Abubakar, Isa Ado. 2001. Career Guidance, Participation of Students and its Implication for Kano,
Nigeria. The Malaysian Online Journal of Educational Science. Volume 1, Issue 3.
Ahmar, Ansari Saleh. 2016. Steps in Designing Queue and Interview Process using Information
System: A Case of Re-registration of New Students in Universitas Negeri Makassar. The
Asian Journal of Technology Management. Vol. 9 No. 1.
Ariska, Ria Sita. 2015. Manajemen Kesiswaan. Jurnal Manajer Pendidikan. Vol.9. No.6.
Dian, Ana Kameloh. 2017. Manajemen Layanan Peserta Didik Inklusif di Kota Palangka Raya. Jurnal
Studi Agama dan Masyarakat. ISSN: 1829-8257. Vol.13 No.2.
Dickinson,Chris.2001.Classroom Management. Philip Waterhouse:Network Educational
Griffin, Ricky W. 2007. Student Achievement Series Principle Management. New York: Texas A &
University.
Hermino,Agustinus.2013. Asesmen Kebutuhan Organisasi Persekolahan.Jakarta: IKAPI
Imron, Ali. 2011. Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Indrawan, Irjus. 2015. Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah. Yogyakarta: Deepubish.
Junaidi. 2015. Pelaksanaan Manajemen Peserta Didik Pada MAN Beringin Kota Sawahlunto. Jurnal
Al-Fiqrah.Vol.3 No.1.
Karagiannis. 1991. Database and Expert Systems Application. New York : Spinger-Verlag Wien
GmbH.
Kristiawan, Muhammad. dkk. 2017. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta : Deepublish.
Michaela, Nita.A dan Goga.I.C. 2015. A Research On The Educational Counseling And Career
Guidance In Romania. ISSN 1857-7881. Vol.2.
Permatasari, B.L.A dan Nur A.F. 2017. Pengaruh Orientasi Tujuan Dan Persepsi Siswa Pada
Kompetensi Guru Terhadap Prokrastinasi Akademik Siswa. Jurnal Psikologi dan Kesehatan
Mental. e-ISSN 2528-5181. Vol. 2(1).
Putra, Adi. 2016. Layanan Khusus Peserta Didik (Kesiswaan). Jurnal of Islamic Education
Management. ISSN: 2461-0674. Vol. 2 No. 2.
19
Rahmi, Nurul. 2014. Persepsi Guru Tentang Manajemen Peserta Didik Sekolah Dasar Negeri
Gugus II Kecamatan Lubuk Sikarah Kota Solok. Jurusan Administrasi Pendidikan FIP
UNP. Vol.2. No.1.
Saifuddin. 2018. Pengelolaan Pembelajaran Teoritis dan Praktis. Yogyakarta : Deepublish.
Schraeder,Mike, dkk. 2014. The Functions of Management as Mechanisms for
Fostering Interpersonal Trust. Journal sfu.ca/abr. vol 5. Pages 50-62.
Sood, Neelam. 2003. Management Of School Education In India. New Delhi : APH Publishing
Corporation.
Sunaengsih, Cucun. dkk. 2017. Pengelolaan Pendidikan. Sumedang: UPI Sumedang Press.
Tim Dosen, Administrasi Pendidikan. 2014. Manajemen Pendidikan. Bandung : Alfabeta.
Ward, Mary Ann and Dode W. 2012. Student Guidance and Development. New York London :
Routledge.
Sunarto, K. (2004). Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia.
20