Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PERSEROAN TERBATAS (PT)

HUKUM BISNIS
Dosen Pengampu :

Anna Kania Widiatami, S.E., M.Ak.,Akt.

Disusun oleh :

1. Amalia Rena Zahra Duma (7101419082)


2. Queena Valmai P (7101419186)
3. Nasriatun Khasanah (7101419190)
4. Tareta Faradhea A (7101419203)
5. Fathikatul Inayah (7101419218)

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2019
Kata Pengantar

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan
sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan
syafa’atnya di akhirat nanti.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa
sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah
sebagai presentasi mata kuliah Hukum Bisnis yang berjudul Perseroan Terbatas.

Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak
terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan kritik serta saran
dari ibu dosen dan teman-teman untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami
mohon maaf yang sebesar-besarnya.Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima
kasih.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


PERSEROAN TERBATAS

Pengertian Perseroan Terbatas

Perseroan Terbatas (PT), yang dalam Bahasa Belanda adalah Naamloze Vennootschap
adalah suatu badan hokum yang memiliki modal terdiri dari saham-saham, yang pemiliknya
memiliki bagian sebanyak saham yang dimilikinya. Karena modalnya terdiri dari saham-saham
yang dapat diperjualbelikan, maka perubahan kepemilikan perusahaan dapat dilakukan tanpa perlu
membubarkan perusahaan. Untuk menjadi Badan Hukum, Perseroan Terbatas harus memenuhi
persyaratan dan tata cara pengesahan PT sebagaimana yang diatur dalam UUPT, yaitu pengesahan
dari Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia. Tata cara tersebut anatar lain pengajuan dan
pemeriksaan nama PT yang akan didirikan, pembuatan Anggaran Dasar, dan pengesahan
Anggaran Dasar oleh Menteri.

Sebagai persekutuan modal, kekayaan PT terdiri dari modal yang seluruhnya terbagi dalam
bentuk saham. Para pendiri PT berkewajiban untuk mengambil bagian modal itu dalam bentuk
saham dan mereka mendapat bukti surat saham sebagai bentuk penyertaan modal. Tangung jawab
para pemegang saham terbatas hanya pada modal atau saham yang dimasukkannya ke dalam
perseroan (limited liability). Segala hutang perseroan tidak dapat ditimpakkan kepada harta
kekayaan pribadi para pemegang saham, melainkan hanya sebatas modal saham para pemegang
saham itu yang disetorkan kepada perseroan.

Syarat Pendirian PT

Syarat umum pendirian perseroan terbtas yaitu sebagai berikut :

1) Fotokopi KTP para pemegang saham dan pengurus, minimal dua orang;
2) Fotokopi KK penanggung jawab/direktur;
3) Nomor NPWP penanggung jawab;
4) Pas fot penanggung jawab ukuran 3X4 (2 lembar berwarna)
5) Fotokopi PBB tahun terakhir sesuai domisili perusahaan;
6) Fotokopi surat kontrak/sewa kantor atau bukti kepemilikan tempat usaha;
7) Surat keterangan domisili dari pengelola Gedung jika berdomisili di Gedung perkantoran;
8) Surat keterangan RT/RW (jika dibutuhkan, untuk perusahaan yang berdomisili di
lingkungan perumahan) khusus luar Jakarta;
9) Kantor berada di wilayah perkantoran/plaza, atau ruko, atau tidak berada di wilayah
pemukiman; dan
10) Siap disurvei.

Prosedur Pendirian PT

Perseroan terbatasan biasanya terdiri dari 2 orang atau lebih dan harus melakukan perbuatan
hukum seperti dibawah ini :

1. Para pendiri datang di kantor notaris untuk dibuatkan akta pendirian Perseroan Terbatas
yang berisikan anggaran dasar dari Perseroan Terbatas dan anggarn ini dibuat oleh hasil
musyawarah para pendiri.
2. Setelah pembuatan akta pendirian, notaris mengirimkan akta tersebut kepada Kepala
Direktorat Perdata, Departemen Kehakiman.
3. Para pendiri atau salah seorang atau kuasanya, membawa akta pendirian yang sudah
mendapat pengesahan dari Departemen Kehakiman beserta surat keputusan pengesahan
dari Departemen Kehakiman ke kntor Kepaniteraan Pengadilan Negeri yang mewilayahi
domisili Perseroan Terbatas untuk didaftarkan.
4. Para pendiri membawa akata pendirian PT dan surat keputusan pengesahan dari
Departemen Kehakiman ke kantor Percetakan Negara yang menerbitkan Tambahan Berita
Negara RI.

Pembagian PT

1. PT Terbuka
Perseroan Terbuka adalah perseroan terbatas yang menjual sahamnya kepada masyarakat
melalui pasar modal (go public). Jadi sahamnya ditawarkan kepada umum,
diperjualbelikan melalui bursa saham dan setiap orang berhak untuk membeli saham
perusahaan tersebut.
2. PT Tertutup
Perseroan Tertutup adalah perseroan terbatas yang modalnya berasal dari kalangan
tertentu, misanya pemegang sahamnya hanya terdiri dari kerabat dan keluarga saja atau
kalangan terbatas dan tidak dijual kepada umum.
3. PT Kosong
PT Kosong adalah perseroan terbatas yang sudah tidak aktif menjalankan usahanya dan
hanya tinggal nama saja.

Struktur Permodalan

Perseroan mempunyai kekayaan sendiri terpisah dari kekayaan masing-masing pemegang saham
perseroan. Termasuk dalam harta kekayaan perseroan terbatas adalah modal, terdiri dari :

• Modal perseroan atau modal dasar yaitu jumlah maksimum modal yang disebut dalam
akta pendirian. Ketentuan modal dasar diatur pada pasal 31-32 UU No.40 Tahun 2007.
Modal dasar perseroan terdiri atas seluruh nilai nominal saham (pasal 30 ayat 1). Modal
dasar paling sedikit Rp.50.000.000,00 (Pasal 32 ayat 1). Modal dasar ini hanya untuk
menentukan seberapa kuat perusahaan dapat menyediakan permodalannya atau mampu
menghimpun asset-asetnya.
• Modal ditempatkan yaitu modal yang disanggupkan atau ditempatkan diatur pada pasal 33
UU No. 40 Tahun 2007 (kesanggupan para pemegang saham untuk menanamkan
modalnya di perseroan). Paling sedikit 25% dari modal dasar sebagaimana dimaksud dalam
pasal 32 harus ditempatkan dan disetor penuh (Pasal 33 ayat 1). Modal ditempatkan ini
untuk menunjukkan seberapa banyak kesanggupan para pemegang saham dapat
menanamkan modalnya pada perseroan.
• Modal yang disetor, yakni modal yang benar-benar telah disetor oleh para pemegang
saham pada kas perseroan. Diatur pada pasal 34 UU No.40 tahun 2007. Penyetoran atas
modal saham dapat dilakukan dalam bentuk uang dan/atau dalam bentuk lainnya (Pasal 34
ayat 1). Penyetoran atas modal saham selanjutnya diatur pada pasal 34 ayat 2 dan 3.
Besarnya modal disetor menurut UUPT adalah sebesar modal ditempatkan yakni 25% dari
modal dasar harus ditempatkan dan disetor penuh (pasal 33 ayat 1 UUPT). Penyetoran
dibuktikan dengan bukti penyetoran yang sah, missal bukti pemasukan uang dari pemegang
saham ke rekening bank perseroan.
Jenis - jenis Saham Dalam PT

Saham di dalam sebuah Perseroan Terbatas dapat terbagi atas:

• Saham/Sero Atas Nama, yaitu nama persero ditulis di atas surat sero setelah didaftarkan
dalam buku Perseroan Terbatas sebagai persero.
• Saham/Sero Pembawa, yaitu suatu saham yang di atas surat tidak disebutkan nama
perseronya.

Ditinjau dari hak-hak persero, saham/sero dapat pula dibagi sebagai berikut:

1. Berdasarkan hak kepemilikannya

• Saham/Sero Biasa

Sero yang biasanya memperoleh keuntungan (dividen) yang sama sesuai dengan yang ditetapkan
oleh rapat umum pemegang saham.

• Saham/Sero Preferen

Sero preferen ini selain mempunyai hak dan dividen yang sama dengan sero biasa, juga mendapat
hak lebih dari sero biasa.

• Saham/Sero Kumulatif Preferen

Sero kumulatif preferen ini mempunyai hak lebih dari sero preferen. Bila hak tersebut tidak bisa
dibayarkan pada tahun sekarang, maka dibayarkan pada tahun berikutnya.

2. Berdasarkan peralihan haknya


• Saham atas unjuk (bearer stock)
saham yang diterbitkan tidak tertulis nama pemiliknya. Tujuannya tentu agar
pemindahan kepemilikannya lebih mudah.
• Saham atas nama (registered stock)

Pada saham ini nama pemiliknya ditulis dengan jelas.

Sehingga, bentuk peralihan kepemilikan dari registered stock ini bisa


dibilang tidak mudah karena ada prosedur tertentu yang harus dipenuhi.
Hak dan Kewajiban Pemegang Saham

Hak Pemegang Saham adalah sebagai berikut :

1) Hak untuk dicatat dalam daftar pemegang saham;

2) Hak untuk menghadiri dan mengeluarkan suara dalam RUPS;

3) Hak untuk menerima deviden yang dibagikan;

4) Hak untuk menerima sisa kekayaan hasil likuidasi.

Kewajiban Pemegang Saham

Kewajiban pemegang saham adalah memberikan pengesahan dalam RUPS atas rencana kerja,
laporan tahunan dan penggunaan laba. Pemegang saham tidak bertanggung jawab secara pribadi
atas perikatan yang dibuat atas nama perusahaan dan tidak bertanggung jawab atas kerugian
perusahaan melebihi saham yang dimiliki. Ketentuan diatas tidak berlaku apabila :

1) Persyaratan perusahaan sebagai badan hukum belum atau tidak terpenuhi.


2) Pemegang saham yang bersangkutan baik langsung maupun tidak langsung dengan itikad
buruk memanfaatkan perusahaan untuk kepentingan pribadi
3) Pemegang saham yang bersangkutan terlibat dalam perbuatan melawan hukum yang
dilakukan oleh perusahaan.
4) Pemegang saham yang bersangkutan baik langsung maupun tidak langsung secara
melawan hukum menggunakan kekayaan perusahaan, yang mengakibatkan kekayaan
perusahaan menjadi tidak cukup untuk melunasi utang perusahaan.

Organ PT

Organ perseroan meliputi (1) rapat umum pemegang saham, (2) direksi, dan (3) dewan
komisaris.

(1) Rapat umum pemegang saham (RUPS)


Rapat umum pemegang saham adalah organ perseroan yang mempunyai wewenang yang
tidak diberikan kepada direksi atau dewan komisaris dalam batas yang ditentukan dalam
undang-undang dan/ anggaran dasar.
Wewenang tersebut yaitu sebagai berikut :
• Mengangkat dan memberhentikan anggota direksi dan komisaris;
• Menyetujui penggabungan, peleburan, pengambilalihan, atau pemisahan;
• Menyetujui pengajuan permohonan agar perseroan dinyatakan pailit;
• Menyetujui perpanjangan jangka waktu berdirinya perseroan;
• Mengubah anggaran dasar;
• Membubarkan perseroan.
(2) Dewan komisaris
Dewan komisaris adalah organ perseroan yang bertugas untuk melakukan pengawasan
secara umum dan/ khusus sesuai dengan anggaran dasar serta memberi nasihat kepada
direksi. Tata cara pencalonan, pengangkatan, dan pemberhentian komisaris diatur dalam
anggaran dasar (Pasal 94). Komisaris bertanggung jawab secara pribadi apabila yang
bersangkutan bersalah dan lalai dalam menjalankan tugasnya. Komisaris wajib melaporkan
kepada PT saham yang dimiliki yang bersangkutan atau keluarganya (Pasal 99). PT yang
bidang usahanya mmengerahkan dana masyarakat wajib mempunyai paling sedikit dua
orang komisaris (Pasal 94 ayat 2).
(3) Direksi
Direksi adalah organ perseroan yang berwenang dan bertanggung jawab penuh atas
pengurusan perseoroan untuk kepentingan perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan
perseroan serta mewakili perseroan, baik dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan
ketentuan anggaran dasar.
1. Syarat direksi
Yang dapat diangkat menjadi anggota direksi adalah orang perseorangan yang
cakap melakukan perbuatan hukum, kecuali dalam waktu lima tahun sebelum
pengangkatan pernah (1) dinyatakan pailit, (2) menjadi anggota direksi atau
anggota dewan komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan perseroan
dinyatakan pailit, atau (3) dihukum karena melakukan tindakan pidana yang
merugikan keuangan negara dan/ yang berkaitan dengan sektor keuangan.
2. Tugas, wewenang, dan tanggung jawab direksi dalam Undang-Undang Nomor 40
Tahun 2007 diatur dalam beberapa pasal, diantaranya Pasal 92 ayat (1) dan (2),
Pasal 97 ayat (1) dan (2), dan Pasal 98 ayat (1).
Hal – hal yang menyebabkan bubarnya PT

Alasan – alasan sebuah perseroan itu bubar diatur dalam Pasal 142 UUNo.40 tahun 2007, yaitu:

1. Berdasarkan keputusan RUPS;


2. Karena jangka waktu berdirinya yang ditetapkan dalam anggaran dasar telah berakhir;
3. Berdasarkan penetapan pengadilan;
4. Karena dicabutnya izin usaha perseroan, sehingga mewajibkan perseroan melakukan
likuidasi sesuai dengan ketentuan praturan perundang undangan;
5. Karena harta pailit perseroan yang telah dinyatakan pailit berada dalam keadaan insolvensi
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang tentang Kepailitan dan Penundaan Kewajiban
Pembayaran Utang.

Kelebihan dan kekurangan PT

• Kelebihan
a) Tanggung jawab yang terbatas dari para pemegang saham terhadap utang – utang
perusahaan. Maksudnya adalah jika anda termasuk pemegang saham dan kebetulan
perusahaan punya utang, anda hanya bertanggung jawab sebesar modal yang nda
setorka ,tidak lebih;
b) Kelangsungan perusahaan sebagai badan hukum lebih terjamin, sebab tidak tidak
tegantung pada beberapa pemilik.Pemilik dapat berganti – ganti;
c) Mudah untuk memindahkan hak milik dengan menjual saham kepada orang lain
d) Mudah memperoleh tambahan modal untuk memperluas volume
usahanya,misalnya dengan mengeluarkan saham baru;
e) Manajemen dan spesialisasinya memungkinkan pengelolaansumber-sumber modal
untuk itu secara efisien. Jadi jika anda mempunyai manajer tidak cakap,anda bisa
ganti dengan yang lebih cakap;
f) Hukum yang terjamin yang menimbulkan dampak positif yakni kelangsungan
perusahaan;
g) Memudahkan kita dalam mengganti pekerjadalam perusahaan dengan
memecatnya, karena dibutuhkan manajer dan pekerja dalam mengelola perusahaan;
h) Memiliki status sebagai badan huku, sehingga PT merupakan subjek hukum dan
mandiri, status sebagai badan hukum juga membuka kemungkinan usaha lebih luas
(seluruh bidang usaha terbuka, termasuk bidang keuangan);
i) Jangka waktu dapat tidak terbatas;
j) Manajemen yang lebih kuat;
k) Lebih fleksibel, karena hampir semua bentuk kegiatan ekonomi terbuka bagi PT;
l) Kelangsungan hidup perusahaan lebih terjamin;
m) Biasanya untuk Penanaman Modal Asing (PMA) ada fasilitas bebas pajak (tax
holiday).
• Kekurangan
a) PT merupakan subyek pajak tersendiri. Jadi tidak hanya perusahaan yang terkena
pajak. Deviden atau laba bersih yang dibagikan kepada para pemegang saham
dikenakan pajak lagi sebagai pajak pendapatan. Tentunya dari pemegang saham
yang bersangkutan.
b) Jika anda akan mendirikan perseroan terbatas, pendiriannya jauh lebih sulit dari
bentuk kepemilikan usaha lainnya. Dalam pendiriannya,PT memerlukan
aktenotaris dan ijin khusus untuk usaha tertentu;
c) Biaya pembentukannya relatif tinggi;
d) Bagi sebagian besar orang, PT dianggap kurang “secret”dalam hal dapur
perusahaan.Hal ini disebabkan karena segala aktivitas perusahaan harus dilaporkan
kepada pemegang saham. Apalagi yang menyangkut laba perusahaan;
e) Pembentukan PT sangat sulit dikarenakan banyak yang harus kita lakukan seperti
halnya kelengkapan administrasi perusahaan, akta notaris dan ijin dalam usaha
yang digeluti;
f) Banyaknya pajak yang harus dibayar mulai dari pajak perusahaan sampai kepada
pajak pendapatan. Misalnya pengenaan pajak ganda, yaitu pengenaan PPh atas laba
perusahaan yang kemudian PPh dikenakan lagi atas bagian laba yang dibagikan
pada pemegang saham dalam bentuk deviden;
g) Ketentuan perundangan lebuh ketat;
h) Rahasia perusahaan relatif kurang terjamin;
i) Biasanya untuk PMA, sedikit lebih rentan terhadap situasi dan kondisi
sosial,politik, dan keamanan suatu negara.

Anda mungkin juga menyukai