Anda di halaman 1dari 37

PETUNJUK OPERASIONAL PENGGUNAAN DAK NF POM:

PENGAWASAN PRODUK PANGAN INDUSTRI RUMAH TANGGA


(PIRT)

Disampaikan pada :
Diseminasi Kegiatan BOK POM TA 2024
Jakarta, 1 Februari 2024

DIREKTORAT PENGAWASAN PEREDARAN PANGAN OLAHAN


DEPUTI BIDANG PENGAWASAN PANGAN OLAHAN
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
AGENDA
1. Pendahuluan
2. Sampling dan Pengujian
3. Pengawasan Label

4. Pengawasan Iklan
5. Desk CAPA dengan Pelaku Usaha
6. Kesimpulan

Direktorat Pengawasan Peredaran Pangan Olahan


MENU KEGIATAN DAK NON FISIK SUBBIDANG
PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN

MENU KEGIATAN RINCIAN KEGIATAN

1 Penyediaan dan pengelolaan data


perizinan dan tindak lanjut 1. Pembinaan & pengawasan
pengawasan izin apotek, toko obat apotek, toko obat
dan alat kesehatan

1. Pengawasan pemenuhan
2 Pengendalian dan pengawasan serta
komitmen pelaku usaha IRTP
tindak lanjut pengawasan sertifikat
setelah 3-6 bulan penerbitan SPP-
produksi PIRT dan nomor P-IRT
IRT

Pemeriksaan post market pada 1. Pengawasan sarana IRTP


3
Produk PIRT yang beredar dan 1. Sampling dan Pengujian
pengawasan serta tindak lanjut
pengawasan 2. Pengawasan Produk PIRT
2. Pengawasan Iklan PIRT
SAMPLING DAN PENGUJIAN

Direktorat Pengawasan Peredaran Pangan Olahan


Mekanisme Pengawasan Pangan melalui Kegiatan
Sampling dan Pengujian

1 2 3 4 5 6

Evaluasi Pelaksanaan Tindak Lanjut Desk CAPA


Perencanaan Pelaksanaan Penandaan/Label Pengujian Hasil dengan
Sampling Sampling Pengawasan pelaku usaha
Penandaan
dan
Pengujian
JENIS PANGAN YANG DISAMPLING

Sampling dan pengujian dapat dilakukan terhadap jenis Pangan Olahan dengan kriteria:
1. Produk PIRT terdaftar yang diproduksi dan beredar di kabupaten/kota,
termasuk produk PIRT yang berproses memperoleh izin edar MD;
2. Produk PIRT terdaftar yang diproduksi dari luar kabupaten/kota namun beredar
dalam wilayah kabupaten/kota;
3. Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) maksimal 20%. Pangan ini dapat berupa
pangan terkemas maupun pangan tidak terkemas;
4. Pangan siap saji atau produk PIRT diprioritaskan dalam rangka mendukung
stunting maksimal 20%.
5. Air Minum Isi Ulang (AMIU) di depot AMIU di wilayah masing-masing
kabupaten/kota maksimal 20%.
PERENCANAAN SAMPLING

Direktorat Pengawasan Peredaran Pangan Olahan


Contoh Penentuan Prioritas Sampling Produk PIRT berdasarkan Risk-Based Analysis

Perencanaan Sampling dan Analisis Risiko


PERENCANAAN SAMPLING PIRT
• Sampling diupayakan mampu menggambarkan profil produk yang beredar di wilayah kabupaten/kota.
• Jumlah pengadaan/pembelian dan pengujian sampel adalah minimal 28 sampel atau sesuai dengan
target yang telah ditetapkan oleh BPOM.
• Sasaran tempat pelaksanaan sampling produk pangan industri rumah tangga yaitu di sarana peredaran
pangan meliputi gudang distributor, hypermarket, supermarket/swalayan, toko, warung, kantin sekolah
dan kantin/warung/toko di sekitar sekolah, kios, pasar tradisional, apotek, toko obat, dan lain-lain.
• Sampling dilakukan berdasarkan analisis risiko (Risk-Based Analysis), dengan mempertimbangkan:
1. Jumlah dan jenis produk beredar;
2. SPP-IRT yang diterbitkan dan masih berlaku;
3. Produk unggulan daerah;
4. Lokasi sampling;
5. Catatan pelanggaran terkait produk, seperti kasus tidak memenuhi syarat atau tidak memenuhi
ketentuan, kejadian KLB, dsb; dan/atau
6. Produk PIRT yang berpotensi digunakan sebagai obat (misalnya madu, minuman serbuk rempah,
teh, dsb)
PELAKSANAAN
SAMPLING & PENGUJIAN

Direktorat Pengawasan Peredaran Pangan Olahan


PELAKSANAAN SAMPLING
● Pengambilan sampling dilakukan secara acak/random terhadap produk pangan.
● Setiap sampel dicatat dengan pemberian kode identitas berupa nomor sampel, tanggal
sampling, dan lokasi sampling.
● Sampel yang diambil harus memiliki kode produksi/nomor bets yang sama setiap
nomornya. Apabila pada kemasan tidak ada nomor kode produksi/nomor bets pada
produknya, dapat mengambil sampel produk dengan tanggal kedaluwarsa yang sama
untuk setiap satu nomor izin edar produk.
● Untuk sampel yang akan diuji mikrobiologi, agar memperhatikan penanganan dan
penyerahan sampel ke laboratorium. Sampel memiliki kode dan identitas yang jelas serta
dikemas dengan baik sehingga terhindar dari pencemaran luar.
● Untuk sampel yang mudah rusak dan tidak dibekukan, segera dinginkan unit hingga suhu 0
– 8°C dan pertahankan suhu selama pengangkutan (misalnya menggunakan cooling box
dengan ditambah ice gel).
KEBUTUHAN SAMPEL PENGUJIAN

Pengambilan jumlah kemasan untuk uji mikrobiologi sesuai dengan parameter uji yang
dipersyaratkan misalnya parameter uji mikrobiologi mempersyaratkan n=5 maka
pengambilan sampel harus sebanyak 5 kemasan. Sedangkan untuk uji kimia, jumlah
sampel dapat kurang dari 4 kemasan (minimal 2 kemasan) jika total berat sampel telah
mencapai 400 ml/ 400 gram
PERBEDAAN PENGUJIAN PADA JUKOP 2023 DAN 2024

Terdapat beberapa perbedaan terkait pengujian produk antara JUKOP 2023 dan 2024 sebagai berikut:

JUKOP 2023 JUKOP 2024


Pengelompokan parameter WAJIB dan PILIHAN PRIORITAS dan PILIHAN
uji

Parameter uji produk madu - Enzim Diastase, PK Residu


Kloramfenikol, dan PK
Hidroksimetil Furfural
PENGUJIAN
A. PENENTUAN PARAMETER UJI
• Pengujian parameter uji sesuai JUKOP, dilakukan terhadap pemerian/ organoleptis, minimal 3
(tiga) parameter uji kimia dan minimal 1 (satu) parameter uji mikrobiologi (jika ada).
• Pemilihan parameter uji dilakukan berdasarkan prioritas dan karakteristik pangan yang disampling.
Parameter uji mengacu pada daftar parameter uji per jenis kategori pangan pada JUKOP.
B. TEMPAT PENGUJIAN
• Pengujian dilakukan di laboratorium pemerintah atau laboratorium swasta terakreditasi yang
mampu melakukan pengujian sampel pangan.
• Pengiriman sampel ke laboratorium yang dituju dapat dilakukan secara berkala. Pengiriman sampel
dapat dilakukan melalui pengiriman barang atau ekspedisi dan/atau dapat dilakukan dengan
pengantaran sampel oleh petugas dinas kesehatan kab/kota setempat ke laboratorium pengujian
untuk menjaga kondisi sampel agar tidak rusak dengan memperhatikan prinsip efektifitas dan efisiensi.
• Hasil pengawasan sampel produk pangan dilaporkan melalui formulir Rekapitulasi Hasil Sampling
Dan Pengujian Termasuk Evaluasi Label.
PENGAWASAN LABEL

Direktorat Pengawasan Peredaran Pangan Olahan


a) Undang-Undang No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan
REGULASI b) Peraturan Pemerintah No. 69 Tahun 1999 tentang Label dan Iklan
LABEL Pangan
c) Peraturan BPOM No 31 Tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan
IKLAN d) Peraturan BPOM No 20 Tahun 2021 tentang Perubahan Atas
PANGAN Peraturan BPOM No 31 Tahun 2018 tentang Label Pangan Olahan
e)Peraturan BPOM Nomor 6 Tahun 2021 tentang Pengawasan
OLAHAN Periklanan Pangan Olahan
RANGKAIAN RINCIAN KEGIATAN
PENGAWASAN LABEL PIRT

Sampel
Kondisi OK

Sampling Produk Evaluasi Label Produk Pengujian di


PIRT PIRT Laboratorium

Tindak Lanjut
Pengawasan
PENGAWASAN LABEL PANGAN

PENGAWASAN LABEL PANGAN


• Merupakan salah satu tahapan evaluasi dalam • Sampel yang terkemas dan berlabel wajib
kegiatan Sampling dan Pengujian; dilakukan evaluasi penandaan/label sebelum
dikirim ke laboratorium untuk diuji.
• Sebelum dilakukan pengujian, sampel produk • Evaluasi yang dilakukan mencakup:
PIRT yang memiliki label/kemasan dilakukan a) Legalitas produk (Nomor Registrasi);
penilaian kesesuaian label b) Masa kedaluwarsa produk; dan/atau
c) Kondisi produk (rusak/berkarat/dsb)
d) Keterangan minimal pada label
e) Keterangan lainnya berupa pernyataan, tulisan,
gambar, logo, klaim, dan/atau visualisasi pada
label
SKEMA ALUR EVALUASI LABEL

• Sampel pangan olahan terkemas yang dalam


kondisi baik, memiliki nomor SPP-IRT, dan/atau
tidak kedaluwarsa maka dilakukan evaluasi label
dan dilanjutkan ke tahap pengujian.
• Jika sampel tidak memiliki Nomor SPP-IRT,
maka langsung dilaporkan ke SMART POM (tidak
dilakukan evaluasi label ataupun pengujian).
• Jika sampel kedaluwarsa dan/atau produk
dengan kondisi rusak tetap dilakukan evaluasi
label dan dilaporkan di SMART POM dan tidak
dilanjutkan ke tahap pengujian.
• Hasil pengawasan label produk pangan dilaporkan
melalui formulir Rekapitulasi Hasil Sampling Dan
Pengujian Termasuk Evaluasi Label (Formulir
II.15).
TINDAK LANJUT HASIL PENGAWASAN LABEL
DAN PENGUJIAN

Rapat Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Label dan Pengujian Produk PIRT

Kegiatan Rapat pembahasan antara petugas pengawas dan lintas sektor


Output Apabila berdasarkan hasil sampling dan pengujian produk pangan PIRT ataupun siap saji ditemukan
TMS pengujian dan/atau TMK penandaan/label, maka dilakukan tindak lanjut antara lain pembinaan
dengan pelaku usaha dalam bentuk Desk CAPA/ Surat Peringatan dan/ atau berkoordinasi dengan
lintas sektor terkait
Tujuan Membahas terkait terkait kegiatan pengawasan sampling dan pengujian, hasil pengawasan sampling
dan pengujian (termasuk evaluasi label), penetapan tindak lanjut yang akan dilakukan, serta
perencanaan sampling tahun berikutnya
Peserta Dinas kesehatan dan lintas sektor terkait seperti UPT BPOM dan OPD penerbit izin di wilayah
kabupaten/kota
Pelaksanaan Luring, daring, dan/atau hybrid (luring-daring)
Penganggaran Konsumsi dan snack
UH dan transport (undangan lintas sektor dan pakar)
PENGAWASAN IKLAN

Direktorat Pengawasan Peredaran Pangan Olahan


RANGKAIAN RINCIAN KEGIATAN
PENGAWASAN IKLAN PIRT

Desk CAPA Koordinasi dengan


dengan pelaku PTMSP untuk izin iklan
Rapat tindak lanjut hasil usaha PIRT
Sampling iklan Temuan iklan luar
pengawasan iklan
produk PIRT Koordinasi lintas ruang
bersama pakar
sektor
Temuan iklan media
elektronik

Koordinasi dengan KPI


daerah untuk penghentian
penayangan iklan
PENGAWASAN IKLAN PANGAN
• Target pengawasan iklan produk PIRT: • Pengawasan iklan produk pangan industri rumah
a. PIRT yang diproduksi di wilayah kerja tangga di media cetak, media luar ruang,
kabupaten/kota setempat; ataupun media penyiaran, dan media online di wilayah
b. PIRT yang diproduksi di luar wilayah kerja kerja masing- masing kabupaten/kota.
kabupaten/kota setempat. • Pengawasan iklan produk PIRT dilakukan
• Pengawasan iklan dapat dilakukan dengan 2 dengan menilai kesesuaian iklan terhadap
mekanisme yaitu: peraturan.
1. Sampling produk PIRT dilanjutkan pengawasan • Target minimum 12 iklan/tahun
iklan → pengawasan Iklan dilakukan terhadap • Pengambilan iklan dapat dilakukan bersamaan
produk PIRT yang telah dilakukan sampling. dengan perjalanan dinas pembelian sampel.
Pengawasan iklan tersebut dilakukan di
beberapa media, misalnya dapat dilakukan
pengawasan Iklan pada pameran UMKM
2. Pengawasan iklan dilanjutkan sampling produk
PIRT → pengawasan iklan yang melanggar
ketentuan (berklaim, superlatif dll) yang
selanjutnya dilakukan sampling dan pengujian
RANGKAIAN RINCIAN KEGIATAN PENGAWASAN IKLAN PIRT

Tahap 1. Sampling Iklan Produk PIRT

Kegiatan : Pengambilan atau pengumpulan iklan produk PIRT di peredaran


Output : Data iklan PIRT (prioritas produk dengan No PIRT yang diterbitkan oleh wilayah masing-
masing)
Target : Minimal 12 iklan / tahun
No MEDIA CONTOH MEDIA METODE TARGET PRIORITAS PENGANGGARAN
1 Media Surat kabar, majalah, tabloid, buletin, kalender, Pengambilan Pusat keramaian Pengawasan iklan
cetak dan poster/ selebaran, leaflet, brosur, stiker, buklet, foto, merekam, masyarakat seperti luar ruang
luar ruang pamphlet, papan reklame, papan nama, iklan cetak atau mengkliping pusat perbelanjaan, (Transport, UH)
yang ditempel/ digantung di luar ruang, spanduk, GOR, tempat pariwisata,
transit ad (iklan yang diletakkan pada obyek pameran, atau toko obat,
bergerak), videotron, sarung ban mobil, backdrop, dll toko, dll
2 Media Televisi lokal, radio lokal, layar lebar termasuk di Perekaman iklan Prime time (waktu -
penyiaran dalamnya penempatan atau penyisipan iklan dalam menggunakan paling banyak orang
alur cerita suatu film, sandiwara, acara media/alat menonton televisi atau
perekam mendengarkan radio)
3 Media Situs, laman, e-commerce, game, media sosial, Foto atau Prioritas: Official -
online aplikasi, publisher, transportation on demand, merekam iklan Account
hiburan) dengan jelas
Koran/Surat Kabar Billboard

Majalah/Tabloid Banner Televisi Lokal

Leaflet/ Brosur Mural/Grafity Radio Lokal

Media Cetak Media Luar Ruang Media Penyiaran Media Online


FORM EVALUASI IKLAN PANGAN
RANGKAIAN RINCIAN KEGIATAN
PENGAWASAN IKLAN PIRT

Tahap 2. Rapat Tindak Lanjut Hasil Pengawasan Iklan Produk PIRT Bersama Pakar

Kegiatan Rapat pembahasan antara petugas pengawas dan pakar


Output 1) Keputusan Iklan Memenuhi Ketentuan (MK) atau Tidak Memenuhi Ketentuan (TMK)
2) Bahan/Materi Desk CAPA Iklan TMK
Tujuan Membahas iklan-iklan dari hasil pengawasan (data iklan PIRT), khususnya yang dari penilaian/
evaluasinya memiliki multi persepsi agar mendapatkan suatu kesepakatan bersama bahwa iklan
tersebut MK atau TMK berdasarkan regulasi yang berlaku.
Peserta Dinas kesehatan, instansi terkait di daerah (UPT BPOM, OPD Penerbit Izin, KPID, Dewan
Periklanan Indonesia), akademisi perguruan tinggi, dan pakar
Pakar Pakar komunikasi/ persepsi/ iklan/ teknologi pangan tergantung temuan iklan
Pelaksanaan Luring, daring, dan/atau hybrid (luring-daring)
Penganggaran Konsumsi dan snack
Honor narasumber
UH dan transport (undangan lintas sektor dan pakar)
DESK CAPA DENGAN
PELAKU USAHA

Direktorat Pengawasan Peredaran Pangan Olahan


DESK CAPA DENGAN PELAKU USAHA

Desk CAPA dengan Pelaku Usaha PIRT

Kegiatan Pertemuan dengan pelaku usaha PIRT


Output 1) CAPA dari pelaku usaha
2) Peningkatan pemahaman produk, label dan iklan PIRT oleh pelaku usaha
Tujuan Pembinaan dalam rangka perbaikan terhadap temuan hasil pengawasan baik pengujian, label
maupun iklan.
Peserta Dinas kesehatan bersama pelaku usaha PIRT di wilayah kerja kabupaten/kota setempat
Pelaksanaan a) Luring, daring, dan/atau hybrid (luring-daring)
b) Minimal 1 kali / tahun
Penganggaran Konsumsi dan snack
UH dan transport (pelaku usaha)
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam hal pelaporan
Kesalahan Pelaporan Pengawasan produk (sampling dan
pengujian):
- Foto produk tidak menampilkan label yg mudah terbaca
- Tidak semua parameter uji wajib dilakukan pengujian
- Kesimpulan tidak diisi

Foto label
seharusny
a fokus ke
produk
sehingga
dapat
diverifikasi
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaporan:

Pengawasan Iklan:
❑ Menentukan kesimpulan TMK/MK Iklan
❑ Dokumentasi iklan tidak diinput benar→ bukan foto iklan
❑ Narasi berbeda dengan lampiran

Narasi tdk Bukan foto


sesuai Iklan
lampiran
KESIMPULAN

Direktorat Pengawasan Peredaran Pangan Olahan


KESIMPULAN

Pengawasan produk PIRT dilakukan melalui sampling dan pengujian (termasuk


1 pengawasan label), serta pengawasan iklan PIRT

Mekanisme pengawasan pangan melalui sampling dan pengujian dilakukan dengan


2 melakukan perencanaan sampling, pelaksanaan sampling, evaluasi penandaan/label,
pelaksanaan pengujian, dan tindak lanjut hasil pengawasan penandaan dan pengujian

3 Pengawasan iklan pangan dilakukan melalui sampling iklan produk PIRT dan rapat
tindak lanjut hasil pengawasan iklan bersama pakar

4 Pembinaan dalam rangka perbaikan terhadap temuan hasil pengawasan baik pengujian,
label maupun iklan dilakukan melalui Desk CAPA dengan pelaku usaha

Direktorat Pengawasan Peredaran Pangan Olahan


Hit Us
WHATSAPP
Online! Whatsapp
0852-1589-8686
Instagram
@wasdarpangan.bpom

INSTAGRAM

EMAIL

YOUTUBE

Youtube
Email Direktiorat Pengawasan
peredaranpangan@pom.go,id Peredaran Pangan Olahan

Anda mungkin juga menyukai