Oleh :
UNIVERSITAS BONDOWOSO
Tahun 2021
İ
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas limpahan
Rahmat serta karuniaNYA semata sehingga tugas mata kuliah ini dapat terselesaikan
dengan baik. Tugas ini disuruh untuk memenuhi mata kuliah Keperawatan Anak yang
menjadi salah satu mata kuliah yang wajib di Program Studi DIII Keperawatan
Universitas Bondowoso.
Tanpa adanya bantuan dari semua pihak, maka tugas ini tidak akan dapat
diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terimakasih
kepada Ns.Leni Agustin, M.Kep selaku dosen mata kuliah Keperawatan Maternitas.
Semoga apa yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan imbalan dari
Allah SWT, dan penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sangat membangun
dari semua pihak untuk bahan perbaikan penulisan makalah ini.
Penulis
DACTAR ISI
Halaman Judul..................................................................................................... i
Kata Pengantar..................................................................................................... ii
Daftar Isi..............................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN..................................................................................1
2.1 Definisi.............................................................................................3
2.2 Etiologi.............................................................................................3
2.4 Patofifiologi.....................................................................................4
2.5 Komplikasi.......................................................................................4
2.6 Pathway............................................................................................5
3.1 Pengkajian.........................................................................................10
3.2 Diagnosa............................................................................................11
3.3 Intervensi...........................................................................................12
3.4 Implementasi.....................................................................................13
3.5 Evaluasi.............................................................................................15
BAB 4 PENUTUP................................................................................................13
4.1 Kesimpulan........................................................................................16
4.2 Saran...................................................................................................16
DACTAR PUSTAKA...........................................................................................17
DACTAR LAMPIRAN..................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
menjadi bendungan, pada bendungan payudara terisi sangat penuh dengan ASI
dan cairan jaringan. Aliran vena dan limfotik tersumbat, aliran susu menjadi
terhambat dan tekanan pada saluran ASI dan alveoli meningkat.
Payudara yang terbendung membesar, membengkak, dan sangat nyeri.
Payudara d apat terlihat mengkilat dan edema dengan daerah eritema difus.
Puting susu teregang menjadi rata, ASI tidak mengalir dengan mudah, dan bayi
sulit mengenyut untuk menghisap ASI, wanita kadang- kadang menjadi demam
akibat ASInya tidak keluar dengan baik.
Keluhan ibu menurut Prawirohardjo, (2005) adalah payudara bengkak,
keras, panas dan nyeri. Penanganan sebaiknya dimulai selama hamil dengan
perawatan payudara untuk mencegah terjadinya kelainan.
Bila terjadi pembendungan ASI maka berikan terapi simptomatis untuk
sakitnya (analgetika), kosongkan payudara, sebelum menyusui pengurutan dulu
atau dipompa, sehingga sumbatan hilang. Kalau perlu berikan stilbestrol atau
lynoral tablet 3 kali sehari selama 2-3 hari untuk membendung sementara
produksi ASI.
2.1 Definisi
2.2 Etiologi
2.4 Patofisiologi
Sesudah bayi lahir dan plasenta keluar, kadar estrogen dan progesteron
turun dalam 2-3 hari. Dengan ini faktor dari hipotalamus yang menghalangi
prolaktin waktu hamil, dan sangat di pengaruhi oleh estrogen tidak
dikeluarkan lagi, dan terjadi sekresi prolaktin oleh hipofisis.
Hormon ini menyebabkan alveolus-alveolus kelenjar mammae terisi
dengan air susu, tetapi untuk mengeluarkan dibutuhkan refleks yang
menyebabkan kontraksi sel-sel mioepitel yang mengelilingi alveolus dan
duktus kecil kelenjar-kelenjar tersebut.
Refleks ini timbul bila bayi menyusui. Apabila bayi tidak menyusu
dengan baik, atau jika tidak dikosongkan dengan sempurna, maka terjadi
bendungan air susu.
Gejala yang biasa terjadi pada bendungan ASI antara lain payudara
penuh terasa panas, berat dan keras, terlihat mengkilat meski tidak kemerahan.
ASI biasanya mengalir tidak lancar, namun ada pula payudara yang
terbendung membesar, membengkak dan sangat nyeri, puting susu teregang
menjadi rata.
ASI tidak mengalir dengan mudah dan bayi sulit mengenyut untuk
menghisap ASI. Ibu kadang-kadang menjadi demam, tapi biasanya akan
hilang dalam 24 jam (wiknjosastro,2005)
2.5 Komplikasi
Postpartum
Oksitosin Prolaktin
Resiko Infeksi
11
efektif Ansietas
2.7 Pencegahan Bendungan Asi
a. Jari tangan kanan dikepalkan kemudian buku jari tangan kanan
mengurut dari pangkal ke arah puting.
13
ASKEP TEORI
3.1 Pengkjian
ini terdiri dari identitas, status perkawinan, keluhan utama, riwayat maternitas,
riwayat kesehatan hingga data sosial budaya.
a. Identitas
Identitas meliputi data tentang nama, umur, agama, pendidikan, suku/bangsa,
dan pekerjaan.
i. Nama: untuk memudahkan ibu dalam ber komunikasi.
ii. Umur: untuk mengetahui apakah ibu memiliki faktor resiko terhadap
terjadinya infertil
Data ini digunakan untuk mengetahui apa yang dirasakan ibu saat ini
d. Riwayat maternitas
Data ini digunakan untuk mengetahui bagaimana riwayat menstruasinya,
sudah pernah hamil apa belum, jika pernah hamil bagaimana riwayatnya, ada
penyulit atau tidak.
e. Riwayat kesehatan
Data ini digunakan untuk mengetahui adakah penyakit yang pernah diderita
ibu, seperti penyakit jantung, paru-paru, darah tinggi, dia betes, dan lain-lain.
f. Riwayat kesehatan keluarga Data ini digunakan untuk mengetahui adakah
penyakit yang mungkin diderita keluarga ibu yang kemungkinan bisa
diturunkan atau ditularkan.
g. Riwayat KB
Data objektif adalah data yang diperoleh dari pemeriksaan petugas secara
langsung kepada ibu berupa pemeriksaan fisik umum, pemeriksaan fisik khusus,
a. Pemeriksaan fisik umum Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui
keadaan umum ibu, seperti kesadaran, postur eh tubuh, cara berjalan, raut
wajah, dan tanda tanda vitalnya, seperti tensi, nadi, respirasi serta suhu.
b. Pemeriksaan fisik khusus
3.3 Intervensi
(5)
akibat kondisi
Dengarkan dengan
yang di hadapi
penuh perhatian
menurun (5)
Edukasi :
• Perilaku gelisah
Anjurkan keluarga untuk tetap
menurun (5)
bersama pasien,jika perlu
• Perilaku tegang
Anjurkan mengungkapkan
menurun(5)
perasaan dan persepsi
Kemerahan
aktifitas dan istirahat selama
menurun(5)
masa postpartum
Nyeri menurun(5)
• Diskusikan tentang perubahan
Bengkak(5)
fisik dan psikologis ibu
postpartum
Edukasi :
3.4 Implementasi
NO DIAGNOSA IMPLEMENTASI
1. Nyeri akut Observasi :
mengidentifikasi skala nyeri
mengidentifikasi faktor yang memperberat dan memperingan nyeri
Edukasi :
menJelaskan Strategi meredakan nyeri
Kolaborasi :
Terapeutik :
mendukung ibu meningkatkan kepercayaan diri dalam menyusui
Edukasi :
menjelaskan manfaat menyusui bagi ibu dan bayi
Terapeutik :
memberikan kenyamanan pada ibu
mendiskusikan kebutuhan aktifitas dan istirahat selama masa postpartum
mendiskusikan tentang perubahan fisik dan psikologis ibu postpartum
Edukasi :
menjelaskan pemeriksaan pada ibu dan bayi secara rutin
3.5 Evaluasi
Resiko infeksi yang di alami oleh klien teratasi
Nyeri akut yang di alami oleh klien teratasi
Ansietas yang dialami oleh klien teratasi
Menyusui tidak efektif yang di alami oleh klien teratasi
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Bendungan ASI adalah pembendungan air susu karena penyempitan duktus
lakteferi atau oleh kelenjar-kelenjar tidak dikosongkan dengan sempurna atau karena
kelainan pada puting susu.
3.3 Qaran
HACTAR PUQTAKA
indicator dan diagnostic. DPD PPNI. Jakarta Selatan
TIM POKJA SLKI DPP PPNI (20l9). Standar Luaran Keperawatan Indonesia: definisi
TIM POKJA SIKI DPP PPNI (20l8). Standar Interνensi Keperawatan Indonesia: definisi
DAFTAR LAMPIRAN
• •t i j\i‹L:th i hii uoli ik rln| i›lw iy'ti•H• Nil irg ii
ne