Dosen Pembimbing :
Dewi Nopiska Lilis, M.Keb
OLEH
DWI KARTIKA NURFA
PO71242210046
Telah disahkan “Laporan Kasus Asuhan Kebidanan Masa Nifas Pada Ny. Y
Dengan Bendungan ASI Menggunakan Kompres Daun Kubis Dingin di PMB Ema
Malini Tahun 2021” guna memenuhi tugas Stase Nifas dan Menyusui pada Program
Studi Profesi Bidan Poltekkes Kemenkes Jambi Tahun 2021
Mengetahui:
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan karunianya. Berkat rahmat serta petunjuknya penulis
dapat menyelesaikan laporan tugas akhir yang berjudul “Asuhan Kebidanan Masa Nifas
Pada Ny. Y dengan Bendungan ASI Menggunakan Kompres Daun Kubis Dingin di
Terwujudnya laporan tugas akhir ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang
telah mendorong dan membimbing penulis, baik tenaga, ide-ide, maupun pemikiran,
Untuk itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada Ibu Dewi Nopiska Lilis, M.Keb selaku dosen pembimbing yang telah
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan tugas akhir ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karna itu kritik saran yang membangun dari berbagai pihak sangat
Penulis
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN
KATA PENGANTAR ................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................. 3
C. Tujuan Penulisan .................................................................... 3
D. Manfaat Penelitian ................................................................. 4
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bermanfaat untuk ibu dan bayi. Masalah menyusui yang sering timbul pada masa
pasca persalinan dini (masa nifas atau laktasi) adalah pembengkakan payudara
payudara yang dilaporkan dari berbagai hasil penelitian bervariasi, mulai dari
20% hingga 77%. Hasil penelitian di Niloufer Hospital for Women and
Children, India, ditemukan bahwa dari total 250.151 orang ibu, terdapat 11% ibu
2020).
dikosongkan dengan sempurna. Payudara akan terasa sakit, panas, nyeri pada
perabaan, tegang, bengkak yang terjadi pada hari ketiga sampai hari keenam
antara 20% sampai dengan 85% dan biasanya terjadi pada hari-hari pertama
pasca persalinan. Sebanyak 10% wanita mengalami nyeri berat hingga 14 hari
Pembengkakan payudara 43,4% dari 145 ibu nifas dan pembengkakan terjadi
1
Penyebab utama yang mengakibatkan terjadinya bendungan ASI di
Indonesia yakni bayi menyusu dengan durasi singkat atau jarang disusui
sebanyak 47%, puting datar 24%, posisi menyusu tidak baik sebanyak 10%, bayi
tidak disusui pada malam hari sebanyak 9%, bayi sakit sebanyak 5%, serta
kelelahan atau sakit pada ibu sebanyak 2% (Rahayu dan Wulandari, 2020).
menyebabkan produksi air susu akan terganggu dan proses reabsorbsi dimulai
dapat berkembang menjadi mastitis, infeksi akut kelenjar susu, dengan hasil
menyusui karena payudara terasa sakit, tidak nyaman saat menyusui, dan
2018). Hal ini dapat memberikan dampak terhadap pemberian ASI eksklusif
pada bayi, jika bayi tidak mendapatkan ASI maka kebutuhan gizi bayi tidak
terpenuhi secara baik dan bayi akan mudah terkena penyakit (Alhadar &
Umaternate, 2017).
2
sakitnya (analgetik) seperti paracetamol, ibuprofen. Dapat juga diberikan lynoral
tablet 3 kali sehari selama 2-3 hari untuk membendung sementara produksi ASI.
Kubis merupakan salah satu bentuk terapi non farmakologi yang dapat
ASI dapat dilakukan dengan melakukan kompres dingin daun kubis. Kubis dapat
amino glutamine yang diyakini dapat mengobati semua jenis peradangan, salah
kubis dan breast care, sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan rerata
mempunyai arti penatalaksanaan kompres daun kubis dan breast care efektif
B. Rumusan Masalah
maka rumusan masalah pada studi kasus ini yaitu Bagaimana Asuhan Kebidanan
3
Masa Nifas Pada Ny. Y dengan Bendungan ASI Menggunakan Kompres Daun
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
langkah Varney
2. Tujuan Khusus
2021.
4
e. Menyusun rencana Asuhan Kebidanan Masa Nifas Pada Ny. Y dengan
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Penulis
yang ada.
5
3. Bagi Lahan Praktik
masukan bagi petugas kesehatan atau bidan di PMB Ema Malini sebagai
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
Masa nifas adalah masa yang dimulai setelah plasenta keluar dan terakhir
Depresi pasca melahirkan memiliki dampak buruk pada ibu dan juga
emosional bayi, dan gangguan perkembangan kognitif pada bayi. Selain itu,
serta memiliki dampak negatif yang besar terhadap keluarga (Timothy et al,
2017:19).
dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali
waktu yang diperlukan untuk pulihnya alat kandungan pada keadaan yang
7
2. Perubahan Fisiologis Masa Nifas
a. Uterus
1) Involusi
gram. Proses ini dimulai segera setelah plasenta lahir akibat kontraksi
2) Lokhea
mengandung darah dan sisa jaringan desidua yang nekrotik dari dalam
b. Vagina
8
Vagina dan lubang vagina pada permukaan puerperium merupakan
c. Serviks
perubahan yang terdapat pada serviks post partum adalah bentuk serviks
yang menganga seperi corong. Bentuk ini disebabkan oleh korpus uteri
externum dapat dilalui oleh dua jari, pinggir-pinggirnya tidak rata tetapi
2013:320).
d. Payudara
9
besar-besaran. Apabila payudara dirangsang, level prolaktin dalam darah
hormone ini juga keluar dalam ASI itu sendiri (Nugroho, 2011:61).
khusus ini mendorong ASI keluar dari alveoli melalui duktus lactiferous
menuju sinus lactiferous, tempat ASI akan disimpan. Pada saat bayi
ASI dari sinus ini dinamakan let down refleck atau “pelepasan”. Pada
dapat terjadi bila ibu mendengar bayi menangis atau sekedar memikirkan
e. Sistem Perkemihan
dan diperlukan miksi berulang kali. Ibu hamil mungkin tidak menyadari
adanya peregangan kandung kemih, dan oleh karena itu mungkin perlu
10
menjadwalkan miksi. Jika terjadi peregangan berlebih, mungkin
f. Sistem Kardiovaskular
yang pada sebagian besar pasien normal mencapai 80% di atas nilai
vena dan volume sekuncup. Setelah itu, terjadi perubahan cepat ke arah
1) Ambulasi dini
11
Misalnya memandikan, mengganti pakaian, dan memberi
makan.
berikut :
12
b) Makan dengan diet berimbang untuk mendapatkan protein,
3) Personal hygiene
dan disetrika.
13
c) Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air
pendarahan.
5) Aktivitas seksual
Aktivitas seksual yang dapat dilakukan oleh ibu masa nifas harus
darah merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu dua jari
6) Eliminasi
a.) BAK
14
Ibu diminta untuk buang air kecil (BAK) 6 jam post partum,
b.) BAB
setelah hari kedua post partum. Jika hari ketiga belum juga
BAB, maka perlu diberi obat pencahar per oral atau per
71 – 75).
7) Perawatan payudara
128).
8) Latihan
15
Diskusikan pentingnya mengembalikan otot-otot perut
dan panggul kembali normal. Ibu akan merasa lebih kuat dan
pendarahan abnormal.
16
c) Memastikan ibu mendapatkan cukup makanan, cairan dan
istirahat.
bayi sehari-hari.
pada payudara dalam rangka mempersiapkan diri untuk laktasi. Hal ini bukan
2006;262).
17
terjadinya infeksi. Hal ini terjadi karena aliran ASI tidak mengalir secara
alami. Banyak Ibu mendapati bayinya lebih senang menyusu pada salah satu
payudara dari pada keduanya. Ini berarti salah satu payudara tidak
yang bengkak disebabkan tidak lancar atau sedikitnya ASI yang dikeluarkan
dari pada yang tersedia dalam payudara. Hal ini bisa menjadi masalah
berlanjut jika penanganan dalam asuhan ibu dengan bendungan ASI tidak
dikeluarkan..
a. Payudara yang penuh terasa panas, berat dan keras, dan tidak terlihat
18
b. Payudara yang terbendung membesar, membengkak dan sangat nyeri.
Payudara terlihat mengkilap dan puting susu teregang menjadi rata. ASI
d. Payudara bengkak
4. Komplikasi
dibutuhkan. Apabila tidak ada intervensi yang baik maka akan menimbulkan:
b. Mastitis
5. Pencegahan
b. Keluarkan ASI secara manual atau dengan pompa, bila produksi ASI
19
d. Lakukan perawatan payudara masa nifas secara teratur.
harus dianjurkan untuk menyusui bayinya menurut isyarat bayi, dengan posisi
yang nyaman
masalah yang digunakan oleh bidan dalam proses pemecahan masalah dalam
2007).
yang dimulai dengan pengumpulan data dasar yang diakhiri dengan evaluasi.
keadaan klien. Yang termasuk data dasar adalah riwayat kesehatan klien,
pemeriksaan fisik, dan catatan riwayat kesehatan yang lalu dan sekarang,
20
masalah. Kata diagnose dan masalah selalu digunakan namun keduanya
diidentifikasi oleh bidan yang berfokus pada apa yang dialami oleh klien.
klien serta hubungannya dengan masalah yang dialami klien akan tetapi
Rencana tindakan harus disetujui klien, oleh sebab itu harus didiskusikan
yang relevan dan diakui kebenarannya serta situasi dan kondisi tindakan
21
harus dianalisa secara teoritis.
dilaksanakan oleh bidan dan sebagian dilaksanakan oleh ibu sendiri, dan
a. Data subjektif
b. Data Objektif
pemeriksaan laboratorium.
c. Assesmen/Diagnosa
22
keselamatan ibu.
d. Planning/Perencanaan
1. Pengertian
penelitian dan pengalaman praktik dari para praktisi dari seluruh penjuru
dunia. Rutinitas yang tidak terbukti manfaatnya kini tidak dianjurkan lagi
(Jayanti, 2020).
kematian ibu hamil dan risiko-risiko yang dialami selama persalinan bagi ibu
masyarakat.
23
a. Evidenve-based Medicine adalah pemberian informasi obat-obatan
Temuan obat baru yang dapat saja segera ditarik dan peredaran hanya
penggunanya.
CD. Situs internet yang ada dapat diakses, ada yang harus dibayar namun
24
jam sesudah lahirnya plasenta sampai dengan 6 minggu berikutnya. Masa
nifas (purperium) adalah masa pulih kembali mulai dari persalinan selesai
hingga alat-alat kandungan kembali seperti prahamil, lama masa nifas ini
pada ibu nifas dengan nyeri payudara karena bendungan asi. Metode:
pada Ny. D selama 4 hari diperoleh hasil terjadi penurunan skala nyeri 5
kubis dapat mengurangi nyeri pada bendungan ASI pada Ibu Nifas karena
Masalah yang dapat timbul pada masa nifas dan laktasi adalah
25
ketidaknyamanan pada ibu berupa nyeri, payudara menjadi keras, demam,
postpartum.
bervariasi, mulai dari 20% hingga 77%. Utama faktor atau penyebab
26
bayi sakit, 9% bayi tidak disusui, 10% menyusui buruk posisi, puting rata
24%, menyusui bayi tidak sering atau tidak lama sebanyak 47%. Penelitian
ibu post partum di Klinik Pratama Siti Khodijah Marelan Medan Tahun
2021. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu nifas bulan Januari 2021 di
Sampel dalam penelitian ini adalah semua post ibu bersalin pada hari
Berdasarkan uji statistik menggunakan uji t nilai Sig 0,000 < 0,05
dan t-hitung 4,562 > t tabel 2,1009 (t tabel 0,025, df = 18), yang berarti ada
nyeri. dada. Nilai Sig 0,000 < 0,05 dan uji t adalah 6,768 > t tabel 2,1009
(t tabel 0,025, df = 18), artinya ada pengaruh dingin Kompres daun kubis
nyeri dan pembengkakan payudara pada ibu nifas di Klinik Pratama Siti
27
teratasi, mastitis dan abses payudara akan terjadi. Kajian ini bertujuan
Sampel dipilih dengan tidak sengaja sampling dan dianalisis dengan uji t
poin (SPES).
nifas dengan p = 0,000. Hasil studi ini diharapkan dapat menjadi referensi
proses menyusui. Jika tidak diobati, dapat membuat bayi enggan disusui.
diterapkan. Itu Populasi penelitian ini adalah ibu nifas yang mengalami
28
mengumpulkan data menggunakan lembar observasi dan payudara skala
20–35 tahun, berpendidikan SMP, menganggur atau ibu rumah tangga, dan
payudara engorgement pada ibu nifas efektif dengan nilai p = 0,000. Ada
29
Breast Engorgement Scale. Intervensi yang dilakukan antara lain
NGain.
max (3,00 ± 2-6) dan setelah median ± min max (2,00 ± 1-2), sedangkan
30
BAB III
TINJAUAN KASUS
FORMAT PENDOKUMENTASIAN
ASUHAN KEBIDANAN POST PARTUM
Penanggung jawab
Nama : Tn. F Pekerjaan : Petani
Umur : 26 Tahun Alamat : RT. 18 Talang Belido
Hubungan dengan klien: Suami No. Telp/HP :-
ALASAN KUNJUNGAN/KELUHAN :
Ny. Y umur 23 tahun mengatakan baru melahirkan 2 hari yang lalu. Ny. Y mengeluh mengalami
pembengkakan payudara diakibatkan karena kurangnya pemberian ASI secara adekuat , terasa
panas, keras, dan tidak nyaman saat menyusui serta ASI tidak keluar secara optimal,
31
5 Riwayat persalinan sekarang
Tempat melahirkan : RS Puskesmas BPM Polindes Rumah sendiri
Penolong persalinan : SpOG Dokter umum Bidan non-nakes : ...................................
Jenis persalinan : Spontan, blk, kepala lain-lain : ...........................................
Selaput ketuban : √
Pecah spontan KPD : .....................jam
Dipecahkan indikasi ..........................................................................
Air ketuban : jernih keruh mekanium
√
Lamanya persalinan :
Kala I :....... Kala II:............ Kala III : ....... .....
Komplikasi persalinan
Perdarahan > 500 cc Retensio plasenta Sisa plasenta Antonia uteri
Robekan jalan lahir......derajat 2..................................... lain-lain : tidak ada
Riwayat kelahiran bayi :
Tanggal ...18/12/2021 Pukul..06.30 wib Jenis kelamin : ..laki-laki...
BB : ...3300......gram PB : .....49......cm,
Masa gestasi : ...39-40....... minggu lain-lain : .-....
6 Riwayat penyakit/operasi yang lalu: (jenis penyakit, operasi, dimana dan kapan) …...............
7 Riwayat penyakit keluarga (Ayah, ibu, adik, paman, bibi) yang pernah menderita sakit
Kanker Penyakit hati Hipertensi DM Penyakit ginjal
TBC Epilepsi Kelainan bawaan Alergi Hamil kembar
Penyakit jiwa Lain-lain : …tidak ada...........…………
32
11 Pola Makan / Minum / Eliminasi / Istirahat
Makan : ..........2........ kali/hari ;
Minum : ...........7/8...... gelas/hari ;
Jenis makanan/minuman yang sering dikonsumsi :
nasi, sayur, lauk, buah, air putih, susu............................................................................
Jenis pantangan :
tidak ada.....................................................................................................................
(bila terdapat gangguan pada pola ma-mi, hitung secara kuantitas/kualitas di lembar lain)
Pola Eliminasi : BAK : 4 kali/hari
BAB : 1 kali/hari
Abdomen
- Hepar/lien : tidak teraba lain-lain …Tidak ada kelainan
- Luka operasi : ada bersih kotor tanda infeksi tidak ada
- Fundus uteri : teraba, pertengahan simfisis
tidak teraba kontraksi
- Lain- lain : …… …………………………………
33
Ano-genetalia
- Perdarahan : mengalir √ merembes Jumlah ………±150 cc…………….
- Vulva : edema hematoma
- Perineum : utuh ruptur jahitan belum merapat bersih
kotor tanda-tanda infeksi jahitan menyatu
- lokhia : rubra sanguinolenta serosa purulenta
√ bau amis bau menyengat lain-lain
- Hemorroid : tidak ada ada jelaskan……………………………………………
- Fistel : tidak ada ada jelaskan……………………………………………
Lain-lain :…-………………………………………………………………….
Pemeriksa Penunjang
Lab : HB 11 gr………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………….
Lain-lain :
…………………………………………………………………………….………………………
3 Hal-hal lain yang masih perlu dikaji, tetapi tidak tercantum pada format
C Diagnosis/masalah
Mengetahui Dosen
Pembimbing Akademik
34
CATATAN PERENCANAAN
D NAMA &
TANGGAL/ DIAGNOSA/
PERENCANAAN PARAF
PUKUL MASALAH
35
i. Mencuci tangan
j. Memberitahu jadwal kunjungan ulang untuk
dilakukan observasi pasca tindakan
6) Anjurkan ibu untuk mengkompres Daun Kubis
Dingin untuk mengurangi rasa nyeri dan
mengurangi pembengkakan payudara pada ibu
post partum
7) Anjurkan ibu untuk melakukan teknik relaksasi
nafas untuk mengurangi nyeri akibat
pembengkakan payudara
8) Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang
mengandung gizi seimbang yaitu Protein sangat
dibutuhkan oleh ibu sebagai sumber zat tenaga dan
pengatur untuk proses pemulihan
9) Beritahu pada ibu tanda-tanda bahaya masa nifas
10) Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
11) Lakukan pendokumentasian
36
CATATAN PELAKSANAAN
37
i. Mencuci tangan
j. Memberitahu jadwal kunjungan ulang untuk dilakukan
observasi pasca tindakan
6) Menganjurkan ibu untuk mengkompres Daun Kubis
Dingin untuk mengurangi rasa nyeri dan mengurangi
pembengkakan payudara pada ibu post partum
7) Menganjurkan ibu untuk melakukan teknik relaksasi nafas
untuk mengurangi nyeri akibat pembengkakan payudara
8) Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang
mengandung gizi seimbang yaitu Protein sangat
dibutuhkan oleh ibu sebagai sumber zat tenaga dan
pengatur untuk proses pemulihan
9) Memberitahu pada ibu tanda-tanda bahaya masa nifas
10) Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
11) Melakukan pendokumentasian
38
CATATAN EVALUASI
39
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan diuraikan tentang kesenjangan yang terjadi antara tinjauan
Pustaka dan studi kasus dalam proses asuhan. Pembahasan ini disusun berdasarkan teori
dari asuhan nyata dengan pendekatan manajemen asuhan kebidanan yang terdiri dari
tujuh Langkah Varney yaitu: pengumpulan data dasar, merumuskan diagnosis atau
agama, suku dan alamat) penting dilakukan karena menurut Hani (2011:87)
identifikasi (mengenal) Klien dan menetukan status sosial ekonomi yang harus
kita ketahui, misalnya untuk menentukan anjuran anjuran apa yang akan
diberikan..
menyeluruh. Data dasar ini meliputi riwayat, pemeriksaan fisik, melihat catatan
Berdasarkan data Pengkajian pada kasus Ny.Y bahwa diketahui Ny. Y umur
40
mengalami pembengkakan payudara diakibatkan karena kurangnya pemberian
ASI secara adekuat , terasa panas, keras, dan tidak nyaman saat menyusui serta
ASI tidak keluar secara optimal, Ibu melahirkan tanggal 18 Desember 2021
pukul 06.30 WIB, dengan jenis kelamin laki- laki, berat badan lahir 3300 gram.
dan rasa nyeri disertai kenaikan suhu badan. Bendungan payudara dapat terjadi
karena adanya penyempitan duktus blatiferus pada payudara ibu dan dapat
terjadi pula bila ibu memiliki kelainan putting susu terbenam (Rukiyah et al,
2010:348).
Keluhan utama pada kasus Ny. Y merupakan hal yang biasa terjadi yang
dialami oleh ibu selama masa awal menyusui. Payudara bengkak umumnya
terjadi satu atau dua minggu pertama setelah melahirkan. Peningkatan aliran
beberapa hari jika ibu dapat melakukan penanganan yang benar. Pada kasus ini
maka dapat disimpulkan bahwa tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan
kasus.
41
B. Langkah II : Interpretasi Data Dasar
masa nifas. Berdasarkan dalam konsep dasar bahwa dalam menegakkan suatu
kebidanan yang didukung dan ditunjang oleh beberapa data baik data subjektif
dan objektif.
panas, keras, dan tidak nyaman saat menyusui serta ASI tidak keluar secara
optimal. Berdasarkan studi kasus diagnose kebidanan berasal dari data dasar
yaitu dari data subyektif dan data obyektif sehingga muncul diagnosa kebidanan
Ny. Y umur 23 tahun P0A0H1 Postpartum hari kedua dengan Masalah pada
kasus yaitu ibu merasa cemas dengan keadaannya. Sehingga Kebutuhan yang
bendungan asi yang dialaminya serta cara penanganan bendungan asi yang benar
kebutuhan yang timbul sudah sesuai dengan teori dan tidak ada kesenjangan
42
langkah ini penulis mengindentifikasi masalah potensial atau diagnosis potensial
Berdasarkan asuhan yang diberikan pada Ny. Y yaitu tidak ada masalah
potensial pada Ny.Y karena keluhan seperti payudara bengkak, nyeri, dan ASI
yang tidak lancar merupakan hal yang biasa terjadi yang dialami oleh ibu selama
masa awal menyusui. Kasus Ny. Y diagnosa potensial yang muncul tidak terdapat
anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien. Tindakan yang
dievaluasi supaya bidan dapat melakukan tindakan segera dengan tujuan agar
ada penangan tindakan segera pada Ny. Y karena tidak ada kasus
43
segera yang dilakukan berdasarkan ada atau tidaknya kegawatdaruratan yang
diantisipasi. Pada langkah ini, informasi data yang tidak lengkap dapat
dan masalah potensial yang akan terjadi. Setiap rencana asuhan haruslah
disetujui oleh kedua belah pihak, yaitu oleh bidan klien agar dapat dilaksanakan
tersebut.
Menjelaskan pada ibu dan suami tentang apa itu bendungan ASI dan tata
44
panas dikombinasikan dengan pijatan), daun kubis, kompres panas dan dingin
yang sering terjadi pada hari kedua sampai hari kesepuluh postpartum. Sebagian
besar pasien merasakan payudara bengkak, merah, keras, nyeri dan terasa panas.
Hal tersebut dapat disebabkan oleh beberapa hal, antara lain tidak dilakukannya
rawat gabung sehingga terjadi pemisahan ibu dan anak, dan adanya teknik
menyusui yang tidak benar dan efektif (Damayanti, 2020) Ibu tak perlu kahwatir
karena dengan melakukan penanganan yang tepat seprti kompres dingin maka
ibu akan segera sembuh dan dengan mobilisasi dini secara perlahan ibu akan
mampu beradaptasi dengan nyeri yang dirasakannya dan akan membantu proses
ASI yaitu : melepas bra pada payudara ibu, melakukan pijat oksitosin 5-10
waslap yang sudah dibasahi dengan air hangat pada payudara yang sakit selama
5-10 menit, mengeluarkan ASI dari payudara setiap kali dapat dilakukan dengan
langsung menyusui pada bayi atau dengan memerah ASI, Memastikan kompres
suhu pada ibu, memakaikan kembali bra, penggunaan bra dianjurkan yang
45
Menganjurkan ibu untuk mengkompres Daun Kubis Dingin untuk
mengurangi rasa nyeri dan mengurangi pembengkakan payudara pada ibu post
partum. Menurut Cicilia et al, (2021) Pencegahan bendungan ASI tidak hanya
lebih efektif dan tanpa efek yang merugikan. Pemberian terapi non farmakologis
pada ibu postpartum. Salah satu terapi komplementer sebagai strategi untuk
daun kubis tersebut merupakan suatu tindakan untuk merawat payudara terutama
apabila perawatan payudara dengan kompres daun kubis dilakukan dengan baik
kubis yang segar dan sudah dicuci menggunakan air mengalir selama 30 menit,
salah satu teknik non farmakologi yang digunakan untuk mengurangi nyeri
2012). Setelah dilakukan relaksasi nafas dalam ibu mengalami penurunan rasa
46
nyeri karena ibu merasa lebih tenang dan rileks sehingga implus nyeri yang
dirasakan berkurang, Hal ini sesuai dengan teori bahwa relaksasi dapat
seimbang yaitu Protein sangat dibutuhkan oleh ibu sebagai sumber zat tenaga dan
pengatur untuk proses pemulihan. Menurut Imasrani et al, (2016) Pola makan
adalah salah satu penentu keberhasilan ibu dalam menyusui. Sehingga ibu yang
seimbang akan menghasilkan gizi yang baik dan berkualitas. Dalam tubuh
terdapat cadangan berbagai zat gizi yang dapat digunakan bila sewaktu-waktu
diperlukan. Akan tetapi jika makanan ibu tidak mengandung cukup zat gizi yang
diperlukan pada akhirnya kelenjar - kelenjar pembuat air susu dalam payudara ibu
tidak akan dapat bekerja dengan sempurna, dan akhirnya akan berpengaruh
pengeluaran lochea berbau, demam, nyeri perut berat, kelelahan atau sesak,
bengkak pada tangan, wajah dan tungkai, sakit kepala hebat, pandangan kabur,
nyeri pada payudara. Apabila ditemukan tanda bahaya diharapkan untuk dapat
Ada beberapa hal yang menjadi perhatian dalam keberhasilan menyusui yaitu
diantaranya adalah keadaan fisik dan mental sang ibu yang ditunjang oleh
keadaan nutrisi, istirahat yang cukup serta beberapa faktor lainnya, termasuk
47
F. Langkah VI : Pelaksanaan
yang telah dibuat sebelumnya, yang sesuai dengan kebutuhan ibu. Menurut
pelaksanaan ini telah dilakukan dan dikerjakan sesuai dengan rencana asuhan
yang telah dibuat sebelumnya yaitu menjelaskan pada ibu dan suami tentang apa
itu bendungan asi dan tata cara penanganan bendungan asi yang benar,
dukungan/ support pada ibu, memberitahu ibu tindakan yang dilakukan dalam
mengandung gizi seimbang yaitu Protein sangat dibutuhkan oleh ibu sebagai
sumber zat tenaga dan pengatur untuk proses pemulihan, menganjurkan ibu
untuk mengkompres Daun Kubis Dingin untuk mengurangi rasa nyeri dan
dengan baik dan tidak menemukan hambatan yang berarti karna adanya kerja
sama dan penerimaan yang baik dari klien dan keluarga yang kooperatif.
48
G. Langkah VII : Evaluasi
kubis dingin yaitu ibu tidak mengalami komplikasi, ASI telah teratasi yang
ditandai dengan keadaan payudara ibu telah normal dan bayi telah menyusu
dengan baik.
cara dan teknik menyusui yang baik dan benar, serta dapat menyusui bayinya
49
BAB V
PENUTUP
Setelah mempelajari teori dan pengalaman langsung yang diperoleh dari lahan
praktik melalui kasus Asuhan Kebidanan Masa Nifas pada Ny.Y dengan Bendungan
ASI. Maka pada BAB ini penulis menarik kesimpulan dan saran saran sebagai berikut:
A. Kesimpulan
keras, dan tidak nyaman saat menyusui serta ASI tidak keluar secara optimal
pada kasus bahwa Ny. Y umur 23 tahun P0A0H1 Postpartum hari kedua
3. Diagnosa atau masalah potensial pada kasus Ny. Y bahwa Tidak ada masalah
potensial pada Ny. Y karena keluhan seperti payudara bengkak, nyeri, dan
ASI yang tidak lancar merupakan hal yang biasa terjadi yang dialami oleh ibu
4. Pelaksanaan tindakan segera pada kasus Ny.Y bahwa tidak ada penangan
50
6. Pelaksanaan asuhan yang telah direncankan pada Ny.Y dengan hasil yaitu
memahami semua penjelasan dan ibu tidak mengalami komplikasi, ASI telah
teratasi yang ditandai dengan keadaan payudara ibu telah normal dan bayi
B. Saran
kebidanan yang sudah baik dan menerapkan Asuhan Masa Nifas serta dapat
dengan tujuan untuk menurunkan Angka Kematian pada Ibu dan Bayi.
51
DAFTAR PUSTAKA
Apriliana et al, 2021. The Effect of Cabbage Leaves Compress on Breast Engorgement
in Postpartum Mother. Open Access Maced J Med Sci. 2021 Mar 05;
9(T4):124-128.
Damayanti et al. 2020. Pengaruh Pemberian Kompres Daun Kubis Dingin sebagai
Terapi Pendamping Bendungan ASI terhadap Skala Pembengkakan dan
Intensitas Nyeri Payudara serta Jumlah ASI pada Ibu Postpartum di RSUD
Bangil. Journal of Issues in Midwifery, Vol. 4 No. 2 Bulan Agustus –
November 2020, Halaman 54 - 66
Dianti. 2018. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Dengan Bendungan Asi Di Bpm
Masquroh Endang Witdanarti, Am. Keb Pringapus Kabupaten Semarang.
Program Studi D Iii Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan. Universitas Ngudi
Waluyo.
Eliyanti et al. 2017. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Dengan Puting Susu Lecet Di
Bpm Suhartini, Sst Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang. Jurnal Ilmiah
Kebidanan, Vol 3 No 2 September 2017 ISSN : 2477-4383
Hasibuan et al, 2021. Pengaruh Pemberian Kompres Daun Kubis Dingin (Brassica
Oleracea) Terhadap Penurunan Intensitas Nyeri Dan Pembengkakan Payudara
Pada Ibu Post Partum. Journal Of Health, Education and Literacy, 2021 3(2)
Imasrani. 2016. Kaitan Pola Makan Seimbang Dengan Produksi Asi Ibu Menyusui.
Jurnal Care Vol. 4, No.3, Tahun 2016
Khofiyah dan Febrianti. 2020. The Effect of Cabbage Leaf Treatment in Alleviating
Breast Engorgement in Postpartum Mother. Advances in Health Sciences
Research, volume 3
Khusna. 2015. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas Dengan Bendungan Asi Di Bpm Ida
Riyani Magelang Tahun 2015. Prodi Kebidanan Jenjang Diploma III STIKES
‘Aisyiyah Yogyakarta
52
Lestari et al. 2020. Studi Kasus Pada Ibu Nifas Dengan Asi Belum Lancar Di Praktik
Mandiri Bidan Lilis Sulistyowati. Health Sciences Journal Vol 4 (No 2)
(2020): 33 – 37
Napisah et al, 2021. The Effectiveness of Cabbage Leaf Compress and the Education of
Lactation Management in Reducing Breast Engorgement in Postpartum. Open
Access Maced J Med Sci. 2021 Nov 10; 9(T6):106-110.
Rohmah et al, 2019. Efektivitas Kompres Daun Kubis (Brassica Oleracea) terhadap
Skala Pembengkakan Payudara pada Ibu Post Partum di PMB Endang Kota
Kediri. Jurnal of Qualityin Women’s Health. Vol.2 No.2 September. 2019
Sari dan Putri. 2020. Efektivitas Kompres Daun Kubis Dan Breast Care Terhadap
Pengurangan Pembengkakan Payudara Pada Ibu Nifas. Maternal Child Health
Care Journal. Volume 2. No.2 (July,2020)
Untari dan Purnanto. 2021. Pengaruh Pemberian Kompres Daun Kubis (Brassica
Oleracea Var.Capitata) Pada Ibu Nifas Dengan Nyeri Bendungan Asi. Journal
of TSCNers Vol.6 No.2 Tahun 2021
Varney, H.,Kriebs, J.M., Carolyn, L.G. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Volume 1.
Jakarta:EGC
Widia dan Pangestu. 2019. Pengaruh Kompres Daun Kubis (Brassica Oleracea Var.
Capitata) Terhadap Pembengkakan Payudara (Breast Engorgement) Pada Ibu
Nifas. Jurnal Darul Azhar Vol 8, No.1 Agustus 2019 – Februari 2020, Hal : 45
- 51
Winknjosastro H, Saifuddin AB. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo
Zuhana. 2017. Perbedaan Efektifitas Daun Kubis Dingin (Brassica Oleracea Var.
Capitata) Dengan Perawatan Payudara Dalam Mengurangi Pembengkakan
Payudara (Breast Engorgement) Di Kabupaten Pekalongan. Jurnal Ilmiah
Bidan, Vol.Ii, No.2, 2017
53