Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KIMIA FISIKA KINETIKA KIMIA

DEFINISI KINETIKA KIMIA

Dosen Pengampu: Imas Eva Wijayanti, M.Si

Disusun Oleh:
Bina Nurani Sibarani (NIM)
Uswatun Hasanah 2282220005
Veni Febriyani 2282220034
Tiara Nabila 2282220035
2282220036
2282220037
2282220038
2282220039
2282220040
2282220041

JURUSAN PENDIDKAN KIMIA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah SWT karena hanya atas
rahmat dan petunjuk-Nya kami dapat menyelesaikan penulisan makalah yang
berjudul “Kinetika Kimia” ini. salawat beserta salam mudah-mudahan
tersampaikan kepada baginda Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan
kepada kita semua.
Sebelumnya kami mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu dan
teman-teman atas kerja samanya dalam menyusun makalah ini, Penulis berharap
semoga makalah yang berjudul “ Kinetika Kimia” dapat membantu
mempermudah proses pembelajaran maupun perkuliahan untuk mahasiswa/i
semester 4
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan oleh sebab itu saran dan kritik yang bersifat membangun kami
harapkan demi perbaikan dalam penyusunan makalah yang akan datang
mudah-mudahan makalah ini bermanfaat untuk kita semua. Aamiin.

Serang, Februari 2024

Penyusun

2
DAFTAR ISI

HALAMAN KULIT MUKA i


KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Kinetika Kimia 3
2.2 Definisi Kinetika Kimia dan Kaitannya dengan Ilmu Kimia 3
2.3 Mekanisme Reaksi
2.4 Keadaan Transisi
2.5 Laju Reaksi 4
2.6 Cara Mengukur Laju Reaksi 5
2.7 Orde Reaksi, Konstanta Laju dan Hukum Laju Reaksi 9
2.8 Sifat Kimia dan Kecenderungan 10
2.9 Persenyawaan Hidrogen 10
2.10 Kestabilan 13
2.11 Kegunaan 14
2.12 Manfaat 15
2.13 Bahaya 16
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan 17
DAFTAR PUSTAKA 18

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kinetika kimia adalah cabang ilmu kimia fisika yang mempelajari
laju reaksi dalam suatu reaksi kimia. Laju reaksi menunjukkan seberapa
cepat atau lambat suatu reaksi berlangsung, dan dipengaruhi oleh berbagai
faktor seperti konsentrasi, suhu, katalis, dan luas permukaan. Kinetika
kimia juga memberikan informasi tentang mekanisme reaksi, yaitu
langkah-langkah yang terjadi dalam perubahan kimia, dan keadaan
transisi, yaitu keadaan sementara yang melibatkan energi aktivasi.
Kinetika kimia memiliki banyak aplikasi dalam bidang industri, farmasi,
biologi, lingkungan, dan lain-lain.

Dalam suatu reaksi kimia terdapat perbedaan laju reaksi antara


reaksi yang satu dengan reaksi yang lain. Misalnya, ketika kita membakar
kertas, reaksi berlangsung cepat sedangkan reaksi pembakaran minyak
bumi memakan waktu yang sangat lama. Dari hal ini dapat diketahui
bahwa reaksi kimia memiliki laju reaksi yang berbeda.

Laju reaksi sangat penting untuk dipelajari karena dengan


mengetahui laju reaksi dan mengetahui hal-hal yang mempengaruhinya
dapat menerapkannya dalamkehidupan, misalnya dalam kegiatan industri,
dengan mengetahui laju reaksi dapat membuat produksi lebih terkendali
sehingga didapat jumlah produk dalam waktu yang bisa diperhitungkan.

Oleh karena itu makalah ini disusun untuk membantu mengetahui


defisi, konsep-konsep serta kaitan Kinetika Kimia dalam Ilmu Kimia itu
sendiri

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana sejarah Kinetika Kimia?
2. Apa yang dimaksud dengan Kinetika Kimia dan Hubungannya dengan
Ilmu Kimia?
3. Apa saja konsep-konsep dari Kinetika Kimia?

1
4. Apa yang dimaksud dengan Mekanisme Reaksi?
5. Apa yang dimaksud dengan Keadaan Transisi?
6. Apa yang dimaksud dengan Laju Reaksi? Faktor apa saja yang
mempengaruhi Laju Reaksi?
7. Bagaimana cara menetukan nilai dari faktor Laju Reaksi?
8. Apa yang dimaksud dengan Orde Laju Reaksi serta bagaimana persamaan
Laju Reaksi tersebut?
9. Bagaimana cara menentukan Orde Laju Reaksi?
10. Apa saja contoh dari Orde Reaksi?

1.3 Tujuan
1. Dapat menjelaskan sejarah Kinetika Kimia
2. Dapat menjelaskan definisi dari kinetika kimia serta kaitannya dengan
ilmu kimia
3. Dapat menjelaskan konsep-konsep dari Kinetika Kimia
4. Dapat menjelaskan apa yang dimaksud Mekanisme Reaksi
5. Dapat menjelaskan apa yang dimaksud dengan keadaan transisi
6. Dapat menjelaskan apa yang dimaksud Laju Reaksi dan Faktor apa saja
yang mempengaruhi Laju Reaksi
7. Dapat menentukan nilai dari faktor Laju Reaksi
8. Dapat menjelaskan apa yang dimaksud Orde Reaksi serta persamaan dari
Laju Reaksi tersebut
9. Dapat menentukan Orde Laju Reaksi
10. Dapat menjelaskan contoh dari Orde Reaksi

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Kinetika Kimia
Pada tahun 1864, Peter Waage dan Cato Guldberg mengemukakan
hukum "aksi massa", atau hukum "aksi massa", yang menyatakan bahwa "laju
reaksi berbanding lurus dengan jumlah zat yang bereaksi." Ini memulai
kemajuan dalam ilmu kinetika kimia. Van’t Hoff adalah ilmuwan berikutnya
yang memiliki pengaruh besar dalam karyanya pada tahun 1884 yang berjudul
"Etudes de dynamique chimique". Dia juga diberi Nobel Kimia pada tahun
1901 untuk studinya tentang dinamika kimia.
Ilmu kinetika berkembang setelah era Van't Hoff, ketika ia berhasil
menentukan laju reaksi secara eksperimental dan menemukan hukum laju dan
konstanta laju dari penurunan hasil percobaan. Era awal ilmu kinetika
didirikan oleh Van't Hoff, periode kedua berfokus pada mekanisme reaksi
Semenov-Hinshelwood, dan periode ketiga didirikan oleh Aris, yang
mencakup penjelasan matematis yang mendalam.

2.2 Definisi Kinetika Kimia dan Kaitannya dengan Ilmu Kimia


Kinetika kimia adalah cabang ilmu kimia yang mempelajari laju reaksi
kimia, faktor-faktor yang mempengaruhinya, serta mekanisme reaksi tersebut.
Kinetika kimia memungkinkan kita untuk memahami bagaimana reaksi kimia
berlangsung, seberapa cepat reaksi tersebut terjadi, dan faktor-faktor apa saja
yang memengaruhi kecepatan reaksi tersebut. Beberapa topik yang dibahas
dalam kinetika kimia antara lain hukum laju reaksi, yang menyatakan
hubungan antara konsentrasi reaktan dengan laju reaksi. Laju reaksi
menunjukkan seberapa cepat atau lambat suatu reaksi berlangsung, dan
dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti konsentrasi, suhu, katalis, dan luas
permukaan. Kinetika kimia juga memberikan informasi tentang mekanisme
reaksi, yaitu langkah-langkah yang terjadi dalam perubahan kimia, dan
keadaan transisi, yaitu keadaan sementara yang melibatkan energi aktivasi.
Ilmu kinetika kimia sangat penting dalam kimia karena membantu kita
memprediksi dan mengontrol proses reaksi kimia, serta merancang kondisi

3
reaksi yang optimal untuk berbagai aplikasi industri dan ilmiah. Dengan
pemahaman yang baik tentang kinetika kimia, kita dapat meningkatkan
efisiensi reaksi kimia, mengurangi limbah, dan mengembangkan
produk-produk kimia yang lebih baik.

2.3 Mekanisme Reaksi


Mekanisme reaksi terdiri dari serangkaian langkah reaksi yang terjadi
secara berurutan selama proses reaksi pembentukan produk. Beberapa reaksi
terjadi melalui pembentukan produk antara sebelum produk akhir akhirnya
terbentuk. Contohnya adalah reaksi esterifikasi asam karboksilat dengan alkohol
(Widjajanti, 2007).

2.4 Keadaan Transisi


Dalam kimia keadaan transisi merupakan keadaan dimana reaksi kimia
mengalami perubahan dari reagen menjadi produk. Hal itu merupakan fase di
mana ikatan kimia antara molekul reagen mulai putus dan terbentuk ikatan baru
untuk membentuk produk. Keadaan tersebut kerapkali merupakan titik tertinggi
dalam diagram energi reaksi dan dikenal sebagai titik aktivasi. Dalam keadaan ini,
energi kinetik molekul mencapai nilai maksimum, yang diperlukan untuk
memulai reaksi kimia.

2.5 Laju Reaksi dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Laju Reaksi


Laju reaksi merupakan perubahan konsentrasi reaktan atau produk per
satuan waktu. Prubahan laju reaksi dapat diketahui dengan adanya perubahan
tekanan, perubahan warna, muatan dan volume. Selain itu juga laju reaksi dapat
diketahui dengan perubahan sudut putar. Menurut (Suarsa, 2017) Besarnya laju
reaksi ditentukan oleh cepat atau lambatnya suatu reaksi kimia yang terjadi.
Satuan laju reaksi adalah M/s (mol/detik). Laju reaksi menunjukkan jumlah reaksi
kimia yang terjadi per satuan waktu. Laju reaksi menunjukkan konsentrasi molar
zat terlarut dalam suatu reaksi yang dihasilkan setiap detik reaksi.

4
Terdapat beberapa cara yang dapat mempengaruhi laju reaksi:
1. Konsentrasi
Jika konsentrasi suatu larutan meningkat maka laju reaksinya pun
semakin meningkat. Peningkatan konsentrasi reagen mengakibatkan
peningkatan jumlah partikel reagen per volume. Oleh karena itu, semakin
tinggi konsentrasinya, semakin tinggi pula laju reaksinya.

Gambar diatas merupakan percobaan konsentrasi sangat berpengaruh pada


laju reaksi.
Satuan-satuan Konsentrasi
a. Molaritas

b. Persen Berat

c. Persen Volume

2. Pengaruh Suhu
Proses reaksi kimia terjadi lebih cepat pada suhu yang tinggi.
Ketika suhu mengalami peningkatan, partikel menjadi lebih besar dan
terjadi tumbukan. Ketika tumbukan terjadi, maka terjadi tumbukan besar
antar partikel. Hal ini juga berlaku untuk molekul reaktif.

5
Peningkatan suhu akan menyebabkan energi kinetik partikel
meningkat sehingga menyebabkan molekul bergerak lebih cepat.
Pergerakan molekul yang semakin cepat juga akan meningkatkan jumlah
tumbukan yang terjadi antar partikel. Jika terjadi tumbukan, energi
tumbukan akan cukup besar sehingga memungkinkan terjadinya reaksi
antara kedua molekul. Artinya akan terjadi tabrakan yang lebih efektif. Hal
ini tentu akan menghasilkan respons yang lebih cepat.
“Suhu tinggi = energi kinetik partikel meningkat = tumbukan antar
partikel lebih efektif = laju reaksi meningkat”
Energi minimum yang diperlukan agar suatu reaksi dapat terjadi
disebut energi aktivasi. Secara umum, jika suhu dinaikkan 100°C, laju
reaksi akan berlipat ganda. Dengan kata lain, suhu terus meningkat sebesar
100°C. Kecepatan reaksinya akan dua kali lebih cepat
3. Luas Permukaan
Luas permukaan merupakan salah satu syarat terjadinya suatu
reaksi, khususnya reaktan harus bercampur dan saling bersentuhan. Pada
campuran reagen heterogen, reaksi hanya terjadi pada daerah batas
campuran yang disebut zona kontak. Reaksi kimia akan terjadi sangat
cepat jika permukaan atau bidang kontaknya lebih besar. Karena semakin
besar luas permukaan maka laju reaksi akan semakin cepat, sebaliknya
semakin kecil luas permukaan maka laju reaksi akan semakin rendah.
4. Katalis
Dalam kimia, ada dua zat yang sangat mempengaruhi laju reaksi:
katalis dan inhibitor. Katalis merupakan zat yang dapat meningkatkan laju
reaksi, sedangkan inhibitor merupakan zat yang dapat memperlambat laju
reaksi. Reaksi kimia yang lambat dapat dipercepat dengan menambahkan
katalis. Katalis akan ikut serta dalam proses reaksi namun tidak
mempengaruhi hasil reaksi melainkan hanya meningkatkan laju reaksi.
Katalis memungkinkan reaksi terjadi lebih cepat karena perubahan yang
ditimbulkannya pada reaktan.

6
2.6 Orde Reaksi, Konstanta Laju dan Hukum Laju Reaksi
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai orde reaksi, konstanta
laju, dan hukum laju reaksi, perlu dipahami faktor-faktor yang
mempelajari laju reaksi lebih lanjut, yaitu:
1. Luas Permukaan, Luasnya suatu bidang permukaan pada partikel
zat akan mempengaruhi proses tumbukan, semakin luas suatu
permukaannya maka tumbukan antar partikel antar zat yang efektif
dan menyebabkan percepatan laju reaksi.
2. Katalis, katalis merupakan zat yang dapat mempercepat suatu laju
reaksi kimia tanpa adanya perubahan dari reaksi itu sendiri. Katalis
terbagi menjadi dua golongan utama katalis homogen dan katalis
heterogen. Perbedaan dari keduanya yaitu katalis homogen ada
pada fase yang sama sedangkan katalis heterogen yaitu katalis yang
berada pada fase yang berbeda.
3. Konsentrasi, Konsentrasi pada suatu zat dinyatakan dalam satuan
mol per liter. Besarnya konsentrasi suatu zat ini yang
mempengaruhi cepat-lambatnya laju reaksi.
4. Temperatur (Suhu), suhu yang tinggi atau naiknya suhu dapat
mempercepat laju reaksi karena energi kinetik dalam molekulnya
akan meningkat (diperbesar akibat kenaikan suhu).
Orde reaksi merupakan nilai pangkat yang mempengaruhi nilai
konsentrasi suatu laju reaksi (Rusman, 2019). Misalnya, terdapat suatu
reaksi sebagai berikut: A + B → Hasil. Maka rumus hukum laju reaksinya
adalah:
r = k [A]a[B]b
Dengan keterangan:
● r = laju reaksi
● k = konstanta
● A, B = Konsentrasi zat A dan zat B
● a, b = Orde Reaksi (Yerimadesi, dkk., 2012)

7
Nilai dari konstanta kecepatan reaksi umumnya dipengaruhi oleh
faktor energi aktivasi, suhu reaksi dan faktor tumbukan yang terjadi
(Sylvia, dkk., 2015). Hal ini dituliskan secara matematis sesuai dengan
persamaan Arrhenius, yaitu:

(Gambar via Kompas.com)


Dari persamaan tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin
besarnya konstanta laju reaksi dipengaruhi oleh berkurangnya energi
aktivasi dan semakin tingginya temperatur suhu.

2.7 Contoh Orde Reaksi


Angka yang menunjukkan bagaimana konsentrasi pada suatu
reaktan dapat mempengaruhi laju reaksi disebut Contoh orde reaksi.
Diantara Contoh orde reaksi yang umum yaitu :
1. Orde reaksi nol: Pada orde reaksi nol ini laju reaksinya tidak
dipengaruhi oleh konsentrasi reaktan, contohnya reaksi peluruhan
radioaktif.
2. Orde reaksi satu: Laju reaksi pada orde satu dapat berubah secara
langsung dengan konsentrasi reaktan, misalnya reaksi dekomposisi
hidrogen peroksida.
3. Orde reaksi dua: Contoh orde reaksi dua ialah pembentukan air dari
hidrogen dan oksigen dimana pada orde reaksi dua ini laju reaksinya dapat
berubah secara kuadratik dengan dengan konsentrasi reaktan.
Untuk dapat menentukan orde reaksi dilakukan dengan melakukan
percobaan dan analisis data kinetika reaksi. Contoh orde reaksi yang

8
banyak dijumpai yaitu reaksi dekonposisi hidrogen peroksida (H2O2) yang
mempunyai orde reaksi satu. Adapun persamaan reaksinya adalah:
2H2O2(aq) -> 2H2O(l)+O2(g)
Orde reaksi merupakan salah satu konsep penting dalam ilmu
kimia yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari hari, Terdapat
beberapa contoh orde reaksi dalam kehidupan sehari hari diantaranya:
1. Reaksi pembusukan pada makanan mempunyai orde reaksi satu
dikarenakan pada reaksi ini dapat berubah secara cepat dengan konsentrasi
bakterinya yang dapat mengakibatkan pembusukan.
2. Lain halnya dengan reaksi pembusukan reaksi pada fotosintesis
memiliki orde reaksi dua karena laju reaksinya yang dapat berubah ubah
secara kuadratik dengan konsentrasi cahaya dan konsentrasi pada CO2
3. Orde reaksi nol terjadi pada reaksi penguraian obat. Namun penguraian
obatnya dapat memiliki orde reaksi satu yang bergantung pada jenis obat
yang dikonsumsi dan bagaimana cara obat tersebut dapat diuraikan dalam
tubuh.
4. Reaksi oksidasi logam, pada orde reaksi ini mempunyai orde reaksi
satu disebabkan karena laju oksidasinya dapat berubah secara langsung
dengan konsentrasi oksigen yang terdapat di udara.
Orde reaksi ini dapat membantu kita dalam memahami bagaimana
suatu proses kimia yang dapat terjadi dan bagaimana caranya
mengoptimalkan proses orde reaksi tersebut.

9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

10
DAFTAR PUSTAKA

Atkins, P. W., Paula, J. D., & Keeler, J. (2018). Atkins’ physical chemistry. Oxford

University Press.

Levine I. N. (2018). Physical Chemistry. McGraw-Hill Education.

Rusman. (2020). Kinetika Kimia. Syiah Kuala University Press.

Suarsa I.W. (2017). Teori Tumbukan Pada Laju Reaksi Kimia (p. 1). Jurusan

Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Udaya.

Widjajanti, E. (2007). Kinetika Kimia. FMIPA UNY.

11

Anda mungkin juga menyukai