Anda di halaman 1dari 10

JURNAL SEKRIPSI

STUDI STABILITAS TEMBOK PENAHAN DAN TANAH DI BAWAH


TIMBUNAN PADA PEKERJAAN PEMBANGUNAN PABRIK
PENYELESAIAN MASALAH PROPERTI (PMP)
(Studi Kasus : Di Desa Suger Kidul, Kecamatan Jelbuk, Kabupaten Jember)

Bambang Supriyanto
Dosen Pembimbing :
Arief Alihudien, ST,.MT.; dan Taufan Abadi, ST., MT.
Program Studi Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Jember
Jl. Karimata 49, Jember 68121, Indonesia

1. PENDAHULUAN Dan stabilitas dari ketebalan urugan tanah


1.1. LATAR BELAKANG tersebut.
Mendirikan bangunan besar seperti 1.2. RUMUSAN MASALAH
yang akan direncanakan CV. PILARS Sesuai dengan uraian diatas maka
KONSULTAN yaitu Pembangunan Pabrik rumusan masalah dalam penelitian ini
Penyelesaian Masalah Properti PMP yang adalah sebagai berikut :
berlokasi di desa Suger Kidul Kecamatan 1. Bagaimana jenis dan karekteristik tanah
Jelbuk Kabupaten Jember dimana lokasi pada lokasi pembangunan pabrik
tersebut merupakan tanah lempung, dan Penyelesaian Masalah Propert (PMP)
kondisi nya berbukit. Tanah lempung akan tersebut.
menimbulkan beberapa permasalahan, 2. Bagaimana pengaruh stabilitas tanah
diantaranya daya dukung tanah dan terhadap kedalaman tanah timbunan
pemampatan tanah. Daya dukung tanah hasil dari kombinasi antara tanah di
lempung pada umumnya rendah, ini lokasi dan tanah urug dari Sumber
disebabkan kuat geser tanah lempung Kalong seandainya dikombinasi 30%
kecil, sehingga bila tegangan geser yang dan 70%.
ditimbulkan pondasi adalah besar maka 1.3. BATASAN MASALAH
bangunan akan runtuh. Sedangkan Sesuai dengan masalah yang akan
pemampatan tanah lempung biasanya dibahas, maka penelitian ini merusmuskan
relative besar dan berlangsung cukup batasan masalah sebagai berikut :
lama. 1. Ketentuan jenis tanah yaitu tanah
Pemampatan tanah yang besar dapat lempung dilokasi dan tanah urug yang
menurunkan stabilitas konstruksi, bahkan dibuat timbunan, maka penelitian tidak
apabila terjadi perbedaan penurunan membahas jenis tanah di lokasi yang
(diferential settlement) antar pondasi dapat lain.
mengakibatkan keruntuhan struktur 2. Peneliti tidak membahas RAB,
bangunan. Melihat kondisi tersebut konstruksi bangunan, jenis pondasi
bangunan yang didirikan di atas tanah yang cocok di lokasi pembangunan
lempung harus memperhatikan dan pabrik PMP tersebut.
memperhitungkan berapa besar daya 3. Penelitian ini hanya membahas
dukung dan berapa besarnya pemampatan pengaruh stabilitas tanah terhadap
tanah. Dalam penelitian ini peneliti hendak kedalaman tanah timbunan hasil
mencoba membuat bagaimana seandainya kombinasi suger 30% dan Sumber
tanah yang ada dilokasi yang merupakan kalong 70%.
tanah lempung dikombinasikan dengan 1.4. TUJUAN PENELITIAN
tanah urugan dari tempat lain yang Sesuai dengan uraian diatas maka
mempunyai nilai geser tanah nya lebih tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai
besar digunakan untuk tanah timbunan. berikut :
1
1. Untuk mengetahui bagaimana diklasifikasikan sebagai mineral lempung
Karakteristik dan konsistensi tanah di (Kerr, 1959). Beberapa mineral yang
lokasi pembangunan pabrik PMP. dikalsifikasikan sebagai mineral lempung
2. Untuk mengetahui bagaimana stabilitas yakni : montmorrilonite, illite, kaolinite,
tembok penahan dari geser, guling, dan polygorskite (Hardiyatmo, H.C., 1992,
uplif. hal 14).
3. Untuk mengetahui stbilitas tanah 3. METODOLOGI PENELITIAN
dibawah timbunan, Sc, beban timbunan. 3.1.1 LOKASI PENELITIAN
4. Untuk mengetahui layak tidaknya Penelitian ini dilakukan dengan
lokasi tersebut dibangun Pabrik PMP. metode eksperimen dilaboratorium.
1.5 MANFAAT PENELITIAN Kegiatan eksperimen dilakukan di
Sesuai dengan judul penelitian ini Laboratorium Mekanika Tanah Fakultas
manfaat yang ingin didapat adalah Teknik Universitas Muhammadiyah
memberikan sumbangan pemikiran pada Jember. Untuk pengambilan sampel tanah
ilmu pengetahuan mekanika tanah yang berlokasi di Desa Suger Kidul,
khususnya tentang metode perbaikan Kecamatan Jelbuk, Kabupaten Jember.
tanah. Selain itu dengan dilaksanakan Waktu yang dibutuhkan untuk kegiatan
penelitian ini di kampus Universitas eksperimen yaitu 4 bulan.Mulai dari
Muhhamadiyah Jember dan kami harapkan kegiatan persiapan, pelaksanaan penelitian,
dengan banyak mahasiswa teknik sipil pengumpulan dan analisa data, sampai
yang lain bisa mengembangkan penelitian pembuatan laporan.Pengklasifikasian jenis
ini dengan lebih baik. tanah dari Suger Kidul dan tanah urug dari
2. TINJAUAN PUSTAKA Sumber Kalong dengan pengujian di
Tanah dalam pandangan teknik sipil Laboratorium Mekanika Tanah Universitas
adalah himpunan mineral, bahan organik Muhammadiyah Jember, setelah dilakukan
dan endapan-endapan yang relative lepas penelitian tergolong tanah jenis lempung
(loose) yang terletak di atas batu dasar maka kegiatan pengujian di Laboratorium
(bedrock) (Hardiyatmo, H.C., 1992, hal 1). terus dilakukan dengan beberapa tahap
Didefinisikan sebagai material yang terdiri eksperimen di laboratorium. Setelah benda
dari agregat (butiran) padat yang uji dari kedua lokasi tersebut dilakukan
tersementasi (terikat secara kimia) satu pengujian di Laboratorium maka
sama lain dan dari bahan-bahan organik selanjutnya dilakukan pencatatan hasil
yang telah melapuk (yang berpartikel pengujian.
padat) disertai dengan zat cair dan gas 3.1.2 WAKTU PENELITIAN
yang mengisi ruang-ruang kosong diantara Waktu yang dibutuhkan untuk
partikel-partikel padat tersebut. (Braja M kegiatan penelitan ini mulai dari persiapan
Das, 1998). proposal hingga ujian hasil penelitian yaitu
Lempung didefinsikan sebagai 4 Bulan. Rincian dari tiap-tiap jenis
golongan partikel yang berukuran kurang pekerjaan dan waktu yang dibutuhkan
dari 0,002 mm (Braja M Das, 1998). dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
JADWAL PENELITIAN TUGAS AKHIR (2018)
Ditinjau dari segi mineral (bukan JENIS PEKERJAAN

MINGGU I
MEI
II III IV I
JUNI
II III IV I
JULI
II III IV I
AGUSTUS
II III IV

ukurannya), yang disebut tanah lempung 1


2
3
PERSIAPAN PROPOSAL
PENGUJIAN PROPOSAL
PERSIAPAN BAHAN

dan mineral lempung adalah tanah yang A. PENGAMBILAN SAMPEL TANAH


B. PENGERINGAN
4 UJI BAHAN

mempunyai partikel-partikel mineral A.PEMBAGIAN BUTIR


B. SPECIVIC GRAVITY
C. KADAR AIR
tertentu yang menghasilakan sifat-sifat D. PROCTOR
E. CBR LABORATORIUM

plastis pada tanah bila dicampur dengan air 5


F. DIRECT SHEAR
G. UNCONFINED
ANALISA DAN HASIL PENELITIAN

(Grim, 1953). Partikel lempung dapat 6


7
PEMBUATAN LAPORAN
SEMINAR HASIL
8 UJIAN TUGAS AKHIR

berbentuk seperti lembaran yang Tabel : Waktu yang dibutuhkan untuk


mempunyai sifat sangat dipengaruhi oleh kegiatan penelitan
gaya-gaya permukaan. Umumnya, terdapat 3.2 PENGUMPULAN BAHAN DAN
kira-kira 15 macam mineral yang DATA
2
Pertama dalam kegiatan eksperimen dukung tanah untuk menerima beban
ini yaitu pengambilan benda sampel tanah bangunan diatasnya akan bertanbah,
dari kedua lokasi tersebut. Sampel tanah besarnya penurunan akibat beban
yang di ambil adalah jenis tanah terganggu bangunan diatasnya berkurang, dan pada
dan tidak terganggu. Sampel tanah tersebut talud, stabilitas lerengnya akan bertambah.
dilakukan beberapa tahap pengujian 3.3.3 TEST CBR LABORATORIUM
meliputi : analisa saringan, specific Pengujian ini dimaksudkan untuk
gravity, kadar air, Setelah dilakukan menntukan nilai CBR (California Bearing
beberapa tahapan pengujian di atas Ratio) Tanah dan campuran agregat yang
kemudian dilakukan pencatatan hasil dari dipadatkan di laboratorium pada kadar air
pengujian tersebut. tertentu yang akan digunakan untuk
Uji analisa saringan untuk mengetahui perencanaan pembangunan jalan baru dan
ukuran butir dan susunan butiran tanah lapangan terbang.
(gradasi). Pengujian specivic gravity untuk 4. ANALISA DAN PEMBAHASAN
mengetahui berat jenis tanah, berat jenis 4.1. PENGUJIAN SONDIR
tanah sendiri adalah perbandingan berat isi Pengujian sondir dilapangan
butir tanah dengan berat isi air suling pada dilakukan dengan mengambil sampel 12
volume yang sama dan suhu tertentu. titik dan masing-masing titik tempatnya
Pengujian kadar air untuk mengetahui menyebar di seluruh area yang akan di
yang mengisi pori-pori dalam tanah. bangun pabrik Penyelesaian Masalah
Dengan mengkombinasi 30% tanah asli Properti (PMP) grafik pengujian sondir
lokasi Suger dan 70% tanah Sumber dapat di lhat di lampiran.
kalong kita melakukan uji laboratorium 4.1. Pengujian Standart Penetration
kembali. Uji laboratorium yang diuji Test (SPT)
Proctor,CBR, Direck share, dan Pengujian Standart Penetration
unconfined. Test (SPT) dilapangan dilakukan dengan
3.3 PENGUJIAN LABORATRIUM mengambil sampel 2 titik di area yang
Pengujian tanah di Laboratorium di akan di bangun pabrik Penyelesaian
lakukan terhadap semua contoh tanah yang Masalah Properti (PMP) grafik hasil
di peroleh dari lapangan. Pengujian- pegujian bias dilihat di lampiran.
pengujian yang dilakukan bertujuan untuk 4.3. Hasil Pengujian Karakteristik
memperoleh data dan informasi parameter Tanah
sifat fisik maupun sifat mekanik tanah, Pada penelitian ini klasifikasi
selanjutnya parameter-perameter tersebut jenis tanah yang digunakan yaitu tanah
akan digunakan sebagai bahan analitis dan lempung. Menurut Braja M Das (1998),
pertimbangan. lempung didefinsikan sebagai golongan
3.3.1 Test Analisa Ayakan partikel yang berukuran kurang dari 0,002
Daftar dari urutan nomor ayakan mm atau analisaayakan 200. Untuk
berdasarkan U.S standard dan ukuran mengetahuigradasi butiran tanah dapat m
lubang dari tiap-tiap ayakan yang dipakai sampel sebanyal 250 gram, sedangkan
dalam test analisa ayakan diberikan pada persentase tanah yang hilang sebesar :
tabel 3.2. Perlu diperhatikan bahwa kalau = (250 – 248,9) / 250 x 100% = 0,439% <
nomor dari ayakan bertambah besar, maka 2% ............OK
ukuran lubang dari ayakan bertambah kecil Salah satu contoh pada no ayakan 4 dari
3.3.2 Test Pemadatan (Proctor Test) tabel diatas menerangkan bahwa :
Untuk konstruksi jalan raya, lapangan Kolom 1 : no ayakan 4
terbang, dan bangunan-2 lainnya, Kolom 2 : data diameter lubang, 4,75 mm
pemadatan dari tanah yang bersangkutan Kolom 3 : data, berat tanah yang tertahan
adalah sangat penting untuk menaikan/ pada ayakan no 4 (0,8 gram)
memperbaiki kekuatan tanah. Dengan Kolom 4 : (kolom 3 / berat tanah yang
memperbaiki kekuatan tanah, maka daya

3
tertahan diatas ayakan seluruhnya )  sat = 1,8
x 100 (0,8/ 248,9) x 100 = 0,32 % h1 = 5,5
Kolom 5 : persentase jumlah tanah yang C1 = 0,19
tertahan ka1 = (TAN (( 45 - 1 /2) / 180 x 3,14))^2
Kolom 6 : 100 – kolom 5 = TAN (45 – 25 /2 ) / 180 x 3,14 ))^2
100 – 0,32 = 99,68 % = 0,40
Penentuan persentase antara kerikil, pasir, 2 = 35
dan lanau serta lempung dapat dilakuan  tanah 2 = 2,35
dengan memperhatikan persentase dari  sat = 1,8
diameter masing-masing ayakan yang telah D =3>F
ditentukan. C2 = 0,02
 Kerikil diameter 2 – 10 mm ka2 = (TAN (( 45 - 2 /2 ) / 180 x
0,64% 3,14))^2
 Pasir diameter 0,075 – 2 mm = TAN (45 – 35 / 2) / 180 x 3,14
19,2% ))^2
 Lanau dan lempung lolos ayakan = 0,27
200 80,15%
kp = (TAN (( 45 + 2 /2 ) / 180 x
Dari data yang dihasilkan pada uji
3,14 ))^2
gradasi tanah diatas dapat disimpulkan
= TAN ( 45 + 35 / 2) / 180 x 3,14
bahwa persentase lolos ayakan 200 sebesar
))^2
80,15 % dan dapat dikategorikan sebagai
= 3,68
tanah lempung.
No. Ayakan Diamaeter Lubang Ayakan
A = 0,3 m
Berat Tanah Yang Tertahan
 beton = 2,4 t/m2
Diatas Tiap2 Ayakan % Berat Tanah
B = 5,95 m
Tertahan Diatas Tiap2 Ayakan %
C = 0,5 m
Komulatif Dari Tanah Yang Tertahan %
F = 1,41 m
Tanah Yang Lolos Lewat Tiap2 ayakan
G = 4,76 m
Berat %
E = 0,38 m
%
Tanah % Berat Tanah
Komulatif
No. Diamaeter Yang Tanah Yang
Dari
Ayak Lubang Tertahan Tertahan Lolos
Tanah
an Ayakan Diatas Diatas Tiap2 Lewat
Yang
Tiap2 Ayakan Tiap2
Tertahan
Ayakan ayakan

4 4,7500 0,00 0,0 0,00 100,00

10 2,0000 2,4 2,4 0,48 99,52

20 0,8500 6,3 0,63 1,26 98,26

40 0,4250 26,4 26,4 5,28 92,98 4.10.2 Tekanan Tanah Lateral


60 0,2500 44 44,0 8,80 84,18
Ea1 = 0,5 x  tanah 1 x H1^2 x Ka1 –2 x
100 0,1540 38,1 38,1 7,62 76,56
C1 x H1 x Ka1^0,5
140 0,0750 32,8 32,8 6,56 70,00
= 0,5 x 1,73 x 30,25 x 0,40 – 2 x 0,19
200 0,0750 8,5 8,5 1,70 68,30
x 5,5 x 0,63
Juml = 10,63 - 1,33
248,9 100
ah = 9,30 t/m

Ea2 =  tanah 1 x H1 x D x Ka2


4.10 Perhitungan Tanah = 1,73 x 5,5 x 3 x 0,27
4.10.1 Perhitungan Tekanan Tanah = 7,74 t/m
Lateral Ea3 = 0,5 x  tanah 2 x D^2 x Ka2 – 2
1 = 25 x C2 x D x Ka2^0,5
 tanah 1 = 1,73 = 0,5 x 2,35 x 9 x 0,27 – 2 x 0,02
4
x 3 x 0, Ea2 = 7,74
= 2,86 - 0,06 Ea3 = 2,79
= 2,79 t/m
Ea4 = 1,11
Ea4 = q x Ka1 x H1 Ea5 = 0,40
= 0,5 x 0,40 x 5,5
= 1,114 t/m Ka1 = 0,40
Ka2 = 0,27
Ea5 = q x Ka2 x D
Kp = 3,68
= 0,5 x 0,27 x 3
= 0,40 t/m Ep1 = 38,91
Ep2 = 0,23
Ep1 = 0,5 x  tanah 2 x D^2 x Kp
= 0,5 x 2,35 x 9 x 3,68 W1 = 6,12
= 38,91 t/m W2 = 1,70
W3 = 1,86
Ep2 = 2 x C2 x D x Kp^0,5
= 2 x 0,02 x 3 x 1,91 W4 = 4,95
= 0,23 t/m W5 = 0,25
W6 = 4,61
W1 = A x H1 + D x  beton W7 = 7,29
= 0,3 x 5,5 + 3 x 2,4 W total = 26,78
= 6,12 kN/m

W2 = C x F x  beton 4.10.3 Kontrol Terhadap Guling


= 0,5 x 1,41 x 2,4 Mr = W1 x a / 2 + E + G
= 1,70 kN/m = 6,12 x 0,3 / 2 + 0,38 + 4,76
= 6,12 x 5,3
W3 = D – F x C x  tanah 2 = 32,43
= 3- 1,41 x 0,5 x 1,8
= 1,86 kN/m = W2 x C / 2 + a + E + G
= 1,7 x 0,5/2 + 0,3 + 0,38 + 4,76
W4 = H1 x C x  sat = 1,7 x 5,7
= 5,5 x 0,5 x 1,8 = 9,69
= 4,95 kN/m
= W3 x C / 2 + a + E + G
W5 =qxC = 1,86 x 0,5/2 + 0,3 + 0,38+4,76
= 0,5 x 0,5 = 1,86 x 5,7
= 0,25 kN/m = 10,60

W6 = E x H1 + D + F x 0,5 x  beton = W4 x C / 2 + a + E + G
= 0,38 x 5,5 + 3 + 1,41 x 0,5 x 2,4 = 4,95 x 0, /2 + 0,3 + 0,38 + 4,76
= 4,61 kN/m = 4,95 x 5,7
= 28,21
W7 =E+GxF
= 0,3875 + 4,7625 x 1,41 = W5 x C / 2 + a + E + G
= 7,29 kN/m = 0,25 x 0,5 / 2 + 0,3 + 0,38 + 4,76
= 0,25 x 5,7
= 1,42

Ea1 = 9,30 = Ep1 x D / 3


5
= 38,91837688 x 3 / 3 = 1,11 x 5,5 / 2 + 3
= 38,91837688 x 1 = 1,11 x 5,75
= 38,91 = 6,409

= Ep2 x D / 2 = Ea5 x D / 2
= 0,23 x 3 / 2 = 0,40 x 3 / 2
= 0,23 x 1,5 = 0,40 x 1,5
= 0,34 = 0,609

= W6 x E x 2/3 + G Mov = 43,89


= 4,61 x 0,38 x 0,66 + 4,7625 = 11,61
= 4,61 x 1,23
= 5,67 = 2,769
= 6,409
= W7 x E + G / 2 = 0,609
= 7,29 x 0,3875 + 4,7625 / 2
= 7,29 x 2,575 Jumlah = 65,299
= 18,78
Mr = 32,436 SF = Mr / Mov > 1,2
= 146,094 / 65,29
= 9,690 = 2,23 > 1,2 OK
= 10,604
= 28,215 4.10.4 Kontrol Terhadap Geser
Fr = Ep1
= 1,425 = 38,918
= 38,918
= 0,345 = W Total x TAN 2 x 2/3 x 3,14 /
= 5,673 180
= 26,787 x TAN 35 x 0,666 x 3,14
= 18,786 / 180
Jumlah = 146,094 = 26,787 x 0,431
= 11,548

Mov = Ea1 x H1 - 2 x C1 /  tanah 1/ = Ep2


Ka1^0,5 / 3 + D = 0,230
= 9,30 x 5,5 – 2 x 0,19 / 1,73 / 0,63 / Fr = 38,918
3+3
= 9,30 x 4,71 = 11,548
= 43,89 = 0,230
Jumlah = 50,697
= Ea2 x D / 2
= 7,747 x 3 / 2
Fov = Ea1
= 7,74 x 1,5
= 9,30
= 11,61
= Ea2
= Ea3 x D – 2 x C2 / tanah 2 / = 7,74
Ka2^0,5 / 3
= 2,7 x 3 – 2 x 0,02 / 2,35 / 0,52 / 3
= Ea3
= 2,79 x 0,98 = 2,79
= 2,76
= Ea4
= Ea4 x h1 / 2 + D
6
= 6,409 = 19,19 < 114,282 Ok
4.11 Perhitungan Penurunan
= Ea5
= 0,609 Untuk menghitung kemungkinan
penurunan di lapangan, maka untuk
Fov = 11,544
kombinasi pembebanan tidak perlu
= 9,378
dikalikan dengan nilai faktor beban.
= 2,799 1. D + L
= 6,409 2. D + L + Q
= 0,609 Dimana :
Jumlah = 30,741 D = Beban mati
L = Beban hidup
SF = Fr / Fov > 1,2
Q = Beban Gempa
= 50,697 / 26,86 4.11.1 Analisis Penurunan
= 1,88 > 1,2 OK Analisis penurunan dimaksudkan
untuk memperkirakan penurunan suatu
konstruksi sebagai akibat tanah yang
4.10.5 Kontrol Keruntuhan Tanah Di
mengalami konsolidasi. Pada umumnya
Bawah
tanah lempung besar penurunannya yang
2 = 35 harganya jauh lebih besar kalau
 tanah 2 = 2,35 dibandingkan dengan pasir atau lanau.
C2 = 0,02
4.11.2 Penurunan yang disebabkan oleh
NC = 57,8 konsolidasi primer satu dimensi
Nq = 41,4 Dengan data yang didapat dari analisis
Ng = 42,4
hasil uji konsolidasi, dapat menghitung
q ult = Nc x C +  tanah 2 x D x Nq + 0,5 x kemungkinan penurunan yang disebabkan
 tanah 2 x 1 x Ng oleh konsolidasi primer dilapangan,
= 57,8 x 0,02 + 2,35 x 3 x 41,4 + 0,5 dengan menganggap bahwa konsolidasi
x 2,35 x 1x 42,4 tersebut adalah satu-dimensi.
= 342,846
Persamaan yang didapat adalah :
q ijin = q ultiit / 3
= 342,846 / 3 = 114,282
Angka 3 adalah angka keamanan
Untuk lempung yang terkonsolidasi secara
M = Mr - Mov normal dimana e versus log p merupakan
= 146,094 – 65,29 garis lurus, maka:
Δe = Cc ( log ( po + Δp ) – log po )
= 80,79
Sehingga didapat persamaan sebagai
q = W / 1 / B + M / ( 1/6 x 1 x B^2
berikut :
= 26,787 / 1 / 5,95 + 80,79 / (
0,16 x 1 x( 35,40)2)
= 18,19
Dimana :
q = 18,19 < q ijin
7
eo = angka pori H :3m
H = kedalaman pondasi e0 : 2,86
Cc = kemiringan kurva e versus log p dan  satelitit : 1,92
didefinisikan sebagai “indek Gs : 2,37
pemampatan” (compression indeks). w :1
Tabel 4.20. Hubungan untuk Indeks  tanah 1 : 2,1
Cc : 0,32
Pemampatan, Cc
C : 0,19
Daerah e0 : 2,86
Persamaan Acuan pemakaian
Lempung Cc = 0,156 x e0 + 0,0107
yang = 0,156 x 2,00 + 0,0107
Cc = terbentuk = 0,3227
0,007 (LL kembali
- 7) Skempton (remolded) Sc = H x Cc Log v0 + Δ
Cc = 0,01 Lempung 1 + e0 v0
WN Chicago = 3 x 0,46 Log 0,60 + 11,55
Cc = 1,15 Semua 1 + 2,86 0,60
(eo - 0,27) Nishida lempung = 1,37 / 3,86 log 12,15 / 0,60
Tanah = 0,35 log 19,94
kohesif = 0,4615 m
anorganik: = 461,5 mm
lanau,
lempung v0 = ½ x H x(' sat - w)
Cc = 0,30 berlanau, = 0,5 x 3 x ( 1,40 - 1)
(eo - 0,27) Hough lempung = 1,5 x 0,40
Tanah = 0,60
organik,
gambut, Δ =qxi
lanau = 11,55 x 1
Cc = organik, = 11,55
0,0115 dan
WN lempung q =  tanah 1 x H1
Cc = = 2,1 x 5,5
0,0046 Lempung = 11,55
(LL - 9) Brazilia
Tanah 4.12 Daya Dukung Tanah
dengan Timbunan / Urugan
Cc = 0,75 plastisitas q ult = C x Nc + q x Nq + 1/2 x  tanah
(eo - 0,5) rendah x B x Ng
Cc = = 0,19 x 12,9 + 11,55 x 4,4 + 0,5 x
0,208 eo + Lempung 2,1x 1x 2,5
0,0083 Chicago = 2,451 + 50,82 + 2,625
Cc = = 55,896 t/m2
0,156 eo + Semua
0,0107 lempung
̇ = >q
H1 : 5,5 m
8
= 55,896 > 11,55
2
= 27,948 > 11,55 Ok

4.12 Perhitungan Waktu Penurunan


Dari hasil pengujian sondir di
dapatkan nilai qc setiap kedalaman 1 meter
sebagai berikut :
Tabel 4.21 nilai kedalaman tekanan konus
kedalaman
qc
(m)
qc1 6,166
qc2 18
qc3 20,4
qc4 49
qc5 56
Sumber : Hasil perhitungan
Kemudian di cari nilai korelasi nilai qc
dengan nilai sat dan dari panduan table
literature di dapatkan nilai sat sbb :
Table 4.22 Nilai berat tanah lempung

4.13 Perhitungan Waktu


Penurunan
kedalaman Dari hasil pengujian sondir di
qc  sat
(m) dapatkan nilai qc setiap kedalaman 1
qc1 6,166 1,4 meter sebagai berikut :
qc2 18 1,4
qc3 20,4 1,6
qc4 49 1,7
qc5 56 1,7 Cc = 0,75 x (e0 – 0,5)
Sumber : hasil korelasi Cs = (1/8) x Cc
Cv gabungan = (Hi^2)/(jumlah Hi^2)
Setelah nilai sat didapatkan langkah = 0,00021705 Cm2/s
selanjutnya mencari nilai e dan Cv, nilai e
dan Cv di dapatkan dari table berikut : = 0,7032351 m2/tahun
Table 4.23 Nilai-nilai numeric parameter Tv (U 90%) = 0,848
tanah untuk Gs=2,70 (biarez & favre) Hdr^2 = 25

9
5.2. Saran
a. Sebagaimana penulisan skripsi ini
masih jauh dari kata sempurna,
Keterbatasan data yang ada di
lapangan,oleh karena itu,untuk
Menyempurnakan perencanaan ini
maka perlu data dan perhitungan
lanjut.
b. Dari kesimpulan diatas dalam
pengambilan judul skripsi ini perlu di
T90 = Tv x (Hdr^2)
kembangkan kembali dengan
Cv
pengambilan tanah urugan yang lebih
= 0,848 x 25
baik agar daya dukung tanah menjadi
0,70
lebih kuat.
= 30,15 (tahun)
DAFTAR PUSTAKA
5.KESIMPULAN DAN SARAN • Braja M. Das :1994 Mekanika Tanah
5.1. Kesimpulan Erlangga Jakarta.
Dari uraian-uraian yang telah • Braja M. Das :1998 Mekanika Tanah
dikemukakan, di atas maka dapat Erlangga Jakarta.
disimpulkan beberapa hal sebagai berikut : • Braja M. Das : 1985, Alih bahasa : Noor
a. Pada pengujian sampel tanah di Endah dan Indrasurya B. Mochtar,
lapangan yang akan di bangun pabrik 1994,Mekanika Tanah (Prinsip Prinsip
(PMP) Dari data yang dihasilkan pada Rekayas Geoteknis), Jilid 1 dan
uji gradasi tanah diatas dapat di 2,Penerbit Erlangga.
simpulkan bahwa persentase yang • Chen, Qiming :1997 An Experiment
lolos ayakan 200 sebesar 80,15 % dan study on characteritic and Behaviour of
dapat dikategorikan jenis tanah pada reinforced soil foundantion China B S
lokasi pembangunan pabrik sebagai Nanjing Architecture and Civil
tanah lempung. karakteristik tanah di Engineering Intitute.
lokasi pembangunan pabrik (PMP) • Hary Christady Hardhiyatmo : 2002
memiliki pemampatan yang Teknik Pondasi I edisi kedua. UGM
besar,dalam keadaan kering bersifat Yogyakarta.
keras,dalam keadaan basah akan • Hary Christady Hardhiyatmo : 2003
bersifat lunak plastis,dan kohesif, Mekanika II, UGM Yogyakarta.
mengembang dan menyusut dengan • Zaika Yulvi dan Agus Budi Kombino
cepat,sehingga mempunyai perubahan Jurusan Teknik, Fakultas Teknik.
volume yang besar dan itu terjadi Universitas Brawijaya Malang.
karena pengaruh air. • Nugroho S.A, Nizam Khairun, Yusa M.
b. dari hasil perhitungan tembok Jurusan Teknik Sipil Universitas Riau.
penahan di dapatkan nilai q < q ijin, • Azmania, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas
= 15,947 < 114,282 Jadi tembok Teknik, Universitas Muhammadiyah
penahan di nyatakan kuat menahan Yogyakarta.
tekanan tanah timbunan setinggi • Ego Ramot Prasetia dan Ir. Rudi
5,5m. Dari hasil penelitian dan Iskandar, MT, Departemen Teknik Sipil,
perhitungan yang tertera diatas Fakultas Teknik, Universitas Sumatera
didapatkan hasil penurunan tanah di Utara.
bawah akibat beban tanah timbunan
setinggi 5,5m mengalami konsolidasi
sebesar 461,5 mm. Dan lama
pemampatan sebesar 30,15 (tahun)

10

Anda mungkin juga menyukai