Anda di halaman 1dari 5

Soal wajib

Menyikapi belajar sejarah bagi pribadi saya dan bagi bangsa dan negara

Mengapa Penting Mempelajari Sejarah? Sejarah adalah salah satu pengejaran


akademis yang paling penting dari pendidikan setiap anak. Di sini, kami menguraikan
pentingnya belajar sejarah dan mengungkapkan tips belajar bagi siswa. Kita semua
hidup di masa sekarang dan kita merencanakan masa depan – tetapi bagaimana kita
memahami ke mana kita pergi dan seperti apa kemajuannya? Untuk mengetahui
dengan tepat ke mana Anda akan pergi, Anda harus terlebih dahulu memahami dari
mana Anda berasal. Untuk itu diperlukan apresiasi terhadap sejarah. Sejarah adalah
salah satu mata pelajaran akademis yang paling dihormati dan paling berharga yang
akan dipelajari Anda. Panduan ini membahas secara mendalam tentang pentingnya
belajar sejarah di sekolah, ditambah beberapa tips untuk mempelajarinya secara efektif.
1. Kembangkan Pemahaman tentang Dunia
Melalui sejarah, kita dapat mempelajari bagaimana masyarakat, sistem, ideologi,
pemerintahan, budaya dan teknologi masa lalu dibangun, bagaimana mereka
beroperasi, dan bagaimana mereka telah berubah. Sejarah dunia yang kaya membantu
kita melukiskan gambaran rinci tentang di mana kita berdiri saat ini. Mengembangkan
pengetahuan Anda tentang sejarah berarti mengembangkan pengetahuan Anda
tentang semua aspek kehidupan yang berbeda ini. Kita dapat belajar tentang pilar-pilar
di mana berbagai peradaban dibangun, termasuk budaya dan orang-orang yang
berbeda dari mereka sendiri. Semua pengetahuan ini membuat mereka menjadi orang
yang lebih berpengetahuan yang lebih siap untuk belajar di semua mata pelajaran
akademik mereka.
2. Menjadi Pribadi yang Lebih Bulat
Sejarah penuh dengan cerita. Beberapa menginspirasi dan membangkitkan
semangat; yang lain kacau dan tidak bermoral. Masuki dunia sejarah yang hidup, dan
ada banyak pelajaran penting yang perlu dipelajari Anda. Mereka akan mempelajari
saat-saat penderitaan dan saat-saat kegembiraan, dan pelajaran yang mereka pelajari
di sini kemudian dapat diterapkan pada pengalaman hidup mereka sendiri. Sejarah juga
mendorong pemahaman yang lebih dalam tentang perbedaan. Ada pelajaran, baik dan
buruk, yang bisa dipetik dari cara nenek moyang kita berinteraksi dengan orang lain
yang memiliki cara hidup berbeda. Di dunia modern di mana inklusivitas dianut terlepas
dari latar belakang Anda, pemahaman tentang bagaimana masyarakat masa lalu telah
terintegrasi adalah kunci bagi peningkatan umat manusia di masa depan.
3. Pahami Identitas
Bangsa terdiri dari kumpulan cerita dan legenda. Kisah-kisah ini membentuk cara
kita berpikir tentang negara kita dan posisi kita di dalamnya. Sejarah adalah tempat kita
belajar tentang bagaimana institusi-institusi hebat terbentuk, dan bagaimana mereka
berkontribusi di tempat kita sekarang ini. Bagi banyak dari kita, melihat kembali rekan
senegaranya yang luar biasa adalah cara untuk membangun identitas kita sendiri.
Menemukan siapa diri kita dan tanda apa yang dapat kita buat di dunia adalah bagian
besar dari masa kanak-kanak. Membiarkan mereka untuk belajar tentang identitas
negara mereka adalah salah satu cara untuk memfasilitasi itu.
4. Menjadi Terinspirasi
Kisah-kisah sejarah itu juga dapat berfungsi untuk menginspirasi individu menuju
kebesaran. Sejarah mengingat orang-orang brilian dan tindakan heroik mereka yang
telah mengubah bentuk bangsa. Anda mendapatkan banyak sekali motivasi dari belajar
tentang peristiwa-peristiwa inspiratif yang membentuk kita sekarang ini. Hanya butuh
satu cerita hebat dari halaman sejarah untuk menerangi imajinasi anak-anak dan
memacu mereka untuk melakukan hal-hal hebat.
5. Belajar dari Kesalahan
"Mereka yang tidak bisa mengingat masa lalu dikutuk untuk mengulanginya."
Kutipan George Santayana adalah salah satu kalimat akademis yang paling banyak
dikutip dan diparafrasekan, dan yang menjelaskan dengan sempurna mengapa setiap
orang harus mempelajari sejarah. Masa lalu dipenuhi dengan tanda-tanda peringatan.
Kita harus mampu merefleksikan peristiwa yang membangunnya, belajar dari
kesalahan yang dibuat dan melawan dan mempertanyakan jika kita melihat pola serupa
muncul. Jika mereka mempelajari sejarah, mereka akan dapat mengidentifikasi kapan
masyarakat menempuh rute yang berbahaya dan berkontribusi untuk
mengembalikannya ke jalurnya. Mempelajari sejarah memungkinkan kita untuk
mengamati dan memahami bagaimana orang dan masyarakat berperilaku. Misalnya,
kita dapat mengevaluasi perang, bahkan ketika suatu negara dalam keadaan damai,
dengan melihat kembali peristiwa-peristiwa sebelumnya. Sejarah memberi kita data
yang digunakan untuk membuat hukum, atau teori tentang berbagai aspek masyarakat.
Menumbuhkan kesadaran sejarah kepada generasi milenial harus dilakukan
dengan cara- cara yang kreatif dan inovatif agar mudah diterima. Sebelum
mempersoalkan cara dan strategi pembelajarannya, sesungguhnya ada persoalan lain
yang harus menjadi perhatian bersama yaitu bahan ajar dan sumber referensi yang
dijadikan rujukan. Kita sering dihadapkan pada persoalan sejarah controversial
terutama sejarah kontemporer yang berbeda dengan buku ajar di sekolah. Antara
sejarah yang diingat, sejarah yang dibuat, dan sejarah yang ditemukan seringkali
tumpang tindih dan muncul ke permukaan secara bersamaan. Sejarah manakah yang
mesti djadikan rujukan untuk diajarkan? Bukankah masing-masing corak sejarah itu
mempunyai makna dan nilainya bagi kesadaran sejarah? Sejarah kontroversi tentang
peristiwa G30S atau G30S/PKI yang terus diperdebatkan; Kebesaran Majapahit yang
digambarkan dalam Negarakertagama oleh Mpu Prapanca digugat karena tak lebih dari
klaim kultural, bukan realitas politik. Lalu apa artinya ‘masa lalu yang gemilang’ yang
sempat mewarnai ideologi perjuangan bangsa? Atau pusat Sriwijaya di Pelembang,
atau jejak masuknya Islam pertama di Sumatera (polemik Tugu Titik Nol Islam
Nusantara di Barus, Tapanuli)? Sejarah kritis yang dikembangkan para sejarawan tidak
selalu mudah dijadikan rujukan untuk mengajarkan sejarah di sekolah menengah yang
mempunyai capaian pembelajaran yang berbeda dengan tujuan sejarah akademis.
Sejarah perlu dipelajari karena kita bisa mengetahui peristiwa-peristiwa yang terjadi di
masa lampau. Dengan mempelajariperistiwa di masa lampau, kita bisa
mempersiapkan kehidupan yang lebih baik di masa sekarang.
Soal No 7
Jelaskan proses kegagalan yang dialami oleh kabinet sukiman

Kabinet Sukiman-Suwirjo merupakan kabinet kedua setelah pembubaran negara


Republik Indonesia Serikat. Kabinet ini bertugas pada masa bakti 27 April 1951 hingga 3
April 1952, tetapi kabinet ini sebenarnya telah didemisionerkan pada tanggal 23 Februari
1952. Kabinet Sukiman adalah salah satu kabinet pada masa awal Demokrasi
Liberal. Seperti dengan beberapa Kabinet lainnya, Kabinet Sukiman juga berumur
pendek.Penyebab jatuhnya Kabinet Sukiman tidak terlepas dari carut-marutnya kondisi
politik dalam negeri di Indonesia pada masa tersebut. Setelah Kabinet Natsir
runtuh, maka kemudiandigantikan dengan kabinet Sukiman.

Kabinet Sukiman terdiri dari koalisi Masyumi dengan PNI dan sejumlah partai
kecil. Kabinet ini dipimpin oleh Sukiman sendiri sebagai Perdana Menteri. Ia didampingi
oleh Suwirjo, seorang politisi ternama dari PNI. Akan tetapi, tidak ada seorangpun
pimpinan PSI maupun anggota Masjumi pengikut Natsir yang ada di dalam kabinet ini.

Program kerja Kabinet Sukiman adalah sebagai berikut:


- Menjalankan tindakan-tindakan tegas sebagai negara hukum untuk menjamin
keamanan dan ketentraman, serta menyempurnakan organisasi alat-alat
kekuasaan negara.
- Membuat dan melaksanakan rencana kemakmuran nasional dalam jangka
pendek untuk mempertinggi sosial ekonomi rakyat, membaharui hukum agrarian
sesuai kepentingan petani, dan mempercepat usaha penempatan beas pejuang
dalam lapangan pembangunan.
- Menyelesaikan persiapan pemilu untuk membentuk konstituante dan
menyelenggarakan pemilu dalam waktu singkat.
- Mempercepat otonomi daerah. Menyiapkan undang-undang tentang Pengakuan
Serikat Buruh dan Perjanjian Kerja sama
- Menjalankan politik luar negeri yang bebas dan aktif untuk perdamaian,
menyelenggarakan hubungan Indonesia-Belanda menjadi hubungan berdasarkan
perjanjian internasional, mempercepat peninjauan kembali persetujuan KMB dan
meniadakan perjanjian yang merugikan negara dan rakyat
- Memasukkan Irian Barat ke dalam wilayah Republik Indonesia.
Setelah setahun berikutnya, Kabinet Sukiman juga mengalami kejatuhan. Penyebab
jatuhnya Kabinet Sukiman yaitu karena ketidakstabilan karena adanya krisis moral yang
ditandai dengan munculnya korupsi yang terjadi pada setiap lembaga pemerintahan
dan kegemaran akan barang-barang mewah.Kabinet Sukiman juga memiliki program
perebutan kembali Irian Barat dari tangan Belanda, meskipun belum juga membawa
hasil.

Dan adanya hubungan Kabinet Sukiman dan militer tidak baik yang terlihat kala
pemerintah menghadapi pemberontakan yang terjadi di Jawa Barat, Jawa tengah, dan
Sulawesi Selatan yang kurang tegas. Posisi Kabinet Sukiman semakin di posisi yang
tidak baik ketika adanya pertukaran nota antara Menteri Luar Negeri Subardjo dengan
Duta Besar Amerika Serikat Merle Cochran mengenai bantuan ekonomi dan militer
berdasarkan ikatan Mutual Security Act (MSA) atau Undang-undang Kerja Sama
Keamanan.

Hubungan ini diperparah dengan keputusan Menteri Kehakiman Kabinet Sukiman,


yakni Muhammad Yamin untuk membebaskan 950 orang tahanan yang ditangkap oleh
tentara.Di antara para tahanan yang dibebaskan tersebut juga terdapat beberapa tokoh
kiri yang terkemuka. Pihak tentara yang tidak senang segera menangkap kembali para
tahanan yang dilepaskan tersebut. Hasilnya Muhammad Yamin harus mengundurkan
diri dari jabatannya.
Adanya penyebab jatuhnya kabinet Sukiman adalah karena diterimanya mutual security
act, yaitu bantuan dari Amerika Serikat pada tahun 1951 yang diberikan ke beberapa
negara untuk melawan komunis. Kerja sama tersebut dinilai sangat merugikan politik
luar negeri bebas-aktif yang dianut Indonesia, karena Indonesia harus lebih
memerhatikan kepentingan Amerika Serikat. Hasilnya, Kabinet Sukiman mengundurkan
diri dari jabatannya pada bulan Februari 1952, dimulai oleh Menteri Luar Negeri
Soebardjo. Pemerintahan Kabinet Soekiman akhirnya resmi berakhir pada tanggal 3
April 1952. Kabinet ini kemudian digantikan oleh Kabinet Wilopo.

Anda mungkin juga menyukai