Anda di halaman 1dari 5

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Vibrio merupakan jenis bakteri yang hidupnya saprofit di air, air laut, dan tanah. Bakteri ini juga dapat hidup di salinitas yang relatif tinggi. Sebagian besar juga bersifat halofil yang tumbuh optimal pada air laut bersalinitas 20-40. Genus Vibrio adalah agen penyebab penyakit vibriosis yang menyerang hewan laut seperti ikan, udang, dan kerang-kerangan. Spesies Vibrio umumnya menyerang larva udang dan penyakitnya disebut penyakit udang berpendar. Bakteri Vibrio menyerang larva udang secara sekunder yaitu pada saat dalam keadaan stress dan lemah, oleh karena itu sering dikatakan bahwa bakteri ini termasuk jenis opportunistic pathogen yang dalam keadaan normal ada dalam lingkungan pemeliharaan, kemudian berkembang dari sifat yang saprofitik menjadi patogenik jika kondisi lingkungannya

memungkinkan. Terdapatnya bakteri pathogen Vibrio di perairan laut

menandakan adanya kontak dengan buangan limbah industri dan rumah tangga seperti tinja manusia atau sisa bahan makanan lainnya, di mana bakteri tersebut secara langsung akan tumbuh dan berkembang bila kondisi perairan tersebut memungkinkan.

Selanjutnya dari keadaan ini kemudian akan berpengaruh terhadap biota perairan dan akhirnya pada manusia.

Bakteri dari spesies Vibrio secara langsung akan menimbulkan penyakit (pathogen), yang dapat menyebabkan kematian biota laut yang menghuni perairan, dan secara tidak langsung bakteri yang terbawa biota laut seperti ikan akan dikonsumsi oleh manusia, sehingga menyebabkan penyakit pada manusia. Seperti yang akan dibahas para makalah kali ini, bakteri yang akan ditulis ialah bakteri Vibrio carchariae.

1.2.

Tujuan Penulisan Untuk memenuhi prasyarat mata kuliah mikrobiologi. Untuk mengetahui sifat pathogen dari suatu bakteri laut Untuk memahami peranan bakteri laut salah satunya bakteri Vibrio carchariae .

BAB II PEMBAHASAN 2.1. Definisi Bakteri Vibrio carchariae Kingdom: Bacteria Phylum: Proteobacteria Class: Gammaproteobacteria Order: Vibrionales Family: Noctuoidea Genus: Vibrio Specific descriptor: carchariae Scientific name: Vibrio carchariae Vibrio mempunyai sifat Gram negatif dengan ukuran 1 3 x 0,4 0,6 m tetapi ada beberapa literatur yang mengatakan bahwa Vibrio berukuran panjang (1,4 5,0) m dan lebar (0,3 1,3) m. Vibrio memiliki satu buah flagel (monotrik) dan dapat bergerak sangat aktif (motil), tetapi tidak berspora dan tidak berselubung. Organisme dari genus Vibrio dapat menyebabkan penyakit pada manusia, dengan paling banyak organisme infektif yang cholerae Vibrio, yang menyebabkan sebelas spesies kolera Vibrio telah diisolasi dari spesimen klinis. Beberapa isolat telah terbukti menyebabkan penyakit, sedangkan patogenisitas orang lain belum ditentukan. Bakteri dari spesies Vibrio ditemukan terutama di asin dan air payau, terutama di musim musim panas dan gugur. Mereka hadir dalam ikan kerang dan berbagai. Gejala klinis infeksi Vibrio meliputi gastroenteritis, infeksi luka, infeksi telinga, dan infeksi dalam darah. Sebuah studi kasus disajikan dari strain baru, Vibrio carchariae, yang ditularkan kepada individu oleh hiu dan menyebabkan infeksi serius pada luka yang disebabkan oleh ikan hiu. jaringan yang rusak dan puing-puing seluler harus dikeluarkan dari luka

dengan operasi. Bakteri tidak secara luas menyerang jaringan lain, juga tidak strain beracun ke seluruh tubuh. Hanya ada beberapa laporan dari infeksi luka manusia dari gigitan ikan hiu. Namun, penelitian telah menunjukkan bahwa berbagai bakteri, termasuk berbagai spesies Vibrio, hadir pada gigi hiu. Oleh karena itu, perawatan luka terinfeksi yang telah terjadi oleh hewan laut, termasuk hiu, harus mencakup antibiotika seperti tetrasiklin, aminoglikosida, dan sefalosporin, yang efektif terhadap berbagai jenis Vibrio. 2.2. Sifat Patogenitas Dalam keadaan alamiah, bakteri ini hanya patogen terhadap manusia, tetapi secara eksperimen dapat juga menginfeksi hewan. Hewan laut yang telah terinfeksi Vibrio khususnya Udang, akan mengalami kondisi tubuh lemah, berenang lambat, nafsu makan hilang, badan mempunyai bercak merah-merah (red discoloration ) pada pleopod dan abdominal serta pada malam hari terlihat menyala. Udang yang terkena vibriosis akan menunjukkan gejala nekrosis. Serta bagian mulut yang kehitaman adalah kolonisasi bakteri pada esophagus dan mulut. Vibrio tidak bersifat invasif, yaitu tidak pernah masuk kedalam sirkulasi darah tetapi menetap di usus sehingga dapat menyebabkan gastritis pada manusia. Masa inkubasi bakteri ini antara 6 jam sampai 5 hari. Vibrio menghasilkan enterotoksin yang tidak tahan asam dan panas, musinase, dan eksotoksin. Toksin diserap dipermukaan gangliosida sel epitel dan merangsang hipersekresi air dan klorida sehingga menghambat absorpsi natrium. Akibat kehilangan banyak cairan dan elektrolit, terjadilah kram perut, mual, muntah, dehidrasi,

dan shock (turunnya laju aliran darah secara tiba-tiba). Kematian dapat terjadi apabila korban kehilangan cairan dan elektrolit dalam jumlah besar. Penyakit ini disebabkan karena korban mengkonsumsi bakteri hidup, yang kemudian melekat pada usus halus dan menghasilkan toksin. Produksi toksin oleh bakteri yang melekat ini menyebabkan diare berair yang merupakan gejala penyakit ini.

Anda mungkin juga menyukai