Anda di halaman 1dari 31

PENERAPAN SISTEM DEMOKRASI PANCASILA PADA HIMPUNAN

MAHASISWA JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA DI POLITEKNIK NEGERI


JAKARTA

Disusun Oleh:
Kelompok 2 | ABT 1C
Anggota:
1. Sintia Pratiwi (2305421025)
2. Narsya Mei Hardita (2305421029)
3. Aqillatul Khayana (2305421060)
4. Nabila Zalfa Sadari (2305421067)
5. Amanda Finalistiani Putri (2305421107)

ADMINISTRASI BISNIS TERAPAN


ADMINISTRASI NIAGA
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-Nya, peneliti
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Penerapan Sistem Demokrasi Pancasila pada
Himpunan Mahasiswa Jurusan Administrasi Niaga di Politeknik Negeri Jakarta dengan tepat
waktu. Makalah ini membahas mengenai penerapan demokrasi dalam organisasi Himpunan
Administrasi Niaga sehingga pembaca dapat mengetahui penerapan demokrasi di dalam
sebuah organisasi.

Dalam penyusunan makalah, peneliti tak lepas dari pihak-pihak yang telah membantu
dari awal hingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik. Oleh sebab itu, peneliti
mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Nining Latianingsih, S.H., M.H selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah Pancasila,
2. Muhamad Rohadi selaku narasumber dari Himpunan Jurusan Administrasi Niaga
Angkatan 2022/2023,
3. anggota kelompok yang telah berjuang bersama untuk menyelesaikan makalah ini,
4. orang tua peneliti yang sudah mendoakan dan mendukung agar pembuatan makalah ini
berjalan dengan lancar,
5. serta teman-teman Administrasi Bisnis Terapan 1C yang namanya tidak dapat
disebutkan satu per satu.

Peneliti menyadari bahwa di dalam makalah ini masih terdapat kekurangan. Oleh sebab
itu, peneliti berharap adanya kritik dan saran demi perbaikan pembuatan karya tulis yang akan
datang. Peneliti mohon maaf apabila ada kesalahan kata yang kurang berkenan.

Semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan memberi manfaat bagi pembaca.

Depok, 16 November 2023

Peneliti

i
ABSTRACT

The Commercial Administration Election is a democratic process of electing


department leaders in higher education. Pemira is an important event in political education
for students, where they can apply the Pancasila democratic system that exists in Indonesia.
Student participation in Pemira can also be an indicator of the level of implementation of
democracy in higher education. Pemira is held every year with the aim of ensuring the rights
and obligations of students in participating in campus life. Pemira provides an opportunity for
students to have their own opinions and choices.
Through Pemira, universities can evaluate the level of democracy implementation and
improve the existing system. Democracy is the basic principle in Pemira, where decisions are
made based on the majority vote. Pemira offers students the opportunity to actively participate
in decision-making processes related to campus life. In this context, Pemira also serves as a
benchmark for democracy in higher education, measuring the level of respect for student
participation and freedom of expression. Pemira plays an important role in educating a
generation of responsible and democratic activists on campus. By involving students in the
election process, Pemira can also increase student participation in campus life and provide
valuable experience in democracy. This paper discusses the importance of Pemira in student
political education, the implementation of the Pancasila democratic system, and the benefits
of Pemira in forming a generation of democratic and responsible campus activists.
Keywords: Democracy, Student, Pemira

ABSTRAK

Pemilihan Raya Administrasi Niaga merupakan proses demokratis dalam memilih


pimpinan jurusan di perguruan tinggi. Pemira merupakan acara penting dalam pendidikan
politik bagi mahasiswa, dimana mereka dapat menerapkan sistem demokrasi Pancasila yang
ada di Indonesia. Partisipasi mahasiswa dalam Pemira juga dapat menjadi indikator tingkat
implementasi demokrasi di perguruan tinggi. Pemira dilaksanakan setiap tahun dengan tujuan
untuk menjamin hak dan kewajiban mahasiswa dalam mengikuti kehidupan kampus. Pemira
memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mempunyai pendapat dan pilihannya
sendiri.

ii
Melalui Pemira, perguruan tinggi dapat mengevaluasi tingkat implementasi demokrasi
dan memperbaiki sistem yang ada. Demokrasi merupakan prinsip dasar di Pemira, dimana
keputusan diambil berdasarkan suara mayoritas. Pemira menawarkan kesempatan mahasiswa
untuk berpartisipasi aktif dalam proses pengambilan keputusan terkait kehidupan kampus.
Dalam konteks ini, Pemira juga berfungsi sebagai tolak ukur demokrasi di perguruan tinggi,
mengukur tingkat penghormatan terhadap partisipasi mahasiswa dan kebebasan berekspresi.
Pemira berperan penting dalam mendidik generasi aktivis yang bertanggung jawab dan
demokratis di kampus. Dengan melibatkan mahasiswa dalam proses pemilihan, Pemira juga
dapat meningkatkan partisipasi mahasiswa dalam kehidupan kampus dan memberikan
pengalaman berharga dalam berdemokrasi. Makalah ini membahas pentingnya Pemira dalam
pendidikan politik mahasiswa, implementasi sistem demokrasi Pancasila, serta manfaat Pemira
dalam membentuk generasi penggerak kampus yang demokratis dan bertanggung jawab.
Kata Kunci: Demokrasi, Mahasiswa, Pemira

iii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i


ABSTRAK ................................................................................................................................ ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................ iv
BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................... 2
1.3 Tujuan ...................................................................................................................... 2
BAB 2 LANDASAN TEORI ................................................................................................... 4
2.1 Pengertian Demokrasi ............................................................................................. 4
2.2 Pengertian Organisasi .............................................................................................. 4
2.3 Pengertian Pemilu ................................................................................................... 5
BAB 3 METODOLOGI ........................................................................................................... 6
BAB 4 PEMBAHASAN ........................................................................................................... 7
4.1 Pemilihan Raya Administrasi Niaga ........................................................................ 7
4.2 Rangkaian Pemilihan Raya Administrasi Niaga ...................................................... 8
4.2.1 Alur Pemilihan Raya Administrasi Niaga ........................................................ 8
4.2.2 Alur Pemilihan Umum ................................................................................... 12
4.2.3 Partisipasi Mahasiswa .................................................................................... 13
4.3 Hambatan dalam Pemilihan Raya .......................................................................... 13
4.4 Penerapan Demokrasi dalam Pemira AN ............................................................... 14

BAB 5 PENUTUP .................................................................................................................. 17


5.1 Kesimpulan ............................................................................................................ 17
5.2 Saran....................................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 19
LAMPIRAN............................................................................................................................ 20

iv
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Demokrasi adalah pemerintahan rakyat atau
bentuk atau sistem pemerintahan yang seluruh rakyatnya turut serta memerintah dengan
perantara wakilnya. Secara kontekstual, dapat disimpulkan bahwa sistem demokrasi saat
ini di Indonesia merupakan demokrasi berdasarkan nilai-nilai Pancasila atau Demokrasi
Pancasila, sesuai dengan kepribadian nasional (Setiawan et al., 2018). Demokrasi
Pancasila, sesuai dengan karakter bangsa yang dimana demokrasi Indonesia memiliki
keunikan tersendiri karena berakar kuat pada prinsip-prinsip Pancasila yang menjadi
landasan demokrasi bangsa. Prinsip demokrasi Indonesia yang berlandaskan Pancasila,
yaitu prinsip Kerakyatan, prinsip Hikmat Kebijaksanaan, prinsip Permusyawaratan, dan
prinsip Perwakilan. Konsep demokrasi Pancasila bukan hanya sekedar bentuk
pemerintahan, namun hal ini melekat pada negara serta sistem hukum di Indonesia.
Dengan ini dapat diketahui dari prinsip-prinsip demokrasi yang dicantumkan dalam
konstitusi negara, khususnya dalam Pembukaan dan Pasal 1 UUD 1945. Berdasarkan
Siaran Pers No. HM.4.6/282/SET.M.EKON.3/08/2023 Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian Republik Indonesia, Negara Indonesia menjadi negara demokrasi terbesar
ke-3 di dunia. “Berdasarkan Democracy Report 2022 dari V-Dem Institute, menyatakan
terjadi kemunduran kualitas demokrasi di Asia Tenggara yang mengarah ke rezim
otokratis. Namun, Indonesia tidak akan mengalami rezim otokratis. Indonesia adalah salah
satu negara multi partai di dunia,” ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian,
Airlangga Hartarto dalam acara Democracy Dialogue yang diselenggarakan oleh The
Jakarta Post, Senin (7/08).
Demokrasi adalah langkah yang cukup tepat untuk menggambarkan kebebasan
manusia dalam menyampaikan aspirasi dan keinginan untuk memilih. Konsep demokrasi
di tingkat pendidikan terutama pada perguruan tinggi dalam pemilihan ketua himpunan
merupakan wujud dari implementasi nilai-nilai Pancasila serta prinsip demokrasi dalam
mengembangkan jiwa demokrasi pada mahasiswa. Dengan hal ini, beralaskan pemilihan
ketua himpunan merupakan salah satu mekanisme demokratis yang memberikan
kesempatan kepada seluruh warga kampus untuk berpartisipasi aktif dalam mengambil
keputusan serta pembentukkan kepemimpinan. Salah satunya adalah Pemira AN yaitu

1
Pemilihan Ketua Himpunan Jurusan Administrasi Niaga di Politeknik Negeri Jakarta yang
rutin dilaksanakan setiap satu tahun sekali. Dalam suatu demokrasi di Indonesia,
khususnya perguruan tinggi tentu melakukan pemungutan suara yang pemilihnya adalah
mahasiswa/i jurusan Administrasi Niaga. Seperti pada rangkaian pemilihan-pemilihan
pada umumnya seperti pemilu, tentunya terdapat rangkaian open tender, verifikasi berkas
dan tes, kampanye, debat, pemungutan suara, perhitungan suara, dan rangkaian-rangkaian
lainnya.

Namun, penerapan demokrasi tentu tidak berjalan mulus melainkan masih terdapat
hambatan-hambatan. Saat berlangsungnya Pemira AN 2022, Covid-19 sedang melanda
Indonesia sehingga Pemira AN 2022 dilaksanakan secara hybrid. Terbatasnya jarak antara
pasangan calon, panitia acara, dan pemilih membuat ketidaklancaran proses sosialisasi
yang diberikan kepada mahasiswa/i sehingga sebagian dari mereka memilih untuk tidak
ikut serta dalam pemilihan suara atau biasa disebut dengan golput (golongan putih).

1.2 Rumusan Masalah

Dari pemaparan pada latar belakang, peneliti memfokuskan penelitian tersebut dalam
suatu rumusan masalah. Adapun rumusan masalah tersebut sebagai berikut:

1. Apa itu Pemilihan Raya Administrasi Niaga?


2. Bagaimana rangkaian pemilihan dan tingkat partisipasi mahasiswa dalam Pemilihan
Raya Administrasi Niaga?
3. Apa saja hambatan yang terjadi dalam pelaksanaan Pemilihan Raya Administrasi
Niaga?
4. Bagaimana penerapan demokrasi Pancasila dalam Pemilihan Raya Administrasi Niaga?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui peran Himpunan Mahasiswa dalam mewujudkan gerakan demokrasi di


lingkungan kampus Politeknik Negeri Jakarta.
2. Memberikan pemahaman lebih mendalam mengenai penerapan sistem demokrasi yang
terjadi di lingkungan kampus Politeknik Negeri Jakarta.
3. Mengidentifikasi pemilihan umum yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa
terkhusus pada Jurusan Administrasi Niaga.

2
4. Menganalisis peran pemilihan umum dalam partisipasi demokratis dan keterlibatan
mahasiswa dalam pengambilan keputusan di lingkungan akademik.
5. Mengevaluasi proses penyelenggaraan Pemilihan Raya Administrasi Niaga untuk
menentukan keefektifan prosedur dan perbaikan yang mungkin diperlukan.

3
BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Demokrasi

Affan Ghaffar (2000) memaknai demokrasi dalam dua bentuk yaitu pemaknaan secara
normatif (demokrasi normative) dan empirik (demokrasi empiric):
a. Demokrasi Normatif merupakan demokrasi yang secara ideal hendak dilakukan
oleh sebuah negara.
b. Demokrasi Empirik merupakan demokrasi yang diwujudkan pada dunia politik
praktis.
Makna demokrasi sebagai landasan kehidupan bermasyarakat dan bernegara
mengandung makna bahwa rakyatlah yang mengatur persoalan-persoalan yang berkaitan
dengan kehidupannya, termasuk dalam menilai kebijakan negara, karena kebijakan
negaralah yang akan menentukan kehidupan masyarakat. Dengan demikian negara yang
menganut sistem demokrasi adalah negara yang diselenggarakan atas dasar keinginan dan
aspirasi rakyat. Dari sudut organisasi, demokrasi adalah pengorganisasian negara yang
dilakukan oleh rakyat sendiri atau atas persetujuan rakyat karena kedaulatan ada di tangan
rakyat.

2.2 Pengertian Organisasi

Pengorganisasian merupakan fungsi manajemen dan suatu proses yang dinamis,


sedangkan organisasi merupakan alat yang statis. Pengorganisasian juga dapat dipahami
sebagai penentuan pekerjaan yang dapat dilakukan, pengelompokkan tugas dan
pembagian pekerjaan di antara setiap karyawan, penentuan departemen (subsistem) serta
penentuan hubungan. Menurut Hasibuan, Manajemen Sumber Daya Manusia, (2011),
pengorganisasaian merupakan proses penentuan, pengelompokkan serta pengaturan
berbagai aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan, menempatkan orang pada
setiap aktivitas, menyediakan alat yang dibutuhkan, menetapkan wewenang yang
secara relatif kepada setiap individu yang akan melakukan aktivitas tersebut.
Pengorganisasian juga merupakan suatu proses stabilisasi perilaku efektif dalam
hubungan antar manusia yang kemudian dapat berjalan secara optimal serta meningkatkan
kepuasan seseorang dalam tujuan mencapai target atau tujuannya (George R Terry).

4
2.3 Pengertian Pemilu

Pemilihan umum merupakan salah satu sarana penyaluran hak asasi warga negara yang
sangat prinsipal. Menurut Reynolds, sistem pemilu memiliki tiga tujuan. Pertama, ia
adalah institusi yang digunakan untuk menyeleksi para pengambil keputusan ketika
masyarakat telah menjadi terlalu besar bagi setiap warga negara untuk ikut terlibat dalam
setiap pengambilan keputusan yang mempengaruhi komunitas. Sistem pemilu adalah
metode yang didalamnya terdapat suara-suara yang diperoleh dalam pemilihan
diterjemahkan menjadi kursi-kursi yang dimenangkan dalam parlemen oleh partai-partai
dan para kandidat. Kedua, sistem pemilu juga bertindak sebagai saluran yang melaluinya
sehingga seluruh warga negara dapat menuntut pertanggungjawaban dari para wakil
terpilih mereka. Ketiga, sistem pemilu membantu menetapkan batasan wacana politik yang
dapat diterima dengan mendorong para pemimpin partai untuk menuliskan himbauan
mereka kepada para pemilih dengan cara yang berbeda.

5
BAB 3

METODOLOGI

Untuk menyusun makalah ini tentu peneliti perlu mencari informasi-informasi yang
diperlukan terkait topik penelitian yang peneliti pilih. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah metode kualitatif, yaitu metode yang dihasilkan dari data-data deskriptif berupa kata-
kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau media-media yang bersangkutan. Studi dokumen
dan wawancara adalah metode kualitatif yang kami rasa cukup untuk meneliti permasalahan
ini. Studi dokumen adalah suatu teknik pengumpulan data dengan cara mempelajari dokumen
untuk mendapatkan data atau informasi yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
Sedangkan wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui proses tanya jawab lisan yang
berlangsung satu arah, artinya pertanyaan diberikan oleh pihak yang mewawancarai dan
dijawab oleh narasumber.

6
BAB 4

PEMBAHASAN

4.1 Pemilihan Raya Administrasi Niaga

Pemira merupakan singkatan dari Pemilihan Raya atau dalam lingkup nasional dikenal
dengan Pemilu atau pemilihan umum. Pemira merupakan ajang demokrasi mahasiswa
dengan gambaran proses pemilihan pimpinan lembaga mahasiswa sebagai generasi
penggerak kampus selama periode tertentu secara demokratis yang dilakukan di lingkungan
perguruan tinggi. Hal ini menjadi menjadi salah satu sarana pendidikan politik yang tepat
bagi mahasiswa dimana terdapat implementasi sistem demokrasi yang ada di Indonesia,
yaitu Demokrasi Pancasila. Selain itu, mahasiswa memiliki cara pandangannya sendiri
dalam menentukan pilihan, partisipasi mahasiswa dalam Pemira dapat digunakan sebagai
tolak ukur bagi perguruan tinggi terkait untuk dapat mengetahui sejauh mana demokrasi
yang diterapkan.

Pemira dilakukan satu tahun sekali dengan tujuan untuk memastikan hak dan kewajiban
mahasiswa dalam berpartisipasi pada proses demokrasi dapat terlaksana. Dalam beberapa
kasus, Pemira dilakukan pada pemilihan lembaga eksekutif mahasiswa yaitu Ketua
BEM/Presiden Mahasiswa dan lembaga legislatif mahasiswa yaitu Anggota
Majelis/Dewan Permusyawaratan Mahasiswa yang merupakan badan resmi di kampus
serta berada langsung dibawah naungan perguruan tinggi terkait. Organisasi tersebut yang
nantinya akan menyampaikan aspirasi mahasiswa ke para petinggi perguruan tinggi agar
fungsi dan tujuan perguruan tinggi terkait dapat tercapai.

Seperti hal pada pemilihan umumnya, asas yang digunakan pada Pemira, yaitu:
1. "Langsung" berarti pemilih harus memberikan suaranya secara langsung dan tidak
diwakili.
2. "Umum" berarti semua warga negara yang mempunyai hak pilih dapat ikut serta dalam
pemilihan.
3. "Bebas" berarti pemilih harus memberikan suaranya tanpa ada paksaan dari pihak
manapun.
4. "Rahasia" berarti suara yang diberikan oleh pemilih bersifat rahasia yang hanya
diketahui oleh si pemilih itu sendiri.

7
4.2 Rangkaian Pemilihan Raya Administrasi Niaga

Setelah panitia Pemira melaksanakan serangkaian persiapan yang dilaksanakan pada


tanggal 27 Agustus-13 September 2022. Pelaksanaan sebuah pemilu sebelum terlaksana
dibutuhkan seorang calon yang siap untuk memimpin suatu organisasi tertentu. Sehingga
terdapat serangkaian kegiatan yang dilaksanakan.

4.2.1 Alur Pemilihan Raya Administrasi Niaga

Dalam sebuah pemilihan umum terdapat serangkaian alur sebelum


melaksanakan sebuah pemilihan umum yang harus dilalui yaitu:

1. Tahap Pendaftaran Calon/Open Tender


Mahasiswa yang berminat untuk menjadi calon dapat mendaftar dengan
memenuhi beberapa kriteria yang telah ditentukan oleh panitia pelaksana.
Pencalonan ini penting untuk memastikan bahwa calon memiliki kualifikasi
yang diperlukan untuk memimpin serta menjalankan tugasnya selama periode
yang berjalan. Open Tender dilaksanakan pada tanggal 26-30 September 2022,
terdapat dua paslon yang mendaftarkan diri yaitu:

● Pasangan Bakal Calon : Ilhan Davala Evan (ABT 3C) dan


Delziba Zahra (ABT 3C)
● Pasangan Bakal Calon : Anang Ma'ruf (AB 3B) dan Amella
Zainah Mustofa (Bispro 3B)

2. Verifikasi Berkas Tahap 1


Kedua paslon yang telah mendaftarkan diri, kemudian melakukan verifikasi
berkas sebagai bukti pendaftaran menjadi kandidat bakal calon ketua himpunan
dan wakil ketua himpunan yang dilaksanakan pada tanggal 2 Oktober 2022.

3. Fit & Proper Test serta Wawancara


Setelah terlaksananya verifikasi berkas tahap 1, maka tahap selanjutnya
adalah Fit & Proper Test serta Wawancara yang meliputi Tes Tertulis dan Tes
Wawancara. Pada seleksi ini terdapat lulus/tidak lulus dengan persentase >65%.
Tahap ini dilaksanakan pada tanggal 3-5 Oktober 2022 dengan rincian rangkaian
kegiatan yaitu:

8
1. Rangkaian kegiatan Tes Tertulis Bakal Paslon 1 dan 2 yang terlaksana
pada:
Hari, tanggal : Senin, 3 Oktober 2022
Waktu : 17.00 WIB-selesai
Lokasi : Nasi Gajah
2. Rangkaian kegiatan Tes Wawancara Bakal Paslon 1 yang terlaksana
pada:
Hari, tanggal : Selasa, 4 Oktober 2022
Waktu : 19.30 WIB-selesai
Lokasi : Google Meet
3. Rangkaian kegiatan Tes Wawancara Bakal Paslon 2 yang terlaksana
pada:
Hari, tanggal : Rabu, 5 Oktober 2022
Waktu : 19.30 WIB-selesai
Lokasi : Google Meet

Kemudian, setelah melaksanakan serangkaian kegiatan pada tahap Fit &


Proper Test serta Wawancara dihasilkan sebagai berikut:

● Ilhan Davala Evan (ABT 3C) dan Delziba Zahra (ABT 3C) dengan
rincian hasil :
1. Verifikasi Berkas : 26,42%
2. FPT : 21%
3. Wawancara : 26,41%
● Anang Ma'ruf (AB 3B) dan Amella Zainah Mustofa (Bispro 3B)
dengan rincian hasil :
1. Verifikasi Berkas : 24,92%
2. FPT : 18,30%
3. Wawancara : 22%

4. Verifikasi Berkas Tahap 2


Rangkaian selanjutnya adalah kedua bakal paslon melakukan Verifikasi
Berkas Tahap 2 pada tanggal 8 Oktober 2022.

9
5. Sidang Penetapan Nomor Urut
Melewati rangkaian pemberkasan sebagai syarat telah siap melanjutkan
tahapan selanjutnya, maka ditetapkan urutan bakal calon pada tanggal 10
Oktober 2022 dengan hasil sebagai berikut:

● Pasangan Calon No. Urut 1 : Ilhan Davala Evan (ABT 3C) sebagai
Calon Ketua Himpunan dan Delziba Zahra (ABT 3C) sebagai Calon
Wakil Ketua Himpunan.
● Pasangan Calon No. Urut 2 : Anang Ma'ruf (AB 3B) sebagai Calon
Ketua Himpunan dan Amella Zainah Mustofa (Bispro 3B) sebagai
Calon Wakil Ketua Himpunan.

6. Sosialisasi Struktural
Pasangan Calon Ketua dan Wakil Ketua Himpunan Administrasi Niaga
tahun 2022 nomor urut 1 dan 2 melakukan sosialisasi dengan struktural
Administrasi Niaga. Sosialisasi struktural tersebut diselenggarakan pada:

● Hari, tanggal : Senin, 10 Oktober 2022


● Waktu : 10.30-11.30 WIB
● Lokasi : Zoom Meeting

7. Kampanye
Setelah penetapan calon, paslon mulai melaksanakan kampanye untuk
mempromosikan diri kepada mahasiswa lain dengan mengenalkan Kabinet
Spekta. Kampanye adalah serangkaian upaya komunikasi dan tindakan
terencana yang bertujuan untuk memperoleh dukungan dari khalayak luas yang
dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang secara terorganisir dalam
suatu proses pengambilan keputusan yang dilakukan secara berkelanjutan dalam
kurun waktu tertentu. Kampanye dapat melibatkan berbagai kegiatan, seperti
debat publik, publikasi di media sosial, atau distribusi pamflet. Proses kampanye
Pemira AN 2022 dilakukan baik secara online maupun offline atau hybrid.
Kampanye ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengenal
calon dan platform mereka sebelum memilih. Kampanye ini dimulai pada
tanggal 19 Oktober 2022 dan berakhir pada tanggal 27 Oktober 2022. Namun,
terdapat perpanjangan waktu kampanye yang membuat kampanye berakhir pada
tanggal 2 November 2022.

10
8. Eksplorasi Kandidat
Eksplorasi Kandidat adalah suatu rangkaian kegiatan untuk melihat
kemampuan intelegensi dari Calon Ketua dan Wakil Ketua Himpunan
Mahasiswa Administrasi Niaga periode 2022/2023. Rangkaian kegiatan ini
dilaksanakan pada:

● Hari, tanggal : Sabtu, 5 November 2022


● Waktu : 09.00-15.00 WIB
● Lokasi : Halaman Samping Bank Mini, PNJ

9. Perjanjian Kontrak Politik


Perjanjian Kontrak Politik adalah sebuah perjanjian yang dibuat oleh kedua
pihak antara civitas Administrasi Niaga dengan Paslon pemimpin Administrasi
Niaga. Tujuan perjanjian kontrak politik ini untuk merealisasikan aspirasi yang
akan disepakati selama satu periode ke depan. Rangkaian kegiatan Perjanjian
Kontrak Politik Administrasi Niaga dilaksanakan pada:

● Hari, tanggal : Kamis, 10 November 2022


● Waktu : 19.30 WIB-selesai
● Lokasi : Zoom Meeting

10. Uji Kandidat dan Persetujuan Konpol


Pada rangkaian tahap ini tidak dilaksanakan karena suatu hal yang
menghambat pelaksanaan tersebut.

11. Masa Tenang


Masa tenang adalah fase di mana paslon tidak dapat melakukan kegiatan
berkampanye. Masa tenang Pemira AN 2022 berlangsung selama 3 hari, yaitu
dimulai pada tanggal 11-13 November 2022.

12. Pemungutan Suara atau Voting


Pada tahap ini, semua mahasiswa jurusan Administrasi Niaga diberikan
kesempatan untuk memilih. Setiap mahasiswa memiliki hak untuk memilih
pemimpin yang bertanggung jawab untuk periode mendatang. Pemungutan
suara dilaksanakan pada tanggal 14-16 November 2022, tetapi terdapat
perpanjangan waktu (extra time) dari tanggal 17-22 November 2022.

11
13. Perhitungan Suara
Setelah pemungutan suara, suara akan dihitung oleh panitia pelaksana dan
hasilnya akan diumumkan. Sehingga, pemimpin baru terpilih untuk memimpin
Himpunan Jurusan Administrasi Niaga selama periode yang ditentukan.
Perhitungan suara dilaksanakan pada hari Selasa, 22 November 2022 yang
dilakukan secara luber jurdil di Auditorium Perpustakaan PNJ dan ditayangkan
live melalui instagram Pemira AN 2022 dengan tujuan agar seluruh mahasiswa
AN dapat melihat proses perhitungan suara tersebut. Berikut adalah hasil dari
penghitungan suara :

1. Paslon Nomor Urut 1 yaitu Ilhan Davala Evan (ABT 3C) dan Delziba
Zahra (ABT 3C) memperoleh suara dengan rincian sebagai berikut:

● Suara sebanyak 548 suara


● Kotak kosong memperoleh suara sebanyak 168 suara
● Golongan putih (golput) sebanyak 248 suara dengan presentase
0,2%

2. Paslon Nomor Urut 2 yaitu Anang Ma'ruf (AB 3B) dan Amella Zainah
Mustofa (Bispro 3B) mengundurkan diri karena hal lain.

14. Sidang Penetapan


Sidang Penetapan atas hasil pemungutan suara dilaksanakan pada Kamis,
24 November 2022 oleh Muhammad Yusuf selaku Ketua Pelaksana Pemira AN
2022, menetapkan:
1. Pasangan Calon Ketua Himpunan Jurusan Dengan Nomor Urut 1 atas
nama Saudara Ilhan Davala Evan sebagai Ketua Himpunan dan Delziba
Zahra sebagai Wakil Ketua Himpunan Periode 2022/2023 terpilih.
2. Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, untuk periode
yang dimaksud, dengan ketentuan bahwa apabila terdapat kekeliruan
dalam penetapan ini akan diperbaiki sebagaimana mestinya.

4.2.2 Alur Pemilihan Umum

Setelah terpilihnya calon maka dapat terlaksananya sebuah pemilihan secara


resmi. Pemilih berasal dari mahasiswa/i yang terdaftar dari bagian jurusan
Administrasi Niaga. Pemilihan/pemungutan suara dilaksanakan pada tanggal 14-16

12
November 2022, namun terdapat perpanjangan waktu (extra time) dari tanggal 17-
22 November 2022. Sebelum mahasiswa/i mengikuti pemilihan Calon Ketua dan
Wakil Ketua Himpunan Jurusan Administrasi Niaga terdapat tahapan yang harus
dilalui yaitu:

1. Mengisi formulir pendataan mahasiswa aktif yang telah diberikan oleh


panitia Pemira AN.
2. Kemudian, pemilih akan mendapatkan link untuk melakukan voting
beserta username dan password yang akan dikirimkan melalui WhatsApp
atau email. Jika terdapat kendala dalam voting dapat mengisi link
bit.ly/FormLaporanPermasalahanPemiraAN22.
3. Membuka laman www.pemirapnj.com untuk mengakses halaman utama
website e-vote Pemira PNJ 2022/2023.
4. Memasukkan NIM dan password untuk mengakses halaman pemilihan
calon.
5. Setelah berhasil log-in, pemilih dapat memilih Calon Ketua dan Wakil
Ketua Himpunan Administrasi Niaga dengan menekan tombol pilih.
6. Memilih calon pemimpin yang berkapabilitas dan pergunakan hak suara
dengan baik.

4.2.3 Partisipasi Mahasiswa

Menurut data yang didapatkan, terdapat 1000 mahasiswa Jurusan Administrasi


Niaga yang berpartisipasi. Hasil perolehan menunjukan terdapat 548 suara, 168
suara kosong, dan 284 suara merupakan golongan putih dengan persentase 0,2 %.
Terlihat bahwa masih terdapat mahasiswa yang memilih golput (golongan putih).
Hal ini disebabkan oleh kurangnya partisipasi dari mahasiswa tingkat akhir,
sehingga dapat dikatakan bahwa lebih condong kepada mahasiswa tingkat awal
yang berpartisipasi dalam pemilihan raya.

4.3 Hambatan dalam Pemilihan Raya

Pelaksanaan demokrasi tentu tidak berjalan mulus, artinya masih saja terdapat
hambatan-hambatan yang terjadi. Begitupun saat Pemira AN dilaksanakan, terdapat
beberapa hambatan sebagai berikut:

13
1. Terbatasnya Pelaksanaan Pemira AN
Pemira Administrasi Niaga dilaksanakan secara hybrid, yaitu sebagian di rumah
masing-masing (online) dan sebagian di Politeknik Negeri Jakarta (offline). Dengan
pelaksanaan yang dilakukan secara hybrid ini mengakibatkan kurangnya euforia bagi
para pemilih dalam mengikuti rangkaian acara Pemira AN. Selain itu, terbatasnya jarak
antara pasangan calon, panitia acara, dan pemilih membuat ketidaklancaran proses
informasi yang diberikan kepada mahasiswa/i dalam rangkaian acara seperti kampanye,
debat, dan voting sehingga membuat sebagian dari mereka memilih untuk tidak ikut
serta dalam pemilihan suara atau biasa disebut dengan golput (golongan putih).

2. Pasangan Calon yang Mengundurkan Diri


Pada tanggal 25 Oktober 2023, telah diumumkan bahwa paslon nomor urut dua
mengundurkan diri, yaitu Anang Ma'ruf sebagai Calon Ketua Himpunan dan Amella
Zainah Mustofa sebagai Calon Wakil Ketua Himpunan. Pengunduran tersebut
dilakukan karena paslon tersebut mengalami kecelakaan dengan waktu yang berbeda
sehingga mereka tidak bisa menyanggupi untuk melanjutkan proses pemilihan. Dengan
adanya pengunduran diri tersebut menyebabkan beberapa kendala dalam proses
rangkaian Pemira AN, tetapi proses pemilihan tetap dilanjutkan dengan satu paslon
yaitu Ilhan Davala Evan sebagai Calon Ketua Himpunan dan Delziba Zahra sebagai
Calon Wakil Ketua Himpunan.

3. Masalah Internal Panitia


Hambatan selalu terjadi dalam tiap-tiap demokrasi, yaitu masalah-masalah yang
terjadi dalam internal panitia. Masalah tersebut akan diketahui jika kita berpartisipasi
dalam kepanitiaannya. Maka dari itu, peneliti tidak dapat menjelaskannya secara rinci
mengenai masalahnya, karena informasi yang kami dapatkan berasal dari narasumber
yang telah kami wawancarai selaku anggota Himpunan Mahasiswa Administrasi Niaga.

4.4 Penerapan Demokrasi dalam Pemira AN

Indonesia memiliki demokrasi Pancasila sebagai suatu paham demokrasi yang


diterapkan dan dianut oleh masyarakat di seluruh Indonesia. Demokrasi Pancasila erat
kaitannya dengan musyawarah dalam bermufakat untuk mencapai keputusan, hal tersebut
didasarkan Pancasila pada sila keempat. Demokrasi Pancasila merupakan ideologi negara
sejak 18 Agustus 1945 hingga detik ini. Adapun penelitian yang mengatakan bahwa

14
Pancasila merupakan ruh dari demokrasi di Indonesia. Demokrasi sebagai mekanisme
dalam sistem pemerintahan negara untuk mewujudkan kedaulatan rakyat (civil power).
Adanya demokrasi memastikan bahwa warga negara melihat, menghormati, menerima, dan
bekerjasama dalam bentuk persatuan untuk kepentingan bersama yang disebut
“masyarakat” atau “negara”.

Demokrasi Pancasila juga diterapkan dalam kegiatan organisasi, karena organisasi


merupakan sarana untuk mempelajari segala hal dan pengajaran bagaimana cara memimpin
serta menjadi warga negara yang baik. Dalam sebuah organisasi, masing-masing orang
mempunyai tujuan tersendiri dan tidak menutup kemungkinan tujuan dari masing-masing
anggota organisasi berbeda-beda. Banyak hal yang didapat melalui keberadaan organisasi
kemahasiswaan yang tidak ada di perguruan tinggi. Dengan berorganisasi, mahasiswa
dilatih jiwa kepemimpinannya untuk mengatur diri sendiri, orang lain, dan organisasi.
Dalam sebuah organisasi tidak lepas dari fungsi manajemen yaitu planning, organizing,
actuating, controlling (Hidayah, 2017). Salah satu nilai yang dapat diperoleh oleh setiap
anggota organisasi adalah nilai demokrasi.

Implementasi dari demokrasi Pancasila dalam sebuah organisasi yaitu melalui


pemilihan raya atau yang lebih dikenal dengan Pemira yang diadakan oleh panitia dari
mahasiswa Jurusan Administrasi Niaga. Pemira merupakan implementasi ruang lingkup
kecil yang terjadi dalam lingkungan akademik di Politeknik Negeri Jakarta. Pemira
bertujuan untuk mendapatkan seorang pemimpin untuk memimpin organisasi Jurusan
Administrasi Niaga (HMAN) melalui suatu pemilihan umum, sehingga mahasiswa dapat
memberikan suara untuk mendukung pasangan calon yang dianggap baik dalam memimpin
organisasi. Dinilai dari berbagai informasi dan data yang telah didapatkan, Pemira memiliki
berbagai hambatan internal maupun eksternal. Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap
pelaksanaan suatu event/acara terdapat berbagai hambatan yang terjadi.

Pada pertengahan pelaksanaan rangkaian kegiatan Pemira terdapat permasalahan


bahwa, pasangan nomor urut 2, yaitu Anang Ma'ruf sebagai Calon Ketua Himpunan dan
Amella Zainah Mustofa sebagai Calon Wakil Ketua Himpunan menyatakan pengunduran
diri. Hal itu disebabkan oleh pihak wakil ketua tersebut mengalami dua kali kecelakaan
pada waktu yang berbeda. Kecelakaan yang dialami menyebabkan terjadinya permasalahan
internal mengenai bakal calon yang tersedia, sehingga hanya terdapat satu paslon yang tetap
melanjutkan tahapan Pemira ini. Pasangan yang tetap melanjutkan merupakan pasangan

15
nomor urut satu, yaitu Ilhan Davala Evan sebagai Calon Ketua Himpunan dan Delziba
Zahra sebagai Calon Wakil Ketua Himpunan. Namun, dapat diketahui dalam sebuah
pemilihan umum tidak dapat hanya satu pasangan saja yang tersedia. Dengan terjadinya
masalah tersebut menyebabkan kurangnya partisipasi yang diberikan oleh mahasiswa aktif
Jurusan Administrasi Niaga, sehingga mahasiswa memilih untuk menjadi golongan putih
atau yang lebih dikenal dengan golput. Mahasiswa menganggap jika hanya terdapat satu
paslon, maka secara otomatis akan terpilih tanpa dilakukannya pemilihan sekalipun.

Panitia dari penyelenggara Pemira tersebut memilih untuk tetap melaksanakan hingga
ditetapkannya seorang pemimpin baru. Berdasarkan nilai pancasila yaitu sila keempat yang
mengandung nilai kerakyatan bahwa, Pemira pada tahun 2022 belum menerapkan sistem
demokrasi yang baik sebagaimana suatu demokrasi tersebut terjadi dalam suatu organisasi.

16
BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Sebuah organisasi dijalankan dengan adanya seorang pemimpin yang dipilih melalui
suatu pemilihan umum/pemilu. Suatu pemilu dilaksanakan dengan adanya penerapan
suatu demokrasi. Demokrasi berarti bahwa pemilihan dilaksanakan dan dipilih oleh
anggota/masyarakat. Penerapan demokrasi pada Pemira/Pemilihan Raya dalam sebuah
lingkup akademik masih terdapat banyak kekurangan, suatu hambatan tentunya masih
terjadi. Pemira merupakan singkatan dari Pemilihan Raya atau dalam lingkup nasional
dikenal dengan Pemilu atau pemilihan umum. Pemira merupakan ajang demokrasi
mahasiswa dengan gambaran proses pemilihan pimpinan lembaga mahasiswa sebagai
generasi penggerak kampus selama periode tertentu secara demokratis yang dilakukan di
lingkungan perguruan tinggi. Ditinjau melalui narasumber bahwa tingkat partisipasi dari
lingkup akademik tersebut masih kurang, terutama dari kalangan mahasiswa tingkat akhir.
Pelaksanaan dimulai dengan mempersiapkan panitia, kemudian dilanjutkan dengan
pembukaan pendaftaran/open tender pasangan bakal calon dan tahapan lainnya. Namun,
pada pertengahan pelaksanaan rangkaian kegiatan Pemira terdapat hambatan bahwa,
pasangan nomor urut 2, yaitu Anang Ma'ruf sebagai Calon Ketua Himpunan dan Amella
Zainah Mustofa sebagai Calon Wakil Ketua Himpunan menyatakan pengunduran diri
karena paslon tersebut mengalami dua kali kecelakaan dengan waktu yang berbeda,
sehingga menyebabkan terjadinya permasalahan internal mengenai bakal calon yang
tersedia. Namun, pelaksanaan Pemira tetap dilanjutkan dengan kondisi yang pada
umumnya bukan merupakan suatu pemilihan umum. Pelaksanaanya hanya dengan satu
pasangan yaitu nomor urut 1, Ilhan Davala Evan sebagai Calon Ketua Himpunan dan
Delziba Zahra sebagai Calon Wakil Ketua Himpunan. Dapat disimpulkan bahwa
pelaksanaan pemilu berdasarkan nilai sila keempat yaitu kerakyatan dalam Pemira AN
belum menerapkan sistem demokrasi yang baik. Faktor penerapan sistem demokrasi dalam
Pemira AN belum terwujud dengan baik, yaitu

1. Saat paslon kedua mengundurkan diri, panitia tetap melaksanakan pemilihan walau
hanya terdapat satu paslon yang melanjutkan. Dalam sebuah pemilihan dapat
diketahui, pemilu dilaksanakan dengan adanya 2/lebih pasangan calon sehingga
pemilih dapat memilih untuk pemimpin berikutnya.

17
2. Panitia belum dapat mengurangi tingkat golongan putih dalam proses pemilihan yang
telah dilakukan oleh para mahasiswa aktif Jurusan Administrasi Niaga. Pemilih
golongan putih lebih banyak berasal dari kalangan mahasiswa tingkat akhir.
3. Pemira AN dilaksanakan secara hybrid yang mengakibatkan kurangnya euforia bagi
para pemilih dalam mengikuti rangkaian acara Pemira AN. Dilaksanakan secara
hybrid karena kondisi pada saat itu masih terbayang-bayang akan kasus Covid-19
yang sedang menyebar luas di Indonesia.

5.2 Saran

Berdasarkan pada permasalahan proses demokrasi pada Pemira AN 2022, semoga


masalah tersebut dapat teratasi pada Pemira AN di periode berikutnya, sehingga
diharapkan mampu dijadikan bahan renungan dan pembelajaran teknis yang sesuai dengan
demokrasi Pancasila yang seharusnya dapat berjalan lebih baik. Kemudian dalam proses
pemilihan ketua umum periode berikutnya, diharapkan ada pendampingan terhadap calon
– calon ketua umum yang bermusyawarah oleh alumni atau pengurus HMAN sehingga
dalam proses retorika dan dinamika di dalamnya dapat dilaksanakan secara damai, tertib,
dan terarah sesuai pengalaman berorganisasi di Pemira AN.

18
DAFTAR PUSTAKA

Adi Setiawan, S. S. (2018, December 31). The Innovation of Democratic Education: The
Development of Learning Approach Based on the Sutan Syahrir’ Thought to Strengthen
Students’ Democratic Attitude. Retrieved from Historical Studies Journal:
https://scite.ai/reports/10.30872/yupa.v2i2.121

Limanseto, H. (2023, Agustus 7). Menjadi Negara Demokrasi Terbesar Ke-3 di Dunia,
Indonesia Mantapkan Stabilitas Politik Nasional Untuk Meningkatkan Perekonomian
dan Taraf Hidup Masyarakat. Retrieved from ekon.go.id:
https://ekon.go.id/publikasi/detail/5295/menjadi-negara-demokrasi-terbesar-ke-3-di-
dunia-indonesia-mantapkan-stabilitas-politik-nasional-untuk-meningkatkan-
perekonomian-dan-taraf-hidup-masyarakat

Polpum (2023, Juni 9). Pengertian Demokrasi, Model, dan Prinsipnya. Retrieved from
polpum.kemendagri.co.id:
https://polpum.kemendagri.go.id/pengertian-demokrasi-model-dan-prinsipnya

Putri, G. A. M., Maharani, S. P., & Nisrina, G. (2022). Literature View Pengorganisasian:
SDM, Tujuan Organisasi dan Struktur Organisasi. Jurnal Ekonomi Manajemen Sistem
Informasi, 3(3), 286-299.

Solihah, Ratnia (2018). Peluang dan Tantangan Pemilu Serentak 2019 dalam Perspektif
Politik. Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan, 3(1).

Suryo Sakti Hadiwijoyo (2012). Negara, Demokrasi Dan Civil Society. Yogyakarta: Graha
Ilmu.

Triono (2017, Oktober). Menakar Efektivitas Pemilu Serentak 2019. Jurnal Wacana Politik,
2(2).

19
LAMPIRAN

● Pengumpulan Data mengenai Demokrasi Pancasila

● Pengumpulan Data melalui Media Sosial

1. Tahap Pendaftaran Calon/Open Tender

20
2. Verifikasi Berkas Tahap 1

3. Fit & Proper Test serta Wawancara


● Fit & Proper Test

● Wawancara Online

● Hasil Fit & Proper Test serta Wawancara

21
4. Verifikasi Berkas Tahap 2

5. Sidang Penetapan Nomor Urut

6. Sosialisasi Struktural

22
7. Kampanye

8. Eksplorasi Kandidat

9. Perjanjian Kontrak Politik

23
10. Uji Kandidat dan Persetujuan Konpol
Terjadi hambatan sehingga tidak dapat terlaksananya tahap ini.
11. Masa Tenang

12. Pemungutan Suara atau Voting

13. Perhitungan Suara


● Pelaksanaan Perhitungan Suara

24
● Hasil Perhitungan Suara

14. Sidang Penetapan

● Pernyataan Pengunduran Diri Paslon No. Urut 2

25
● Wawancara dengan Narasumber yaitu Muhamad Rohadi selaku Anggota
Himpunan Mahasiswa Administrasi Niaga Periode 2022/2023

26

Anda mungkin juga menyukai