Anda di halaman 1dari 3

Roda Bebas (Freewheel)[sunting | sunting sumber]

Mekanisme freewheel
Sistem roda bebas ini sendiri adalah sistem gir belakang yang memberikan kebebasan roda
belakang berputar secara bebas dari pedal. Jadi ketika pedal diputar, rantai dan roda belakang
akan mengikuti seperti biasa, tetapi ketika kaki berhenti memutar pedal, rantai ikut berhenti
bergerak, gir belakang pun berhenti memutar, tetapi roda belakang tetap bisa berputar sesuai
momentum. Bisa dibilang sistem penggerak beroda bebas ini hanya terkunci searah saja.
Karena roda belakang kini tidak terkunci mati dengan perputaran pedal, pengguna sepeda bisa
lebih nyaman bersepeda, dengan menggunakan teknik “coasting", yaitu melaju tanpa terus-
terusan memutar pedal. Roda bebas inilah yang lebih sering kita jumpai di sepeda-sepeda
modern dan segala bentuknya, dari sepeda anak-anak hingga sepeda di kompetisi ternama Tour
de France.
Sistem rem “torpedo”, yaitu sepeda yang remnya menggunakan metode injak pedal ke arah
belakang. Rem torpedo sendiri dipasang pada sepeda yang berbasis roda bebas, dan menjadi
bagian internal dari hub roda belakang. Sepeda torpedo bisa diidentifikasi dari sebuah tuas kecil
yang keluar dari hub belakang dan “diikat” pada rangka sepeda. Sekilas sepeda torpedo bisa
terlihat seperti sebuah sepeda bergir tetap tanpa rem, tetapi karena sistem penggeraknya
berbasis roda bebas, ia tidak akan dikategorikan ke dalam sepeda bergir tetap.
Kegunaan[sunting | sunting sumber]
Sepeda dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti bekerja, komuter, olaghraga,
perlombaan, atau hanya untuk berjalan-jalan. Sepeda juga digunakan diberbagai bidang
pekerjaan oleh polisi, militer, paramedis, kurir, dan layanan pengiriman umum.
Di Indonesia Sendiri sepeda banyak digunakan hanya sebagai alat olahraga dan belum menjadi
moda transportasi yg utama.[2]
Roda Bebas (Freewheel)[sunting | sunting sumber]

Mekanisme freewheel
Sistem roda bebas ini sendiri adalah sistem gir belakang yang memberikan kebebasan roda
belakang berputar secara bebas dari pedal. Jadi ketika pedal diputar, rantai dan roda belakang
akan mengikuti seperti biasa, tetapi ketika kaki berhenti memutar pedal, rantai ikut berhenti
bergerak, gir belakang pun berhenti memutar, tetapi roda belakang tetap bisa berputar sesuai
momentum. Bisa dibilang sistem penggerak beroda bebas ini hanya terkunci searah saja.
Karena roda belakang kini tidak terkunci mati dengan perputaran pedal, pengguna sepeda bisa
lebih nyaman bersepeda, dengan menggunakan teknik “coasting", yaitu melaju tanpa terus-
terusan memutar pedal. Roda bebas inilah yang lebih sering kita jumpai di sepeda-sepeda
modern dan segala bentuknya, dari sepeda anak-anak hingga sepeda di kompetisi ternama Tour
de France.
Sistem rem “torpedo”, yaitu sepeda yang remnya menggunakan metode injak pedal ke arah
belakang. Rem torpedo sendiri dipasang pada sepeda yang berbasis roda bebas, dan menjadi
bagian internal dari hub roda belakang. Sepeda torpedo bisa diidentifikasi dari sebuah tuas kecil
yang keluar dari hub belakang dan “diikat” pada rangka sepeda. Sekilas sepeda torpedo bisa
terlihat seperti sebuah sepeda bergir tetap tanpa rem, tetapi karena sistem penggeraknya
berbasis roda bebas, ia tidak akan dikategorikan ke dalam sepeda bergir tetap.
Kegunaan[sunting | sunting sumber]
Sepeda dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti bekerja, komuter, olaghraga,
perlombaan, atau hanya untuk berjalan-jalan. Sepeda juga digunakan diberbagai bidang
pekerjaan oleh polisi, militer, paramedis, kurir, dan layanan pengiriman umum.
Di Indonesia Sendiri sepeda banyak digunakan hanya sebagai alat olahraga dan belum menjadi
moda transportasi yg utama.[2]
Roda Bebas (Freewheel)[sunting | sunting sumber]

Mekanisme freewheel
Sistem roda bebas ini sendiri adalah sistem gir belakang yang memberikan kebebasan roda
belakang berputar secara bebas dari pedal. Jadi ketika pedal diputar, rantai dan roda belakang
akan mengikuti seperti biasa, tetapi ketika kaki berhenti memutar pedal, rantai ikut berhenti
bergerak, gir belakang pun berhenti memutar, tetapi roda belakang tetap bisa berputar sesuai
momentum. Bisa dibilang sistem penggerak beroda bebas ini hanya terkunci searah saja.
Karena roda belakang kini tidak terkunci mati dengan perputaran pedal, pengguna sepeda bisa
lebih nyaman bersepeda, dengan menggunakan teknik “coasting", yaitu melaju tanpa terus-
terusan memutar pedal. Roda bebas inilah yang lebih sering kita jumpai di sepeda-sepeda
modern dan segala bentuknya, dari sepeda anak-anak hingga sepeda di kompetisi ternama Tour
de France.
Sistem rem “torpedo”, yaitu sepeda yang remnya menggunakan metode injak pedal ke arah
belakang. Rem torpedo sendiri dipasang pada sepeda yang berbasis roda bebas, dan menjadi
bagian internal dari hub roda belakang. Sepeda torpedo bisa diidentifikasi dari sebuah tuas kecil
yang keluar dari hub belakang dan “diikat” pada rangka sepeda. Sekilas sepeda torpedo bisa
terlihat seperti sebuah sepeda bergir tetap tanpa rem, tetapi karena sistem penggeraknya
berbasis roda bebas, ia tidak akan dikategorikan ke dalam sepeda bergir tetap.
Kegunaan[sunting | sunting sumber]
Sepeda dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti bekerja, komuter, olaghraga,
perlombaan, atau hanya untuk berjalan-jalan. Sepeda juga digunakan diberbagai bidang
pekerjaan oleh polisi, militer, paramedis, kurir, dan layanan pengiriman umum.
Di Indonesia Sendiri sepeda banyak digunakan hanya sebagai alat olahraga dan belum menjadi
moda transportasi yg utama.[2]

Anda mungkin juga menyukai