Anda di halaman 1dari 5

NAMA : HANDRAYANI

NIM : E1A021034

KELAS: 6B

EVOLUSI TUGAS 4

1. Bagian 1.1 Evolusi berarti perubahan pada makhluk hidup secara turun- temurun
dengan modifikasi
 Deskripsi: Evolusi, seperti yang didefinisikan oleh Darwin, adalah perubahan pada
makhluk hidup secara turun-temurun dengan modifikasi. Proses evolusi terjadi melalui
perubahan genetik yang terakumulasi dari satu generasi ke generasi berikutnya,
membentuk garis keturunan yang beragam dalam populasi.
 Kesimpulan: Evolusi sebagai perubahan pada makhluk hidup secara turun-temurun
dengan modifikasi menggambarkan bagaimana organisme mengalami perubahan bentuk,
fisiologi, dan perilaku dari satu generasi ke generasi berikutnya. Konsep ini menyoroti
pentingnya adaptasi dan perubahan evolusioner dalam menjelaskan keragaman hayati
yang kita amati di alam.
2. Bagian 1.2 Makhluk Hidup Menunjukkan Adaptasi
 Deskripsi: Pada bagian 1.2, ditekankan bahwa makhluk hidup menunjukkan adaptasi.
Adaptasi merupakan kemampuan organisme untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan
alaminya melalui perubahan dalam bentuk, fisiologi, dan perilaku. Proses adaptasi ini
memungkinkan organisme untuk bertahan hidup dan berkembang biak di lingkungan
yang beragam .
 Kesimpulan: Adaptasi merupakan salah satu aspek penting dalam evolusi makhluk
hidup. Kemampuan organisme untuk beradaptasi dengan lingkungan alaminya
memainkan peran kunci dalam kelangsungan hidup dan evolusi spesies. Evolusi tidak
hanya melibatkan perubahan genetik dalam populasi, tetapi juga melibatkan proses
adaptasi yang memungkinkan organisme untuk terus berinteraksi dengan lingkungannya .
3. Bagian 1.3 Sejarah Singkat Evolusi
 Deskripsi: Pada bagian 1.3, disajikan sejarah singkat biologi evolusi. Sejarah ini
mencakup periode sebelum Darwin, gerhana Darwin, dan sintesis modern. Para pemikir
evolusi sebelum Darwin, seperti Lamarck, memiliki pandangan evolusi yang berbeda
dengan Darwin. Gerhana Darwin menyoroti konsep seleksi alam, di mana individu
dengan atribut yang menguntungkan cenderung menghasilkan lebih banyak keturunan.
Sintesis modern, yang melibatkan Fisher, Haldane, dan Wright, menggabungkan
Darwinisme dan Mendelisme melalui genetika populasi.
 Kesimpulan: Sejarah singkat biologi evolusi menunjukkan perkembangan konsep
evolusi dari sebelum Darwin hingga sintesis modern. Evolusi dipahami sebagai
perubahan genetik dalam populasi yang dipengaruhi oleh seleksi alam dan faktor-faktor
genetik. Kontribusi Fisher, Haldane, dan Wright dalam sintesis modern memperkuat
pemahaman kita tentang evolusi sebagai proses keturunan dengan modifikasi yang terjadi
dalam populasi organisme.

Sub topik 1.3.1 Evolusi Sebelum Darwin

 Deskripsi: sub topik 1.3.1 membahas evolusi sebelum Darwin, dengan penekanan pada
pemikiran Jean-Baptiste Lamarck yang menyatakan bahwa spesies berubah seiring waktu
menjadi spesies baru dengan cara yang berbeda dari gagasan evolusi modern. Perubahan
historis dalam arti evolusi juga dibahas, di mana istilah ini awalnya memiliki arti yang
lebih mirip dengan perkembangan daripada evolusi dalam pengertian modern. Lamarck
berpendapat bahwa garis keturunan spesies bertahan tanpa batas waktu, berubah dari satu
bentuk ke bentuk lainnya, garis keturunan dalam sistemnya tidak bercabang dan tidak
punah. Lamarek mempunyai penjelasan dua bagian tentang mengapa spesies berubah.
Mekanisme utamanya adalah sebuah "kekuatan internal". semacam mekanisme yang
tidak diketahui di dalam suatu organisme, yang menyebabkan organisme tersebut
menghasilkan keturunan yang sedikit berbeda dari dirinya, sehingga ketika perubahan
tersebut terakumulasi selama beberapa generasi, maka garis keturunannya akan
mengalami transformasi yang nyata, mungkin cukup untuk menjadi sebuah fenomena
spesies baru.
 Kesimpulan: pemikiran evolusi sebelum Darwin, seperti yang diutarakan oleh Lamarck,
menunjukkan perbedaan dalam konsepsi evolusi dibandingkan dengan gagasan evolusi
modern yang melibatkan seleksi alam dan perubahan genetik dalam populasi. Evolusi
sebagai konsep telah mengalami perubahan makna seiring waktu, terutama sejak masa
Darwin, yang memperkenalkan pemahaman evolusi modern yang lebih terkait dengan
perubahan genetik dan seleksi alam.

Sub topik 1.3.2 Charles Darwin

 Deskripsi: Sub topik 1.3.2 membahas perjalanan evolusi Charles Darwin dari perjalanan
dengan kapal Beagle hingga pengamatan varietas burung di Kepulauan Galapagos yang
menginspirasi teorinya. Langkah penting berikutnya adalah menciptakan teori untuk
menjelaskan mengapa spesies berubah. Darwin menolak teori Lamarckisme, karena gagal
menjelaskan fakta penting adalah adaptasi. Karena adanya perebutan eksistensi, bentuk-
bentuk yang beradaptasi lebih baik untuk bertahan hidup akan meninggalkan lebih
banyak keturunan dan secara otomatis frekuensinya meningkat dari satu generasi ke
generasi berikutnya. Ketika lingkungan berubah seiring berjalannya waktu (misalnya,
dari lembab ke kering), bentuk-bentuk spesies yang berbeda akan beradaptasi dengan
lebih baik dibandingkan bentuk-bentuk di masa lalu. Bentuk-bentuk adaptasi yang lebih
baik akan meningkat frekuensinya, dan bentuk-bentuk adaptasi yang buruk akan
berkurang frekuensinya. Ketika proses ini berlanjut, pada akhirnya "akibatnya adalah
terbentuknya spesies baru".
 Kesimpulan: Perjalanan Darwin dengan kapal Beagle dan pengamatannya terhadap
variasi burung di Kepulauan Galapagos memberikan dasar penting bagi pengembangan
teori evolusi Darwin. Observasi langsung Darwin terhadap variasi dan adaptasi
organisme di alam memberikan wawasan yang mendalam tentang proses evolusi dan
seleksi alam.

Sub topik 1.3.3 Penerimaan Darwin

 Deskripsi: sub topik 1.3.3 membahas tentang seleksi alam, di mana individu dengan
atribut yang memberikan keunggulan dalam bertahan hidup dan reproduksi cenderung
meninggalkan lebih banyak keturunan dibandingkan individu dengan atribut yang kurang
menguntungkan. Reaksi terhadap dua teori Darwin yang terhubung, yaitu evolusi dan
seleksi alam, berbeda-beda. Gagasan tentang evolusi sendiri menjadi kontroversial
terutama di kalangan populer saja, bukan di kalangan ahli biologi. Evolusi tampaknya
bertentangan dengan Alkitab, yang menyatakan bahwa berbagai jenis makhluk hidup
diciptakan secara terpisah. Meskipun beberapa jenis evolusi diterima secara luas di
kalangan ahli biologi, mungkin hanya sedikit dari ahli biologi yang memiliki gagasan
serupa dengan Darwin. Dalam teori Darwin, evolusi tidak bersifat progresif secara
inheren atau otomatis. Kondisi lokal pada setiap tahap terutama menentukan bagaimana
suatu spesies berevolusi. Spesies ini tidak mempunyai kecenderungan bawaan untuk naik
ke bentuk yang lebih tinggi. Pada tingkat yang lebih populer, banyak keberatan yang
diajukan terhadap seleksi alam. Salah satunya adalah seleksi alam yang menjelaskan
evolusi secara kebetulan. Ini adalah kesalahpahaman mengenai seleksi alam, yang
merupakan proses non-acak. Keberatan kedua adalah adanya kesenjangan yang ada di
antara bentuk-bentuk di alam, suatu kesenjangan yang tidak dapat diseberangi jika
evolusi hanya didukung oleh seleksi alam. Ketika teori hereditas Mendel telah ditemukan
kembali. Mendelisme telah menjadi teori hereditas yang diterima secara umum sejak
tahun 1920-an, dan merupakan dasar dari semua genetika modern. Mendelisme pada
akhirnya memungkinkan kebangkitan kembali teori Darwin.
 Kesimpulan: seleksi alam merupakan mekanisme penting dalam evolusi, di mana
individu dengan sifat-sifat yang memberikan keunggulan dalam lingkungan tertentu
memiliki peluang lebih besar untuk bertahan hidup dan berkembang biak, sehingga
atribut-atribut tersebut cenderung tersebar dalam populasi dari generasi ke generasi.

Sub topik 1.3.4 Sintesis Modern

 Deskripsi: membahas sintesis modern dalam evolusi yang menggabungkan pemahaman


genetika dan seleksi alam untuk menjelaskan perubahan dalam populasi. Dari genetika
populasi, sintesis modern menyebar ke bidang biologi evolusioner lainnya. Pertanyaan
tentang bagaimana satu spesies terpecah menjadi dua peristiwa yang disebut spesiasi a
adalah contoh awal. Sebelum sintesis modern menembus subjek ini, spesiasi sering kali
dijelaskan melalui mutasi makro atau pewarisan karakter yang diperoleh. Sebuah buku
besar, The Variation of Animals in Nature, oleh dua ahli sistematika, G.C. Robson dan
O.W. Richards (1936), tidak menerima Mendelisme maupun Darwinisme. Robson dan
Richards mengemukakan bahwa perbedaan antar spesies bersifat non-adaptif dan tidak
ada hubungannya dengan seleksi alam. Richard Goldschmidt (1878-1958), yang paling
terkenal dalam bukunya The Material Basis of Evolution (1940), berpendapat bahwa
spesiasi dihasilkan oleh mutasi makro, bukan seleksi varian kecil.
 Kesimpulan: sintesis modern dalam evolusi mengintegrasikan konsep genetika dan
seleksi alam untuk memberikan pemahaman yang lebih komprehensif tentang perubahan
dalam populasi dari generasi ke generasi. Dengan pendekatan ini, evolusi dapat
dijelaskan melalui perubahan genetik dan seleksi alam yang memengaruhi frekuensi
atribut dalam suatu populasi.

Anda mungkin juga menyukai