Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN

Praktikum Kimia Farmasi Dasar


10 September 2023 | [ Jiandira Weris Tajudin/23613194/4]

Judul

Sifat Koligatif Larutan

Tujuan

1. Mahasiswa mampu menjelaskan, menghitung, & menyebutkan contoh Sifat Koligatif Larutan
dengan benar.
2. Mahasiswa dapat memahami penurunan titik beku dan kenaikan titik didih larutan sebagai salah
satu sifat koligatif larutan dengan baik.
3. Mahasiswa dapat menentukan berat molekul suatu zat berdasarkan titik beku dan titik didihnya
dengan benar.

Alat/Bahan

a. Alat
- Erlenmeyer 125 mL
- Gelas Beaker 500 mL
- Pipet volum 10 mL
- Gelas Arloji
- Termometer
- Ball Pipet
- Batang Pengaduk
- Ice bath
- Stopwatch
b. Bahan
- Urea
- Naftalen
- Asam Asetat Glasial
- Garam
- Sukrosa
- Es batu

Cara Kerja (Buat dalam bentuk bagan)

a. Persiapan alat( penentuan titik beku)


Rangkaikan alat seperti gambar diatas ini

Isilah tabung gelas D dengan campuran air, es dan garam secukupnya

Tabung gelas C diisi dengan air secukupnya.

Dipipet pelarut asam asetat glasial 10,0 ml dan dimasukkan ke dalam tabung B.

b. Penentuan penurunan titik beku larutan

Asam asetat glasial (kf = 3,90) yang telah dimasukkan ke dalam tabung
reaksi (B) lalu dimasukkan termometer (A), biarkan sesaat, dicatat sbg suhu
pada detik ke-0.

Dimasukkan tabung reaksi ke dalam gelas beaker, aduk pelan pelarut, lalu dicatat
suhu tiap 30 detik (pengamatan 5-10 menit). Diamati dan dicatat pada tabel data, suhu
pertama kali terbentuknya massa padatan dalam pelarut as. asetat glasial

Jika suhu sudah kelihatan tetap maka amati pelarut telah membeku atau belum

Halaman 2
Ulangi percobaan tahap 1 dan 2 sekali lagi dan tentukan titik beku pelarut murni (Tf)

Pelarut dibiarkan mencair kembali, kemudian dimasukkan 0,3 gram naftalena (BM =
128)

Lakukan percobaan seperti 1, 2, dan 3. Catatlah titik beku larutan yang dihasilkan (Tf).

Lakukan percobaan seperti 1, 2, dan 3. Catatlah titik beku larutan yang dihasilkan (Tf).

Untuk menghitung penurunan titik beku larutan dapat digunakan rumus di bawah ini :

Tf = Tf (pelarut) – Tf (naftalena)

c. Penentuan massa molekul zat x

Dipipet 10 mL pelarut (asam asetat glasial), dimasukkan ke dalam tabung reaksi (B),
lalu ditambahkan 0,3 gram Zat X, aduk hingga tercampur, dicatat sbg suhu pada detik
ke-0.

Halaman 3
Dimasukkan tabung reaksi ke dalam gelas beaker, aduk pelan larutan, lalu dicatat
suhu tiap 30 detik (pengamatan 5-10 menit). Diamati dan dicatat pada tabel data, suhu
pertama kali terbentuknya massa padatan dalam larutan

Percobaan diulangi dengan memanaskan larutan dengan water bath.

Dimasukkan tabung reaksi ke dalam gelas beaker, aduk pelan larutan, lalu dicatat
suhu tiap 30 detik (pengamatan 5-10 menit). Diamati dan dicatat pada tabel data, suhu
pertama kali terbentuknya massa padatan dalam larutan

Dengan cara yang sama seperti no. 1, 2, dan 3 di atas, tentukan Tf-nya dan
hitunglah ÄTf-nya

Hitung berat molekul Zat dengan menggunakan rumus penurunan titik beku

d. Penentuan bobot molekul dari kenaikan titik didih

Timbang dengan teliti 100,0 g air suling dalam erlenmeyer 100 mL, panaskan sampai
mendidih dan catat titik didihnya. (catat pengamatan suhu setiap 1 menit)

Timbang dengan teliti 100,00 g air suling dalam erlenmeyer 100 mL tambahkan 1,00 g
sukrosa kemudian diaduk. Panaskan sampai mendidih dan catat titik didihnya. (catat
pengamatan suhu setiap 1 menit)

Halaman 4
Timbang dengan teliti 100,00 g air suling dalam erlenmeyer 100 mL tambahkan 1,00 g
sukrosa kemudian diaduk. Panaskan sampai mendidih dan catat titik didihnya. (catat
pengamatan suhu setiap 1 menit)

Jawaban Pertanyaan dari Modul

...

Perhitungan

...

Hasil Praktikum

Waktu (detik) Suhu Asam Asetat Suhu Asam Asetat Suhu Asam Asetat
Glasial Glasial + Naftalena Glasial + Urea
0 19 8 19
30 14 12 12
60 13 11 9
90 12 10 8
120 11 9 7
150 11 8 7
180 10 8 6
210 9 8 6
240 9 8 6
270 9 8 6
300 9 8 6

Pembahasan

...

Halaman 5
Kesimpulan

...

Halaman 6

Anda mungkin juga menyukai