Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Stoikiometri dan kinetika proses merupakan dua konsep penting dalam
kimia yang memiliki dampak luas dalam berbagai aspek kehidupan. Stoikiometri
berkaitan dengan kuantifikasi hubungan antara jumlah zat dalam suatu reaksi
kimia, memungkinkan untuk memprediksi jumlah produk, memahami konversi
zat, dan menghitung kebutuhan reagen. Sementara itu, kinetika proses membahas
laju reaksi kimia, faktor-faktor yang memengaruhinya, dan cara mengendalikan
laju reaksi. Kedua konsep ini memiliki relevansi dalam industri, riset ilmiah, dan
kehidupan sehari-hari, membantu dalam merancang proses produksi, memahami
reaksi kimia kompleks, dan menjelaskan fenomena sehari-hari yang melibatkan
perubahan zat.
Dalam industri, pengetahuan stoikiometri dan kinetika proses digunakan
untuk merancang proses produksi, memprediksi hasil reaksi, dan meningkatkan
efisiensi produksi. Di sisi lain, dalam riset ilmiah, kedua konsep ini
memungkinkan para peneliti untuk memahami lebih dalam tentang reaksi kimia
kompleks dan mengembangkan aplikasi baru dalam berbagai bidang, mulai dari
farmasi hingga teknologi energi. Selain itu, pemahaman akan stoikiometri dan
kinetika proses juga penting dalam kehidupan sehari-hari, membantu menjelaskan
proses kimia di dalam tubuh manusia, seperti metabolisme, serta reaksi kimia
dalam masakan atau proses pembersihan.
Dengan pemahaman yang kuat mengenai stoikiometri dan kinetika proses,
kita dapat mengoptimalkan proses kimia, memahami lebih dalam tentang sifat
materi, serta mengaplikasikan pengetahuan ini untuk meningkatkan teknologi dan
kualitas kehidupan secara luas. Oleh karena itu, pemahaman akan kedua konsep
ini memiliki implikasi yang sangat luas dan penting dalam berbagai aspek
kehidupan.
I.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan stokiometri dan kinetika proses?
2. Bagaimana konsep dari stokiometri dan kinetika proses?
3. Apa saja contoh-contoh soal atapun penggunaan stokiometri dan kinetika
proses dalam sehari-hari?

I.3 Tujuan Makalah


Adapun tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui maksud dari stokiometri dan kinetika proses.
2. Untuk memahami konsep dari stokiometri dan kinetika proses
3. Agar dapat mengetahui contoh soal atau penggunaan stokiometri dan
kinetika proses dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Pengertian
II.1.1Pengertian Stokiometri
Stoikiometri adalah ilmu yang mempelajari dan menghitung hubungan
kuantitatif dari reaktan dan produk dalam reaksi kimia. Stoikiometri berasal dari
bahasa Yunani stoikheion (elemen) dan metriā (ukuran). Stoikiometri bisa
dibedakan menjadi beberapa jenis, seperti reaksi, komposisi, gas, atau gas ideal12.
Stoikiometri juga menggunakan beberapa hukum dasar kimia, seperti hukum
kekekalan massa, hukum perbandingan tetap, hukum perbandingan berganda, dan
lain-lain34. Stoikiometri membutuhkan rumus-rumus untuk menghitung massa,
jumlah mol, volume, dan jumlah partikel dari zat-zat yang terlibat dalam reaksi
kimia.

Gambar 2. 1 Diagram Stoikiometri


Sumber: Google Image, 2024
Konsep ini melibatkan perhitungan dan analisis mengenai rasio mol atau
jumlah partikel (atom, molekul, ion) dalam suatu reaksi kimia. Dengan
pemahaman stoikiometri, kita dapat memprediksi jumlah produk yang dihasilkan
dari reaksi kimia, memahami konversi zat, serta menghitung kebutuhan reagen
untuk reaksi yang diinginkan. Istilah-istilah yang terkait dengan stoikiometri
antara lain reaktan pembatas, reaktan berlebihan, dan konversi. Stoikiometri
memiliki relevansi dalam berbagai bidang kimia, seperti dalam industri untuk
merancang proses produksi, memprediksi hasil reaksi, dan meningkatkan efisiensi
produksi, serta dalam riset ilmiah untuk memahami reaksi kimia kompleks dan
mengembangkan aplikasi baru dalam berbagai bidang.

II.2 Pengertian Kinetika Proses


Kinetika proses, dalam konteks kimia, ialah cabang ilmu yang mempelajari
laju reaksi kimia beserta faktor-faktor yang memengaruhinya. Hal ini mencakup
pemahaman tentang bagaimana reaksi kimia terjadi, seberapa cepat atau lambat
reaksi berlangsung, faktor-faktor yang memengaruhi laju reaksi seperti
konsentrasi, suhu, katalis, dan bagaimana cara mengendalikan laju reaksi untuk
kepentingan praktis. Kinetika proses memiliki relevansi yang luas dalam berbagai
bidang kimia, baik dalam industri untuk perancangan proses produksi, prediksi
hasil reaksi, dan peningkatan efisiensi produksi, maupun dalam riset ilmiah untuk
pemahaman reaksi kimia kompleks dan pengembangan aplikasi baru dalam
berbagai bidang.

Gambar 2. 2 Konsep Kinetika/Laju Reaksi


Sumber: Google Image, 2004
Kinetika proses adalah ilmu yang mempelajari tentang laju reaksi dalam
suatu proses kimia. Laju reaksi adalah perubahan konsentrasi reaktan atau produk
per satuan waktu. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi antara lain
konsentrasi, suhu, katalis, dan luas permukaan. Kinetika proses juga membahas
mekanisme reaksi, yaitu urutan langkah-langkah yang terjadi dalam suatu reaksi
kimia. Kinetika proses menggunakan rumus-rumus matematis untuk menghitung
laju reaksi, orde reaksi, waktu paruh, dan energi aktivasi.
II.2.1Persamaan Laju Reaksi

Gambar 2. 3 Contoh Laju Reaksi


Sumber: Pinterpandai, 2024

Persamaan laju reaksi di atas disebut persamaan laju reaksi atau hukum laju
reaksi. Persamaan laju reaksi seperti itu menyatakan hubungan antara konsentrasi
pereaksi dengan laju reaksi. Bilangan pangkat pada persamaan di atas disebut
sebagai orde reaksi atau tingkat reaksi pada reaksi yang bersangkutan.

Nilai Orde reaksi hanya dapat ditentukan dari percobaan atau eksperimen.
Orde reaksi pada reaksi secara keseluruhan disebut seaagai orde reaksi total.
Besarnya orde reaksi total adalah jumlah semua orde reaksi pereaksi. Sehingga,
orde reaksi total (orde reaksi) pada reaksi tersebut di atas adalah m + n.

II.2.2Variasi Laju Reaksi

Gambar 2. 4 Variasi Lama Laju Reaksi


Sumber: PPT Materi Kuliah Satuan Operasi dan Proses, 2024

Laju reaksi mengacu pada seberapa cepat atau lambat suatu reaksi kimia
berlangsung. Ini adalah besaran yang mengukur perubahan konsentrasi reaktan
atau produk seiring berjalannya waktu selama reaksi kimia. Dalam konteks laju
reaksi, hal yang paling umum diamati adalah perubahan konsentrasi reaktan. Laju
reaksi adalah besaran yang penting dalam kimia karena memberikan wawasan
tentang tingkat kecepatan reaksi, yang dapat bervariasi dari reaksi yang sangat
cepat hingga yang sangat lambat. Beberapa reaksi terjadi dalam hitungan detik
atau bahkan lebih cepat, sementara yang lain memerlukan waktu berjam-jam, hari,
atau bahkan bertahun-tahun untuk mencapai kesetimbangan.
Laju reaksi dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk suhu,
konsentrasi reaktan, tekanan, katalis, dan mekanisme reaksi. Pemahaman tentang
laju reaksi sangat penting dalam pengembangan dan kontrol proses kimia, serta
dalam pemahaman reaksi kimia di alam dan dalam berbagai aplikasi industri. Laju
reaksi sering diukur sebagai perubahan konsentrasi reaktan atau produk per unit
waktu, dan hasilnya dapat dinyatakan dalam berbagai satuan, seperti molar per
liter per detik (M/s) atau mol per liter per menit (mol/L/min).
II.2.3Faktor-Faktor Laju Reaksi

Gambar 2. 5 Faktor-Faktor Laju Reaksi


Sumber: Google Image, 2024

Faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi adalah:


1. Suhu: Peningkatan suhu biasanya akan meningkatkan laju reaksi. Hal ini
karena molekul memiliki energi kinetik lebih tinggi pada suhu yang lebih
tinggi, sehingga lebih mungkin terjadi tumbukan yang efektif antara
partikel-partikel reaktan.
2. Konsentrasi atau Tekanan: Peningkatan konsentrasi (untuk reaksi dalam
larutan) atau tekanan (untuk reaksi gas) biasanya akan meningkatkan laju
reaksi. Hal ini karena peningkatan konsentrasi atau tekanan akan
meningkatkan frekuensi tumbukan antara partikel-partikel reaktan.
3. Luas Permukaan: Peningkatan luas permukaan reaktan padat akan
meningkatkan laju reaksi. Hal ini karena peningkatan luas permukaan akan
memberikan lebih banyak peluang untuk tumbukan antara partikel-partikel
reaktan. Katalisator: Katalisator adalah zat yang meningkatkan laju reaksi
dengan menurunkan energi aktivasi, tetapi tidak dikonsumsi dalam reaksi itu
sendiri.
4. Katalisator dapat berupa zat kimia atau radiasi cahaya. Keberadaan
Inhibitor: Inhibitor adalah zat yang menurunkan laju reaksi. Mereka
biasanya bekerja dengan cara yang sama seperti katalisator, tetapi
sebaliknya, mereka meningkatkan energi aktivasi dan membuat reaksi lebih
lambat.

II.3 Pengertian Reaktor


Reaktor kimia tidak diragukan lagi adalah bagian terpenting dari proses
pembuatan bahan kimia, biokimia, polimer, dan proses minyak bumi. Reaktor
kimia adalah wadah pengubah bahan mentah menjadi bahan kimia yang akan kita
jadikan sebagai produk. Berbagai macam produk yang berguna dan penting
dihasilkan melalui reaksi yang mengubah reaktan menjadi produk. Keamanan,
ekonomis, dan pengoperasian reaktor kimia yang konsisten adalah faktor utama
yang menunjang reaktor kimia menjadi lebih baik. Banyak bahan yang digunakan
untuk pakaian, perumahan, mobil, peralatan, konstruksi, elektronik, dan
perawatan kesehatan berasal dari proses yang memanfaatkan reaktor.
Gambar 2. 6 Reaktor Kimia
Sumber: Google Image, 2024
Reaktor penting bahkan dalam industri makanan dan minuman atau
pengolahan produk pertanian. Produksi pupuk amonia untuk menumbuhkan
tanaman menggunakan reaktor kimia yang mengkonsumsi hidrogen dan nitrogen.
Pestisida dan herbisida yang digunakan di ladang tanaman juga ditunjang dengan
reaktor kimia Beberapa obat yang menjadi dasar pengobatan modern diproduksi
melalui fermentasi reaktor. Masuk akal bahwa masyarakat modern sekarang
menjadi lebih baik menggunakan reaktor kimia secara ekstensif.
II.3.1Klasifikasi Reaktor

Gambar 2. 7 Klasifikasi Reaktor


Sumber: PPT Materi Kuliah Satuan Operasi dan Proses, 2024
Reaktor kimia dapat diklasifikasikan menjadi tiga tipe utama: batch, fed-
batch, dan kontinu.
1. Reaktor Batch:
- Merupakan tipe reaktor di mana semua bahan dimasukkan pada awal
reaksi dan reaksi berlangsung tanpa ada aliran masuk atau keluar.
- Contoh penggunaannya adalah dalam proses fermentasi pembuatan
alkohol.

2. Reaktor Fed-Batch
- Merupakan varian dari reaktor batch di mana bahan-bahan tambahan
dapat dimasukkan selama reaksi berlangsung.
- Umumnya digunakan dalam industri kimia organik.

3. Reaktor Kontinu:
- Merupakan tipe reaktor di mana bahan-bahan dimasukkan dan
dikeluarkan secara terus-menerus selama reaksi berlangsung.
- Contoh reaktor kontinu adalah Continuous Stirred Tank Reactor (CSTR),
di mana reaksi berlangsung dalam kondisi steady state dengan aliran masuk
dan keluar yang terus menerus.
Klasifikasi ini mempengaruhi cara operasi, kontrol proses, dan aplikasi
masing-masing tipe reaktor dalam berbagai industri kimia.
II.4 Persamaan Neraca Massa

Gambar 2. 8 Konsep Neraca Massa


Sumber: Google Image, 2024

BAB III
PEMBAHASAN
III.1 CONTOH SOAL
BAB IV
PENUTUP
IV.1 KESIMPULAN
IV.2 SARAN

Anda mungkin juga menyukai