Anda di halaman 1dari 23

Vibriosis dalam Budidaya Udang

Rizky Fadilla Agustin Rangkuti


Aquaculture Technology & Development (ATD)
Sobo, 1 September 2020
Vibriosis
• Vibriosis adalah penyakit bakterial yang disebabkan oleh bakteri dari spesies
Vibrio.
• Bakteri Gram-negative, motile (flagella), halophilic bacteria, fakultatif anaerob
dari family Vibrionaceae.
• Vibrio merupakan microorganisme normal pada ekosistem air laut dan marine
crustacea, termasuk udang (liar maupun budidaya).
• Bakteri patogen opportunistik menginfeksi ketika lingkungan dan kondisi system
pertahanan tubuh / imunitas udang mendukung.
• Sistem intensive stress akibat kepadatan, sehingga memicu infeksi Vibrio.
• Species Vibrio mampu mendegradasi kitin – lapisan luar tubuh udang (carapace)
the chitinoclastic bacteria
Spesies Vibrio Penyebab Penyakit Pada
Udang
• Vibrio harveyi Outbreak penyakit terjadi ketika kondisi
lingkungan dan sistem pertahanan tubuh
• Vibrio parahaemolyticus menurun trigger perkembangan/
• Vibrio alginolyticus multiplikasi Vibrio yang semula masih dalam
batas normal primery or secondary
• Vibrio anguillarum infection
• Vibrio vulnificus
• Strain V. parahaemolyticus penyebab utama
• Vibrio campbelli keracunan pada seafood product
• Vibrio splendidus • Vibrio cholerae sumber penyebaran utama :
• Vibrio fischeri lingkungan perairan seperti sungai, danau,
sumur atau makanan yang terkontaminasi
• Vibrio damsela bakteri.
• Vibrio pelagicus
• Vibrio orientalis
Vibrio lesions are typically
• Vibrio ordalii heavily melanized
• Vibrio mediterrani
Spesies Vibrio Penyebab Penyakit Pada
Udang
Beberapa spesies utama penyebab Vibriosis pada udang :
V. harveyi, dan V. parahaemolyticus
Vibrio harveyi Vibrio parahaemolyticus
• Luminescent bacteria enzim • Penyebab gastroenteritis manusia,
luciferase akibat mengkonsumsi seafood product
• Penyebab utama kematian massal yang terkontaminasi.
pada larva udang • Bakteri halopfilik yang tersebar diseluruh
• Outbreak penyakit pada semua wilayah tropis dan wilayah bersuhu
stadia namun banyak ditemuan temperate
kasus pada pemeliharaan larva • Penyebab penyakit : AHPND pada udang
• Disease strategy : Monitoring
bakteri koloni hijau dan kuning di
TCBS
Penyakit pada udang yang disebabkan oleh bakteri
Vibrio
• Luminous disease penyebab utama bakteri V. harveyi, main pathogen
baik pada udang vaname maupun windu.
• Early mortality syndrome or acute Hepatopancreatic necrosis
(EMS/AHPND) penyebab utama bakteri V. parahaemolyticus. AHPND
menginfeksi udang sehingga tidak mencapai ukuran market (DOC 40 hari
atau lebih rendah. Hal ini menyebabkan kematian skala besar diantara
udang budidaya.
• White feces disease (WFD) berkaitan dengan beberapa pathogen
termasuk Vibrio. Somboon et al. (2012) melaporkan 7 spesies Vibrio yang
diisolasi dari udang yang terinfeksi WFD (L. vannamei) :
V. vulnificus, V. fluvialis,
V. parahaemolyticus, V. alginolyticus,
V damselae (Photobacterium damselae),
V. mimicus and V. cholera
Vibriosis
Vibriosis
Vibriosis
Vibriosis
Vibriosis
Spesies Vibrio Penyebab Penyakit Pada Ikan
Beberapa spesies yang juga menginfeksi ikan :
V. anguillarum, V. salmonicida, V. parahaemolyticus

• Karakteristik luka pada tubuh ikan salmon


akibat infeksi Vibrio sp.
• Strain baru masih terjadi setiap saat
masih menjadi masalah
Isolasi dan Karakterisasi Vibrio
• Isolasi spesies Vibrio media selektif
Thiosulfate-citrate-bile salts-sucrose agar (TCBS)
• Koloni : berukuran 2-3 mm, bulat, opaque, sedikit
cembung, berwarna hijau atau kuning berbeda tiap
species dan strain.
• Media ini digunakan untuk membedakan spesies
Vibrio melalui kemampuan memfermentasi sukrosa
kuning. Hijau tidak memfermentasi sukrosa.
ortho-nitrophenyl-β-galactoside
• Kemampuan fermentasi sukrosa tidak terkait dengan
virulensi spesies Vibrio gen penyandi sifat virulensi
(DNA).
• Media TCBS bukan media selektif terbaik untuk vibrios
saja sebab ada beberapa bakteri selain vibrio yang
dapat tumbuh di media ini CHROMAGAR Vibrio,
pengujian biokimia, Gram, KIT API 20.
• Akurat & Cepat : PCR (polymerase chain reaction).
Mekanisme Infeksi
• Vibrio spp. dapat menginfeksi inang melalui luka atau pori pada eksoskeleton atau carapace
udang chitinoclastic bacteria

• Insang rentan terhadap infeksi Vibrio permukaan yang kontak dengan air dan tertutup
lapisan eksoskeleton yang tipis

• Saluran pencernaan (midgut) portal entry bakteri patogen yang terbawa melalui air atau
pakan.

• Vibrio akan melintasi epitelium selanjutnya berkolonisasi pada jaringan tubuh udang

• Organ yang terinfeksi : eksoskeleton / karapas, hepatopancreas, organ lymphoid, antennal


gland, hemolim, jaringan otot. SEM : Vibrio parahaemolyticus
Scale bar : 1 µm; Sumber : Biomin
• Vibriosis : semua stadia perkembangan udang, namun sangat rentan terjadi pada stadia
larva.

• Patogenisitas dipengaruhi oleh : strain bakteria, dosis infeksi, mekanisme infeksi, spesies
inang, stadia perkembangan udang, kondisi fisiologis inang (chemical stress,
immunodepression, etc.)
Teknik Diagnostik
Gejala Klinis :
• Melanisasi tubuh, carapace, ekor, ujung kaki jalan atau kaki renang, insang
• Kekurangan oksigen (hypoxia) rentan pada stadia awal PL.
• Udang berenang ke permukaan
• Luminescence pada kolam
• Discoloritation atau perubahan warna tubuh
• Reduce nafsu makan
• Berenang lemah (lethargy)
• Lesi atau luka pada tubuh
• Hilangnya fungsi organ yang terinfeksi
Teknik Diagnostik
• Presumptive Diagnosis gejala klinis, total bakteri Vibrio dalam
hemolymph, hepatopankreas, saluran pencernaan ikan, melanisasi
pada tubuh / carapace.
• Confirmation Diagnosis isolasi pada media TCBS, karakterisasi
biokimia bakteri (uji gula-gula), histopatologi jaringan, KIT API 20, dan
PCR.
Pencegahan dan Kontrol
• Mempertahankan kualitas air biomassa bakteri rendah dalam air
• Mencegah terjadinya blooming dengan mempertahankan pertumbuhan plankton.
• Menjaga kualitas pakan sesuai kebutuhan udang dan program pemberian pakan
(feeding program) yang tepat
• Sterilisasi air atau re-sirkulasi air secara rutin menjaga kualitas air optimal.
• Monitoring udang dan area tambak secara rutin early diagnosis
• Hindari perubahan / variasi suhu yang cepat dan temperature yang extreme.
• Handling ikan dengan baik dan benar
• Meminimalisir stress akibat kepadatan udang yang berlebihan
• Penggunaan immunostimulan seperti probiotik, herbal, hormone, vitamin,
mineral, dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai