Anda di halaman 1dari 3

SKRINING KANKER PARU

No. Dokumen : SOP/UPTD PKM.B/BAB


SOP
III/FAR/02/2024

No. Revisi :1

Tanggal Terbit : 09 Januari 2024

Halaman : 1/2

UPTD PUSKESMAS
Agustina S. Uly, A.Md.Ke
BOLOU NIP. 197708142006042024

1. Pengertian Skrining kanker paru adalah mekanisme integrasi pelayanan kesehatan pada sasaran usia dewasa umur 18 tahun sampai 59

tahun yang dilakukan secara komprehensif berupa pelayanan promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif, dan paliatif di semua unit

pelayanan primer.

2. Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah untuk mendeteksi dan mencegah kanker paru pada usia dewasa.

3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Bolou Nomor : 16/KEP/UKP/UPTD PKM.B/I/2024 Tentang Penyelenggaraan Integrasi

Layanan Primer di Puskesmas Bolou.

4. Referensi 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2023 Tentang Kesehatan

2. KMK No. 2015 tahun 2023 tantang Petujuk Teknis Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer

5. Prosedur/ Langkah- A. Alat Dan Bahan


1. Kartu identitas
Langkah
2. Alat tulis
3. Form Penerimaan
4. Rekam Medis
5. Hanscoen
6. Tensi meter
7. Termometer
8. Stetoscope
9. Oksimeter
10. Pita Sentimeter
11. Timbangan dan Stadiometer

B. Langkah-langkah
1. Pasien datang ke Puskesmas
2. Petugas di bagian penerimaan melakukan skrining cepat untuk menentukan kebutuhan pelayanan pada pasien sesuai
siklus hidup atau menilai adanya kegawat daruratan pada pasien
3. Petugas mengarahkan ke unit layanan gawat darurat apabila ditemukan tanda – tanda kegawat daruratan pada pasien
4. Petugas melakukan pendaftaran sesuai Standar Prosedur Operasional Pendaftaran
5. Petugas mengarahkan ke ruang pelayanan klaster 3
6. Petugas di ruang klaster 3 melakukan pengkajian awal dengan menanyakan keluhan penyakitnya, melakukan
pemeriksaan suhu, tekanan darah, pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar perut, dan anamnesis riwayat skrining
penyakit kanker paru
7. Petugas menetapkan apakah pasien layak untuk mendapatkan skrining apabila belum mendapatkan skrining penyakit
sebelumnya:
a) Petugas melakukan skrining berdasarkan kebutuhan skrining penyakit sesuai dengan Standar Prosedur
Operasional skrining penyakit pada klaster 3 apabila kondisi pasien layak untuk dilakukan skrining yakni anamnesis
factor risiko kanker paru dan melakukan colok dubur.
b) Petugas melakukan pemeriksaan lebih lanjut berdasarkan alur pelayanan klinis sesuai gejala yang ditemukan
apabila tidak layak dilkukan skrining
8. Petugas melakukan pemeriksaan lebih lanjut dan tatalaksana penyakit terhadap hasil skrining dan masalah kesehatan
lainnya secara komprehensif
9. Petugas melakukan penjadawalan skrining atau pelayanan lanjutan pada waktu dan tempat yang disepakati bersama
pasien (di Puskesmas, Puskesmas Pembantu/Unit Kesehatan Desa, Posyandu/FKTP lainnya) apabila pelayanan tidak
dapat diberikan secara lengkap pada saat itu
10. Petugas merujuk pasien ke Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut apabila kondisi pasien tidak mampu ditangani di
Puskesmas
11. Petugas melakukan rujukan internal ke laboratorium untuk pemeriksaan darah samar feses
12. Petugas mengarahkan menuju ke pelayanan farmasi bila ada resep dari dokter
13. Petugas melakukan pencatatan hasil pemeriksaan maupun skrining kedalam form rekam medis

6. Diagram Alir - Terlampir

7.. Dokumen - Rekam medic pasien

Terkait

8. Unit Terkait 1. Pendaftaran


2. Rawat Jalan
3. Lintas Klaster: UGD, Rawat Inap, Laboratorium, dan Farmasi

9.Rekaman Historis -

Perubahan
STANDAR PROSEDUR Halaman:
ALUR PELAYANAN KLASTER 3
OPERASIONAL 3/3

BAGAN ALIR

Anda mungkin juga menyukai