Anda di halaman 1dari 83

GELIAT LITERASI MELALUI SABTU CERIA

DI POLI ANAK SD NEGERI 2 KESIMPAR

OLEH
I NYOMAN BUDHIYASA
NIP 197106032000121003

DISDIKPORA KABUPATEN KARANGASEM


PEMERINTAH PROVINSI BALI
TAHUN 2023

i
KATA PENGANTAR

Penumbuhan Budi Pekerti melalui kegiatan membaca buku nonpelajaran


selama lima belas menit sebelum waktu belajar dimulai merupakan upaya
menumbuhkan kecintaan membaca kepada peserta didik dan pengalaman belajar
yang menyenangkan sekaligus merangsang imajinasi. Sebagai salah satu program
penumbuhan budi pekerti, Gerakan Literasi Sekolah perlu melibatkan para warga
sekolah secara terprogram dengan tujuan agar peserta didik menjadi insan
berbudaya literasi.
Gerakan literasi sekolah di SD Negeri 2 Kesimpar secara terprogram
berlangsung hamper satu tahun. Deskripsi kegiatan dituangkan dalam laporan
praktik baik dengan judul “Geliat Literasi Melalui Sabtu Ceria di Poli Anak SD
Negeri 2 Kesimpar”. Dalam praktek baik ini mendapatkan bantuan dan bimbingan
dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini disampaikan penghargaan kepada:
1) Ibu Ni Made Sumerti, S.Pd.,M.Si. selaku Pengawas Pembina Disdikpora
Kecamatan Abang yang banyak membantu, memberi dukungan moril,
bimbingan dan arahan, disampaikan terima kasih.
2) Rekan-rekan guru SD Negeri 2 Kesimpar yang dengan tekun melaksanaan
tugas dengan baik, disampaikan terima kasih.
3) Siswa-siswi SD Negeri 2 Kesimpar yang ikut bersemangat dan mengikuti
arahan dan petunjuk, disampaikan salam sayang dan semoga sukses.
4) Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang ikut membantu,
disampaikan salam hormat.
Sangat disadari, laporan ini masih jauh dari yang diharapkan karena
kekurangan dan kelemahan peneliti. Oleh karena itu, saran dan masukan sangat
diharapkan agar menjadi lebih baik. Semoga bantuan dan perbuatan baik yang telah
dilakukan mendapat balasan Tuhan Yang Maha Esa.

Kesimpar, Mei 2023


Penulis

ii
PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : I Nyoman Budhiyasa, S.Pd.,M.Pd.H.;
NIP : 19710603 200012 1 003
Pangkat, : Pembina Tingkat I, IV/b
Golongan
Jabatan : Kepala Sekolah
Unit Kerja : SD Negeri 2 Kesimpar
Waktu Kegiatan : Juli 2022 sampai Mei2023
Judul : Geliat Literasi melalui Sabtu Ceria di Poli Anak SD
Negeri 2 Kesimpar,
menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa Praktek Baik yang saya susun
merupakan hasil karya saya sendiri. Adapun bagian-bagian tertentu yang saya kutip
telah dituliskan sumbernya secara jelas dan sesuai dengan norma, kaidah, serta etika
akademis.
Apabila dikemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian Praktek Baik ini
bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiat, saya bersedia menerima sanksi
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

Kesimpar, 30 Mei 2023


Yang membuat,

I Nyoman Budhiyasa, S.Pd.,M.Pd.H.


NIP 19710603 200012 1 003

iii
ABSTRAK

Budhiyasa, I Nyoman. 2023. Geliat Literasi Melalui Sabtu Ceria di Poli Anak SD
Negeri 2 Kesimpar.

Geliat Literasi Melalui Sabtu Ceria ini dilatarbelakangi oleh hasil Asesmen
Nasional tahun 2021 yang nilainya berupa Rapor Pendidikan tahun 2022. Capaian
indikator literasi secara umum mencapai nilai 1,83 dan numerasi mencapai nilai
1,43 dari rentang nilai 1-3. Masih ada 33% siswa berada pada tingkat kemampuan
dasar yang perlu perhatian. Tujuan laporan praktek baik ini untuk mendeskripsikan
pelaksanaan Geliat Literasi melalui Sabtu Ceria di Poli Anak SD Negeri 2 Kesimpar
yang menggunakan metode STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, dan Refleksi). Aksi
dilakukan dengan melaksanakan enam program Sabtu Ceria (Sabtu Wiyata, Sabtu
Religi, Sabtu sehat, Sabtu bersih, Sabtu Siaga, dan Sabtu berbakat) yang dibarengi
penataan sarana dan tempat literasi. Hasil observasi terhadap tim literasi sebesar
78,33% (Baik), Sabtu Wiyata sebesar 67,50% (Cukup), Sabtu Religi mencapai 75%
(Baik), Sabtu sehat capaiannya sebesar 75%, Sabtu bersih sebesar 77,50% (Baik),
Sabtu Siaga mencapai skor 70% (Cukup), dan Sabtu berbakat mencapai 57,50%
(Cukup). Hasil refleksi seluruh proses menunjukkan adanya peningkatan
kemampuan membaca para siswa, kepercayaan diri siswa ada peningkatan, dan
tumbuhnya karakter positif siswa. Warga sekolah hendaknya memiliki motivasi dan
tanggung jawab yang sungguh-sungguh dalam melakukan kegiatan. Kepada kepala
sekolah lain, dapat menggunakan praktek baik ini sebagai salah satu pilihan dalam
melakukan inovasi di sekolahnya Kepadapemerintah, hendaknya dapat memenuhi
standar PTK agar dapat menggerakkan perputaran roda pendidikan sesuai standar
yang ditetapkan

Kata Kunci : geliat literasi, sabtu ceria, poli anak

iv
DAFTAR ISI

Judul Halaman
HALAMAN JUDUL..............................................................................................i
HALAMAN PERNYATAAN...............................................................................ii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iii
ABSTRAK.............................................................................................................iv
DAFTAR ISI..........................................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN................................................................................1
1.1 Latar Belakang ...................................................................................1
1.2 Masalah................................................................................................4
1.3 Tujuan..................................................................................................4
1.4 Manfaat................................................................................................4
BAB II KAJIAN PUSTAKA............................................................................5
2.1 Geliat Literasi Sekolah........................................................................5
2.2 Sabtu Ceria di Poli Anak.....................................................................6
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................8
3.1 Metode dan Pelaksanaan ……….…………………………………....8
a. Metode ……………………..……………………………………8
b. Tempat dan Waktu Pelaksanaan………..……………………...10
c. Perangkat atau Instrument………….……………….………….11
3.2 Hasil dan Pembahasan........................................................................11
a. Pembentukan Tim Pelaksana …………………….……………11
b. Sabtu Ceria1 …………………………………….……….…….13
c. Penataan Tempat Literasi ……………………….………….….16
d. Penataan Perpustakaan Sekolah. ………….………….………..16
e. Penataan Lingkungan Kaya Litrasi………………………..….. 17
BAB IV SIMPULAN DAN REKOMENDASI …………...............................19
4.1 Simpulan ..........................................................................................19
4.2 Rekomendasi .....................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

v
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman
Lampiran 01: Lokasi SD Negeri 2 Kesimpar......................................................23
Lampiran 02: Profil Sekolah……………………………………………………25
Lampiran 03: Komitmen Bersama Tim Literasi ……………………………….30
Lampiran 04: Contoh Literasi Sabtu Wiyata …………………………………...31
Lampiran 05: Contoh Literasi Sabtu Religi …………………………………….37
Lampiran 06: Contoh Literasi Sabtu Bersih ……………………………………38
Lampiran 07: Contoh Literasi Sabtu Sehat …………………………………….39
Lampiran 08: Contoh Literasi Sabtu Siaga……………………………………. 40
Lampiran 09: Contoh Literasi Sabtu Berbakat …………………………………41
Lampiran 10: Mengikuti Lomba dalam Rangka Bulan Bahasa Bali……..…….42
Lampiran 11: Foto Mading Sekolah ...................................................................43
Lampiran 12: Perpustakaan sekolah ……………………………………………44
Lampiran 13: Lingkungan Kaya Literasi ……………………………………….45
Lampiran 14: Foto Pondok Literasi (Poli Anak) ……………………………… 48
Lampiran 15: Program Literasi Sekolah ……………………………………….49
Lampiran 16: Hasil Observasi Geliat Literasi …………………………………..57
Lampiran 17: Rapor Pendidikan ……………………………………………….66

vi
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Merdeka belajar merupakan kebijakan baru dari Kemendikbudristek yang
dianggap sebagai tranformasi di bidang pendidikan. Merdeka belajar menjadi salah
satu cara untuk memerdekakan guru dan siswa dalam berpikir dan berkreasi. Dalam
mengimplementasikan merdeka belajar, sejak Desember 2019, Mendikbudristek
telah meluncurkan episode merdeka belajar. Pada episode ke-19 diluncurkan Rapor
Pendidikan Indonesia.
Rapor Pendidikan adalah platform yang berisi data laporan hasil evaluasi
sistem pendidikan dan dikatakan sebagai penyempurnaan dari rapor mutu. Rapor
Pendidikan berisi nilai capaian satuan pendidikan secara keseluruhan berupa angka
dan warna. Label capaian berwarna hijau atau biru berarti capaian indikator sudah
baik tetapi masih dapat ditingkatkan, merah dan kuning berarti capaian untuk
indikator ini perlu ditingkatkan. Raport Pendidikan dijadikan acuan oleh sekolah
dalam membuat program pada tahun berikutnya dengan konsep perencanaan
berbasis data.
Asesmen Nasional yang diikuti SD Negeri 2 Kesimpar tahun 2021, hasilnya
keluar berupa Rapor Pendidikan tahun 2022. Capaian tentang literasi, numerasi,
dan survei karakter, terlihat lebih banyak indikator yang berlabel kuning dan merah
daripada yang berlabel biru atau hijau. Demikian juga pada rekomendasi, lebih
didominasi oleh label merah dan kuning. Sementara itu survei lingkungan belajar
lebih banyak berlabel hijau daripada merah dan kuning. Capaian indikator literasi
secara umum sudah mencapai nilai 1,83 (rentang 1-3) yang sudah lebih tinggi
daripada rata-rata kabupaten, provinsi, maupun nasional. Walaupun demikian,
masih ada 33% siswa yang masih pada tingkat kemampuan dasar yang perlu
perhatian. Kemampuan numerasi mencapai nilai 1,43 dari rentang nilai yang sama
berada dalam posisi di bawah rata-rata kabupaten, provinsi, dan nasional.
Berdasarkan nilai dan label warna yang terdapat dalam Rapor Pendidikan tahun
2022, dapat disimpulkan bahwa kemampuan literasi, numerasi, dan karakter siswa

1
2

SD Negeri 2 Kesimpar perlu ditingkatkan, sedangkan kondisi lingkungan belajar


sudah baik walaupun masih ada beberapa indikator perlu peningkatan.
Melihat kondisi di atas, diperlukan upaya serius untuk dapat meningkatkan
kemampuan literasi, numerasi, dan karakter siswa di SD Negeri 2 Kesimpar. Sangat
disadari, literasi, numerasi, dan karakter belum berjalan secara efektif. Oleh karena
itu para guru diajak mendiskusikan program kegiatan untuk peningkatan
kemampuan literasi, numerasi, dan survei karakter. Mengawali semester pertama
tahun pelajaran 2022/2023, disepakati dilakukan upaya meningkatkan literasi,
numerasi, dan survei karakter. Kegiatan diawali dengan membentuk Tim Literasi
Sekolah yang anggotanya kepala sekolah dan guru serta beberapa siswa yang akan
ikut membantu dalam kegiatan. Tim mempersiapkan segala sesuatu yang
diperlukan, mulai dari program kegiatan, tempat, dan peralatan yang diperlukan.
Disepakati kegiatan yang dilaksanakan pada awal tahun pelajaran 2022/2023 diberi
nama Sabtu Ceria yang merupakan kegiatan pada setiap hari Sabtu yang
diselenggarakan terintegrasi dengan kegiatan pembelajaran. Ceria berarti wajah
yang berseri-seri karena gembira atau suka cita. Dengan demikian Sabtu ceria
adalah rangkaian kreativitas yang dilaksanakan dengan suka cita pada setiap hari
Sabtu di SD Negeri 2 Kesimpar.
Sabtu Ceria memiliki enam program yang saling terkait dalam pelaksanaan
maupun kontennya. Pelaksanaanya ada yang rutin setiap minggu ada yang dua
minggu sekali. Keenam program tersebut yaitu Sabtu Wiyata, Sabtu Religi, Sabtu
Bersih, Sabtu Sehat, Sabtu Siaga, dan Sabtu Berbakat. Sabtu Wiyata fokus
penyelenggaraanya yang berkaitan dengan Wiyata (pembelajaran atau pendidikan),
Sabtu Religi berkaitan dengan kegiatan keagamaan, Sabtu Bersih merupakan
kegiatan pembersihan yang disinkronkan dengan Sabtu Sehat berupa kegiatan
olahraga, Sabtu Siaga memfokuskan pada pembinaan pramuka siaga, dan Sabtu
Berbakat adalah ajang penampilan bakat siswa.
Setelah Sabtu Ceria dilaksanakan, hasil refleksi/evaluasi menunjukkan:
Pertama, terlihat hasil yang ada pada siswa walaupun belum dapat dikatakan
signifikan. Para siswa kelas rendah sudah berani mengungkapkan pendapatnya
ketika di tanya guru. Demikian juga siswa lainnya sudah berani meminta tampil ke
3

panggung literasi yang sebelumnya masih ragu-ragu. Memimpin Tri Sandya dan
memimpin menyanyikan lagu Indonesia Raya pada pagi hari juga tidak kesulitan
menugaskan siswa. Dalam lomba menulis Aksara Bali, sudah ada tiga orang siswa
yang meraih juara walaupun baru di tingkat desa. Lebih jauh lagi apabila dilihat
dalam Rapor Pendidikan, program kegiatan Sabtu Ceria belum efektif hasilnya pada
Rapor Pendidikan yang keluar tahun 2023. Masih banyak terlihat adanya warna
merah dan kuning capaian nilai indikator. Hal ini dapat disebabkan oleh
pelaksanaan Sabtu Ceria yang baru tiga bulan berlangsung ketika AN
dilaksanakan. Secara riil di lapangan, Sabtu Ceria sudah menunjukkan hasil yang
lebih baik dari sebelumnya. Program Sabtu Ceria diharapkan dapat terlihat hasilnya
pada AN tahun 2023 yang hasilnya keluar tahun berikutnya.
Kedua, diperlukan tempat khusus untuk menggali bakat siswa dalan
program Sabtu Berbakat. Pada semester kedua, diupayakan pembuatan tempat
khusus tersebut dengan memanfaatkan sisa bongkaran dalam rangka rehabilitasi
gedung sekolah. Tempat itu deberi nama Poli Anak (Pondok Literasi Anak). Sabtu
Ceria khususnya Sabtu Berbakat dipusatkan di Poli Anak. Poli Anak dapat
digunakan sebagai panggung sederhana pada perayaan hari-hari tertentu atau hari
besar. Panggung tersebut diberi nama Panggung Literasi. Sampai saat ini Poli Anak
masih sederhana karena anggaran biaya belum tersedia untuk pengembangannya.
Ketiga, diperlukan lingkungan sekolah yang kaya literasi. Oleh karena itu
dilakukan pemasangan poster-poster, pemberian label nama tanaman yang ada di
lingkungan sekolah, membuat pojok baca di depan kelas, dan membuat gambar
bangun datar serta tempat permainan tradisional di halaman sekolah. Dengan
lingkungan sekolah yang kaya litersi nantinya akan dapat meningkatkan minat dan
kemampuan literasi siswa.
Saat ini hampir satu tahun Sabtu Ceria dilaksanakan, banyak kendala yang
dihadapi. Misalnya, sarana dan prasarana, serta biaya yang tersedia. Tidak semua
guru memiliki komitmen dan kemampuan yang sama dalam upaya peningkatan
kualitas sekolah. Sarana dan prasarana dan juga biaya yang ada masih minim.
Kendala tersebut dapat diatasi dengan kiat-kiat tertentu sehingga program sekolah
dapat dilaksanakan dengan baik.
4

Berdasarkan paparan yang dikemukakan dan dengan semangat


kebersamaan, di tengah-tengah kekurangan yang ada, program Sabtu Ceria dapat
terlaksana meskipun dalam skala kecil. Dengan keyakinan, untuk memperoleh hasil
yang besar pasti diawali dari hal-hal kecil. Demikian juga Gerakan literasi di SD
Negeri 2 Kesimpar yang dimulai menggeliat dengan harapan menjadi gema. Oleh
karena itu Gerakan Literasi Sekolah di SD Negeri 2 Kesimpar merupakan gerakan
kecil atau baru dimulai. Gerakan Literasi Sekolah yang baru dimulai tersebut dalam
laporan praktek baik ini diberi nama Geliat Literasi. Geliat literasi artinya suatu
gerakan kecil sebagai tanda-tanda dimulainya literasi. Melalui karya tulis yang
berjudul “Geliat Literasi melalui Sabtu Ceria di Poli Anak SD Negeri 2 Kesimpar”,
dapat dideskripsikan kiat-kiat, hasil, tantangan yang dihadapi, dan dampaknya
terhadap siswa maupun sekolah selama pelaksanaannya.

1.2 Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, permasalahan yang
dikemukakan dalam karya tulis ini “Bagaimanakah pelaksanaan Geliat Literasi
melalui Sabtu Ceria di Poli Anak SD Negeri 2 Kesimpar?”

1.3 Tujuan
Tujuan laporan praktek baik ini adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan
Geliat Literasi melalui Sabtu Ceria di Poli Anak SD Negeri 2 Kesimpar.

1.4 Manfaat
Karya tulis ini diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut.
1) Pertama bagi siswa, Sabtu Ceria dapat menumbuhkembangkan minat,
bakat, dan potensi yang dimilikinya.
2) Kedua bagi guru, Sabtu Ceria dapat digunakan untuk melihat potensi dan
membina siswa dengan lebih inten.
3) Ketiga bagi sekolah, Sabtu Ceria dapat digunakan sebagai tonggak
peletakan kiat-kiat sekolah dalam meningkatkan kemampuan siswa
khususnya literasi dan numerasi serta karakter siswa secara umum.
5

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Geliat Literasi Sekolah


Pemerintah membuat kebijakan Gerakan Literasi Sekolah (GLS)
dilatarbelakangi oleh pembelajaran peserta didik belum mampu mewujudkan
kemampuan memahami informasi secara analitis, kritis, dan reflektif dan rilis
capaian skor Programme for International Student Assessment (PISA) tahun 2012
menunjukkan capaian peserta didik Indonesia berada pada peringkat ke-64 dari 65
negara. Literasi sekolah adalah kemampuan mengakses, memahami, dan
menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas, antara lain
membaca, melihat, menyimak, menulis, dan/atau berbicara. GLS merupakan
sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh untuk menjadikan sekolah sebagai
organisasi pembelajaran yang warganya literat sepanjang hayat melalui pelibatan
publik (Faizah dkk, 2016:1). Dalam pelaksanaannya, pada periode tertentu yang
terjadwal, dilakukan asesmen agar dampak keberadaan GLS dapat diketahui dan
terus-menerus dikembangkan.
Subjek dalam kegiatan literasi di sekolah adalah siswa dan PTK. Semua
komponen warga sekolah berkolaborasi di bawah koordinasi kepala sekolah.
Dibentuk Tim Literasi Sekolah yang bertugas untuk membuat perencanaan,
pelaksanaan, dan asesmen program. Tim Literasi Sekolah dapat memastikan
terciptanya suasana akademik yang kondusif, yang mampu membuat seluruh
anggota komunitas sekolah antusias untuk belajar (Kemdikbud, 2016:11).
Lampiran Permendikbud RI Nomor 23 Tahun 2015 Tentang Penumbuhan
Budi Pekerti pada huruf F mengenai gerakan penumbuhan budi pekerti di sekolah
melalui pembiasaan-pembiasaan, salah satu kegiatannya adalah mengembangkan
potensi diri peserta didik secara utuh. Yang wajib dilakukan adalah menggunakan
waktu 15 menit sebelum pembelajaran untuk membaca buku selain buku mata
pelajaran. Peraturan ini diimplementasikan kedalam Gerakan Literasi Sekolah.
Oleh karena itu, literasi sekolah telah mempunyai dasar hukum yang kuat untuk
dilaksanakan oleh sekolah.

5
6

Literasi sekolah adalah kemampuan mengakses, memahami, dan


menggunakan sesuatu secara cerdas melalui berbagai aktivitas, antara lain
membaca, melihat, menyimak, menulis, dan/atau berbicara. Untuk mewujudkan
literasi sekolah di SD Negeri 2 Kesimpar, dirancang suatu kegiatan. GLS di SD
Negeri 2 Kesimpar merupakan gerakan memulai atau baru dimulai. GLS yang baru
dimulai tersebut dalam praktek baik ini diberi nama Geliat Literasi. Geliat menjadi
kata menggeliat berarti gerakan menjelang bangun tidur (Poerwadarminta,
1984:308). Jadi geliat dalam laoran ini diartikan suatu gerakan kecil sebagai tanda-
tanda dimulainya tindakan. Dalam hubungannya dengan literasi sekolah maka
Geliat Literasi di SD Negeri 2 Kesimpar adalah suatu kegiatan untuk memulai
literasi sekolah melalui kegiatan kecil atau sederhana. Penggunaan kata geliat
sangat relevan dengan kegiatan yang diprogramkan dalam menindaklanjuti
program GLS oleh Kemdikbud, karena bagi SD Negeri 2 Kesimpar, kegiatan
literasi yang dilakukan belum dapat dikatakan gerakan, tetapi lebih cocok sebagai
Geliat Literasi yang hanya sebagai gerakan kecil literasi sekolah.

2.2 Sabtu Ceria di Poli Anak


Tim geliat literasi menyusun program yang dilakukan setiap hari Sabtu
yang diberi nama Sabtu Ceria. Kata ceria digunakan untuk memberikan nuansa
aktivitas gembira yang dilakukan para siswa. Ceria dalam KBBI online, ceria
berarti suka cita, cerah, bersih dll. Jadi Sabtu Ceria adalah rangkaian kreativitas
yang dilaksanakan dengan suka cita pada hari Sabtu. Kegiatan ini adalah kegiatan
rutin yang dapat dilakukan di dalam atau di luar kelas. Masing-masing guru
merancang kegiatan untuk siswanya masing-masing sehingga kegiatan literasi
semakin semarak. Beberapa kegiatan rutin yang dilakukan misalnya untuk kelas
tinggi membaca 15 menit, rigem dalam kegiatan pramuka, latihan menari, bercerita,
menyanyi. Untuk kelas rendah misalnya menyusun kata dengan huruf, menyusun
kata menjadi kalimat, membaca, menyanyi, dan kata berantai. Kegiatan Sabtu ceria
tidak sama dari minggu ke minggu tetapi bervariasi tergantung guru, siswa, dan
keperluan lainnya.
7

Pada semester pertama dilakukan refleksi terhadap kegiatan Sabtu Ceria


sebagai bentuk evaluasi diri. Hasil refleksi diri melahirkan pemikiran perlunya
penambahan jenis literasi yang ada dan perlu tempat untuk unjuk kemampuan para
siswa selama Sabtu Ceria. Oleh karena itu dibuat tempat khusus yang diberi nama
Poli Anak. Kata ini meniru istilah pelayanan kesehatan di puskesmas atau rumah
sakit untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada anak-anak. Berbeda dengan
Poli Anak di SD Negeri 2 Kesimpar yang dijadikan akronim dari kata Pondok
Literasi Anak. Pondok literasi ini dibuat dari bahan sisa bongkaran rehabilitasi
gedung sekolah pada bulan November 2022. Bongkaran yang ada digunakan
membuat pondok untuk keperluan sekolah sedangkan bahan lain yang belum
tersedia diupayakan bekerja sama dengan rekanan. Saat ini Poli Anak masih berupa
bangunan strukturan yang hanya diplester. Pondasi dan lantainya juga belum
dipelester dan keramik. Hiasan masih menggunakan bahan plastik sejenis bahan
baliho. Dalam perkembangannya akan diupayakan anggarannya dari dana BOS
agar tempat itu menjadi lebih layak. Jadi, Poli Anak adalah tempat berupa pondok
atau rumah kecil di halaman sekolah yang digunakan sebagai tempat melatih
kreativitas untuk menumbuhkembangkan bakat dan potensi siswa.
Program rutin dalam Sabtu Ceria dipusatkan di Poli Anak untuk melatih atau
membiasakan para siswa dalam tampil di depan umum. Poli Anak ditata sedemikian
rupa menjadi panggung sederhana yang disebut Panggung Literasi. Siswa diberikan
keleluasaan untuk menampilkan talenta yang dimiliki sehingga memiliki
kepercayaan diri untuk menunjukkan kemampuan yang dimilikinya. Walaupun
para siswa belum memiliki kreativitas yang baik, cukup dengan tampil di Panggung
Literasi akan memberikan nilai lebih terhadap kepercayaan dirinya. Poli Anak juga
dijadikan tempat dalam melakukan kegiatan lainnya seperti kegiatan jeda dan akhir
semester atau memeriahkan perayaan hari-hari besar tertentu. Kegiatan ini
digunakan untuk memberikan kesempatan kepada anak anak yang mau tampil
dalam mengisi jeda atau akhir semester. Beberapa contoh kegiatan yang dilakukan
di Panggung Literasi yaitu bercerita, menari, pidato, praktek sumatif dan menyanyi.
Seluruh kegiatan Sabtu Ceria diharapkan menghasilkan kreativitas siswa maupun
guru yang pada akhirnya bermuara pada penumbuhan budi pekerti.
8

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Metode dan Pelaksanaan


a. Metode
Metode adalah jalan atau tata cara yang terkait dengan langkah - langkah kerja
untuk mencapai sasaran yang diinginkan sehingga dapat memahami objek atau
tujuan pemecahan permasalahan. Langkah - langkah tersebut hendaknya dapat
dilakukan dengan aturan tertentu dan sistematis. Dalam kaitannya dengan praktek
baik ini, langkah-langkah yang digunakan secara umum menggunakan metode
STAR. Metode STAR merupakan akronim dari Situasi, Tantangan, Aksi, dan
Refleksi cocok digunakan dalam membuat laporan praktek baik
(https://ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id). Situasi yang dimaksud adalah kondisi
yang menjadi akar masalah sehingga kegiatan praktek baik ini perlu dilakukan.
Tantangan adalah segala sesuatu yang dapat menghambat kegiatan yang dilakukan
dalam mencapai tujuan. Aksi adalah tindakan atau langkah-langkah yang dilakukan
untuk menghadapi tantangan tersebut. Misalnya strategi yang digunakan,
prosesnya, stake holder yang terlibat dan sumber daya atau materi yang diperlukan.
Refleksi adalah kegiatan melihat kembali hasil dan dampak yang terjadi dari
langkah-langkah yang dilakukan.

1. Situasi

Situasi atau kondisi SD Negeri 2 Kesimpar perlu inovasi yang lebih massif
untuk mengubah suasana rutinitas menjadi lebih inovatif. Situasi yang
dikemukakan dalam laporan ini adalah situasi yang terkait dengan perlunya praktek
baik ini dilakukan atau latar belakang penting praktik ini untuk dilakukan. Latar
belakang tersebut berdasarkan data yang ada sehingga menjadi alasan yang kuat
untum melaksanakan praktek baik. Situasi yang dimaksud adalah kondisi
lingkungan fisik dan sosial, sarana dan prasarana yang ada maupun kualitas dan
kuantitas pendidik dan tenaga kependidikan.

8
9

2. Tantangan

Tantangan yang mesti dihadapi yaitu tenaga pendidik dan kependidikan


(PTK) yang akan menjadi motor penggerak dalam setiap kebijakan, sarpras, dan
biaya. Bagaimanapun baiknya suatu kebijakan jika tenaga penggeraknya belum
memenuhi standar, sarpras yang tidak memadai, dan biaya yang sangat minim
pastinya tidak akan dapat bekerja dengan maksimal. Namun demikian, di tengah
kekurangan PTK, sarpras, dan biaya, SD Negeri 2 Kesimpar berupaya
memaksimalkan tenaga, sarpras, dan biaya yang ada untuk dapat melaksanakan
program dengan baik. Melalui refleksi diri, diskusi, pengamatan, ditemukan
beberapa tantangan yang perlu diatasi dalam memulai geliat literasi komitmen,
belum memiliki kegiatan terencana, terlantarnya tempat-tempat dan peralatan
literasi, dan lingkungan sekolah yang miskin litrasi.
Selain empat tantangan di atas, masih banyak tantangan yang sekiranya
perlu dilakukan untuk meningkatkan literasi secara maksimal. Sebagai bentuk
upaya membangun geliat literasi, kelima tantangan yang dikemukakan di atas
dijadikan tantangan prioitas disamping tantangan lain yang belum teridentifikasi.
Seiring berjalannya waktu, tantangan baru mungkin akan dapat dikenali dan diatasi
sehingga kegiatan yang dilaksanakan menjadi lebih baik.

3. Aksi
Aksi berarti langkah- langkah atau strategi yang dilakukan untuk menghadapi
tantangan tersebut. Menindaklajuti tantangan yang ada, aksi yang dilakukan mulai
dari perencanaan kegiatan diawali dari rapat pembahasan nilai rapor pendidikan
yang sudah dirilis pemerintah dari hasil asesmen nasional yang dilakukan serempak
di seluruh sekolah di Indonesia. Dalam aksinya kegiatan yang yang dilakukan
sebagai berikut.
1) Membentuk Tim Geliat Literasi
2) Tim bertugas menyusun program kegiatan
a. Program Sabtu Ceria;
b. Penataan tempat dan peralatan yang sudah ada; dan
c. Menata lingkungan sekolah kaya literasi.
10

4. Refleksi
Refleksi sebagai langkah melihat kembali kegiatan yang telah dilakukan.
Dalam laporan praktek baik ini refleksi adalah melihat hasil dan dampak sebagai
akibat kegiatan yang dilakukan. Misalnya, efektifitas langkah-langkah yang
dilakukan, respon lain terkait dengan strategi yang dilakukan, faktor keberhasilan
dan ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan, dan pembelajaran dari
keseluruhan proses tersebut.

b. Tempat dan Waktu Pelaksanaan


Pelaksanaan praktek baik ini dilakukan di SD Negeri 2 Kesimpar berlokasi
di Banjar Dinas Kesimpar Kaler Desa Kesimpar Kecamatan Abang Kabupaten
Karangasem. Lokasi sekolah yang tidak berada di jalan besar, menjadi suatu
keuntungan dari sisi kerawanan lalu lintas. Lingkungan yang sepi dan jauh dari
keramaian sangat cocok untuk menyelenggarakan pendidikan. Suasana desa yang
lekat dengan rindangnya tetanaman menjadikan suasana sejuk dan segar. Pagar
pembatas sekolah yang belum sepenuhnya dibangun membuat rawan dari gangguan
keamanan. Tenaga pendidik yang tidak memadai dari segi jumlah dan kompetensi,
menjadi salah satu penyebab terhambatnya pembelajaran. Saat ini tenaga yang ada
keseluruhan berjumlah enam orang yang terdiri atas satu kepala sekolah, dua guru
kelas, dan tiga guru bidang studi. Siswa sejumlah 73 (tujuh puluh tiga) orang yang
terbagi menjadi enam rombel. Data selengkapnya dapat dilihat pada profil sekolah
terlampir.
Praktek baik ini dilaksanakan sejak tahun pelajaran 2022/2023 pada
semester pertama bulan Agustus 2022. Selama hampir satu tahun sampai saat ini
telah terlihat perubahan-perubahan yang ada. Awal tahun pelajaran dilaksanakan
praktek baik ini sebagai bentuk respon cepat tindak lanjut dari nilai Rapor
Pendidikan tahun 2021 yang dirilis bulan April tahun 2022. Selain itu, memulai
program juga sangat tepat ketika mengawali tahun pelajaran. Berdasarkan analisis
prioritas Rapor Pendidikan dan analisis rekomendasinya, perlu dilakukan tindakan
segera untuk meningkatkan literasi siswa.
11

c. Perangkat atau Instrument


Pelaksanaan praktek baik ini dirancang oleh Tim Geliat Litrasi SD Negeri 2
Kesimpar. Selama kegiatan berlangsung, kepala sekolah sebagai instrument utama,
Dalam penelitian kualitatif, peneliti merupakan instrument utama karena penelitilah
yang menentukan semuanya. Peneliti yang mencari, menemukan, juga yang
memaknai dan menyimpulkan apa yang dihasilkan dari penelitian. Karena itulah
peneliti disebut sebagai alat utama (key instrument) dalam penetitian kualitatif
(Haryoko dkk, 2020:132). Selain kepala sekolah sebagai instrument utama, juga
menggunakan pedoman observasi. Contoh instrument observasi dapat dilihat pada
lampiran.

3.2 Hasil dan Pembahasan


Sesuai dengan yang sudah dipaparkan sebelumnya, praktek baik ini
menggunakan metode STAR yakni situasi, tantangan, aksi, dan refleksi. Dalam
uraian selanjutnya situasi, tantangan, aksi, dan refleksi diuraikan menjadi satu dalam
setiap pembahasan.

a. Pembentukan Tim Pelaksana


Dalam upaya mengatasi tantangan yang ada, langkah-langkah pemecahan
masalah yang dilakukan menentukan skala prioritas. Yang pertama adalah
melibatkan para guru untuk mendiskusikan nilai rapor pendidikan yang dicapai
sekolah. Hasil diskusi memutuskan untuk menindaklanjuti Rapor Pendidikan
tersebut agar ada peningkatan menjadi lebih baik. Oleh karena itu dibentuk panitia
sebagai penggerak kegiatan yang sebelumnya belum pernah ada. Panitia yang
dibentuk diberi nama Tim Gerakan Literasi Sekolah.
Pembentukan tim dilakukan pada awal semester ganjil tahun pelajaran
2022/2023. Anggotanya terdiri atas kepala sekolah sebagai penganggung jawab dan
sekaligus ketua, guru sebagai bendahara sekaligus anggota dan tenaga administrasi
sebagai sekretaris juga anggota, sedangkan guru lain sebagai anggota. Dalam setiap
kegiatan di sekolah, tenaga pendidik dan kependidikan (PTK) sebagai faktor utama
yang akan menjadi motor penggerak dalam setiap kebijakan. Bagaimanapun
baiknya suatu kebijakan jika tenaga penggeraknya belum memenuhi standar,
12

pastinya tidak akan dapat bekerja dengan maksimal. Namun demikian, di tengah
kekurangan PTK, SD Negeri 2 Kesimpar berupaya memaksimalkan tenaga yang
ada untuk dapat melaksanakan program dengan baik. Melalui refleksi diri dan rapor
pendidikan, tantangan yang perlu diatasi dalam memulai geliat literasi di sekolah
yaitu PTK itu sendiri.
Kemauan PTK menjadi faktor utama dalam kegiatan apapun karena dengan
kemauan akan diupayakan penyelesaian suatu permasalahan. Para guru perlu
diberikan suntikan motivasi dan semangat dalam melaksanakan Gerakan Literasi
Sekolah agar memiliki kesungguhan dan tergugah dalam meningkatkan kinerja
pelayanan terhadap para siswa yang menjadi tanggungjawabnya dan siswa lain
secara keseluruhan. Untuk menunjukkan kesungguhan tersebut, para guru diminta
untuk menyatakan komitmennya secara tertulis dan ditandatangani. Komitmen
tersebut diberi nama Komitmen Bersama. Isinya, Kami pimpinan dan seluruh staf
SD Negeri 2 Kesimpar, berkomitmen dengan sepenuh hati dan tanggung jawab
untuk melaksanakan Gerakan Literasi Sekolah melalui Sabtu Ceria demi kemajuan
SD Negeri2 Kesimpar. Dengan komitmen tersebut diharapkan dapat meningkatkan
kesadaran diri akan pentingnya memberikan pelayanan dalam pembelajaran. Hal
tersebut dapat dilakukan melalui pemberdayaan Platform merdeka mengajar. Setiap
guru akan belajar mandiri maupun bersama-sama di rumah atau di sekolah. Saat ini
pernyataan Komitmen Bersama sudah dibuat dalam bentuk baliho dan dipasang di
didinding sekolah. Komitmen Bersama tersebut dapat dilihat pada lampiran.
Sudah hampir satu tahun Tim Gerakan Literasi Sekolah terbentuk, belum
dapat dikatakan sepenuhnya berhasil karena banyak tantangan yang dihadapi.
Kemampuan masing-masing personal menjadi faktor utama yang menjadi
tantangan. Perbedaan kemampuan ini diatasi dengan kerjasama dan koordinasi rutin
setiap saat pada waktu luang dan jam-jam istirahat. Saling mengisi dan berbagi
antarteman akan dapat saling melengkapikekurangan dan kelebihan masing-masing.
Sampai saat ini Gerakan Literasi Sekolah SD Negeri 2 Kesimpar tetap aktif. Melalui
kerja tim yang kompak, tantangan apapun akan dapat diatasi. Oleh karenanya,
kegiatan apapun dan dimanapun, di sekolah maupun di luar sekolah hendaknya
dilakukan bersama oleh sebuah tim kerja ada.
13

b. Sabtu Ceria
Kegiatan literasi yang sebelumnya dilakukan tanpa program mengakibatkan
kegiatan kurang jelas. Kegiatan hanya dilakukan berupa pembiasaan membaca lima
belas menit sebelum belajar. Pada awalnya memang literasi identik dengan kegiatan
membaca. Dalam perkembangan selanjutnya literasi bukan hanya sebatas membaca
tetapi merupakan kegiatan yang kompleks yang pada gilirannya bermuara pada
pembentukan karakter. Mulai pada awal tahun pelajaran 2022/2023, kegiatan
literasi dibuat terprogram melalui pembiasaan, pengembangan, dan pembelajaran
(Kemdikbud, 2016). Dalam praktek baik yang sudah dilaksanakan ini, program
yang dirancang yaitu kegiatan setiap hari Sabtu dengan nama Sabtu Ceria. Kegiatan
ini dilaksanakan seminggu sekali pada hari Sabtu. Sabtu Ceria dibarengi dengan
penataan tempat literasi dan penataan lingkungan kaya litrasi. Sesuai dengan
namanya, Sabtu Ceria adalah kegiatan pada hari Sabtu yang dirancang dengan suka
cita di SD Negeri 2 Kesimpar.
Gerakan Literasi Sekolah yang dilaksanakan dalam Sabtu Ceria terdiri atas
enam program sebagai berikut.
1) Sabtu Wiyata. Wiyata berarti pembelajaran atau pendidikan. Sabtu Wiyata
adalah program Sabtu Ceria yang memfokuskan kegiatan yang terkait
dengan pembelajaran. Misalnya, membaca 15 menit sebelum belajar,
menulis puisi, menghafalkan perkalian, mendengar kan cerita, atau
melaksanakan P5.
2) Sabtu Religi. Religi berkaitan dengan keagamaan. Dalam Sabtu religi
kegiatan keagamaan. Misalnya, perayaan tumpek setiap dan kegiatan
purnama tilem yang jatuh pada hari Sabtu atau kegiatan lainnya. Misalnya,
mejejahitan dan maturan canang.
3) Sabtu Bersih. Program pembersihan yang dilakukan setiap hari Sabtu di
dalam dan lingkungan sekolah (sanitasi) dan kebersihan diri (higine).
4) Sabtu Sehat. Kegiatan yang terkait dengan olahraga dan biasanya
disinkronkan dengan kegiatan Sabtu Bersih.
14

5) Sabtu Siaga. Sabtu siaga memfokuskan pada kgiatan pramuka siaga yang
dilakukan dua minggu sekali.
6) Sabtu Berbakat. Kegiatan Sabtu berbakat merupakan kegiatan untuk
menumbuhkan dan mengembangkan bakat siswa. Berupa kegiatan unjuk
kreativitas.
Kegiatan utama yang dilakukan dalam Sabtu Ceria telah dilakukan evaluasi/
refleksi pada semester pertama. Hasil observasi dilakukan sekitar bulan November
2022. Hasilnya menunjukkan sebagai berikut.
1) Tim Literasi yang terbentuk telah mengalami perubahan akibat guru purna
tugas dan mutasi. Hasil observasi terhadap guru sebesar 78,33% (Baik)
2) Sabtu Wiyata merupakan kegiatan hari Sabtu yang berkaitan dengan
pembelajaran, Misalnya membaca 15 menit, diskusi di dalam kelas
sebelum pelajaran dimulai dan sebagainya. Hasil observasi sebesar
67,50% (Cukup).
3) Sabtu Religi atau kegiatan keagamaan melaksanakan kegiatan dalam
rangka Tumpek, Purnama, Tilem, Saraswati, dan kegiatan rutinitas Tri
Sandya Bersama di halaman sekolah dan di lorong sekolah menjelang
pulang sekolah. Hasil observasi mencapai 75% (Baik)
4) Sabtu sehat yang memfokuskan kegiatan dalam hal Kesehatan dilakukan
dalam dua kegiatan yaitu kegiatan dari Puskesmas dan Sekolah. Kegiatan
Puskesmas Sesuai permintaan Puskemas misalnya BIAS, skirning,
Cacing, Vitamin, dan kesehatan gigi. Kegiatan sekolah berupa Senam pagi
dan kegiatan kesehatan lainnya (menyesuaikan). Capaiannya sebesar 75%.
5) Sabtu bersih melakukan kegiatan rutin setiap Sabtu dengan membersihkan
gang dan taman sekolah serta ruang kelas. Capaian berdasarkan observasi
sebesar 77,50% (Baik).
6) Sabtu Siaga yaitu kegiatan kepramukaan yang dilakukan dua minggusekali
dengan membina pramukasiaga dan beberapa penggalang. Kegiatannya
berupa Tali temali, permainan tradisional, lagu pramuka dan perjuangan,
dan berlatih bersama penggalang dan siaga. Sabtu Siaga mencapai skor
70% (Cukup)
15

7) Sabtu berbakat merupakan ajang unjuk talenta yaitu menampilkan


kemampuan siswa pada hari-hari tertentu. Hasil observasi hanya mencapai
57,50% (Cukup).
Hasil evaluasirefleksi geliat literasi di SD Negeri 2 Kesimpar selengkapnya
dapat dilihat pada lampiran.
Tujuan Gerakan literasi sekolah pada intinya adalah pembentukan budi
pekerti. Hasil observasi untuk komponen siswa dalam upaya pembentukan budi
pekerti yang dilakukan secara umum mencapai 72,91% 9Baik) sebagai berikut.
1) Terlihat ada peningkatan kemampuan membaca para siswa yang
sebelumnya ada siswa pada kelas rendah yang belum bisa membaca dan
pada kelas tinggi ada yang masih mengeja. Dengan literasi pada tahap
pembiasaan, siswa ini telah mampu membaca dan menulis kalimat
sederhana.
2) Keberanian atau kepercayaan diri siswa juga ada peningkatan pada tahap
pengembangan. Yang sebelumnya hanya beberapa siswa dengan kemauan
sendiri berani membaca puisi di panggung, sekarang sudah semakin banyak
yang ingin menampilkan hasil karyanya.
3) Pada tahap pembelajaran, pidato yang biasanya dilakukan di dalam kelas,
sekarang sudah ada yang latihan berpidato di poli anak.
4) Dalam mengikuti kegiatan lomba antar sekolah, peningkatan kemampuan
literasi dapat dilihat pada lomba menulis Aksara Bali. Pelaksanaan lomba
pada bulan Pebruari 2023 dalam rangka Bulan Bahasa Bali. Siswa siswi SD
Negeri 2 Kesimpar meraih peringkat pertama putra dan peringkat ketiga
putri. Foto dapat dilihat pada lampiran.
5) Tumbuhnya karakter positif siswa terlihat pada perilaku siswa sehari-hari.
Dengan adanya aktivitas membaca pada waktu luang baik di perpustakaan
maupun di pojok baca, sikap siswa yang suka mengganggu teman
berkurang. Siswa disibukkan dengan membaca sehingga tumbuh karakter
gemar membaca. Kebiasaan ini diharapkan terus tumbuh dan berkembang,
sehingga menjadi pembelajar yang literat sepanjang hayat.
16

Tantangan yang ada dalam kegiatan Sabtu Ceria tidak dapat dipisahkan dari
kemampuan guru. Guru yang mampu berinovasi akan terlihat dari cara siswanya
mengikuti kegiatan. Tantangan ini sangat sesuai dengan apa yang ada pada rapor
Pendidikan dan rekomendasinya. Sebagian besar rekomendasi program ditujukan
kepada PTK. Oleh karenanya, pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar sangat
diperlukan sehingga para guru diwajibkan untuk aktif membukanya.
Biaya juga menjadi tantangan yang tidak dapat diabaikan. Pada pertengahan
tahun anggara dimulai Gerakan Literasi Sekolah maka penganggaran sejak awal
tidak dapat dilakukan, hanya pergeseran anggaran yang memungkinkan. Oleh
karena itu dengan komitmen besama, para guru sepakat untuk mengeluarkan biaya
sendiri dalam menata ruang kelasnya masing-masing.

c. Penataan Tempat Literasi


Penataan tempat literasi dilakukan dengan menata kembali tempat-tempat dan
peralatan yang sudah pernah digunakan. Beberapa kegiatan yang dilakukan antara
lain pojok baca, madding, dan perpustakaan sekolah.
Pojok baca sudah pernah dibuat akan tetapi pemanfaatannya yang kurang
efektif. Selama ini pojok baca hanya sebagai pelengkap ruang kelas tanpapernah
dipelihara dan dimanfaatkan sehingga tempat itu terlihat kumuh dan mubazir. Sejak
Tim Gerakan Literasi Sekolah terbentuk, setiap guru mulai menata ruang kelas
dengan menata pojok baca dan menghias kelas dengan hasil karya siswa.
Perbandingan hasil penataan dengan sebelumnya dapat dilihat pada lampiran.
Mading sekolah sudah pernah ada tetapi tidak dimanfaatkan dengan baik.
Semenjak Tim Gerakan Literasi Sekolah terbentuk, pengaktifan kembali mading
sekolah mulai dilakukan. Pembuatan tempat literasi juga memerlukan biaya tidak
cukup hanya kreativitas. Ketersediaan dana belum ada maka strategi mengatasinya
yaitu dengan menata kembali tempat yang sudah ada. Para siswa dapat
menampilkan hasil karyanya agar dapat dilihat oleh siswa lainnya. Kondisi mading
sekolah sebelumnya dan saat ini dapat dilihat pada lampiran.
17

d. Penataan perpustakaan sekolah.


Perpusataakan merupakan sarana vital sebagai sumber ilmu di sekolah jika
dimanfaatkan dengan baik. SD Negeri 2 Kesimpar sampai saat ini belum memiliki
gedung perpustakaan karena ketersediaan lahan. Syarat utama mendapatkan
bantuan pengadaan gedung perpustakaan adalah ketersediaan lahan. Ruang kelas
menjadi pilihan agar sekolah memiliki ruang untuk perpustakaan. Mengingat
keterbatasan tenaga, perpustakaan tidak digunakan sesuai peruntukannya.
Sebelumnya digunakan sebagai tempat menyimpan barang yang tidak terpakai atau
dipakai dalam keperluan tertentu. Buku-buku yang tidak terawat dan berdebu tidak
pernah dijamah siswa. Ruangan yang tidak tertata dengan baik membuat kondisi
yang kurang layak digunakan.
Ketika Tim Gerakan Literasi Sekolah terbentuk, mulai dibersihkan dan ditata
kembali bersama siswa agar menjadi lebih layak. Untuk memberikan tanggung
jawab kepada siswa, ditugaskan empat orang siswa yang akan bertanggung jawab
terhadap kebersihan ruangan. Saat ini perpustakaan belum dimanfaatkan secara
maksimal mengingat petugas, buku, dan gedung perpustakaan belum memiliki.
Perpustakaan dimanfaatkan siswa hanya ketika para guru mengajak siswa untuk
belajar di dalam perpustakaan. Beberapa faktor penyebabnya adalah sarpras yang
tidak memadai, belum ada tenaga perpustakaan yang secara khusus, waktu istirahat
siswa hanya 15 menit yang lebih banyak digunakan untuk bermain, dan
pengawasan terhadap siswa juga kurang sehingga siswa yang datang ke
perpustakaan kurang tertib. Sekarang ini kondisi perpustakaan sudah boleh dibilang
layak hanya saja petugas yang belum ada secara rutin. Tim Gerakan Literasi
Sekolah berupaya menata kembali sehingga sampai saat ini masih layak digunakan
dan bermanfaat untuk pengembangan potensi siswa khususnya dalam kegiatan
literasi. Kondisi perpustakaan sebelum dan sesudah Tim Gerakan Literasi Sekolah
bertindak dapat dilihat pada lampiran.

e. Penataan Lingkungan Kaya Litrasi

Lingkungan SD Negeri 2 Kesimpar selama ini termasuk miskin literasi karena


belum memiliki kiat-kiat untuk penataannya. Pada waktu jam istirahat, kebanyakan
18

siswa menggunakan waktunya untuk bermain, bercanda, berbelanja, dan berlarian.


Hal ini mengakibatkan sering terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Misalnya
benturan antar siswa, jatuh sendiri, atau bertengkar. Perlunya menyediakan hal-hal
menarik yang dapat mengurangi mobilisasi siswa yang kurang bermanfaat. Salah
satu kegiatan yang dilakukan dalam mendukung Gerakan literasi sekolah yaitu
dengan menata lingkungan sekolah menjadi lebih kaya literasi.
Lingkungan sekolah yang kaya litrasi perlu disediakan sebagai salah satu
unsur yang dapat meningkatkan minat siswa dan guru dalam berliterasi. Perlunya
tempat khusus untuk berlatih dan unjuk kreativitas bagi siswa sebagai tempat
penyaluran kegiatan rutin. Oleh karena itu dibuat pondok literasi berupa bangunan
yang didalamnya ada panggung literasi. Pondok literasi ini diberi nama Poli Anak
yang dibuat dari bahan sisa bongkaran rehabilitasi gedung sekolah. Biaya
selebihnya dianggarkan dari dana BOS. Pondok literasi sampai sekarang belum
dapat diselesaikan karena biaya belum tersedia. Perkembangan selanjutnya akan
dianggarkan dari dana BOS sehingga Poli Anak ini menjadi lebih lebih layak.
Dampak terhadap sekolah Geliat Literasi yang dilakukan yaitu dapat terlihat
pada guru dan para siswa. Dengan komitmen Bersama, guru “dipaksa harus
berubah” dan keluar dari zona nyaman yang selama ini dirasakan. Kemauan dan
kemampuan berkreativitas sudah terbangun walaupun masih perlu pengembangan.
Demikian juga para siswa sudah ada peningkatan motivasi diri, kepercayaan diri,
dan budi pekerti dari sebelumnya hanya kegiatan rutinitas belajar yang dilakukan.
Secara umum, kegiatan literasi dapat menumbuhkan budi pekerti siswa, dan tidak
dipungkiri masih perlu peningkatan.
Demikianlah Geliat Literasi yang dilakukan SD Negeri 2 Kesimpar dalam
melakukan praktek baik sesuai dengan metode STAR. Geliat Literasi melalui Sabtu
Ceria masih berlangsung sampai saat ini. Rangkain program ini dilaksanakan tidak
kaku sesuai urutannya tetapi dilaksanakan sesuai kondisi dan keperluan. Selama
hampir satu tahun Geliat Literasi Sekolah sudah dilakukan, tidak semua program
berjalan dengan mulus. Ada saja tantangan yang harus dihadapi sepanjang kegiatan
berlangsung. Walaupun demikian, dengan komitmen bersama, Geliat Literasi
diharapkan kedepannya berkembang menjadi Gema Literasi.
19

BAB IV

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

4.1 Simpulan

Laporan praktek baik ini untuk mendeskripsikan pelaksanaan Geliat Literasi


melalui Sabtu Ceria di Poli Anak SD Negeri 2 Kesimpar. Oleh karenanya dapat
disimpulkan beberapa hal berikut ini.
1. STAR merupakan metode yang cocok digunakan dalam melaksanakan
praktek baik karena metode tersebut sesuai dengan kondisi dilapangan
ketika situasi yang ada perlu mendapat perhatian.
2. Situasi atau kondisi Rapor Pendidikan menjadi pertimbangan ilmiah dalam
menyikapi situasi literasi yang terjadi di SD Negeri 2 Kesimpar disamping
situasi riil yang ada di sekolah. Situasi riil misalnya, ada siswa yang belum
bisa membaca, menulis dan berhitung dan lingkungan yang miskin literasi
serta standar PTK belum terpenuhi.
3. Tantangan utama yang ada di SD Negeri 2 Kesimpar terkait dengan literasi
yaitu standar PTK dari segi kualitas dan kuantitas yang belum terpenuhi,
sarpras belum memadai, dan biaya yang sangat minim secara tidak langsung
mengakibatkan capaian Rapor Pendidikan masih rendah.
4. Aksi atau tindakan yang dilakukan yaitu mengajak guru belajar lewat
platform merdeka mengajar, melaksanakan enam program Sabtu Ceria yaitu
Sabtu Wiyata, Sabtu Religi, Sabtu Bersih, Sabtu Sehat, Sabtu Siaga, dan
Sabtu Berbakat, melakukan penataan kembali sarana yang ada, dan
membuat lingkungan yang kaya literasi dan membuat tempat literasi yang
diperlukan secara bertahap.
5. Refleksi seluruh proses yang sudah dilakukan yaitu diperlukan tim yang
kompak untuk menyukseskan setiap kegiatan, secara umum ada
peningkatan kemampuan membaca para siswa, keberanian atau
kepercayaan diri siswa juga ada peningkatan , dan tumbuhnya karakter
positif siswa yang terlihat pada perilaku siswa sehari-hari.

19
20

4.2 Rekomendasi
Geliat literasi yang sudah hampir setahun berjalan ada beberapa rekomendasi
yang sekiranya menjadi pertimbangan dalam kegiatan kedepan.
1) Kepada warga SD Negeri 2 Kesimpar sebagai subjek dan objek kegiatan
hendaknya memiliki motivasi dan tanggung jawab yang sungguh-sungguh
selama Geliat Literasi berlangsung sesuai dengan tupoksinya masing-
masing.
2) Kepada rekan rekan kepala sekolah lain, dapat menggunakan praktek baik
ini sebagai salah satu pilihan dalam melakukan inovasi di sekolahnya
masing-masing sehingga ditemukan inovasi baru yang dapat dikembangkan
dalam mengimplementasikan Gerakan Literasi Sekolah.
3) Kepada pemerintah Kabupaten khususnya Disdikpora Kapupaten
Karangasem hendaknya dapat memenuhi standar PTK agar dapat
menggerakkan roda pendidikan sesuai standar yang ditetapkan.
21

DAFTAR PUSTAKA

Faizah dkk, 2016. Panduan Gerakan Literasi Sekolah di Sekolah Dasar. Jakarta:
Direkorat Pendas Kemdikbud.

Haryoko, Sapto dkk, 2020. Analisis Data Penelitian Kualitatif (Konsep, Teknik,
& Prosedur Analisis). Makasar: Badan Penerbit UNM.

https://ayoguruberbagi.kemdikbud.go.id). Diakses tanggal 2 Mei 2023.

Poerwadarminta, W.J.S.1984. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai


Pustaka.

Permendikbud RI Nomor 23 Tahun 2015 Tentang Penumbuhan Budi Pekerti.

Rapor Pendidikan SD Negeri 2 Kesimpar tahun 2021. Jakarta: Kemdikbud.


22

LAMPIRAN-LAMPIRAN
23

Lampiran 01
SD NEGERI 2 KESIMPAR

Foto Jalan Menuju Sekolah

Foto Gang Sekolah Masuk Hutan Bambu 100m


24

Foto Pintu Gerbang Sekolah

Foto Papan Nama Sekolah


Lampiran 02
25

PROFIL SEKOLAH
Profil Sekolah
1. Identitas Sekolah
1 Nama Sekolah : SD NEGERI 2 KESIMPAR
2 NPSN : 50102993
3 Jenjang Pendidikan : SD
4 Status Sekolah : Negeri
5 Alamat Sekolah : Kesimpar
RT / RW : 0 / 0
Kode Pos : 80852
Kelurahan : Kesimpar
Kecamatan : Kec. Abang
Kabupaten/Kota : Kab. Karang Asem
Provinsi : Prov. Bali
Negara : Indonesia
6 Posisi Geografis : -8.372 Lintang
115.591 Bujur
3. Data Pelengkap
7 SK Pendirian Sekolah :
8 Tanggal SK Pendirian : 1980-01-07
9 Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah
10 SK Izin Operasional : 011/38/TU/UPT.DISDIKPORA
11 Tgl SK Izin Operasional : 2013-02-11
12 Kebutuhan Khusus Dilayani :
13 Nomor Rekening : 0220105002619
14 Nama Bank : BPD Bali
15 Cabang KCP/Unit : Karangasem
16 Rekening Atas Nama : SD Negeri 2 Kesimpar/I Nyoman Budhiyasa
17 MBS : Ya
18 Memungut Iuran : Tidak
19 Nominal/siswa : 0
20 Nama Wajib Pajak :
21 NPWP : 003104130907000
3. Kontak Sekolah
20 Nomor Telepon : 081239640858
21 Nomor Fax :
22 Email : sd2kesimpar@gmail.com
23 Website : http://
4. Data Periodik
24 Waktu Penyelenggaraan : Pagi/6 hari
25 Bersedia Menerima Bos? : Ya
26 Sertifikasi ISO : Belum Bersertifikat
27 Sumber Listrik : PLN
28 Daya Listrik (watt) : 900
29 Akses Internet : Telkom Speedy
30 Akses Internet Alternatif : Tidak Ada
26

5. Sanitasi
Sustainable Development Goals (SDG)
31 Sumber air : Ledeng/PAM
32 Sumber air minum : Tidak Ada
33 Kecukupan air bersih : Cukup sepanjang waktu
Sekolah menyediakan jamban yang
dilengkapi dengan fasilitas
34 : Tidak
pendukung untuk digunakan oleh
siswa berkebutuhan khusus
35 Tipe jamban : Leher angsa (toilet duduk/jongkok)
Sekolah menyediakan pembalut
36 : Tidak ada
cadangan
Jumlah hari dalam seminggu siswa
37 mengikuti kegiatan cuci tangan : Tidak pernah
berkelompok
38 Jumlah tempat cuci tangan : 0
39 Jumlah tempat cuci tangan rusak : 0
Apakah sabun dan air mengalir
40 : Ya
pada tempat cuci tangan
Sekolah memiiki saluran
41 pembuangan air limbah dari : Ada saluran pembuangan air limbah ke tangki septik atau IPAL
jamban
Sekolah pernah menguras tangki
septik dalam 3 hingga 5 tahun
42 : Tidak/Tidak tahu
terakhir dengan truk/motor sedot
tinja
Stratifikasi UKS :
Sekolah memiliki selokan untuk
43 : Tidak
menghindari genangantempat
Sekolah menyediakan air
sampah di setiap ruang kelas
44 (Sesuai permendikbud tentang : Ya
standar sarpras)
Sekolah menyediakan tempat
45 sampah tertutup di setiap unit : Tidak
jamban perempuan
Sekolah menyediakan cermin di
46 : Tidak
setiap
Sekolahunit jambantempat
memiliki perempuan
pembuangan sampah sementara
47 : Ya
(TPS) yang tertutup
Sampah dari tempat pembuangan
48 sampah sementara diangkut secara : Tidak
rutin
Ada perencanaan dan
penganggaran untuk kegiatan
49 pemeliharaan dan perawatan : Ya
sanitasi sekolah
27

Daftar Pendidik dan Tenaga Kependidikan


SD NEGERI 2 KESIMPAR
Kecamatan Kec. Abang, Kabupaten Kab. Karang Asem, Provinsi Prov. Bali
Tanggal Unduh: 2023-05-27
14:06:35

No Nama NUPTK JK NIP

1 I Ketut Wiryawan 6053746647200003 L 1968072120070110


I Komang Eka Putra
2 Ariyanta 0349770672130053 L 1992101720190310
3 I Nyoman Budhiyasa 3935749652200012 L 1971060320001210
4 Ni Luh Sukarni 8563742647300013 P 1964123120070122
5 Ni Made Sugiantari 1848769670130082 P 1991051620190320
Ni Wayan Nining
6 Marheni 0850760661230222 P 1982051820222120

TMT
Jenjang Jurusan/Prodi Sertifikasi Tugas Tamb
Kerja
Pendidikan Agama 2009-
S1 Hindu 09-30
2020-
S1 Guru Kelas SD/MI Guru Kelas SD/MI 05-01
Pendidikan Agama 2000-
S2 Hindu Guru Kelas SD/MI 12-01 Kepala Sekolah
Pendidikan Agama 2009-
S1 Hindu 10-01
2020-
S1 Guru Kelas SD/MI Guru Kelas SD/MI 05-01 Bendahara BOS/BO
Pendidikan Jasmani 2022-
S1 dan Kesehatan 04-01
28

Daftar Pendidik dan Tenaga Kependidikan


SD NEGERI 2 KESIMPAR
Kecamatan Kec. Abang, Kabupaten Kab. Karang Asem, Provinsi Prov. Bali
Tanggal Unduh: 2023-05-27 14:06:35

No Nama NUPTK JK NIP Status Kepegawaian


Jenis PTK Gelar
Belakang
1 I Ketut Wiryawan 6053746647200003 L 196807212007011030 PNS Guru Kelas S.Ag
2 I Komang Eka Putra Ariyanta 0349770672130053 L 199210172019031008 PNS Guru Kelas S.Pd.
3 I Nyoman Budhiyasa 3935749652200012 L 197106032000121003 PNS Kepala Sekolah S.Pd, M.Pd
4 Ni Luh Sukarni 8563742647300013 P 196412312007012235 PNS Guru Mapel
5 Ni Made Sugiantari 1848769670130082 P 199105162019032003 PNS Guru Kelas S.Pd
6 Ni Wayan Nining Marheni 0850760661230222 P 198205182022212008 PPPK Guru Mapel S.Pd

TMT
Jenjang Jurusan/Prodi Sertifikasi Tugas Tambahan
Kerja

S1 Pendidikan Agama Hindu 2009-09-30


S1 Guru Kelas SD/MI Guru Kelas SD/MI 2020-05-01
S2 Pendidikan Agama Hindu Guru Kelas SD/MI 2000-12-01
Kepala Sekolah
S1 Pendidikan Agama Hindu 2009-10-01
S1 Guru Kelas SD/MI Guru Kelas SD/MI 2020-05-01
Bendahara BOS/BOP
S1 Pendidikan Jasmani dan Kesehatan 2022-04-01
29

Peserta Didik
SD NEGERI 2 KESIMPAR
Kecamatan Kec. Abang, Kabupaten Kab. Karang Asem, Provinsi Prov. Bali
Tanggal Unduh: 2023-05-27 14:06:35

1. Jumlah Peserta Didik Berdasarkan Jenis Kelamin 4. Siswa Berdasarkan Penghasilan ortu
Laki-laki Perempuan Total Penghasilan L P Total
42 31 73 Tidak di isi 6 5 11
Kurang dari Rp. 500,00020 9 29
2. Jumlah peserta Didik Berdasarkan Usia Rp. 500,000 - Rp. 999,999
7 9 16
Usia L P Total Rp. 1,000,000 - Rp. 1,999,999
6 6 12
< 6 tahun 0 0 0 Rp. 2,000,000 - Rp. 4,999,999
3 2 5
6 - 12 tahun 41 28 69 Rp. 5,000,000 - Rp. 20,000,000
0 0 0
13 - 15 tahun 1 3 4 Lebih dari Rp. 20,000,000
0 0 0
16 - 20 tahun 0 0 0 Total 42 31 73
> 20 tahun 0 0 0
Total 42 31 73

3. Jumlah Siswa Berdasarkan Agama


Agama L P Total
Islam 0 0 0
Kristen 0 0 0
Katholik 0 0 0
Hindu 42 31 73
Budha 0 0 0
Konghucu 0 0 0
Lainnya 0 0 0
Total 42 31 73

4. Jumlah Siswa Berdasarkan Penghasilan Orang Tua/Wali 5. Jumlah Siswa Berdasarkan Tingkat
Tingkat
Penghasilan L P Total L P Total
Pendidikan
Tidak di isi 6 5 11 Tingkat 4 3 9 12
Kurang dari Rp. 500,000 20 9 29 Tingkat 1 6 3 9
Rp. 500,000 - Rp. 999,999 7 9 16 Tingkat 2 13 6 19
Rp. 1,000,000 - Rp. 1,999,999 6 6 12 Tingkat 3 8 2 10
Rp. 2,000,000 - Rp. 4,999,999 3 2 5 Tingkat 6 7 8 15
Rp. 5,000,000 - Rp. 20,000,000 0 0 0 Tingkat 5 5 3 8
Lebih dari Rp. 20,000,000 0 0 0 Total 42 31 73
Total 42 31 73
Lampiran 03
30

KOMITMEN BERSAMA TIM LITERASI

Foto Komitmen Bersama yang Dipasang di Tembok Sekolah

Foto Program Kegiatan


Lampiran 04

31

CONTOH LITERASI SABTU WIYATA

Foto Belum Ada Pojok Baca Kelas I

Foto Pojok Baca Kelas I Setelah Penataan


32

FOTO POJOK BACA KELAS II

Foto Pojok Baca Sebelum Penataan

Foto Pojok Baca Setelah Penataan


33

FOTO POJOK BACA KELAS III

Foto Ruang Kelas Belum Ada Pojok Baca

Foto Pojok Baca Setelah Penataan


34

FOTO POJOK BACA KELAS IV

Foto Pojok Baca Sebelum Penataan

Foto Pojok Baca Setelah Penataan


35

FOTO POJOK BACA KELAS V

Foto Pojok Baca Sebelum Penataan

Foto Pojok Baca Setelah Penataan


36

FOTO POJOK BACA KELAS VI

Foto Pojok Baca Sebelum Penataan

Foto Pojok Baca Setelah Penataan


Lampiran 05
37

CONTOH LITERASI SABTU RELIGI

Foto Mejejahitan

Foto Membuat
Lampiran 06 Hiasan dalam Melaspas Gedung Sekolah

CONTOH LITERASI SABTU BERSIH


38

Foto Pembersihan di Depan Sekolah

Lampiran 07
Foto Pembersihan di Gang Sekolah

CONTOH LITERASI SABTU SEHAT


39

Foto Senam Bersama

Lampiran 08

Foto Peserta Jalan Santai

CONTOH LITERASI SABTU SIAGA


40

Foto Pembinaan Pramuka Siaga

Lampiran 09

Foto Permainan Tradisional Pramuka Siaga

CONTOH LITERASI SABTU BERBAKAT


41

Foto Latihan Tari Puspanjali

Lampiran 10

Foto Pidato Perayaan HARDIKNAS 2023


FOTO MENGIKUTI LOMBA BULAN BAHASA BALI
42

Foto Peserta lomba bersama Perbekel dan Babimkamtibmas


Desa Kesimpar

Foto Siswa Menyerahkan Piala Kepada Kepala Sekolah

Lampiran 11

FOTO MADING SEKOLAH


43

Foto Karya Siswa

Foto Siswa Melihat Mading Sekolah


Lampiran 12

FOTO PERPUSTAKAAN
44

Foto Sebelum Penataan

Foto Setelah Penataan

Lampiran 13

LINGKUNGAN KAYA LITERASI


45

Foto Nama Tanaman: Indonesia, Latin, Bali


46

Foto Permainan Tradisional

Foto Poster UKS di Depan Ruang UKS


47

Foto Poster Literasi Di Ruangan Sekolah


Lampiran 14
48

FOTO PONDOK LITERASI

Foto Panggung Literasi

Foto Contoh Kegiatan di Pondok Literasi


Lampiran 15
49

PROGRAM LITERASI

PROGRAM
GERAKAN LITERASI SEKOLAH
SD NEGERI 2 KESIMPAR
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

OLEH
TIM GERAKAN LITERASI SD NEGERI 2KESIMPAR

PEMERINTAH KABUPATEN KARANGASEM


DINAS PENDIDIKAN KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA
SATUAN PENDIDIKAN SD NEGERI 2 KESIMPAR
Banjar Dinas Kesimpar Kaler Desa Kesimpar Kecamatan Abang Karangasem
Email sd2kesimpar@gmail.com
50

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa atas
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan Program Gerakan Literasi
Sekolah (GLS) SD Negeri 2 Kesimpar Tahun 2022/2023. Program ini
dibuat untuk dijadikan acuan bagi kami selaku pembina dalam
melaksanakan kegiatan GLS selama satu tahun.
Dalam penyusunan Program GLS ini kami mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi, diantaranya ketua
komite, kepala sekolah, rekan-rekan guru, dan siswa-siswi SD Negeri 2
Kesimpar, serta pihak-pihak yang terlibat baik dalam penyusunan
program kerja maupun dalam pelaksanaan kegiatan.
Program ini masih banyak kekurangannya yang perlu
disempurnakan. Untuk itu kami mohon saran dan masukan dari
berbagai pihak guna memajukan Program GLS di SD Negeri 2
Kesimpar. Semoga apa yang dilaksanakan dapat bermanfaat.

Kesimpar, Juli 2022


Tim GLS,
51

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Asesmen Nasional yang diikuti SD Negeri 2 Kesimpar tahun
2021, hasilnya keluar berupa Rapor Pendidikan tahun 2022. Capaian
tentang literasi, numerasi, dan survei karakter, terlihat lebih banyak
indikator yang berlabel kuning dan merah daripada yang berlabel biru
atau hijau. Demikian juga pada rekomendasi, lebih didominasi oleh
label merah dan kuning. Sementara itu survei lingkungan belajar lebih
banyak berlabel hijau daripada merah dan kuning. Capaian indikator
literasi mencapai nilai 1,83 (rentang 1-3) tetapi masih ada 33% siswa
yang masih pada tingkat dasar yang perlu perhatian. Kemampuan
numerasi mencapai nilai 1,43 dari rentang nilai yang sama berada dalam
posisi di bawah rata-rata kabupaten, provinsi, dan nasional.
Berdasarkan nilai dan label warna yang terdapat dalam Rapor
Pendidikan tahun 2022, dapat disimpulkan bahwa kemampuan literasi,
numerasi, dan karakter siswa SD Negeri 2 Kesimpar perlu ditingkatkan.
Oleh karena itu para guru diajak mendiskusikan program kegiatan
untuk peningkatan kemampuan literasi, numerasi, dan survei karakter.
Mengawali semester pertama tahun pelajaran 2022/2023, disepakati
dilakukan upaya meningkatkan literasi sekolah.

B. Dasar Hukum
1. Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional
52

2. Peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan nomor 23 tahun


2015 tentang penumbuhan budi pekerti.
3. Peraturan pemerintah nomor 57 tahun 2014 tentang
pengembangan, pembinaan, dan perlindungan bahasa dan sastra
serta peningkatan fungsi bahasa Indonesia.
4. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan RI Nomor 23
Tahun 2015 Tentang Penumbuhan Budi Pekerti
C. Tujuan GLS
Tujuan umum gerakan literasi sekolah menumbuhkembangkan
insan serta ekosistem pendidikan agar menjadi pembelajar sepanjang
hayat. Sementara itu tujuan khusus gerakan literasi sekolah yaitu:
1. Menumbuhkembangkan budi pekerti
2. Membangun ekosistem literasi sekolah
3. Menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajar
4. Mempraktikkan kegiatan pengelolaan pengetahuan
5. Menjaga keberlanjutan budaya literasi

D. Sasaran GLS
Sasaran gerakan literasi sekolah adalah seluruh warga sekolah
yaitu siswa, guru, dan pegawai yang ada di SD Negeri 2 Kesimpar.

E. Waktu dan tempat GLS


Kegiatan GLS dilaksanakan secara terprogram dan tidak
terprogram. Yang tidak terprogram dilakukan setiap hari sedangkan
yang terprogram dilakukan setiap hari Sabtu dan hari-hari tertentu.
53

F. Tenaga Pembina GLS


Kegiatan GLS Satuan Pendidikan SD Negeri 2 Kesimpar
didampingi oleh para guru sesuai dengan kemampuan yang dimiliki.
Guru pendamping kegiatan ini tidak diberikan honor. Kegiatan GLS
akan disesuaikan seiring waktu dan minat siswa.

G. Biaya Kegiatan GLS


Kegiatan ini termasuk kegiatan pembiasaan yang dikolaborasikan
dengan kegiatan pembelajaran. Biaya yang timbul dari kegiatan ini
dibebankan pada dana BOS dan anggaran lain yang sesuai.

II. PROGRAM KEGIATAN

No PROGRAM KEGIATAN RENCANA PELAKSANAAN


1 2 3
A. Tahapan Literasi
Membentuk tim Literasi
1
Sekolah Minggu I, Juli 2022
2 Membuat program Minggu I, Juli 2022
3 Implementasi program Agst-Des 2022 Setiap sabtu
a Membaca 15 menit Agst-Des 2022 Setiap sabtu
b Keagamaan Agst-Des 2022
Kegiatan sesuai perayaan tumpek,
1 sembahyang, dan pembersihan
Tumpek lingkungan
Sembahyang bersama dan dharma
2
Purnama gita
54

Sembahyang bersama dan dharma


3
Tilem gita
Sembahyang bersama dan dharma
4
Saraswati gita dan tarian
c. Kesehatan Sabtu minggu 2 dan 4 setiap bulan
Sesuai permintaanPuskemas
1 Dari Puskesmas (BIAS, skirning, Cacing, Vitamin,
dan kesehatan gigi)
Senam pagi dan kegiatan
2 Kegiatan sekolah
kesehatan lainnya (menyesuaikan)
Setiap Sabtu kebersihan sekolah
d. Kebersihan
dan lingkungan gang.
e. Pramuka Setiap minggu 1 dan3 setiap bulan
Tali temali, permainan tradisional,
1 Siaga lagu pramuka dan perjuangan, dan
lainnya.
Tali temali, permainan tradisional,
2 Penggalang lagu pramuka dan perjuangan, dan
berlatih bersama dengan siaga.
Jeda dan Akhir semester serta
f Bakat
hari-hari besar nasional
Sabtu Minggu I dan III setiap
1 Menari
bulan
Sabtu Minggu II dan IV setiap
2 Menyanyi
bulan
Sabtu Minggu I dan III setiap
3 Bercerita
bulan
Sabtu Minggu II dan IV setiap
4 Puisi
bulan
4 Evaluasi/refleksi Des 2022 dan Mei 2023
a Siswa Sesuai pedoman observasi
b Materi Sesuai pedoman observasi
c Sarpras Sesuai pedoman observasi
Enam program GLS Sesuai
d Kegiatan siswa
pedoman observasi
e Kegiatan guru Sesuai pedoman observasi
55

Penyediaan Dan Penataan


B
Sarana
1 Penyediaan tempat Agst-Des 2022
a Pojok baca Minggu I, Agustus 2022
b Mading Minggu I, Agustus 2022
Pojok baca di luar ruang
c kelas Minggu I, Agustus 2022
d Perpustakaan Minggu I, Agustus 2022
e Lingkungan kaya literasi Minggu I Pebruari 2023
Penyediaan buku-buku
bacaan ringan yang digemari
2 anak Oktober 2022
Penyediaan media
elektronik; audio & visual
3 yang memadai Juli-Sept 2023
Pemasangan slogan/jargon
yang menarik minat baca di
tempat-tempat anak/siswa
4 biasa berkumpul. Pebruari 2023
C Prasarana khusus Literasi

1 Tempat kegiatan literasi Januari 2023


D. Pemberian Reward

1 Pemberian Pujian Desember 2022


2 Memberi Hadiah Desember 2022
3 Memberi door price, dll. Desember 2022
56

III. PENUTUP

Program Gerakan Literasi Sekolah ini diharapkan menjadi


pedoman oleh para guru dan pendamping untuk mengimplementasikan
kegiatan yang dilaksanakan. Program ini tidak hanya di atas kertas
tetapi dapat diimplementasikan dalam kegiatan yang bermanfaat bagi
siswa maupun peningkatan profesioanlisme guru.
Lampiran 16
57

HASIL OBSERVASI LITERASI


Komponen Siswa
Hari/Tanggal : 5/11/2022
Skor
No Hal yang Diamati 1 2 3 4
1 Keaktifan Siswa terkait Sabtu Ceria:
a. Siswa aktif melakukan kegiatan √
b. Siswa aktif bertanya √
c. Siswa aktif mengajukan ide √
2 Perhatian Siswa:
a. Suka cita √
b. Fokus √
c. Antusias √
3 Kedisiplinan:
a. Kehadiran/absensi √
b. Datang tepat waktu √
c. Pulang tepat waktu √
4 Penugasan:
a. Memperhatikan arahan guru √
b. Mengerjakan tugas tepat waktu √
c. Menghasilkan tugas sesuai perintah √
Skor 1 6 12 16
Total 35
Capaian 72,91%
Predikat Cukup

Keterangan;
Analisis Deskriptif Rentang Nilai Kategori
86 – 100 Baik sekali
Capaian = Skor perolehan x 71 – 85 Baik
100% 56 – 70 Cukup
Skor ideal 41 – 55 Kurang
0 - 40 Sangat kurang
58

PEDOMAN OBSERVASI LITERASI


Komponen Guru

No Hal yang Diamati Skor


1 2 3 4
1 Penguasaan Kegiatan: √
a. Kelancaran memberikan arahan
b. Kemampuan menjawab pertanyaan siswa √
c. Keragaman pemberian contoh kegiatan √
2 Sistematika arahan: √
a. Ketuntasan arahan
b. Uraian petunjuk mengarah pada tujuan √
c. Urutan arahan kegiatan sesuai dengan tujuan √

3 Penerapan Bimbingan: √
a. Kesabaran dalam memberikan bimbingan
b. Tidak pilih kasih dalam membimbing √
c. Bimbingan mudah diikuti siswa √
4 Performance: √
a. Kejelasan suara yang diucapkan
b. Kekomunikatifan guru dengan siswa √
c. Keluwesan sikap guru dengan siswa √
5 Pemberian Motivasi: √
a. Keantusiasan guru dalam mendampingi siswa
b. Kepedulian guru terhadap siswa √
c. Ketepatan pemberian reward dan punishman √
Skor 6 21 20
Total 47
Capaian 78,33%
Predikat Baik
59

PEDOMAN OBSERVASI LITERASI


Komponen Materi

Hari/Tanggal : 5/11/2022

1. Sabtu Wiyata
No Hal yang Diamati Skor
1 2 3 4
1 Kesesuaian dengan program √
2 Sistematika penyampaian kegiatan √
3 Sangat dibutuhkan peserta didik √
4 Dapat diaplikasikan dalam kehidupan √
5 Menarik dan menyenangkan bagi siswa √
6 Dapat dikembangkan oleh siswa √
7 Sesuai dengan tingkat kelasnya √
8 Terkait dengan materi pelajaran di kelasnya √
9 Tidak sama antar siswa tergantung tingkat √
kemampuannya
10 Mampu menumbuhkan budi pekerti
Skor 1 6 12 8
Total 27
Capaian 67,50%
Predikat Cukup

Keterangan:
Analisis Deskriptif Rentang Nilai Kategori
86 – 100 Baik sekali
Capaian = Skor perolehan x 71 – 85 Baik
100% 56 – 70 Cukup
Skor ideal 41 – 55 Kurang
0 - 40 Sangat kurang
60

Hari/Tanggal : 5/11/2022

2. Sabtu Religi

No Hal yang Diamati Skor


1 2 3 4
1 Kesesuaian dengan program √
2 Sistematika penyampaian kegiatan √
3 Sangat dibutuhkan peserta didik √
4 Dapat diaplikasikan dalam kehidupan √
5 Menarik dan menyenangkan bagi siswa √
6 Dapat dikembangkan oleh siswa √
7 Sesuai dengan tingkat kelasnya √
8 Terkait dengan materi pelajaran di kelasnya √
9 Tidak sama antar siswa tergantung tingkat √
kemampuannya
10 Mampu menumbuhkan budi pekerti √
Skor 0 4 18 8
Total 30
Capaian 75%
Predikat Baik

Keterangan:
Analisis Deskriptif Rentang Nilai Kategori
86 – 100 Baik sekali
Capaian = Skor perolehan x 71 – 85 Baik
100% 56 – 70 Cukup
Skor ideal 41 – 55 Kurang
0 - 40 Sangat kurang
61

3. Sabtu Bersih

No Hal yang Diamati Skor


1 2 3 4
1 Kesesuaian dengan program √
2 Sistematika penyampaian kegiatan √
3 Sangat dibutuhkan peserta didik √
4 Dapat diaplikasikan dalam kehidupan √
5 Menarik dan menyenangkan bagi siswa √
6 Dapat dikembangkan oleh siswa √
7 Sesuai dengan tingkat kelasnya √
8 Terkait dengan materi pelajaran di kelasnya √
9 Tidak sama antar siswa tergantung tingkat √
kemampuannya
10 Mampu menumbuhkan budi pekerti √
Skor 0 2 21 8
Total 31
Capaian 77,50%
Predikat Baik

Keterangan:
Analisis Deskriptif Rentang Nilai Kategori
86 – 100 Baik sekali
Capaian = Skor perolehan x 71 – 85 Baik
100% 56 – 70 Cukup
Skor ideal 41 – 55 Kurang
0 - 40 Sangat kurang
62

Hari/Tanggal : 5/11/2022

4. Sabtu Sehat
No Hal yang Diamati Skor
1 2 3 4
1 Kesesuaian dengan program √
2 Sistematika penyampaian kegiatan √
3 Sangat dibutuhkan peserta didik √
4 Dapat diaplikasikan dalam kehidupan √
5 Menarik dan menyenangkan bagi siswa √
6 Dapat dikembangkan oleh siswa √
7 Sesuai dengan tingkat kelasnya √
8 Terkait dengan materi pelajaran di kelasnya √
9 Tidak sama antar siswa tergantung tingkat √
kemampuannya
10 Mampu menumbuhkan budi pekerti √
Skor 0 4 18 8
Total 30
Capaian 75%
Predikat Baik

Keterangan:
Analisis Deskriptif Rentang Nilai Kategori
86 – 100 Baik sekali
Capaian = Skor perolehan x 71 – 85 Baik
100% 56 – 70 Cukup
Skor ideal 41 – 55 Kurang
0 - 40 Sangat kurang
63

Hari/Tanggal : 5/11/2022

5. Sabtu Siaga
No Hal yang Diamati Skor
1 2 3 4
1 Kesesuaian dengan program √
2 Sistematika penyampaian kegiatan √
3 Sangat dibutuhkan peserta didik √
4 Dapat diaplikasikan dalam kehidupan √
5 Menarik dan menyenangkan bagi siswa √
6 Dapat dikembangkan oleh siswa √
7 Sesuai dengan tingkat kelasnya √
8 Terkait dengan materi pelajaran di kelasnya √
9 Tidak sama antar siswa tergantung tingkat √
kemampuannya
10 Mampu menumbuhkan budi pekerti √
Skor 0 6 18 4
Total 28
Capaian 70%
Predikat Cukup

Keterangan:
Analisis Deskriptif Rentang Nilai Kategori
86 – 100 Baik sekali
Capaian = Skor perolehan x 71 – 85 Baik
100% 56 – 70 Cukup
Skor ideal 41 – 55 Kurang
0 - 40 Sangat kurang
64

Hari/Tanggal : 5/11/2022

6. Sabtu Berbakat
No Hal yang Diamati Skor
1 2 3 4
1 Kesesuaian dengan program √
2 Sistematika penyampaian kegiatan √
3 Sangat dibutuhkan peserta didik √
4 Dapat diaplikasikan dalam kehidupan √
5 Menarik dan menyenangkan bagi siswa √
6 Dapat dikembangkan oleh siswa √
7 Sesuai dengan tingkat kelasnya √
8 Terkait dengan materi pelajaran di kelasnya √
9 Tidak sama antar siswa tergantung tingkat √
kemampuannya
10 Mampu menumbuhkan budi pekerti √
Skor 3 4 12 4
Total 23
Capaian 57,50
Predikat Cukup

Keterangan:
Analisis Deskriptif Rentang Nilai Kategori
86 – 100 Baik sekali
Capaian = Skor perolehan x 71 – 85 Baik
100% 56 – 70 Cukup
Skor ideal 41 – 55 Kurang
0 - 40 Sangat kurang
65

PEDOMAN OBSERVASI LITERASI


Komponen Sarpras Dan Lingkungan

Hari/Tanggal : 5/11/2022

No Hal yang Diamati Skor


1 2 3 4
1 Tempat beragam pilihan √
2 Tempat yang bersih √
3 Tempatnya menarik √
4 Daya tampung yang cukup √
5 Lingkungan kaya literasi √
6 Menyediakan tempat unjuk kerja yang khusus √
7 Memiliki pengeras suara √
8 Lingkungan yang aman √
9 Tersedia tempat memuat hasil karya siswa √
10 Lingkungan social yang ramah antarwarga sekolah √
Skor 0 6 9 16
Total 22
Capaian 55%
Predikat Kurang

Keterangan:
Analisis Deskriptif Rentang Nilai Kategori
86 – 100 Baik sekali
Capaian = Skor perolehan x 71 – 85 Baik
100% 56 – 70 Cukup
Skor ideal 41 – 55 Kurang
0 - 40 Sangat kurang
66

Lampiran
RAPOR PENDIDIKAN TAHUN 2021/2022
RAPORT PENDIDIKAN
SD NEGERI 2 KESIMPAR
TAHUN 2021

Perbandingan

Nilai Sekolah Anda

Waktu Pengkinian
Nomor Indikator

Rentang Nilai
Satuan
Pendidik Nilai Nilai Nilai

Level
Nama Indikator Capaian an Rata- Rata- Rata- Definisi Indikator Definisi Capaian
Serupa Rata Rata Rata
di Kab/kota Provinsi Nasional
Nasional
Persentase peserta didik berdasarkan Sebagian besar peserta didik telah
Mencapai kemampuan dalam memahami, mencapai batas kompetensi minimum
November
A.1 Kemampuan literasi 1.83 kompetensi 1.74 1.71 1.81 1.71 1-3 menggunakan, merefleksi, dan mengevaluasi untuk literasi membaca namun perlu 1
2021
mininum beragam jenis teks (teks informasional dan upaya mendorong lebih banyak peserta
teks fiksi). didik menjadi mahir.
Persentase peserta didik berdasarkan Peserta didik mampu mengintegrasikan
Proporsi peserta didik kemampuan dalam memahami, beberapa informasi lintas teks;
November
A.1 dengan kemampuan literasi 0% Mahir 0 - 100 menggunakan, merefleksi, dan mengevaluasi mengevaluasi isi, kualitas, cara penulisan 1
2021
Mahir beragam jenis teks (teks informasional dan suatu teks, dan bersikap reflektif terhadap
teks fiksi). isi teks.
Persentase peserta didik berdasarkan Peserta didik mampu membuat
Proporsi peserta didik kemampuan dalam memahami, interpretasi dari informasi implisit yang
November
A.1 dengan kemampuan literasi 66.67% Cakap 0 - 100 menggunakan, merefleksi, dan mengevaluasi ada dalam teks; mampu membuat 1
2021
Cakap beragam jenis teks (teks informasional dan simpulan dari hasil integrasi beberapa
teks fiksi). informasi dalam suatu teks.
Persentase peserta didik berdasarkan
Peserta didik mampu menemukan dan
Proporsi peserta didik kemampuan dalam memahami,
mengambil informasi eksplisit yang ada November
A.1 dengan kemampuan literasi 33.33% Dasar 0 - 100 menggunakan, merefleksi, dan mengevaluasi 1
dalam teks serta membuat interpretasi 2021
Dasar beragam jenis teks (teks informasional dan
sederhana.
teks fiksi).
Persentase peserta didik berdasarkan
Peserta didik belum mampu menemukan
Proporsi peserta didik kemampuan dalam memahami,
Perlu Intervensi dan mengambil informasi eksplisit yang November
A.1 dengan kemampuan literasi 0% 0 - 100 menggunakan, merefleksi, dan mengevaluasi 1
Khusus ada dalam teks ataupun membuat 2021
Perlu Intervensi Khusus beragam jenis teks (teks informasional dan
interpretasi sederhana.
teks fiksi).
Persentase peserta didik berdasarkan
Di bawah kemampuan dalam berpikir menggunakan Kurang dari 50% peserta didik telah
November
A.2 Kemampuan numerasi 1.43 kompetensi 1.59 1.57 1.64 1.57 1-3 konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika mencapai kompetensi minimum untuk 1
2021
minimum untuk menyelesaikan masalah sehari-hari numerasi.
pada berbagai jenis konteks yang relevan.

Persentase peserta didik berdasarkan


Peserta didik mampu bernalar untuk
Proporsi peserta didik kemampuan dalam berpikir menggunakan
menyelesaikan masalah kompleks serta November
A.2 dengan kemampuan 0% Mahir 0 - 100 konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika 1
nonrutin berdasarkan konsep matematika 2021
numerasi Mahir untuk menyelesaikan masalah sehari-hari
yang dimilikinya.
pada berbagai jenis konteks yang relevan.

Persentase peserta didik berdasarkan


Proporsi peserta didik kemampuan dalam berpikir menggunakan Peserta didik mampu mengaplikasikan
November
A.2 dengan kemampuan 6.67% Cakap 0 - 100 konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika pengetahuan matematika yang dimiliki 1
2021
numerasi Cakap untuk menyelesaikan masalah sehari-hari dalam konteks yang lebih beragam.
pada berbagai jenis konteks yang relevan.

Peserta didik memiliki keterampilan dasar


Persentase peserta didik berdasarkan
matematika: komputasi dasar dalam
Proporsi peserta didik kemampuan dalam berpikir menggunakan
bentuk persamaan langsung, konsep dasar November
A.2 dengan kemampuan 73.33% Dasar 0 - 100 konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika 1
terkait geometri dan statistika, serta 2021
numerasi Dasar untuk menyelesaikan masalah sehari-hari
menyelesaikan masalah matematika
pada berbagai jenis konteks yang relevan.
sederhana yang rutin.

Persentase peserta didik berdasarkan


Proporsi peserta didik Peserta didik hanya memiliki pengetahuan
kemampuan dalam berpikir menggunakan
dengan kemampuan Perlu Intervensi matematika yang terbatas (penguasaan November
A.2 20% 0 - 100 konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika 1
numerasi Perlu Intervensi Khusus konsep yang parsial dan keterampilan 2021
untuk menyelesaikan masalah sehari-hari
Khusus komputasi yang terbatas).
pada berbagai jenis konteks yang relevan.
Peserta didik telah menyadari pentingnya
Rata-rata nilai karakter peserta didik nilai-nilai karakter pelajar pancasila yang
berdasarkan nilai akhlak pada manusia, berakhlak mulia, bergotong royong,
Perlu November
A.3 Karakter 1.91 2.11 2.1 2.14 2.1 1-3 akhlak pada alam, akhlak bernegara, gotong mandiri, kreatif dan bernalar kritis serta 1
Dikembangkan 2021
royong, kreativitas, nalar kritis, kebinekaan berkebinekaan global, namun masih perlu
global dan kemandirian pada survei karakter. dukungan untuk menerapkannya dalam
kehidupan sehari-hari.

Peserta didik memiliki kesadaran akan


Rata-rata nilai karakter peserta didik yang
Beriman, Bertakwa kepada pentingnya berakhlak baik pada sesama
berkaitan akhlak kepada manusia, akhlak November
A.3.1 Tuhan yang Maha Esa, dan 2 Berkembang 2.11 2.1 2.14 2.1 1-3 manusia, alam, dan negara, serta sudah 2
kepada alam, dan akhlak bernegara di survei 2021
Berakhlak Mulia menerapkannya dengan baik dalam
karakter.
kehidupan sehari-hari.

Peserta didik menyadari pentingnya


kontribusi dalam kegiatan yang bertujuan
Kesediaan dan pengalaman berkontribusi
memperbaiki kondisi lingkungan fisik dan November
A.3.2 Gotong Royong 1.6 Perlu Ditingkatkan 2.12 2.09 2.14 2.1 1-3 dalam kegiatan yang bertujuan memperbaiki 2
sosial, namun belum sepenuhnya 2021
kondisi lingkungan fisik dan lingkungan sosial.
diimplementasikan dalam kehidupan
sehari-hari.

Peserta didik memiliki kesenangan dan


Komposit nilai karakter peserta didik pengalaman untuk menghasilkan
Perlu berdasarkan nilai senang berpikir berbeda, pemikiran, gagasan, serta karya yang baru November
A.3.3 Kreativitas 1.65 2.29 2.26 2.36 2.27 1-3 2
Dikembangkan menerapkan ide baru dalam memecahkan dan berbeda, namun belum sepenuhnya 2021
masalah, dan membuat karya-karya baru. diimplementasikan dalam kehidupan
sehari-hari.

Komposit nilai karakter peserta didik Peserta didik terbiasa untuk menelusuri,
berdasarkan nilai penelusuran informasi, menganalisis, dan mengevaluasi November
A.3.4 Nalar Kritis 2 Berkembang 2.17 2.14 2.22 2.15 1-3 2
analisis dan evaluasi informasi, serta refleksi informasi, serta bertanggung jawab 2021
etis dalam pengambilan keputusan. terhadap keputusan yang dibuat.
Peserta didik memiliki ketertarikan
Komposit nilai karakter peserta didik
terhadap keragaman di berbagai negara
berdasarkan nilai minat terhadap budaya dari November
A.3.5 Kebinekaan global 2 Berkembang 2 2 2 1.99 1-3 serta memiliki kepedulian terhadap isu-isu 2
berbagai negara, dan kepedulian pada isu-isu 2021
global, dan sudah diterapkan dalam
global.
kehidupan sehari-hari.

Komposit nilai karakter peserta didik Peserta didik terbiasa mengelola pikiran,
berdasarkan nilai melakukan perencanaan perasaan, dan tindakan untuk mencapai November
A.3.6 Kemandirian 2 Berkembang 1.97 2 1.96 1.98 1-3 2
secara reflektif, dan pengelolaan emosi dan tujuan belajar dalam kehidupan sehari- 2021
pengendalian diri. hari.

Jumlah guru dan tenaga pendidikan di


0% - sekolah yang memiliki sertifikat dibagi Satuan Pendidikan dengan proporsi guru Oktober
C.1 Proporsi GTK bersertifikat 60% Cukup 48.48% 69.38% 50.9% 44.64% 1
100% dengan total guru dan tenaga pendidikan bersertifikat pendidik cukup. 2021
yang ada.
Sekolah dengan KS/Wakil KS/KS
0% - Jumlah GTK yang masuk kedalam program Oktober
C.2 Proporsi GTK penggerak 0% Bukan 0.11% 0.56% 0.41% 0.11% Penggerak belum berasal dari guru 1
100% guru penggerak dibagi total guru. 2021
penggerak.
Jumlah lulusan program guru penggerak di
daerah yang diangkat menjadi kepala sekolah
dibagi jumlah lulusan program guru Sekolah dengan KS/Wakil KS/KS
Oktober
C.2.2 % KS/wakil KS penggerak 0 Bukan 0 0.01 0 0 penggerak di daerah tsb Penggerak belum berasal dari guru 2
2021
penggerak.
Provinsi = SMA/SMK/SLB
Kab/Kota = PAUD/SD/SMP.

Nilai guru yang pernah mengikuti pelatihan


pengetahuan bidang studi, pedagogi, Satuan Pendidikan sedang merintis dalam Oktober
C.3 Pengalaman pelatihan GTK 10 Merintis 13.36 12.44 14.61 12.72 0 - 100 1
manajerial, atau pelatihan lain dikali bobot keikutsertaan guru dalam pelatihan. 2021
masing-masing pelatihan.

Pengetahuan bidang studi Rata-rata persentase guru yang mengikuti Satuan Pendidikan sedang merintis dalam
0% - Oktober
C.3.1 (termasuk magang untuk 10% Merintis 15.23% 9.86% 18.13% 14.77% pelatihan terkait pengetahuan bidang studi di keikutsertaan guru dalam pelatihan 2
100% 2021
SMK) seluruh sekolah. pengetahuan bidang studi.
Satuan Pendidikan sedang merintis dalam
0% - Rata-rata persentase guru yang mengikuti Oktober
C.3.2 Pedagogi 10% Merintis 18.04% 19.1% 19.24% 16.7% keikutsertaan guru dalam pelatihan 2
100% pelatihan terkait pedagogi di seluruh sekolah. 2021
pengetahuan pedagogik.
Rata-rata persentase guru yang mengikuti Satuan Pendidikan berkembang dalam
0% - Oktober
C.3.3 Manajerial 10% Berkembang 6.81% 8.37% 6.46% 6.69% pelatihan terkait pengetahuan manajerial di keikutsertaan guru dalam pelatihan 2
100% 2021
seluruh sekolah. penguatan manajerial.

Rata-rata nilai uji kompetensi guru dalam hal Satuan Pendidikan dengan rata-rata nilai Desember
C.5 Nilai uji kompetensi guru 58.21 Baik 50.23 51.5 50.3 48.79 0 - 100 1
kompetensi pedagogik dan profesional. UKG sudah baik. 2015

Total nilai uji kompetensi guru dalam hal Satuan Pendidikan dengan rata-rata nilai Desember
C.5.1 Kompetensi pedagogik 54.14 Baik 49.45 50.7 48.97 48.2 0 - 100 2
kompetensi pedagogik dibagi total guru. UKG Pedadogik sudah baik. 2015

Total nilai uji kompetensi guru dalam hal Satuan Pendidikan dengan rata-rata nilai Desember
C.5.2 Kompetensi profesional 62.28 Baik 51.02 52.29 51.62 49.38 0 - 100 2
kompetensi profesional dibagi total guru. UKG Profesional sudah baik. 2015

Jumlah formasi guru ASN yang diajukan


Pemenuhan kebutuhan 0% - dibagi jumlah formasi guru ASN yang Satuan Pendidikan yang mampu dalam Oktober
C.8 100% Baik 54.04% 80.3% 88.9% 54.74% 1
Guru 100% dibutuhkan berdasarkan data dari melakukan pemenuhan guru. 2021
Kemendikbud.

Rata-rata nilai untuk kualitas pembelajaran


manajemen kelas, dukungan afektif, aktvitasi Suasana pembelajaran yang kondusif,
November
D.1 Kualitas pembelajaran 1.76 Disorientasi 1.91 1.93 1.99 1.91 1-3 kognitif, Pembelajaran praktik vs teori, dan dukungan afektif dan aktivasi kognitif 1
2021
pembelajaran Jarak Jauh di survei lingkungan belum diberikan oleh guru.
belajar.

Sebagian kelas suasananya kondusif untuk


Rata-rata nilai untuk keteraturan suasana melangsungkan pembelajaran dan
November
D.1.1 Manajemen kelas 1.88 Menerapkan 1.97 2.02 2.05 1.97 1-3 kelas dan disiplin positif di survei lingkungan sejumlah guru berupaya aktif untuk 2
2021
belajar. melibatkan peserta didik dalam
pengelolaan kelas.
Dukungan afektif berupa perhatian,
Rata-rata nilai untuk dukungan afektif, kepedulian dan umpan balik untuk
November
D.1.2 Dukungan afektif 1.7 Pasif 1.99 1.98 2.09 1.97 1-3 perhatian dan kepedulian guru, dan umpan meningkatkan ekspektasi akademik, 2
2021
balik konstruktif di survei lingkungan belajar. diberikan oleh guru ketika diminta peserta
didik.
Aktivasi kognitif dalam proses
pembelajaran berupa menciptakan iklim
Rata-rata nilai untuk instruksi yang adaptif,
pembelajaran terbuka dengan
panduan guru, aktivitas interaktif,
memberikan instruksi, panduan dan November
D.1.3 Aktivasi kognitif 1.71 Pasif 1.78 1.79 1.82 1.79 1-3 pembelajaran literasi, pembelajaran 2
aktivitas yang interaktif pada 2021
numerasi, skor iklim pembelajaran terbuka di
pembelajaran literasi dan numerasi yang
survei lingkungan belajar.
dipraktekkan oleh guru masih bersifat
pasif.

Upaya peningkatan kualitas


pembelajarannya sporadis hanya untuk
Nilai komposit guru terhadap tingkat aktivitas
Refleksi dan perbaikan sekedar menyelesaikan tugas. Guru November
D.2 1.83 Pasif 2.01 2.06 2.25 1.98 1-3 refleksi dan perbaikan pembelajaran oleh 1
pembelajaran oleh guru menggunakan cara berulang untuk 2021
guru.
melakukan pembelajaran dan tidak
nampak adanya proses reflektif.

Guru pasif mencari referensi pengajaran


Nilai komposit guru dan kepala sekolah melalui buku, seminar, diskusi, praktik
Belajar tentang terhadap aktivitas belajar yang bertujuan baik guru lain, dll untuk meningkatkan November
D.2.1 45.72 Pasif 48.58 51.09 51.88 47.55 0 - 100 2
pembelajaran meningkatkan pengetahuan dan kualitas pengajaran, sehingga perlu 2021
keterampilan mengajar. pendampingan dalam mengaktifkan
semangat belajar guru.

Nilai komposit guru dan kepala sekolah Proses refleksi untuk peningkatan kualitas
Refleksi atas praktik terhadap tingkat refleksi dan perbaikan yang dilakukan, tidak terbatas ketika November
D.2.2 50.48 Aktif 51.19 53.76 55.13 49.99 0 - 100 2
mengajar pembelajaran oleh guru atas praktik terjadi permasalahan, namun, belum 2021
mengajar. dilakukan secara rutin dan konsisten.

Guru mulai aktif mencari cara, sumber,


Nilai komposit guru dan kepala sekolah dan strategi pengajaran baru dalam
terhadap praktik pengajaran guru yang rangka melakukan inovasi pembelajaran November
D.2.3 Penerapan praktik inovatif 55.01 Aktif 53.89 56.18 57.43 52.77 0 - 100 2
inovatif untuk meningkatkan kualitas untuk meningkatkan ketertarikan, 2021
pengajaran. keterlibatan, dan pemahaman peserta
didik terhadap materi pembelajaran.
Kepemimpinan instruksional belum
mengacu pada visi misi sekolah, belum
mendorong perencanaan, praktik dan
Nilai komposit guru dan kepala sekolah
asesmen pembelajaran yang berorientasi
Kepemimpinan terhadap tingkat kepemimpinan instruksional November
D.3 1.67 Terbatas 1.82 1.98 2.01 1.78 1-3 pada peningkatan hasil belajar peserta 1
instruksional sekolah yang mendukung perbaikan kualitas 2021
didik dan belum mengembangkan
pembelajaran.
program, sistem insentif dan sumber daya
yang mendukung guru melakukan refleksi
dan perbaikan pembelajaran.

Nilai komposit guru dan kepala sekolah Visi-misi sekolah menjadi acuan dalam
terhadap penyampaian dan penerapan visi- perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi November
D.3.1 Visi-misi sekolah 50.57 Terarah 49.86 53.35 53.49 48.62 0 - 100 2
misi sekolah yang berpusat pada perbaikan program kerja sekolah serta 2021
pembelajaran. dikomunikasikan kepada warga sekolah.

Perencanaan pembelajaran, praktik


Nilai komposit guru dan kepala sekolah
pembelajaran, dan praktik asesmen di
Pengelolaan kurikulum terhadap pengelolaan pengembangan November
D.3.2 47.7 Disorientasi 47.3 50.1 49.79 46.2 0 - 100 satuan pendidikan belum berorientasi 2
sekolah kurikulum sekolah dengan berorientasi pada 2021
pada peningkatan hasil belajar peserta
peningkatan hasil belajar peserta didik.
didik.

Nilai komposit guru dan kepala sekolah Sekolah sudah memiliki program, sistem
Dukungan untuk refleksi terhadap program, sistem insentif, dan insentif, dan sumber daya yang mulai November
D.3.3 48.98 Tersedia 46.86 49.56 49.37 45.79 0 - 100 2
guru sumber daya yang mendukung refleksi guru mendukung guru untuk melakukan 2021
dan perbaikan pembelajaran. refleksi dan perbaikan pembelajaran.

Satuan pendidikan memiliki lingkungan


sekolah yang aman, terlihat dari
kesejahteraan psikologis yang baik dan
rendahnya kasus perundungan, hukuman
Nilai komposit nilai indeks rasa aman,
fisik, kekerasan seksual, dan November
D.4 Iklim keamanan sekolah 2.29 Aman 2.26 2.27 2.35 2.21 1-3 perundungan, hukuman fisik, kekerasan 1
penyalahgunaan narkoba. Satuan 2021
seksual, dan narkoba.
pendidikan dapat mempertahankan
kualitas warga sekolah dalam mencegah
dan menangani kasus untuk menciptakan
iklim keamanan di lingkungan sekolah.
Nilai rata-rata peserta didik terhadap Peserta didik belum merasa aman dan
Kesejahteraan psikologis Perlu November
D.4.1 1.38 1.9 1.85 1.93 1.87 1-3 kesejahteraan psikologis dan perasaan aman nyaman ketika berada di lingkungan 2
murid Dikembangkan 2021
yang dirasakan di sekolah. satuan pendidikan.

Guru masih belum sepenuhnya merasa


Nilai rata-rata kesejahteraan psikologis guru sebagai bagian dari satuan pendidikan
Kesejahteraan psikologis November
D.4.2 2 Berkembang 2.21 2.37 2.36 2.17 1-3 yang melingkupi perasaan terhubung dan sehingga mereka menikmati perannya 2
guru 2021
perasaan senang mengajar di sekolah. sebagai seorang pendidik hanya pada
situasi tertentu saja.

Nilai komposit nilai dari pengalaman Satuan pendidikan aman dari kasus
perundungan peserta didik, konsepsi perundungan. Kepala sekolah dan guru
November
D.4.3 Perundungan 3 Aman 2.67 2.67 2.74 2.6 1-3 perundungan guru, efikasi diri perundungan, telah memiliki konsepsi yang tepat dan 2
2021
dan program dan kebijakan sekolah tentang yakin dengan pengetahuan dan
perundungan. kemampuannya terkait perundungan.

Satuan pendidikan aman dari kasus


Nilai komposit nilai dari pengalaman
hukuman fisik. Kepala sekolah dan guru
hukuman fisik peserta didik, konsepsi November
D.4.4 Hukuman fisik 2.63 Aman 2.31 2.34 2.39 2.26 1-3 telah memiliki konsepsi yang tepat dan 2
hukuman fisik peserta didik, dan program 2021
yakin dengan pengetahuan dan
dan kebijakan sekolah tentang hukuman fisik.
kemampuannya terkait hukuman fisik.

Di satuan pendidikan jarang terjadi kasus


Nilai komposit nilai dari pengalaman
pelecehan seksual. Kepala sekolah dan
kekerasan seksual peserta didik, konsepsi
guru sudah memahami konsep, definisi
kekerasan seksual guru, efikasi diri kekerasan November
D.4.5 Kekerasan seksual 2 Waspada 1.94 1.87 2.02 1.9 1-3 dan bentuk-bentuk pelecehan seksual, 2
seksual, pengetahuan dan definisi bentuk 2021
namun belum cukup yakin dengan
kekerasan seksual, dan program dan
kemampuannya dalam mencegah dan
kebijakan sekolah tentang kekerasan seksual.
menangani kasus pelecehan seksual.

Nilai komposit nilai dari pengalaman peserta Satuan pendidikan aman dari kasus
didik terkait narkoba di sekolah, pengetahuan penyalahgunaan narkoba.Kepala sekolah November
D.4.6 Narkoba 2.38 Aman 2.38 2.4 2.53 2.34 1-3 2
guru tentang narkoba, dan program dan dan guru memahami pengertian narkoba 2021
kebijakan sekolah tentang narkoba. dan contoh penyalahgunaan narkoba.
Satuan pendidikan secara aktif
Nilai rata-rata terkait dukungan atas mensosialisasikan dan menyuarakan
November
D.6 Iklim Kesetaraan Gender 3 Membudaya 2.29 2.48 2.43 2.24 1-3 kesetaraan gender guru dan pimpinan dukungan akan pentingnya mewujudkan 1
2021
sekolah. kesetaraan hak-hak sipil antar kelompok
gender dengan dasar prinsip keadilan.

Satuan pendidikan mulai


mengembangkan suasana proses
pembelajaran yang menjunjung tinggi
Nilai rata-rata guru, kepala sekolah, dan
toleransi agama/kepercayaan dan budaya; November
D.8 Iklim Kebinekaan 2.25 Merintis 2.2 2.26 2.28 2.18 1-3 peserta didik terhadap iklim kebinekaan di 1
mendapatkan pengalaman belajar yang 2021
sekolah.
berkualitas; mendukung kesetaraan
agama/kepercayaan, budaya, dan gender;
memperkuat nasionalisme.

Satuan pendidikan mengakui, menghargai,


Nilai rata-rata pimpinan sekolah dan guru
Toleransi agama dan menerima, mendukung dan merawat November
D.8.1 2.5 Membudaya 2.05 2.15 2.14 2.03 1-3 terhadap toleransi agama dan budaya di 2
budaya keragaman agama/kepercayaan dan 2021
sekolah.
budaya.

Satuan pendidikan hanya mendukung dan


Nilai rata-rata sikap inklusif peserta didik dan mengakomodir peserta didik tertentu November
D.8.2 Sikap Inklusif 1.5 Perlu peningkatan 1.92 1.91 2.01 1.91 1-3 2
guru. untuk mendapatkan pengalaman belajar 2021
yang berkualitas.

Satuan pendidikan mendukung


kesetaraan hak-hak sipil antara kelompok
Nilai rata-rata terkait dukungan atas agama/kepercayaan dan budaya
Dukungan atas kesetaraan November
D.8.3 2 Merintis 1.92 1.97 1.97 1.9 1-3 kesetaraan agama dan budaya guru dan mayoritas dan minoritas. Akan tetapi, 2
agama dan budaya 2021
pimpinan sekolah. dukungan tersebut sering kali didasari
alasan pragmatis dan cenderung bersikap
pasif.
Satuan Pendidikan mengetahui lemahnya
komitmen kebangsaan dan menindak
Nilai rata-rata terkait komitmen kebangsaan November
D.8.4 Komitmen kebangsaan 3 Membudaya 2.9 2.99 2.97 2.86 1-3 pelanggaran tersebut dengan cara-cara 2
pimpinan sekolah dan guru. 2021
yang demokratis, seperti bertukar pikiran
satu sama lain.

Satuan pendidikan mulai


Nilai rata-rata layanan disabilitas, CBI, sikap mengembangkan suasana proses
November
D.10 Iklim Inklusivitas 2.07 Merintis 2 2.02 2.04 1.98 1-3 terhadap disabilitas, dan fasilitas sekolah pembelajaran yang menyediakan layanan 1
2021
disabilitas di sekolah. yang ramah bagi peserta didik dengan
disabilitas dan cerdas berbakat istimewa.

Satuan pendidikan mulai memiliki


Nilai rata-rata layanan sekolah yang pengetahuan, sikap yang tepat, dan
November
D.10.1 Layanan disabilitas 2.1 Berkembang 1.98 2.03 2.03 1.95 1-3 melingkupi pengetahuan dan sikap tentang kemampuan untuk melaksanakan praktik 2
2021
peserta didik dengan disabilitas. pembelajaran khusus bagi peserta didik
dengan disabilitas.

Satuan pendidikan mulai memiliki


Layanan sekolah untuk Nilai rata-rata terhadap layanan sekolah yang pengetahuan, sikap yang tepat, dan
November
D.10.2 murid cerdas dan bakat 2.1 Berkembang 1.8 1.82 1.83 1.77 1-3 melingkupi pengetahuan dan sikap tentang kemampuan untuk melaksanakan praktik 2
2021
istimewa peserta didik cerdas dan berbakat istimewa. pembelajaran khusus bagi peserta didik
dengan kecerdasan dan bakat istimewa.

Peserta didik mulai menerima


Nilai rata-rata sikap guru terhadap disabilitas
keberadaan, namun masih ragu untuk November
D.10.3 Sikap terhadap disabilitas 2 Mengakui 2.21 2.2 2.27 2.2 1-3 berdasarkan aspek afektif, kognitif, dan 2
berteman akrab dengan peserta didik 2021
perilaku di survei karakter.
disabilitas.
Satuan pendidikan melibatkan orang tua
Nilai rata-rata partisipasi orang tua dan dan peserta didik dalam beberapa
November
E.1 Partisipasi warga sekolah 2 Selektif 1.84 1.81 1.84 1.82 1-3 partisipasi peserta didik dalam pengelolaan kegiatan di satuan pendidikan khususnya 1
2021
sekolah. berupa kegiatan akademik dan atau non-
akademik.

Nilai komposit guru dan kepala sekolah Satuan pendidikan melibatkan orang tua
terhadap Tingkat keterlibatan orang tua dalam beberapa kegiatan di satuan November
E.1.1 Partisipasi orang tua 66.22 Selektif 59.5 59.85 60.41 58.32 0 - 100 2
dalam proses perencanaan, pengembangan, pendidikan khususnya berupa kegiatan 2021
dan pelaksanaan aktivitas di sekolah. akademik dan atau non-akademik.
Nilai komposit guru dan kepala sekolah Satuan pendidikan melibatkan peserta
terhadap Tingkat keterlibatan peserta didik didik dalam beberapa kegiatan di satuan November
E.1.2 Partisipasi murid 60.58 Selektif 63.35 66.05 65.85 61.72 0 - 100 2
dalam proses perencanaan, pengembangan, pendidikan khususnya berupa kegiatan 2021
dan pelaksanaan aktivitas di sekolah. akademik dan atau non-akademik.

Satuan pendidikan memiliki proporsi


Pemanfaatan TIK untuk Nilai komposit dari pembelanjaan BOS secara November
E.3 0 Rendah 10.83 8.76 11.97 11.02 0 - 100 pembelanjaan dana BOS secara daring 1
pengelolaan anggaran daring dan penggunaan SDS. 2020
yang rendah.

Jumlah pembelanjaan dana BOS melalui Satuan pendidikan memiliki proporsi


Proporsi pembelanjaan 0% - November
E.3.1 0% Rendah 10.83% 8.76% 11.97% 11.02% SIPLah dibagi total anggaran dana BOS yang pembelanjaan dana BOS secara daring 2
dana BOS secara daring 100% 2020
diterima dalam satu tahun anggaran. yang rendah.

Anda mungkin juga menyukai