Anda di halaman 1dari 3

TUGAS SITASI

1. Situs Patiayam merupakan situs purbakala yang mempunyai bentang geomorfologi


lembah serta bukit-bukit. Area situs mayoritas ada di daerah administratif Desa Terban
Kecamatan Jekulo Kabupaten Kudus. Situs Patiayam secara stratigrafis punya enam
formasi yang menyimpan bertumpuk-tumpuk fosil di dalam tanahnya. Karena berlimpah
fosil, berbagai penggalian ditempuh. Penulis hendak memaparkan kisah pencarian fosil di
situs tersebut dalam karya sejarah. Karya ini diawali sejak 1891, ketika Patiayam mulai
ditelusuri Dubois. Lingkup temporal kajian berakhir tahun 2007, saat produk tinggalan
budaya Homo erectus berhasil ditemukan. Kajian ini mempergunakan metode penelitian
sejarah, mencakup lima tahapan: pemilihan topik, heuristik, kritik sumber, interpretasi,
beserta historiografi. Pada era kolonial, para akademisi seperti Eugene Dubois
mendatangi Perbukitan Patiayam dengan dorongan teori evolusi. Mereka justru
menemukan bongkahan fosil hewan, dari yang berhabitat lingkungan laut, hutan hujan,
dan savana. Pasca- kemerdekaan, penelusuran benda purbakala kembali dijalankan oleh
akademisi tanah air, seperti Sartono, Yacob, Zaim, dan Simanjuntak. Yahdi Zaim bahkan
menemukan fosil Homo erectus yang sekiranya turut menjawab pertanyaan-pertanyaan
peneliti era kolonial tentang teori evolusi. Pasca- Reformasi, penelusuran benda
purbakala di Patiayam jadi kian “gegap gempita”. Bergeser dari peran sebagai penjual
fosil pada masa kolonial, warga setempat menjadi pihak terdepan dalam penemuan benda
purbakala melalui paguyubannya. Balar Yogyakarta sebagai akademisi sukses menempuh
sejumlah riset dan menemukan tinggalan budaya Homo erectus. Bukan tanpa alasan,
penemuan itu menjadi kunci pembuka tabir kehidupan purba di Situs Patiayam.(Pitri,
Risna Dewi, Isrina Siregar, 2023)

2. Intelektual berasal dari kata Intellect yang seseorang; Banyaknya pengalaman dalam
berarti “akal” atau “pikiran” dan diartikan memecahkan masalah; dan adanya kebebasan
sebagai kekuatan pikiran yang dengannya dapat dalam berpikir (Aris Kurniawan, 2022)
mengetahui, menalar dan berpikir. Menurut Menurut Quraish Shihab dalam bukunya
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), “Membumikan Al-qur’an”, Intelektual berarti
intelektual berarti cerdas, berakal dan memiliki mempunyai atau menunjukkan kekuatan-
pemikiran yang cemerlang berdasarkan ilmu kekuatan mental dan pemahaman yang baik.
pengetahuan, orang yang mempunyai Intelektual dapat disamakan dengan “Ulul Albab”
kecerdasan tinggi atau disebut sebagai yang secara harfiah adalah orang yang
cendekiawan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, mempunyai pikiran dan hati nurani yang
jernih, 2022). Istilah Intelektual muncul pertama kali dapat memahami berbagai gejala
alam dan oleh Clamencleau di salah satu harian Paris fenomena sosial yang kemudian
direkonstruksi L’Aurore pada tanggal 23 Januari 1898 yang menjadi ilmu pengetahuan,
sebagai tanda menggambarkan para tokoh Dreyfusards (Julukan kebesaran Tuhan serta
mampu bagi pembela Kapten Dreyfus terhadap mengaplikasikannya untuk kepentingan
kesewenangan angkatan darat Perancis). masyarakat. Seorang intelektual tidak hanya
Pemerintah Perancis, menganggap kelompok memiliki daya pikir maupun nalar, namun
juga ersebut sebagai gerakan pemberontakan memiliki daya dzikir spiritual.(Yuliana &
Musofa, 2023)
3. Penarik becak merupakan fenomena umum yang terjadi di perkotaan Indonesia.
Keberadaan penarik becak mendominasi jalanan perkotaan pada tahun 1950-1970an
(Rahayu, 2019: 122). Hal ini karena pekerjaan ini tidak memerlukan keahlian khusus,
sehingga sistem transportasi becak dapat memberikan kesempatan kerja bagi tenaga kerja
yang tidak terampil yang datang sebagai migran (Kartodirdjo, 1981: 1). Persoalan migrasi
yang melanda sejumlah kota di Indonesia menjadikan pekerjaan ini bertahan, mengingat
kesempatan kerja ini banyak tersedia di perkotaan. Adapun dorongan utama migrasi desa
ke kota yaitu mencari pengalaman dan memperoleh penghasilan yang lebih baik (Todaro
dan Stilkind, 1996: 7). Kehidupan penduduk miskin perkotaan, seperti menarik becak di
Jakarta dinilai lebih baik daripada lapisan berpendapatan rendah di pedesaan Indramayu
(Breman, 1996: 146). (Firdaus & Witasari, 2023)

4. Lahirnya organisasi Muhammadiyah merupakan salah satu cara untuk menebas hal- hal
yang berbau mistis dan salah satu cara untuk memperjuangkan lagi menegakkan agama
islam secara murni. Diantara upaya dan usahanya antara lain adalah melalui jalur agama
seperti mendirikan yayasan atau sekolah-sekolah yang berbau agama Islam dan
melakukan kegiatan- kegiatan yang berkaitan dengan kehidupan sosial/dengan
masyarakat. Yang mana kegiatan tersebut bisa berbentuk mengadakan pengajian, rapat
social, menyebarkan majalah-majalah atau buku-buku yang semuanya berisikan tentang
agama Islam. Kemudian Muhammadiyah juga memiliki cara lain dalam mengusahakan
penyebaran agama Islam, yaitu dengan cara saling tolong-menolong antara satu sama
lain, menjaga tempat ibadah, mendidik dan mengasuh anak-anak lagi para remaja agar
kelak mereka bermanfaat bagi umat, dan berusaha untuk menghidupkan masyarakat
dalam lingkungan yang islami sehingga mereka tidak merasa asing dengan ajaran islam.
(Hamzah et al., 2023)

5. Ketut Darmayuda (2014) memberikan penjelasan tentang Aplikasi dapat dikategorikan


sebagai aplikasi terkoneksi dan aplikasi terputus, aplikasi terkoneksi adalah aplikasi
dimana pemakai aplikasi tersebut secara terus menerus melakukan koneksi ke suatu
database sepanjang aplikasi itu dijalankan. Sedangkan aplikasi terputus adalah sebuah
aplikasi oelh pemakai aplikasi tidak secara konstan melakukan koneksi kesuatu database,
melainkan koneksi hanya dibuka pada saat mengambil atau menyimpan suatu data saja
kedatabase .(Tita Faulina et al., 2021)
DAFTAR PUSTAKA
Firdaus, M. K., & Witasari, N. (2023). Penarik Becak Indramayu di Jakarta Tahun 1970-1990.
Journal of Indonesian History, 11(1), 33–43.
Hamzah, F., Khairil Mursyid, F., Zuhri Syah Umar, M., Maulana, R., & Artikel, I. (2023). The
History of Muhammadiyah. Journal of Indonesian History, 11(1).
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jih
Pitri, Risna Dewi, Isrina Siregar, B. P. (2023). Journal of Indonesian History. Journal of
Indonesian History, 8(2), 177–185.
Tita Faulina, S., Lestari, N., Anggraini, A., Tita, S., Jurnal Informatika dan Komputer, A., Yani
No, J. A., & Selatan, S. (2021). Penerapan Metode Waterfall pada Aplikasi Pemesanan
Soundsystem Dan Organ Tunggal Jefri. Jik, 12(2), 1–9. www.polinpdg.ac.id
Yuliana, M., & Musofa, A. A. (2023). Ulama Intelektual Abad 15-16 M. Journal of Indonesian
History, 11(1), 10–17.

Anda mungkin juga menyukai