Anda di halaman 1dari 96

Pemerintah Daerah D.I.

Yogyakarta
Badan Pendidikan dan Pelatihan

Laporan AKSI PERUBAHAN

LAYANAN ELEKTRONIK STERILISASI ALAT


TERPADU, BERORIENTASI VALIDITAS
KONDISI ALAT DI RUMAH SAKIT JOGJA
LEKSURADI
dr. Ira Rachmasari
i
18/PKA/I/2022
2022
LAPORAN AKSI PERUBAHAN
LAYANAN ELEKTRONIK STERILISASI ALAT TERPADU, BERORIENTASI
VALIDITAS KONDISI ALAT (LEK SURADI) DI RUMAH SAKIT JOGJA

Disusun oleh :
dr. IRA RACHMASARI
NOMOR ABSENSI : 18/PKA/I/2022

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BADAN


PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PELATIHAN
KEPEMIMPINAN ADMINISTRATOR ANGKATAN I
YOGYAKARTA 2022

ii
ABSTRAK

Aksi perubahan ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan di Instalasi Sterilisasi


Sentral yang selama ini masih manual dan rawan komplain perlu ada inovasi menggunakan
layanan elektronik. Pemanfaatan layanan elektronik terpadu berorientasi validitas kondisi
alat (LEKSURADI) akan menjamin ketersediaan alat yang steril, isi set sesuai, siap
digunakan untuk pelayanan tindakan medis pada pasien. Mutu pelayanan lebih meningkat
yaitu waktu penyelesaian sterilisasi alat <240 menit bisa tercapai, angka kuman nol,
sehingga meningkatkan kepuasan pelanggan internal maupun eksternal.

Kata Kunci : LEKSURADI, Alat siap pakai terjamin

iii
iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah subhanahu wa ta'ala, karena dengan Rahmat dan
Hidayah-Nya, Project leader dapat menyelesaikan Laporan Aksi Perubahan dengan judul
"Layanan Elektronik Sterilisasi Alat Terpadu, Berorientasi Validitas Kondisi Alat (LEK
SURADI) di Rumah Sakit Jogja. Laporan Aksi Perubahan ini disusun dalam rangka
memenuhi persyaratan Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan 1 Tahun 2022 di
Badan Diklat Daerah Istimewa Yogyakarta.
Laporan Aksi Perubahan ini dapat diselesaikan berkat bantuan dan bimbingan
berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ibu dr. Ariyudi Yunita, MMR, selaku direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Yogyakarta atas dukungan dan masukannya dalam implementasi aksi perubahan.
2. Ibu drg. Avy Susantini, M.Kes., selaku Mentor dan Wakil Direktur Pelayanan Rumah
Sakit Umum Daerah Kota Yogyakarta atas dukungan, arahan serta masukan baik saat
menyusun rancangan, implementasi dan penyusunan laporan aksi perubahan.
3. Ibu Marvy Yunita Dwi Riawati, SE.,M.Si selaku Wakil Direktur Umum dan Keuangan
Rumah Sakit Umum Daerah Kota Yogyakarta atas dukungan dan masukannya dalam
implementasi aksi perubahan.
4. Bapak Dr. Ir. Aswin Eka Adhi, M.Si selaku Coach yang dengan penuh kesabaran telah
membimbing dan mengarahkan sehingga penulis mendapatkan masukan dan
pembelajaran dalam menyusun rancangan aksi perubahan sampai laporan aksi
perubahan.
5. Ibu Any Widyastuti, S.E dan bapak Dedi Budiono, S.Pd., M.Pd selaku Penguji yang
telah memberikan arahan dan masukan dalam penyusunan aksi perubahan.
6. Bapak/lbu Widyaiswara di Badan Diklat Daerah Istimewa Yogyakarta atas tambahan
pengetahuan dan ilmu-ilmunya serta panitia dan pegawai Badan Diklat Daerah Istimewa
Yogyakarta.
7. Bapak/lbu Kepala OPD yang terkait di Pemerintah Kota Yogyakarta atas dukungan,
masukan dan arahan dalam implementasi aksi perubahan.
8. Tim kerja Aksi Perubahan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Yogyakarta yang selalu
semangat dan intens dalam mewujudkan dan mengawal implementasi aksi perubahan.
9. Semua stakeholder terkait yang mendukung terwujudnya Aksi Perubahan ini sehingga
berjalan dengan lancar.
10. Rekan-rekan di Rumah Sakit Jogja, khususnya di bidang pelayanan penunjang atas
dukungan, kritik, saran dan masukannya sehingga aksi perubahan ini dapat terlaksana
dengan baik dan lancar.
11. Rekan-rekan Pelatihan Kepemimpinan Administrator Angkatan 1 Tahun 2022 terutama
ketompok 4 (bimbingan DR . Ir. Aswin Eka Adhi, M.Si) atas semangat, kebersamaan
dan perjuangan dalam menyelesaikan tugas-tugas dalam PKA ini.
12. Anak-anakku, ibuku dan segenap keluarga yang telah memberikan dukungan spiritual
dan moral serta memberikan semangat kepada penulis untuk dapat menyelesaikan aksi
perubahan ini.

v
Semoga Laporan Aksi Perubahan ini dapat bernilai dan bermanfaat bagi peningkatan
layanan Kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah kota Yogyakarta pada khususnya, serta
terhadap Pemerintah Kota Yogyakarta.

Yogyakarta, 5 Juni 2022

dr. Ira Rachmasari

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN LAPORAN AKSI PERUBAHAN ....................................................... ii


ABSTRAK ............................................................................................................... iii
BERITA ACARA SEMINAR LAPORAN AKSI PERUBAHAN ...........................iv
KATA PENGANTAR ................................................................................................ v
DAFTAR ISI ........................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. viii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. x
DAFTAR ISTILAH ................................................................................................ xii
BAB I DESKRIPSI PROSES KEPEMIMPINAN .................................................... 1
A. Membangun Integritas ............................................................................. 1
B. Pengelolaan Budaya Pelayanan ............................................................... 4
C. Pengelolaan Tim ...................................................................................... 5
BAB II DESKRIPSI HASIL KEPEMIMPINAN ...................................................... 7
A. Capaian Dalam Perbaikan Sistem Pelayanan .......................................... 7
B. Manfaat Aksi Perubahan ....................................................................... 43
BAB III KEBERLANJUTAN AKSI PERUBAHAN .............................................. 44
BAB IV PENUTUP..................................................................................................45
A. Kesimpulan ............................................................................................ 45
B. Saran ...................................................................................................... 46
C. Pengalaman Pembelajaran ..................................................................... 46
Daftar Pustaka .......................................................................................................... 48

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. monitoring dan evaluasi Pemeliharaan alat kesehatan .......................................6


Tabel 2. Rencana Kegiatan Tahapan Aksi Perubahan Layanan Elektronik Sterilisasi
Alat Terpadu, Berorientasi Validitas Kondisi Alat (LEK SURADI) Di Rumah Sakit
Jogja ...............................................................................................................................16
Tabel 3. Hasil Tahapan Aksi Perubahan Layanan Elektronik Sterilisasi Alat Terpadu
berorientasi Validitas Kondisi Alat di Rumah Sakit Jogja ............................................41

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Strategi transformasi digital nasional ........................................................ 5


Gambar 2 Konsultasi dengan mentor ......................................................................... 7
Gambar 3 Dukungan dan arahan oleh direktur........................................................... 8
Gambar 4 Koordinasi dengan kepala ruang dan unit terkait ...................................... 9
Gambar 5 Koordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta ................ 9
Gambar 6 Koordinasi dengan Kepala Bidang Infrastruktur Telematika Dinas
Kominfo Kota Yogyakarta ....................................................................... 10
Gambar 7 Koordinasi dengan pejabat structural untuk pembentukan tim ................ 10
Gambar 8 Koordinasi Konsolidasi Tim..................................................................... 15
Gambar 9 Proses Bisnis LEKSURADI ..................................................................... 20
Gambar 10 Standar prosedur operasional pengambilan/pengiriman instrument dan
BHP steril ................................................................................................ 37
Gambar 11 Pedoman pelayanan Instalasi Sterilisasi Sentral ..................................... 38
Gambar 12 Pelaksanaan sosialisasi dan simulasi untuk unit yang terkait ISS .......... 40
Gambar 13 Pelaksanaan sosialisasi dan simulasi untuk unit Instalasi Sterilisasi
Sentral (ISS) ........................................................................................... 40

ix
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Biodata peserta


Lampiran 2 Bukti Konsultasi dengan mentor
Lampiran 3 Bukti Konsultasi dengan coach
Lampiran 4 Surat pernyataan mentor
Lampiran 5 Berita acara seminar rancangan aksi perubahan
Lampiran 6 Catatan hasil seminar rancnagan aksi perubahan
Lampiran 7 Slide presentasi pada saat seminar aksi perubahan
Lampiran 9 Pengadaan Komputer
Lampiran 10 Surat Tugas Kembali sebagai admin ISS

x
DAFTAR ISTILAH

Integrasi sistem Proses menyatukan sub system komponen ke dalam satu


system dan memastikan bahwa sub sistem tersebut
berfungsi bersama sebagai suatu system dan dalam satu
teknologi

Instalasi Sterilisasi Sentral Sering disebut juga CSSD (Central Sterile Supply
Departement) adalah suatu instalasi yang berfungsi
memberikan pelayanan sterilisasi, membantu semua unit di
Rumah Sakit yang membutuhkan barang dan alat medik
dalam kondisi steril

Instrumen Alat atau perangkat untuk melakukan tindakan tertentu


atau melakukan efek yang diinginkan selama operasi
seperti memodifikasi jaringan biologis atau untuk
menyediakan akses untuk melihatnya

SIMRS Suatu system teknologi informasi komunikasi yang


memproses dan mengintegrasikan seluruh alur proses
pelayanan rumah sakit dalam bentuk jaringan kordinasi
pelaporan dan prosedur administrasi untuk memperoleh
informasi secara tepat dan akurat.

Patient center care Suatu pendekatan dalam perencanaan, pemberian dan


evaluasi pelayanan Kesehatan berbasis pada kemitraan
yang saling memberikan manfaat antara penyedia
pelayanan, pasien dan keluarga

Patient safety Disebut juga keselamatan pasien yaituupaya yang


dilakukan di pelayanan Kesehatan untuk mencegah
terjadinya cidera dan Tindakan yang tidak seharusnya
dilakukan pada pasien

Proses bisnis Proses bisnis adalah suatu kumpulan aktivitas atau


pekerjaan terstruktur yang saling terkait untuk
menyelesaikan suatu masalah tertentu atau yang
menghasilkan produk atau layanan.

Rekam Medis Keterangan baik yang tertulis maupun terekam tentang


identitas, anamnesa, penentuan fisik, laboratorium,
diagnose segala pelayanan dantindakan medik yang
diberikan kepada pasien dan pengobatan baik yang dirawat

xi
inap, rawat jalan maupun yang mendapat pelayanan gawat
darurat.

Smarta Hospital Istilah yang diberikan untuk layanan Sistem Informasi


Manajemen Rumah Sakit yang diterapkan di RSUD Kota
Yogyakarta

Stakeholder Semua pihak yang memiliki kepentingan atau peran dalam


suatu organisasi yang saling berhubungan, memiliki
pemangku kepentingan suatu perusahaan atau organisasi

Validitas Berasal dari kata validity yang mempunyai arti ketepatan


dan kecermatan suatu alat dalam melakukan fungsinya

xii
BAB I
DESKRIPSI PROSES KEPEMIMPINAN

Dalam melaksanakan ketugasan sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai


Administrator maka diperlukan jiwa kepemimpinan dalam menjalankan tugas. Definisi
Kepemimpinan adalah suatu kewenangan yang disertai kemampuan seseorang dalam
memberikan pelayanan untuk menggerakkan orang-orang yang berada di bawah
koordinasinya dalam usaha mencapai tujuan. Dengan menggerakkan bermakna sebagai
sikap memotivasi dan membimbing sekelompok orang tanpa paksaan untuk bertindak dan
melakukan upaya-upaya dalam rangka mencapai tujuan. Aksi perubahan yang
dilaksanakan ini menerapkan proses kepemimpinan yang diterapkan mengerucut pada dua
hal utama yaitu berkaitan dengan membangun integritas dan budaya pelayanan.

A. Membangun Integritas
Integritas adalah suatu konsep berkaitan dengan konsistensi dalam tindakan, nilai-
nilai, metoda-metoda, ukuran-ukuran, prinsip-prinsip, ekspektasi-ekspektasi (harapan)
dan berbagai hal yang dihasilkan. Orang berintegritas berarti memiliki pribadi yang
jujur dan memiliki karakter kuat, dan kesesuaian antara hati, ucapan dan tindakan.
Dengan integritas yang kuat mampu mencerminkan semangat yang kuat dalam
memegang teguh terkait dengan etika dan moral. Dengan kepemimpinan yang
mempunyai integritas kuat maka dapat menggerakkan suatu unit kerja menjadi lebih
baik dalam bekerja memberikan pelayanan. Sehingga dimana seorang pemimpin yang
punya integritas yang kuat mematuhi terhadap kode etik dan mampu menjadi contoh
tauladan bagi unitnya. Bagi seorang pemjmpin dalam organisasi, integritas adalah salah
suatu kompetensi manajerial dan sosio kultural. Integritas harus dibangun baik dalam
sisi pribadi maupun dalam lingkup organisasi, terutama integritas dalam tim agar setiap
orang di dalam tim tersebut bisa saling percaya dan bersikap secara efektif dalam
rangka mencapai tujuan bersama. Apabila nilai integritas tidak dijalankan, maka
kerjasama tim akan berjalan lebih sulit diakibatkan tidak terbangunnya kepercayaan
diantara mereka. Dalam aksi perubahan ini project leader harus dapat membangun
integritas yang kuat dalam diri dan membangun integritas untuk unitnya.
Upaya untuk menumbuhkan integritas di unit organisasi untuk melaksanakan aksi
perubahan ini yakni dengan :
a. Membuat susunan rencana tahapan pelaksanaan kegiatan aksi perubahan.
Susunan tahapan pelaksanaan kegiatan aksi perubahan dengan suatu
perencanaan yang terukur dan dapat dicapai. Project leader sebagai inisiator,
penyusun, pemimpin dan pelaksana aksi perubahan bertanggung jawab dalam
melaksanakan kegiatan sesuai rencana yang telah ditetapkan. Integritas yang
ditunjukkan dalam kegiatan ini adalah membuat janji dengan menyusun rencana
kegiatan dan menepati janji dengan melaksanakan seluruh rencana sesuai jadwal
yang ditetapkan serta bertanggung jawab secara penuh dalam pelaksanaannva.
Dalam kegiatan ini sikap integritas yang dibangun adalah menerapkan sikap yang

1
terorganisi, rapi, dan tertib dalam menyusun tahapan rencana kegiatan aksi
perubahan.
b. Melaksanakan sesuai tahapan pencapaian tujuan.
Dengan melaksanakan sesuai tahapan, maka dapat menjalankan aksi perubahan
sesuai rencana dengan hasil akhir sesuai tujuan dari aksi perubahan ini. Disamping
sesuai tahapan tujuan juga dilaksanakan secara fokus agar tidak ada hal yang
terlewatkan serta bisa berjalan dengan baik.. Aksi perubahan harus direncanakan,
dijalankan, diimplementasikan dan dilaporkan bersamaan dengan pelaksanaan
tugas dan fungsi utama jabatan sebagai ASN. Selain itu faktor dari dalam diri
maupun dari luar dapat menjadi suatu gangguan sehingga pelaksanaan rencana
kegiatan menjadi tertunda atau bahkan mengalami kegagalan. Seluruh tugas
tersebut, baik sebagai project leader aksi perubahan dan sebagai pejabat struktural
atau pimpinan sub organisasi menuntut perhatian dan energi kita dalam
penyelesaian tugas untuk mencapai tujuan.
c. Mengoptimalkan komunikasi dengan tim
Komunikasi dengan tim dibangun secara optimal dengan sikap pemimpin yang
tegas, jujur, konsisten dan juga berorientasi pada pelaksana dalam tim, dengan cara
memberikan petunjuk dan arahan, mengadakan pengawasan, memberikan motivasi,
melibatkan seturuh anggota tim dalam pengambilan keputusan, serta menunjukkan
sikap saling menghormati dan salling percaya kepada sesama anggota tim. Langkah
konkrit dari hal-hal tersebut adalah dalam setiap pelaksanaan rencana aksi, project
leader selalu melakukan arahan dan petunjuk serta melakukan komunikasi kepada
anggota tim, berupaya mencari cara terbaik dalam pelaksanaan tugas, melibatkan
pelaksana tim dalam pengambilan keputusan sesuai keahlian masing-masing
anggota tim. Anggota tim terdiri dari personal yang mempunyai kemampuan dalam
pelaksanaan teknologi informasi untuk merancang aplikasi dalam layanan
elektronik, mempunyai kompetensi untuk pelayanan di ISS, secara ketugasan
dalam pengadaan sarana computer serta anggota tim mampu mendukung
terlaksananya aksi perubahan sehingga mendukung pelaksanaan layanan elektronik
terpadu berorientasi validitas kondisi alat (LEKSURADI).
Langkah-langkah tersebut selain dapat membangun integritas dalam organisasi dan
dalam tim, juga dapat memberikan motivasi agar tim solid dan berkinerja tinggi. Melalui
peran utama seorang pemimpin dalam mempengaruhi dan menggerakkan anggota tim,
seorang pemimpin hendaknya dapat bersikap sebagai teladan yang baik bagi para
anggotanya dengan selalu bersikap jujur dan konsisten dalam bersikap (kharismatik).
Dengan melaksanakan aksi perubahan ini dapat menjadi pembelajaran bagi
pimpinan yang memiliki integritas dan akuntabilitas melalui pentahapan kerja dimana
setiap langkah dan tahapan kegiatan dituntut untuk menyajikan bukti-bukti yang valid
melalui proses kepemimpinan. Dalam proses aksi perubahan ini, seorang pemimpin telah
menyusun suatu inovasi terkait perubahan pola kerja sebelumnya sehingga mampu
memperbaiki kinerja melalui serangkaian tahapan kegiatan. Dalam setiap tahapan
kegiatan, seorang pemimpin dituntut untuk menciptakan langkah-langkah strategis
dalam melaksanakan kegiatan dengan harapan semua yang dikerjakan bersama tim dapat

2
membawa perubahan kearah yang lebih baik dengan menerapkan prinsipprinsip
kepemimpinan (inovatif).
Prinsip-prinsip kepemimpinan yang diterapkan dalam beberapa kegiatan dalam
pelaksanaan aksi perubahan ini antara lain sebagai berikut :
a. Implementasi aksi perubahan dilakukan untuk perbaikan kinerja
Evaluasi terkait pelayanan di Instalasi Sterilisasi Sentral (ISS) hambatan dan
solusi agar tugas pekerjaan menjadi lebih efektif dan efisien dilakukan dalam
melaksanakan setiap tugas pekerjaan. Hambatan yang muncul dapat disebabkan oleh
faktor-faktor seperti belum adanya system pelayanan yang memudahkan dalam
pelaksanaan. Dengan inovasi layanan elektronik di ISS maka data tersimpan baik
dan bisa dipertanggung jawabkan, target indicator mutu waktu pelayanan di ISS
(<240 menit) tercapai, prosedur lebih bisa di taati serta regulasi yang kuat untuk
pelaksanaan aksi perubahan.
b. Melaksanakan aksi perubahan dengan upaya yang maksimal
Komitmen melaksanakan aksi perubahan sampai dapat terlaksana agar mampu
memberikan peningkatan kinerja layanan, peningkatan capaian mutu pelayanan ISS
dan peningkatan kepuasan pelanggan baik internal maupun eksternal terhadap
layanan di rumah sakit. Dengan dilaksanakannya aksi perubahan ini maka dapat
meningkatkan upaya program pengembangan Sistem Informasi Rumah Sakit yaitu
SMARTA dalam hal pelayanan ISS, mengurangi complain dari unit pengirim dan
menjamin validitas data alat yang dikelola di ISS.
c. Mendorong peran tim aksi perubahan
Tim Aksi Perubahan khususnya dari instalasi Teknologi Informasi, Instalasi
Sterilisasi dan pelayanan penunjang yag menjadi motor untuk pelaksanaan Lek
Suradi di rumah sakit Jogja menjadi kunci utama agar pelaksanaan aksi perubahan
dapat terlaksana dengan baik. Instalasi Sterilisasi Sentral dan Instalasi Teknologi
Informasi yang menjadi unit penggerak dengan berkoordinasi dan melaksanakan
fungsi dengan baik mampu menjadi penggerak keberhasilan aksi perubahan ini.
d. Membangun komunikasi dan konsultasi dengan mentor, coach dan stakeholder.
Melaksanakan konsultasi dan komunikasi dengan mentor yang berperan dalam
membimbing dan mengawasi project leader, memberi dukungan project leader
dalam mendayagunakan seluruh potensi sumber daya, memberi bimbingan dan
mengatasi kendala, selain sebagai pendukung dan penentu kebijakan dalam
menjalankan aksi perubahan menjadi tempat untuk berkonsultasi. Coach selaku
pembimbing menjadi tempat konsultasi teknis dalam menjalankan aksi perubahan
mulai dari rancangan aksi perubahan, implementasi dan pelaporan aksi perubahan.
Stakeholder baik internal maupun eksternal organisasi yang salah satunya berfungsi
sebagai pemberi saran, masukan dan memberi koreksi atas proses pelaksanaan aksi
perubahan. Komunikasi dengan stakeholder tersebut melalui forum koordinasi
dalam bentuk penyampaian informasi dengan cara komunikasi dua arah dan terbuka.
Komunikasi stakeholder dapat mengungkapkan gagasan atau pendapat dalam
diskusi.

3
B. Pengelolaan Budaya Pelayanan
Perkembangan pelayanan di Rumah Sakit untuk saat ini diperlukan pemanfaatan
teknologi informasi dalam meningkatkan layanan Kesehatan, selain layanan khusus
yang bisa di akses langsung oleh masyarakat atau pasien juga layanan internal Rumah
Sakit yang sifatnya pelayanan penunjang terutama dalam peralatan kesehatan yaitu
instrumen yang dibutuhkan untuk pelayanan tindakan medis khususnya di kamar
operasi, bangsal rawat inap, Instalasi gawat darurat, instalasi rawat jalan, poli gigi, unit
kemoterapi, radiologi dan sebagainya. Dengan pelaksanaan pelayanan di instalasi
sterilisasi sentral secara elektronik akan menjadi solusi permasalahan selama ini,
tentang complain dari unit pengirim instrument sehingga layanan elektronik di instalasi
sterilisasi lebih menjamin validitas data alat dan menjadi pengembangan Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit/ Smarta hospital
Dalam pengelolaan budaya pelayanan sesuai keputusan direktur tentang
pembentukan kelompok budaya pemerintahan “SATRIYA” di Rumah Sakit Umum
Daerah Kota Yogyakarta. SATRIYAmemiliki 2 (dua) makna :
1. SATRIYA sebagai watak ksatriya yang memiliki sikap memegang teguh ajaran
moral sawiji, greget, senggguh ora mingkuh dan semangat golong gilig.
2. SATRIYA sebagai akronim dari Selaras, Akal budi luhur-jati diri, Teladan
keteladanan, Rela melayani, Inovatif, Yakin percaya diri dan Ahli profesional.
Dengan budaya pelayanan SATRIYA maka dalam mewujudkan aksi perubahan
diperlukan manajemen tim yang siap bekerja sesuai dengan ketugasan masingmasing.
Tim adalah sekumpulan orang yang memiliki keterampilan yang saling melengkapi dan
memiliki komitmen untuk mencapai tujuan bersama dengan suatu proses kerjasama dan
saling bertanggung jawab satu sama lain. Sedangkan tim Aksi Perubahan adalah sebuah
tim yang berusaha untuk mewujudkan tujuan sesuai dengan waktu yang ditetapkan,
bermanfaat dan meningkatkan mutu pelayanan.
Aksi perubahan harus menerapkan prinsip kepemimpinan agar tim dalam unit
dapat bekerja secara efektif dan efisien. Untuk mencapai hal tersebut maka project
leader menerapkan tahapan :
1. Perencanaan aksi kegiatan dengan melibatkan tim
a. Penjadwalan kegiatan dan pemetaan sumber daya yang ada
b. Mengorganisasikan tim dan sumber daya
c. Sosialisasi uraian tugas bagi setiap anggota tim
2. Pelaksanaan kegiatan
a. Menggerakkan tim
b. Berkoordinasi dengan tim
3. Monitoring dan evaluasi
a. Melakukan monitoring dan evaluasi
b. Pemecahan masalah, mencari alternatif solusi dan melakukan koreksi.

4
C. Pengelolaan Tim
Hal ini relevan diterapkan dalam pengelolaan tim, yaitu dimulai dari Perencanaan
dimana Project Leader harus memetakan kebutuhan dan potensi atau kompetensi
sumber daya yang ada untuk dapat dioptimalkan untuk mendukung implementasi Aksi
Perubahan. Pembagian tugas yang dilakukan berdasarkan kompetensinya dapat
meningkatkan peluang pekerjaan akan lebih mudah dan cepat diselesaikan apabila
dikerjakan oleh seseorang yang memiliki kompetensi di unit layanan khususnya di
farmasi.
Dilakukan perencanaan aksi perubahan yang melibatkan semua tim dalam proses
perencanaan pelaksanaannya. Setelah perencanaan, selanjutnya dilakukan
pengorganisasian yaitu dengan menempatkan personil sesuai dengan kompetensinya.
Di rumah sakit mempunyai unit fungsional dan struktural yang bersinergi dalam
melaksanakan aksi perubahan. Dengan pelaksanaan fungsi yang sesuai dengan
ketugasannya maka aksi perubahan dapat terlaksana dengan tahapan perencanaan yang
disusun. Setelah Tim terbentuk dan mulai melaksanakan tugasnya, maka disinilah
kepemimpinan Project Leader berperan, dimulai dengan bagaimana memastikan
seluruh anggota memahami tugas dan perannya, bagaimana meyakinkan anggota
bahwa Aksi Perubahan penting dilakukan karena merupakan bentuk perbaikan layanan
organisasi, serta terus memberikan motivasi kepada anggota selama proses
implementasi Aksi Perubahan dengan melakukan berdiskusi diantara anggota. Project
Leader terus memotivasi anggotanya agar merasa ikut memiliki dan mendukung target
kinerja Tim. Dalam pelaksanaan Aksi Perubahan ini, gaya kepemimpinan Iain yang
diterapkan adalah partisipatif yaitu menciptakan kerja sama dan kolaborasi,
menumbuhkan rasa loyalitas, dan partisipatif anggota Tim.
Mengacu pada RPJMN tahun 2020-2024 (Modul Digital Organization, LAN,
2019), perumusan strategi transformasi digital nasional terdiri dari tiga unsur, sebagai
berikut :

Gambar 1. Strategi transformasi digital nasional


Mengacu pada ketiga unsur tersebut, maka yang perlu dipersiapkan dalam sistem
monitoring dan evaluasi Pemeliharaan alat kesehatan dengan aplikasi LEKSURADI adalah
sebagai berikut :

5
Tabel 1. monitoring dan evaluasi Pemeliharaan alat kesehatan
Penyiapan Layanan Pemenuhan Layanan Digital Pengelolaan data

1. Menyiapkan SDM 1. Menyiapkan data


yang ditunjuk 1. Membangun aplikasi instrument/alat di
sebagai admin di masing -masing unit
LEKSURADI
RS yang ada di RS
2. Menyiapkan 2. Membangun kesepahaman 2. Menginput data
sarana di Instalasi antara stakeholder instrumen ke data
strerilisasi dan unit dalam data based
internal dan Unit terkait aplikasi
terkait
tentang 3. Melengkapi menu
3. Mengembangkan
yang diperlukan untuk
menu layanan di pemberlakuan Aplikasi pelayanan di ISS
SIMRS
LEKSURADI
(SMARTA)
3. Melakukan sosialisasi
kepada unit terkait
4. Melakukan simulasi dan
uji coba aplikasi
LEKSURADI

6
BAB II DESKRIPSI HASIL KEPEMIMPINAN

A. Capaian dalam Perbaikan Sistem Pelayanan


Implementasi aksi perubahan jangka pendek ini dimulai akhir bulan Maret 2022 sampai
dengan awal Juni 2022. Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Yogyakarta selalu berupaya untuk meningkatkan kinerja pelayanan dalam mendukung
pengembangan pemanfaatan teknologi informasi yang digunakan. Inovasi layanan
elektronik Instalasi Sterilisasi Alat Terpadu berorientasi Validitas Alat (LEKSURADI)
merupakan salah satu perbaikan sistem pelayanan di ISS dengan tujuan untuk
meningkatkan mutu pelayanan dan meningkatkan kepuasan pelanggan baik internal
maupun eksternal.
Implementasi aksi perubahan ini dalam layanan elektronik dengan menggunakan
system aplikasi yang tersambung di SIMRS/SMARTA Rumah Sakit Umum Daerah Kota
Yogyakarta sehingga unit yang membutuhkan alat steril bisa input data alat yang
dikirimkan ke ISS dan mendapatkan alat yang valid, lengkap, steril dan siap pakai. Dengan
implementasi LEKSURADI ini waktu tunggu pelayanan di ISS sesuai target yang
merupakan target mutu pelayan di ISS yang selama ini belum pernah tercapat 100% (waktu
tunggu <240 menit).
Dalam tahapan melaksanakan implementasi aksi perubahan LEKSURADI sebagai
berikut :
1. Tahapan 1. Persiapan Aksi Perubahan
a. Konsultasi dengan Mentor/Wakil Direktur pelayanan
Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 26 Maret 2022, project leader
menyampaikan Laporan Rencana Kegiatan Pelaksanaan Aksi Perubahan dengan
tahapan yang sudah disusun dan mendapat dukungan dari mentor serta coach.
Dalam konsultasi tersebut arahan dari mentor disampaikan tahapan yang
dilaksanakan untuk rencana aksi perubahan agar dilaksanakan dan di informasikan
terhadap perkembangan yang ada. Rancangan Aksi Perubahan agar bisa
memberikan nilai positif untuk peningkatan layanan yang ada di Rumah Sakit
Jogja.
Instalasi Sterilisasi Sentral adalah unit pendukung yang sangat penting bagi
keselamatan pasien sehingga mutu pelayanan harus selalu dijaga dan ditingkatkan,
sehingga aksi perubahan yang akan dijalankan harus bisa terwujud sebagai inovasi
di pelayanan Rumah Sakit.

Gambar 2. Konsultasi dengan mentor

7
b. Melakukan koordinasi dengan stake holder internal Rumah Sakit, Direktur serta
manajemen Rumah Sakit, Kepala ruang, dan unit terkait, serta eksternal rumah
sakit yaitu Kepala Dinas Kesehatan dan Pejabat struktural di Dinas Kominfo terkait
dengan Implementasi Aksi Perubahan. Dalam koordinasi dengan stakeholder
internal dihasilkan dukungan dan masukan antara lain :
1. Dukungan dari Direktur Rumah Sakit
Kegiatan dilaksanakan tanggal 1 April 2022. Masukan dari Direktur
adalah Aplikasi LEKSURADI dapat lebih mudah untuk monitoring dan
evaluasi alat alat yang dikelola oleh Instalasi Sterilisasi sehingga lebih mudah
untuk menghitung dengan cermat akan kebutuhan yang ada di masing masing
unit (perencanaan lebih cepat akurat dan matang)

Gambar 3. Dukungan dan arahan oleh direktur


2. Dukungan dan masukan dari pejabat struktural di Rumah Sakit kepala bidang,
kepala ruang dan unit terkait adalah sebagai berikut :
a. Koordinasi dengan kepala ruang dan unit terkait mendapat masukan dan
dukungan sebagai berikut :
1) Sangat mendukung proyek perubahan LEKSURADI sebagai suatu
langkah efektifitas pemeliharaan alat, yang diharapkan berdampak pada
pelayanan Rumah Sakit, tertib pencatatan asset/alat medis, update
kondisi alat (jumlah, keadaan alat, keberadaan alat, dsb) sampai dengan
kebutuhan untuk perencanaan (Wakil direktur umum dan keuangan).
2) Mendukung pelaksanaan aplikasi LEKSURADI untuk meningkatkan
layanan mutu dan keselamatan pasien. (Kepala Bidang Keperawatan).
3) Mendukung aksi perubahan tersebut untuk meningkatkan pelayanan diu
Rumah Sakit (Kepala Bidang Pelayanan Medis).
4) Sangat mendukung inovasi layanan elektronik Sterilisasi Alat Terpadu
berorientasi Validitas Kondisi Alat (LEKSURADI) dalam rangka
peningkatan mutu pelayanan dan meningkatkan keselamatan pasien.
Semoga bisa menjadi bagian SIMRS (SMARTA Hospital) (Kepala
bagian umum).
5) Mendukung inovasi LEKSURADI untuk meningkatkan pelayanan di
Rumah Sakit, pendanaan untuk mewujudkan inovasi sesuai perencanaan
di APBD dan BLUD (Kepala Bagian Keuangan).

8
6) Pada aplikasi agar memuat status alat yang sedang disterilkan sehingga
dari unit tahu alatnya sedang dalam proses apa di ISS (rapat koordinasi
bersama unit terkait)
7) Siap mendukung pelayanan ISS dengan aplikasi Lek Suradi (rapat
koordinasi bersama unit terkait)

Gambar 4. Koordinasi dengan kepala ruang dan unit terkait


b. Koordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta dan Kepala
Bidang Infrastruktur Telematika Dinas Kominfo Kota Yogyakarta.
1) Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta memberikan masukan dan
dukungan sebagai berikut :
Inovasi digital untuk pengembangan pelayanan sangat dibutuhkan agar
pelayanan lebih lancar, akurat, cepat dan paperless. Mendukung inovasi
LEKSURADI

Gambar 5. Koordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan Kota


Yogyakarta

2) Kepala Bidang Infrastruktur Telematika Dinas Kominfo Kota Yogyakarta


memberikan masukan dan dukungan sebagai berikut : Melalui layanan
elektronik sterilisasi alat terpadu berorientasi validitas kondisi alat
(LEKSURADI) RS Jogja diharapkan mampu meningkatkan kualitas
layanan Kesehatan kepada masyarakat.

9
Sehingga ke depan RS Jogja dapat menjadi rujukan bagi masyarakat
untuk mendapatkan layanan Kesehatan paripurna.

Gambar 6. Koordinasi dengan Kepala Bidang Infrastruktur Telematika Dinas


Kominfo Kota Yogyakarta

2. Tahapan 2. Penyusunan Surat Keputusan Tim Aksi Perubahan


a. Penyusunan Konsep SK Tim
Dalam tahapan ini dilakukan rapat koordinasi untuk membentuk tim pelaksana
aksi perubahan yang mempunyai kompetensi dan sesuai dengan tugas pokok
masing-masing dalam mewujudkan Aksi Perubahan LEKSURADI yang efektif.
Dalam rapat koordinasi ini dihadiri oleh pejabat struktural terkait untuk memberi
masukan dalam pembentukan tim.

Gambar 7. Koordinasi dengan pejabat structural untuk pembentukan tim


Dari rapat tersebut dihasilkan nama-nama yang dimasukkan di tim aksi
perubahan yang dimintakan tanda tangan direktur, sebagai berikut :

10
11
12
13
14
b. Menyusun Rencana Kerja Tim
SK Tim Aksi Perubahan untuk menguatkan peran dan tugas masing masing
anggota Tim agar rencana aksi perubahan dapat berjalan dengan optimal.
Rencana aksi perubahan dibuatkan rencana kerja tim agar pelaksanaannya
sesuai tahapan. Rencana kerja tim disusun dengan memperhatikan waktu yang
tersedia untuk aplikasi rencana aksi perubahan.

Gambar 8. Koordinasi Konsolidasi Tim

15
Tabel 2.
Rencana Kegiatan Tahapan Aksi Perubahan Layanan Elektronik Sterilisasi Alat Terpadu, Berorientasi
Validitas Kondisi Alat (LEK SURADI) Di Rumah Sakit Jogja

No Kegiatan Rincian kegiatan Tujuan Sasaran Pelaksanaan Penanggung


Jawab
1. Persiapan Aksi Konsultasi dengan Menyampaikan Laporan Mentor/ Wakil Direktur Maret Project
Perubahan mentor/ Wakil Direktur Rencana Kegiatan Pelayanan Leader
Pelayana Pelaksanaan Aksi
Perubahan

Melakukan konsultasi Terwujudnya pemahaman Direksi RS, Kepala Maret- April Project
dengan direksi RS, yang baik kepada Dinas Kesehatan, Dinas minggu 1 Leader
Kepala Dinas Kesehatan, stakeholder dan koordinasi Kominfo (Konsultasi
Dinas Kominfo dan yang baik untuk Aksi dan dukungaan Aksi
koordinasi dengan stake Perubahan yang akan Perubahan) Kepala
holder internal Rumah dilaksanakan ruang, Koordinator unit
Sakit terkait Rencana internal RS, yang terkait
Pelaksanaan RAP
2. Penyusunan Penyusunan konsep SK Menyusun Tim untuk Direktur, wakil direktur April Project Leader
SK Tim Tim pelaksanaan Rencana Aksi pelayanan, Kelompok
Pelaksana Perubahan koordinator Substansi
Pelayanan Penunjang
non Medis, Kepala
Instalasi Sterilisasi
Sentral, Kepala Instalasi
Teknologi Informasi

16
dan programmer,
kasubag umum, Sub
Koordinator kelompok
substasi perencanaan
evaluasi dan laporan,
Staf pelayanan
penunjang
Menyusun rencana kerja Tersusunnya rencana kerja Ketua tim dan anggota April Ketua Tim Aksi
tim tim sesuai dengan tim Aksi Perubahan Perubahan
ketugasan di SK tim
3. Koordinasi Penyiapan bahan dan Bahan dan Sumberdaya Ketua tim dan anggota April Project leader
dan sumber daya Rencana Aksi Perubahan tim Aksi Perubahan
konsolidasi
Tim Aksi Rapat koordinasi Terwujudnya koordinasi Tim Aksi Perubahan April Tim Aksi
Perubahan stakeholder yang baik dengan dan stakeholder terkait Perubahan
(AP) stakeholder untuk pelaksanaan Aksi
pelaksanaan Aksi Perubahan
Perubahan
4. Penyusunan Rapat kordinasi Tersusunnya draft proses Tim Aksi Perubahan April Tim Aksi
Proses Bisnis penyusunan proses bisnis bisnis Perubahan
Identifikasi tahapan Pembahasan proses bisnis Tim Aksi Perubahan April Tim Aksi
Perubahan
5. Penyusunan Koordinasi dengan Tersusunnya rencana Tim Aksi Peruubahan, Mei Project leader
pengembangan Bidang Pelayanan pelaksanaan pelayanan Kabid Pelayan Medis,
pemanfaatan Medis, melalui aplikasi Lek Kabid Keperawatan
system Bidang Keperawatan, Ka Suradi
Instalasi ISS, ka Instalasi

17
layanan LEK IT untuk pemanfaatan
SURADI
Identifikasi tahapan Tersusunnya tahapan Tim Aksi Perubahan Mei Tim Aksi
pelaksanaan pelayanan di Perubahan
ISS
6. Sosialisasi Pelaksanaan sosialisasi Semua stakeholder Stakeholder terkait Mei Tim Aksi
LEK SURADI kepada stakeholder memahami tentang Perubahan
terkait Kepala Instalasi aplikasi Lek Suradi yang
Sterilisasi Sentral, akan dijalankan di ISS
Kepala Instalasi Bedah
Sentral, Kepala Instalasi
Rawat Jalan, Kepala
Instalasi rawat inap,
Kepala Instalasi Gawat
Darurat, Kepala
Instalasi Rawat Intensif
7. Pelayanan Simulasi pelayanan ISS Terlaksananya simulasi Instalasi ISS dan semua Mei/Juni Tim Aksi
Sistem layanan menggunakan aplikasi pelayanan ISS unit yang terkaitr Perubahan
elektronik Lek Suradi menggunakan aplikasi Lek pelayanan sterilisasi
sterilisasi alat Suradi
terpadu
8. Evaluasi Kordinasi penyusunan Tersusunnya evaluasi hasil Tim Aksi Perubahan Mei/Juni Tim Aksi
dan hasil evaluasi simulasi simulasi dan tersusunnya dan semua unit terkait Perubahan
pelaporan dan penyusunan laporan laporan Aksi Perubahan pelaksanaan Lek Suradi
aksi perubahan

18
3. Tahapan 3 : Koordinasi dan konsolidasi Tim AP
Dalam tahapan ini dilakukan koordinasi dan konsolidasi implementasi aksi
perubahan. Project leader menyampaikan Rancangan Aksi Perubahan yang telah
disusun kepada tim, serta menyampaikan peran masing masing dalam
mewujudkan pelayanan elektronik sterilisasi alat terpadu berorientasi validitas
kondisi alat (LEKSURADI). Dari hasil koordinasi dan konsolidasi ini dihasilkan
beberapa masukan yang menjadi kesepakatan oleh tim, antara lain kesiapan
anggaran Rumah Sakit dalam memenuhi kebutuhan sarana prasarana antara lain
kebutuhan data alat dan semua yang berkaitan dengan peng inputan pada aplikasi
LEKSURADI, penyusunan kebutuhan SDM sebagai admin, kebutuhan
komputer, kelancaran jaringan di semua unit. Beberapa kesepakatan yang bisa
dihasilkan, Instalasi Teknologi Informasi mulai menyusun aplikasi dengan
menyusun data nama alat yang dikelola oleh Instalasi Sterilisasi, yang
dipinjamkan/dipakai oleh unit terkait. Form manual yang selama ini dipakai
direkap oleh programmer IT untuk dimasukkan ke dalam aplikasi.
Dalam penyusunan ini disepakati setiap hari Sabtu pagi tim mengadakan
rapat untuk melihat perkembangan dan kesiapan aplikasi LEKSURADI.
Kelancaran jaringan tim sepakat aplikasi bila sudah siap digunakan dimasukkan
ke SIMRS Smarta, sebelum pelaksanaan simulasi. Dalam tahapan ini dibahas
terkait dengan data data yang dibutuhkan dalam aplikasi LEKSURADI, antara
lain data instrument/alat yang dikirim ke Instalasi Sterilisasi, jenis alat, kondisi
alat, jumlah alat, nomor rekam medis yang menggunakan alat, jam pengiriman,
Pendataan dilakukan dengan cara melihat data yang ada di Instalasi Sterilisasi dan
di update dengan meminta masukan dari rekap data alat. Kesiapan aplikasi ini di
bahas secara kontinyu oleh project leader, kepala instalasi Sterilisasi, programmer
IT dan admin. Untuk kebutuhan admin di Instalasi Sterilisasi yang semula admin
ditugaskan di Instalasi kamar jenazah akan ditarik kembali ke Instalasi Sterilisasi
Setral. Kebutuhan komputer segera dipenuhi dan diinstalkan di ruang Instalasi
Sterilisasi.

4. Tahapan 4 : Penyusunan proses bisnis


Koordinasi dengan stakeholder Rumah Sakit akan ikut mengawal untuk
perwujudan aksi perubahan LEKSURADI dengan menggerakkan tim yang telah
terbentuk terutama yang menjadi bagian dalam melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan struktur organisasi yang sudah ada di Perwal nomor 116 tahun 2021.
Kegiatan terselenggara di minggu ke 4 bulan April, dengan output proses bisnis
yang akan dilaksanakan, sebagai berikut :

19
Gambar 9. Proses Bisnis LEKSURADI

5. Tahapan 5 : Penyusunan pengembangan pemanfaatan system layanan


LEKSURADI
Dalam tahapan ini tim inti Aksi Perubahan membahas final kesiapan aplikasi
Leksuradi untuk bisa disosialisasikan dan di simulasikan. Kebutuhan dari
pelayanan bisa terakomodir semua sehingga aplikasi bisa menjawab kebutuhan
unit pengirim. Dari pembahasan disepakati aplikasi yang sudah siap segera terlink
ke SIMRS (SMARTA) sehingga pada saat simulasi peserta langsung bisa
mengakses di SIMRS. Pada tahapan ini juga dihasilkan Standar Prosedur
Operasional sesuai dengan kondisi setelah memakai aplikasi untuk pelayanan di
ISS.
PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI LEKSURADI (ISS)
1. Akses melalui SIMRS (SMARTA) dengan ketik 192.168.128.30/simrs.
Kemudian ke menu aplikasi lain, klik leksuradi

atau bisa langsung akses leksuradi dengan ketik 192.168.128.32/leksuradi

20
2. Login dengan username dan password yang telah dibagikan

3. Setelah berhasil login akan tampil halaman utama (dashboard)

21
4. Pada sidebar sebelah kiri bisa diklik menu ISS

5. Untuk melihat data pengiriman dari unit bisa klik menu penerimaan kotor/penerimaan bersih

22
6. Untuk melihat data alat/instrumen yang dikirimkan bisa klik detail

7. Jika data alat/instrumen sudah sesuai dengan alat/instrumen yang dikirimkan oleh unit, bisa
klik set verif

Jika sudah diverif maka list akan berubah warna yang awalnya merah menjadi warna hijau

23
8. Untuk menentukan mesin yang akan digunakan untuk sterilisasi bisa klik set mesin

Kemudian pada bagian set mesin akan berubah sesuai warna yang menunjukkan jenis mesin
yang dipilih (steam, plasma atau DTT)

24
9. Untuk mengatur status agar unit bisa memantau status pengiriman dapat dilakukan dengan set
status

Catatan: perlu diperhatikan untuk mengubah status sesuai dengan kondisi sterilisasi alat agar
unit dapat memantau data status secara realtime.

10. Setelah set mesin, bisa dilihat list data sterilisasi sesuai dengan mesin dengan cara klik menu
ISS pada sidebar kemudian klik mesin (steam, plasma atau DTT)

25
11. Cetak detail di menu pengiriman bersih dan pengiriman kotor dengan klik Kemudian
tampil data alat/instrumen dalam bentuk file PDF sesuai dengan pengiriman.

12. Lengkapi data sterilisasi dengan klik , kemudian akan tampil form sterilisasi

Data yang perlu diisikan yaitu tanggal sterilisasi, load keberapa, jam mulai, jam selesai, dan
petugas yang melakukan sterilisasi. Kemudian klik update.

26
13. Jika proses sterilisasi sudah selesai, dapat dilakukan set expired date dengan klik set ex_date

14. Saat alat/instrumen sudah selesai dan siap diambil, maka petugas ISS mengubah data status
menjadi diambil. Kemudian petugas unit akan mengambil alat/instrumen, petugas ISS
melakukan ubah data pengiriman, klik aksi . Maka akan tampil form pengiriman. Lengkapi
data tanggal diambil, jam diambil, petugas unit pengambilan, petugas unit penyerahan,
kemudian klik create.

27
15. Untuk melakukan cetak data pengiriman alat/instrumen bisa klik aksi , dapat dilakukan
saat pengambilan alat/instrumen setelah selesai sterilisasi.

16. Petugas ISS perlu untuk mengubah data status menjadi diambil.

28
MENU DATA MASTER ALAT
1. Pada sidebar klik menu data master, klik alat

2. Untuk menambah data alat klik

29
Maka akan tampil form alat

3. Isikan data nama alat, ruang, jenis alat (set atau satuan), asal alat (dalam RS atau luar RS),
lalu klik create.
4. Untuk mengubah data alat dapat klik

5. Untuk menghapus data alat dapat klik


Catatan: data alat tidak dapat dihapus jika sudah ada data detail alat, masuk ke Langkah
6 kemudian hapus detail alat terlebih dahulu, kemudian data alat bisa dihapus.

30
6. Untuk menambahkan detail alat dapat klik

Isikan data nama alat dan jumlah awal, jika mau menambahkan bisa klik add more, jika sudah
selesai bisa klik submit.
7. Untuk menambahkan atau akan mengubah data detail alat dapat menuju ke Langkah 6

31
8. Untuk mengubah detail alat dapat klik , kemudian akan tampil halaman edit

9. Untuk menghapus data detail alat dapat klik

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI LEKSURADI (UNIT)


1. Akses melalui SIMRS (SMARTA) dengan ketik 192.168.128.30/simrs
Kemudian ke menu aplikasi lain, klik leksuradi

atau bisa langsung akses leksuradi dengan ketik 192.168.128.32/leksuradi

32
2. Login dengan username dan password yang telah dibagikan

3. Setelah berhasil login akan tampil halaman utama (dashboard)

33
4. Pada sidebar sebelah kiri bisa diklik menu UNIT

5. Untuk menambahkan data pengiriman alat/instrumen, klik


Kemudian akan tampil halaman form pengiriman alat

Isian data seperti jenis pengiriman yang bisa dipilih antara pengiriman kotor/pengiriman
bersih, status emergency bisa dipilih antara cito/elektif, ruang/unit disesuaikan dengan
ruang/unit pengguna yang mengirimkan alat/instrumen, tanggal datang, No RM diisi
hanya oleh unit IBS dan Obsgyn, petugas unit pengiriman diisi dengan nama

34
penanggungjawab berdasarkan ruang, petugas ISS penerimaan diisi dengan nama
petugas ISS yang menerima alat/instrumen yang dikirimkan oleh unit.

6. Klik create setelah mengisi data form pengiriman.


Akan tampil halaman menu UNIT

8. Untuk menghapus data pengiriman, klik aksi


Catatan: data pengiriman tidak bisa dihapus jika sudah ada data detail pengiriman
alat/instrumen beserta jumlah per kondisi (baik, kurang baik, rusak)

9. Untuk mengubah data pengiriman, klik aksi . Maka akan tampil form pengiriman.
.

35
9. Klik aksi untuk menambahkan data alat/instrument yang akan dikirimkan
10. Pilih alat/instrumen, kemudian akan muncul form yang perlu diisi dengan jumlah
alat/intrumen sesuai dengan kondisi alat, misal bengkok dengan kondisi baik 2.

11. Setelah selesai mengisikan data alat/instrumen, klik create. Untuk menambahkan
data alat/instrumen bisa kembali ke Langkah 9.
12. Untuk melakukan edit data alat/instrumen yang dikirimkan bisa klik tanda
Untuk menghapus data alat/instrumen klik tanda

Catatan: jika ingin menghapus alat (set), perlu hapus keseluruhan alat dalam satu set
13. Untuk melakukan cetak data pengiriman alat/instrumen bisa klik aksi , dapat dilakukan
saat pengambilan alat/instrumen setelah selesai sterilisasi.

36
Gambar 10. Standar prosedur operasional pengambilan/pengiriman instrument dan BHP steril.

37
Gambar 11. Pedoman Pelayanan Instalasi Sterilisasi Sentral tahun 2022

38
6. Tahapan 6 dan tahap 7 : Sosialisasi dan simulasi Layanan Elektrini Sterilisasi Alat
Terpadu berorientasi kondisi
Pada tahapan 6 dan 7 ini dari rapat tim disepakati dilakukan dalam waktu yang
sama di laboratoriun Teknologi Informasi Rumah Sakit, masing – masing langsung
didepan computer yang tersedia di laboratorium. Karena kapasitas hanya untuk 9
orang maka dibagi 4 termin selama 2 hari berturut turut. Untuk SDM di Instalasi
Sterilisasi simulasi dibagi 2 termin, mengingat pelayanan di ISS tetap harus
berjalan maka dilakukan pembagian petugas selama simulasi.
Pelaksanaan sosialisasi dan simulasi untuk unit yang terkait ISS sebagai berikut :
a. Termin 1 dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 18 Mei 2022, jam
08.0008.30, pesertanya dari unit rawat jalan yaitu, poli urologi, poli bedah
umum, poli kebidanan, poli gigi, poli kulit, poli mata, poli THT, poli
Jantung
b. Termin 2 dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 18 Mei 2022, jam 08.45 –
09.15, pesertanya dari unit Bangsal Kanna (kebidanan), bangsal kenanga,
ICU, Kemoterapi, Laboratorium Patologi Klinik, Laboratorium
Mikrobiologi, IGD, Laboratorium Patologi Anatomi
c. Termin 3 dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 19 Mei 2022, jam 08.00 –
08.30, pesertanya dari unit IBS, poli Akupungtur, Farmasi, Cath lab,
Radiologi, poli Hemato Onkologi, poli bedah digestive, poli bedah umum
d. Termin 4 dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 19 Mei 2022, jam 08.45 –
09.15, pesertanya dari unit Bangsal Bougenvill (bedah), Bangsal Dahlia
(Penyakit Dalam), Bangsal Flamboyan (Ruang isolasi untuk Tuberculosa dan
airbone), Bangsal Vinolia (Ruang isolasi covid), Unit Hemodialisa, Bangsal
Padma (Perinatologi), bangsal Cempaka (Syaraf), poli bedah umum
Pelaksanaan sosialisasi dan simulasi untuk unit Instalasi Sterilisasi sebagai berikut :
a. Termin 1 dilaksanakan pada hari Jumat, tanggal 20 Mei 2022 jam 08.00, di ikuti
oleh 5 orang petugas ISS
b. Termin 2 dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 21 Mei 2022 jam 08.00, diikuti
oleh 3 orang petugas ISS
Setelah dilakukan simulasi di laboratorium IT dilanjutkan dengan uji coba
LEKSURADI di unit masing masing, pelaksanaan uji coba selama 2 hari.
Pada pelaksanaan uji coba agar komunikasi berjalan dengan baik dan
kegiatan ujicoba di masing-masing unit bisa terpantau maka dibuat grup
LEKSURADI, yang terdiri dari petugas ISS, programmer IT, personel
penunjang pelayanan, dan petugas di masing-masing unit terkait.

39
Gambar 12. Pelaksanaan sosialisasi dan simulasi untuk unit yang terkait ISS

Gambar 13. Pelaksanaan sosialisasi dan simulasi untuk unit Instalasi


Sterilisasi Sentral (ISS)

7. Tahapan 8. Evaluasi dan Pelaporan


Pada tahapan implementasi LEKSURADI ini dilakukan monitoring dan
evaluasi sehingga tercapai target pelaksanaan pelayanan sesuai ketentuan. Tahapan
ini dilaksanan pada hari Jumat tanggal 27 Juni 2022 jam 7.45 sampai selesai. Hasil
yang didapatkan sebagai berikut :

40
Tabel 3. Hasil Tahapan Aksi Perubahan Layanan Elektronik Sterilisasi Alat Terpadu berorientasi Validitas Kondisi Alat di
Rumah Sakit Jogja

No Hari,tanggal Kegiatan Indikator Keberhasilan Prosentase Kendala dan Bukti Fisik


upaya
penyelesaian
1. Sabtu, 26 Konsultasi dengan mentor Terlaksananya konsultasi 100 % - Lembar dukungan dan
Maret 2022 dan pemberian dukungan masukan
penuh Foto
Jumat, 1 April Sosialisasi tentang rancangan Terlaksananya kegiatan 100% - Lembar dukungan
2022 sampai LEKSURADI dan sosialisasi dan Foto
dengan Kamis permohonan dukungan serta permohonan dukungan Undangan
7 April 2022 masukan untuk implementasi Daftar hadir
LEKSURADI Notulen
2. Kamis, 14 Penyusunan SK Tim Terlaksananya kordinasi 100% - Undangan , Daftar
April 2022 Pelaksana dengan stakeholder hadir, notulen
(manajemen RS) untuk SK Tim Aksi
penyusunan SK Tim Aksi Perubahan
Perubahan
Jumat 15 April Menyusun Rencana Kerja Terlaksananya koordinasi 100% - Undangan, daftar
2022 Tim tim dalam menyusun hadir, notulen
rencana kerja tim Rencana kerja tim
3. Selasa, 19 Koordinasi dan konsolidasi Terlaksananya kordinasi 100% - Undangan, daftar
April 2022 Tim Aksi Perubahan dan konsolidasi tim Aksi hadir, notulen
Perubahan, dan
stakeholder

41
4. Selasa, 26 Penyusunan Proses Bisnis Tersusunnya proses bisnis 100% - Undangan, daftar
April 2022 untuk mewujudkan Aksi hadir, proses bisnis
Perubahan LEKSURADI Leksuradi
5. Selasa, 10 Mei Penyusunan pengembangan Terlaksananya proses 100% - Undangan, daftar
2022 pemanfaatan system layanan penyusunan aplikasi hadir, Notulen,
LEKSURADI LEKSURADI Aplikasi
SK pengiriman alat
Revisi Pedoman
pelayanan ISS
6. Rabu, 18 Mei Sosialisasi dan simulasi Terlaksananya sosialisasi 100% - Undangan, daftar
2022 sampai LEKSURADI dan simulasi hadir, notulen, foto
dengan Sabtu, LEKSURADI kepada
21 Mei 2022 Instalasi Sterilisasi dan
unit terkait
7. Senin, 23 Mei Uji Coba LEKSURADI Terlaksananya uji coba 100% - Undangan, foto
2022 – Selasa LEKSURADI di ISS dan
24 Mei 2022 masing masing unit terkait
8. Jumat, 27 Mei Rapat evaluasi Terlaksananya evaluasi 100% - Undangan, daftar
2022 dalam implementasi/uji hadir, notulen, foto
coba LEKSURADI Surat Edaran direktur

Dalam evaluasi saat uji coba masih ada unit pengirim yang belum mengisi dengan lengkap jenis alat yang dikirim ke ISS,
dengan keterangan tidak sempat input karena waktunya lebih lama dibandingkan pada saaat menulis manual. Strategi yang
dilaksanakan dalam hal ini adalah mewajibkan setiap unit pengirim untuk input secara lengkap dengan menerbitksn Surat Edaran oleh
direktur . Surat Edaran sebagai regulasi tentang pelayanan elektronik sterilisasi alat terpadu berorientasi validitas kondisi alat di Rumah
Sakit Jogja diterbitkan dengan nomor 490/4870 tertanggal 31 Mei 2022

42
42
B. Manfaat Aksi Perubahan
Manfaat Layanan Elektronik Sterilisasi Terpadu berorientasi Validitas Kondisi Alat
(LEKSURADI). Manfaat Aksi Perubahan LEKSURADI yaitu :
1. Manfaat Jangka Pendek
a. Pengisian form pengiriman alat ke ISS lebih lengkap dan akurat
b. Mendapat kepastian waktu penyelesaian alat/instrumen yang di sterilisasi, yang
berpengaruh pada kepastian dalam penjadwalan pelayanan terhadap pasien
c. Mendapat kepastian kelengkapan alat yang sudah di steril yang siap pakai untuk
pelayanan.
d. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi bisa dilaksanakan lebih mudah dan terpadu
2. Manfaat Jangka Menengah
a. Pelayanan LEKSURADI di ISS merupakan pelayanan digital, paperless, dan
merupakan pengembangan dari SIMRS (SMARTA)
b. Penghitungan stok alat/instrument yang dikelola ISS dapat terpantau dengan mudah
dan tepat
c. Memudahkan penelusuran pasien yang memakai alat, apabila diperlukan, untuk
pasien tindakan di Instalasi Bedah Sentral dan pasien kebidanan
3. Manfaat Jangka Panjang
a. Tercapainya mutu pelayanan di ISS sesuai standar terutama dalam ketepatan waktu
sterilisasi yaitu kurang dari 240 menit
b. Kepuasan pelanggan meningkat baik pelanggan internal maupun pelanggan
eksternal

43
BAB III KEBERLANJUTAN AKSI PERUBAHAN

Dengan adanya system pelayanan digital yang sudah bisa diakses melalui SMARTA
akan mempermudah dan mempercepat pelayanan di Instalasi Sterilisasi Sentral, karena unit
pelayanan langsung ke masyarakat sudah rutin menggunakan SMARTA dalam pelayanan
sehari hari di Rumah Sakit. Keberhasilan keberlanjutan Aksi Perubahan LEKSURADI ini
sudah ada regulasi sebagai acuan dalam pelaksanaannya, antara lain :
1. Standar Prosedur Operasional pengiriman alat ke Instalasi Sterilisasi (Revisi per 10
Mei 2022)
2. Surat Edaran Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kota Yogyakarta tentang
Layanan Elektronik Sterilisasi Alat Terpadu berorientasi validitas kondisi alat
(Leksuradi) di Rumah Sakit Jogja
3. Pedoman Pelayanan Instalasi Sterilisasi Sentral
4. Merupakan inovasi system yang akan di survey dalam penilaian akreditasi Rumah
Sakit yang akan dilaksanakan pada bulan Oktober 2022
Sesuai hasil evaluasi pelayanan LEKSURADI dan masukan dari dewan direksi, maka
aplikasi LEKSURADI masih butuh pengembangan antara lain :
1. Penghitungan stok alat yang ada di Instalasi Sterilisasi Sentral, bila terdistribusi ke
unit akan mudah termonitor jumlah alat yang masih tersedia sehingga memudahkan
dalam terjaminnya alat untuk pelayanan ke pasien (target selesai akhir Juni 2022)
2. Master data alat harus selalu di update karena stok alat akan sering berubah sesuai
dengan kebutuhan pelayanan, sehingga alur pengadaan alat disesuaikan dengan
kondisi stok di Instalasi Sterilisasi Sentral. Hal ini membutuhkan adanya kordinasi
yang kontinyu antara ISS, bidang penunjang, IT, unit pengadaan dan pengelola
barang.

44
BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan
Aksi perubahan Layanan Elektronik Sterilisasi Alat Terpadu berorientasi
Validitas Kondisi Alat adalah salah satu inovasi dalam pengembangan
pelayanan digitalisasi, yang bisa di akses melalui SIMRS yaitu SMARTA.
Dalam mewujudkan implementasi ini project leader banyak mendapat
dukungan dari hampIr semua puhak, baik dari manajemen terutama dewan
direksi dan stakeholder internal yang lain yaitu petugas dan perawat di unit
masing masing yang terkait dengan pelayanan ISS.
Tim Aksi Perubahan yang dibentuk juga aktif berperan untuk
terselenggaranya aksi perubahan LEKSURADI ini, sehingga target waktu
selama sekitar sepuluh minggu bisa menyelesaikan tahapan demi tahapan
LEKSURADI sesuai dengan tahapan dalam Rancangan Aksi Perubahan, ada 8
tahapan yang akan dilalui. Semua tahapan bisa terselenggara sesuai target,
bahkan untuk tahapan 6 dan tahapan 7 bisa terselenggara dalam waktu yang
sama karena dilakukan di laboratorium IT Rumah Sakit Jogja. Untuk integrasi
Leksuradi dengan SIMRS online yang direncanakan akan dilaksanakan di
tahapan jangka menengah sudah bisa terlaksana di jangka pendek karena
regulasi sebagai pedoman pelayanan Leksuradi (Surat Edaran direktur dan SOP
pengiriman alat di ISS) sudah bisa ter realisasi. Capaian di setiap tahapan adalah
sebagai berikut :
1. Tercapainya dukungan dari stakeholder internal yaitu dari dewan direksi,
manajemen rumah sakit dan unit terkait juga dari stakeholder eksternal
yaitu Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta dan Dinas Kominfo
2. Pembentukan tim Aksi Perubahan yang sudah menjadi Surat Keputusan
Direktur, dengan nomor 445/325/KPTS/2022, tanggal 5 April 2022
3. Rencana Kerja tim yang telah disepakati di rapat tim Aksi Perubahan
4. Pengumpulan bahan, sarana dan prasarana untuk mewujudkan
implementasi LEKSURADI. Pengadaan komputer untuk Instalasi
Sterilisasi, rencana pemindahan admin di Instalasi kamar Jenazah kembali
sebagai admin di ISS,
5. Penyusunan proses bisnis, disesuaiakan dengan output kunci Aksi
Perubahan
6. Pembahasan final kesiapan aplikasi LEKSURADI, penyusunan SPO
Leksuradi , revisi Pedoman Pelayanan ISS tahun 2019 disesuaikan dengan
kondisi saat ini, dan integrasi LEKSURADI ke SIMRS (SMARTA)
7. Sosialisasi dan simulasi LEKSURADI di laboratorium IT Rumah Sakit
Jogja
8. Uji coba pelayanan dengan LEKSURADI di masing-masing unit terkait
9. Evaluasi Layanan Elektronik Sterilisasi Alat Terpadu berorientasi pada
Validitas Kondisi Alat
Output kunci dari aksi perubahan Leksuradi ini adalah adanya kepastian
waktu pelayanan di ISS dan validitas kondisi alat yang diterima oleh unit setelah

45
disteril, yaitu lengkap, steril dan siap pakai dan hal ini tentu saja meningkatan
mutu pelayanan ISS juga meningkatkan kepuasan pelanggan

B. Saran
Implementasi Leksuradi agar tetap dijalankan karena sudah ada regulasi
yang mengatur pelaksanaannya. Tahapan jangka menengah terus dilaksanakan
yaitu visitasi ke unit pelayanan unt monitoring dan evaluasi Leksuradi, serta
menerima masukan dari pelaksana pelayanan untuk menyempurnakan aplikasi
Leksuradi. Untuk penyempurnaan aplikasi dalam memonitor stok alat di ISS
menjadi tugas tim Aksi Perubahan yang akan diselesaikan di akhir Juni 2022.
Peningkatan mutu pelayanan waktu tunggu di ISS akan terlihat di akhir tahun
2022 sebagai upaya meningkatkan kepuasan pelanggan internal dan eksternal

C. Pengalaman Pembelajaran
Dalam mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Administrator dibutuhkan
pemahaman yang baik dalam hal kepemimpinan, sehingga bisa mewujudkan
visi dan misi organisasi yang sangat bermanfaat buat masyarakat. oleh. Melalui
pelatihan Kepemimpinan Administrator ini, pengalaman yang selama ini telah
dimiliki oleh ASN mulai dari awal karier hingga menduduki jabatan
administrtor dapat dikolaborasi dalam sebuah pembelajaran kelas, studi
lapangan maupun praktik selama menjalankan aksi perubahan. Secara ringkas
dapat diceritakan pengalaman penulis selama menjadi peserta Pelatihan
Kepemimpinan Administrator sebagai berikut:
1. Pengalaman mengikuti pembelajaran on class
Selama mengikuti pembelajaran on class, penulis banyak mengkolaborasi
materi yang disampaikan oleh widyaiswara dengan pengalaman kerja
sehari hari. Membangun jejaring yang sesuai dan komunikasi efektif
merupakan kunci suksesnya dalam mencapai suatu tujuan. Bukan hanya
dari kata-kata tetapi sikap dan budaya kerja yang diajarkan selama
mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Administrator merupakan modal yang
harus diamalkan di lingkungan kerja.
2. Pengalaman selama mengikuti studi lapangan
Pengalaman studi lapangan memberi wawasan yang sangat bermanfaat bagi
peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator. Khususnya terkait dengan
inovasi dan kunci sukses sebuah organisasi pemerintah sehingga bisa
menjadi organisasi yang berprestasi. Peserta PKA sebagai pejabat
administrator sangat membutuhkan bekal yang cukup dalam memimpin
unit organisasinya sehingga bisa mencapai tujuan organisasi. Kunci sukses
keberhasilan yang disampaikan oleh narasumber studi lapangan juga
menambah referensi terkait dengan manajemen kegiatan. Peran pemimpin
organisasi sebagai leader sekaligus top manager tidak hanya focus pada
teknis kegiatan namun lebih banyak sebagai motivator, komunikator dan
problem solver di lapangan sehingga tujuan dari kegiatan yang
dilaksanakan oleh Perangat Daerah bisa tercapai.

46
3. Pengalaman selama melaksanakan Aksi Perubahan
Pengalaman selama menjalankan aksi perubahan adalah merupakan
tantangan yang sesungguhnya didalam pelaksanaan PKA. Peserta tidak
hanya dituntut untuk bisa berteori namun lebih banyak praktik. Tantangan
yang paling berat didalam tahapan ini adalah bagaimana meyakinkan
stakeholder agar mau mendukung aksi perubahan. Sedangkan tantangan
yang bersumber dari internal organisasi peserta PKA sendiri adalah
bagaimana mempengaruhi tim kerja agar mau dan mampu menjalankan
aksi perubahan. Pembelajaran selama menjalankan aksi perubahan ini
adalah sebagai berikut :
a. Dalam melaksanakan persiapan implementasi aksi perubahan perlu
perencanaan yang baik dan persiapan tahapan yang baik, komunikasi
yang baik dan masukan arahan serta koordinasi yang terstruktur .
b. Komunikasi yang optimal meningkatkan pemahaman antar anggota
Tim Aksi Perubahan.
c. Kemampuan komunikasi yang baik mampu meningkatkan
implementasi aksi perubahan
d. Perlu pemahaman tim dalam menyusun proses bisnis yang akan
dilaksanakan di sinkronkan dengan tahapan pelaksanaan
e. Dalam pelaksanaan koordinasi dan simulasi perlu menyesuaikan
kegiatan peserta di pelayanan dan jam untuk mengundang peserta
berkaitan dengan pelayanan pasien di unit masing-masing
f. Komunikasi dengan unit pelaksana pelayanan bisa terpantau saat uji
coba dengan adanya grup whatshap Leksuradi
g. Evaluasi aksi perubahan Leksuradi perlu di monitor terus agar berjalan
dengan lancar sesuai tujuan.
h. Adanya regulasi yang sudah ditetapkan menjadi acuan dalam
melaksanakan pelayanan

47
Daftar Pustaka

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia 2022. Modul 1 sampai 3 Pelatihan


Kepemimpinan Administrasi

Republik Indonesia, 2009, Undang Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

Republik Indonesia, 2021. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2021 tentang


Penyelenggaraan Bidang Perumahsakitan

Menteri Kesehatan RI, 2020. Keputusan Menteri Kesehatan no 1069 ahun 2018 tentang
Pedoman klasifikasi dan standar Rumah Sakit Pendidikan

Menteri Kesehatan RI, 2017. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 27 tahun
2017 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan

Menteri Kesehatan RI, 2020. Peraturan Menteri Kesehatan R.I. Nomor 3 Tahun 2020 tentang
Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit

Menteri Kesehatan RI, 2008. Peraturan Menteri Kesehatan no 269 tahun 2008 tentang Rekam
Medis

Walikota Kota Yogyakarta, 2016, Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2016 Tentang Pembentukan
Dan Susunan Perangkat Daerah Kota Yogyakarta

Walikota Kota Yogyakarta, 2021. Peraturan Walikota Nomor 116 Tahun 2021 tentang
Pembentukan, Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, dan Tata Kerja Rumah
Sakit Umum Daerah Pada Dinas Kesehatan. Dengan Peraturan Walikota ini dibentuk
Rumah Sakit Umum

48
Lampiran

1. Biodata
BIODATA PROJECT LEADER

Nama : dr. IRA RACHMASARI


Tempat/Tgl Lahir : Banyuwangi, 2 Juli 1970
NIP : 197007022002122004
Jabatan : Kepala Bidang Pelayanan
Penunjang, Rumah Sakit Umum
Daerah Kota Yogyakarta
Alamat Rumah : Jl. Monumen Perjuangan no 14,
Wirokerten, Banguntapan, Bantul
Alamat kantor : Jl. Wirosaban no 1, Yogyakarta
Nomor telepon : (0274) 371195, Hp : 0815685016
E- mail : ira020770@gmail.com
Riwayat Pendidikan :
1. Fakultas Kedokteran Umum Universitas Padjadjaran Bandung
2. Riwayat Jabatan :
Tahun 2012 s.d 2013 : Kepala Puskesmas Kraton, Kota Yogyakarta
Tahun 2013 s.d 2016 : Kepala Puskesmas Jetis, Kota Yogyakarta
Tahun 2016 s.d 2019 : Kepala Bidang Pelayanan Medis, RSUD Kota
Yogyakarta
Tahun 2019 s.d sekarang : Kepala Bidang Pelayanan Penunjang, RSUD
Kota Yogyakarta

49
2. Bukti konsultasi dengan mentor

Konsultasi dengan mentor drg. Avy Susantini, M.Kes untuk tema rancangan
aksi perubahan yang akan dilakukan
Yogyakarta, 26 Maret 2022 Mentor

drg. Avy Susantini, M.Kes

Konsultasi dengan mentor dalam inovasi layanan elektronik di ISS


Yogyakarta, 23 Mei 2022 Mentor

drg. Avy Susantini, M.Kes

50
3. Bukti konsultasi dengan coach

Bimbingan ke 1 tanggal 24 Maret 2022

Bimbingan ke 2 tanggal 22 April 2022

Bimbingan ke 3 tanggal 24 Mei 2022


Yogyakarta, 7 Maret 2022

Dr. Ir. Aswin Eka Adhi, M.Si

51
4. Surat pernyataan mentor

52
5. Berita acara Seminar Rancangan Aksi Perubahan (Seminar RAP)

53
6. Catatan Hasil Seminar Rancangan Aksi Perubahan

54
55
56
57
58
7. Slide presentasi pada saat seminar aksi perubahan

59
60
61
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
73
8. Pengadaan Komputer

74
75
76
77
9. Surat Tugas Kembali sebagai admin ISS

78
10. Catatan Hasil Seminar Laporan Aksi Perubahan

Lembar Catatan Penguji 1

79
Lembar Catatan Penguji 2

80
Lembar catatan mentor

81
Lembar catatan coach

82

Anda mungkin juga menyukai